Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
METODE KANGURU

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

METODE KANGURU

Oleh:
Idkha Trisintyandika 170070501111001
Laelatul Fitri 170070501111002
Dhea Martha Wijaya 170070501111003

Telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh preseptor lahan dan preseptor akademik
di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang
Pada tanggal April 2018

Preseptor Akademik, Preseptor Lahan

Yuseva Sariati, SST, SE, M.Keb -------------------------------


NIP/NIK.140379627 NIP
SATUAN ACARA PENYULUHAN METODE KANGURU

1. TOPIK

METODE KANGURU

2. PERMASALAHAN

Metode kanguru (kangaroo care) mulai dikembangkan sejak 1978 oleh


Neos Edgar Rey dan Hector Martines, peneliti pada Instito Materno Infantile in
Santa Fe De Bogota Colombia. Dan akhirnya diterapkan di Colombia pada
tahun 1983. Metode kanguru disebut juga dengan perawatan bayi lekat,
Kangaroo Mother Care, Breastcrawl, dan skin to skin contact (Perinasia,2010)
Awalnya metode ini hanya diperuntukkan bayi prematur dengan berat
badan yang kurang (BBLR), karena terbukti efektif meningkatkan berat badan
bayi dengan cepat dan optimal, serta dapat menstabilkan suhu tubuh, denyut
jantung, dan frekuensi pernafasan bayi premature. Namun, sekarang metode
kanguru ini tidak terbatas bagi mereka yang melahirkan bayi prematur dan
berat bdan kurang saja. Metode ini juga dilakukan pada bayi normal, baik itu
yang lahir secara normal melalui vagina, maupun melalui bedah cesar. Bahkan,
pelaksanaan proses inisiasi menyusui dini, merupakan salah satu penerapan
dari metode kanguru (Depkes,2008)
Hal ini karena saat melakukan metode kanguru, dimana terjadi kontak
antara kulit ibu dan kulit bayi (skin to skin contact), terbukti tidak hanya efektif
meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis bayi, tetapi juga ibu. Tidak itu saj,
metode ini juga dapat meningkatkan kualitas hubungan antara ibu dan bayinya
(IDAI,2010). Banyaknya manffat penerapan metode kanguru pada ibu dan bayi,
serta penggunaanya yang praktis,ekonomis dan dapat dilakukan dimana saja,
baik saat perawatan dirumah sakit maupun setelah pulang dirumah, menuntut
kita untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai pelaksanaan metode
kanguru, tata cara dan manfaatnya, terutama bagi ibu yang mempunyai BBLR/
bayi dengan berat badan kurang (Notoadmojo, 2012)
3. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah diadakan penyuluhan kesehatan mengenai tentang metode


KMC diharapkan sasaran mengerti dan memahami tentang KMC

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan 75% peserta dapat :

 Mengetahui dan memahami pengertian metode kanguru dengan


bahasa sendiri.

 Mengerti dan memahami keuntungan metode kanguru bagi ibu


dan bayi.

 Mengerti dan memahami cara melakukan metode kanguru dan


dapat memperagakannya.

4. SASARAN

1) Sasaran Langsung

Seluruh wanita yang berada di ruang PERINATOLOGY RSUD Dr.


Saiful Anwar Malang

2) Sasaran Tidak Langsung

Seluruh pengunjung, pengantar, keluarga pasien khusunya wanita di


ruang PERINATOLOGY RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

5. MATERI

A. DEFINISI METODE KANGURU


Metode kangguru adalah cara perawatan bayi dengan
menggendong lekat bayi lekat ke dada ibu, layaknya induk kangguru
memasukkan anaknya ke dalam kantung, tanpa ada batas kain (skin to
skin), sehingga ada kontak langsung antara kulit bayi dan kulit ibu.
Perawatan kangguru ini telah terbukti dapat menghasilkan pengaturan
suhu tubuh yang efektif dan lama, serta denyut jantung dan pernafasan
yang stabil pada BBLR. Metode ini dapat diterapkan pada saat inisiasi
menyusui dini, pemberian ASI, namun pada BBLR metode ini dianjurkan
dilakukan selama 24 jam (Perinasia, 2010).
B. METODE KANGURU= hold me, feed me, love me
Saat perawatan bayi dengan metode kangguru, bayi yang
didekap oleh ibunya, merasakan sentuhan kulit kekulit yang tentu
memberikan kenyamanan dan ketenangan pada bayi. Suhu tubuh ibu
dapat naik dan turun dengan sendirinya sesuai kebutuhan bayi
(maternal neonatal thermal synchrony), tanpa pengaturan manual
seperti incubator. Kontak kulit ke kulit ini juga dapat meminimalkan
kehilangan panas dari permukaan tubuh bayi, yang tidak dapat
dilakukan incubator. Dengan kontak emosional yang erat antara ibu dan
bayi pada metode kangguru, produksi asi meningkat karena adanya
refleks letdown oleh hormone oksitosin dalam tubuh ibu. Bayi pun tidak
perlu di keluar masukkan dari incubator untuk bias mendapat ASI. Bayi
dapat langsung menghisap ASI dari payudara ibu dengan sedikit
mengubah posisi, Karena bayi memiliki insting dan dapat merasakan
detak jantung ibunya.

