Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang


Unsur pada golongan IV A adalah karbon (C), silicon (SI), germanium (Ge),
timah (Sn), timbal (Pb). (Latin: carbo, arang) Karbon, suatu unsur yang telah
ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat banyak ditemukan di alam. Karbon juga
banyak terkandung di matahari, bintang-bintang, komet dan atmosfer kebanyakan
planet. Karbon dalam bentuk berlian mikroskopik telah ditemukan di dalam
beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian alam juga ditemukan di kimberlitepipa
gunung berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan beberapa tempat lainnya.
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya
sebagai dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunan seperti
batu bata. Ia juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat
ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat dan
sebagainya. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas dapat dibuat dalam
berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator dan
aplikasi-aplikasi lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.
Selain unsur karbon dan silikon germanium juga merupakan unsur IV A (Latin:
Germania, Jerman). Mendeleev memprediksi keberadaan unsur ini pada tahun 1871
dengan nama ekasilikon yang kemudian ditemukan oleh Winkler pada tahun 1886.
Timah memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika dipanaskan, timah
abu-abu (timah alfa) dengan struktur kubus berubah pada 13.2 derajat celcius
menjadi timah putih (timah beta) yang memiliki struktur tetragonal. Ketika timah
didinginkan sampai suhu 13,2 derajat celcius, ia pelan-pelan berubah dari putih
menjadi abu-abu. Perubahan ini disebabkan oleh ketidakmurnian (impurities)
seperti aluminium dan seng dan dapat dicegah dengan menambahkan antimony atau
bismuth.

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 1


Logam ini sangat efektif sebagai penyerap suara. Ia digunakan sebagai tameng
radiasi di sekeliling peralatan sinar-x dan reactor nuklir. Juga digunakan sebagai
penyerap getaran. Senyawa-senyawa timbale seperti timbale putih, karbonat,
timbale putih yang tersublimasi, chrome yellow (krom kuning) digunakan secara
ekstensif dalam cat. Tetapi beberapa tahun terakhir, penggunaan timbal dalam cat
telah diperketat untuk mencegah bahaya bagi manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian golongan karbon secara umum ?
2. Bagaimana Sifat fisikdan sifat kimia Golongan IVA ?
3. Bagaimana Reaksi yang terjadi di Golongan karbon ?
4. Bagaimanakah proses pembuatannya ?

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Unsur pada golongan IV A secara umum


1. KARBON (C)
Karbon berasal dari bahasa latin yaitu carbo yang berarti batu bara.
Karbon merupakan suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah
sangat banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari,
bintang-bintang, komet dan amosfir kebanyakan di planet. Karbon dalam
bentuk berlian mikroskopik telah ditemukan di dalam beberapa meteor yang
jatuh ke bumi. Berlian alami juga ditemukan di kimberlite pipa gunung berapi,
di Afrika Selatan, Arkansas dan beberapa tempat lainnya. Berlian sekarang ini
diambil dari dasar samudera di lepas pantai Cape of Good Hope. Sekitar 30%
berlian industri yang dipakai di AS sekarang ini merupakan hasil sintesis.
Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya pada
siklus karbon-nitrogen.
Karbon adalah unsur paling berlimpah ke-15 di kerak Bumi dan ke-4 di
alam semesta. Karbon terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan pada
manusia, karbon merupakan unsur paling berlimpah kedua (sekitar 18,5%)
setelah oksigen. Keberlimpahan karbon ini, bersamaan dengan keanekaragaman
senyawa organik dan kemampuannya membentuk polimer membuat karbon
sebagai unsur dasar kimiawi kehidupan. Unsur ini adalah unsur yang paling
stabil diantara unsur-unsur yang lain, sehingga dijadikan patokan dalam
mengukur satuan massa atom.
Sumber karbon anorganik terbesar terdapat pada batu kapur, dolomit,
dan karbon dioksida, sedangkan sumber organik terdapat pada batu bara, tanah
gambut, minyak bumi, dan klatrat metana. Karbon dapat membentuk lebih

