Anda di halaman 1dari 2

I.

Pendahuluan
Intususepsi adalah suatu invaginasi usus ke dalam segmen di bawahnya yang berdekatan.
Biasanya berasal dari ileum terminal atau katup ileosekal yang berakibat intususepsi
ileokolik. Meskipun jarang (2:1000 kelahiran hidup), intususepsi merupakan penyebab
tersering obstruksi usus pada 2 tahun pertama kehidupan. 6.
II. Insidens dan epidemologi
III. Etiologi dan pathofisiologi
IV. Anatomi dan fisiologi
V. Diagnosis
a. Gambaran klinik
b. Gambaran radiologi
c. Peeriksaan laboratorium dan pa
VI. Differensial diagnosis

Banyak komdisi penyakit yang mirip dengan intussuseption yang juga menjadi factor predisposisi untuk
perkembangan intussusceptions, untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan monitoring pasien.
Differential diagnose dari intussuception antara lain:

a. Benda asing terlihat adanya radiopaque, dengan menggunakan bahan kontras dapat
dibedakan dengan intussuception
b. Enteritis karena virus biasanya diagnose berdasarkan perubahan tipe dari CBC
(leucopenia) dan antigen tes kit
c. Torsio atau volvulus usus
d. Parasit intestinal dapat diperiksa melalui feses
e. Gastroenteritis hemoragika
f. Tertahannya usus
g. Adhesi
h. Strictur
i. Abses
j. Granuloma atau malformasi congenital.
Penyebab lain adanya fisiologi ileus yang disebabkan karena adanya inflamasi seperti
parvovirus dan peritonitis.

Banyak kondisi penyakit yang mirip dengan intussusception yang juga


menjadi faktor predisposisi untuk perkembangan intussusception, untuk itu perlu
dilakukan pemeriksaan fisik dan monitoring pasien. Differential diagnosa dari in
tussusception antara lain: 1) benda asing terlihat adanya radioopaque, dengan
menggunakan bahan kontras dapat dibedakan dari intussusception, 2) enteritis
karena virus biasanya diagnosa berdasarkan perubahan tipe dari CBC
(leukopenia) dan antigen tes kit, 3) torsio atau volvulus usus, 4) parasit intestinal
dapat diperiksa melalui feses, 5) gastroenteritis hemoragika, 6) tertahannya usus,
7) adhesi, 8) strictur, 9)abses, 10) granuloma atau malformasi kongenital).
Penyebab lain adanya fisiologi ileus yang disebabkan karena adanya inflamasi
kedua (seperti parvo virus atau peritonitis).
VII. komplikasi
VIII. penatalaksanaan
IX. prognosis
intususepsi yang tidak diobati pada bayi biasanya berakibat fatal; kemungkinan
pemulihan secara langsung berkaitan dengan durasi intususepsi berkurang dalam 1-
24 jam, tapi angka kematian meningkat pesat setelah waktu ini, terutama setelah hari
ke-2. reduksi spontan selama persiapan untuk operasi tidak jarang. tingkat
kekambuhan setelah pengurangan intususepsi adalah sekitar 10%, dan setelah
pengurangan bedah itu adalah 2-5%; tidak ada yang kambuh setelah reseksi bedah.
kortikosteroid dapat mengurangi frekuensi intususepsi berulang. intususepsi berulang
biasanya dapat dikurangi radiologis. tidak mungkin bahwa intususepsi disebabkan
oleh lesi seperti lymphosarcoma, polip, atau Meckel divertikulum akan berhasil
dikurangi dengan intervensi radiologis. dengan manajemen bedah yang memadai,
pengurangan operasi memiliki tingkat kematian yang sangat rendah dalam kasus-
kasus awal. 2

Anda mungkin juga menyukai