Anda di halaman 1dari 20

KASUS KECIL

JANUARI 2015

Umi Muchtiaah Udhe, S.Ked


Pembimbing : dr. M. Yusuf Hamra, M.Sc, Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN SMF-ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. K
Usia : 45 Tahun
Pekerjaan : PNS
Alamat : BTN teporombua, Baruga
No. RM : 41.49.70
Ruangan : R. Anggrek D6
Tgl Pemeriksaan : 04 12 2014
DPJP : dr. M. Yusuf Hamra, M.Sc., Sp.PD
Keluhan Utama :
Jantung berdebar-debar
ANAMNESIS
Riwayat penyakit :
Seorang pasien perempuan masuk rumah sakit dengan keluhan
jantung berdebar-debar yang dirasakan 1 jam lalu SMRS. Pasien sempat jatuh
pingsan selama 30 menit. Sebelum pingsan, pasien merasa jantung berdebar-
debar (+), lemas (+), pusing(+), badan terasa gemetar (+), keringat banyak
(+) terutama pada kedua telapak tangan. Pasien mengeluh nyeri dada sebelah
kiri tidak tembus ke belakang. Nyeri seperti ditusuk-tusuk dan bersifat hilang
timbul. Nyeri dada disertai sesak napas yang kadang-kadang dirasakan
memberat ketika beraktivitas. Pasien juga mengeluh nafsu makan menurun
disertai penurunan BB dalam 3 bulan terakhir 6 kg. Nyeri ulu hati (-), Mual (-
), Muntah (-), batuk (-), demam (-). Pasien menyangkal adanya perubahan
suara dan kesulitan menelan. Pasien juga menyangkal adanya masalah yang
menganggu pikiran pasien belakangan ini. BAK kesan normal dan tidak ada
keluhan, BAB lancar dan encer (+).
Riwayat penyakit dahulu dengan keluhan yang sama sudah
pernah dialami 8 tahun yang lalu disertai pembengkakan
pada leher dan penonjolan pada kedua mata saat
melahirkan anak pertama. Namun, sempat sembuh dan
mulai merasakan keluhan berulang 3 minggu SMRS.
Riwayat penyakit lain HT (-), DM (-). Riwayat penyakit
keluarga (-). Riwayat pengobatan dengan keluhan yang
sama pada 3 minggu yang lalu (PTU).
Pemeriksaan Fisik
Status Present Tanda Vital
KU : Sakit sedang TD : 110/70 mmHg
Status Gizi: Baik Nadi : 111x/menit
BB = 51 kg, Pernapasan : 20 x/menit,
TB = 156 cm, (IMT =20,95 kg/m2) tipe: torakal
Kesadaran: Compos Mentis Suhu : 36,60C/axillar
Status Generalisata
Berwarna kuning langsat, pucat (-)
Kulit memar (-), berkeringat dan kulit lembab

Bentuk oval, simetris


Kepala Tidak ada kesan tertinggal
Bibir kering (-), lidah kotor (-), tremor (-)

Rambut Berwarna hitam

Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik


(-/-), exopthalmus (-/-)
Mata Pupil bulat isokor 3mm/3mm, edema
palpebra (-)
Inspeksi : pembesaran (+)
Palpasi : pembesaran kel. Tiroid (+) ikut gerak
LEHER menelan,Trakea di tengah, tidak ada pembesaran
KGB,
JVP= 5 + 2 cmH2O

Inspeksi : Pergerakan simetris kanan kiri.


retraksi sela iga (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-)
THORAKS vokal fremitus simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Inspeksi : IC tidak terlihat


Palpasi : IC teraba di ICS V (S), palpitasi (+)
JANTUNG Perkusi: Batas Jantung Normal
Auskultasi: BJI,II reguler, BJIII/gallop (-), Murmur (-),
Inspeksi : tampak datar, ikut gerak napas
Palpasi : Nyeri tekan regio epigastric (-), hepar dan lien
ABDOMEN tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan meningkat (13x/menit)

Inspeksi: deformitas (-)


