Anda di halaman 1dari 22

STIKES Muhammadiyah Pekajangan

Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

Program Studi Ners


STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
1 Juli, 2017

ABSTRAK

Galih Wicaksana, Rita Dwi Hartanti


Hubungan Skala Kecacatan dengan Tingkat Kemandirian Activity of Daily
Living (ADL) Pasien Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas
Wonopringgo Kabupaten Pekalongan
XIV + 78 halaman + 10 tabel + 1 skema + 12 lampiran

Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf


(deficit neurologik) akibat gangguan aliran darah. Di Jawa Tengah angka kejadian
stroke berjumlah 17.353 kasus, sedangkan di Kabupaten Pekalongan berjumlah
104 kasus dan berdasarkan data di Puskemas Wonopringgo terdapat 50 kasus.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan skala kecacatan dengan tingkat
kemandirian Activity of Daily Living (ADL) pasien pasca stroke di Wilayah Kerja
Puskesmas Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian menggunakan
Deskriptif Correlation dengan pendekatan Cross Sectional, sampel sebanyak 37
responden dengan teknik total sampling. Hasil Analisis Univariat diketahui skala
kecacatan pasien stroke memiliki kategori normal (gangguan fungsi minimal) 9
responden (24,3%), responden yang memiliki kategori skala kecacatan ringan 9
responden (24,3%) dan tingkat kemandirian Activity of Daily Living (ADL) pasien
pasca stroke memiliki kategori mandiri total 18 responden (48,6%). Analisis
bivariat menggunakan uji spearman rank diketahui terdapat hubungan signifikan
antara skala kecacatan dengan tingkat kemandirian Activity of Daily Living (ADL)
pasien pasca stroke dengan p value = 0,001. Sehingga perlu dikembangkan
perawatan yang berkelanjutan dari rumah sakit melalui kerjasama dengan pihak
Puskesmas di wilayah tempat pasien berada dalam hal pemulihan kesehatan atau
rehabilitasi pasien pasca stroke dengan pelaksanaan perawatan kesehatan
masyarakat.

Kata kunci : Skala Kecacatan, Stroke, Tingkat Kemandirian


Perpustakaan : 26 Buku (2006-2015), 23 Jurnal (2008–2017)

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

Nurse Study Program


Muhammadiyah Pekajangan School of Allied Health Science Pekalongan
1 July, 2017

ABSTRACT

Galih Wicaksana, Rita Dwi Hartanti


The Relationship of Disability Scale with The Independence Level of Activity
of Daily Living (ADL) among the Post-Stroke Patients at Wonopringgo
Puskesmas Working Area, Pekalongan Regency
XIV + 78 pages + 10 tables + 1 diagram + 12 appendix

Stroke is a disease of functional brain disorder in the form of nerve paralysis


(neurologic deficit) due to disruption of blood flow. In Central Java, the incidence
of stroke amounted to 17,353 cases, while in Pekalongan Regency there have been
104 cases and based on data at Puskemas Wonopringgo there have been 50 cases.
This study aims to determine the relationship of disability scale with the level of
independence of Activity of Daily Living (ADL) among the post-stroke patients at
Wonopringgo Puskesmas Community Working Area of Pekalongan Regency. The
research design uses Descriptive Correlation with Cross Sectional approach, and
the sample were as many as 37 respondents with total sampling technique. The
result of Univariate Analysis is known that the scale of disability of stroke
patients has normal category (minimal function disturbance) are as many as 9
respondents (24,3%), and the respondents having mild disability scale are as many
as 9 respondent (24,3%) and the independence level of Activity of Daily Living
(ADL) among the post-stroke patients have a total autonomous category are as
many as 18 respondents (48,6%). Bivariate analysis using spearman rank test has
known that there is a significant relationship between disability scale and
independence level of Activity of Daily Living (ADL) among the post stroke
patients with the p value = 0,001. It is therefore necessary to develop ongoing care
from the hospital through cooperation with the Puskesmas in the area where the
patients are in term of health recovery or post-stroke patient rehabilitation by the
implementation of public health care.

Keywords : Disability Scale, Level of Independence, Stroke


Library : 26 Books (2006-2015), 23 Journals (2008-2017)

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

A. PENDAHULUAN Berdasarkan data yang


Stroke merupakan penyakit diperoleh dari Dinas Kesehatan
gangguan fungsional otak berupa (Dinkes) Kabupaten Pekalongan
kelumpuhan saraf akibat suplai menunjukkan bahwa dari 27
darah ke otak terhenti. Hal ini Puskesmas di Kabupaten
disebabkan karena adanya Pekalongan pada tahun 2013
pembuluh darah yang pecah terdapat 98 kasus baik stroke
(hemoragik atau perdarahan) dan hemoragik dan stroke non
sumbatan di pembuluh darah hemoragik, kemudian pada tahun
(iskemik atau non hemoragik) 2014 kasus stroke hemoragik dan
(Irianto, 2015, h.537). stroke non hemoragik meningkat
Menurut World Health mencapai 274 kasus, berikutnya
Organization (WHO) (2017) pada tahun 2015 mengalami
menyatakan bahwa pada tahun peningkatan menjadi 302 kasus.
2015 stroke merupakan penyebab Pada tahun 2016 tercatat pasien
kematian terbanyak di Dunia stroke yang berada di Wilayah
setelah penyakit jantung, dengan Kabupaten Pekalongan menurun
angka lebih dari enam juta sejumlah 104 kasus. Berdasarkan
kematian tiap tahunnya dalam 15 data tersebut tiga wilayah kerja
tahun terakhir. Menurut WHO Puskesmas tertinggi dengan
tahun 2011 dalam Suryantika jumlah pasien stroke yaitu
(2013) dikutip dalam Rahayu, Wonopringgo yang berjumlah 50
Utomo & Utami (2014) pasien, Kedungwuni I berjumlah
menyatakan bahwa Indonesia 21 pasien dan Kedungwuni II
telah menempati peringkat ke-97 berjumlah 16 pasien (Dinkes
dunia untuk jumlah pasien stroke Kabupaten Pekalongan, 2016).
terbanyak dengan jumlah angka Stroke menyebabkan
kematian mencapai 138.268 berbagai dampak yang dapat
orang. mengurangi aktivitas sehari-hari
Prevalensi stroke di pasien dari keadaan sebelumnya.
Indonesia berdasarkan data Keadaan pasien stroke sangat
Riskesdas 2013 sebesar 7 per beragam, seperti kelumpuhan
1.000 penduduk dan yang tercatat pada anggota badan,
berupa gejala sebesar 12,1 per menghilangnya sebagian ingatan,
1.000 penduduk (Riskesdas, kemampuan berbicara berkurang,
2013). Angka kejadian stroke dapat juga terjadi lumpuh sebelah
hemoragik tahun 2015 sejumlah (hemiplagia), kekuatan sebelah
4.558 orang dan non hemoragik anggota tubuh berkurang
sejumlah 12.795 orang dari 35 (hemiparesis), serta gangguan
kabupaten/kota di Provinsi Jawa rasa (sensasi) di kulit wajah,
Tengah (Dinkes Jawa tengah, lengan atas tungkai, hal itu
2015). disebabkan karena kematian

