Anda di halaman 1dari 27

RESUME KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “E” DENGAN DIAGNOSA


MEDIS APENDIKSITIS DI POLI BEDAH ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM
TGL 24 September 2016

Disusun Oleh:

RUGAIYAH, S.Kep

016.02.0434

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS – XII B

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM

MATARAM

2016
LEMBAR PENGESAHAN

RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. “E” DENGAN


DIAGNOSA MEDIS APENDIKSITIS DI POLI BEDAH ANAK
RSUD KOTA MATARAM

TELAH DISAHKAN DAN DISETUJUI PADA :

HARI : Senin

TANGGAL : 26 September 2016

Mahasiswa

Rugaiyah, S.Kep

016.02.0434

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

(Ns. Nurhayati Darwan,S.Kep) (Ns.Herlin,S.Kep)


RESUME KELOLAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN’E’ DENGAN DIAGNOSA MEDIS
APENDIKSITIS DI POLI BEDAH ANAK RSUD KOTA MATARAM
TGL. 24 SEPTEMBER 2016

PENGERTIAN

Apendisitis merupakan peradangan pada apendik periformis.

Apendik periformis merupakan saluran kecil dengan diameter kurang


lebih sebesar pensil dengan panjang 2 - 6 inci. Lokasi apendik pada
daerah illiaka kanan, di bawah katup iliacecal, tepatnya pada
dinding abdomen di bawah titik Mc Burney.

PATOFISIOLOGI

Apendik belum diketahui fungsinya, merupakan bagian dari


sekum. Peradangan pada apendik dapat terjadi oleh adanya ulserasi
dinding mukosa atau obstruksi lumen (biasanya oleh fecolif/faeses
yang keras). Penyumbatan pengeluaran sekret mukus mengakibatkan
perlengketan, infeksi dan terhambatnya aliran darah. Dari keadaan
hipoksia menyebabkan gangren atau dapat terjadi ruptur dalam waktu
24-36 jam. Bila proses ini berlangsung terus-menerus organ disekitar
dinding apendik terjadi perlengketan dan akan menjadi abses
(kronik). Apabila proses infeksi sangat cepat (akut) dapat
menyebabkan peritonitis. Peritonitis merupakan komplikasi yang
sangat serius. Infeksi kronis dapat terjadi pada apendik, tetapi hal
ini tidak selalu menimbulkan nyeri di daerah abdomen.
PATHWAY

Masa / tinja / benda


asing

Obstruksi lumen
apendiks

Peradangan

sekresi, mukus tidak Pembengkakan


dapat keluar jaringan limpoid

Peregangan apendik

Tekanan intra
luminal 

suplai darah
terganggu

Hipoksia

Nyeri

Akut ---- Ulserasi + Kronis ---- Nekrose


invasi bakteri + perporasi

ETIOLOGI

 Ulserasi pada mukosa


 Obstruksi pada colon oleh fecalit (faeses yang keras)
 Pemberian barium
 Berbagai macam penyakit cacing
 Tumor
 Striktur karena fibrosis pada dinding usus

INSIDEN

Apendiksitis sering terjadi pada usia tertentu dengan range


20-30 tahun. Pada wanita dan laki-laki insidennya sama kecuali pada
usia pubertas dan usia 25 tahun wanita lebih banyak dari laki-laki
dengan perbandingan 3 : 2

PENCEGAHAN

Pencegahan pada apendisitis yaitu dengan menurunkan resiko


obstruksi atau peradangan pada lumen apendik. Pola eliminasi klien
harus dikaji, sebab obstruksi oleh fecalit dapat terjadi karena
tidak adekuatnya diit serat, diit tinggi serat.

Perawatan dan pengobatan penyakit cacing juga meminimalkan


resiko. Pengenalan yang cepat terhadap gejala dan tanda apendiksitis
meminimalkan resiko terjadinya gangren, perforasi, dan peritonitis.

MANAGEMENT KOLABORASI

Pengkajian

Riwayat:

Data yang dikumpulkan perawat dari klien dengan kemungkinan


apendisitis meliputi : umur, jenis kelamin, riwayat pembedahan,
dan riwayat medik lainnya, pemberian barium baik lewat
mulut/rektal, riwayat diit terutama makanan yang berserat.