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 3


banyak senyawa daripada unsur-unsur lainnya, dengan hampir 10 juta senyawa
organik murni yang telah dideskripsikan sampai sekarang.
Struktur Karbon merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C
dengan nomor atom 6 dan termasuk unsur golongan IV A pada tabel periodik.
Karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti
bahwa terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan
kovalen. Terdapat tiga macam isotop karbon yang ditemukan secara alami,
yakni 12 C dan 13 C yang stabil, dan 14 C yang bersifat radioaktif dengan
waktu paruh peluruhannya sekitar 5730 tahun. Karbon merupakan salah satu
dari di antara beberapa unsur yang diketahui keberadaannya sejak zaman kuno.
Istilah "karbon" berasal dari bahasa Latin carbo, yang berarti batu bara.
Karbon ditemukan di alam dalam tiga bentuk alotropik: amorphous,
grafit dan berlian. Diperkirakan ada bentuk keempat, yang disebut karbon
“putihâ€.Ceraphite (serafit) merupakan bahan terlunak, sedangkan belian
bahan yang terkeras. Grafit ditemukan dalam dua bentuk: alfa dan beta. Mereka
memiliki sifat identik., kecuali struktur kristal mereka. Grafit alami dilaporkan
mengandung sebanyak 30% bentuk beta, sedangkan bahan sintesis memiliki
bentuk alfa. Bentuk alfa hexagonal dapat dikonversi ke beta melalui proses
mekanikal, dan bentuk beta kembali menjadi bentuk alfa dengan cara
memanaskannya pada suhu di atas 1000 derajat Celcius.
Pada tahun 1969, ada bentuk alotropik baru karbon yang diproduksi
pada saat sublimasi grafit pirolotik (pyrolytic graphite) pada tekanan rendah. Di
bawah kondisi free-vaporization (vaporisasi bebas) di atas 2550K, karbon
serafit terbentuk sebagai kristal-kristal tranparan kecil pada tepian grafit. Saat
ini sangat sedikit informasi yang tersedia mengenai karbon serafit.
a. Alotropi karbon
Alotropi karbon ada tiga, yaitu intan, grafit dan fullurene. Semua
alotrop karbon berbentuk padat dalam kondisi normal, tetapi grafit
merupakan alotrop yang paling stabil secara termodinamik di antara
alotrop-alotrop lainnya.

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 4


1. Grafit merupakan alotrop karbon yang dapat menghantarkan arus listrik
dan panas dengan baik. Karena sifat inilah grafit biasanya digunakan sebagai
elektroda pada sel elektrolisis.Dalam struktur grafit setiap atom karbon
membentuk ikatan kovalen dengan tiga atom karbon lainnya membentuk
susunan heksagonal dengan struktur berlapis seperti tumpukan kartu. Karena
atom karbon memiliki 4 elektron valensi maka pada setiap atom karbon
masih terdapat satu elektron yang belum berikatan (elektron bebas).
Sifat daya hantar listrik yang dimiliki oleh grafit dipengaruhi oleh
elektron-elektron yang tidak digunakan untuk membentuk ikatan kovalen.
Elektron-elektron ini tersebar secara merata pada setiap atom C karena
terjadi tumpang tindih orbital seperti pada ikatan logam yang membentuk
awan atau lautan elektron. Oleh sebab itu ketika diberi beda potensial,
elektron-elektron yang terdelokaslisasi sebagian besar akan mengalir menuju
anoda (kutub positif), aliran elektron inilah yang menyebabkan arus listrik
dapat mengalir. Sedangkan ketika salah satu ujung dipanaskan maka
elektron-elektron ini akan segera berpindah menuju bagian yang memiliki
suhu lebih rendah. Akibatnya panas tersebut akan menyebar ke bagian grafit
yang memiliki suhu lebih rendah.
Struktur grafit seperti yang tertera pada Gambar.

Gambar II.1 Struktur Grafit

Ikatan kovalen antar lapisan pada grafit relatif lebih lemah bila

dibanding ikatan kovalen antar antar atom dalam satu lapisan. Dengan

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 5


adanya hal ini menyebabkan grafit bersifat licin, karena lapisan yang berada

dibagian atas mudah tergelincir atau mudah tergeser.

