4.1 Hasil
Kecepatan Ikan
Kecepatan Kecepatan
Waktu Ikan bukaan Berkelompok/ Posisi ikan
bukaan mulut berenang
operculum menyebar
5 1 905x
menit 2 560x
Sangat aktif atau Di dasar
(1) 3 756x Terbatas Berkelompok
sangat cepat akuarium
4 700x
5 -
5 1 512x
menit 2 500x Di dasar
Sangat aktif atau
(2) 3 600x Terbatas Berkelompok akuarium
sangat cepat
4 450x
5 -
5 1 437x
menit 2 400x Di dasar
Sangat aktif atau
(3) 3 585x Terbatas Berkelompok akuarium
sangat cepat
4 377x
5 -
5 1 395x
menit 2 370x Cepat Di dasar
Sangat
(4) 3 530x Menyebar akuarium
terbatas/lambat
4 351x
5 -
Percobaan ke 2 (Perlakuan Suhu)
Salinitas awal: 35
Volume awal: 15 L + 2,1 L = 17,1 L
Percobaan 5 menit (I), berada pada substrat pasir berlumpur dan kering belum ada
perlakuan
Ada sebagian organisme yang diam da nada juga yang bergerak dan berpindah
Menit 1
tempat
Menit 2 Sebagian organisme berpindah tempat dan saling menempel
Ada Sebagian organisme yang saling menempel da nada yang bergerak berpindah
Menit 3
tempat
Menit 4 Sebagian organisme ada yang bergerak dan menempel pada dinding wadah.
Menit 5 Ada organisme yang sama sekali tidak bergerak
Ada organisme yang bergerak dengan sangat aktif dan menempel di dinding
Menit 1
wadah
Sebagian organisme bergerak aktif , dan ada juga yang naik ke permukaan dan
Menit 2
menempel di dinding wadah
Ada organisme yang saling menempel , dan semua organisme berpindah mencari
Menit 3
tempat yang kering
Menit 4 Ada organisme yang balik ke asal
Menit 5 Sebagian organisme keluar dari wadah da nada juga yang tetap di substrak
Percobaan 5 menit (III), penambahan properti berupa cangkir ke substrat
Menit 1 Setelah di tambahkan air, organisme tidak banyak bergerak, dan tetap bergerombol
Organisme diam tidak terlalu bergerak, ada sebagian organisme yang saling
Menit 2
menempel
Tidak ada perubahan yang di tunjukan, dan semakin banyak organisme yang saling
Menit 3
menempel
Organisme yang menempel berpindah tempat dengan terus berkelompok da nada
Menit 4
yang naik ke permukaan wadah
Menit 5 Organisme bergerombol dan bergerak berputar-putar dengan terus menjauhi wadah
Menit 1 Ada organisme yang bergerak keluar wadah dan sebagian besar diam
Menit 2 Kebanyakan organisme diam di tempat
Menit 3 Masih tidak ada perubahan, organisme tetap diam dan tidak bergerak
Menit 4 Pergerakan tidak terlalu besar hanya sebagian organisme
Menit 5 Tidak da organisme yang bergerak dan tetap diam di tempat
Menit 6 3 organisme menempel di wadah dan bergerak ke permukaan
Menit 7 Setiap organisme malakukan pergerakan kecil
Menit 8 Organisme hanya diam dan tidak bergerak sama sekali
Ada beberapa organisme yang naik ke wadah dan sebagian besar organisme hanya
Menit 9
diam.
Organisme hanya diam dan tidak ada pergerakan dan air terlihar berlendir dan
Menit 10
berbusa.
4.2 Pembahasan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk melihat proses fisiologi dari ikan kakap
putih dan gastropoda diantaranya adaptasi dan proses osmoregulasi, untuk melihat respons yang
diberikan dari kedua organisme ini maka kami melakukan 3 kali percobaan untuk ikan kakap
putih diantaranya tanpa perlakuan, perlakuan suhu dengan menambahkan bongkahan es, dan
perlakuan salinitas yaitu menurunkan salinitas dengan menambahkan air tawar. Sedangkan pada
gastropoda kami melakukan percobaan sebanyak 6 kali untuk melihat pergerakannya diantaranya
tanpa perlakuan, penambahan satu gelas air laut, penambahan properti ditengah wadah,
penambahan air laut sampai substrat tergenang, dan penambahan bongkahan es.
Untuk ikan kakap putih, pada percobaan tanpa perlakuan kami mengamati ikan pada
selang waktu 5 menit pertama sampai 5 menit keempat dengan suhu awal 280c. Ikan belum
menunjukkan perubahan fisik dan tingkah lakunya. Bukaan mulut masih aktif dan cepat, bukaan
operculum masih sangat cepat, ikan juga masih berenang dengan normal, dan masih menyebar.
Namun pada menit ke 3 ada ikan yang tiba-tiba diam didasar hal ini dikarenakan ikan baru mulai
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru (aquarium) setelah dipindahkan dari habitat aslinya.
Pada percobaan 3 (perlakuan salinitas), salinitas awal pada aquarium yaitu 35 ppt namun
untuk menurunkan salinitas menjadi 20 ppt maka kami menambahkan air tawar sebanyak 9,7
liter, hasil ini diperoleh dari perhitungan salinitas : V1 X N1 = V2 X N2
Pada percobaan ini, ikan menunjukan kemampuan renang yang terbatas. Pada 5 menit ketiga
Bukaan operculum sangat lambat dan bukaan mulutpun sangat lambat (mengecil), ikan
menyebar dan sudah tidak bergerak (berdiam di dasar).
2. Gastropoda
Pada percobaan pertama tanpa perlakuan organisme pergerakanya masih normal dan tidak
menunjukan perubahan, setelah di biarkan beberapa menit sebagian organism bergerak aktif
karena organisme menemukan substrat .
Pada percobaan kedua dengan perlakuannya itu menambahkan satu gelas air laut dengan suhu
awal 280c terlihat beberapa organisme bergerak aktif dan membentuk kelompok dan saling
menempel
Pada percobaan ketiga dengan perlakuannya itu penambahan property berupa gelas plastic,
organisme tidak menempel pada property tersebut, tetapi ada satu organisme yang mengelilingi
property tersebut. Kebanyakan organisme tetap bergerombol dan saling menempel.
Pada percobaan keempat, penambahan air kembali sampai menutupi substrat, ada organisme
yang menempel di dinding wadah dan ada juga yang ke substrat hal itu dikarenakan persediaan
air pada cangkang sudah berlebihan dan kebanyakan organisme masih tetap bergerombol dan
bergerak aktif.
Pada percobaan kelima kembali di tambahkan satu gelas air terlihat organisme tidak banyak
bergerak di karenakan tergenang oleh air yang telah di tambahkan.
Pada percobaan keenam dengan perlakuan menambahkan es batu ke wadah terlihat semua
organisme diam dan tidak bergerak di karenakan perubahan suhu yang cukup drastis.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, kemampuan adaptasi dan osmoregulasi ikan kakap putih tidak
mampu mentolerir perubahan suhu, dan salinitas hal ini dilihat dari kemampuan renang, bukaan
operculum, dan bukaan mulut yang semakin diberi perlakuan maka responsnya semakin lambat
atau mengecil.
Dharma, B. 1988. Siput dan kerang Indonesia (Indonesian Shells). PT. Sarana Graha. Jakarta: xv
+ 110 hlm
Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan. Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. PT. Rineka Cipta,
Jakarta
Gastropoda