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

jaringan otak pada pasien stroke. melakukan ADL secara mandiri


Hal ini dapat sembuh secara diperlukan peran perawat
sempurna, namun terkadang dapat pembantu (care giver).
mengakibatkan kematian atau Pengkajian ADL umumnya
kondisi cacat menetap (Nabyl, mengikuti indeks pengukuran
2012, hh.17-18 ; Junaidi, 2006, yang dikembangkan oleh Barthel
h.48). dan Kats. Indeks ini didasarkan
Kecacatan stroke pada pada hasil evaluasi terhadap
umumnya dinilai dengan tingkat kemandirian yaitu tingkat
kemampuan pasien untuk ketergantungan secara fungsional.
melanjutkan fungsinya kembali Penelitian di Amerika
seperti sebelum sakit dan Serikat memperlihatkan bahwa
kemampuan pasien untuk mandiri. lebih dari separuh (55%) pasien
Kecacatan stroke dapat diukur stroke dapat mandiri dalam waktu
dengan menggunakan skala tiga bulan pasca serangan.
kecacatan. Skala ukur yang paling Terdapat 18% pasien yang
sering dipakai pada pasien stroke mengalami kecacatan berat dan
untuk menggambarkan kecacatan memerlukan bantuan dalam
adalah The modified Rankin Scale banyak aspek kehidupannya.
(mRS). Di dalam mRS terbagi Stroke yang menunjukan derajat
menjadi enam skala, dari skala 0 keparahan yang tinggi saat
sampai dengan skala 5 (Junaidi, serangan lebih sering
2006, hh.53-54 ; American Stroke dihubungkan dengan kecacatan
Assoiation, 2012). Pasien stroke stroke. Kecacatan stroke dengan
yang menunjukan skala kecacatan skala kecacatan yang tinggi dapat
yang tinggi akan mengalami mempengaruhi tingkat
penurunan tingkat kemandirian kemandirian pasien (Pinzon,
yang dibutuhkan untuk melakukan 2010, h.39).
aktivitas sehari-hari (activity of Kemandirian adalah
daily living). kemampuan seseorang dalam
Menurut Tamher & melakukan aktivitas secara
Noorkasiani tahun 2011 (dikutip mandiri misalnya untuk mengurus
dalam Wiraguna, 2014) Activity of diri sendiri. Pada pasien stroke
Daily Living (ADL) merupakan memerlukan bantuan dalam
aktivitas pokok bagi perawatan melakukan aktivitas sehari – hari,
diri. Pengkajian ADL dilakukan bantuan dari orang-orang
untuk mengetahui tingkat sekitarnya maupun dari tenaga
kemandirian. Penilaian ADL kesehatan untuk memenuhi
penting dalam rangka menetapkan kebutuhannya. Beberapa
bantuan bagi pasien dengan pemenuhan kebutuhan yang
tingkat ketergantungan penuh atau memerlukan bantuan seperti
sedang, bila pasien tidak dapat makan, berpindah dari tempat

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

tidur / kursi, mandi, berjalan kemandirian Activity of Daily


ditempat datar, naik turun tangga, Living (ADL) pasien pasca stroke
berpakaian, kontrol buang air di Wilayah Kerja Puskesmas
besar (BAB) dan kontrol buang Wonopringgo Kabupaten
air kecil (BAK) (Sinta dkk., 2014 Pekalongan.
dalam Ashofi, 2016).
Berdasarkan studi C. METODOLOGI PENELITIAN
pendahuluan yang dilakukan oleh Kerangka konsep adalah
peneliti terhadap lima orang uraian tentang hubungan antar
pasien di Wilayah Kerja variabel-variabel yang terkait
Puskesmas Wonopringgo dengan dengan masalah penelitian dan
angka kejadian stroke tertinggi di dibangun berdasarkan kerangka
seluruh wilayah kerja puskesmas teori/kerangka pikir atau hasil
di Kabupaten Pekalongan dalam studi sebelumnya sebagai
beberapa tahun terakhir, serta pedoman penelitian (Supardi &
memiliki angka kejadian Diabetes Rustika, 2013, h.44).
Mellitus (DM) dan hipertensi Pada penelitian ini terdiri
tertinggi di Kabupaten dari dua variabel yaitu skala
Pekalongan yang merupakan kecacatan sebagai variabel bebas
faktor risiko terjadinya stroke (independent) dan tingkat
(Dinas Kesehatan Kabupaten kemandirian Activity of Daily
Pekalongan, 2015). Didapatkan Living (ADL) pasien pasca stroke
data tiga dari lima orang pasien sebagai variabel terikat
memiliki skala kecacatan berat, (dependent).
dan memiliki tingkat kemandirian Hipotesis pada penelitian ini
yang rendah. adalah ada hubungan skala
Berdasarkan alasan tersebut kecacatan dengan tingkat
peneliti ingin mengetahui lebih kemandrian Activity of Daily
lanjut adakah hubungan skala Living (ADL) pasien pasca stroke
kecacatan dengan tingkat di Wilayah Kerja Puskesmas
kemandirian pasien pasca stroke Wonopringgo Kabupaten
terutama dalam melakukan Pekalongan.
Activity of Daily Living (ADL) Penelitian ini menggunakan
atau aktivitas sehari-hari pada desain deskriptif correlation untuk
pasien pasca stroke yang berada di menelaah hubungan antara dua
Wilayah Kerja Puskesmas variabel pada suatu situasi atau
Wonopringgo Kabupaten sekelompok subjek (Notoatmodjo,
Pekalongan. 2012, h.47). Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini
B. TUJUAN PENELITIAN adalah Cross Sectional dimana
Mengetahui hubungan skala data yang menyangkut variabel
kecacatan dengan tingkat bebas atau resiko dan variabel

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

terikat atau variabel akibat, akan melakukan aktivitas dibantu.


