Penyusunan anggaran adalah suatu tugas yang bersifat teknis. Kata-kata seperti keuangan,
angka, dan estimasi muncul ketika seseorang berpikir mengenai “anggaran”. Tetapi dibalik
seluruh citra teknis yang berkaitan dengan anggaran, terdapat manusia. Manusialah yang
menyusun anggaran dan manusia juga yang harus hidup dengan anggaran tersebut.
Anggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku manusia. Anggaran menjelaskan kepada
orang-orang mengenai apa yang diharapkan dari mereka dan kapan hal tersebut harus sudah
dilakukan. Anggaran menetapkan batasan terhadap pada apa yang dapat dibeli dan berapa banyak
yang dapat dibelanjakan. Anggaran membatasi tindakan manajemen. Anggaran merupakan alasan
mengapa kinerja manajer di pantau secara kontinu dan standar terhadap mana hasil kineja
dibandingkan. Orang-orang tekanan dari anggaran yang ketat, kegelisahan dari laporan kinerja
yang buruk, dan kegembiraan atau rasa lega karena “memenuhi” anggaran.
Pada dasarnya aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia yang
muncul dalam penyusunan anggaran dan perilaku manusia yang didorong ketika manusia mencoba
Anggaran merupakan cetak biru perusahaan untuk bertindak, yang mencerminkan prioritas
1
Anggaran bertindak sebagai suatu alat komunikasi internal yang menghubungkan beragam
Dengan menetapkan tujuan dalam kriteria kinerja yang dapat diukur, anggaran berfungsi sebagai
Anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan memotivasi baik manajer maupun karyawan untuk
terus bertindak dengan cara yang konsisten dengan operasi yang efektif dan efisien serta selaras
Anggaran telah menjadi alat manajemen yang diterima untuk meencanakan dan mengendalikan
aktivitas organisasi.
Penetapan tujuan.
Implementasi.
Untuk menyusun suatu anggaran atau rencana laba, terdapat langkah-langkah tertentu yang harus
diambil;
Manajemen puncak harus memutuskan apa yang menjadi tujuan jangka pendek perusahan dan
2
Tujuan harus ditetapkan dan sumber daya dialokasikan.
Suatu anggaran atau rencana laba yang komprehensif harus disusun, kemudian disetujui oleh
manajemen puncak.
Anggaran digunakan untuk mengendalikan biaya dan menentukan bidang masalah dalam
organisasi tersebut dengan membandingkan hasil kinerja aktual dengan tujuan yang telah
Berbagai fungsi anggaran seperti penetapan suatu tujuan, pengedalian, dan mekanisme evaluasi
kinerja dapat memicu berbagai konsekuensi disfungsional, seperti rasa tidak percaya, resistensi,
Pada dasarnya lingkungan perencanaan mengacu pada struktur, proses, pola-pola interaksi dalam
penetapan kerja. Hal tersebut kadang kala disebut dengan budaya atauu iklim organisasi.
Ukuran dan strutur pada organisasi mempengaruhi prilaku manusia dan pola interaksi dalam tahap
penetapan tujuan, implementasi, dann pengendalian serta evaluasi terhadap proses perencanaan.
Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan juga dapat mempengaruhi lingkungan perencanaan organisas. Teori X dari
McGregor menjelaskan gaya kepemimpinan yang otoriter dan dikendalikan secara ketat, dimana
3
kebutuhan efisiensi dan pengendalian mengharuskan pendekatan manajerial tersebut untuk
berurusan dengan bawahannya. Berbeda dengan Teori Y yang dikemukakan oleh McCregor dan
gaya kepemimpinan Likert mendorong tingkat keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam
Faktor lingkungan eksternal juga mempengaruhi lingkungan perencanaan yang meliputi iklim
politik dan ekonomi, ketersediaan pasokan, struktur industri yang melayani organisasi, hakikat
persaingan, dll.
Selama tahap penetapan tujuan baik tujuan umum ataupun tujuan khusus dari manajemen puncak
diterjemahkan kedalam target-target yang pasti dan dapat diukur bagi organisasi serta bagi setiap
submit utama.
