Anda di halaman 1dari 18

MODIFIKASI FILTER HOUSE AIR INLET TURBIN GAS

AERODERIVATIVE LM6000 UNTUK MENINGKATKAN


PERFORMA TURBIN GAS DAN COST EFFICIENCY BISNIS
PEMBANGKITAN DI PT.X
Proposal Tugas Akhir
Diploma IV Program Studi Pembangkit Tenaga Listrik
Di Jurusan Teknik Mesin

Oleh:
Dimas Rianto Utomo NIM. 4215020018

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

MODIFIKASI FILTER HOUSE AIR INLET TURBIN GAS


AERODERIVATIVE LM6000 UNTUK MENINGKATKAN
PERFORMA TURBIN GAS DAN COST EFFICIENCY BISNIS
PEMBANGKITAN DI PT.X

Proposal Tugas Akhir


Diploma IV Program Studi Pembangkit Tenaga Listrik
Di Jurusan Teknik Mesin

Oleh:
Dimas Rianto Utomo NIM. 4215020018

Disetujui Oleh:
Team Tugas Akhir Program Studi Pembangkit Tenaga Listrik

(…………………………………..)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2019

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Permasalahan ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 3
1.5 Lokasi Objek Penelitian ........................................................................... 3
1.6 Metode Penyelesaian Masalah ................................................................. 3
1.7 Manfaat yang Didapatkan ........................................................................ 5
1.8 Sistematika Penuliasan Penelitian ............................................................ 5
BAB II ..................................................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 7
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Gas ............................................................... 7
2.2 Siklus Brayton Sederhana......................................................................... 7
2.3 Sistem Air Inlet Pada Turbin Gas ........................................................... 10
2.4 Filter Udara Pada Sistem Air Inlet ......................................................... 11
2.5 Pendingin Udara Pada Sistem Air Inlet .................................................. 12
2.6 Review Jurnal Modifikasi Air Inlet SystemError! Bookmark not
defined.
BAB III ................................................................................................................. 13
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 13
3.1 Tahapan Penelitian ................................................................................. 13
3.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembangkitan listrik.
Unit pembangkit milik PT.X merupakan turbin gas combined cycle konfigurasi 2-
2-1 dengan kapasitas 2x32 MW (GTG) dan 30,4 MW (STG). PT.X bertugas
untuk menyediakan daya listrik dan uap kepada PT.Y yang bergerak di bidang
produksi kertas. Kebutuhan beban listrik PT.Y adalah sebesar 60 MW. Apabila
pembangkit PT.X tidak dapat melayani seluruh beban PT.Y maka PT.Y
menggunakan listrik dari jaringan milik PLN agar keberlangsungan produksi
PT.Y dapat terjaga. Pembangkit PT.X tidak mampu melayani beban disebabkan
oleh keterbatasan kuota LNG atau karena sedang ada perawatan yang
mengharuskan mesin dalam kondisi mati. Maka dari itu perlu adanya upaya
penekanan periode perawatan dan penghematan bahan bakar gas di PT.X. Dengan
begitu, performa mesin akan meningkat dan diikuti oleh peningkatan keuntungan
dari segi finansial bagi PT.X.
Banyak langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan performa
mesin. Salah satunya adalah dengan melakukan modifikasi pada komponen-
komponen pendukung (Auxiliary Components) mesin standar. Sistem air Inlet
pada turbin gas lm6000 adalah salah satu contoh komponen pendukung turbin gas
yang dapat mengalami modifikasi untuk meningkatkan performa turbin gas.
Sistem air Inlet bertugas untuk menyediakan udara ke dalam kompresor utama
dan menjaga kualitas udara pembakaran agar bebas dari debu[1]. Parameter yang
harus dijaga pada sistem air Inlet adalah drop pressure dan temperatur udara.
Peningkatan drop pressure yang cepat pada filter menyebabkan penggantian filter
lebih sering sehingga periode perawatan turbin gas meningkat. Temperatur udara
air Inlet yang terlalu tinggi juga menyebabkan penurunan efisiensi pada turbin
gas[2].