dikumpulkan dalam waktu yang Dengan kriteria hasil mandiri total
bersamaan (Notoatmodjo, 2012, = 6, tergantung paling ringan = 5,
h.86). tergantung ringan = 4, tergantung
Teknik pengambilan sampel sedang = 3, tergantung berat = 2,
pada penelitian ini menggunakan tergantung paling berat = 1,
sampling jenuh (total sampling) tergantung total = 0.
yaitu teknik penentuan sampel Dalam penelitian ini analisis
bila semua anggota populasi univariat digunakan untuk
digunakan sebagai sampel. mengatahui karakteristik pasien
Lembar kuisioner skala pasca stroke serta mengetahui 2
kecacatan menggunakan alat ukur variabel yaitu skala kecacatan
Modified Rankin Scale (mRS). pasien pasca stroke dan tingkat
Jenis pertanyaan yang digunakan kemandirian Activity of Daily
berbentuk kuesioner dengan 5 Living (ADL) pasien pasca stroke.
pertanyaan. Pemberian skor pada Pada penelitian ini analisis
kuesioner ini menggunakan bivariat digunakan untuk
wawancara dan melakukan mengetahui hubungan antara
observasi untuk memvalidasi variabel bebas yaitu skala
jawaban pasien. Pemberian skor kecacatan pasien pasca stroke
terbagi antara lain skala 0 dengan variabel terikat yaitu
(normal, tidak ada gangguan tingkat kemandirian Activity of
fungsi), skala 1 (normal, hampir Daily Living (ADL) pasien pasca
tidak ada gangguan fungsi), skala stroke. Peneliti menggunakan uji
2 (kecacatan ringan), skala 3 sperman rank yang digunakan
(kecacatan sedang), skala 4 untuk menguji hubungan antara
(kecacatan sedang-berat), skala 5 variabel independent dan variabel
(kecacatan berat). dependent berskala ordinal
Lembar kuesioner tingkat (Dharma, 2011, h.203).
kemandirian Activity of Daily Analisis data dalam
Living (ADL) pasien pasca stroke penelitian ini adalah
dengan menggunakan alat ukur menggunakan level og
Indeks Katz. Jenis pertanyaan significance (α = alpha) sebesar
yang digunakan berbentuk skala 5% (0,05%) dan taraf kepercayaan
guttman dengan 7 pertanyaan. (confidence level) sebesar 95%.
Pemberian skor dengan kuesioner Hasil analisis diambil dengan
ini menggunakan wawancara dan keputusan bila ρ value ≤ α maka
observasi untuk memvalidasi Ha gagal ditolak artinya ada
jawaban pasien. Dengan penilaian hubungan skala kecacatan dengan
mandiri jika responden mampu tingkat kemandirian Activity of
mengerjakan fungsi tanpa bantuan Daily Living (ADL) pasien pasca
dan tergantung jika dalam stroke di Wilayah Kerja

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

Puskesmas Wonopringgo yang memiliki kategori


Kabupaten Pekalongan. usia lanjut tua (75-90
tahun) sebanyak 3 orang
D. HASIL DAN PEMBAHASAN (8,1%).
Penelitian ini telah Irfan, 2010 (dikutip
dilakukan di Wilayah Kerja dalam Marjoko, Utomo, &
Puskesmas Wonopringgo Hasanah, 2014)
Kabupaten Pekalongan. Jumlah menyatakan bahwa stroke
responden sebanyak 37 orang, seringkali terjadi pada
yang berlangsung dari tanggal 7 orang dengan usia diatas
Juni- 1 Juli 2017. 50 tahun, tetapi dapat
Penelitian terdiri dari terjadi juga pada usia lebih
karakteristik pasien pasca stroke, muda yang sering kali
variabel skala kecacatan dan disebabkan adanya
variabel tingkat kemandirian kelainan jantung yang
Activity of Daily Living (ADL) mengakibatkan timbulnya
pasien pasca stroke dengan embolisasi dan dapat
analisis univariat, sedangkan mengakibatkan adanya
analisis bivariat terdiri dari infark.
hubungan skala kecacatan dengan Makin bertambah
tingkat kemandirian Activity of usia, resiko stroke semakin
Daily Living (ADL) pasien pasca tinggi, hal ini berkaitan
stroke di Wilayah Kerja dengan elastisitas
Puskesmas Wonopringgo pembuluh darah (Tarwoto,
Kabupaten Pekalongan. Watonah, & Suryati, 2007,
1. Gambaran Karakteristik h.88). Penyakit stroke
Pasien Pasca Stroke di (cerebrovaskuler accident)
Wilayah Kerja Puskesmas menyerang bukan hanya
Wonopringgo Kabupaten kelompok usia di atas 50
Pekalongan tahun, melainkan juga
a. Usia kelompok usia produktif
Berdasarkan analisis (Junaidi, 2006, h.xiii).
univariat diketahui b. Jenis Kelamin
bahwasanya sebagian Berdasarkan analisis
besar responden memiliki univariat diketahui
kategori usia pertengahan bahwasanya sebagian
(45-59 tahun) sebanyak 28 besar responden adalah
orang (75,7%). Responden perempuan sebanyak 20
yang memiliki kategori orang (54,1%). Sedangkan
usia lanjut (60-70 tahun ) responden laki-laki
sebanyak 6 orang (16,2%). sebanyak 17 orang
Sedangkan responden (45,9%).

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

Junaidi (2011) minggu pasca persalinan.


mengatakan bahwa pada Perubahan hormon
usia lanjut laki-laki dan reproduksi yang terjadi
perempuan hampir tidak pada wanita merupakan
berbeda, laki-laki faktor pemicunya.
cenderung terkena stroke c. Pekerjaan
iskemik sedangkan Berdasarkan analisis
perempuan lebih sering univariat diketahui
menderita perdarahan bahwasanya sebagian
subarakhnoid dan besar responden tidak
kematiannya lebih tinggi bekerja sebanyak 27 orang
dibandingkan laki-laki. (73%). Sedangkan
Berdasarkan responden yang bekerja
penelitian dari Yanis, 2004 sebanyak 10 orang (27%).
(dikutip dalam Marjoko, Bariroh, Setyawati, &
Utomo, & Hasanah, 2014) Sakundarno (2016)
mengatakan bahwa pasien mengatakan bahwa
stroke laki-laki sebanyak ketidakmampuan pasien
27 orang (40,9%) lebih untuk kembali bekerja ini
sedikit dibandingkan juga dipengaruhi oleh
dengan pasien stroke faktor fisiknya, karena
perempuan, yaitu sebanyak foktor ini mempengaruhi
39 orang (59,1%). Lingga tingkat ketidakmampuan
(2013) mengatakan bahwa pasien, dan
perbedaan ini terjadi ketidakmampuan ini
karena pada perempuan, meningkat seiring dengan
ketika memasuki masa peningkatan spasitas dan
menopause (45-55 tahun) berkurangnya status
resiko stroke meningkat keseimbangan.
karena estrogen yang Hal ini sesuai dengan
semula berperan sebagai apa yang peneliti dapatkan
pelindung mengalami di lapangan, bahwasanya
penurunan. Perempuan sebagian besar responden
juga memiliki resiko yang (73%) tidak mampu
cukup tinggi terhadap kembali untuk bekerja
stroke jika mereka seperti sedia kala, karena
merupakan pengguna pil adanya penurunan fungsi
KB (Keluarga Berencana), motorik dan gangguan
menjalani terapi sulih fungsional. Sedangkan
hormon, serta kehamilan sisanya (27%)
dan persalinan. Resiko mengungkapkan bahwa
stroke relatif tinggi 6 meskipun kembali bekerja,