2. Intan Strukturnya disebut struktur intan (Gambar II.2). Sel satuan intan

terdiri atas 8 atom karbon dan setiap atom karbon berkoordinasi 4 berbentuk

tetrahedral. Intan adalah zat terkeras yang dikenal, dengan kekerasan 10

Mhos. Intan dengan hantaran panas sangat tinggi walaupun secara listrik

bersifat insulator. Walaupun dulunya sumber padatan yang berharga ini

hanya yang terbentuk secara alami, intan industrial kini secara komersial

banyak dihasilkan dengan proses pada suhu tinggi (1200o C atau lebih tinggi)

dan tekanan tinggi (5 GPa atau lebih) dari grafit dengan katalis logam.

Akhir-akhir ini, lapis tipis intan telah dibuat dengan pirolisis hidrokarbon

pada suhu relatif rendah (sekitar 900oC) dan tekanan yang juga relatif rendah

(sekitar 102 Pa), dan digunakan untuk penggunaan sebagai pelapis, dsb.

Gambar II.2 Struktur Intan

Struktur intan setiap atom karbon berikatan secara kovalen dengan

atom 4 karbon lain dalam bentuk tetrahedral dan panjang setiap ikatan karbon-

karbon adalah 0,154 nm.Intan kini dapat produksi secara komersial dalam

skala laboratorium maupun skala industri. Bahan dasar pembuatan intan yaitu

grafit dengan katalis logam. Proses pembuatan intan dari grafit dilakukan pada

suhu tinggi yakni sekitar 3500 °C bahkan dapat lebih tinggi dan tekanan tinggi

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 6


pula yakni sekitar 140.000 atm atau lebih. Selain menggunakan cara tersebut,

intan dapat dihasilkan dengan pirolisis hidrokarbon pada suhu relatif rendah

(± 900 °C) dan tekanan realtif lebih rendah pula yakni sekitar 102 Pa.

Gambar II.3 intan

3. Fuleren

Fulerenadalah alotrop karbon dimana 1 molekul karbon terdiri dari 60

atom karbon sehingga sering disebut sebagai C60. Pada struktur fulleren

setiap atom karbon berikatan dengan tiga atom karbon lain dengan pola

membentuk susunan pentagonal membentuk struktur berongga seperti bola

sepak. Struktur fulleren seperti yang tertera pada Gambar.

Gambar II.4 Struktur fullerene

2. SILIKON (Si)

Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

lambang Si dan nomor atom 14. Silikon merupakan unsur periode ketiga

yang paling banyak terdapat di alam. 28% dari massa kulit bumi

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 7


mengandung silikon. Silikon adalah unsur kedua yang paling berlimpah di

kerak bumi, setelah oksigen.

Pada tahun 1789, kimiawan Perancis Antoine Laurent Lavoisier

mengusulkan bahwa kuarsa (kristal silikon dioksida) yang mungkin menjadi

oksida dari elemen yang sangat umum, namun belum teridentifikasi atau

terisolasi. Ada kemungkinan bahwa di Inggris pada tahun 1808 Humphry

Davy berhasil mengisolasi silikon sebagian murni untuk pertama kalinya,

namun dia tidak menyadarinya.

Di tahun 1811, kimiawan Perancis Joseph L. Gay-Lussac dan Louis

Jacques Thenard juga mungkin telah membuat silikon murni dengan

mereaksikan kalium dengan apa yang sekarang

kita sebut silikon tetrafluorida untuk menghasilkan suatu padatan coklat

kemerahan yang mungkin silikon amorf.

Pada 1824 kimiawan Swedia Jöns Jakob Berzelius menghasilkan

sampel dari silikon amorf, solid coklat, dengan mereaksikan kalium

fluorosilikat dengan kalium, memurnikan produk dengan mencuci berulang-

ulang. Itu dinamakan silicium unsur baru. Pada saat itu, konsep
semikonduktor berbaring abad di masa depan dan ilmuwan memperdebatkan

apakah unsur baru adalah logam atau bukan logam. Berzelius percaya itu

adalah logam, sementara Humphry Davy mengira itu bukan logam.