1
Gambar 1Konfigurasi filter house turbin gas Lm6000 di PT. X

Sistem air inlet turbin gas lm6000 unit #1 di PT.X terdiri dari sebuah filter
house dengan dual air flow yang masing-masing tersusun (dari luar ke dalam)
menggunakan rain hood, pre filter, bird screen, filter T-60, filter MX-98, filter
MX100, evaporative cooler (rusak akibat kebocoran pada drain dan korosi di filter
house) dan water separator. Akibat evaporative cooler tidak bekerja maka
evaporative cooler dipindahkan sebelum pre filer. Partikel air evorator yang
terbawa oleh udara megakibatkan filter menjadi basah sehingga laju pertambahan
drop pressure pada filter semakin cepat. Penelitian mencoba untuk memodifikasi
sistem air Inlet (filter house) dengan memasang air cooler tipe cooling coil agar
dapat menurunkan temperatur udara tanpa mempercepat peningkatan drop
pressure pada filter yang berdampak pada performa turbin gas dan frekuensi
pergantian filter.

1.2 Permasalahan
a Apa saja komponen filter house GT Lm6000 yang mengalami modifikasi?
b Bagaimana cara memodifikasi filter house pada air Inlet turbin gas ?
c Apa pengaruh modifikasi filter house terhadap kinerja turbin gas ?
d Apa pengaruh modifikasi filter house terhadap cost efficiency pembangkit?

2
1.3 Tujuan Penelitian
a Mengetahui komponen filter house GT Lm6000 yang dapat dimodifikasi.
b Melakukan perancangan modifikasi filter house pada air Inlet turbin gas.
c Melakukan perbandingan perhitungan performa PLTG teoritis sebelum
dan sesudah modifikasi filter house air Inlet turbin gas.
d Melakukan perbandingan perhitungan cost efficiency sebelum dan sesudah
modifikasi filter house air Inlet turbin gas.

1.4 Batasan Masalah


a. Tipe turbin yang digunakan adalah Turbin Gas Dual Shaft Aerodrivative
Lm6000 dengan kapasitas 32 MW di PT.X.
b. Parameter yang menjadi fokus dalam pengembangan adalah temperatur
outlet filter house dan drop pressure filter house.
c. Jenis filter yang digunakan menjadi variabel tetap pada proses
pengembangan.
d. Menggunakan casing filter house standar yang sudah ada.
e. Sistem pendinginan menggunakan air dari cooling tower yang tersedia di
plant PT.X.
f. Menganalisis performa PLTG dengan pemasangan air cooler pada air
Inlet turbin gas.
g. Menghitung cost efficiency antara biaya investasi dan cost saving setelah
proses modifikasi.

1.5 Lokasi Objek Penelitian


a. Unit Pembangkit PT. DSS Karawang 2, Kawasan PT. Pindo Deli, Desa
Kutamekar Btb 6-9, Ciampel, Karawang.
b. Politeknik Negeri Jakarta, Jalan Prof. Dr. G. A Siwabessy, Kampus Baru
UI Depok 16424

1.6 Metode Penyelesaian Masalah


1.6.1 Permasalahan

3
Perencanaan merupakan bagian awal dalam penyusunan rangkaian
kegiatan pelaksanaan penelitian. Tahap awal yang dilakukan dalam
perencanaan adalah pemilihan judul dan menentukan parameter yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dibahas dalam penelitian

1.6.2 Perancangan, Pengambilan dan Pengolahan Data


Perancangan meliputi pemilihan dimensi air cooler. Pengambilan data
dilakukan di unit pembangkit. Data yang di ambil meliputi parameter
pendukung pada turbin gas. Metode pengambilan data yang dilakukan dalam
penyusunan penelitian ini adalah :

▪ Studi Literatur
Studi literatur merupakan metode pengumpulan dengan membaca
jurnal ilmiah, manual book, serta mendokumentasikan secara
langsung objek yang di amati.

▪ Observasi Lapangan
Observasi lapangan merupakan metode yang dilakukan untuk
mendapatkan data secara langsung di lapangan.