Pengkajian

a. Data Subyektif

Sebelum operasi

 Nyeri daerah pusar menjalar ke daerah perut kanan bawah


 mual, muntah, kembung
 Tidak nafsu makan, demam
 Tungkai kanan tidak dapat diluruskan
 Diare atau konstipasi

Sesudah operasi

 Nyeri daerah operasi


 Lemas
 Haus
 Mual, kembung
 Pusing

b. Data Obyektif

Sebelum operasi

 Nyeri tekan di titik Mc. Berney


 Spasme otot
 Takhikardi, takipnea
 Pucat, gelisah
 Bising usus berkurang atau tidak ada
 Demam 38 - 38,5  C

Sesudah operasi

 Terdapat luka operasi di kuadran kanan bawah abdomen


 Terpasang infus
 Terdapat drain/pipa lambung
 Bising usus berkurang
 Selaput mukosa mulut kering

c. Pemeriksaan Laboratorium

 Leukosit : 10.000 - 18.000 / mm3


 Netrofil meningkat 75 %
 WBC yang meningkat sampai 20.000 mungkin indikasi
terjadinya perforasi (jumlah sel darah merah)

d. Data Pemeriksaan Diagnostik

 Radiologi : Foto colon yang memungkinkan adanya fecalit


pada katup.
 Barium enema : apendiks terisi barium hanya sebagian

e. Potensial Komplikasi

 Perforasi
 Peritonitis
 Dehidrasi
 Sepsis
 Elektrolit darah tidak seimbang
 Pneumoni

Diagnosa Keperawatan

No DIAGNOSA TUJUAN / KRITERIA RENCANA TINDAKAN


KEPERAWATAN

1 Nyeri abdomen Nyeri berkurang.  Kaji tanda vital


berhu-bungan  Kaji keluhan nyeri,
Kriteria :
dengan obstruksi tentukan lokasi,
dan peradangan Klien jenis dan intensitas
apen-diks. mengungkapkan ra- nye-ri. Ukur dengan
sa sakit skala 1-10.
Subyektif :
berkurang.  Jelaskan penyebab
 Nyeri daerah rasa sakit, cara
Wajah dan posisi
pusar menjalar mengurangi.
tubuh tampak
kedaerah perut  Beri posisi ½ duduk
rilaks
kanan bawah. untuk me-ngurangi
 Tungkai kanan
tidak dapat penyebaran infeksi
diluruskan. pada abdomen.
 Ajarkan tehnik
relaksasi.
Obyektif :
 Kompres es pada
 Nyeri tekan di daerah sakit untuk
titik Mc mengurangi nyeri.
Burney.  Anjurkan klien untuk
tidur pada posisi
nyaman (miring dengan
menekuk lutut kanan).
 Puasa makan minum
apabila akan
dilakukan tindakan.
 Ciptakan lingkungan
yang tenang.
 Laksanakan program
medik.
 Pantau efek
terapeutik dan non
terapeutik dari
pemberian analgetik.

2 Resiko Cairan dan  Observasi tanda vital


kekurangan vo elektrolit da-lam suhu, nadi, tekanan
lume cairan keadaan seimbang. darah, perna-pasan
berhubung an tiap 4 jam.
Kriteria :
dengan mual,  Observsi cairan yang
mun- tah, Turgor kulit keluar dan yang
anoreksia dan baik. masuk.
diare.
Cairan yang  Jauhkan makanan/bau-
bauan yang merangsang
keluar dan masuk
mual atau muntah.
seimbang.
 Kolaborasi pemberian
infus dan pipa
lambung.

3 Kurang Setelah diberikan  Jelaskan prosedur
pengetahuan ten penje-lasan klien persiapan operasi.
tang prosedur memahami tentang  pemasangan infus.
persiapan dan prosedur persiap-
 puasa makan & minum
sesudah operasi. an dan sesudah
sebelumnya 6 - 8 jam.
operasi
Subyektif  cukur daerah operasi.
 Jelaskan situasi
Klien / keluarga
dikamar bedah.
ber-tanya Kriteria
 Jelaskan aktivitas
tentang prosedur
Klien kooperatif yang perlu dilakukan
persiapan dan
dengan tindakan setelah operasi.
sesudah operasi
persiapan operasi  Latihan batuk
Obyektif maupun sesudah efektif.
operasi.  mobilisasi dini
Klien tidak
secara pasif dan
kooperatif Klien
aktif bertahap.
terhadap mendemonstrasikan
tindakan per- latihan yang
siapan operasi. diberikan.

