Anda di halaman 1dari 3

Tugas Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Perikanan

Nama : Ryanita Putri Pamungkas


NPM : 230110160013
Kelas : Perikanan A

1. Jelaskan bagaimana anda membaca copes segregasi manfaat biaya di atas. Termasuk
konsep suplus konsumen dan suplus produsen serta government rent.

Jawab : Surplus Konsumen adalah selisih antara harga maksimum seorang konsumen
sanggup membayar dengan harga yg sebenarnya dibayar.
Surplus konsumen akan terjadi jika kurva permintaan terhadap ikan bersifat elastik
(perubahan harga cukup sensitif terhadap jlh yg dibeli).
Perkiraan besaran surplus konsumen melalui analisis permintaan dan informasi
mengenai harga dari data pembelian ikan.
Surplus produsen adalah selisih antara harga produsen yang sudah disediakan dengan
baik dan jumlah harga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen. Ini adalah uang
tambahan, manfaat, dan atau keuntungan dari produsen yang didapatkan dari menjual
produk dengan harga yang lebih tinggi dari harga minimal yang diterima mereka.
Goverment rent adalah penyewaan pada pemerintah dikenakan pada penyewa atas
sesuatu yang dia sewa dari Pemerintah dan dikenakan biaya apakah atau tidak dari
penyewaannya. Tergantung pada jenis apa yang disewa, uang sewa Pemerintah yang
dibebankan pada penyewa dapat berupa jumlah tetap atau dapat bervariasi dengan
perubahan nilai tukar properti.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan opportunity cost of capital, labor dan time. Berikan
contoh implementasinya dalam perikanan.

Jawab : Opportunity Cost of Capital adalah nilai ekonomi yang hilang akibat pemilihan
penggunaan modal suatu investasi, ketika memilih investasi yang lainnya atau
kesempatan atau peluang yang hilang jika kita memilih suatu hal atau kegiatan yang
berhubungan dengan ekonomi, dan dalam hal pilihan yang akan kita pilih tersebut,
kesempatan yang hilang tadi dianggap sebagai biaya peluang.
Contoh dalam perikanan pada bidang konservasi : Dalam pengelolaan kawasan
konservasi, maka Opportunity Cost of Capital kawasan konservasi selalu kalah bersaing
dengan pengelolaan hutan produksi bahkan pembangunan infrastruktur yang melalui
kawasan konservasi.
Tenaga Kerja (Labour) adalah sebagai faktor produksi yang dimaksud tenaga kerja disini
adalah penduduk yang dapat digunakan dalam proses produksi termasuk didalamnya
keahlian-keahlian yang mereka miliki. Jadi tenaga kerja bukan hanya berarti besarnya
tenaga jasmani yang dapat digunakan dalam proses produksi tetapi juga meliputi
kemampuan tenaga kerja dalam berfikir dan bekerja. Misalnya, tenaga kerja terdidik,
tenaga kerja terlatih, dan tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih.
contoh dalam perikanan : Nelayan

3. Buatlah uraian mengenai Model Gordon Schaefer, sejarah, kelemahan dan kelebihan,
fitur modelnya dan uraian formulasinya.

Jawab : Model Gordon-Schaefer dikembangkan oleh Schaefer yang menggunakan fungsi


pertumbuhan logistik yang dikembangkan oleh Gordon. Model fungsi pertumbuhan
logistik tersebut dikombinasikan dengan prinsip ekonomi, terutama konsep maksimisasi
profit. Dalam model Gordon-Schaefer pendekatan statik dipergunakan tiga kondisi
keseimbangan, yaitu: (1) maximum sustainable yield atau MSY, (2) maximum economic
yield atau MEY dan (3) open access equilibrium (OAE).
Analisis bioekonomi model Gordon-Schaefer merupakan salah satu analisis untuk
pengusahaan sumberdaya perikanan tangkap yang Pendekatan yang memadukan
kekuatan ekonomi yang mempengaruhi industri penangkapan dan faktor biologi yang
menentukan produksi dan suplay ikan. Analisis bioekonomi ditujukan untuk
menentukan tingkat pengusahaan maksimum bagi pelaku perikanan Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kondisi pengusahaan aktual dan menentukan tingkat
optimum pengusahaan sumberdaya Ikan Layang di Perairan Utara Jawa berdasarkan
aspek biologis dan ekonomis dengan menggunakan model bioekonomi Gordon-
Schaefer.
Schaefer pada tahun 1954 pertama kali mengemukakan konsep MSY, konsep ini
menjadi opsi pengelolaan sumberdaya perikanan yang populer.
Sehingga konsep ini mulai dikembangkan pada tahun 1954 sampai saat ini. Pada
awalnya, konsep MSY didasarkan pada aspek biologi semata. Inti pendekatan ini
adalah bahwa setiap species ikan memiliki kemampuan untuk berproduksi yang
melebihi kapasitas produksi surplus, sehingga apabila surplus ini di panen tidak
lebih dan tidak kurang, maka stok ikan akan mampu bertahan secara berkesinambungan
sustainable. Pendekatan ini banyak di kritik oleh berbagai
pihak karena sangat sederhana dan tidak mencukupi. Kritik yang paling mendasar
diantaranya adalah karena pendekatan MSY tidak mempertimbangkan sama sekali
aspek sosial ekonomi. Conrad dan Clark 1987 diacu dalam Fauzi A 2000 menyatakan
bahwa pendekatan MSY tidak bersifat stabil, karena perkiraan stok
yang meleset sedikit saja bisa mengarah ke pengrusakan stock depletion, selain itu
pendekatan MSY tidak memperhitungkan nilai ekonomis apabila ikan tidak di
panen imputed value. Fauzi A 2005 mengemukakan bahwa dalam pendekatan MSY,
pertanyaan – pertanyaan tersebut sengaja diabaikan karena tujuan
pendekatan biologi adalah memperoleh produksi yang setinggi – tingginya. Kekurangan-
kekurangan pendekatan biologi inilah yang kemudian
dikembangkan oleh Scott Gordon pada tahun yang sama dengan memasukkan aspek
ekonomi ke dalam pendekatan MSY yang dikenal dengan istilah Model Bio-
economic Gordon - Schaefer.

Anda mungkin juga menyukai