3 Methode (M3)
1. Tugas Pokok dan Fungsi SDM
Metode yang diterapkan di Kamar Bersalin RSUD Bangil adalah model
TIM
Kepala Ruang
Penanggung Penanggung
Jawab Shift Jawab Shift
Klien Klien
54
a. Kepala Ruangan
Fungsi structural Uraian Tugas
Kepala Ruangan Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan
asuhan/pelayanan kebidanan ruangannya
Menyusun dan mengembangkan staf kebutuhasn
lat, fasilitas, sarana dan prasarana
Mengatur dinas dan pembangian tugas staf
bulanan/mingguan dan harian secara tertulis
Memonitor absensi
Memantau dan membina penerapan etika
kebidanan pada tiap individu staf
Melakukan bimbingan dan pengawasan
pelaksanaan asuhan kebidanan pada tiap individu
pasien
Mensosialisasikan peraturan/kebijakan pimpinan
dan mengkaji masukan-masukan dalam
meningkatkan mutu asuhan/pelayanan kebidanan
Mengawasi dan menilai sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan kebidanan tiap-tiap pasien
Mengendalikan penyelenggaraan tatat usaha
ruangan
Mengatur pemamfaatan alat/fasilitas dan smber-
sumber untuk efisiensi
Membuat laporan rutin dan insidentil tentang
pelaksanaan asuhan/pelayanan kebidanan dan
etika kebidanan
b. Ketua TIM
Fungsi struktural Uraian Tugas
Kepala Tim Bertugas pada pagi hari (sesuai situasi raungan)
Bersama PA menerima operan tugas jaga dari PA
yang tugas jaga malam
Bersama PA melakukan konfirmasi/supervisi tentang
kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas
55
jaga setiap pasien
Bersama PA melakukan doa bersama sebagai awal
dan akhir tugas, dilakukan setelah operan tugas jaga
malam
Melakukan pre conference dengan semua PA yang
ada dalam gruopnya pada setiap awal dinas pagi
Membantu tugas / pasien kepada PA sesuai
kemampuan dan beban kerja
Melakukan pengkajian, penetapan masalah/
diagnosa dan perencanaan kebidanan kepada
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya fan
ada bukti di rekam kebidanan
Memonitor dan membimbing tugas PA
Membantu tugas PA untuk kelancaran pelaksanaan
asuhan pasien
Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan askep
yang dilakukan oleh PA yang ada di bawah tanggung
jawabnya
Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien
sesuai tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan
keperawatan dan ada bukti dalam rekam
keperawatan
Melaksanakan post conference pada setiap akhir
dinas dan menerima laporan akhir tugas dari PA
untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya
Mendampingi PA dalam operan tugas tugas jaga
kepada PA yang tugas jaga berikutnya
Memperkenalkan PA yang ada dalam stu group yang
akan merawat selama pasien dirawat kepada
pasien/keluarga baru
Mendelegasikan tugas kepada PA pada sore /malam/
hari libur
Melaksanakan pendelegasian tugas KaRu bila pagi
tidak bertugas
56
Menyelenggarakan diskusi kasus / conference
dengan dokter/ tim kesehatan lain setiap minggu
sekali
Menyelenggarakan diskusi kasus / conference dalam
pertemuan rutin minimal sebulan sekali
Menyelenggarakan diskusi kasus / conference sesuai
prosedur
Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas
57
Bersama bidan pelaksanan yang lain menjaga
kebersihan dan ketertiban lingkungannya
Meneliti dan memeriksa pemanfaatan alat/fasilitas
dan pemeliharaannya untuk efisiensi
Membuat laopran tentang hal-hal penting baik
masalah ataupun usulan untuk peningkatan mutu
asuhan dan pelayanan kebidanan secara
menyeluruh
d. Bidan Pelaksana
Fungsi Uraian Tugas
struktural
Bidan Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir
Pelaksana jaga dari dan kepada PA yang ada dalam satu grup
Melakukan konfirmasi/supervisi tentang kondisi
pasien segera setelah selesai operan setiap pasien
Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas
yang dilakukan setelah selesai serah terima operan
tugas jaga
Mengikuti pre conference yang dilakukan PP setiap
awal tugas pagi
Melaksanakan asuhan kebidanan kepada pasien
yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti
dalam rekam kebidanan
Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha
untuk mengatasinya
Melengkapi catatatn asuhan kebidanann pada semua
pasien yang menjadi tanggung jawabnya
Melakukan evaluasi asuhan kebidanan setiap akhir
tugas pada semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti direkam kebidanan
Mengikuti post conference yangdiadakan oleh PP
pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi/
58
perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya kepada PP
Pasien datang
Loket
Pendaftaran
Pulang/ Rawat
Jalan/ Rujuk
(Out Patient)
59
Sebelum pasien dipulangkan, pasien diperiksa terlebih dahulu untuk
memastikan kondisinya misalnya kondisi umum baik, kesadaran
composmentis, TTV serta hasil lab darah dalam batas normal. Proses
discharge planning, dilakukan apabila kondisi pasien sudah membaik dan
layak untuk pulang sesuai advice dokter. Kemudian petugas mempersiapkan
pemulangan pasien sesuai dengan kentuan, melengkapi lembar discharge
planning dan administrasi. Selain itu, pasien juga diberikan KIE mengenai
aturan diet, obat- obatan yang harus diminum, aktivitas dan istirahat serta
jadwal kontrol sesuai keadaan ibu. Sebagian besar ibu post operasi dirawat di
ruang nifas sehingga proses discharge planning sebagian besar dilakukan
diruang nifas.
Pasien Rujukan
Diagnosis
SI JARI EMAS Kebidanan
Terima VK
Penanganan sesuai
kondisi pasien
(Kolaborasi/mandiri)
Assessment:
KU; TTV; GCS;
Skala nyeri; hasil lab
terfokus
Rekomendasi:
1. Tindakan yang
sudah
2. Dilanjutkan
3. Dihentikan
4. Modifikasi
5. Strategi baru
60
Timbang terima dilakukan setiap pergantian shift, antara kepala ruangan,
kepala tim, dan staff jaga yang telah bertugas dan akan bertugas.
Kegiatannya berupa menjelaskan jumlah pasien, kondisi pasien, asuhan
kebidanan yang sudah dan belum dilakukan, serta mengunjungi setiap pasien
untuk melakukan operan jaga seperti menyebutkan nama pasien, keluhan ibu
dan khusus untuk pasien gravid dilakukan juga operan DJJ (Denyut Jantung
Janin.
Resep ditulis
oleh dokter
Obat Non-High Alert Obat High Alert
Monitoring dan
Evaluasi
61
Internal Eksternal
Kepala Pengamat
Ruangan
Komite
Keperawatan
Bagian
Manajemen
Direktur
Alur Monitoring dan Evaluasi di Kamar Bersalin dilakukan secara internal dan
eksternal. Secara internal dilakukan setiap hari oleh Kepala Ruangan, namun
setiap 3 bulan diserahkan ke bagian komite keperawatan setelah itu akan
dikumpulkan ke bagian manajemen untuk dilaporkan ke Direktur rumah sakit.
Sedangkan secara eksternal dilakukan dengan cara sidak sewaktu-waktu oleh
bagian manajemen secara langsung, dan setiap harinya juga dilakukan
monitoring dan evaluasi secara eksternal oleh pengamat dan dilaporkan ke
bagian manajemen untuk diserahkan ke Direktur rumah sakit.
7. Pendokumentasian
Dokumentasi kebidanan yang digunakan disesuaikan dengan
kebutuhan, menggunakan SOAP dalam penulisan dokumentasi. Selain
itu terdapat format-format pendukung lainnya untuk melengkapi
dokumen baik ibu maupun bayi (jika ada). Seperti lembar identitas,
lembar assasment awal, lembar transfer dan juga discharge planning.
