kepala janin dalam perbandingan dengan luasnya ukuran panggul ibu. Post section
janin dengan cara pembedahan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau
vagina dimana janin tidak dapat dilahirkan secara manual pervaginam karena
1. Faktor Ibu
2. Faktor Janin
b. Hidrocephalus
Penatalaksanaan CPD
1. Sectio Caesaria
Sectio caesaria dapat dilakukan secara elektif atau primer, yaitu sebelum
persalinan mulai atau pada awal persalinan, dan secara sekunder, yaitu sesudah
kehamilan cukup bulan karena kesempatan panggul yang cukup berat, atau
belum terpenuhi.
2. Persalinan Percobaan
tentang bentuk serta ukuran-ukuran panggul dalam semua bidang dan hubungan
antara kepala janin dan panggul, dan setelah dicapai kesimpulan bahwa ada harapan
3. Simfisiotomi
tulang panggul kanan pada simfisis supaya dengan demikian rongga panggul menjadi
lebih luas.
4. Kraniotomi
Pada persalinan yang dibicarakan berlarut-larut dan dengan janin sudah
2. Plasenta Previa
a. Pengertian
bawah rahim, meutupi atau tidak menutupi ostium uteri internum pada usia
kehamilan lebih dari 20 minggu dan janin mampu hidup diluar rahim (Sumapraja dan
Rachimhadi, 2007).
Plasenta previa adalah komplikasi obstetri yang terjadi pada trimester kedua
dan ketiga kehamilan.Hal itu dapat menyebabkan kematian yang serius baik bagi
janin dan ibu.Ini adalah salah satu penyebab utama perdarahan vagina pada trimester
b. Frekuensi
Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, antara tahun 1971 – 1975, terjadi 37 kasus plasenta
previa diantara 4781 persalinan yang terdaftar, atau kira-kira 1 diantara 125
Menurut Sheiner (2001) etiologi plasenta previa sampai saat ini belum
diketahui secara pasti, namun ada beberapa teori dan faktor risiko yang
serviks.
c. Lapisan rahim (endometrium) memiliki kelainan seperti fibroid atau
atau aborsi).
h. Kejadian plasenta previa tiga kali lebih sering pada wanita multipara
e. Gambaran klinis
1. Tiba-tiba, tanpa rasa sakit pendarahan vagina yang berkisar dari ringan
berhenti.
iii. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar hemoglobin dalam batas
normal).
2) Terapi aktif
Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang
plasenta previa
a. Seksio sesarea
b. Melahirkan pervaginam
3. Distosia
Pengertian distosia
1. ETIOLOGI
Distosia dapat disebabkan karena kelainan his ( his hipotonik dan
his hipertonik ), karena kelainan besar anak, bentuk anak (
hidrocefalus, kembar siam, prolaps tali pusat ), letak anak (letak
sungsang, letak melintang ), serta karena kelainan jalan lahir.
Inersia Uteri
Inersia uteri adalah kelainan his yang kekuatannya tidak adekuat untuk
melakukan pembukaan serviks atau mendorong janin keluar. Inersia uteri dibagi
dalam:
a. Inersia uteri primer, ialah kalau his lemah dari permulaan persalinan.
b. Inersia uteri sekunder, kalau mula-mula his baik tapi kemudian menjadi lemah
Etiologi
a. Multipara
c. Disproporsi sefalopelvik
d. Kehamilan ganda
e. Hidramnion
Penatalaksanaan
Inersia uteri sekunder, berikan sedative lalu nilai pembukaan serviks setelah 12 jam.
Pecahkan ketuban dan beri infuse oksitosin bila tidak ada kemajuan his. Oksitosin
diberikan 5 satuan dalam larutan glukosa 5% secara infuse intravena dengan
kecepatan 12 tetes per menit. Tetesan dapat dinaikkan perlahan-lahan sampai kira-
kira 50 tetes, tergantung hasilnya. Inersia uteri sekunder, pecahkan ketuban berikan
infuse pitosin 5 satuan dalam larutan glukosa 5% secara infuse intravena dengan
kecepatan 12 tetes per menit. Tetesan dapat dinaikkan perlahan-lahan sampai 50 tetes
per menit.
