Anda di halaman 1dari 21

PERSALINAN LAMA

&
KOMPLIKASINYA

DR. EDI PRASETYO WIBOWO, SpOG


BAG/SMF. OBSTETRI & GINEKOLOGI
FK. UNRAM/RSU PROV. NTB
MATARAM
Definisi
n Partus lama (Prolonged labor)
→ Proses persalinan yg berlangsung lama, > 24
jam, dimulai dari tanda2 inpartu, bisa terjadi pd
kala I atau kala II

n Partus
kasep/ partus terlantar
(Neglected labor)
→Proses persalinan yg mengalami kemacetan &
berlangsung lama shg menimbulkan komplikasi pd
ibu dan atau janin.
Penyebab kemacetan proses
persalinan
1. Faktor power (tenaga)
- Inersia uteri (hypotonic uterine contraction)/
his lemah
- Kelemahan tenaga mengejan

2. Faktor passage (jalan lahir)


- Panggul sempit
- CPD (cephalo Pelvic Disproportion)
- FPD ( Feto Pelvic Disproportion)
- Tumor jalan lahir
- Kelainan bawaan panggul
Penyebab kemacetan proses
persalinan
3. Faktor passenger (janin)
- Janin besar (makrosomia)
- Kelainan letak (puncak, dahi, muka,
lintang, sungsang)
- Janin kembar (gemelli)
- Kelainan kongenital (hidrosefalus,
anensefalus, hidropsfoetalis)
Tanda & gejala klinis
Partus lama
1. Ibu kelelahan
2. Ibu dehidrasi
3. Perut kembung
4. Vulva oedema
5. Kala I :
- Fase latent memanjang > 8 jam
- Fase aktif memanjang (pembukaan serviks
lambat/ tetap)
6. Kala II :
- Kala II lama bila :
• Primigravida di pimpin 2 jam, bayi tidak
lahir
• Multigravida dipimpin 1 jam, bayi tidak
Diagnosis partus lama :

n  Tanda & gejala partus lama


n  Inpartu kala I tidak maju

n  Inpartu kala II macet

n  Kemajuan persalinan tidak sesuai dg


partograf
Pengelolahan
n  Perbaiki KU Ibu :
1. Dilakukan rehidrasi :
- Infus RL 1000 cc (2 fles), guyur/ grojok
- Infus D5% 500 cc (1 fles), tetesan cepat
28 tetes/ mnt
2. Pemberian antibiotika spektrum luas.
Inj Ampisilin 1 gr/ 6 jam setelah 24 jam,
selama 24 jam, dilanjutkan pemberian
Amoxycilin 500gr 3x1 selama 3 hari.
3. Bila panas diberikan inj xylomidon 2 cc im
atau parasetamol 3x 500 mg
Pengelolahan
n  Persalinan pervaginam atau perabdominal
tergantung syarat, indikasi & kontra indikasi
n  Inpartu kala I
• Bila terjadi inersia uteri sekunder/ his
melemah (passage & passenger baik) →
dilakukan oksitosin drip (pantau dg
partograf).
• Bila power baik tetapi passage & passenger
bermasalah (CPD) → dilakukan SC
n  Inpartu kala II :
- Bila syarat pervaginam memenuhi & kontra
indikasi tdk ada → dilakukan ekstraksi
vacum
- Bila syarat pervaginam tdk memenuhi →
dilakukan SC
Komplikasi partus lama
1. Ruptura uteri iminens
2. Infeksi intrauterin
3. Gawat janin
4. Perdarahan post partum
5. Fistula vesiko-rekto vaginalis
Tanda & gejala klinis
partus kasep
1.Ibu kelelahan
2.Ibu dehidrasi
3.Perut kembung
4.Vulva oedema
5.Komplikasi pada ibu :
n  Tanda-tanda infeksi intra uterin
- Air ketuban hijau, berbau busuk,
kadang bercampur mekoneum.
- Temperatur rektal > 37,6° c
Tanda & gejala klinis
partus kasep
n  Tanda-tanda ruptur uteri iminens (RUI)
• Ibu kesakitan terutama perut bagian
bawah
• Takikardia (N > 100x/mnt)
• Cekungan perut bagian bawah, melebihi
setengah simfisis pusat
• Gross hematuria
• Lig rotundum menegang
Tanda & gejala klinis
partus kasep
n  Tanda-tanda ruptura uteri (RU)
- Syok
- His hilang
- Perdarahan melalui jalan lahir
- VT : bag terendah janin, mudah
didorong ke atas
- Bagian janin mudah teraba dari luar
- Janin mati
Tanda & gejala klinis
partus kasep
6. Komplikasi pd janin :
n  Gawat janin (fetal distress)
- Djj takikardi (> 160x/mnt)
- Djj bradikardi (< 120 x/mnt)
- Djj iraguler (≥ 2)
- Air ketuban bercampur mekoneum
(bukan letak sungsang)

n  Kaput suksedaneum


Diagnosis partus kasep
n  Tanda & gejala partus kasep
n  Inpartu kala I
- Fase laten memanjang (>8 jam)
- Fase aktif memanjang ( pembukaan
serviks tetap)
n  Inpartu kala II macet
n  Kemajuan persalinan tdk sesuai dg
partograf
n  Komplikasi pd ibu dan atau janin
Komplikasi partus kasep
1.  Ruptura uteri iminens
2.  Ruptura uteri
3.  Infeksi intra uterin sp sepsis
4.  Perdarahan post partum
5.  Fistula vesiko-rekto vaginalis
6.  Gawat janin
7.  Kematian janin
INERSIA UTERI
Definisi
Inersia uteri
→Pemanjangan fase laten atau fase aktif
atau kedua-duanya dari kala pembukaan.

His adekuat (WHO)


→His yg kuat sekurang-kurangnya 3x dlm
waktu 10 menit & masing2 lamanya ≥ 40
detik
Penyebab inersia uteri
1.  Pemberian analgesik terlalu cepat
2.  Panggul sempit
3.  Malpresentasi (puncak, dahi, muka)
4.  Malposisi (sungsang, lintang)
5.  Regangan dinding rahim (hidramnion,
gemelli)
6.  Perasaan ibu takut
Pembagian inersia uteri

1. Inersia uteri primer


→his lemah dari awal persalinan

2. Inersia uteri sekunder


→mula-mula his baik, kmd menjadi
lemah pd proses persalinan
Pembagian inersia uteri yg lain :
1. Inersia uteri hipotonis
→kontraksi terkoordinasi, tapi lemah

2. Inersia uteri hipertonis


→kontraksi tidak terkoordinasi
Pengelolahan inersia uteri
1. Inersia uteri hipotonis
- Penyebab bukan kelainan panggul dan atau
kelainan janin, bila selaput ketuban (+)
→ Amniotomi, bila tdk berhasil
→ Oksitosin drip
2. Inersia uteri hipertonis
- Pemberian tokolitik (ritodrine) atau petidin 50
mg
- Bila tdk berhasil, dilakukan SC
Komplikasi inersia uteri
1. Infeksi intra uterin
2. Partus lama/ partus kasep
3. Kematian ibu & janin

Anda mungkin juga menyukai