4 Kerusakan Luka insisi  Pantau luka


integritas ku- sembuh tanpa ada pembedahan dari
lit berhubungan tanda infeksi. tanda-tanda
dengan luka peradangan : de-mam,
pembedahan. kemerahan, bengkak
dan cairan yang
keluar, warna jum-lah
dan karakteristik.
 Rawat luka secara
steril.
 Beri makanan
berkualitas atau
dukungan klien untuk
makan. Makanan
mencukupi untuk
mempercepat proses
penyembuhan.
 Beri antibiotika
sesuai program medik.

DAFTAR PUSTAKA :

Carpenito,Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.EGC.


Jakarta.

Doengoes, M.E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC. Jakarta.

……… 2000. Diktat Kuliah Medikal Bedah II. PSIK FK.Unair. TA:
2000/2001. Surabaya.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “E“ DENGAN DIAGNOSA MEDIS
APENDIKSITIS DI POLI BEDAH ANAK
RSUD KOTA MATARAM
TGL 24 September 2016

A. Pengkajian
Nama Mahasiswa : Rugaiyah, S. Kep
Pengkajian tanggal : 24 September 2016
Ruangan : Poli Bedah Anak
Jam : 08.30 Wita
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. “E”
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat tgl. Lahir : Sekarbela, 16 Mei 2003
Umur : 13 Tahun 4 Bulan 8 Hari
Anak ke : 2
Tanggal periksa : 24 September 2016
Diagnose medis : Apendiksitis
Alamat : Sekarbela Kel.Kekalik Jaya,Kota Mataram
Penanggung jawab
Ayah Ibu
Nama : Tn. “S” Nama : Ny.”N”
Umur : 30 Tahun Umur : 28 Tahun
Jenis kelamin : laki-laki Jenis kelamin : Perempuan
Agama : islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Sasak/Indonesia Suku/bangsa : Sasak/Indonesia
Pend.Terakhir : SMA Pend.Terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : IRT
Alamat : Alamat :
Sekarbela,Kekalik Sekarbela,Kekalik
jaya kota Mataram jaya kota Mataram
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
A. KELUHAN UTAMA
Nyeri perut sebelah kanan.
B. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke poli bedah anak RSUD Kota Mataram dengan
keluhan nyeri pada perut sebelah kanan,melilit mulai
dirasakan sejak hari selasa,mengatakan demam panas
mual,muntah 1x,ibu pasien mengatakan cemas dengan kondisi
anaknya.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu pasien mengatakan sebelumnya tidak mengalami penyakit
yang serius, hanya panas, batuk pilek biasa .
D. Riwayat penyakit keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
mengalami penyakit serupa.
E. Lingkungan
Ibu pasien mengatakan lingkungan sekitar pasien bersih dan
terawat, ibu pasien rajin menyapu, jauh dari polusi
kendraan, dan orang tua (bapak) perokok aktif.
F. Riwayat kehamilan
1. Prenatal
a. saat hamil ibu memeriksakan kehamilan dibidan
puskesmas, ibu mendapat vitamin, ibu lupa perubahan
berat badan saat hamil. kondisi kehamilan sehat sampai
persalinan.
b. Obat-obatan yang didapat : ibu pasien mengatakan pada
saat hamil hanya minum vitamin penambah darah dari
bidan.

