oleh
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah peningkatan tekanan darah pada Ny. J
di Lingkungan Trogowetan Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember Jawa Timur
b. Hipertensi Sekunder.
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal. Penggunaan
kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.
PENGKAJIAN
PENGUMPULAN
DATA OBJEKTIF DATA
DATA SUBJEKTIF
DATA
MENETAPKAN
LINGKUNGAN
MASALAH
SEKITAR
KEPERAWATAN
IDENTIFIKASI
MASALAH
PEMBUATAN PRE
PLANNING
PENETAPAN
INTERVENSI
MELAKUKAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TINDAKAN
Laporan PBL Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
=Sasaran
= Pemateri
Laporan PBL Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran:
Pemateri
NIM 132310101015
Laporan PBL Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
BERITA ACARA
Pada hari ini, Selasa tanggal 10 bulan November tahun 2015 jam 12.00 s/d 12.20
WIB bertempat di Rumah Ny. J Lingkungan Trogowetan Kelurahan Antirogo
Kecamatan Sumbersari Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan Kegiatan Pendidikan Kesehatan Pencegahan Jatuh (Fall Prevention)
pada lansia kegiatan ini diikuti oleh anggota keluarga yang hidup bersama Ny. J.
DAFTAR HADIR
Mengetahui,
Penguji
Keperawatan Komunitas III
Laporan PBL Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan pemberian edukasi terkait upaya
pencegahan jatuh, klien dengan keluarga dapat mengerti dan dapat
mempraktikannya.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pemberian edukasi terkait upaya
pencegahan jatuh pada lansia yang memiliki hipertensi dan memiliki
resiko tinggi untuk jatuh selama 15 menit, sasaran akan mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian hipertensi minimal 85% dengan benar;
b. Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat pencegahan jatuh minimal 85%
dengan benar;
c. Menjelaskan tentang langkah-langkah melakukan pencegahan jatuh
minimal 90%.
3. Pokok Bahasan:
Upaya Pencegahan Jatuh (Fall Prevention) pada Lansia
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian Pencegahan Jatuh;
b. Tujuan dan manfaat pencegahan jatuh;
c. Langkah-langkah melakukan pencegahan jatuh
Laporan PBL Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
5. Waktu:
20 menit
6. Bahan/Alat yang Diperlukan
a. Materi
b. Leaflet
c. Sesuaikan dengan kebutuhan, keadaan klien, dan lingkungan klien
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Pertemuan kelompok
b. Landasan teori : Konstruktivisme
c. Landasan pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Setting Tempat
Keterangan:
1. Pemateri
2. Peserta
3. Fasilitator
4. Dosen
Laporan PBL Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
9. Persiapan
Penyuluh menyiapkan materi tentang hipertensi dan senam pencegahan stroke
Ny. J kemudian membuat media pembelajaran.
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Memperhatikan 3 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi Memperhatikan, 9 menit
tentang: menanggapi dengan
a. Pengertian penyakit pertanyaan
hipertensi;
b. Tujuan dan manfaat
pencegahan jatuh;
c. Langkah-langkah
melakukan pencegahan
jatuh.
2. Memberikan
kesempatan kepada
Ny. J dan keluarganya
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan
kesempatan kepada
Ny. J dan keluarganya
untuk menjelaskan
kembali dan
mempraktikkan materi
yang sudah
Laporan PBL Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
disampaikan
Penutup 1. Menyimpulkan materi Memperhatikan dan 3 menit
yang telah diberikan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil
pendidikan kesehatan
3. Memberikan leaflet
tentang hipertensi
4. Salam penutup
11. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur:
1. Materi yang akan disajikan terkait pencegahan jatuh telah siap
disajikan
2. Tempat yang akan digunakan untuk melakukan pencegahan jatuh pada
lansia telah siap digunakan
3. Persiapan mahasiswa telah dilakukan
4. Persiapan pasien dan keluarga telah dilakukan
b. Evaluasi Proses:
1. Proses penyuluhan dan pemberian edukasi upaya pencegahan jatuh
pada pasien berjalan dengan lancar mulai dari awal hingga akhir
asuhan sesuai dengan yang diharapkan
2. Klien dan keluarga kooperatif selama dilakukan penyuluhan dan
pemberian edukasi terkait pencegahan
3. Tujuan umum dan tujuan khusus akan tercapai setelah asuhan
keperawatan dilaksanakan
c. Evaluasi Hasil:
Setelah mendapatkan asuhan keperawatan pasien dan keluarga
mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian serta manfaat pencegahan jatuh
2. Mengetahui dan mampu mempraktikkan langkah-langkah untuk
melakukan pencegahan jatuh
3. Melakukan penanganan terkait nyeri kepala yang dirasakan akibat
Hipertensi
Laporan PBL Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
PENCEGAHAN JATUH
(FALL PREVENTION)
PADA LANSIA
PSIK
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP NO
NO REVISI: HALAMAN:
DOKUMENTASI:
TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH:
1. PENGERTIAN Pencegahan jatuh merupakan intervensi kompleks yang
dilakukan pada sejumlah orang dan melibatkan faktor risiko
lingkungan yang berhubungan dengan jatuh dengan
mengorganisir penyebab pada klien yang berisiko untuk
injuri karena jatuh
2. TUJUAN Mencegah iresiko injuri karena jatuh
3. INDIKASI Diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan jatuh,
yaitu klien dengan :
a. Risiko terjadinya injuri
b. Gangguan presepsi/sensori pendengaran
c. Gangguan presepsi/sensori penglihatan
d. Keterbatasan mobilitas fisik
e. Self care deficit
4. KONTRAINDIKASI -
5. PERSIAPAN PASIEN Kaji setiap keterbatasan yang dimiliki oleh klien sesuai
dengan indikasi dilakukannya intervensi pencegahan jatuh
pada lansia.
6. PERSIAPAN ALAT Sesuaikan dengan kebutuhan, keadaan klien, dan lingkungan
klien.
7. CARA KERJA a. Identifikasi keterbatasan kognitif atau fisik yang dapat
meningkatkan potensi untuk jatuh
b. Identifikasi karakteristik lingkungan yang dapat
meningkatkan potensi untuk jatuh (lantai licin dan
tangga terbuka)
c. Monitor gaya berjalan, keseimbangan, dan tingkat
kelelahan saat ambulasi
d. Bantu klien yang masih lemah dalam melakukan
ambulasi
e. Sediakan alat bantu untuk ambulasi
f. Kunci roda pada kursi dan tempat tidur selama
memindahkan klien
g. Letakkan buku/majalah di tempat yang mudah dijangkau
oleh klien
h. Instruksikan agar klien memanggil asisten saat akan
bergerak, jika dibutuhkan
i. Ajarkan bagaimana cara pencegahan atau
Laporan PBL Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
meminimalkan jatuh
j. Gunakan tehnik yang aman saat memindahkan klien
k. Sediakan toilet duduk untuk memudahkan klien
l. Sediakan kursi dengan ketinggian yang cocok dengan
pegangan atau penyangga tangan
m. Gunakan tempat tidur dengan pinggiran yang kuat
n. Batasi aktivitas fisik untuk membatasi pergerakan yang
tidak aman
o. Tempatkan tempat tidur yang dekat dengan lantai
p. Bantu klien ke toilet
q. Gunakan alarm tempat tidur
r. Cegah lantai licin
s. Sediakan penerangan yang adekuat
t. Sediakan lampu malam disamping tempat tidur
u. Sediakan permukaan lantai yang merata
v. Sediakan lemari yang mudah dijangkau
w. Sediakan furniture yang berat yang dapat digunakan
untuk membantu berpegangan
x. Yakinkan klien untuk menggunakan sandal atau sepatu
yang tidak licin dan sesuaikan dengan ukuran kaki
y. Pendidikan kesehatan keluarga tentang faktor risiko
yang berhubungan dengan jatuh dan bagaimana cara
mengurangi faktor risiko tersebut, kemudian bantu
keluarga mengidentifikasi benda-benda berbahaya di
rumah dan bagaimana cara memodifikasinya
z. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk
meminimalkan efek samping obat-obatan yang dapat
menyebabkan klien jatuh.
8. HASIL a. Peningkatan pengetahuan mengenai keamanan lansia
b. Klen dan keluarga mampu mengontrol dan mendeteksi
risiko jatuh
c. Klien mempertahankan perilak aman pencegahan jatuh
d. Klien dan keluarga memperlihatkan perilaku aman
dalam memodifikasi lingkungan rumah
Laporan PBL Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
Lampiran 5: Materi
HIPERTENSI
A. Definisi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer,2001). Menurut WHO ( 1978 ), tekanan
darah sama dengan atau diatas 160 / 95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
Berikut merupakan pengertian hipertensi dari beberapa ahli :
1. Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140
mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen,
1996).
2. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman
Sorensen,1996).
3. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan
darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic
B. Klasifikasi
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas (Darmojo, 1999):
1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2
golongan besar yaitu :
1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain
C. Etiologi
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah
penderita hipertensi
2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
3. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
Kegemukan atau makan berlebihan
Stress
Merokok
Minum alcohol
Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :
1. Ginjal
2. Glomerulonefritis
3. Pielonefritis
4. Nekrosis tubular akut
5. Tumor
6. Vascular
7. Aterosklerosis
8. Hiperplasia
9. Trombosis
10. Aneurisma
11. Emboli kolestrol
12. Vaskulitis
13. Kelainan endokrin
14. DM
15. Hipertiroidisme
16. Hipotiroidisme
17. Saraf
18. Stroke
Laporan PBL Komunitas III –PSIK Universitas Jember 2016
19. Ensepalitis
20. SGB
21. Obat – obatan
22. Kontrasepsi oral
23. Kortikosteroid
D. PATOFISIOLOGI / PATHWAY