Kata Pengantar
Kata Pengantar
PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
dan kelenjar hipofisis menutup sekresi hormon melepaskan dan hormon
merangsang, yang pada gilirannya memperlambat sekresi oleh kelenjar
sasaran. Sistem ini menghasilkan konsentrasi darah yang stabil dari hormon
yang diatur oleh kelenjar hipofisis.
3
Fungsi utama hipotalamus 'adalah homeostasis, yaitu bermanfaat
untuk menjaga tubuh agar tetap stabil dan dalam kondisi konstan.
Karena berapa hipotalamus juga terhubung ke beberapa daerah dari
sistem saraf pusat dan otak depan limbik, maka harus menyesuaikan
sesuai dengan sinyal yang berbeda baik internal maupun yang eksternal.
Rangsangan yang berasal dari penciuman sering mempengaruhi hormon
endokrin. Sementara glucorticoids dan steroid mempengaruhi tanggapan
seperti nafsu makan atau rasa haus. Paparan sinar matahari merupakan
sebuah sinyal yang jelas dan hal ini akan membantu mengatur siklus tidur
dan bangun tidur.
Daerah anterior hipotalamus berada di depan dan memiliki
tanggung jawab untuk beberapa fungsi. Hal ini merupakan bagian
penting dari termoregulasi yang bertugas mengatur suhu tubuh.
Termoregulasi dikendalikan melalui proses berkeringat dan saat Anda
terengah-engah, selain itu tidur serta siklus sirkadian juga diatur oleh
daerah anterior.
Di tengah hipotalamus bertanggung jawab pada rasa haus dan
lapar. Wilayah tuberal juga memiliki tugas mengontrol tekanan darah dan
denyut jantung. Pada bagian belakang hipotalamus merupakan daerah
posterior. Bagian ini juga akan mengontrol peningkatan tekanan darah,
rasa menggigil, serta pelebaran pupil. Fungsi memori juga akan
dipengaruhi juga oleh daerah ini.
Hormon Hipotalamus
a. Crticotropibn Releasing Hormon (CRH)
b. Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH)
c. Thyrotrpin Releasing Hormon (TRH)
d. Grrowth Hormon Inhibiliting Hormon (GHIH)
e. Plolachtin Releasing Fachtor (PRF)
f. Prolactin Inhibitory Factor (PIF)
g. Vasopresin (ADH)
4
Hipotalamus dan kelenjer hipofise/ pituitary membentuk satu
kesatuan unit yang mengatur fungsi dari bebeerapa kelenjar endokrin :
kelenjar tiroid , adrenal, gonad dan berbagai aktivitas fisiologis lainnya.
2. Kelenjar Hipofise
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau
kelenjar pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon
yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar hipofisis merupakan
kelenjar yanga seukuran kacang polong dan berat 0,5 gram (0.018 oz)
pada manusia. Ini adalah penonjolan dari bagian bawah hipotalamus di
dasar otak, terletak di dasar tengkorak yang memegang peranan penting
dalam sekresi hormon dari semua semua organ-organ endokrin. Dapat di
katakan sebagai kelenjar pemimpin, sebab hormon-hormon yang
dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya.
Gambar : Hipopisis
a) Hipofisis Anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada
gambar:
5
Gambar : Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus anterior beserta organ targetnya
Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior
dan gangguannya.
Hormon yang dihasilkan Fungsi dan gangguannya
Merangsang sintesis protein dan
metabolisme lemak, serta
merangsang pertumbuhan tulang
(terutama tulang pipa) dan otot.
kekurangan hormon ini pada anak-
Hormon Somatotropin (STH), anak-anak menyebabkan
Hormon pertumbuhan (Growth pertumbuhannya terhambat /kerdil
Hormone / GH) (kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme). Jika kelebihan terjadi
pada saat dewasa, akan
menyebabkan pertumbuhan tidak
seimbang pada tulang jari tangan,
kaki, rahang, ataupun tulang
hidung yang disebut akromegali.