▪ Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan
melakukan tanya-jawab dengan tenaga ahli yang berhubungan
dengan objek yang diamati.

1.6.3 Analisis Data


Setelah melakukan pengambilan dan pengumpulan data, data tersebut
dianalisis berdasarkan teori yang berlaku sesuai dengan objek yang menjadi
permasalahan.

1.6.4 Pembahasan

4
Data yang telah dianalisis kemudian dibahas untuk menjadi acuan
penyusunan kesimpulan terhadap objek yang menjadi permasalahan.

1.6.5 Kesimpulan
Menyimpulkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan.

1.7 Manfaat yang Didapatkan


Pelaksanaan penelitian yang berjudul “Modifikasi Filter House Air Inlet
Turbin Gas Aeroderivative Lm6000 untuk Meningkatkan Performa Turbin Gas
dan Cost Efficiency Bisnis Pembangkitan di PT.X” maka manfaat yang
didapatkan bagi :

- Pelaksanaan Penelitian
Menambah ilmu pengetahuan tentang cara menaikan performa PLTG

- Politeknik Negeri Jakarta


Sebagai referensi pembelajaran untuk mahasiswa/i Teknik Pembangkit
Tenaga Listrik khususnya pada mata kuliah Pemeliharaan Pembangkit.

- Unit Pembangkit
• Sebagai tempat melaksanakan kegiatan pengambilan data
mengenai parameter kerja peralatan pendukung turbin gas.
• Dapat menjadi referensi bagi perusahaan apabila ingin
menigkatkan produksi listrik.

1.8 Sistematika Penuliasan Penelitian


I. Bab I Pendahuluan
Merupakan bagian utama dari pembahasan penelitian, terdiri dari Latar
Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan, Ruang Lingkup Penelitian dan
Batasan Masalah, Lokasi Objek Tugas Akhir, Garis Besar Metode
Penyelesaian Masalah, Manfaat, Sistematika Penulisan.

5
II. Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi rangkuman kritis atas pustaka yang menunjang
penyusunan/penelitian, meliputi pembahasan tentang topik yang akan dikaji
lebih lanjut dalam tugas akhir

III. Bab III Metodologi


Menguraikan metode yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah/penelitian meliputi prosedur, pengambilan sampel dan pengumpulan
data, teknik analisis data dan perencanaan bentuk air cooler dan pre filter.

IV. Bab IV Perancangan Filter House


Mendesain bentuk fisik serta sistem kontrol dan instrumentasi filter house
berdasarkan data kondisi awal dan target yang akan dicapai.

V. Bab V Hasil dan Pembahasan


Menguraikan hasil analisis data dalam penyelesaian permasalahan serta
membahas secara terperinci tujuan dari tugas akhir.

VI. BAB V Kesimpulan dan Saran


Berisi kesimpulan dari seluruh hasil pembahasan yang menjawab masalah
dan tujuan penelitian.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Turbin Gas


Turbin gas merupakan mesin yang mengkonversi energi panas hasil pembakaran
antara udara, bahan bakar dan sumber panas menjadi energi mekanik[3]. Energi
panas hasil pembakaran berekpansi ke sudu-sudu turbin dan menyebabkan turbin
berputar. Energi mekanik tersebut menggerakan generator yang dikopel dengan
poros turbin sehingga tercipta energi listrik.

Gambar 2 Siklus sederhana turbin gas open cycle[?].

Udara ambient masuk ke dalam kompresor dengan prinsip kompresi. Udara yang
terkompresi bersama dengan bahan bakar digunakan untuk proses pembakaran di
ruang bakar. Hasil pembakaran di ruang bakar antara gas, udara dan sumber panas
menghasilkan energi panas. Energi tersebut berekspansi menuju sudusudu turbin
sehingga tercipta energi mekanaik pada turbin.