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

akan tetapi atau perilaku untuk


kemampuannya telah mencapai kesehatan
berkurang, kemampuan ini optimal.
didesak oleh kemauan diri Bariroh, Setyawan, &
sendiri serta harga diri, Sakundarno (2016)
bahwasanya tidak ingin mengataktan bahwa
dianggap menjadi beban tingkat pendidikan
didalam keluarga. seseorang dapat
d. Pendidikan mendukung atau
Berdasarkan analisis mempengaruhi tingkat
univariat diketahui pengetahuan seseorang.
bahwasanya sebagian Pendidikan yang rendah
besar responden maka pengetahuan juga
berpendidikan SD rendah, semakin tinggi
(Sekolah Dasar) sebanyak pendidikan seseorang
18 orang (48,6%). maka pengetahuannya
Responden yang akan semakin tinggi.
berpendidikan SMP Pasien yang memiliki
(Sekolah Menengah pendidikan yang lebih
Pertama) sebanyak 6 orang tinggi akan mempunyai
(16,2%). Responden yang pengetahuan yang lebih
berpendidikan SMA luas juga memungkinkan
(Sekolah Menengah Atas) pasien dapat mengontrol
sebanyak 5 orang (13,5%). dirinya dalam mengatasi
Responden yang tidak masalah yang dihadapi,
sekolah sebanyak 5 orang mempunyai rasa percaya
(13,5%). Sedangkan diri yang tinggi,
responden yang berpengalaman dan
berpendidikan S1 mempunyai perkiraan
(Sarjana) sebanyak 3 orang yang tepat bagaimana
(8,1%). mengatasi kejadian serta
Menurut Notoatmodjo mudah mengerti anjuran-
tahun 2003 dalam anjuran dari petugas
Mubarak (2006, h.137) kesehatan.
dikutip dalam Ratnasari, e. Serangan Stroke
Kristiyawati, & Solechan Berdasarkan analisis
(2013) mengatakan bahwa univariat diketahui
pendidikan pada bahwasanya sebagian
hakekatnya merupakan besar responden memiliki
usaha untuk membantu kategori serangan stroke
individu dalam untuk pertama kalinya
meningkatkan kemampuan sebanyak 34 orang

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

(91,9%). Sedangkan tingkat AKS yang buruk


responden yang deibandingkan pasien
mengalami serangan stroke serangan pertama.
stroke kedua (berulang) Hal ini sesuai dengan
sebanyak 3 orang (8,1%). apa yang peneliti dapatkan
Wahyuni, 2012 di lapangan, berdasarkan
(dikutip dalam Sari, 2015) informasi dari keluarga
mengatakan bahwa setelah bahwasanya ketika
serangan stroke yang responden mengalami
pertama, stroke terkadang stroke pertama hanya
bisa terjadi lagi dengan mengalami serangan
kondisi yang lebih parah. berupa gangguan
Pada umumnya terjadi berbicara, akan tetapi
pada pasien yang kurang ketika mengalami
kontrol diri, dan tingkat serangan stroke berulang
kesadarannya yang rendah. (kedua) ini responden
Inilah yang dikhawatirkan mengalami serangan yang
bisa memicu stroke lebih parah, seperti
berulang. Padahal jika kelumpuhan sebagian
sampai stroke berulang anggota tubuh, mulut
artinya terjadi perdarahan mencong, bahkan
yang lebih luas di otak, gangguan kesadaran.
sehingga kondisi bisa lebih f. Lama Stroke
parah dari serangan yang Kelainan neurologis
pertama. yang menetap setelah 6
Berdasarkan bulan cenderung akan
penelitian Maharani tahun terus menetap. Beberapa
2014 tentang “Perbedaan pasien memang
Aktivitas Kehidupan mengalami perbaikan yang
Sehari-hari pada Kejadian cukup berarti, tapi
Stroke Iskemik Serangan umumnya tidak
Pertama dan Berulang di mengalami perbaikan yang
RSUD Dr.Moewardi cukup signifikan, semakin
Surakarta” menyatakan lama maka kerusakan akan
bahwa terdapat perbedaan bertambah parah apabila
tingkat kemampuan tidak ada penanganan yang
aktivitas sehari-hari (AKS) tepat (Junaidi, 2006, h.53).
yang bermakna antara
pasien stroke pertama dan
stroke berulang. Pasien
stroke serangan berulang
berisiko 4,7 kali memiliki

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

g. Rehabilitasi Medik keluarganya. Perlu


Berdasarkan analisis diupayakan agar pasien
univariat diketahui tetap aktif setelah stroke
bahwasanya sebagian untuk mencegah timbulnya
besar responden yang komplikasi tirah baring
melakukan rehabilitasi dan stroke berulang
medik sebanyak 24 orang (secondary prevention).
(64,9%). Sedangkan Komplikasi tirah baring
responden yang tidak dan stroke berulang akan
melakukan rehabilitasi memperberat disabilitas
medik sebanyak 13 orang dan menimbulkan penyakit
(35,1%). Sebagian besar lain yang bahkan dapat
responden yang menjalani membawa kepada
rehabilitasi medik kematian.
mengatakan ingin sembuh, Hariandja (2013)
tidak ingin menjadi beban mengatakan bahwa tujuan
untuk keluarga, serta utama rehabilitasi adalah
mendapatkan dukungan memulihkan sebagian atau
dari keluarga. Beberapa seluruh kapabilitas fisik,
responden berhenti sensorik atau mental
menjalani rehabilitasi pasien yang berkurang
dikarenakan tidak ada atau hilang akibat suatu
perubahan yang signifikan. penyakit atau cedera.
Sedangkan responden Melalui upaya rehabilitasi,
yang tidak menjalani diharapkan kemampuan
rehabilitasi medik hal ini motorik, kognitif, visual
disebabkan karena dan koordinasi para pasien
keterbatasan biaya, serta pasca stroke dapat pulih
ada juga yang lebih sehingga tingkat
percaya dengan kemandirian mereka pun
pengobatan tradisional. secara berangsur
Wirawan (2009) meningkat. Dengan
mengatakan bahwa bagi demikian, seiring dengan
pasien pasca stroke, meningkatnya kemampuan
intervensi rehabilitasi dan tingkat kemandirian
medis sangat penting mereka, kualitas hidup
untuk mengembalikan pasien pasca stroke akan
pasien pada kemandirian meningkat pula.
mengurus diri sendiri dan Karunia (2016)
melakukan aktivitas mengatakan bahwa
kehidupan sehari-hari rehabilitasi juga tidak
tanpa menjadi beban bagi hanya memulihkan