Keselarasan Tujuan
Masalah utam dalam penetapan tujuan adalah mencapai suatu tingkat keselarasan tujuan atau
Partisipasi
Adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak di mana
keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya.
Manfaat Partisipasi
4
Salah satu manfaat dari partisipasi yang berhasil adalah bahwa partisipan menjadi terlibat secara
emosi dan bukan dalam pekerjaan mereka. Pada dasarnya partisipasi dapay meningkatkan moral
dan mendorong insiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen.
Bahkan dalam kondisi yang paling ideal sekalipun, partisipasi dalam penetapan tujuan mempunyai
keterbatasan tersendiri. Karena proses partisipasi memberikan kekuasaan kepada para manajer
untuk menetapkan hasil isi dari anggaran mereka, kekuasaan ini bisa digunakan dengan cara yang
Tahap implementasi
dalam anggaran formal yang kmprehensif. Cetak biru untuk tindakan ditingkat perusahaan ini
Pengkomunikasian Anggaran
Hal ini dicapai dengan cara mengkomunikasikan sasaran operasional yang disetujui kepada orang-
orang tingkat organisasi yang lebih rendah. Hal ini disebut juga sebagai ”menjual” anggaran
kebawah.
Implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan kerja sama dari orang-orangdengan beraneka
ragam ketrampilan dan bakat. Koordinasi adalah seni menggabungkan secara efektif seluruh
5
sumber daya organisasi. Dari sudut pandang keprilakuan, hal ini berarti menggabungkan bakat dan
kekuatan dari setiap partisipan organisasi dan membuatnya berjuang untuk mencapai tujuan yang
sama.
Tujuan yang dianggarkan jarang dicapai tanpa memantau kemajuan karyawan secara continue
terhadap pencapaian tuuan mereka. Dalam tahap pengendalian dan evaluasi kinerja, kinerja aktual
dalam organisasi tersebut dan menyarankan tindakan yang sesuai untuk memperbaiki kinerja yang
dibawah standar.
Laporan-laporan Kinerja
Untuk mempertahankan kendali atas biaya dan menjaga agar karyawan termotivasi ke arah
pencapaian sasaran,laporan kinerja sebaiknya disusun dan didistribusikan paling tidak secara
bulanan. Pentingnya komunikasi berkala atas hasil kinerja telah berulang kali ditunjukkan dalma
studi empiris. Penerbitan laoran kinerja secara berkala dan tepat waktu akan mempengaruhi dan
Anggaran dan akuntansi berkaitan erat sebab akuntansi menyajikan data historis yang bermanfaat
untuk mengadakan estimasi-estimasi didalam anggaran yang akan dijadikan pedoman kerja
diwaktu mendatang. Selain itu akuntansi juga melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur
tentang pelaksanaan anggaran tersebut dari hari ke hari sehingga dapat menyajikan data realisasi
pelaksanaan anggaran secara lengkap. Data realisasi pelaksanaan anggaran inilah yang nantinya
akan dibandingkan dengan data yang tercantum dalam taksiran anggaran itu sendiri untuk
6
penilaian (evaluasi) kerja perusahaan. Dengan membandingkan data akuntansi dan data anggaran,
dapat nilai sukses atau tidaknya perusahaan. Jadi akuntansi sangat bermanfaat untuk menunjang
Jika suatu perusahaan menetapkan tujuan untuk memperoleh pangsa yang lebih besar,
meningkatkan laba dan memperbaiki citra perusahaan diantara pelanggan, maka anggaran
perusahaan tersebut seharusnya membuat komitmen atas sumber daya yang diperlukan untuk
1. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses perencanaan perusahaan. Sebagai hasil
2. Anggaran merupakan cetak biru suatu perusahaan untuk bertindak yang mencerminkan
prioritas manajemen dalam alokasi sumber daya organisasi. Anggaran menunjukkan cara beragam
sub unit organisasi bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan .
3. Anggaran bertindak sebagai suatu alat komunikasi internal yang menghubungkan beragam
departemen atau divisi organisasi antara yang satu dengan yang lain dan dengan manajemen
puncak. Arus informasi dari departemen ke departemen berfungsi untuk mengkoordinasikan dan
memfasilitasi aktivitas organisasi secara keseluruhan. Arus informasi dari manejemen puncak ke
7
tingkatan organisasi yang lebih rendah mengandung penjelasan operational mengenai pencapaian
4. Dengan menetapkan tujuan dalam kriteria kinerja yang dapat diukur , anggaran berfungsi
sebagai standar terhadap hasil operasi aktual dapat dibandingkan. Hal ini, merupakan dasar untuk
menemukan bidang-bidang yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hal ini
6. Anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan memotivasi baik manajer maupun karyawan
untuk terus bertindak dangan cara yang konsisten dengan operasi yang efektif dan efisien serta
Kesimpulannya, anggaran sebaiknya menjadi cetak biru keuangan mengenai cara perusahaan
beroperasi. Dan anggaran menjadi alat manajemen yang diterima untuk merencanakan dan
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk menyusun suatu anggaran sebagai berikut:
1. Manajemen puncak harus memutuskan tujuan jangka pendek perusahaan dan strategi mana
8
3. Suatu anggaran atau rencana laba yang komprehensif harus disusun, kemudian disetujui oleh
manajemen puncak. Setelah disetujui, anggaran harus dikomunikasikan kepada penyelia dan
dalam organisasi tersebut dengan membandingkan hasil kinerja actual dengan tujuan yang telah
1. Penetapan tujuan
2. Implementasi
Aktivitas perencanaan dimulai dengan menerjemahkan tujuan organisasi yang luas kedalam
tujuan-tujuan aktivitas yang khusus. Untuk menyusun rencana yang realistis dan menciptakan
anggaran yang praktis, interaksi yang ekstensif diperlukan antara manajer lini dan manajer staf
organisasi. Dalam suatu perusahaan, direktur perencanaan memainkan peranan kunci dalam proses
proses penyusunan anggaran serta membantu karyawan lini, jika diperlukan dalam melaksanakan
berbagai tugas perencanaan. Jika sesuai dengan struktur organisasi dan gaya kepemimpinan, maka
manajer tingkat bawah dan karyawan sebaiknya diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
9
proses penetapan tujuan karena mereka aka lebih mungkin menerima tujuan yang turut mereka
formulasikan. Tujuan realisitis yang ditetapkan melalui partisipasi yang berarti akan
mempengaruhi tingkat aspirsi manajer dan karywan secara menguntungkan. Kurangnya partisipasi
atau hanya berbicara tanpa berbuat terhadap masalah itu, dapat menimbulkan efek samping berupa
tahapan penetapan tujuan adalah proses perencanaan yang meliputi partisipasi, kesesuaian tujuan
dan komitmen.
Tahap Implementasi
Pada tahap implementasi, rencana formal tersebut digunakan untuk mengkomunikasikan tujuan
dan strategi organisasi, serta untuk memotivasi orang secara positif dalam organisasi. Rencana
harus dikomunikasikan secara efektif dengan demikian rencana formal mungkin akan menerima
kerja sama penuh dari berbagai kelompok yang ingin dimotivasi olehnya.
