bukanlah pedagang dari Cina, melainkan pedagang asing dari Persia, Arab, dan Asia Tengah. Kalau bukan karena besarnya permintaan pembelian sutra dari Romawi, Cina mungkin tidak akan memperhatikan sama sekali keberadaan jalur yang melegenda ini. Sejak saat itulah, kemudian Cina selalu berusaha menguasai rute Jalur Sutra ini untuk menjamin kelancaran lalu lintas perdagangan dan ekonomi. Begitulah, Cina makin hari dikenal makin rakus dan terus- terusan menggenjot perekonomiannya. Mereka butuh pasar besar untuk memasarkan segala produknya, juga perlu pengerjaan proyek infrastruktur di luar negeri untuk menaikkan nilai investasi. Kalau proyek jalur sutra modern ini benar-benar terus dijalankan, akan menjadi kesempatan yang bagus pula bagi negara lain untuk mendapat alih teknologi dari Cina demi pembangunan masing-masing. Mungkin, Cina dan Indonesia bisa bekerja sama lebih erat lagi beberapa tahun ke depan nanti. Semoga jalur sutra modern ini berdampak baik bagi kemakmuran segala bangsa.