Anda di halaman 1dari 23

PERKEMBANGAN PENGGUNAAN BAHAN PENGGANTI DINDING

SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LINGKUNGAN

Oleh:

TROCI M. LOBAN

NIM: 1523714692

PROGRAM STUDI BANGUNAN GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-NYa kepada kita sehingga kita dapat
menyelesaikan Tugas Makalah IAD. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih
kepada teman – teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Tujuan
dibuatnya makalah ini karena kami ingin mengetahui perkembangan ilmu
pengetahuan alam dan teknologi dalam dunia konstruksi bagi manusia. penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, untuk itu kritik
dan saran yang mendukung. penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, dan dapat menjadikan kita lebih baik untuk dimasa yang akan
datang.

Kupang, 2018

Penyusun
Contents
1. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
2. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 5
3. Tujuan ........................................................................................................................... 5
1. Pengertian – pengertian ................................................................................................ 6
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia ........ 6
b. Pengertian konstruksi .................................................................................................... 7
c. Pengertian bahan pembuatan dinding gedung ................Error! Bookmark not defined.
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science),
merupakan pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam
semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu
Alamiah Dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang
esensial saja dan secara lebih spesisfik lagi, yaitu mengenai Ilmu Pengetahuan
Alam dan Teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena ia memiliki akal.
Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman,
mudah, nyaman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena
seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang
dihadapinya. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik
yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangakat
lain sebagainya yang lebih mudah.
Sesuai dengan pengertian IAD sendiri maka didalam dunia konstruksi juga
terdapat berbagai dampak perkembangan IPA dan Teknologi salah satu
dampaknya dapat dilihat pada bahan pembuatan dinding atau tembok pada
pembangunan gedung.
Dewasa ini bahan bangunan semakin beragam. Untuk pembuatan dinding,
dahulu orang cenderung menggunakan batako ataupun bata merah. namun
Seiring dengan berjalannya waktu penggunaan bata merah mulai memudar
dikalangan masyarakat. karna telah ditemukan bahan pengganti yang lebih efisien,
murah, praktis dan ramah linkungan seperti bahan berupa bata ringan (hebel),
Styrofoam, dan lain sebagainya. Dilihat dari manfaatnya yang lebih bagus
dibandingkan penggunaan bata merah, maka perlu bagi masyarakat untuk mengenal
lebih jauh tentang bahan bata ringan, dan Styrofoam.
2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka ruang lingkup pembahasan yang dibahas
adalah :

1. Bagaimana pengaruh penggunaan bahan pembuatan dinding sebuah


bangunan gedung terhadap lingkungan
2. Apa solusi yang diambil untuk bahan pengganti dinding gedung

3. Tujuan

Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan diatas, maka tujuan dari makalah
ini adalah :

1. Untuk mengetahui dampak dari bahan pembuatan dinding gedung


terhadap lingkungan
2. Untuk menentukan solusi mengenai bahan yang baik untuk pembuatan
dinding gedung
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian – pengertian
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi bagi Kehidupan
Manusia
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal
manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang
lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal
peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi
belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan
“logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan
pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah
cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat
atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi
sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki
ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia”Pengertian teknologi
secara umum adalah:
• proses yang meningkatkan nilai tambah
• produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan
meningkatkan kinerja
• Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan
digunakan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk
memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia. Khusus dalam bidang konstruksi masyarakat sudah menikmati
banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan.
Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan
manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal
negatif. Karena itu pada makalah ini kami membuat dampak-dampak
positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia
Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak
terlepas dari adanya teknologi.