Setelah diimplementasikan, rencana formal tersebut berfungsi sebagai elemen kunci dalam sistem
pengendalian. Anggaran menjadi tolak ukur terhadap kinerja aktual. Kebijakan, sikap dan tindakan
manajemen dalam evaluasi kinerja dan tindak lanjut atas varians memiliki berbagai konsekuensi
keprilakuan, yang dapat meniadakan keberhasilan dari seluruh proses perencanaan dan
pengendalian jika tidak dipahami dan dikendalikan. Beberapa konsekuensi keperilakuan yang
10
Konsep-Konsep Keperilakuan Yang Relevan Dalam Proses Penyusunan Anggaran
Tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh tujuan anggota organisasi yang terkadang
mencerminkan kebutuhan individual dan tujuan pribadi yang saling bertentangan anggota
organisasi yang dominan. Tujuan organisasi ditentukan melalui negoisasi. Tawar-menawar dan
perdagangan pengaruh adalah hambatan yang dikenakan oleh berbagai partisipan dan lingkungan
b. Keselarasan Tujuan
Keselarasan tujuan organisasi dengan sub-sub unit dan anggota-anggota yang berpartisipasi akan
terjadi ketika individu memandang bahwa kebutuhan pribadinya dapat dipenuhi dengan mencapai
tujuan organisasi. Keselarasan antara tujuan organisasi dan pribadi juga dapat ditingkatkan dengan
menjelaskan kepada karyawan alasan atas tujuan organisasi didasarkan. Tujuan organisasi maupun
individu tidaklah statis, maka keselarasan tujuan harus terus dicapai di setiap siklus perencanaan.
Oleh karena itu diperlukan komunikasi yang teratur antara manajemen puncak dan manajemen
tingkat bawah serta karyawan. Jika keselarasan tujuan tidak dicapai akan menimbulkan persaingan
tidak sehat dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan atau kualitas barang-barang
c. Partisipasi
Partisipasi adalah suatu “proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak
dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang
11
membuatnya”. Dengan kata lain manajer tingkat bawah dan karyawan memiliki suara dalam
anggaran sampai pada partisipasi dalam diskusi yang berkaitan dengan kewajararan dari kuota
penjualan dan target produksi, serta pada hak untuk melakukan negoisasi dalam menetapkan
sasaran dari orang itu sendiri. Partisipasi telah menunjukkan damapk positif terhadap sikap
karyawan, meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi dan meningkatkan kerja sama di antara
manajer. Namun ketika partisipasi diterapkan pada situasi yang salah, partisipasi dapat
Dalam organisasi besar dan birokratis yang dikelola secara sentral, partisipasi dalam menentukan
tujuan dan menetapkan sasaran akan terbatas pada sekelompok eksekutif puncak. Manajemen
puncak akan menyusun anggaran dan meneruskan ke bawah hierarki sebagai perintah yang harus
dipatuhi dan anggaran digunakan sebagai alat untuk mengendalikan pengeluaran orang dan
memungkinkan partisipasi manajemen lebih besar dalam penetapan anggaran. Alasannya karena
orang bereaksi secara berbada terhadap kemungkinan untuk berperan dalam menetapkan standar
Ketidakberhasilan partisipasi adalah tidak ada usaha serius yang dibuat untuk menjamin
partisipasi dan kerja sama dari para manajer tingkat yang bawah dan karyawan. Agar partisipasi
menjadi efektif, partisipasi harus memiliki input “rill” terhadap keputusan dan pandangan mereka
12
d. Manfaat Partisipasi
Manfaat dari partisipasi yang berhasil antara lain, partisipan menjadi terlibat secara emosi bukan
hanya secara tugas dalam pekerjaan mereka. Partisipasi meningkatkan moral dan mendorong
inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen, meningkatkan rasa kesatuan
kelompok, meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok dalam penetapan tujuan (internalisasi
tujuan), penurunan tekanan dan kegelisahan yang berkaitan dengan anggaran. Partisipasi juga
dapat menurunkan ketidakadilan yang dianggap ada dalam alokasi sumber daya organisasi diantara
subunit organisasi dan menghindari permasalahan potensial yang berkaitan dengan anggaran