Masalahnya adalah bahwa unsur baru adalah konduktor baik listrik dari

nonmetals, tapi tidak sebagus konduktor sebagai logam.

Silikon diberi nama pada tahun 1831 oleh kimiawan Skotlandia

Thomas Thomson. Dia tetap bagian dari nama Berzelius, dari 'silicis', yang

berarti batu. Dia mengubah akhiran elemen dengan elemen on karena itu

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 8


lebih mirip dengan nonmetals boron dan karbon daripada untuk logam

seperti kalsium dan magnesium. (Silicis, atau batu api, mungkin penggunaan

pertama kali silikon dioksida).

Pada tahun 1854 Henri Deville memproduksi silikon kristal untuk

pertama kalinya menggunakan metode elektrolitik. Dia mengelektrolisis

lelehan murni sebuah natrium klorida untuk menghasilkan silisida

aluminium. Ketika silikon telah dihilangkan dengan air, meninggalkan

Kristal silikon.

3. GERMANIUM (Ge)

Germanium berasal dari bahasa Latin: Germania, Jerman.

Germanium ditemukan sekitar 100 tahun yang lalu oleh ahli kimia Rusia,

Mendeleev Omitri pada tahun 1871. Sementara pada tahun 1886, seorang

kimiawan Jerman, Clemens Winkler, memutuskan untuk memberi nama

unsur baru germanium, sebagai penghormatan kepada tanah airnya.

a. Mengambil unsur ini secara komersil dari debu-debu pabrik

pengolahan bijih-bijih seng.


b. Sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara.

c. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan

cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Teknik ini

dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi

4. TIMAH (Sn)

Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia

Sn. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 9


dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata

“dripping” yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini

dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.

Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa

dan bersifat flesibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah

patah jika didinginkan. Logam timah memiliki dua bentuk alotrop yaitu

Timah biasa disebut sebagai timah abu-abu karena warnanya abu-abu, dan

memiliki struktur kristal kubik mirip diamond, silicon, dan germanium.

Alotrop ?-Timah ada dibawah suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat logam

sama sekali. Diatas suhu ini timah ada dalam bentuk ?-Timah, timah jenis

inilah yang kita lihat sehari-hari. Timah ini biasa disebut sebagai timah putih

disebabkan warnanya putih mengkilap, dan memiliki struktur kristal

tetragonal. Tingkat resistansi transformasi dari timah putih ke timah hitam

dapat ditingkatkan dengan pencampuran logam lain pada timah seperti seng,

bismuth, atau gallium.

Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak

dimana jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop
tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah isotop 120Sn dimana

komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop Sn yang ada, 116Sn,

dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya adalah 115Sn. Unsur timah

yang memiliki jumlah isotop yang banyak ini sering dikaitkan dengan

nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan “magic number” dalam pita

kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif dan beberapa

yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m).

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 10


5. TIMBAL (Pb)

Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun

yang lalu (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat

diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah

dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus.

Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan

diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang

ditemukan di bumi.

Timbal dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol

kimia “Pb”. Simbol ini berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang

artinya logam lunak. Timbal memiliki warna putih kebiruan yang terlihat

ketika logam Pb dipotong akan tetapi warna ini akan segera berubah menjadi

putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut

terekspos oleh udara.

Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb,

207Pb, dan 208Pb. Standar massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38
isotop Pb telah ditemukan termasuk isotop sintesis yang bersifat tidak stabil.

Isotop timbal dengan waktu paruh yang terpanjang dimiliki oleh 205Pb yang

waktu paruhnya adalah 15,3 juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu

paruh 53.000 tahun.

Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan

nomor atom 82 maka timbal memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2

6p2 dengan jumlah elektron tiap selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 11


berada pada golongan IVA (14) bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn, periode

6 dan berada pada blok s.