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

gangguan fungsional, Junaidi (2006, hh.48-


tetapi juga mampu 49) mengatakan bahwa
meringankan tugas orang keadaan pasien stroke sangat
yang ada di sekitar pasien beragam bisa pulih sempurna
pasca stroke dan atau bisa sembuh dengan
menumbuhkan semangat cacat ringan, cacat sedang,
pasien pasca stroke. dan cacat berat. Stroke
merupakan penyakit yang
2. Gambaran Skala Kecacatan paling banyak menyebabkan
Pasien Pasca Stroke di kecacatan. Nabi Muhammad
Wilayah Kerja Puskesmas SAW bersabda:
Wonopringgo Kabupaten “Cobaan akan selalu
Pekalongan menimpa seorang
mukmin dan mukminah,
Berdasarkan analisis baik pada dirinya, pada
univariat diketahui anaknya maupun pada
bahwasannya sebagian besar hartanya, sehingga ia
pasien pasca stroke yang bertemu dengan Allah
menjadi responden dalam tanpa dosa sedikitpun”
penelitian ini tergolong (HR. Tirmidzi no. 2399).
memiliki kategori kecacatan Berdasarkan hal
ringan sebanyak 9 orang tersebut, pasien disarankan
(24,3%). Responden yang untuk mempersiapkan diri
memiliki kategori normal, dan bila perlu melakukan
hampir tidak ada gangguan penyesuaian dalam segala
fungsi sebanyak 9 orang hal, terutama dalam
(24,3%). Responden yang perjalanan sebagai pegangan
memiliki kategori kecacatan saat masa pemulihan dan
sedang sebanyak 6 orang meningkatkan kemandirian
(16,2%). Responden yang aktivitasnya, biasanya
memiliki kategori kecacatan pemulihan gangguan saraf
sedang berat sebanyak 6 orang pada stroke terjadi dalam
(16,2%). Responden yang hari atau minggu pertama
memiliki kategori normal, (Junaidi, 2006, hh.48-49).
tidak ada gangguan fungsi Hal ini sesuai dengan
sebanyak 5 orang (13,5%). apa yang peneliti dapatkan di
Sedangkan responden yang lapangan dengan
memiliki kategori kecacatan menggunakan kuesioner
berat sebanyak 2 orang wawancara dan melakukan
(5,4%). observasi untuk memvalidasi
jawaban responden.
Sebagian besar responden

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

(24,3%) memiliki kategori tidur. Responden yang


skala kecacatan ringan tidak memiliki kategori normal,
dapat melakukan beberapa tidak ada gangguan fungsi,
aktivitas seperti sebelumnya, responden dapat melakukan
karena adanya penurunan aktivitas sehari-hari dan
fungsi motorik, salah satu mampu memenuhi
sisi tubuh mengalami kebutuhannya sendiri seperti
kelumpuhan tetapi tetap sebelum sakit. Sedangkan
dapat memenuhi responden yang memiliki
kebutuhannya sendiri tanpa kategori skala kecacatan
bantuan orang lain. berat hanya dapat terbaring
Responden yang memiliki di tempat tidur, buang air
kategori normal, hampir besar dan buang air kecil
tidak ada gangguan fungsi tidak terasa (inkontinensia),
aktivitas sehari-hari (24,3%), responden bahkan
meskipun kekuatan otot menggunakan pampers, serta
melemah, gangguan sepenuhnya dalam
berbicara namun responden memenuhi kebutuhannya
masih mampu melakukan sendiri membutuhkan
tugas dan kewajiban sehari- bantuan dari orang lain atau
hari. Responden yang dalam hal ini berarti
memiliki kategori skala keluarga.
kecacatan sedang Menurut Linggga, 2013
memerlukan bantuan orang (dikutip dalam Karunia,
lain, karena kelumpuhan 2016) mengatakan bahwa
sebagian tubuh (lengan, kaki, dampak yang dapat
tungkai, siku), namun masih ditimbulkan pada keadaan
mampu berjalan tanpa pasca stroke adalah
bantuan orang lain, kelumpuhan dan kecacatan,
walaupun mungkin dengan gangguan berkomunikasi,
menggunakan alat bantu gangguan emosi, nyeri,
(krek, walker, kursi). gangguan tidur, depresi,
Responden yang disfagia, dan masih banyak
memiliki kategori skala yang lainnya. Pasca serangan
kecacatan sedang berat tidak stroke akan membuat tingkat
mampu untuk berjalan ketergantungan seseorang
sendiri tanpa bantuan orang terhadap orang lain menjadi
lain dan tidak dapat semakin meningkat,
memenuhi kebutuhannya sehingga orang tidak mandiri
sendiri tanpa bantuan orang dalam melakukan aktivitas
lain, responden hanya duduk sehari-hari. Kerusakan
atau terbaring di tempat fungsional menyebabkan

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

seseorang menderita Aktivitas yang


kecacatan, sehingga ditanyakan kepada pasien
penderita stroke menjadi tentang kemandirian,
tidak produktif. Seseorang terdapat 6 jenis aktivitas
yang menderita stroke akan yang mendapatkan
semakin bergantung kepada tanggapan berupa mandiri
orang lain dalam melakukan dan tidak mandiri yakni
Activity of Daily Living mandi dikamar mandi
(ADL). (menggosok, membersihkan
dan mengeringkan badan),
3. Gambaran Tingkat menyiapkan pakaian,
Kemandirian Activity of Daily membuka dan mengenakan
Living (ADL) Pasien Pasca pakaian, berjalan ke toilet
Stroke di Wilayah Kerja atau WC, berjalan di
Puskesmas Wonopringgo lingkungan tempat tinggal
Kabupaten Pekalongan atau ke luar ruangan, buang
air kecil dan buang air besar
Berdasarkan analisis dikamar mandi
univariat diketahui (membersihkan dan
bahwasannya sebagian besar mengeringkan daerah
pasien pasca stroke yang kemaluan), menyiapkan atau
menjadi responden dalam memakan makanan yang
penelitian ini memiliki telah disiapkan oleh keluarga
kategori mandiri total (Kushariyadi 2010, hh.22-
sebanyak 18 orang (48,6%). 25).
Responden yang memiliki Kemandirian berarti
kategori tergantung paling tanpa pengawasan,
ringan sebanyak 5 orang pengarahan atau bahkan
(13,5%). Responden yang bantuan pribadi aktif, kecuali
memiliki kategori tergantung secara spesifik diperlihatkan.
paling berat sebanyak 5 orang Didasarkan pada status
(13,5%). Responden yang aktual, bukan pada
memiliki kategori tergantung kemampuan, individu yang
ringan sebanyak 4 orang menolak melakukan suatu
(10,8%). Responden yang fungsi dianggap tidak
memiliki kategori tergantung melakukan fungsi meskipun
total sebanyak 3 orang (8,1%). sebenarnya mampu
Sedangkan responden yang (Thamher & Noorkasiani
memiliki kategori tergantung 2009, h.71). Penentuan
sedang sebanyak 2 orang kemandirian fungsional
(5,4%). dilakukan untuk
mengidentifikasi