b. Pengertian Bangunan gedung


Bangunan gedung menurut UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung pasal 1, adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang
menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada
di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai
tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat
tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya,
maupun kegiatan khusus.
Berdasarkan pasal 1 diatas, fungsi bangunan gedung dibedakan menjadi
beberapa macam. Penggolongan bangunan gedung menurut fungsinya
diatur dalam UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung pasal 5
yaitu :
(1) Fungsi bangunan gedung meliputi fungsi hunian, keagamaan, usaha,
sosial dan budaya, serta fungsi khusus.
(2) Bangunan gedung fungsi hunian sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) meliputi bangunan untuk rumah tinggal tunggal, rumah tinggal deret,
rumah susun, dan rumah tinggal sementara.
(4) Bangunan gedung fungsi usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi bangunan gedung untuk perkantoran, perdagangan, perindustrian,
perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, dan penyimpanan.
(5) Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) meliputi bangunan gedung untuk pendidikan, kebudayaan,
pelayanan kesehatan, laboratorium, dan pelayanan umum.

c. Pengertian Bahan bangunan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Barang yang
merupakan bakal untuk membangun rumah atau gedung dsb, material
(arti) Bahan bangunan dapat di defenisikan sebagai salah satu elemen
pokok yang menentukan kualitas rumah,murah atau mahal,dan sederhana
atau mewah. Bahan bangunan juga dapat diartikan pemegang peranan
penting dalam suatu kontruksi bangunan seperti menentukan kekuatan,
keamanan, keselamatan dan keawetan suatu bangunan.
Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan
konstruksi. Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu,
bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun bangunan.
Selain dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan, dan beberapa
lagi kurang sintetik. Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di
banyak negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut biasanya dibagi ke
dalam perdagangan khusus tertentu, seperti pertukangan, pipa, atap dan
pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan dengan tempat tinggal manusia
dan struktur termasuk rumah.

d. Jjj
J

Senin, 23 Desember 2013


kelebihan dan kekurangan Dinding
Macam-macam Dinding

DINDING PEMBATAS. (FOTO: DOK. BINTANG HOME)


Jika dahulu fungsi dinding hanya sebagai pembatas fisik antar ruang,
kini dinding berkembang menjadi elemen vertikal dengan fungsi
yang bermacam-macam. Teknologi menghadirkan fungsi baru dari
dinding dan menyuguhkan berbagai macam jenis finishing-nya.
Fungsi lain dari dinding yaitu sebagai pendefinisi ruangan, peredam
suara, pelindung bagian dalam bangunan dari cuaca dan sebagainya.
Berdasarkan fungsinya, dinding terbagi menjadi beberapa bagian. Di
antaranya dinding partisi, dinding pembatas (boundary wall),
dinding penahan (retaining wall) dan sebagainya.
Dinding Partisi Sesuai namanya, fungsi utama dinding partisi,
membagi atau memisahkan ruang-ruang. Dinding partisi bukan
bagian dari elemen strukur bangunan karena tidak ada beban yang
disalurkan ke dinding ini. Berdasarkan bahan pembentuknya,
dinding partisi ada yang memiliki beban berat untuk ditopang balok
beton di bawahnya, ada juga yang ringan tanpa harus menambah
balok beton. Dinding dengan beban berat biasanya terbuat dari bata
merah, bata pres, beton blok, batako, beton ringan, bata kerawang,
glass block dan lain-lain. Untung dinding ringan, bahan
pembentuknya yaitu gypsum, fiber, plasterboard, papan tripleks,
dupleks dan sebagainya. Biasanya jenis dinding ringan ini digunakan
untuk interior yang tidak bersentuhan dengan area luar karena
alasan keamanan dan privasi.
Dinding Pembatas Selain untuk menandakan batas lahan atau batas
area luar dan dalam hunian, dinding pembatas juga berfungsi
sebagai dinding privasi. Biasanya kita menyebut jenis dinding ini
dengan sebutan dinding padar. Berbeda dengan pagar, dinding
pembatas memiliki privasi yang lebih besar karena cenderung
tertutup. Umumnya pagar memiliki celah dan terbuat dari material
yang lebih tipis dari dinding.
Dinding Penahan Retaining wall atau dinding penahan biasanya
digunakan di area yang tanahnya berkontur dan dibutuhkan
struktur tambahan untuk menahan tekanan tanahnya. Jenis dinding
penahan ini juga berfungsi sebagai penahan pergerakan tanah, air
atau batu. Ketinggiannya harus melebihi ketingian muka tanah atau
air yang ditahannya. Batu merupakan material andalan yang biasa
digunakan untuk dinding penahan. Kualitas plesterannya pun harus
mampu menahan resapan air agar tidak rembes, terutama jika
dindingnya difungsikan sebagai pembatas ruangan.

