Anda di halaman 1dari 12

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

1. Ikan Kakap Putih

Percobaan 1 (Tanpa Perlakuan)

Kecepatan Ikan
Kecepatan Kecepatan
Waktu Ikan bukaan Berkelompok/ Posisi ikan
bukaan mulut berenang
operculum menyebar
5 1 905x
menit 2 560x
Sangat aktif atau Di dasar
(1) 3 756x Terbatas Berkelompok
sangat cepat akuarium
4 700x
5 -
5 1 512x
menit 2 500x Di dasar
Sangat aktif atau
(2) 3 600x Terbatas Berkelompok akuarium
sangat cepat
4 450x
5 -
5 1 437x
menit 2 400x Di dasar
Sangat aktif atau
(3) 3 585x Terbatas Berkelompok akuarium
sangat cepat
4 377x
5 -
5 1 395x
menit 2 370x Cepat Di dasar
Sangat
(4) 3 530x Menyebar akuarium
terbatas/lambat
4 351x
5 -
Percobaan ke 2 (Perlakuan Suhu)

Kecepatan Kecepatan Ikan


Kecepatan
Suhu Waktu Ikan bukaan bukaan Berkelempok/ Posisi ikan
berenang
operculum mulut menyebar
10 1 657x
menit 2 506x Hanya 1 ikan 4 ikan di
0 Masih
18 c (1) 3 630x yang aktif Berkelompok dasar, 1 di
cepat
4 554x berenang permukaan
5 -
10 1 490x
menit 2 390x 1 ikan masih 3 ikan di
Masih
160 c (2) 3 580x aktif berenang Menyebar dasar, 2 ikan
cepat
4 412x namun miring di permukaan
5 -
10 1 401x
Ikan lebih
menit 2 353x 4 ikan di
0 Masih banyak diam
15 c (3) 3 567x Menyebar dasar, 1 ikan
cepat dan kadang
4 367x di permukaan
bergerak cepat
5 -
10 1 380x
menit 2 320x
Mulai Ikan lebih 1 menyebar, 4 Semua ikan
120 c (4) 3 500x
lambat banyak diam berkelompok di dasar
4 342x
5 -
Percobaan ke 3 (Perlakuan Salinitas)

Salinitas awal: 35
Volume awal: 15 L + 2,1 L = 17,1 L

Kecepatan Kecepatan Ikan


Kecepatan
Salinitas Waktu Ikan bukaan bukaan Berkelempok/ Posisi ikan
berenang
operculum mulut menyebar
5 1 547 x
menit 2 374 x
Lambat Di dasar
(1) 3 614x Terbatas Menyebar
akuarium
4 400 x
5 -
20 ppt 5 1 405 x
Air yang di menit 2 359x Di dasar
Lambat
tambahkan: (2) 3 600x Terbatas Menyebar akuarium
9,7 L 4 385 x
5 -
5 1 400 x
menit 2 348 x Di dasar
Lambat
(3) 3 549 x Terbatas Menyebar akuarium
4 300 x
5 -
5 1 380x
menit 2 320x Di dasar
Semakin Sangat
(1) 3 500x Menyebar akuarium
lambat terbatas/lambat
4 300x
5 -
15 ppt 5 1 372x
Air yang di menit 2 315x Di dasar
Semakin Sudah sangat
tambahkan: (2) 3 444x Menyebar akuarium
lambat lambat
5,36 L 4 283x
5
5 1 356x Hampir tidak
menit 2 259x bergerak Di dasar
Sangat
(3) 3 411x hanya Menyebar akuarium
lambat
4 272x operculum
5 yang bergerak
1. Gastropoda

Percobaan 5 menit (I), berada pada substrat pasir berlumpur dan kering belum ada
perlakuan

Ada sebagian organisme yang diam da nada juga yang bergerak dan berpindah
Menit 1
tempat
Menit 2 Sebagian organisme berpindah tempat dan saling menempel
Ada Sebagian organisme yang saling menempel da nada yang bergerak berpindah
Menit 3
tempat
Menit 4 Sebagian organisme ada yang bergerak dan menempel pada dinding wadah.
Menit 5 Ada organisme yang sama sekali tidak bergerak