Kinerja dan prestasi karyawan akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif dalam
penyusunan anggaran pada unit organisasi dimana mereka bekerja, anggaran menjadi lebih
realistis juga akan meningkatkan kesadaran karyawan akan tugas dan tanggungjawab yang
dibebankan kepadanya sehingga pada akhirnya akan menimbulkan komitmen organisasional pada
memberikan kekuasaan kepada para manajer untuk menetapkan anggaran mereka. Kekuasaan ini
memiliki konsekuensi disfungsional bagi organisasi itu. Contoh : para manajer bisa memasukan
“slack organisasional” ke dalam anggaran mereka. Slack adalah selisih antara sumber daya yang
sebenarnya diperlukan untuk secara efisien menyelesaikan suatu tugas dan jumlah sumber daya
yang lebih besar dan diperuntukkan bagi tugas tersebut. Dengan kata
13
pendapatan lebih rendah sedangkan biaya diestimasi lebih tinggi . Masalah slack yang berlebihan
dapat diatasi jika manajemen puncak menetapkan prosedur yang efektif untuk tinjauan mendalam
Intinya adalah anggaran yang terlalu ketat atau terlalu longgar atau disusun
dengan slackyang berlebihan atau tanpa slack sama sekali dapat menciptakan tanggapan
keperilakuan yang berlawanan dengan kepentingan perusahaan. Harus ada kehati-hatian dalam
memastikan bahwa dokumen anggaran akhir menghindari kekurangan yang berkaitan dengan
anggaran yang terlalu ketat atau terlalu longgar. Sebagaimana kebanyakan hal lainnya, organisasi
Tahap Implementasi
Anggaran diimplementasi melalui komunikasi kepada karyawan kunci dalam organisasi. Hal ini
menginformasikan kepada mereka mengenai harapan manajemen, alokasi sumber daya, kuota
produksi dan tenggang waktu. Semua karyawan harus melihat anggaran sebagai alat perencanaan
dan pengendalian aktivitas organisasi bukan sebagai beban atau senjata manajemen.
a. Pengkomunikasian Anggaran
organisasi yang lebih rendah. Direktur perencanaan harus menerjemahkan sasaran organisasi
secara keseluruhan ke dalam sasaran yang dapat dipahami bagi setiap subunit organisasi. Sasaran
tersebut sangat efektif jika dijelaskan secara pribadi dan dilengkapi dengan pedoman tertulis atau
14
b. Kerjasama dan Koordinasi
Implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan kerja sama dari orang-orang dengan beraneka
ragam keterampilan dan bakat. Hal ini juga memperlihatkan tugas-tugas yang saling berhubungan
yang menyusun seluruh aktivitas organisasi dan mengungkapkan peran yang dimainkan oleh setiap
Koordinasi adalah seni menggabungkan seluruh sumber daya organisasi secara efektif. Dari sudut
pandang keperilakuan, hal ini berarti menggabungkan bakat dan kekuatan dari setiap partisipan
organisasi dan membuatnya berjuang untuk mencapai tujuan yang sama. Untuk melaksanakan ini,
orang memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. Dan direktur perencanaan
sebaiknya mengindikasikan departemen yang bertanggung jawab untuk aspek tertentu dari
Direktur perencanaan memerlukan lebih dari sekedar pemahaman teknis keuangan organisasi. Ia
juga harus memahami perilaku manusia, dinamika kelompok, struktur organisasi dan peran formal.
Pengetahuan dan pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu dan
secara kontinu terhadap tujuan mereka. Dalam tahap pengendalian dan evaluasi kinerja, kinerja
15
permasalahan dalam organisasi tersebut dan menyarankan tindakan yang sesuai untuk
memperbaiki kinerja yang dibawah standar. Perbandingan antara biaya aktual dan biaya yang
Laporan Kinerja
Untuk mempertahankan kendali atas biaya dan menjaga agar karyawan termotivasi kearah
pencapaian sasaran, laporan kinerja sebaiknya disusun dan didistribusikan paling tidak secara
sebulan. Penerbitan laporan kinerja yang tepat waktu memiliki dampak mendorong moral
karyawan dan kinerja. Selain itu meningkatkan akurasi tugas dan keyakinan serta hubungan baik
yang tinggi.
Evaluasi dan umpan balik kinerja yang berkala akan meningkatkan efisienisi organisasi
dengan mengidentifikasi sasaran yang harus direvisi untuk siklus perencanaan yang berikutnya.