2. Ukuran kepala dan bentuk pipi menunjukkan bahwa bayi gemuk dan besar. Begitu
pula dengan postur tubuh parturien yang biasanya juga obese.
3. Usaha untuk melakukan putar paksi luar, fleksi lateral dan traksi tidak berhasil
melahirkan bahu.
DIAGNOSA DISTOSIA BAHU
• Kepala janin dapat dilahirkan tetapi tettap berada dekat vulva.
• Dagu tertarik dan menekan perineum.
• Tarikan pada kepala gagal melahirkan bahu yang terperangkap di belakang
simfisis pubis
PENATALAKSANAAN DISTOSIA BAHU
Rekomendasi dari American College of Obstetricians and Gynecologist
(2002) untuk penatalaksanaan pasien dengan riwayat distosia bahu pada persalinan
yang lalu:
1. Perlu dilakukan evaluasi cermat terhadap perkiraan berat janin, usia
kehamilan, intoleransi glukosa maternal dan tingkatan cedera janin pada kehamilan
sebelumnya.
2. Keuntungan dan kerugian untuk dilakukannya tindakan SC harus dibahas
secara baik dengan pasien dan keluarganya. American College Of Obstetricians and
Gynecologist (2002)
Penelitian yang dilakukan dengan metode evidence based menyimpulkan bahwa :
a. Sebagian besar kasus distosia bahu tidak dapat diramalkan atau dicegah.
b. Tindakan SC yang dilakukan pada semua pasien yang diduga mengandung janin
makrosomia adalah sikap yang berlebihan, kecuali bila sudah diduga adanya
kehamilan yang melebihi 5000 gram atau dugaan berat badan janin yang dikandung
oleh penderita diabetes lebih dari 4500 gram. Untuk
penatalaksanaannya:
1. Beritahu ibu bahwa terjadi komplikasi yang gawat dan diperlukan kerja sama lebih
lanjut. 2. Geser posisi ibu sehingga bokong berada dipinggir tempat persalinan agar
memudahkan traksi curam bawah kepala anak.
3. Pakai sarung tangan DTT atau steril
4. Lakukan episotomi secukupnya
5. Lakukan manuver Mc Robert’s Posisi ibu berbaring pada punggungya, minta ibu
untuk menarik lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya. Minta suami atau anggota
keluarga untuk membantu ibu
Maneuver Mc RobertTehnik ini ditemukan pertama kali oleh Gonik dkk tahun 1983
dan selanjutnya William A Mc Robert mempopulerkannya di University of Texas di
Houston. Maneuver ini terdiri dari melepaskan kaki dari penyangga dan melakukan
fleksi sehingga paha menempel pada abdomen ibu.Tindakan ini dapat menyebabkan
sacrum mendatar, rotasi simfisis pubis kearah kepala maternal dan mengurangi sudut
inklinasi. Meskipun ukuran panggul tak berubah, rotasi cephalad panggul cenderung
untuk membebaskan bahu depan yang terhimpit. Fleksi sendi lutut dan paha serta
mendekatkan paha ibu pada abdomen sebaaimana terlihat pada (panah horisontal).
Asisten melakukan tekanan
suprapubic secara bersamaan (panah vertikal)
6. Lakukan fleksi maksimal pada sendi paha dan sendi lutut kedua tungkai ibu
sedemikian rupa sehingga lutut hampir menempel pada bahu. Penolong persalinan
menahan kepala anak dan pada saat yang sama seorang asisten memberikan tekanan
diatas simfisis.
7. Tekan kepala bayi secara mantap dan terus menerus kearah bawah(kearah anus
ibu) untuk menggerakkan bahu anterior di bawah simfisis pubis.
8. Tekanan suprapubik ini dimaksudkan untuk membebaskan bahu depan dari tepi
bawah simfsis pubis. Ibu diminta untuk meneran sekuat tenaga saat penolong
persalinan berusaha untuk melahirkan bahu.Meminta seorang asisten untuk
melakukan tekanan secara simultan kearah bawah pada daerah suprapubis untuk
membantu persalinan bahu.