Percobaan 5 menit (II), substrat ditambah satu gelas air laut

Ada organisme yang bergerak dengan sangat aktif dan menempel di dinding
Menit 1
wadah
Sebagian organisme bergerak aktif , dan ada juga yang naik ke permukaan dan
Menit 2
menempel di dinding wadah
Ada organisme yang saling menempel , dan semua organisme berpindah mencari
Menit 3
tempat yang kering
Menit 4 Ada organisme yang balik ke asal
Menit 5 Sebagian organisme keluar dari wadah da nada juga yang tetap di substrak
Percobaan 5 menit (III), penambahan properti berupa cangkir ke substrat

Banyak organisme yang saling menempel dan membentuk kelompok atau


Menit 1
bergerombol.
Organisme saling bergerombol dan organisme yang berada di luar wadah belum
Menit 2
kembali ke substrak.
3-4 organisme saling menempel dan organisme yang bergerombol bergerak ke
Menit 3
dinding wadah tetapi ada sebagian organisme yang diam.
Organisme tetap bergerombol dan bergerak aktif da nada yang bergerak menempel
Menit 4
di dinding wadah.
Semakin banyak organisme yang saling menempel dan sebagian organisme juga
Menit 5
kembali ke tempat semula (yang berada pada substrak)

Percobaan 5 menit (IV), penambahan air kembali pada substrat

Organisme yang menempel di dinding wadah kembali ke tempat awal, property


Menit 1
tambahan mempengaruhi organisme dalam bergerak
Semakin banyak organisme bergerak ke tepian wadah dan menempel di dinding
Menit 2
wadah
Pergerakanya masih sama seperti menit ke dua, ada organisme yang saling
Menit 3
menempel dan keluar dari wadah
Menit 4 Ada beberapa organisme yang bergerak membentuk kelompok
Pergeraknya sama dengan menit ke empat , tetapi ada sebagian yang menggali
Menit 5
substrat dan masuk kedalam substarat
Percobaan 5 menit (V) penambahan air kembali pada substrat

Menit 1 Setelah di tambahkan air, organisme tidak banyak bergerak, dan tetap bergerombol
Organisme diam tidak terlalu bergerak, ada sebagian organisme yang saling
Menit 2
menempel
Tidak ada perubahan yang di tunjukan, dan semakin banyak organisme yang saling
Menit 3
menempel
Organisme yang menempel berpindah tempat dengan terus berkelompok da nada
Menit 4
yang naik ke permukaan wadah
Menit 5 Organisme bergerombol dan bergerak berputar-putar dengan terus menjauhi wadah

Percobaan 5 menit (VI), penambahan es batu pada wadah

Menit 1 Ada organisme yang bergerak keluar wadah dan sebagian besar diam
Menit 2 Kebanyakan organisme diam di tempat
Menit 3 Masih tidak ada perubahan, organisme tetap diam dan tidak bergerak
Menit 4 Pergerakan tidak terlalu besar hanya sebagian organisme
Menit 5 Tidak da organisme yang bergerak dan tetap diam di tempat
Menit 6 3 organisme menempel di wadah dan bergerak ke permukaan
Menit 7 Setiap organisme malakukan pergerakan kecil
Menit 8 Organisme hanya diam dan tidak bergerak sama sekali
Ada beberapa organisme yang naik ke wadah dan sebagian besar organisme hanya
Menit 9
diam.
Organisme hanya diam dan tidak ada pergerakan dan air terlihar berlendir dan
Menit 10
berbusa.
4.2 Pembahasan

1. Ikan Kakap Putih

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk melihat proses fisiologi dari ikan kakap
putih dan gastropoda diantaranya adaptasi dan proses osmoregulasi, untuk melihat respons yang
diberikan dari kedua organisme ini maka kami melakukan 3 kali percobaan untuk ikan kakap
putih diantaranya tanpa perlakuan, perlakuan suhu dengan menambahkan bongkahan es, dan
perlakuan salinitas yaitu menurunkan salinitas dengan menambahkan air tawar. Sedangkan pada
gastropoda kami melakukan percobaan sebanyak 6 kali untuk melihat pergerakannya diantaranya
tanpa perlakuan, penambahan satu gelas air laut, penambahan properti ditengah wadah,
penambahan air laut sampai substrat tergenang, dan penambahan bongkahan es.

Untuk ikan kakap putih, pada percobaan tanpa perlakuan kami mengamati ikan pada
selang waktu 5 menit pertama sampai 5 menit keempat dengan suhu awal 280c. Ikan belum
menunjukkan perubahan fisik dan tingkah lakunya. Bukaan mulut masih aktif dan cepat, bukaan
operculum masih sangat cepat, ikan juga masih berenang dengan normal, dan masih menyebar.
Namun pada menit ke 3 ada ikan yang tiba-tiba diam didasar hal ini dikarenakan ikan baru mulai
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru (aquarium) setelah dipindahkan dari habitat aslinya.