2. Natal
Ibu pasien mengatakan umur kehamilan 37 minggu, lahir
dengan spontan, dibantu oleh bidan, bayi langsung
menangis, BBL 2800 gram.
3. Postnatal
Setelah lahir anak sehat, tidak ada masalah kesehatan,
anak hanya batuk, flu ringan, diberikan obat sembuh.
G. Riwayat Imunisasi
IMUNISASI I II III Keterangan

BCG 1 bln 2 bln 3 Lengkap


bln
DPT 1 bln 2 bln 3 Lengkap
bln
POLIO 9 bln Lengkap
CAMPAK 1 bln Lengkap
HEPATITIS 0 bln 2 bln 6 Lengkap
B bln

H. Genogram:

Keterangan :

: Laki-laki / Perempuan

: Garis Perkawinan

: Tinggal Serumah

: Klien

I. DATA BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
1. Data Biologis
a. Pernapasan
1) Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan pernapasan
pasien normal,tidak ada riwayat sesak.
2) Saat sakit : ibu pasien mengatakan pernapsan
pasien menjadi cepat dan sesak.
b. Makan dan minum
1) Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan biasanya
pasien makan 3x/hari, porsi satu piring, jenis
nasi dengan lauk pauk dan sayur mayur, minum air
putih sebanyak 4-5 gelas/hari.
2) Saat sakit : ibu pasien mengatakan nafsu makan
berkurang, frekuensi 1-2x/hari, porsi setengah
piring, jenis nasi dengan lauk pauk dan sayur
mayur, minum 2-3 gelas/hari.
c. Eliminasi
1) Sebelum sakit : Ibu dan pasien mengatakan
kebiasaan BAB 1 kali sehari konsistensi lembek,
warna kuning dan bau khas feces, sedangkan BAK 2-
4 kali perhari warna kuning jernih, bau khas
urine
2) Saat sakit : ibu pasien mengatakan jarang BAB
kadang 2 hari sekali, konsistensi lembek ,jumlah
sedikit warna kuning dan bau khas feces,
sedangkan kebiasaan BAK sama yaitu 2-3 kali
sahari.
d. Aktivitas
1) Sebelum sakit : ibu mengatakan pasien sering
bermain dengan teman sebayanya dan, terlihat
selalu ceria.
2) Setelah sakit : ibu mengatakan saat sakit anaknya
tidak mampu melakukan aktivitas yang biasanya
dilakukan, aktivitas dibantu orang tanya, lemas,
pucat, cepat lelah, tidak ada keinginan untuk
bermain.
e. Istirahat dan tidur
1) Sebelum sakit : Ibu mengatakan biasanya pasien
tidur siang selama 1-2 jam (13.30-15.00 wita) dan
malamnya atau saat ngantuk (21.00-07.00 wita).
2) Saat sakit : ibu mengatakan kebiasaan tidur
pasien menjadi terganggu, pasien tidur siang
selama ± 1 jam, tidur malam ± 4-6 jam dan sering
bangun pada malamnya dan insomnia karena nyeri
yang dirasakan.
f. Personal hygiene
1) Sebelum sakit: ibu mengatakan biasa memandikan
anaknya 2 kali sehari dengan sabun dan menyikat
gigi setiap kali mandi, shampoo 2 x/minggu, dan
selalu memperhatikan kebersihan anaknya seperti
menggantikan baju, memotong kuku dll.
2) Saat sakit: ibu mengatakan belum berani
memandikan anaknya karena menganggap kondisi
anaknya yang sakit, hanya mengelapnya dengan air
hangat dan menggantikan pakaiannya saja.

2. Data Psikologis
1) Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya ceria.
2) Setelah sakit : ibu pasien mengatakan anaknya lebih
banyak diam.

3. Data Sosial
1) Sebelum sakit: ibu pasien mengatakan yang mengasuh
anakya dia sendiri dan suaminya, hubungan dengan
aggota keluarga baik, dengan tetangga juga baik
2) Saat sakit : ibu pasien mengatakan yang mengasuh
pasien adalah dia sendiri dan suaminya, hubungan
dengan anggota keluarga dan tetangga menjadi
terbatas.

J. PEMERIKSAAN FISIK :
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : sedang
b. Kesadaran : Composmentis
c. Vital sign :