Catatan :
-jangan lakukan dorongan pada fundus, karena akan mempengaruhi bahu lebih jauh
dan bisa menyebabkan rupture uteri.
-Tekanan ringan pada suprapubic
-Dilakukan tekanan ringan pada daerah suprapubik dan secara bersamaan dilakukan
traksi curam bawah pada kepala janin.
-Tekanan ringan dilakukan oleh asisten pada daerah suprapubic saat traksi curam
bawah pada kepala janin.
posisi belakang kepala oksiput posterior menetap adalah ubun-ubun kecil menetap di
belakang karena tidak ke depan ketika mencapai dasar panggul. Kepala janin
lahir dalam keadaan muka di bawah simfisis pubis.
a) Etiologi
Panggul anthropoid dan android, lembek otot dasar panggul pada multipara
ataukepala janin yang kecil dan bulat sehingga tidak ada paksaan pada
belakang
b) Penatalaksanaan
Letak muka
Persentasi muka adalah kepala dalam kedudukan defleksi maksimal sehingga oksiput
tertekan pada panggung dan muka merupakan bagian terendah. Kala dagu di bagian
belakang dan tidak dapat berputar ke depan waktu paksi dalam disebut posisi
mentoposterior persisiten dan janin tidak dapat lahir spontan.
a) Etiologi
Keadaan yang memaksa terjadi defleksi kepala. Seperti panggul sempit tumor di
leher bagian depan atau keadaan yang menghalangi terjadinya fleksi kepala, seperti
b) Faktor Presdiposisi
c) Multipara dan perut gantung
Penatalaksanaan
Tentukan ada/tidak disproporsi safalopelvik. Bila tidak ada dan dagu berada di depan.
Diharapkan terjadi persalinan spontan.Rujuk pasien kerumah sakit bila ada
disproporsi safalopelvik atau dagu berada di belakang. Bila dagu berada di belakang,
berika kesempatan kepada dagu untuk memutar ke depan. Pada posisi mentoposterior
persisten, usahakan untuk memutar dagu ke depan dengan satu tangan yang
dimasukan ke dalam vagina. Pesentasi di ubah menjadi persentasi belakang kepala
bial dagu berada di belakang atau kepala belum turun ke dalam rongga panggul dan
masih mudah di dorong ke atas dengan cara memasukan tangan penolong kedalam
vagina kemudian menekan muka pada daerah mulut dan dagu ke atas. Bila tidak
berhasil, dapat di coba perasat thorn.Yaitu satu tangan penolong dimasukan ke dalam
vagina untuk memegang bagian belakang kepala janin, kemudian menariknya ke
bawah. Tangan yang lain berusaha meniadakan ekstensi tubuh janin dengan menekan
dada dari luar. Pada kala II yang berlangsung lebi dari dua jam di indikasikan untuk
ekstraksi cunam. Bila tidak berhasil atau didapatkan diproporsi safalipelvik lakukan
SC.
Letak dahi
Persentasi dahi adalah kedudukan kepala di antara fleksi maksimal dan defleksi
maksimal sehingga dahi merupakan bagian terendah. Pada umumnya persentasi dahi
merupakan kedudukan sementara dan sebagian besar akan berubah menjadi
persentasi muka atau belakang kepala.
Diagnosis
Pemerikasaan luar : dada teraba seprti punggung, denyut jantung terdengar lebih
jelas di bagian dada, yaitu pada sisi yang sama dengan bagian-bagian
kecil.Pemeriksaan dalam : teraba satura frontalis, yaitu bila diikuti, teraba ubun-
ubun besar pada ujung yang satu dan pangkal hidung dan lingkaran orbita pada ujung
yang lain
Etiologi
Kejadian yang memaksa terjadi defleksi kepala, seperti panggul sempit, tumor di
leher bagian depan atau keadaan yang menghalangi terjadinya fleksi kepala, seperti
janin besar, dan kematian janin intrauterin.
