1. Kavitasi ialah keadaan yang disebabkan oleh berubahnya fase cairan yang
sedang dialirkan.
Penyebab terjadi kavitasi karena tekanan statis lebih kecil dan tekanan
uapnya. Kavitasi terjadi akibat penurunan tekanan, pada pompa kavitasi
erat kaitannya dengan tinggi tekan hisap pompa ( NSPH )
Diakibatkan oleh :
A. Penutupan katup secara tiba-tiba
B. Pompa mendadak berhenti bekerja
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mencegah timbulnya kavitasi
pada pompa:
1. Kecepatan aliran pada area sisi isap (suction) jangan terlalu besar Karena area yang
memiliki kecepatan aliran yang tinggi akan menyebabkan menurunnya tekanan. Maka
kecepatan aliran harus dibaratasi. Cara menghindari kecepatan aliran yang tinggi yaitu dengan
memperhatikan diameter pipa isap agar tidak terlalu besar.
3. Pipa pada sisi isap pompa usahakan agar dibuat sependek mungkin, atau pilih pipa isap satu
nomor lebih tinggi guna menghindari kerugian gesek. Dengan cara ini, timbulnya kavitasi
dapat dicegah atau setidaknya diminamalisir.
4. Hindari hambatan pada aliran fluida, terutama pada sisi isap karena hambatan akan
membuat aliran semakin deras dan akan diikuti dengan timbulnya gelembung-gelembung.
5. Tekanan pada sisi isap usahakan agar tidak terlalu rendah serta posisi letak pompa
sebaiknya jangan diletakkan jauh di atas permukaan cairan yang sedang dialirkan karena
dapat memperbesar head statis.
2. Vibrasi ialah gerakan yang dialami oleh benda yang berupa gerakan bolak-
balik secara berulang-ulang. Diakibatkan oleh adanya kerusakan dari pola
rotasi pompa yang menimbulkan mekanisme gerakan yang berbeda dari
sewajarnya. Kemampuan untuk bereaksi terhadap gaya yang menimbulkan
vibrasi, merupakan 3 kombinasi syarat dasar mesin :
a) Kekakuan
b) Berat
c) Redaman
3. Fluktasi Tekanan
Pada pompa terdapat daerah antara sisi luar impeler dan ujung dari
volut , yang apabila setiap kali empeler berputar dan melewati daerah
tersebut, tekanan zat cair akan berdenyut-denyut yang terus menerus akan
dirasakan sebagai fluktasi tekanan yang merambat pada zat cair didalam
pipa keluar. Apabila denyut tekanan zat cair beresonasi dengan kolam air
menyebabkan getaran dan bunyi.
Untuk mencegah fluktasi tekanan antara pompa dan jalur pipa
keluar, pada jalur dipasang peredam bunyi.
4. Suction Head
Tinggi hisap pompa dari level air ke titik tertinggi pipa suction.
Ketinggian hisap ditentukan berdasarkan kemampuan hisap maximal suatu
pompa yaitu ketinggian hisap dengan memperhatikan bahwa tidak akan
terjadi kavitasi pada pompa tersebut. Suction Head terdapat 2 yaitu :
Negative : Jika level air berada dibawah pompa
Positif : Jika level air berada diatas pompa
5. Discharge Length
Jarak bertitik antara outlet pompa sampai ujung akhir buangan pipa
( Panjang pipa buang ).
6. State Head
Hasil penjumlahan dari suction head dan discarge heat.
7. Friction Lose
Kerugian yang timbul akibat gesekan cairan dengan belokan- belokan
pipa, valve , socket dll.