Suhu : 37 0C
Nadi : 100 x/menit
RR : 28 x / menit
BBS : 44 kg
BBL : 2800 gr

d. Kepala
Inspeksi : Bentuk Simetris, distribusi rambut merata,
kebersihan rambut cukup,
Palapsi : tidak ada lesi dan benjolan.
e. Mata
Inspeksi : Bentuk simetris, cornea jernih, iris
simetris, conjungtiva tidak pucat, sclera jernih,
koordinasi gerak bola mata simetris dan mampu mengikuti
pergerakan benda,
Palpasi : tidak ada nyeri pada palpebra.
f. Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tampak sekret, tidak ada
polip.
g. Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, bersih, dan, tidak ada
serumen.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
h. Mulut
Inspeksi : Simetris, bersih, tidak sumbing, gigi putih,
mukosa bibir lembab, laring dan faring tampak merah.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
i. Leher
Inspeksi : Bentuk normal, tidak terdapat pembesaran
kelenjar tyroid, tidak terdapat pembesaran vena
jugularis, tidak ada benjolan,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
j. Dada / thorak
Inspeksi : Bentuk simetris, expansi dada normal dan
tidak ada retraksi dinding dada.
Palpasi : tidak ada teraba massa, tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi : ronchi(-), Wheezing(-)
k. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada jaringan parut.
Palpasi : tidak teraba massa, ada nyeri tekan saat di
palpasi pada bagian perut kanan bawah, pasien meringis
kesakitan.
Perkusi :
Pekak Timpani
Timpani Timpani
Auskultasi : bising usus 7 x /menit.
l. Integument/kulit :
Inspeksi : warna kulit sawu matang, pucat, kulit lembab.
Palpasi : turgor kulit kembali dalam > 2 detik
m. Muskuloskeletal
Kekuatan tonus otot normal dengan nilai.
5 5
5 4
n. Genitalia
Tidak terkaji.
g.Pemeriksaan Penunjang :
Pasien di rencanakan untuk dilakukan pemeriksaan USG :
tanggal 24-9-2016.
h.Therapy
- Cek. Laboratorium
- USG Abdomen
- Therapi simtomatis untuk demam dan nyeri
- Konsultasikan dokter Sp.BA
i.Pengelompokan data
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
1. Ibu mengatakan anaknya 1. Nyeri pada palpasi
nyeri pada perut sebelah 2. Pasien tampak meringis
kanan bagian bawah kesakitan
1. Ibu pasien mengatakan 3. Tampak pucat dan lemas
nyerinya melilit 4. Tampak tidak
2. Ibu cemas dengan kondisi bersemangat
anaknya 5. Ibu sering bertanya
3. Ibu Mengatakan anaknya ttg penyakit anaknya
mual pada dokter
4. Ibu mengatakan anaknya 6. Tax:37,7C,N:100x/menit
panas demam
5. Ibu mengatakan anaknya
tidak dapat melakukan
aktivitas seperti
biasanya

B. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 DS : Ulserasi Gangguan rasa
- Ibu mengatakan mukosa/Obstruksi nyaman nyeri
anaknya mengeluh lumen Apendik
nyeri pada perut
sebelah kanan bagian
bawah Peradangan
- Mual
DO :
- P:Keluhan nyeri Peregangan Apendik
pada palpasi
- Q:Nyeri melilit
- R:Nyeri pada perut Tekanan Intra
sebelah kanan agian Luminal meningkat
bawah
- T:Nyeri sering
diasakan pagi dan Suplai darah
malam Terganggu
- Tax :
37,7C,N:100x/menit
Hipoxia

Nyeri

2. DS : Ulserasi Intoleransi
- Ibu mengatakan anak mukosa/Obstruksi aktivitas
tidak mampu lumen Apendik
melakukann aktivitas
yang biasa dilakukan
Peradangan
DO:
- Adanya nyeri tekan
pada saat Peregangan Apendik
pemeriksaan
- Pasien tampak pucat
dan lemas Tekanan Intra
- Pasien tampak tidak Luminal meningkat
bersemangat
- Pasien tampak diam
saja Suplai darah
- Aktivitas seperti Terganggu
mandi, membersihkan
rambut,makan dan
minum di bantu oleh Hipoxia
ibunya.

nyeri

Aktivitas menurun

Intoleransi aktivitas

3. DS : Ulserasi Cemas
- Ibu mengatakan mukosa/Obstruksi keluarga
cemas dengan lumen Apendik
penyakit anaknya

DO : Peradangan
- Ibu bertanya pada Peregangan Apendik
dokter tentang
penyakit anaknya
- Wajah ibu pasien Tekanan Intra
tampak tegang Luminal meningkat