Penatalaksanaan
Pada janin kecil dan panggul luas, penanganan sama dengan persentasi muka. Pada
persentasi dahi dengan ukuran panggul dan janin yang normal, tidak dapat dilakukan
persalinan spontan pervaginam sehingga harus dilakukan SC. Maka, pasien dirujuk
kerumah sakit.Bila persalinan maju atau ada harapan persentasi dahi dapat berubah
menjadi persentasi belakang kepala atau muka, ktidak perlu dilakukan tindakan.Bila
pada akhir kala I kepala belum masuk rongga panggul.Persentasi dapat di ubah
dengan prasat thorn.Bila tidak berhasil, lakukan SC. Bial kala II tidak mengalami
kemajuan, meskipun kepala sudah masuk rongga panggul, lakuakn SC.
Letak lintang
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang kira-kira tegak lurus dangan sum
memanjang pada tubuh ibu. Bial sumbu memanjang tersebut membentuk sudut
lancip, di sebelah letak lintang oblik, yang biasanya sementara karena kemudian akan
berubah menjadi poslongitudinal pada persalinan. Pada letak lintang, bahu berada
atas panggul. Kepala berada disalah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaka yang
lain. Pada keadaan ini, janin biasanya berada pada persentasi bahu/akromion.
Panggung janin dapat berada di depan ( dorsoanterior), belakang ( dorsoposterior),
atas (dorsoinferior), atau bawah (dorsoinferior). Bila persalinan di biarkan tanpa
pertolongan, bahu akan masuk ke dalam panggul sehingga rongga panggul
seluruhnya terisi bahu dan bagian-bagian tubuh lain. Janin tidak dapat turun lebih
lanjut dan terjepit dalam rongga panggul.Bila janin kecil, sudah mati, dan menjadi
lembek, kadang-kadang persalinan dapat belangsung spontan. Janin lahir dalam
keadaan berlipat melalui jalan lahir (konduplikasio korpore) atau lahir dengan
evolusio spontanea menurut cara dauglan dan denman
a) Etiologi
- Panggul sempit
- Placenta previa
- Bayi preatur
- Kehamilan ganda
Diagnosis
Poemeriksaan luar : uterus lebih melebar dan fundus uteri lebih rendah, tidak sesuai
dengan umur kehamilan, fundus uteri kosong, kepala janin berada disamping. Di atas
smfisis juga kosong, kecuali bila bahu sudah turun ke dalam panggul. Denyut jantung
janin ditemukan sekitar umbilicus.Pemeriksaan dalam : teraba bahu dan tulang-tulang
iga/ketiak/punggung (terba scapula dan ruas tulang belakang)/dada (teraba
klavikula). Kadang-kadang teraba tali pusat yang menumbung.
Penatalaksanaan
Lakukan versi luar bial syarat versi luar terpenuhi.Ibu di haruskan masuk rumah sakit
lebih dini pada permulaan persalinan.Pada permulaan persalinan masih dapat di
usahakan untuk melakukan versi luar asalkan pembukaan masih kurang dari 4 cm dan
ketuban belum pecag. Pada primigravida, bila very luar tidak berhasil, segera lakukan
SC. Pada multigravida, bial riwayat obsetri baik, tidak ada kesempitan panggul, dan
janin tidak seberapa besar, dapat ditunggu dan diawasi sampai pembukaan seviks
lengkap, kemudian dilakukan vesi ekstraksi.
Letak sungsang
Letak sungsang adalah janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan
bokong di bagian bawah kavum uteri.Pada letak sungsang berturut-turut bagian-
bagian yang makin lama makin besar.Di mulai dari lahirnya bokomng, bahu,
kemudian kepala.
a)Etiologi
Kehamilan ganda
Hidrosephalus
Placenta previa
Panggul sempit
Prematuritas
Kelainan Tanda dan Gejala Faktor resiko Penatalaksanaan
2. Faktor Janin
a. Janin yang terlalu
besar
b. Hidrocephalus
c. Kelainan letak janin
HIPOTESIS AKHIR