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

kemampuan dan Ketergantungan Activity of


keterbatasan klien serta Daily Living pada Pasien
menciptakan intervensi yang Stroke Hemoragik dan Non
tepat. Disamping Hemoragik Berdasarkan
berhubungan dengan Indeks Barthel” mengatakan
diagnosis medis, status bahwa sebagian besar
fungsional berhubungan Activity of Daily Living
dengan perawatan kebutuhan pasien stroke hemoragik
klien, risiko instusionalisasi memerlukan bantuan
dan mortalitas (Kushariyadi maksimal, sedangkan pasien
2010, hh.21-24). stroke non hemoragik
Kara & Alberto tahun dengan bantuan minimal.
2006 (dikutip dalam Sinta Hal ini sesuai dengan
dkk, 2014, h.195) apa yang peneliti dapatkan di
mengatakan bahwa pasien lapangan. Kemandirian
yang memiliki rasa percaya pasien pasca stroke dapat
diri dan memperlihatkan dilihat dari berbagai aktivitas
kepercayaan pada perbaikan sehari-harinya. Sebagian
pasien untuk melakukan besar responden masih
sebanyak mungkin tugas ketergantungan sepenuhnya
yang dapat mereka lakukan terhadap orang lain untuk
dan hidup semandiri dapat melakukan aktivitas
mungkin. Hal ini susuai yang tergolong agak berat
dengan Q.S. Asy Syu‟araa seperti menyiapkan,
ayat 78-81 sebagai berikut : membuka dan mengenakan
“(yaitu Tuhan) Yang pakaian, buang air kecil serta
telah menciptakan aku, buang air besar di kamar
maka Dialah yang mandi (menggosok,
menunjuki aku, 79. dan
membersihkan dan
Tuhanku, Yang Dia
memberi makan dan mengeringkan anggota
minum kepadaku 80. tubuh). Sedangkan untuk
dan apabila aku sakit, aktivitas-aktivitas yang
Dialah Yang tergolong ringan pada
menyembuhkan aku, 81. umumnya responden sudah
dan yang akan mandiri seperti ke toilet atau
mematikan aku,
wc, memakan makanan yang
kemudian akan
menghidupkan aku telah disediakan anggota
(kembali)”. keluarga, serta berjalan di
Berdasarkan hasil lingkungan tempat tinggal
penelitian Raeni, Christantie atau keluar ruangan
&Haryani (2008) tentang meskipun masih ada
“Gambaran Tingkat

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

kekakuan terhadap salah satu ringan terdapat 4 orang


kaki. (10,8%) memiliki kategori
kemandirian total dan 5
4. Hubungan Skala Kecacatan orang (13,5%) yang
dengan Tingkat Kemandirian memiliki kategori
Activity of Daily Living (ADL) ketergantungan paling
Pasien Pasca Stroke di
ringan. Dari 6 orang
Wilayah Kerja Puskesmas
Wonopringgo Kabupaten (16,2%) memiliki kategori
Pekalongan kecacatan sedang terdapat 4
orang (10,8%) dengan
Berdasarkan hasil kategori ketergantungan
penelitian menunjukkan ringan dan 2 orang (5,4%)
bahwa ada hubungan antara dengan kategori
skala kecacatan dengan
ketergantungan sedang. Dari
tingkat kemandirian Activity of
Daily Living (ADL) pasien 6 orang (16,2%) memiliki
pasca stroke di Wilayah Kerja kategori kecacatan sedang
Puskesmas Wonopringgo berat terdapat 5 orang
Kabupaten Pekalongan. Hal (13,5%) dengan kategori
ini didasarkan pada hasil p ketergantungan paling berat
value =0,001 (0,001 < 0,05) dan 1 orang (2,7%) dengan
sehingga Ho ditolak, dengan
kategori ketergantungan
demikian berarti ada
hubungan yang signifikan total. Sedangkan 2 orang
antara variabel skala (5,4%) memiliki kategori
kecacatan dengan variabel kecacatan berat terdapat 2
tingkat kemandirian Activity of orang (5,4%) memiliki
Daily Living (ADL) pasien kategori ketergantungan
pasca stroke di Wilayah Kerja
total.
Puskesmas Wonopringgo
Kabupaten Pekalongan. Sebagian besar pasien
Diketahui dari 5 orang pasca stroke yang masih
(13,5%) yang memiliki hidup mengalami pemulihan
kategori normal, tidak ada gangguan neurologisnya,
gangguan fungsi terdapat 5 tetapi sekitar 30-60% pada
orang (13,5%) dengan pasien pasca stroke
kategori kemandirian total. mengalami ketergantungan
Dari 9 orang (24,3%) aktivitas kehidupan sehari-
memiliki kategori normal, harinya (Duncan, et al, 1992
hampir tidak ada gangguan dalam Gofir, h.182).
fungsi terdapat 9 orang Penyebabnya selain karena
(24,3%) dengan kategori kecacatan, tapi juga akibat
kemandirian total. Dari 9 gangguan fungsional pada
orang (24,3%) yang pasien pasca stroke, yaitu
memiliki kategori kecacatan berupa kelainan fungsional

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

fisik sekaligus goncangan mereka itulah orang-


psikologik yang cukup berat. orang yang mendapat
Keadaan ini akan petunjuk" (QS. Al-
Baqaroh : 155-157).
menyebabkan keterbatasan
Menerima keadaan
atau kehilangan kemampuan
pasien apa adanya dan mulai
untuk mengerjakan kegiatan
menyesuaikan diri terhadap
hidup sehari-hari
keadaan yang dimiliki. Jika
(disabilitas). Pada akhirnya
memang tidak lagi
gangguan fungsional dan
memungkinkan untuk
disabilitas akan membatasi
bekerja seperti sediakala,
atau menghalangi pasien
jangan dipaksakan, karena
untuk berperan secara
hal ini justru akan membuat
normal. Sehingga seteah
pasien semakin stres.
mengalami kecacatan, usaha
Rasululloh SAW bersabda:
rehabilitasi ditujukan untuk
“Sesungguhnya
mengembalikan fungsi besarnya pahala
Activity of Daily Living sebanding dengan
(ADL) setinggi-tingginya besarnya ujian. Dan
(Gofir, 2009, h.185). sesungguhnya jika
Orang yang dalam Allah mencintai suatu
masa penyembuhan dan kaum pasti Dia menguji
mereka. Maka siapa
pemulihan fisik proses
yang ridha
penyakitnya dapat diartikan (terhadapNya) baginya
sebagai ujian dari Allah keridhaan Allah, dan
sehingga ia harus siapa yang marah
menerimanya dengan sabar (terhadapNya) maka
atas ujian yang diberikannya baginya kemurkaan
hal ini ada juga diterangkan Allah,” (HR. Al-
Tirmidzi dan Ibnu
dalam QS. Al-Baqaroh :
Majah).
155-157 sebagai berikut: Karunia (2016)
“Dan berikanlah kabar mengatakan bahwa
gembira kepada orang-
kecacatan yang diderita oleh
orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang penderita stroke,
yang apabila ditimpa membuatnya sulit untuk
musibah mereka beradaptasi, sehingga
mengucapkan „Inna berpengaruh terhadap
lillaahi wa innaa ilaihi suasana hati, bisa marah atau
roji‟uun‟. Mereka bahkan menangis.
itulah yang
Menurunnya kapasitas otak
mendapatkan
keberkatan yang akibat sroke pasti akan
sempurna dan rahmat mempengaruhi fungsi otak.
dari Tuhan mereka, dan Kecacatan juga akan