Jenis dinding lainnya


1. Dinding pemisah, yaitu dinding yang digunakan untuk
memisahkan dua area. Salah satu dinding pemisah yang terkenal
yaitu tembok Berlin yang memisahkan Berlin Timur dan Barat.
2. Dinding tirai atau curtain wall, yaitu dinding yang digunakan
bangunan tinggi sebagai pelindung dari cuaca. Kaca digunakan
sebagai material non-struktur yang ringan, sehingga bangunan tak
harus menanggung beban berat.
3. Shared wall yaitu dinding yang digunakan untuk memisahkan
dua buah bangunan.
4. Portable walls, yaitu pemisah ruang atau partisi portable yang
digunakan di ruang yang luas dan membaginya menjadi beberapa
ruang yang lebih kecil. Biasanya portable walls digunakan untuk
bangunan sekolah, gereja, convention centres, hotel dan lain-lain.
5. Movable partition, yaitu partisi yang dapat digerakkan atau
dipindahkan sesuai kebutuhan.
e. kkn

Bahan yang dibahas disini adalah :

1. Bata merah adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian
dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering,
mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun
bukanlah sembarang tanah, tapi tanah yang agak liat sehingga bisa
menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya
dibangun dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem.
Selain lebih kuat dan kokoh serta tahan lama, sehingga jarang sekali
terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material bata merah.

Gambar Dinding Bangunan Dari Pasangan Bata Merah


Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi
perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api. Tidak semua
tanah liat bisa digunakan, hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.
Bata merah umumnya memiliki ukuran panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm,
tebal 3-5 cm. Ukurannya yang kecil memberikan kemudahan dalam hal
pengangkutan,sangat bisa digunakan untuk membentuk bidang
kecil,murah harganya,mudah pula mendapatkannya. Untuk dinding seluas
1 m2, bila mengguanakan bata berukuran 23 cm x 17 cm x 5 cm, kira-kira
membutuhkan 70 buah bata merah.

Bahan baku yang dibutuhkan untuk memasang dinding bata merah adalah
semen dan pasir ayakan. Saat pemasangan tidak memerlukan perekat
khusus, untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya
1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak).
Sedangkan untuk dinding yang tidak harus kedap air dapat menggunakan
perbandingan 1:4 hingga 1:6.

2. BATA RINGAN (HEBEL/CELCON)

Bata ringan atau sering disebut hebel atau celcon dibuat dengan
menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup ringan, halus dan memilki
tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat
memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi,
mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi
pada saat proses pemasangan dinding berlangsung. Kemudian pertanyaan
yang beredar dimasyarakat tentunya adalah apakah bata ringan sudah bisa
menggantikan bata merah baik tinjauan dari harga, kekuatan, kemudahan
mendapatkannya, motode pemasangan dan lain-lain. Agar lebih dalam,
mari kita bedah satu-satu agar kita bisa mengetahui kelebihan dan
kelemahan masing-masing.
Gambar Dinding Bangunan Dari Pasangan Bata Ringan (Hebel/Celcon)

Ukuran pada umumnya adalah: panjang 60 cm, tinggi 20 cm dengan


ketebalan antara 8 cm -10 cm. Campuran atau komposisi bahannya terdiri
dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta
sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah
adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam.
Untuk pemasangan pada dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan 8
buah bata ringan.

Pemasangan bata ringan ini cukup mudah, bisa langsung diberi acian
tanpa harus diplester terlebih dahulu dengan menggunakan semen khusus.
Semen khusus hanya perlu diberi campuran air. Namun pemasangan bata
ringan juga dapat menggunakan pasir dan semen seperti pemasangan pada
batako, bata press dan bata merah.