Palpasi :Vokal fremitus simetris
PUNGGUNG Perkusi : nyeri ketuk (-)
Auskultasi : vesikuler, RBK -/- Wh -/-

kekuatan otot ka5-5 ki 5-5


EKSTREMITAS tidak terdapat udem di ke-empat ekstrimitas, tidak ada
nyeri tekan.
Pemeriksaan Elektrokardiografi (03/01/2015)
Interpretasi Hasil EKG
Pemeriksaan Endokrinologi
(05/01/2015)
Nilai Rujukan

TSHs : <0,005 uUl/ml 0,27-4.7 uUl/ml


FT4 : 6,60 ng/dl 0.7-1,55 ng/dl
Seorang perempuan umur 45 tahun RESUME
Jantung berdebar-debar
Post syncope
lemas (+), pusing(+), badan terasa gemetar (+), keringat banyak (+) terutama pada
kedua telapak tangan
Nyeri dada sebelah kiri (+)
Sesak kadang-kadang (+)
NUH (-), Mual (-), Muntah (-), demam (-), batuk (-)
BAK kesan normal dan tidak ada keluhan, BAB lancar dan encer (+)
Riwayat gondok beracun 8 tahun yang lalu
Riwayat HT (-), DM (-)
Riwayat pengobatan dengan keluhan yang sama pada 3 minggu yang lalu (PTU)
Status generalis : Gizi baik ((IMT = 20,95 kg/m2), kesadaran
composmentis,
Tanda vital :TD : 110/70mmHg, Nadi= 111x/menit, Suhu=
36,60C, Pernapasan =20 x/menit.

Kulit : berwarna kuning langsat, berkeringat dan kulit lembab.


Palpasi leher: pembesaran kel. Tiroid (+) ikut gerak menelan,
Auskultasi abdomen: peristaltik kesan meningkat (13x/menit)
Palpasi thorax: IC teraba di ICS V (S), palpitasi (+)
Pemeriksaan Elektrokardiografi : Kesan Tachycardia
Pemeriksaan laboratorium (endokrinologi ):
TSHs : <0,005 uUl/ml

FT4 : 6,60 ng/dl


Rencana Pemeriksaan :
- Pemeriksaan antibodi tiroid yang meliputi anti tiroglobulin dan antimikrosom,
- Test penampungan yodium radioaktif (radioactive iodine uptake)
- Pemeriksaan sidikan tiroid (thyroid scanning)
PENATALAKSANAAN
Farmakologi Non farmakologis
IVFD RL 16 tpm Bed rest
Propanolol 10 mg (2 dd 1) Diet tinggi kalori, protein,
Propiltiuurasil 100 mg (3 dd 1) multivitamin serta mineral
Diazepam 2 mg (o-o-1)
S O A P.DX P.TH P.ED
Perempuan 45 tahun T. Vital : Graves - Anti IVFD RL 16 tpm Bed rest
Jantung berdebar-debar TD : 110/70 Disease tiroglobulin Propanolol 10 Diet tinggi
Post syncope N : 111x/m dan mg (2 dd 1) kalori,
P : 20x/m
lemas (+), pusing(+), badan antimikrosom Propiltiuurasil protein,
S : 36,6 C
terasa gemetar (+), keringat - Radioactive 100 mg (3 dd 1) multivitamin
PEMERIKSAAN FISIK
banyak (+) terutama pada iodine uptake Diazepam 2 mg serta
Kulit : berkeringat
kedua telapak tangan - Thyroid (o-o-1) mineral.
dan kulit lembab.
Nyeri dada sebelah kiri (+) scanning
Palpasi leher:
Sesak kadang-kadang (+)
pembesaran kel.
NUH (-), Mual (-), Muntah (-),
Tiroid (+) ikut
demam (-), batuk (-)
gerak menelan,
BAK lancar dan tidak ada
Auskultasi
keluhan.
abdomen :
BAB lancar dan encer (+)
Peristaltik kesan
Riwayat gondok beracun 8
meningkat
tahun yang lalu
(13x/menit)
Riwayat HT (-), DM (-)
Palpasi thorax: IC
Riwayat pengobatan dengan
teraba di ICS V (S),
keluhan yang sama pada 3
palpitasi (+)
minggu yang lalu (PTU)
LAB :
TSHs : <0,005
uUl/ml
FT4 : 6,60 ng/dl
Kasus Teori
Pembahasan
Perempuan Hipertiroidisme akibat Graves disease memiliki rasio
Perempuan:Laki-laki (7-8 : 1).