Suplai darah
Terganggu
Hipoxia

nyeri

Kurang pengetahuan
tentang penyakit

Cemas keluarga

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya


peradangan pada apendik

2.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya peradangan dan


nyeri yang dirasakan

3.Cemas keluarga berhubungan dengan kurang pengetahuan keluarga


D. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan/
Hari/Tgl Rencana Tindakan
No Keperawat Kriteria Rasional Respon Hasil Paraf
Jam Tindakan Keperawatan
an Hasil
1 Sabtu Gangguan Tujuan
24-09-16 rasa Setelah 1.Kaji adanya 1. Membantu 1.Mengkaji adanya Pasien mengatakan
11.00 nyaman dilakukan keluhan menentukan keluhan nyeri pada perut
nyeri tindakan nyeri, catat pilihan nyeri,catat kanan bagian
berhubung keperawatan lokasi, intervensi lokasi,lamanya bawah,nyeri saat di
an dengan diharapkan lamanya dan serangan,faktor periksa dokter,vital
peradanga Kebutuhan serangan, memberikan pencetus/yang sign meningkat
n pada rasa nyaman faktor dasar untuk memperberat.Memin
apendik akan pencetus/yang membandikan ta pasien untuk
terpenuhi memperberat. respon hasi menetapkan pada
dengan Minta pasien skala 0-10
kriteria untuk
hasil: menetapkan
- tidak ada pada skala
nyeri 0-10
tekan 2. Mengetahui
saat di 2.Pantau tanda- 2.Memantau tanda- -Pasien pucat dan
tanda-tanda
palpasi tanda tanda-tanda vital lemah
peradangan
- Pasien vital,dan dan tanda-tanda -Tax: 37,7C
dan resiko
tiadak tanda-tanda peradangan -Nadi : 100x/menit
infeksi
meringis peradangan -Pasien meringis
lebih
lagi kesakitan
lanjut
- Tidak serta untuk
pucat mengetahui
- Vital keadaan
sign umum pasien
normal
3.Ajarkan 3.Mengajarkan - Pasien mau dan
3. Mengurangi
teknik teknik relaksasi mampu melakukan
nyeri
relaksasi nafas dalam teknik
nafas dalam
relaksasi nafas
4.Kolaborasi dalam.
4. Mengurangi - Pasien
dengan dokter 4.Mengkolaborasi
nyeri
dalam dengan dokter diberikan obat-
pemberian dalam pemberian obatan minum
terapi obat- obat-obatan simtomatis.
obatan.
2 Sabtu Intoleran Tujuan : 1.Catat respon- 1.Immobilitas 1.Mencatat Pasien tampak pucat
24-09-16 si Setelah respon yang respon-respon dan lemah
11.10 aktivitas dilakukan emosi/perila dipaksakan emosi/perila Lebih banyak diam
berhubung tindakan ku pada dapat ku pada Tampak tidak
an dengan keperawatan mobilisasi. memperbesar mobilisasi. bersemangat
peradanga diharapkan kegelisahan.
n dan - Pasien 2.Berikan 2.Aktivitas 2.Memerikan Klien tetap mau
nyeri dapat aktivitas pengalihan aktivitas yang minum air 2-5 gelas
yang melakukan yang membantu disesuaikan setiap hari pada
dirasakan aktivitas disesuaikan dalam dengan pasien. saat beraktivitasnya
seperti dengan memfokuskan
biasa dan pasien. kembali
tidak perhatian
dibantu. pasien dan
- Keadaan meningkatkan
umum koping dengan
pasien keterbatasan
baik tersebut.

3.Anjurkan 3.Partisipasi 3.Menganjurkan Pasien mau


pasien untuk pasien akan pasien untuk melaksanakan
tetap ikut meningkatkan tetap ikut penjelasan yang
berperan kemandirian berperan serta diberikan petugas
serta dalam pasien dan dalam aktivitas kesehatan
aktivitas perasaan sehari-hari dan
sehari-hari kontrol keterbatasan
dan terhadap individu
keterbatasan diri.
individu

4.Bantu pasien 4.Keterbatasan 4.Bantu pasien Pasien mengatakan


dalam aktivitas dalam melakukan melakukan aktivitas
melakukan bergantung aktivitas sehari-hari masi di
aktivitas pada kondisi ambulasi bantu keluarga
ambulasi yang khusus progresif selama sakit
progresif tetapi
biasanya
berkembang
dengan
lambat
sesuai
toleransi.