3. Batako Styrifoam

Namun, baru-baru ini limbah styrofoam bisa menjadi batako ataupun


batu bata. Dengan proses sederhana, styrofoam dapat diubah
menjadi produk yang lebih bermanfaat dengan harga bersaing
dengan batako biasa. Dalam pengolahannyapun akan dapat lebih
menghemat bahan baku untuk membuat batako yang biasa. Pada
pengolahannya, styrofoam digiling seperti jagung. Kemudian,
dicampur pasir dan ditambah semen, lalu dicetak. Dengan
komposisi 50% styrofoam, 40% pasir, dan 10% semen. Sehingga
dalam hal ini, penggunaan styrofoam akan dapat menghemat pasir
dan semen sekitar 50%.

Dalam hal kekuatannya pun, batako yang terbuat dari styrofoam ini
cukup kuat, dan dari sifat styrofoam sendiri yang memiliki sifat
hidrofob (menolak air), sehingga membuat tanah tidak lembab.
Pengolahan styrofoam menjadi batako ini merupakan suatu
terobosan dari masalah atas kesulitan daur ulang dari styrofoam di
banyak negara. Yang tentunya akan menimbulkan banyak
keuntungan dari segi ekonomi serta dari segi lingkungan hidup, serta
dapat menjadi solusi alternatif atas masalah dari daur ulang limbah
styrofoam.

4. jj

2. Aturan – aturan dan undang – undang


a. Undang-Undang Republik Indonesianomor 18 Tahun 2002 Tentang
Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi

b. Jbj
BAB III

PEMBAHASAN

1. Pengaruh penggunaan bahan pembuatan dinding sebuah bangunan gedung


terhadap lingkungan
a. Bata Merah
b. Bata Ringan
c. Styrofoam

2. Solusi
3. Ss
4. S
5. s
6. Solusi yang diambil untuk bahan pengganti dinding gedung

1. Dampak positif dan negative pada penggunaan bahan pembuatan dinding


sebuah bangunan gedung
a. Bata Merah
 Spesifikasi Bata Merah:
• Berat jenis kering (?) : 1500 kg/m3
• Berat jenis normal (?) : 2000 kg/m3
• Kuat tekan : 2,5 – 25 N/mm² (SII-0021,1978)
• Konduktifitas termis : 0,380 W/mK
• Tebal spesi : 20 – 30 mm
• Ketahanan terhadap api : 2 jam
• Jumlah (kebutuhan) bata merah per 1 m2 : 30 – 35 buah tanpa
construction waste
 Kelebihan Bata Merah:
– Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.
– Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan.
– Mudah untuk membentuk bidang kecil
– Murah harganya
– Mudah mendapatkannya
– Perekatnya tidak perlu yang khusus.
– Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.
 Kekurangan Bata Merah:
– Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi
– Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin pada musim
dingin, sehingga suhu ruangan tidak dapat dikondisikan atau tidak stabil.
– Cenderung lebih boros dalam penggunaan material perekatnya.
– Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama
membuat waste-nya dapat lebih banyak.
– Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan
pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata.
– Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya.
– Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya.
– Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur
bangunan.
b. Bata ringan
 Spesifikasi Bata Ringan:
• Berat jenis kering : 520 kg/m3
• Berat jenis normal : 650 kg/m3
• Kuat tekan : > 4,0 N/mm2
• Konduktifitas termis : 0,14 W/mK
• Tebal spesi : 3 mm
• Ketahanan terhadap api : 4 jam
• Jumlah (kebutuhan) bata ringan per 1 m2 : 8 – 9 buah tanpa construction
waste.
 Kelebihan Bata Ringan:
– Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat
menghasilkan dinding yang rapi.
– Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan
perekat.
– Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.
– Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
– Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
– Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5
cm saja.
– Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
– Mempunyai kekedapan suara yang baik.
– Kuat tekan yang tinggi.
– Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
 Kekurangan Bata Ringan:
– Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa
cukup banyak.
– Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah
tersedia di lapangan.
– Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak
dampaknya sangat kelihatan.
– Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan
waktu yang lebih lama dari bata biasa.
– Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
– Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar yang menjual
bata ringan ini.
– Penjualannya pun dalam volume (m3) yang besar.