Manajer dapat menyimpulkan hal tersebut dari yang diketahui mengenai tingkat aspirasi.
Relevansi antara penetapan tujuan, standar kinerja dan slack terhadap perilaku manusia
dan pembaharuan standar secara kontinu dilihat dari laporan kinerja. Laporan kinerja sebagai alat
komunikasi yang memicu reaksi manusia. Karena itu penting untuk menetapakan standar untuk
pengendalian mutu serta batas pengeluaran dan produksi. Tingkat pengeluaran dan produksi orang
dapat terlihat menguntungkan dalam suatu laporan kinerja jika input berkualitas buruk digantikan
dengan input berkualitas baik. Hal tersebut menunjukkan bagaimana modifikasi dalam suatu
sistem akuntansi melalui penyesuaian anggaran dan informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut
16
Relevansi Konsep Ilmu Keperilakuan Dalam Lingkungan Perencanaan
Lingkungan perencanaan mengacu pada struktur, proses, dan pola-pola interaksi dalam penetapan
kerja. Hal ini meliputi tingkat formalitas dalam interaksi manusia, penerimaan manajemen puncak
terhadap ide-ide baru, prosedur dan perangkat untuk membuat agar pekerjaan dilakukan, perasaan
identifikasi dengan organisasi, tingkat kohesi dari tenaga kerja dan seterusnya.
Lingkungan dari suatu organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ukuran dan
struktur, gaya kepemimpinan, jenis sistem pengendalian, dan stabilitas lingkungan. Lingkungan
mendorong prilaku karyawan , dan respon karyawan bisa menerima atau menolak . Faktor yang
Ukuran organisasi dipandang sebagai jumlah karyawan, nilai rupiah dari pabrik fisik, volume
penjualan, jumlah kantor cabang, atau ukuran kuantitatif lainnya yang membedakan organisasi.
Struktur organisasi mengacu pada hubungan formal dan informal antara para anggota organisasi
meliputi jumlah lapisan wewenang, jumlah kantor atau posisi pada setiap lapisan, tanggungjawab
17
birokrasi yang kompleks sehingga penyusunan anggaran yang efektif lebih sulit karena potensi
dari banyak orang untuk melihat hubungan antara peran kerja mereka dengan tujuan organisasi
secara keseluruhan.
Ukuran dan kompleksitas dari beberapa organisasi menimbulkan masalah besar dalam
mengkoordinasikan tingkat produksi, penjualan dan perdediaan dengan wakil direktur produksi,
penjualan, keuangan dan pemasaran. Sementara wakil direktur harus mengoperasikan departemen
mereka sendiri dalam batasan rupiah yang telah dianggarkan. Masalah lainnya, manajer dapat
menyaring informasi dan meneruskan ke atas atau ke bawah hanya informasi yang menguntungkan
bagi mereka atau mengerjakan bagian tanggungjawab sesuai kepentingan mereka sendiri.
Lingkungan perencanaan juga dipengaruhi oleh tingkat wewenang atau hak prerogatif untuk
memantau seluruh aktivitas organisasi secara ketat. Organisasi terdesentraliasi ditandai dengan
pengambilan keputusan pada manajer tingkat bawah karena itu dibutuhkan suatu sistem yang
b. Gaya Kepemimpinan
menjelaskan gaya kepemimpinan yang dikenal dengan teori X dan teori Y. Teori X
18
mengimplikasikan bahwa anggaran akan disusun oleh manajemen puncak (pengontrol atau
direktur perencanaan) dan dikenakan pada manajemen tingkat bawah. Gaya kepemimpinan
otoriter, anggaran dipandang sebagai alat pengendalian manajemen untuk memastikan kepatuhan
karyawan. Kelebihan teori X ini yaitu secara nyata mengkoordinasi dan pengendalian atas aktivitas
khususnya ketika tanggungjawab atas tugas tersebut tidak jelas. Kelebihan lain, gaya
kepemimpinan ini efisien dalam kasus perbedaan bahasa dan budaya. Namun kelemahannya, tidak
mendorong partisipasi dan dapat menimbulkan tekanan anggaran yang berlebihan, kegelisahan
dan rusaknya motivasi. Teori Y adalah gaya kepemimpinan demokratis, mendorong keterlibatan
dan partisipasi karyawan dalam penentuan tujuan dan pengambilan keputusan. Kelebihannya
yaitu, proses penyusunan anggaran lebih fleksibel dan memberikan peluang bagi karyawan untuk
terlibat dalam perancangan arah organisasi, mengekspresikan ide-ide mereka dan memanfaatkan
bakat mereka secara efektif. Namun kelemahannya adalah dibutuhkan waktu yang lebih banyak
untuk menyelesaikan anggaran karena komunikasi dan negoisasi bolak-balik antar departemen.