3 Sabtu Cemas Tujuan : 1.Pantau status 1. Derajat cemas 1.Pantau status Ibu pasien tampak
24-09-16 keluarga Setelah mental dan akan mental dan sangat cemas
11.20 berhubung dilakukan tingkat mengetahui tingkat ansietas
an dengan tindakan ansietas bagaimana keluarga
kurang keperawatan keluarga informasi
pengetahu diharapkan dapat
an cemas diterima oleh
berkurang individu
dengan
kriteria
hasil: 2.Beri 2. Meningkatkan 2.Beri penjelasan Ibu pasien
- Keluarga penjelasan pemahaman tentang mengatakan mengerti
dapat tentang mengurangi pengertian, tentang penjelasan
memahami pengertian, rasa takut prognosa, yang diberikan
rencana prognosa, karena perawatan dan
perawatan perawatan dan ketidaktahuan pengobatan
dan pengobatan dapat penyakit anaknya
pengobatan penyakit membantu
yang anaknya menurunkan
dilakukan ansietas
- Keluarga 3.Jelaskan 3. Penting untuk 3.Jelaskan Ibu klien mengerti
klien prognosa meningkatkan prognosa tentang penjelasan
mengerti penyakitnya kepercayaan penyakitnya yang diberikan
tentang
,perawatan 4.Beri 4. Mengungkapkan 4.Beri kesempatan Keluarga klien
dan kesempatan rasa takut pada keluarga (orang tua)
pengobatan pada keluarga secara untuk mengatakan bahwa dia
nya untuk terbuka mengungkapkan merasa cemas dengan
- Keluarga mengungkapkan dimana rasa perasaannya keluhan nyeri yang
klien cemas perasaannya takut dapat dirasakan anaknya
akan ditujukan yang bertubi-tubi
penyakit dan takut terjadi
anaknya sesuatu pada anaknya
- Keluarga
tidak sering 5.Libatkan 5. Meningkatkan 5.Libatkan Keluarga
bertanya keluarga perasaan keluarga dalam berkeinginan untuk
dalam kontrol perencanaan dan tetap merawat
tentang perencanaan terhadap diri membuat anaknya sampai
penyakit dan membuat dan keputusan sembuh
anaknya keputusan meningkatkan - Kolaborasi
- Kolaborasi kemandirian pemberian
pemberian terapi
terapi
E. Catatan perkembanagan

No Catatan perkembanagan
No Hari/Tgl/Jam Paraf
DX
1 Sabtu I S :
24-09-16 - Ibu pasien mengatakan
11.25 anaknya masih merasakan
nyeri pada perut kanan
bagian bawah, nyerinya
hilang timbul
O :
- Nyeri saat di palpasi
- Masi meringis
- Pucat dan lemah
- Turgor kulit kembali 2
detik
- Nadi : 100 x/menit
- Respirasi : 24x/menit
- Suhu : 370C

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

- Anjurkan untuk meningkatkan


teknik relaksasi nafas dalam
- Anjurkan untuk minum obat
2 Sabtu II S :
24-09-16 - Ibu klien mengatakan
aktivitas pasien terbatas
11.30
dan masi di bantu keluarga

O :
- Keadaan umum baik
- Pucat dan lemas
- Pasien lebih banyak diam
- Pasien tampak tidak
bersemangat

A : Masalah belum teratasi

P : pertahankan intervensi
- Jelaskan jenis aktivitas
yang dapat dilakukan oleh
pasien
- Anjurkan pasien melakukan
aktivitas ringan dulu
- Anjurkan minum obat yang
telah diberikan dokter
3 Sabtu III S :
24-09-16 - Ibu klien mengatakan anaknya
nyeri perut sebelah kanan
11.35
bagian bawah sejak hari
selasa,mual,muntah 1x
O :

- Ekspresi wajah pasien tampak


tegang
- Ibu pasien telihat kurang
bersemangat
- Keluarga dapat memahami
rencana perawatan dan
pengobatan yang dilakukan

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

- Jelaskan tentang penyakitnya


- Anjurkan keluarga agar tetap
sabar dengan keadaan anaknya

Anda mungkin juga menyukai