B. SIFAT FISIK DARI GOLONGAN IV A

1. KARBON (C)

a. Sifat fisik

Kecenderungan dari non-logam ke logam jika anda turun dalam satu

golonganjelas terlihat pada struktur unsur-unsur itu sendiri.Karbon pada

posisi paling atas mempunyai struktur kovalen raksasa dengan dua allotropi

yang sangat dikenal – intan dan grafit. Intan memiliki struktur tiga dimensi

dari atom-aton karbon yang masing-masing tergabung secara kovalen

dengan 4 atom lainnya. Gambar berikut menunjukkan bagian kecil dari

strukturnya.

Struktur yang sama seperti ini ditemukan pada silikon, germanium,

dan pada salah satu allotropi timah – "timah abu-abu" atau "alfa-

timah".Allotropi yang umum untuk timah ("timah putih" atau "beta-timah")

merupakan logam dan atom-atomnya terikat oleh ikatan logam.


Strukturnya berupa terjejal yang terdistorsi. Pada struktur terjejal,

masing-masing atom dikelilingi oleh 12 atom tetangga terdekat.Selanjutnya

anda dapatkan timbal, atom- dari ikatan kovalen yang umum ditemukan

pada non-logam dan ikatan logam pada logam, dengan perubahan yang

jelas, terdapat dua struktur yang sangat berbeda pada timah.Karbon

mempunyai sifat fisik yang khas yaitu mempunyai dua bentuk kristalin

yaitu intan dan grafit. intan lebih rapat daripada grafit(3,51 g cm-3, 2,22 g

cm-3),namun grafit lebih stabil, dengan 2,9 kJ mol-1, pada 300 K dan

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 12


tekanan 1 atm.Titik leleh dan titik didih dari karbon sangat tinggi.atom

karbon sangat kecil apabila dibandingkan dengan atom-atom lainnya.

Jari-jari ion yang dihitung dalam kristal unsur-unsur ini bahkan lebih

kecil lagi.karena atom-atomnya berada dalam keadaan oksidasi positif.

Karena rapatan muatan karbon,ion-ionnya tidak terdapat sebagai partikel

yang berdiri sendiri dalam senyawa, tetapi tertahan dengan ikatan

kovalen.karbon merupakan zat padat yang tegar, yang biasa dianggap

sebagai molekul-molekul raksasa yang terdiri dari banyak sekali

atom.atomnya tersusun dalam struktur logam berkoordinasi 12.Hal itu

merupakan kecenderungan yang jelas

b. Sifat kimia

Karbon sangat tak reaktif pada suhu biasa. apabila karbon bereaksi,

tidak ada kecenderungan dari atom-atom karbon untuk kehilangan

elektron-elektron terluar dan membentuk kation sederhana seperti C4+. Ion

ini akan mempunyai rapatan-rapatan muatan begitu tinggi sehingga

eksistensinya tidaklah mungkin.

2. SILIKON (Si)

a. Sifat Fisika Silikon

Titik leleh, ºC : 1,412

Titik didih, ºC : 2,680

Distribusi elektron : 2,84

Energi pengionan : 8,2 eV/atm atau kJ/mol

jari-jari kovalen, Å : 1,18

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 13


jari-jari ion, Å : 0,41 (Si4+)

keelektronegatifan : 1,8

b. Sifat Kimia Silikon

S/ilikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur

14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu

senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida

(SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:

SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)

Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat

keras dan tidak menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur

lain, seperti alumunium (Al) atau boron (B). silikon bersifat semikonduktor

(sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan,

elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon

merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu

dibutuhkan silikon yang kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan

dengan reaksi:

SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)


Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat

membentuk ikatan π (rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan

tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak

bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.

Si(s) + 4OH-(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)

Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk

hidrida, dan dengan halogen membentuk halide, seperti:

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 14


Si(s) + 2H2 → SiH4

Si(s) + 2Cl2 → SiCl4

Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan

zat padat yang mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya

merupakan suatu kisi yang kontinu terdiri dari atom-atom yang terikat erat.

Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang

terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.