6
Mengontrol pertumbuhan dan
Hormon tirotropin atau Thyroid
perkembangan kelenjar gondok atau
Stimulating Hormone (TSH)
tiroid serta merangsang sekresi
tiroksin
Mengontrol pertumbuhan dan
Adrenocorticotropic hormone perkembangan aktivitas kulit ginjal
(ACTH) dan merangsang kelenjar adrenal
untuk mensekresikan glukokortikoid
(hormon yang dihasilkan untuk
metabolisme karbohidrat)
Membantu kelahiran dan memelihara
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic
sekresi susu oleh kelenjar susu
hormone (LTH)
7
b) Hipofisis Pars Media
Jenis Hormon serta fungsi Hipofisis pars media
Hormon Fungsi
Mempengaruhi warna kulit
individu, dengan cara menyebarkan
MSH (Melanosit Stimulating
butir melanin, apabila hormon ini
Hormon
banyak dihasilkan maka
menyebabkan kulit menjadi hitam.
c) Hipofisis Posterior
Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya dapat
dilihat pada gambar :
8
Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh
hipotalamus. Jika cairan (plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis akan
mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali) sehingga
darah mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi tersebut. Dengan demikian
kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu, karena
cairan pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat pekat.
3. Kelenjar Tiroid
Kelenjar Tiroid terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan trakea, diikat
bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Kelenjar
ini merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat
pada dinding laring. Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise
lobus anterior, kelenjar toroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun
fungsi dari hormon tiroksin adalah mengatur pertukaran zat/ metabolisme dalam
tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi
oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan
sera, cairan yang bersifat lekat yaitu koloid tiroid yang mengandung zat senyawa
yodium dan dinamakan hormon tiroksin. Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini
berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.
Hipofungsi kelenjar ini menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit
miksedema. Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksoftamalik goiter. Sekresi
tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh
hormon tirotropik.
Fungsi kelenjar tiroid sangat erat dengan kegiatan metabolik, adapun fungsi
kelenjar tiroid yaitu sebagai berikut :
1) Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
2) Mengatur penggunan oksidasi
3) Mengatur pengeluaran karbon dioksida
4) Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan
5) Pada anak memengaruhi perkembangan fisik dan mental
Kelenjer tiroid mempunyai keunikan dibandingkan kelenjer endokrin lain karena
:
9
1. Kelenjer tiroid mempunyai kemampuan untuk menyimpan hormon tiroid
dalam jumlah besar sekitar 23 minggu.
2. Untuk sintesa horon tiroid dibutuhkan iodium. Hormon tiroid T3 dan T4
memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan serta proses
meetabolisme hampir semua jaringan dan organ didalam tubuh
Hormon yang dihasilkan dari kelenjar Tiroid beserta fungsinya :
Hormon Fungsi
Tiroksin (T4) Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan, dan kegiatan
system saraf
10
Ø Hipotiroidisme
4. Kelenjar Paratiroid
Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid
Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur
konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur :
absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium
dari tulang.
Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang
reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara penginduksian sel–sel tulang
osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada osteoklas untuk merombak
matriks bermineral pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah
Jika kelebihan hormon ini akan berakibat berakibat kadar kalsium dalam darah
meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal.
Jika kekurangan hormon menyebabkan kekejangan disebut tetanus.
11
b. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal.
c. Mempercepat absorbsi kalsium di intestin.
d. Kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi resorpsi tulang
sehingga menambah kalsium dalam darah.
e. Menstimulasi dan mentraspor kalsium dan fosfat melalui membran sel.
5. Kelenjar Timus
12
meningkat masa bayi sampai remaja. Setelah dewasa pertumbuhan akan kurang
sehingga mengurangi aktivitas kelamin.
Fungsi hormon kelenjar timus :
a. Mengaktifkan pertumbuhan badan.
b. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
6. Kelenjar Adrenal
Pada manusia, kelenjar anak ginjal, kelenjar adrenal (atau kelenjar suprarenalis)
adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad,
"dekat" atau "di" + renes, "ginjal").
Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior
(depan-atas) ginjal. Padamanusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang
punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai darah dariarteri adrenalis. Tiap
kelenjar berbobot sekitar 4 gram.
Kelenjar ini berpasangan, masing-masing menempel di atas ginjal sebagai topi.
Secara histologis, terbagi atas dua bagian yaitu medula dan korteks. Bagian
korteks berbobot sekitar 90% massa kelenjar
Kelenjar adrenal yang sehat merupakan alat kecantikan yang paling baik di dunia.