Dalam praktik, agar dapat sukses manajer harus menyesuaikan perilakunya (perilaku direktif atau
suportif) dengan kondisi bawahannya (tingkat kecakapan dan komitmen bawahan). Table berikut
19
Kecakapan Tinggi MENDUKUNG
Lingkungan eksternal meliputi iklim politik dan ekonomi, ketersediaan pasokan, struktur industry
yang melayani organanisasi, hakikat persaingan dan lain-lain. Lingkungan yang stabil
mengenakan risiko yang terbatas dan memungkinkan proses penetapan tujuan menjadi demokratis
dan partisipatif. Lingkungan yang berubah dengan cepat menghasilkan situasi yang beresiko
tinggi. Untuk menghadapi perubahan semacam itu, keputusan harus dibuat dengan cepat dan tegas,
dalam kasus ini gaya kepemimpinan otoriter terbukti lebih efisien dibandingkan dengan gaya
Berbagai fungsi anggaran seperti penetapan suatu tujuan, pengendalian dan mekanismen evaluasi
kinerja dapat memicu berbagai konsekuensi disfungsional seperti rasa tidak percaya, resistensi,
konflik internal, dan efek samping lain yang tidak diinginkan. Hal ini memiliki implikasi negatif
seperti kesalahan alokasi sumber daya dan bias dalam evaluasi kinerja bawahan terhadap unit
20
pertanggung jawaban mereka dan akan menimbulkan kesenjangan atau slack. Oleh karena itu
Anggaran merupakan suatu sumber tekanan yang dapat menimbulkan rasa tidak percaya, rasa
permusuhan, dan mengarah pada penurunan kinerja. Alasan dari rasa tidak percaya ini didasarkan
1. Anggaran cendrung terlalu menyederhanakan atau mendistorsi situasi rill dan gagal untuk
kerja, kualitas bahan baku dan efisiensi mesin secara tidak memadai.
4. Anggaran sering kali digunakan untuk memanipulasi penyelia sehingga ukuran kinerja yang
diindikasikan dicurigai.
Contoh : Orang merasa pesimis, apakah mampu menjawab target yang diberikan padanya.
b. Resistensi
21
Walaupun anggaran telah digunakan secara luas dan manfaatnya sangat didukung, anggaran masih
ditolak oleh banyak partisipan dalam suatu organisasi. Salah satu alasan utama adalah anggaran
menandai dan membawa perubahan sehingga merupakan suatu ancaman terhadap status qou.
Banyak orang menjadi terbiasa melakukan sesuatu dan memandang kejadian dengan cara-cara
Alasan lain dari resistensi anggaran adalah proses anggaran memerlukan waktu dan perhatian yang
besar. Manejer atau penyelia mungkin merasa terbebani dengan permintaan yang ekstensif atas
waktu dan tanggung jawab rutin mereka. Oleh karena itu mereka tidak ingin terlibat dalam proses
penyusunan anggaran. Banyak dari alasan tersebut dapat diatasi dengan mendidik manajer dan
Contoh : Anggaran menimbulkan penolakan karena orang punya status quo masing-masing,
terbiasa dengan cara-cara lama dan dirugikan secara pribadi. Misal kenikmatan-kenikmatan yang
diperoleh karena memangku jabatan, kalau anggaran dipotong tentu saja akan menimbulkan
keterkejutan.
