Indonesia merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia demikian menurut United Nations International Stategy for Disaster Reduction (UNISDR; Badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana). Berbagai bencana alam mulai gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan rawan terjadi di Indonesia. Bahkan untuk beberapa jenis bencana alam, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam paparan terhadap penduduk atau jumlah manusia yang menjadi korban meninggal akibat bencana alam. Inilah yang menasbihkan Indonesia sebagai negara dengan resiko dan dampak bencana alam tertinggi di dunia. Bencana alam tersebut khususnya bencana banjir, terjadi kebanyakan disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya masyarakat yang kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan seperti membuang sampah di sungai. Hal kecil tersebut sering dianggap remeh oleh masyarakat, padahal apabila sering dilakukan akan menyebabkan bencana yang merugikan bagi masyarakat itu sendiri. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah telah membuat UU no 24 tahun 2007 tentang penangan bencana alam di Indonesia. Pada pasal 1 dijelaskan bahwa serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Akan tetapi pelaksanaan UU tersebut tidak akan terlaksana dengan efisien apabila masyarakat tidak mendukung dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pelaksanaan UU tersebut hanyalah sebagai simbol belaka yang nantinya tidak akan menyelesaikan bencana alam di Indonesia khususnya bencana banjir. Berkaca pada zaman Nabi Nuh AS yang tercantum dalam Al-Quran, kondisi tersebut perlu dibandingkan dengan kisah Nabi Yusuf AS yang kaumnya membantah atau tidak mengikuti perintah dari Allah SWT yang telah diwahyukan kepada Nabi Nuh AS. Kisah ini tertulis dalam (Q.S Nuh ayat 1-28). Akhirnya kaum yang tidak patuh tersebut terbinasakan oleh bencana dahsyat yang menimpa kaum dari Nabi Nuh AS. Tetapi kaum yang mematuhi perintah Allah yang telah diwahkukan kepada Nabi Nuh AS, mereka selamat dari bencana tersebut. Berdasarkan fakta tersebut, Penulis tergugah untuk membandingkan pelaksanaan Undang-Undang No 24 tahun 2007 di Indonesia dan kisah Nabi Nuh AS terutama dalam menangani bencana banjir berdasarkan fakta empiris dan berita Al-Quran sebagai refleksi manusia sebagai khalifah di bumi guna mewujudkan generasi madani berlandaskan Al-Quran.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah: 1. Bagaimana perbandingan bencana banjir pada masa Nabi Nuh AS dan masa sekarang di Indonesia? 2. Baaimana perbandingan pelaksanaan PFD pada masa Nabi Nuh AS dengan UU no 24 Tahun 2007? 3. Bagaimana refleksi manusia sebagai khalifah di bumi dalam mengatasi bencana banjir di Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana perbandingan bencana banjir pada masa Nabi Nuh AS dan masa sekarang di Indonesia 2. Mengetahui bagaimana perbandingan pelaksanaan PFD pada masa Nabi Nuh AS dengan UU no 24 Tahun 2007 3. Mengetahui bagaimana refleksi manusia sebagai khalifah di bumi dalam mengatasi bencana banjir di Indonesia
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah: 1. Meningkatan kesadaran manusia sebagai khalifah di bumi untuk menjaga kelestarian lingkungan 2. Meningkatkan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur’an ditinjau dari segi sains 3. Memberikan gagasan penyempurnaan pelaksanaan uu no 24 tahun 2007 4. Menyajikan kandungan Al-Qur’an yang bersifat fleksibel dalam segala zaman
1.5 Ruang Lingkup Penulisan
Penulisan karya tulis ilmiah ini memiliki ruang lingkup kajian pada kisah Nabi Nuh AS dalam mencegah bencana banjir pada masanya dibandingkan dengan pelaksanaan UU no 24 tahun 2007 tentang penanggulangan banjir di Indonesia untuk refleksi manusia sebagai khalifah di bumi sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an. BAB III METODOLOGI PENULISAN
3.1 Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data merupakan tahapan mengumpulkan data-data dari beberapa sumber yang menjadi unsur penyusunan karya tulis. Pengumpulan data dalam karya tulis ini meliputi metode kepustakaan dan metode menyimak. Metode kepustakaan merupakan metode yang digunakan dengan mencatat pokok bahasan dari buku pustaka yang berkaitan dengan obyek penelitian. Metode menyimak merupakan metode dengan cara mengamati dan menyimak secara terperinci dari hal-hal yang berhubungan dengan obyek penelitian.
3.2 Sumber Data
Oleh karena itu, lingkup penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan sampelnya menggunakan cara purposive, peneliti memakai berbagai pertimbangan, yaitu berdasarkan konsep teori yang digunakan, serta keingintahuan dari penelitian tentang karakteristik pribadi dari obyek yang diteliti. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Informan, sebagai informan awal dipilih secara purposive, obyek penelitian yang menguasai permasalahan yang diteliti (key informan). Informasi selanjutnya diminta kepada informan awal untuk menunjukan orang lain yang dapat memberikan informasi, dan kemudian informan ini diminta pula untuk menunjukan orang lain yang dapat memberikan informasi begitu seterusnya. Cara ini biasanya lazim disebut sebagai snow ball yang dilakukan secara serial atau berurutan. 2. Dokumen, yaitu teknik dokumentasi yang dipakai untuk memperoleh data melalui bahan-bahan tertulis berupa pemberitaan media massa maupun rekaman dan foto masyarakat.
3.3 Tahap Analisis Data
Tahap analisis data merupakan tahap menganalisis sumber-sumber obyek yang telah didapat dan memilah-milah data yang berkaitan dengan obyek yang dianalisis berlandaskan model pendekatan Fenomenologis dan Komparatif. Analisis data menggunakan beberapa metode sebagai berikut: 1. Metode Deskriptif Yaitu sistem pemecahan masalah dengan mengumpulkan dan menyusun data, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. 2. Metode Deduktif Yaitu cara pengambilan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum ke hal- hal yang bersifat khusus. 3. Metode Induktif Yaitu pengambilan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus ke hal-hal yang bersifat umum. Berikut penggunaan landasan model pendekatan Fenomenologis dan Komparatif dalam tahap analisis data: Fenomenologis; Pendekatan Fenomenologis ialah pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang mencari arti dari pengalaman kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini ialah menemukan makna dari hal-hal yang esensi atau mendasar dari suatu pengalaman.Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dari partisipan.Hasil studi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pembaca tentang penghayatan kehidupan orang lain. Komparatif; Pendekatan Komparatif ialah pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dan persamaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan dan persamaan variabel yang diteliti.
3.4 Tahap Hasil Analisis Data
Tahap hasil analisis data merupakan tahap menyajikan hasil penyelesaian penelitian. Hasil analisis data diperoleh dengan cara membandingkan atau membuktikan teori Al-Quran yang menjadi patokan dengan data yang melatar belakangi munculnya kebijakan tersebut. Hasil tahap analisis data kemudian disajikan menggunakan metode deskripitif, yaitu metode yang memaparkan hasil penelitian secara terperinci yang disajikan dalam bentuk susunan-susunan kalimat (kualitatif). Selain itu, hasil tahap analisis data disajikan dalam bentuk tabel.
3.5 Uji Keabsahan Data
Untuk melakukan uji keabsahan data terhadap penelitian ini, maka peneliti menggunakan Uji Kredibilitas (validitas interbal) dengan menggunakan teknik Trianggulasi; yakni teknik yang mencari pertemuan pada satu titik tengah informasi dari data yang terkumpul guna pengecekan dan pembanding terhadap data yang telah ada.