Warna dan mutu kulit merupakan suatu tanda dari cara bekerja adrenal itu. Fungsi
adrenal yang normal memberikan warna kemerah-merahan dan terang kepada
kulit biarpun kulit itu berwarna gelap; kulit kelihatan segar. Bila kulit nampak
pucat, kisut, maka itu menandakan kurangnya aktivitas adrenal.
Kelenjar adrenal merupakan bagian dari suatu sistem yang rumit yang
menghasilkan hormon yang saling berkaitan.
Hipotalamus menghasilkan CRH (Corticotrophin Releasing Hormone), yang
merangsang kelenjar hipofisa untuk melepaskan kortikotropin, yang mengatur
pembentukan kortikosteroid oleh kelenjar adrenal.
Fungsi kelenjar adrenal bisa berhenti jika hipofisa maupun hipotalamus gagal
membentuk hormon yang dibutuhkan dalam jumlah yang sesuai. Kekurangan atau
kelebihan setiap hormon kelenjar adrenal bisa menyebabkan penyakit yang serius
yaitu Penyakit Addison.
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
13
Hormon Fungsi
Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid Mengontol metabolisme ion
anorganik
b. Glukokortikoid Mengontrol metabolisme glukosa
Bagian Medula Adrenal Kedua hormon tersebut bekerja
sama dalam hal
berikut :
Adrenalin (epinefrin) dan a. dilatasi bronkiolus
noradrenalin b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah
otak dan otot
d. mengubah glikogen menjadi
glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur kadar
gula darah
14
7. Kelenjar Pankreas
· Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas,
sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.
· Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin
mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus
membrane sel.
· Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.
· Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen
(glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis).
· Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk
mensekresikan insulin. Sebagai contoh, insulin akan meningkat setelah kita
makan. Setelah makan, maka kadar glukosa dalam darah akan naik karena tubuh
mendapatkan glukosa dari pemecahan makanan tersebut. Tubuh mengambil
kelebihan glukosa dengan cara mensekresikan insulin untuk menyeimbangkannya
pada kadar normal. Sebaliknya glukagon bekerja secara berlawanan terhadap
insulin. Glukagon berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga kadar
glukosa naik. Contohnya pada saat kita berpuasa. Karena tubuh tidak
mendapatkan asupan glukosa ketika berpuasa, maka tubuh mensekresikan
glukagon untuk menyeimbangkan kekurangan glukosa tersebut.
· Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus
(kencing manis). Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
·
Insulin berperan mengubah glukosa menjadi glikogen agar dapat menurunkan
kadar gula darah. Jika seseorang tidak dapat memproduksi insulin, maka glukosa
dalam darah terus bertambah karena glukosanya tidak bisa dirubah menjadi
glikogen. Akibatnya urine yang dikeluarkannyapun mengandung glukosa.
15
Gambar : Kelenjar Pankreas
Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia)
merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel –sel targetnya
untuk mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah
dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka
pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang
mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.
16
8. Kelenjar Pienalis
Kelenjar pineal (juga disebut badan pineal, epiphysis cerebri,
epiphysis, conarium atau "Mata ketiga") adalah sebuah kelenjar
endokrin pada otak vertebrata. Ia memproduksi serotonin turunan dari melatonin,
sebuah hormon yang mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur dan fungsi
musiman. Bentuknya mirip dengan sebuah buah pohon cemara mungil (namanya
karenanya), dan dia terletak dekat dengan pusat otak, di antara dua belahan,
terselip di sebuah alur di mana dua badan thalamus bulat bergabung.
Kelenjar pineal berwarna abu-abu kemerahan dan sekitar ukuran sebutir beras (5–
8 mm) pada manusia, berlokasi hanya di rostro-dorsal dengansuperior
colliculus dan dibelakang dan dibawah stria medullaris, di antara berposisi lateral
badan thalamus. Dia adalah bagian dari epithalamus.
Kelenjar pineal adalah struktur berbentuk garis tengah seperti buah pohon
cemara , dan sering terlihat di tengkorak X-ray, seperti yang sering klasifikasi.
Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalm membantu pankreas dan kelenjar
kelamin.
9. Kelenjar Kelamin
17
OVARIUM
· Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur,
hormone estrogen dan hormone progesterone.
· Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH
· Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda –tanda
kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta
kulit menjadi halus.
· Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH
·
Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel
telur yang sudah dibuahi.