c. Konflik internal
Anggaran memerlukan interakasi antara orang-orang pada berbagai tingkatan organisasi yang
berbeda. Konflik internal dapat berkembang sebagai akibat dari interaksi ini, atau sebagai akibat
dari laporan kinerja yang membandingkan satu departemen dengan departemen lain. Gejala-gejala
umum dari konflik adalah ketidakmampuan mencapai kerja sama antar pribadi dan antar kelompok
Konflik internal menciptakan suatu lingkungan kerja yang kompetitif dan bermusuhan. Konflik
internal menyebabkan orang berfokus pada kebutuhan departemannye sendiri secara eksklusif dari
22
pada kebutuhan organisasi secara total. Hal tersebut menimbulkan kebencian pada manajemen dan
anggaran. Oleh karena itu manajemen harus mengidentifikasikan dan mendiagnosis penyebabnya.
Kemudian tindakan untuk menghilangkan konflik internal dan mengembalikan hubungan kerja
Contoh : Adanya perbedaan anggaran pada departemen tertentu tanpa ada penjelasan kepada
departemen lain.
d. Budgetary Slack
Menurut Belkaoui (1989) slack atau “senjangan” adalah kecendrungan dari organisasi atau
individu untuk tidak mengoptimalkan sumber daya yang tersedia dan kecendrungan untuk tidak
melakukan efisiensi. Pada umumnya ada dua bentuk slack yaitu organizational slack dan budgetary
slack. Organizational slack mengacu pada kapasitas yang tidak digunakan sedangkan budgetary
slack adalah proses penganggaran yang ditemukan adanya distorsi secara sengaja dengan
berdasarkan tercapai atau tidaknya target anggaran yang diberikan kepadanya. Penekanan
Contoh : Departemen produksi merasa mampu mencapai kos per unit Rp 1.000, ia mungkin akan
menyodorkan anggaran kos per unit Rp1.200. Dengan demikian , setelah realisasi seolah olah ia
mampu melakukan efisiensi produksi (Rp 200/unit) padahal sesungguhnya efisiensi tersebut semu.
23
Anggaran barangkali menghasilkan pengaruh lain yang tidak diinginkan. Salah satu pengaruhnya
adalah terbentuknya kelompok-kelompok informal yang kecil yang menentang tujuan anggaran.
Tujuan awal mereka adalah mengurangi ketegangan dari konflik internal seperti menggeser
tanggung jawab ke departemen lain, memertanyakan validitas data yang dianggarkan dan
melakukan lobi untuk menurunkan standar. Hal-hal tersebut bertentangan dengan tujuan
Efek lain, anggaran sering kali dipandang sebagai alat tekanan manajerial. Orang-orang merasakan
tekanan ketika manajemen puncak berusaha memperbaiki efisiensi. Sedikit tekanan memang
diperlukan tetapi tekanan yang berlebihan dapat dihubungkan dengan frustasi, emosi yang
Tekanan anggaran bagi para penyelia lebih bahaya karena mereka tidak mampu
melimpahkan tanggung jawab pada bawahannya, sehingga pada akhirnya mereka melakukan
tindakan disfungsional. Salah satunya mendistorsi proses pengukuran dengan memanipulasi data
atau membuat keputusan operasi yang meningkatkan kinerja tapi merugikan perusahan pada
jangka panjang.
Efek samping lainnya yang tidak diinginkan adalah penekanan yang berlebihan pada kinerja
departemental dan kurang menekankan pada kinerja organisasi secara keseluruhan. Anggaran
dapat menghambat inisiatif individual dan inovasi yang efektif biaya karena metode bisnis dengan
probabilitas keberhasilan yang diketahui lebih dipilih dibangingkan dengan metode baru dengan
24
DAFTAR PUSTAKA
http://kurniatynawawi.blogspot.co.id/2012/06/aspek-keprilakuan-pada-perencanaan-laba.html
25