Format-format tersebut menjadi penunjang dalam penulisan status
pasien dan sebagai bahan untuk operan. Selain dokumentasi untuk
masing-masing pasien, terdapat beberapa buku yang digunakan untuk
mencatat kondisi pasien seperti buku operan serta lembar observasi
62
pada masing-masing bed pasien. Pengisian dokumentasi dilakukan
setiap shift.
Bobot
No STRENGH Bobot Rating x
Rating
1 Metode penugasan yang diterapkan di 0,2 3 0,6
Kamar Bersalin adalah metode Tim pada
setiap shift.
Bobot
No WEAKNESS Bobot Rating x
Rating
1 Tidak tersedianya media sebagai bentuk 0,5 1 0,5
distraksi nyeri
63
2 Sulitnya akses ke kamar bersalin sehingga 0,5 2 1
menimbulkan ketidaknyamanan pada
keluarga pasien
Total Kelemahan 1 3 1,5
Bobot
No TREATH Bobot Rating x
Rating
1 Minimnya pengetahuan ibu dan keluarga 1 1 1
mengenai kesehatan sehingga lambat
dalam mengambil keputusan saat terjadi
kegawatdaruratan
Total Tantangan 1 1 1
64
IDENTIFIKASI MASALAH
a. Weakness
Method
1. Tidak tersedianya media sebagai bentuk distraksi nyeri
2. Sulitnya akses ke kamar bersalin sehingga menimbulkan
ketidaknyamanan pada keluarga pasien
b. Threat
Method
1. Minimnya pengetahuan ibu dan keluarga mengenai kesehatan sehingga
lambat dalam mengambil keputusan saat terjadi kegawatdaruratan
PRIORITAS MASALAH
Method
Prioritas Mendesak Tidak Mendesak
Penting 1. Tidak tersedianya media sebagai Sulitnya akses ke kamar
bentuk distraksi nyeri bersalin sehingga
2. Minimnya pengetahuan ibu dan menimbulkan
keluarga mengenai kesehatan ketidaknyamanan pada
sehingga lambat dalam keluarga pasien
mengambil keputusan saat
terjadi kegawatdaruratan
Tidak - -
penting
RENCANA STRATEGI
Indikator
Program/ Penanggung
No Masalah Tujuan Sasaran Waktu Kinerja
Kegiatan Jawab
Program
1 Tidak tersedianya Agar ibu Pasien Menyediakan Kepala 7 Juli 70% ibu yang
media sebagai yang dengan media ruangan 2018 dilakukan
bentuk distraksi mengalami keluhan ditraksi nyeri – 21 distraksi nyeri
nyeri nyeri nyeri di berupa alat Juli menggunakan
(terutama kamar kompres 2018 kompres air
ibu bersalin) bersalin karet hangat,
yang RSUD mengalami
menerima Bangil penurunan
distraksi skala nyeri
65
nyeri dapat berdasarkan
merasa lebih penilaian
nyaman, Wong-Baker
santai dan Faces Pain
mengurangi Rating Scale.
stress pada
ibu.
2 Minimnya Pengambilan Keluarga Menyediakan Kepala ??? 70% keluarga
pengetahuan ibu keputusan pasien di leaflet Ruangan pasien telah
dan keluarga medis yang Kamar tentang mendapatkan
mengenai lebih cepat Bersalin tanda leaflet tentang
kesehatan dari keluarga RSUD bahaya pada tanda bahaya
sehingga lambat dapat Bangil ibu hamil dan pada ibu
dalam mengambil bersalin hamil dan
keputusan saat serta bersalin
terjadi penanganan
kegawatdaruratan yang dapat
dilakukan
keluarga
3 Sulitnya akses ke
kamar bersalin
sehingga
menimbulkan
ketidaknyamanan
pada keluarga
pasien
66