2.2 Siklus Brayton Sederhana


Siklus Brayton ideal terdiri dari dua proses isobarik dan dua proses isentropik.
Kedua proses isobarik berada pada sistem pembakaran (combustion chamber) dan
sisi gas buang[4]. Dua proses isentropik berada pada proses kompresi pada
kompresor dan proses ekspansi pada turbin. Gambar 3 menunjukan siklus brayton
ideal. Siklus Brayton dimulai dengan proses pelepasan panas pada tekanan
konstan. Proses siklus Brayton dapat dianalisis secara berikut[5] :

7
Gambar 3 Siklus brayton ideal

 Kompresi isentropic
Udara dikompresikan hingga tekanan tertentu diikuti denan volume raung
yang menyempit. Proses ini tidak diikuti dengan perubahan entropi, sehingga
disebut proses isentropic. Proses ini ditunjukan dengan angka 1 -2 pada kurva
diatas. Sehingga persamaan pada proses (1-2) adalah :
𝑃1 𝑘−1 𝑃2 𝑘−1
=
𝑇1 𝑘 𝑇2 𝑘
𝑇2 𝑘 𝑃2 𝑘−1
( ) =( )
𝑇1 𝑃1
𝑘−1
𝑇2 𝑃2 𝑘
=( )
𝑇1 𝑃1
Kerja yang dibutuhkan kompresor dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝑊̇ 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑜𝑟 = 𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑥(ℎ2 − ℎ1 )

 Pembakaran isobaric

8
Udara terkompresi masuk ke ruang bakar pada tahap 2-3. Bahan bakar
diinjeksikan ke dalam ruang bakar dan dipercikan api sehingga proses
pembakaran tersebut terjadi. Energi panas hasil pembakaran diserap oleh
udara (Qin) sehingga dapat meningkatkan temperature udara, dan menambah
volume udara. Proses ini tidak mengalami kenaikan tekanan udara karena
udara hasil proses pembakaran bebas berkespansi ke sisi turbin. Karena
tekanan yang konstan ini maka proses ini disebut isobarik. Proses ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
𝑄𝑖𝑛 = 𝑚𝑏𝑏 𝑥 𝐿𝐻𝑉𝑏𝑏

 Ekspansi isentropik
Udara bertekanann yang telah menyerap panas hasil pembakaran ,
berekspansi melewati turbin. Sudu – sudu turbin yang merupakan nozzle-
nozzle kecil berfungsi untuk mengkonversikan energi panas udara menjadi
energi kinteik. Sebagian energi tersebut dikonversikan untuk memutar
generator listrik. Proses tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑃3 𝑘−1 𝑃4 𝑘−1
=
𝑇3 𝑘 𝑇4 𝑘
𝑇4 𝑘 𝑃4 𝑘−1
( ) =( )
𝑇3 𝑃3
𝑘−1
𝑇4 𝑃4 𝑘
=( )
𝑇3 𝑃3
Kerja turbin dalam tahap ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝑊̇𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = (𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 + 𝑚̇𝑏𝑏 ) 𝑥(ℎ3 − ℎ4 )

 Pembuangan panas
Udara yang keluar dari turbin gas menurut siklus Brayton ideal masih
menyisakan sejumlah energi panas, panas ini diserap oleh udara bebas
kemudian siklus udara tersebut siap untuk kembali masuk ke tahap 1 -2
kembali. Pelepasan kalor tahap ini dilakukan pada tekanan konstan (P = c).
Besar kalor yang dilepas dirumuskan sebagai berikut :

9
𝑄𝑜𝑢𝑡 = (𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 + 𝑚̇𝑏𝑏 ) 𝑥(ℎ4 − ℎ1 )

2.3 Sistem Air Inlet Pada Turbin Gas


Sistem Air Inlet adalah sistem pendukung pada Turbin Gas yang berfungsi
sebagai penyedia udara bersih ke dalam kompresor melalui Variable Inlet Gude
Vane (VIGV)[1]. Tujuan Sistem Air Inlet adalah mengolah udara atmosfer dengan
berbagai macam kondisi kontaminan, temperatur dan kelembaban, sehingga
membuat udara memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh turbin gas dengan
turbulensi dan kehilangan energi minimun.