Selain itu metode kangguru dapat menurunkan resiko infeksi


pada bayi karena bagaimanapun flora normal kulit ibu tentu lebih
“aman” dari pada kuman resisten antibiotic di ruang rawat rumah sakit.
Bayipun lebih cepat dipulangkan dari rumah sakit karena peningkatan
berat badan lebih cepat dan metode kangguru dan dilanjutkan di rumah
oleh ibu dibantu oleh anggota keluarga lainnya. Dengan demikian biaya
perawatan rumah sakit dapat ditekan (Perinasia, 2010).

C. BBLR dan METODE KANGURU


BBLR adalah bayi yang berat badan lahirnya kurang dari 2500
gr, tanpa memandang usia kehamilan. BBLR dibedakan menjadi dua
bagian, (1) BBL sangat rendah bila lahir dengan berat < 1500 gr, (2)
BBLR dengan berat lahir 1500-2499 gr.

BBLR memiliki kulit yang sangat tipis, jaringan lemak bawah kulit
sedikit, permukaan tubuhnya relative lebih luas dibandingkan dengan
berat badan, pusat pengaturan suhu yang belum sempurna. Oleh
karena itu BBLR mudah kehilangan panas dan sering kedinginan.
Kondisi ini dapat membawa bencana yang besar bagi kelangsungan
hidup bayi. Apabila bayi mengalami kedinginan maka dapat terjadi henti
nafas, badannya pucat kebiruan, detak jantungnya melemah dan
berakhir dengan kematian.

Metode kangguru dilakukan setelah 2 minggu kelahiran sampai


bayi tidak mau lagi, yaitu sekitar usia 36 minggu atau menunggu berat
badan bayi 2 kg. metode ini dianjurkan selama 24 jam, tetapi pada
permulaan dapat dilakukan bertahap dari minimal 60 menit, kemudian
ditingkatkan terus menerus siang dan malam dan berhenti hanya saat
ketika mengganti popok. Pada saat itu dokter akan memeriksa jumlah
dan waktu minum, serta pemantauan pertumbuhannya. Misalnya,
kemampuan bayi meminum ASI kira-kira 180-200 ml/kg BB/hari,
kenaikan BB per hari paling tidak 20-30 gram atau 2 ons perminggu.

Kriteria BBLR untuk metode kangguru:

 Bayi dengan BB ≤ 2000 gr.


 Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
 Refleks dan koordinasi isap serta menelan baik.
 Perkembangan selama di inkubator baik.
 Kesiapan dan keikut sertaan orang tua (Perinasia,2008).

D. CARA MELAKUKAN METODE KANGURU


a) Beri bayi topi, popok, dan kaus kaki yang telah dihangatkan
terlebih dahulu. Bila suhu sedang dingin, bayi boleh dipakaikan
baju tanpa lengan berbahan katun yang dibuka dibagian
depannya, agar dada bayi tetap dapat menempel pada dada ibu
(skin to skin).
b) Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak, langsung ke kulit
ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu.
Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk (seperti kodok),
kepala dimiringkan ke kanan atau ke kiri dan sedikit mendongak.
c) Ibu dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari
badan ibu dan bayi diletakkan diantara/belahan payudara ibu,
baju diselimutkan kepada bayi kemudian ibu mamakai selendang
yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
d) Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan
handuk atau kain lebar yang elastis atau kantung yang dibuat
sedemikian rupa untuk menjaga tubuh bayi tidak terjatuh. Bila
kurang menutupi badan bayi bisa ditambah dengan selimut.
Di indonesia sendiri sudah ada kain gendong khusus yang
memiliki celana bayi menempel. Besarnya setinggi bayi,
kemudian sisi kanan dan kirinya ada dua pasang tali. Untuk
menggunakannya, bayi dimasukkan ke dalam celana kain
gendong tersebut tanpa baju, kemudian badan bayi ditempelkan
ke badan ibu sesuai dengan langkah 1 dan 2, dan pasang tali
dengan rapat.
e) Ibu masih dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas
bergerak walau berdiri, duduk, jalan, makan, dan mengobrol.
Pada waktu tidur, posisi ibu setengah duduk atau dengan
meletakkan beberapa bantal dibawah punggung ibu.
f) Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau anggota
keluarga lain.
g) Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan kesiapan ibu, bayi,
posisi bayi, pemantauan bayi, cara pemberian asi dan
kebersihan ibu dan bayi (Perinasia,2008).