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

mempengaruhi fungsi gerak E. SIMPULAN


dan psikologis. Hal ini akan Berdasarkan hasil penelitian
semakin parah apabila orang dapat diambil beberapa
tersebut kehilangan kesimpulan sebagai berikut :
kemandirian dalam 1. Karakteristik pasien pasca
beraktivitas. Perubahan fisik stroke di Wilayah Kerja
membuat pasien pasca stroke Puskesmas Wonopringgo
merasa terasingkan dan Kabupaten Pekalongan Tahun
hidupnya tidak berguna lagi 2017.
karena hidupnya bergantung a. Karakteristik usia,
pada orang lain. sebagian besar responden
Hal ini sejalan dengan yakni 28 orang (75,7%)
penelitian Fadulloh, Upoyo, memiliki kategori usia
& Hartanto tahun 2014 pertengahan (45-59 tahun).
tentang “Hubungan Tingkat b. Karakteristik jenis
Ketergantungan Dalam kelamin, sebagian besar
Pemenuhan Aktivitas responden adalah
Kehidupan Sehari-hari perempuan sebanyak 20
(AKS) dengan Harga Diri orang (54,1%).
Penderita Stroke di c. Karakteristik pekerjaan,
Poliklinik Syaraf RSUD sebagian besar responden
Dr.Margono Soekarjo tidak bekerja sebanyak 27
Purwokerto” bahwasanya orang (73%).
stroke menimbulkan d. Karakteristik pendidikan,
kecacatan fisik berupa sebagian besar responden
penurunan kemampuan berpendidikan SD
motorik yang mengakibatkan (Sekolah Dasar) sebanyak
penurunan kemampuan 18 orang (48,6%).
aktivitas. Penurunan e. Karakteristik serangan
kemampuan aktivitas stroke, sebagian besar
menyebabkan responden mengalami
ketergantungan dalam serangan stroke untuk
pemenuhan aktivitas pertama kalinya sebanyak
kehidupan sehari-hari 34 orang (91,9%).
(AKS). Penurunan f. Karakteristik lama stroke,
kemampuan tersebut sebagian besar responden
mempengaruhi harga diri telah mengalami pasca
pasien stroke. stroke lebih dari satu tahun
sebanyak 28 orang
(75,7%).
g. Karakteristik rehabilitasi
medik, sebagian besar

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

responden melakukan DAFTAR PUSTAKA


rehabilitasi medik
Adib, M. (2011). Pengetahuan Praktis
sebanyak 24 orang
Ragam Penyakit Mematikan
(64,9%). yang Paling Sering Menyerang
2. Skala kecacatan pasien pacsa Kita. Yogyakarta: Bukubiru.
stroke di Wilayah Kerja
Puskesmas Wonopringgo American Heart Association. (2017).
„Heart Disease and Stroke
Kabupaten Pekalongan Tahun
Statistics 2017‟. Diakses pada
2017 sebagian besar tanggal 10 Februari 2017
responden yakni sebanyak 9 dihttps://www.heart.org/idc/grou
orang (24,3%) memiliki p/ahamah-
kategori kecacatan ringan dan public/@wcm/@sop/@smd/doc
terdapat 9 orang (24,3%) uments/douwnloadable/ucm_491
memiliki kategori normal, Bariroh, U., Setyawan, H.,
hampir tidak ada gangguan Sakundarno, N. (2016).
fungsi. „Kualitas Hidup Berdasarkan
3. Tingkat kemandirian Activity Karakteristik Pasien Pasca
of Daily Living (ADL) pasien Stroke Studi di RSUD Tugurejo
pasca stroke di Wilayah Kerja Kota Semarang‟. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. vol. 4,
Puskesmas Wonopringgo
no.4.
Kabupaten Pekalongan Tahun
2017 mayoritas responden Bruno, A., et all. (2012). „Improving
yakni sebanyak 18 orang Modified Rankin Scale
(48,6%) memiliki kategori Assessment with a Simplified
Questionaire‟. Journal of The
mandiri total. Selain itu juga
American Heart
terdapat responden sebanyak 5 Association,AHA.
orang (13,5%) memiliki
kategori tergantung paling Ashofi, F. (2016). „Hubungan
Dukungan Keluarga terhadap
berat.
Tingkat Kemandirian Pasien
4. Terdapat hubungan yang Stroke di Wilayah Kerja
signifikan antara skala Puskesmas Wonopringgo
kecacatan dengan tingkat Kabupaten Pekalongan‟, Skripsi
kemandirian Activity of Daily Skep, STIKES Muhammadiyah
Living (ADL) pada pasien Pekajangan Pekalongan.
stroke di Wilayah Kerja Auryn, V. (2009). Mengenal &
Puskesmas Wonopringgo Memahami Stroke. Yogyakarta:
Kabupaten Pekalongan yang Katahati.
ditunjukkan dengan nilai p
Cincura C., et all. „Validation of the
value sebesar 0,001 (0,001 <
National Institutes of Health
0,05). Stroke Scale, Modified Rankin
Scale and Barthel Index in
Brazil : the Role of Cultural