3. GERMANIUM (Ge)

a. Sifat fisik Germanium

 Massa atom :72,59

 Bilangan oksidasi :4

 Nomor atom :32

 Titik didih :2830 c

 Titik leleh :937,4 c

 Massa jenis :5,32 g/ml

 Kerapatan :1,88 gr/ml

 Sifat fisik pada suhu kamar :abu-abu putih


 Jumlah ikatan dalam senyawa :4

 Rumus klorida :GeCl4

 Titik didih kloridanya :84

 Bentuknya :kristal dan rapuh

 Bersifat : semikonduktor dengan kemurnian yang

sangat tinggi

4. TIMAH (Sn)

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 15


a. Sifat Fisika Timah

 Fasa : padatan

 Densitas : 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn

abu-abu)

 Titik didih : 231,93 C

 Titik didih : 2602 C

 Panas fusi : 7,03 kJ/mol

 Kalor jenis : 27,112 J/molK

b. Sifat Kimia Timah

 Bilangan oksidasi : 4,2, -4

 Nomor atom : 50

 Nomor massa : 118,71

 Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli)

 Energi ionisasi : 708,6 kJ/mol

 Jari-jari atom : 140 pm

 Jari-jari ikatan kovalen : 139 pm

5. TIMBAL (Pb)

a. Sifat Fisika Timbal

Fasa pada suhu kamar : padatan

Densitas : 11,34 g/cm3

Titik leleh : 327,5 0C

Titik didih : 17490C

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 16


C. REAKSI YANG TERJADI PADA KARBON

Senyawa-senyawa Populer yang Berikatan dengan Unsur Karbon

Senyawa Anorganik Karbon

1. Karbon monoksida(CO)

Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen

melalui pembentukan uap kembali atau pembakaran sebagian

hidrokarbon dengan reaksi:

CO2 + H2 → CO + H2O

Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat

digunakan sebagai bahan bakar industri melalui reaksi:

2CO(g) +O2(g)→2CO2(g)

Gas CO juga dapat trjadi sebagai hasil samping pembakaran senyawa

organik dalam ruang kurang oksigen.

C8H18 +6O2(g) → 8CO +4H2O

Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi:

C(S) + H2O → CO +H2

Gas CO sangat berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena CO


berikatan kuat dengan hemoglobin darah.hemoglobin berfungsi

mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Orang yang

mengisap CO akan kekurangan oksigen dan dapat berakibat fatal.

2. Karbon Dioksida(CO2)

Karbon dioksida mempunyai struktur molekul linier dan bersifat non

polar. Gas ini larut dalam air.terdapat diudara dan sangat penting bagi

tumbuhan sebagai bahan fotosintesis serta merupakan komponen nafas

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 17


yang dikeluarkan oleh hewan ataupun manusia, karena dihasilkan dari

oksidasi makanan dalam tubuh.

CO2 dapat dibuat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon,

atau gas CO dengan oksigen yang cukup.

C + O2 → CO2

CH4 + 2O2 → CO2 + H2O

2CO + O2 → 2CO2

Dilaboratorium gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam

karbonat dengan asam seperti :

CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2

Gas CO2 tidak beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam

udara adalah tidak sehat, karena merendahkan konsentrasi O2 dan

menimbulkan efek fisikologis yang membahayakan.

Jumlah CO2 yang sangat besar sekali. dihasilkan oleh aktifitas

manusia, meningkatnya gas CO2 dikhawatirkan atmosfer mungkin

menjadi begitu panas, sehingga akan muncul perubahan suhu yang serius

yang sering juga disebut efek rumah kaca.


3. Karbonat dan Bikarbonat

Karbonat dan bikarbonat adalah senyawa yang melimpah dan sangat

berguna serta terkenal. Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut dalam

air. Misalnya CaCO3, BaCO3, MgCO3 dan PbCO3. Banyak bikarbonat

hanya stabil dalam larutan air. Contohnya ialah Ca(HCO3)2, Mg(HCO)3.

Semua logam IA kecuali Litium membentuk karbonat yang larut,

dimana yang paling murah dan berguna adalah NaHCO3 (Soda kue),

Na2CO3 (Soda abu).

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 18


4. Karbon Disulfida(CS2)

CS2 adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai

bahan pembuat CCl4,dengan reaksi:

CS2 + 3Cl2 → CCl4 +S2Cl2

D. PEMBUATAN UNSUR YANG UMUM

Cara Membuat Karbon Secara Sederhana

Karbon dapat dibuat dengan proses yang disebut dengan karbonisasi

yakni pemanasan bahan yang mengandung karbon.

Cara pembuatan/persiapan peralatan

1. Tungku pengarangan dibuat dari drum minyak tanah. Bagian drum

yang tidak berlobang dipotong sekelilingnya dan dipisahkan. Tutup yang ad

a lubangnya ditambah dua lubang lagi dengan ukuran 2 x 2,5 inci.

2. Waktu pengarangan, drum diletakkan diatas dua buah pipa dengan bagian

yang ada lubangnya berada dibawah. Sebelum pengarangan, pada lantai

drum diberi bahan bakar seperti daun kering, jerami, sabut kelapa secara

merata atau menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakarnya, dengan


pertolongan alat brander.

Selama proses kabornisasi perlu diperhatikan :

 Asap tebal dan putih

 Asap tebal dan kuning

 Asap tipis dan biru

 Tunggu sampai dingin

Diagram alir pembuatan karbon secara sederhana :

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 19


Arang dimasukkan dalam tungku →Ujung pipa hasil pengeluaran air suling di

celupkan ke dalam air → Pasangthermocouple

→ Air pendingin dialirkan → Lakukan pengamatan terhadap kerja dari tungku

aktivasi → Tungkudimatikkan dan biarkan sampai dingin.

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 20


BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Golongan karbon ( IV A ) terdiri dari karbon , silicon , germanium , timah , dan

timbale.

b. Karbon merupakan unsur utama dalam senyawa organik dan anorganik yang

begitu banyak jumlah dan jenisnya

c. Karbon mengisi tempat khusus diantaranya unsur-unsur dalam keragaman dan

kekompleksan dalm senyawa yang dapat dibentuknya

d. Karbon juga merupakan zat padat yang tegar, yang biasa diangggap sebagai

molekul raksasa yang tediri dari banyak sekali atom.

e. Unsur karbon terdapat dalam tiga bentuk yaitu bentuk amorf,grafit,dan intan.

f. Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat

terserang oleh halogen dan alkali.

g. Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu bara dan

batuan seng pekat

h. Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%),


untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas

(2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

i. Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam,

j. Tiga unsur pertama golongan 4, C, Si, dan Ge, mempunyai titik leleh yang

sangat tinggi, suatu karakteristik jaringan ikatan kovalen unsur non logam dan

semi logam, sedangkan dua unsure berikutnya, Sn dan Pb, mempunyai titik leleh

yang lebih rendah, bersifat lebih dekat logam dengan rentangan fase cair yang

cukup panjang

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 21


DAFTAR PUSTAKA

Cotton, F.A. dan Wilkinson, G. 1989. Kimia anorganik I. Jakarta, Universitas Indonesia.

Farida, Ida. 2009.Kimia Anorganik I. Bandung. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sunan Gunung Djati.

H Petruci, Ralph.1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Bogor.

Keenan Kleinfelter,W. 1991. Kimia Untuk Universitas. Penerbit Erlangga.

S.Sukri.1999.Kimia Dasar III. Bandung. ITB.

Sunarya, Yatada dan agus setiabudi, 2009,Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XII

Sekolah Menengah Atas/ Madrasa Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam,Departemen

Pendidikan; Jakarta.

Sukmawati dan Wening, 2009, Kimia 3 untuk SMA/MA kelas XII, Departemen

Pendidikan Nasional; Jakarta.

Pobgajuonto, Teguh dan Tri Rahmidi, 2009, Kimia 3 untuk SMA/MA Kelas XII,

Departemen Pendidikan Nasional; Jakarta.

http/google/ logam-utama-golongan-iiia.html

http/google/ GAS MULIA.htm

‘’Makalah Kimia Anorganik II Golongan Karbon’’ 22

Anda mungkin juga menyukai