18
· Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
a. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang
dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.
b. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH.
c. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin.
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang
perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur).Pada umumnya
hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih
dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat
estrogen.Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan
hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di
bawah pengaruh releasing hormonesyang disalurkan hipotalamus ke hipofisis.
Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap
hipotalamus.Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan
menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen.
Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium.Di bawah pengaruh LH,
folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi,
dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh
hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon
gonadotropik).Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan
maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen
dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi,
perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau
menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus
luteum tersebut dipertahankan.
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
a. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu
endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-
hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah.
19
b. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah
menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari
desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.
c. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon
progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk
membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim).
Testis Essentials
· Testis mensekresi testosteron, yang diperlukan untuk pembangunan fisik
yang tepat dalam anak laki-laki.
· Pada usia dewasa, testosteron mempertahankan libido, kekuatan otot, dan
kepadatan tulang.
· Gangguan testis disebabkan oleh terlalu sedikit produksi testosteron.
Testis (buah zakar atau) adalah sepasang organ yang memproduksi sperma yang
menjaga kesehatan sistem reproduksi laki-laki. Testis dikenal sebagai
gonad. Rekan perempuan mereka adalah ovarium .
Selain peran mereka dalam sistem reproduksi laki-laki, testis juga memiliki
perbedaan menjadi kelenjar endokrin karena mereka mengeluarkan testosteron-
20
hormon yang sangat penting untuk perkembangan normal karakteristik fisik laki-
laki.
Anatomi Testis
Testis yang kembar organ berbentuk oval seukuran anggur besar. Mereka berada
di dalam skrotum, yang merupakan kantong longgar kulit yang menggantung di
luar tubuh belakang penis. Sementara lokasi ini membuat testis rentan terhadap
cedera (mereka tidak memiliki otot atau tulang untuk melindungi mereka), ia
menyediakan suhu pendingin untuk organ.Lingkungan pendingin diperlukan
untuk produksi sperma yang sehat.
21
Pentingnya testosteron tidak terbatas pada pubertas. Sepanjang masa dewasa,
hormon merupakan bagian integral dalam berbagai fungsi, seperti:
Menjaga libido
Produksi sperma
Mempertahankan kekuatan otot dan massa
Mempromosikan kepadatan tulang yang sehat
Produksi testosteron
The hipotalamus dan kelenjar hipofisis bagaimana banyak kontrol testosteron
testis memproduksi dan mengeluarkan.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal dan ini paling sering hasil dari:
Penuaan
22
Cacat pada hipofisis dan / atau hipotalamus, seperti tumor hipofisis (yang negatif
mempengaruhi kemampuan hipofisis untuk berfungsi normal) dan kadar prolaktin
yang tinggi (terlalu banyak hormon menyebabkan penurunan kadar testosteron)
Pengobatan
Kondisi testis berbasis, seperti cedera parah, dan radiasi atau kemoterapi, semua
bisa menguras kadar testosteron
Testis memainkan peran penting tidak hanya dalam sistem reproduksi laki-laki,
tetapi dalam sistem endokrin juga. Pelepasan hormon testosteron merupakan
bagian integral dari perkembangan yang sehat dari karakteristik fisik laki-laki.
23
memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal.
Hormon mengontrol laju aktivitas selular.
Hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon hanya mempengaruhi sel-
sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.
Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari
satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar lainnya. Hormon
secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh
ginjal.
24
Penyakit Chusing yang ditandai dg kelebihan kortikotropin yg diproduksi oleh
kelejar hipofisis (80% kasus).
4. Goiter (gondok)
Kelenjar tiroid yang membesar disertai hipofungsi maupun hiperfungsi tiroid.
5. Hiperparatiroidisme
Terjadi karena produksi (sekresi) berlebih hormon paratiroid (PTH), hormon asam
amino polipeptida. Perubahan patologis yang terjadi akibat hiperparatiroidisme
adalah: tulang mudah patah.
6. Hypothyroidisme
Suatu efek hormon tiroid berkurang dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi
hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan
depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan perkembangan melambat pada
anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme yang hadir pada saat lahir. Kelainan
akibat hipotiroidisme adalah Kretinisme
7. Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada metabolisme.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak, menyebabkan
penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup.
Penyebab paling umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah suatu gangguan
autoimun yang disebut penyakit Grave.