c. styrofoam

Material yang satu ini terbuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu
batu. Di pasaran, jenisnya ada 2 macam. Ada yang dibuat dengan cetakan
manual (menggunakan tangan) dan ada juga yang menggunakan cetakan
mesin. Jika dilihat sepintas, keduanya mirip, baik dari ukuran maupun
bentuknya. Dari ukuran, kedua batako ini memiliki panjang 36 - 40 cm,
tebal 8 - 10 cm, dan tinggi 18 - 20 cm. Keduanya juga memiliki rongga di
bagian tengahnya.

Tetapi, jika diperhatikan dengan detail, mereka memiliki perbedaan.


Perbedannya bisa dilihat dari kepadatan permukaan batako. Yang
kepadatannya paling rapat itu yang hasil cetakan mesin. Dari kualitas,
jelas yang cetakan mesin yang paling baik.
Karena memiliki pori yang rapat, batako cetakan mesin kedap air sehingga
sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air. Jika di paku, yang
menggunakan mesin juga memiliki daya cengkram yang lebih kuat.
Sedangkan batako yang dibuat dengan menggunakan tangan biasanya
lebih rapuh.

Adapun secara umum beberapa kekurangan dan kelebihan dari pada


batako adalah sebagai berikut :

Kelebihan Batako Sebagai Bahan Bangunan :


Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama.
Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih
hemat.
Khusus jenis yang berlubang, dapat berfungsi sebagai isolasi udara.
Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester.
Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan
potongan.
Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.
Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
Pemasangan lebih cepat.
Kekurangan Batako Sebagai Bahan Bangunan :
Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian
sisi dalamnya.
Kurang baik untuk insulasi panas dan suara.
Demikianlah artikel kali ini mengenai Kelebihan dan Kekurangan Batako
Sebagai Bahan Bangunan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk semuanya.
d. www
e. wwd

2. Solusi yang diambil untuk bahan pengganti dinding gedung


BAB IV

PENUTUP

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing bahan memiliki


kelebihan dan kekurangan. Batako press adalah jenis material penutup dinding yang
paling ringan dan ekonomis berdasarkan tinjauan biaya, namun memiliki kekurangan
seperti tidak terlalu baik meredam suara. Sementara batu bata konvensional cukup
berat sehingga secara tidak langsung mempengaruhi load factor dari struktur
bangunan. Sementara bata ringan memiliki keuntungan diantaranya pekerjaan lebih
rapih dan presisi, tidak memerlukan banyak mortar untuk spesinya namun harganya
relatif lebih mahal dibandingkan batako dan batu bata biasa.

http://delusionalatmosphere.blogspot.co.id/2017/03/pengertian-tujuan-ruang-lingkup-
ilmu.html

http://fajarnoverdi.blogspot.co.id/2012/03/makalah-ilmu-pengetahuan-alam-dan.html

https://www.slideshare.net/Didik01986/bahan-bangunan-beserta-penjelasannya-
9362660
file:///C:/Users/AYUNDA%20DINDA%20STIVANY/Downloads/Documents/UU_2
8_2002.pdf

file:///C:/Users/AYUNDA%20DINDA%20STIVANY/Downloads/Documents/Peratu
ran-Pemerintah-tahun-1999-041-99.pdf

http://home4u21.blogspot.co.id/2013/11/kelebihan-dan-kekurangan-batako-
sebagai.html

https://hardiananto.wordpress.com/2010/04/18/batako-dari-limbah-styrofoam/

http://rizkifachurohman.blogspot.co.id/2013/12/macam-macam-dinding.html

Anda mungkin juga menyukai