Gambar 4 Sistem Air Inlet turbin gas lm6000

Komponen utama sistem Air Inlet diantaranya adalah[6];


a. Inlet Air Filter House - merupakan tempat susunan filter-filter udara.
b. Air Filter - sebagai penyaring udara masuk dari debu atau partikel
besar.
c. Clean Air Plenum - merupakan sisi dalam rumah filter yang berisi
udara bersih setelah filter.
d. Transition Duct – berfungsi sebagai penghubung antara clean air
plenum dengan Primer air inlet silencer untuk pembakaran dan juga
udara pendingin Enclosure Generator dan Turbine.
e. Inlet Air Cooler – berfungsi untuk menurunkan temperatur udara.

10
f. Inlet Silencer - berfungsi untuk meredam suara udara yang akan
memasuki ruang compressor.
g. Inlet Volute - merupakan bagian yang mengarahkan aliran udara dari
filter untuk pembakaran agar mengalir secara aksial menuju inlet gas
turbine.
h. Inlet Bellmouth - berfungsi untuk membagi udara agar merata pada
saat memasuki ruang kompresor.
i. Inlet Guide Vane – berfungsi untuk mengatur laju aliran dan sudut
datang udara masuk kompresor.

2.4 Filter Udara Pada Sistem Air Inlet


Filter udara pada sistem air inlet berfungsi sebagai penyaring udara dari
kontaminan berupa debu atau benda asing berukuran besar lainnya seperti
dedaunan dan serangga[1]. Tujuan penggunaan filter adalah untuk mengurangi
masalah yang diakibatkan oleh kontaminasi atau pengotoran oleh berbagai
polutan di udara atau medium lainnya. Berbagai kontaminan atau polusi yang
dapat mengotori kompressor pada turbin gas ataupun berbagai perangkat pada
sistem aplikasi lainnya merupakan masalah serius. Kontaminasi dari udara
mengakibatkan kotoran (fouling) yang menurunkan performa turbin gas. Ada dua
pilihan untuk mengatasinya, yaitu dengan mencegahnya melalui penggunaan filter
atau membiarkannya kotor lalu setelah itu melakukan pencucian/pembersihan
(washing).
Sistem udara masuk yang berdasarkan filtrasi udara ada 2 jenis yaitu[6];
a. Common Filtration.
b. Self Cleaning Filtration.
Kesuksesan kinerja sebuah filter ditentukan dari beberapa parameter yaitu[7];
 Pressure drop filter – pressure drop adalah besarnya selisih antara tekanan
udara sebelum melewati filter dengan tekanan udara setelah melewati filter.
Semakain rendah pressure drop maka semakin tinggi output turbin (atau
semakin rendh konsumsi bahan bakar pada output yang sama).

11
 Filtration efficiency filter – efisiensi filtrasi adalah kemampuan sebuah
filter untuk menyaring partikel kontaminan secara menyeluruh. Semakin
tinggi filtration efficiency maka udara akan semakin bersih sehingga
mengurangi fouling pada sudu kompresor.
 Maximum burst pressure – maximum burst pressure adalah tekanan
tertinggi yang dapat ditanggung sebuah filter hingga medium filter
mengalami kerusakan atau sobek akibat tekanan tinggi udara. Hal ini
memastikan faktor keamanan filter terutama apabila beroperasi di
lingkungan yang berdebu dan lembab.

2.5 Pendingin Udara Pada Sistem Air Inlet


Pendingin udara pada sistem air inlet adalah alat yang bertujuan untuk
menurunkan temperatur udara masuk sehingga meningkatkan performa turbin
gas[8]. Semakin tinggi temperatur udara maka semakin rendah aliran massa
udara[9]. Hal tersebut disebabkan oleh nilai masa jenis udara yang meningkat.
Temperatur udara berpengaruh terhadap kinerja turbin gas. penurunan temperatur
udara inlet dapat menurunkan nilai heat rate dan meningkatan efisiensi termal
turbin gas.
Sistem udara masuk yang berdasarkan pendinginan udara ada 2 jenis yaitu[10]:
a. Evaporatif system - Udara sebelum digunakan gas turbine masih
didinginkan lagi oleh evaporative cooler. Sistem ini lebih ekonomis dan
simple.
b. Chiller Coil System - Terdapat Chiller Coil dan Drift Eliminator di rumah
filter yang berfungsi mendinginkan udara masuk ke dalam gas turbine.
Pendinginan udara masuk pada sistem ini tidak tergantung dari
kelembaban ambient. Rentang suhu pendinginan lebih lebar hingga 7°C.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

13
Percobaan ini dimulai dengan mempelajari sumber-sumber atau litertur
yang berkaitan dengan air inlet system pada turbin gas dan parameter-parameter
yang akan dioptimasi pada saat proses modifikasi. Kemudian dipilihlah parameter
temperatur inlet udara dan drop pressure pada filter. langkah berikutnya adalah
dengan cara memasang inlet air cooler jenis cooling coil pada clean air plenum.
Kemudian akan dilaukan pengambilan data operasi turbin gas dan data air cooling
tower. Kemudian dilakukan pemodelan bentuk heat exchanger menggunakan
perangkat lunak Fin Coil Heat Exchanger V 19.01.10. kemudian efisiensi termal
turbin gas aka dihitung dengan data temperatur inlet sebelum dan setelah hasil
pemasangan air cooler. Kemudian hasil peningkatan efisiensi akan digunakan
untuk menghitung penghematan gas bahan bakar. Hingga proses terakhir yaitu
menghitung besarnya penghematan biaya dari modifikasi tersebut.

3.2 Jadwal Kegiatan


Maret April Mei Juni Juli Agustus
No Aktivitas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penentuan Judul
2 Pembuatan proposal
3 Presentasi proposal
4 Pengumpulan data
5 Perancangan filter house
6 Pengujian performa dan cost
7 Penyusunan laporan
8 Seminar nasional
9 Sidang 1

14
DAFTAR PUSTAKA

[1] P. Sennett, "AIR FILTRATION: PERFECT AIR FILTERING FOR GAS


TURBINES," Filtration & Separation, vol. 44, no. 10, pp. 20-22, 2007.
[2] Budihardjo, A. Subagio, and M. Hizbullah, "KAJIAN SISTEM
PENDINGINAN UDARA MASUK TURBIN GAS UNTUK
MENAIKKAN DAYA LUARAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
GAS YANG BEROPERASI PADA BEBAN PUNCAK," Proceeding
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin, vol. 14, 2015.
[3] Naryono and L. budiono, "ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS
TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1,"
SAINTEK, vol. 7, p. 78, 2012.
[4] M. P. Boyce, GAS TURBINE ENGINEERING HANDBOOK, 2 ed. Texas:
Gulf Professional, 2002.
[5] R. Kinsky, Heat Engineering: An Introduction to Thermodynamics, 3 ed.
Rosevile: McGraw-Hill, 1989.
[6] "MODULE BASIC SIMPLE CYCLE POWER PLANT," PT.
SUMBERDAYA SEWATAMA TAHUN 2013, 2013.
[7] T. Sparks and G. Chase, Filters and Filtration Handbook (Sixth Edition).
United Kingdom: Joe Hayton, 2016.
[8] A. Subagio and R. G. Budihardjo, "PERENCANAAN SISTEM
PENDINGIN UDARAMASUK GAS TURBIN 15 'C MENGGUNAKAN
ABSORPTION CHILLER DI PLTGU UBP PRIOK," Proceeding
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin, vol. 14, 2015.
[9] S. O. Effiom, F. l. Abam, and O. S. Ohunakin, "PERFORMANCE
MODELING OF INDUSTRIAL GAS TURBINES WITH INLET AIR
FILTRATION SYSTEM," Case Studies inThermal Engineering, vol. 5, pp.
160–167, 2015.
[10] Q. M. Jaber, J. O. Jaber, and M. A. Khawaldah, "ASSESSMENT OF
POWER AUGMENTATION FROM GAS TURBINE POWER PLANTS
USING DIFFERENT INLET AIR COOLING SYSTEMS," Jordan
Journal of Mechanical and Industrial Engineering, vol. 1, pp. 7-15, 2007.

15

Anda mungkin juga menyukai