8. Hiperpituitarisme
Merupakan suatu sekresi yang berlebihan hormon hipifisis anterior yang terjadi
akibat adanya tumor.
9. Hypopituitarisme
Adalah hilangnya fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa terutama pada bagian
anterior.
Kelenjar pituitari melepaskan hormon sedikit atau tidak ada. Ini mungkin
disebabkan oleh sejumlah penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi ini
mungkin berhenti mendapatkan menstruasi.
Beberapa neoplasia endokrin I dan II (MEN I dan II MEN). Ini, kondisi genetik
langka yang diturunkan melalui keluarga. Mereka menyebabkan tumor paratiroid,
adrenal, dan kelenjar tiroid, menyebabkan kelebihan produksi hormon.
25
10. Adrenal insufisiensi
Kelenjar adrenal melepaskan terlalu sedikit hormon kortisol dan kadang-kadang,
aldosteron.
Gejala termasuk kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit
Addison adalah jenis insufisiensi adrenal.
11. Tiroiditis
Adalah sutu peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan infeksi viral seperti
HFV dan virus beguk pada tiroiditis subakut.
12. Tumor tiroid
Adalah neoplasma unik pada kelenjar tiroid yang sangat kerap disertai dengan
metastasispada organ yang jauh dari lokasi primer.
12. Tiroidektomi
Adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau sebagian
dari kelenjar tiroid.
13. Hipoparatiroid
Adalah penurunan produksi hormon oleh kelenjar paratiroid menyebabkan kadar
kalsium dalam darah rendah.
14. Addison
Adalah kerusakan kelenjar adrenal yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
hormon korteks adrenal.
15. Aldosteronisme primer
Adalah merupakan keadaan klinis yang sebabkan oleh produksi aldosteron “suatu
hormon steroid mineralokortikoid korteks adrenal “ secara berlebih.
16. Tumor hipofisis
Adalah sesorang yang menderita tumor pada selaput kecil pada otak.
17. Hipofisektomi
Merupakan suatu tindakan pengangkatan adenoma hipofise melalui pembedahan.
18. Pangkreatitis
Adalah peradangan pada pangkreas yang dapat mengeluarkan enzim pencernaan
dalam saluran pencernaan sekaligus mensintesis dan mensekresi insulin dan
glukagon.
26
19. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
Kelebihan produksi androgen mengganggu perkembangan telur dan pembebasan
mereka dari indung telur perempuan. PCOS adalah penyebab utama infertilitas.
Dewasa sebelum waktunya pubertas.
Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika kelenjar memerintahkan tubuh untuk
mengeluarkan hormon seks terlalu cepat dalam hidup.
20. Diabetes Insipidus
Adalah suatu keadaan yang di tandai rasa haus di akibatkan karena kurangnya
hormon antidiuretik (hormon vasopresin).
21. Diabetes Militus (DM)
Gangguan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia (meningkatnya kadar gula
dalam darah) akibat kurangnya hormon insulin, menurunnya efek insulin atau
keduanya.
Ada 3 (tiga) jenis DM yang dikenal, yaitu :
1. DM Tipe I : Bergantung insulin.
Biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun, meskipun bisa pada umur berapun.
2. DM Tipe II : Tidak bergantung insulin. Terjadi pada usia 40 tahun.
Resistensi insulin yang disertai defek sekresi insulin dengan derajat bervariasi.
Terjadi penurunan sensitivitas terhadap insulin.
3. DM Gestasional (DM Kehamilan) : Muncul saat kehamilan
Penyebab :
2. Hereditas (faktor keturunan)
Lingkungan (infeksi, makanan, toksin, stres)
Perubahan gaya hidup pada orang yang secara genetik rentan.
Kehamilan
27
c. Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi
endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel
(FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).
d. Hormonpengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin dihasilkan oleh
kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
2.6 Hormon Utama
Yang
Hormon Fungsi
menghasilkan
Aldosteron Kelenjar adrenal Membantu keseimbangan
garam & air dengan cara
menahan garam & air serta
membuang kalium
28
adrenal
29
sifat kepribadian
30
Manakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara sel
berfungsi
dengan satu atau dua metoda : Pertama melalui penggunaan mediator intraselular
dan, kedua
yaitu mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah
cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan
dalam dari membran
sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akanmengalami sedikit perubahan.
Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar,
kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika
hormon mengaktifkan sel dengan
berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada
akhirnya
protein (misalnya enzim, steroid). Substansi inimempengaruhi reaksi dan proses
selular.
2.7 Patofisiologi Hormon
Hormon berperan mengatur dan mengontrol fungsi organ. Pelepasannya
bergantung pada perangsangan atau penghambatan melalui faktor yang spesifik.
Hormon dapat bekerja di dalam sel yang menghasilkan hormone itu sendiri
(autokrin), mempengaruhi sel sekirtar (parakrin), atau mencapai sel target di organ
lain melalui darah (endokrin). Di sel target, hormon berikatan dengan reseptor dan
memperlihatkan pengaruhnya melalui berbagai mekanisme transduksi sinyal
selular.Hal ini biasanya melalui penurunan faktor perangsangan dan pengaruhnya
menyebabkan berkurangnya pelepasan hormon tertentu, berarti terdapat siklus
pengaturan dengan umpan balik negatif. Pada beberapa kasus, terdapat umpan
balik positif (jangka yang terbatas), berarti hormon menyebabkan peningkatan
aktifitas perangsangan sehingga meningkatkan pelepasannya. Istilah pengontrolan
digunakan bila pelepasan hormon dipengaruhi secara bebas dari efek
hormonalnya. Beberapa rangsangan pengontrolan dan pengaturan yang bebas
dapat bekerja pada kelenjar penghasil hormon. Berkurangnya pengaruh hormon
dapat disebabkan oleh gangguan sintesis dan penyimpanan hormon. Penyebab lain
adalah gangguan transport di dalam sel yang mensintesis atau gangguan
31
pelepasan. Defisiensi hormon dapat juga terjadi jika kelenjar hormon tidak cukup
dirangsang untuk memenuhi kebutuhan tubuh, atau jika sel penghasil hormon
tidak cukup sensitive dalam bereaksi terhadap rangsangan, atau jika sel panghasil
hormon jumlahnya tidak cukup (hipoplasia, aplasia).
Berbagai penyebab yang mungkin adalah penginaktifan hormon yang terlalu cepat
atau kecepatan pemecahannya meningkat. Pada hormon yang berikatan dengan
protein plasma, lama kerja hormon bergantung pada perbandingan hormon yang
berikatan. Dalam bentuk terikat, hormon tidak dapat menunjukkan efeknya, pada
sisi lain, hormon akan keluar dengan dipecah atau dieksresi melalui ginjal.
Beberapa hormon mula-mula harus diubah menjadi bentuk efektif di tempat
kerjanya. Namun, jika pengubahan ini tidak mungkin dilakukan, misalnya defek
enzim, hormon tidak akan berpengaruh. Kerja hormon dapat juga tidak terjadi
karena target organ tidak berespons (misal, akibat kerusakan pada reseptor
hormone atau kegagalan transmisi intra sel) atau ketidakmampuan fungsional dari
sel atau organ target .
Penyebab meningkatnya pengaruh hormon meliputi, yang pertama peningkatan
pelepasan hormon. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh rangsangan tunggal
yang berlebihan. Peningkatan sensitivitas, atau terlau banyak jumlah sel penghasil
hormon (hyperplasia, adenoma). Kelebihan hormon dapat juga disebabkan oleh
pembentukan hormon pada sel tumor yang tidak berdiferensiasi diluar kelenjar
hormonnya (pembentukan hormon ektopoik).
Peningkatan kerja hormon juga diduga terjadi jika hormone dipecah atau
diinaktifkan terlalu lambat, missal pada gangguan inaktivasi organ (ginjal atau
hati). Pemecahan dapat diperlambat dengan meningkatnya hormon ke protein
plasma, tetapi bagian yang terikat dengan protein.
32
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan
sekret internal ( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem
sirkulasi, mempengaruhi metabolisme dan proses tubuh lainnya.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.Sistem
endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membantu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan,
pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual
dan reproduksi.
Ada berbagai jenis gangguan sistem endokrin seperti Dwarfisme, Gigantisme
(acromegaly) , Penyakit Cushing (Sindrom Cushing), Goiter (gondok),
Diabetes Insipidus, . Tumor tiroid, dan lain-lain.
33
DAFTAR PUSTAKA
34