45 tahun Rentang usia yang terkena adalah 20-40 tahun. Namun pada
wanita lebih sering terkena pada usia 40-60 tahun.
(http://emedicine.medscape.com/article/120619-overview#a0199)

Jantung Berdebar-debar (+) disertai nyeri dada sebelah Gejala Kardiovaskular : Palpitasi disertai nyeri dada
kiri (+)

sesak kadang-kadang (+) Gejala Pernapasan : Dispnea saat aktivitas

lemas (+) Gejala Umum : Lemas dan cepat lelah

badan terasa gemetar (+), Gejala Neuromuskular : Gemetar, kelemahan otot proksimal,
mudah lelah, paralisis periodik

keringat banyak (+) terutama pada kedua telapak tangan Gejala Dermatologi : Hangat, lembab, kulit halus; keringat
banyak; onycholysis; vitiligo; alopecia; myxedema pretibial
BAB lancar dan encer (+)
Gejala Gastrointestinal - Peningkatan motilitas usus dengan
peningkatan frekuensi buang air besar

(http://emedicine.medscape.com/article/120619-overview#a0199)
Kasus Teori
Pemeriksaan Fisik: Karena Gejala hipertiroidisme berupa manifestasi hipermetabolisme
TTV: N= 111x/menit dan aktifitas simpatis yang berlebihan maka peningkatan
Palpasi thorax: IC teraba di ICS V (S), metabolisme pada sistem kardiovaskuler terlihat dalam bentuk
palpitasi (+) peningkatan sirkulasi darah dengan penambahan curah jantung 2-3
kali nilai normal, juga dalam istirahat. Irama nadi naik dan tekanan
Pemeriksaan Elektrokardiografi : denyut bertambah sehingga menjadi pulses seler dan penderita
Kesan tachycardi mengalami takikardi dan palpitasi. Beban miokard, dan rangsangan
persarafannya dapat meningkatkan kekacauan irama jantung berupa
fibrilasi atrium.

Pemeriksaan Endokrinologi : Hipertiroidi adalah suatu keadaan klinik yang ditimbulkan oleh
TSHs : <0,005 uUl/ml sekresi berlebihan dari hormon tiroid yaitu tiroksin (T4) dan
FT4 : 6,60 ng/dl triiodotironin (T3). Didapatkan pula peningkatan produksi
triiodotironin (T3) sebagai hasil meningkatnya konversi tiroksin (T4)
di jaringan perifer.
Pada penyakit graves adanya antibodi terhadap reseptor TSH
dimembran sel folikel tiroid menyebabkan perangsangan produksi
hormon tiroid secara terus menerus sehingga kadar hormon tiroid
menjadi tinggi. Kadar hormon tiroid yang tinggi ini menekan produksi
TSH di kelenjar hipofisis sehingga kadar TSh menjadi rendah
bahkan kdng2 tdk terdeteksi .
Pembahasan
Kasus Teori
IVFD RL 16 tpm -obat antitiroid : golongan tionamid (tiourasil dan
Propanolol 10 mg (2 dd 1) imidazol) mekanisme kerjanya adalah mencegah /
Propiltiuurasil 100 mg (3 dd 1) mengurangi biosontesis hormon tiroid T3 dan T4. PTU
Diazepam 2 mg (o-o-1) mempunyai kelebihan dibandingkan methimazole
karena dpt menghambat konversi T3 menjadi T4
sehingga efektif dalam menurunkan kadar hormon
secara cpt pada fase akut graves.
-obat golongan B-adrenergic-antagonis ; propanolol
sangat bermanfaat untuk mengendalikan manifestasi
klinis tirotoksikosis melalui blokade pada reseptor
adrenergik. Bbrpa efek samping yang mgkn terjadi :
nausea, skit kepala, insomnia, fatique dan depresi.
yang jarang terjadi adalah kemerahan, demam,
agranulositosis dan trombositopenia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai