TINJAUAN TEORITIS
2. Orientasi Pendidikan
Pendidikan keperawatan bagaimanapun akan tetap berorientasi pada
pengembangan pengetahuan dan tekhnologi, artinya pengalaman belajar baik
kelas, laboratorium, dan lapangan tetap mengikuti kemajuan ilmu
3
pengetahuan dan tekhnologi serta memnafaatkan segala sumber yang
memungkinkan penguasaan iptek. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan
pelayanan keperawatan dan persaingan global.
3. Kerangka Konsep
Berpikir ilmiah, pembinaan sikap dan tingkah laku profesional, belajar
aktif mandiri, pendidikan di lingkungan masyarakat serta penguasaan iptek
keperawatan merupakan karakteristik dari pendidikan profesional
keperawatan.
4
asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang
menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet (Yona, 2015)
5
Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat
adalah wanita dan politik merupakan dominasi laki-laki (Marson, 1990 dalam
Yona, 2015) . Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang
lebih besar dalam kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat
perawatan professional. Organisasi keperawatan mampu memgabungkan
semua upaya seperti pada Nursing Agenda For Healt Care Reform (Tri-
council, 1991 dalam Yona, 2015). Strategi spesifik pengintegrasian peraturan
public dalam kurikulum keperawatan, sosialisasi dini,berpartisipasi dalam
organisasi profesi, memperluas lingkungan praktik klinik, dan menjalankan
tempat pelayanan kesehatan (Yona, 2015).
6
d. Meningkatnya pengetahuan masarakat sebagai pelayanan kesehatan akan
meningkatkan juga harapan mereka terhadap mutu pelayanan keperawatan
dan kesehatanpola pelayanan kesehatan yang baru akan meningkatkan
pencpaian kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000.
e. Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau
wewenang pada perawat.
f. Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan
masyarakat. Banyak pelayanan yang akan dilaksanakan di luar rumah
sakit, misalnya pelayanan pada rehabilitasi, kesehatan jiwa, dan lain-lain.
3. Puskesmas Idamam
Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan
bermutu yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi
pelayanan yang sesuai dengan standart operating procedure (SOP) pelayanan
kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai pelayanan masyarakat, akan
berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan harapan pelanggan, oleh karena itu Puskesmas Idaman juga merubah
paradigma dari “ Puskesmas yang mengatur Masyarakat” menjadi
“Puskesmas yang memenuhi harapan Masyarakat”. Puskesmas Idaman adalah
Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang bermutu yang sesuai dengan
standart operating procedure (SOP) untuk memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal (Yona, 2015).
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tren dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya jumlah peserta
keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan, baik peserta didik dari D3
keperawatan, S1 keperawatan atau kesehatan masyarakat sampai ke tingkat yang
lebih tinggi, yaitu S2 atau kesehatan. Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai
praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang
lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan
penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan (Yona, 2015).
Pendidikan keperawatan bagaimanapun akan tetap berorientasi pada
pengembangan pengetahuan dan tekhnologi, artinya pengalaman belajar baik
kelas, laboratorium, dan lapangan tetap mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi serta memnafaatkan segala sumber yang memungkinkan
penguasaan iptek. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
keperawatan dan persaingan global.
Dapat disimpulkan bahwa saat ini perkembangan keperawatan diarahkan
kepada profesionalisme dengan spesialisasi bidang keperawatan.
B. Saran
Dalam penulisan makalah, penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang positif dan membangun dari pembaca, agar dalam pembuatan
makalah kedepannya menjadi lebih baik.
Saran kepada mahasiswa/i yang sudah mendengarkan atau menyimak
penjelasan dari makalah kami, agar dapat memahami isu dan tren tentang
pelayanan keperawatan komunitas khususnya dalam pendidikan.
Saran kepada institusi pendidikan, terutama STIKES YARSI Pontianak
agar lebih memperbanyak sumber buku yang ada di perpustakaan, sehingga
mahasiswa/i STIKES YARSI mudah dalam mengakses sumber buku.