E. PEMANTAUAN BAYI SELAMA METODE KANGURU


 Suhu bayi antara 36.5 – 37.5 oC
 Pemantauan suhu ketiak bayi setiap 6 jam selama 3 hari pertama
 Selanjutnya pengukurannya dilakukan 2 hari sekali
 Pemantauan pernafasan bayi berkisar antara 40-60 kali/mnt dan
kadang disertai dengan periode apnea (tidak bernafas).
 Beberapa tanda bahaya yang perlu dipantau : sulit bernafas,
merintih, bernafas sangat cepat atau sangat lambat, henti nafas yang
sering dan lama (> 20 detik), bayi terasa dingin, sulit minum, muntah-
muntah, kejang, diare, kulit kuning. Bila menjumpai tanda-tanda
tersebut segera cari pertolongan tenaga kesehatan (Nursalam,2005).
F. MANFAAT METODE KANGURU
 Menstabilkan denyut jantung, suhu dan pernafasan
 Meningkatkan berat badan dan pertumbuhan dengan efektif
 Meningkatkan hubungan emosi atau psikologis antara ibu dan bayi
 Mengurangi stress ibu dan bayi
 Mengurangi lama menangis bayi
 Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
 Meningkatkan produksi ASI ibu dan pemberian ASI ekslusif
 Menurunkan resiko infeksi pada bayi (Vivian, 2010)

6. METODE PENYULUHAN

 Ceramah

 Diskusi

 Tanya jawab

7. MEDIA

 Leatflet

 Powerpoint

8. EVALUASI

No Acara Waktu Tahapan Kegiatan Media Metode

Penyuluhan Peserta

1 Ceramah 5 menit Pembukaan 1.mengucapkan salam 1.menjawab Cerama


salam h
2.memperkenalkan diri
2.memperhat
3. menjelaskan topik ikan dan
penyuluhan mendengark
an
4. menjelaskan tujuan
penyuluhan
5. membuat kontrak waktu

2 Ceramah 20 Pelaksanaan 1.menggali pengetahuan Memperhatik LCD + Cerama


menit peserta tentang metode an dan + h
kanguru mendengark leaflet
an
2.menjelaskan pengertian
metode kanguru

3.menjelaskan metodde
kanguru dan BBLR

4. menjelaskan
keuntungan metode
kanguru

5. menjelaskan cara
melakukan metode
kanguru

6.menjelaskan
pemantauan bayi selama
metode kanguru

3 Tanya 5 menit Diskusi 1.memberikan Diskusi


jawab reinforcement positif
kepada peserta atas
kemampuan bertanya

2.menjawab pertanyaan
peserta

4 Penutup Evaluasi 1.menyampaikan hasil Evaluasi


penyuluhan

2.mengucapkan
terimakasih atas peran
serta peserta yang telah
berpartisipasi

3.menutup acara
penyuluhan dengan
mengucapkan salam
Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Paket Pelatihan Pelayanan


Obstetri Dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Asuhan Neonatal
Esensial.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2010). Buku Ajar Neonatologi. Jakarta : Badan
Penerbit IDAI.

Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat dan Bidan).
Jakarta: Salemba Medika

Nanny, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta:Salemba Medika

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta.

PERINASIA. (2008). Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan Metode
Kanguru. Jakarta
ABSENSI MAHASISWA
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi : METODE KANGURU


Hari, Tanggal :
Tempat : DI RUANG PERINATOLOGY

No. Nama Mahasiswa NIM TTD

1. Idkha Trisintyandika 170070501111001

2. Laelatul Fitri 170070501111002

3. Dhea Martha Wijaya 170070501111003

Preseptor Akademik, Preseptor lahan,

Yuseva Sariati SST, SE, M.Keb --------------------------------


NIK/NIP. 140379627 NIP

ABSENSI PESERTA
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Materi : METODE KANGURU
Hari, Tanggal :
Tempat : DI RUANG PERINATOLOGY
NO NAMA ALAMAT TTD

Preseptor Akademik, Preseptor lahan,

Yuseva Sariati SST, SE, M.Keb ---------------------------------


NIK/NIP. 140379627 NIP

Anda mungkin juga menyukai