Anda di halaman 1dari 6

DEFINISI

Cedera otak adalah cedera fisik yang mengenai kepala ataupun wajah yang melibatkan
neurologis. Sedangkan cedera otak traumatis adalah istilah non-spesifik yang menggambarkan
luka tumpul, tajam, atau luka ledakan yang mengenai otak.

ETIOLOGI
Berikut merupakan penyebab terbanyak cedera otak traumatik , antara lain :
 Terjatuh, sebanyak 35%
 Cedera terkait kendaraan bermotor, sebanyak 17%
 Tidak sengaja terpukul atau terkena suatu objek, sebanyak 16%
 Serangan, sebanyak 10%

KLASIFIKASI
Cedera otak dapat diklasifikasikan berdasarkan skala Glasgow Coma Scale (GCS), yaitu :
 GCS 14 – 15 : Cedera otak ringan (COR)
 GCS 9 – 13 : Cedera otak sedang (COS)
 GCS 3 -8 : Cedera otak berat (COB)

DIAGNOSIS
 Cedera Otak Ringan Traumatis
o Anamnesis:
- Trauma dapat menyebabkan kebingungan, disorientasi, gangguan kesadaran,
disfungsi memori sekitar waktu cedera, kehilangan kesadaran yang berlangsung
≤ 30 menit, amnesia pasca-trauma selama < 24 jam
- Tanda dari disfungsi neurologis atau neuropsikologi seperti kejang akut setelah
cedera
- Gejala yang muncul dapat berupa sakit kepala, pusing, kelelahan, lekas marah,
dan konsentrasi yang buruk atau biasanya disebut sebagai 'gejala postconcussion'
o Pemeriksaan Fisik :
- Skor GCS 13 - 15 setelah 30 menit pasca cedera atau setelah perawatan
kesehatan
- Kelainan neurologis transien lainnya seperti tanda-tanda fokal, kejang, dan lesi
intrakranial yang tidak memerlukan pembedahan mungkin dapat muncul
o Pemeriksaan Penunjang :
- CT kepala (nonkontras), biasanya normal, sering digunakan untuk
menyingkirkan cedera otak traumatis yang lebih parah
- MRI kepala, biasanya normal, diindikasikan pada pasien dengan defisit
neurokognitif lanjutan
 Intracerebral Haemorrhage (ICH) : terjadi akibat pecahnya pembuluh intracerebral yang
menyebabkan hematoma pada substansi otak.
o Anamnesis :
- Trauma akibat terjatuh atau cedera terkait kendaraan bermotor
- Dapat diceritakan mekanisme kejadian, diikuti oleh status mental yang berubah
progresif
o Pemeriksaan Fisik :
- Terdapat lesi pada kulit kepala
- Dapat terjadi kejang atau defisit neurologis fokal terkait dengan area perdarahan
mungkin ada
- Peningkatan Intracranial Pressure (ICP) dan herniasi
- Perubahan status mental
- Ketidakstabilan pupil
- Perpanjangan nyeri
- Ketidakteraturan pernapasan
- Edema papil
- Perdarahan fundus
o Pemeriksaan Penunjang :
- CT kepala (nonkontras): daerah perdarahan hyperdense, dikelilingi oleh area
hypodense edema ICH. Kondisi ini memerlukan konsultasi bedah saraf segera
- MRI kepala: perdarahan akut hyperdense pada pencitraan T1-weighted imaging
dan hypodense pada pencitraan T2-weighted imaging

 Edema Cerebral : merupakan reaksi otak terhadap berbagai kerusakan yang terjadi yang
ditandai dengan terjadinya peningkatan brain water content
- Peningkatan TIK
- CT scan : dapat mendeteksi dengan mudah edema fokal, tetapi tidak dapat
melihat diffuse cerebral oedema, menunjukkan peningkatan volume otak global
- MRI : dapat melihat diffuse cerebral oedema

TATALAKSANA
 Algoritma Penatalaksaan Cedera Otak Ringan
Kriteria High Care Unit (HCU) :
- Pasien dengan CT scan abnormal yang belum indikasi operasi
- Pasien COR dan COS yang tidak memenuhi kriteria masuk ROI dan memerlukan
observasi ketat
- Pasien yang memerlukan perawatan dengan observasi ketat pasca pindah dari
ICU/ROI IRD, seperti pasien cedera kepala yang tidak memerlukan ventilator dan
transportable

Kriteria Ruang Observasi Intensif (ROI) :


- GCS ≤ 8
- GCS ≤ 13 dengan tanda TIK tinggi
- GCS < 15 dengan lateralisasi
- GCS ≤ 15 dengan hemodinamik tidak stabil
- Cedera kepala dengan deficit neurologis belum indikasi tindakan operasi
- Pasien pasca operasi

Kriteria Keluar Rumah Sakit :


- Sadar dan orientasi baik, tidak pernah pingsan
- Tidak ada gejala neurologis
- Keluhan berkurang, muntah dan nyeri kepala hilang
- Tidak ada fraktur kepala atau basis kranii
- Ada yang mengawasi di rumah
- Tempat tinggal di dalam kota

 Algoritma Penatalaksanaan ICH


DAFTAR PUSTAKA

Chieregato, A., Fitzgerald, M., Piek, J., and Gentleman, D., 2013. Traumatic Brain Injury Organ
Specific Problems [pdf] Available at :
<http://pact.esicm.org/media/Traumaticbraininjury%20final%20Feb%202013.pdf>
[Accessed 27 April 2018]

Dastur, C.K and Yu, W., 2016. Current Management of Spontaneous Intracerebral
Haemorrhage [pdf] Available at :
<http://svn.bmj.com/content/svnbmj/early/2017/01/24/svn-2016-000047.full.pdf>
[Accessed 27 April 2018]

Haydel, M.J., 2017. Assessment of Traumatic Brain Injury, Acute [pdf] Available at :
<https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/515/pdf/515.pdf> [Accessed 27 April 2018]

Lan Ho, M., Rojas, R., and Eisenberg, R. L., 2012. Cerebral Edema [pdf] Available at :
<https://www.ajronline.org/doi/pdf/10.2214/AJR.11.8081> [Accessed 27 April 2018]

Tim Neurotrauma, RSUD dr. Soetomo, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 2014.
Pedoman Tatalaksana Cedera Otak [pdf] Available at :
<http://spesialis1.neurologi.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Neurotrauma-
Guideline-2014.pdf> [Accessed 27 April 2018]

Anda mungkin juga menyukai