Pada percobaan 2 (perlakuan suhu), bongkahan es dimasukan kedalam aquarium setelah


itu kami mengukur suhu dengan menggunakkan termometer dan kami amati pada selang waktu
dari 10 menit pertama sampai 10 menit ke empat. Kali ini ada ikan yang sudah menunjukan
gejala awal stress saat berenang dengan posisi tubuh yang sudah miring dikarenakan perubahan
suhu yang semakin rendah. Bukaan operculumnya pada 10 menit pertama dengan suhu 18oc
masih cepat namun, saat suhu sudah semakin menurun yaitu 12oc maka kecepatan operculum
dan bukaan mulutnya semakin lambat.

Pada percobaan 3 (perlakuan salinitas), salinitas awal pada aquarium yaitu 35 ppt namun
untuk menurunkan salinitas menjadi 20 ppt maka kami menambahkan air tawar sebanyak 9,7
liter, hasil ini diperoleh dari perhitungan salinitas : V1 X N1 = V2 X N2
Pada percobaan ini, ikan menunjukan kemampuan renang yang terbatas. Pada 5 menit ketiga
Bukaan operculum sangat lambat dan bukaan mulutpun sangat lambat (mengecil), ikan
menyebar dan sudah tidak bergerak (berdiam di dasar).

2. Gastropoda

Pada percobaan pertama tanpa perlakuan organisme pergerakanya masih normal dan tidak
menunjukan perubahan, setelah di biarkan beberapa menit sebagian organism bergerak aktif
karena organisme menemukan substrat .

Pada percobaan kedua dengan perlakuannya itu menambahkan satu gelas air laut dengan suhu
awal 280c terlihat beberapa organisme bergerak aktif dan membentuk kelompok dan saling
menempel

Pada percobaan ketiga dengan perlakuannya itu penambahan property berupa gelas plastic,
organisme tidak menempel pada property tersebut, tetapi ada satu organisme yang mengelilingi
property tersebut. Kebanyakan organisme tetap bergerombol dan saling menempel.

Pada percobaan keempat, penambahan air kembali sampai menutupi substrat, ada organisme
yang menempel di dinding wadah dan ada juga yang ke substrat hal itu dikarenakan persediaan
air pada cangkang sudah berlebihan dan kebanyakan organisme masih tetap bergerombol dan
bergerak aktif.

Pada percobaan kelima kembali di tambahkan satu gelas air terlihat organisme tidak banyak
bergerak di karenakan tergenang oleh air yang telah di tambahkan.

Pada percobaan keenam dengan perlakuan menambahkan es batu ke wadah terlihat semua
organisme diam dan tidak bergerak di karenakan perubahan suhu yang cukup drastis.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan, kemampuan adaptasi dan osmoregulasi ikan kakap putih tidak
mampu mentolerir perubahan suhu, dan salinitas hal ini dilihat dari kemampuan renang, bukaan
operculum, dan bukaan mulut yang semakin diberi perlakuan maka responsnya semakin lambat
atau mengecil.

Pada gastropoda masing-masing perlakuan menunjukkan respons yang berbeda-beda


diantaranya saat menuangkan air laut gastropoda bergerak aktif, namun pada percobaan terakhir
yaitu penambahan es batu gastropoda menunjukan reaksi dengan tidak bergerak atau berdiam
diri karena perubahan suhu yang sangat drastis yaitu dari 28oc sampai 17oc. Namun karena
perubahan lingkungan tersebut tidak membuat gastropoda mati tapi gastropoda mempertahankan
diri dengan masuk kedalam cangkangnya.
VI. REFERENSI

Dharma, B. 1988. Siput dan kerang Indonesia (Indonesian Shells). PT. Sarana Graha. Jakarta: xv
+ 110 hlm

Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan. Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. PT. Rineka Cipta,
Jakarta

Mayunar dan A. Genisa. 2002.Budidaya Ikan Kakap Putih. Jakarta : PT Grasindo.

Nontji, A. 1987. Laut nusantara. Djambatan. Jakarta: xii + 368 hal.


DOKUMENTASI

Ikan Kakap Putih

Percobaan 1 (Tanpa Perlakuan)

Percobaan 2 (Perlakuan Suhu)


Perlakuan 3 (Perlakuan Salinitas)

Gastropoda

Anda mungkin juga menyukai