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

Adaptation and Structured Gofir, A. (2009). Manajemen


Interviewing‟. Journal of Stroke.Yogyakarta: Pustaka
Cerebrovasc Dis. vol.27, Cendekia Press.
hh.119-122.
Ginsberg, L. (2008). Lecture Notes
Corwin, E. J. (2009). Buku Saku Neurologi edisi Kedelapan,
Patofisiologi Edisi Revisi 3, trans. Indah R.W. Jakarta :
trans. Nike Budhi S. Jakarta : Erlangga Medical Series.
EGC.
Hariandja, J.R.O. (2013). „Identifikasi
Dharma, K. K. (2013). Metodologi Kebutuhan Akan Sistem
Penelitian Keperawatan. Rehabilitasi Berbasis Teknologi
Jakarta: CV.Trans Info Media. Terjangkau untuk Penderita
Stroke di Indonesia‟. Skripsi
Dinas Kesehatan Kabupaten S.Ked, Universitas Katolik
Pekalongan. (2016). „Laporan Parahyangan.
Penyakit Tidak Menular, data
DINKES Kabupaten Hidayat, A. A. A. (2009). Metode
Pekalongan‟. Penelitian Keperawatan dan
Teknik Analisis Data. Jakarta :
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Salemba Medika.
Tengah. (2015). „Kasus Baru
Penyakit Tidak Menular di Hernanta, I. (2013). Ilmu Kedokteran
Puskesmas dan Rumah Sakit Lengkap tentang Neurosain.
Provinsi Jawa Tengah‟. Yogyakarta: D-Medika.
Diwanto, M. A. (2009). Tips Irianto, K. (2015). Memahami
Mencegah Stroke, Hipertensi & Berbagai Macam Penyakit.
Serangan Jantung. Yogyakarta: Bandung: Alfabeta.
Paradigma Indonesia.
Junaidi, I. (2006). Stroke A-Z. Jakarta:
Fadulloh, S.F., Upoyo, A.S., & PT Bhuana Ilmu Populer.
Hartanto, Y.D. (2014).
„Hubungan Tingkat Jajak, MD. (2015). Stroke Momok
Ketergantungan dalam yang Menakutkan. Yogyakarta:
Pemenuhan Aktivitas Kehidupan Pustaka Pelajar.
Sehari-Hari (Aks) dengan Harga
Jojang, H., Runtuwene, T., & Maja
Diri Penderita Stroke di
P.S. (2016). „Perbandingan
Poliklinik Syaraf RSUD Prof.
National Institute of Health
Dr. Margono Soekarjo
Stroke Scale (NIHSS) pada
Purwokerto‟. The Soedirman
Pasien Stroke Hemoragik dan
Journal of Nursing. vol. 9, no.2.
Non-hemoragik yang Rawat
Feigin, V. (2007). Panduan Inap di Bagian Neurologi RSUP
Bergambar tentang Pencegahan Prof. Dr. R. D. Kandou
dan Pemulihan Stroke, trans. Manado‟. Jurnal e-Clinic (eCl).
Brahm U. Jakarta: PT Bhuana vol.4, no.1.
Ilmu Populer.

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

Karunia, E. (2016). „Hubungan antara Pinzon, R., & Laksmi, A. (2010).


Dukungan Keluarga dengan Awas Stroke! Pengertian, gejala,
Kemandirian Activity of Daily tindakan, perawatan, dan
Living Pasca Stroke‟. Jurnal pencegahan. Yogyakarta: Andi
Berkala Epidemiologi. vol.4, Offset.
no.2.
Pudiastuti, R. A. (2011). Penyakit
Kushariyadi. (2010). Asuhan Pemicu Stroke. Yogyakarta:
Keperawatan pada Klien Lanjut Nuha Medika.
Usia. Jakarta: Salemba Medika.
Quinn TJ., Dawson J., Walters MR.,
Maharani, S.H., (2014). „Perbedaan Lees KR. (2009). „Reliability of
Tingkat Kemampuan Aktivitas the Modified Rankin Scale: A
Kehidupan Sehari-hari pada Systematic Review‟. Journal of
Kejadian Stroke Iskemik the American Heart Association.
Serangan Pertama dan Berulang vol.40, hh.3393-3395.
di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta‟. Skripsi Sked. Raeni, N., Christantie, E., & Haryani.
Universitas Sebelas Maret (2008). „Gambaran Tingkat
Surakarta. Ketergantungan Activity Daily
Living pada Pasien Stroke
Marjoko, B.R., Utomo, W., Hasanah, Hemoragik dan Non Hemoragik
O. (2014). „Analisis Status Berdasarkan Indeks Barthel‟.
Fungsional Pasien Stroke saat Jurnal JIK. vol.03, no.01, hh.28-
Keluar Ruang Merak II RSUD 32.
Arifin Achmad Pekanbaru‟.
Rahayu, S., Utomo, W., & Utami, S.
Maryam, R.S., Ekasari, M.F., (2014). „Hubungan Frekuensi
Rosidawati, Jubaedi, A., Stroke dengan Fungsi Kognitif
Batubara, I. (2008). Mengenal di RSUD Arifin Achmad‟.
Usia Lanjut dan Perawatannya. Jurnal JOM PSIK. vol.1, no.2,
Jakarta : Salemba Medika. hh.1-10.
Nabyl, R. A. (2012). Deteksi Dini Ratnasari, P., Kristiyawati. S.P.,
Gejala dan Pengobatan Stroke. Solechan, A. (2013) „Hubungan
Yogyakarta: Aulia Publishing. Tingkat Ketergantungan Activity
of daily Living dengan Depresi
Nursalam. (2009). Konsep dan pada Pasien Stroke di RSUD
Penerapan Metodologi Tugurejo Semarang‟.
Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika. Riset Kesehatan Dasar. (2013). Badan
Penelitian dan Pengembangan
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Kesehatan. Kementrian
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kesehatan RI. Jakarta.
Rineka Cipta.
Sari, I.P. (2015). „Faktor-Faktor yang
Puskesmas Wonopringgo. (2016). berhubungan dengan Terjadinya
„Laporan Penyakit Tidak Stroke Berulang pada Penderita
Menular Puskesmas Pasca Stroke‟.
Wonopringgo‟.

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
Website: site_stikesmuh-pkj.ac.id Email : stikespkj@yahoo.co.id

Siswanto, Susila & Suyanto. (2015). Wirawan, R.P. (2009). „Rehabilitasi


Metodologi Penelitian Stroke pada Pelayanan
Kesehatan dan Kedokteran. Kesehatan Primer‟. Jurnal
Yogyakarta : Bursa Ilmu. Kedokteran Indonesia. vol.59,
no.2.
Suharni, R. & Indarwati. (2010).
„Tingkat Pengetahuan Keluarga World Health Organization. (2017).
dan Kesiapan Keluarga dalam „The Top 10 Causes of Death‟,
Merawat Anggota Keluarga diakses pada tanggal 2 Februari
yang Menderita Stroke di Desa 2017 di http:
Kebakkramat Karanganyar‟. //www.who.int/mediacentre/fact
Jurnal Gaster. vol.7, no.2, sheets
hh.581-592. /fs310/en/#.WMA7G_W0_Dc.fa
cebook.
Sugiyono. (2009). Statistika untuk
Penelitian. Indonesia: CV.
Alfabeta.
Supardi, S., & Rustika. (2013). Buku
Ajar Metodologi Riset
Keperawatan. Jakarta: CV.
Trans Info Media.
Tarwoto, Wartonah & Suryati, E. S.
(2007). Keperawatan Medikal
Bedah Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta : Sugeng
Seto.
Tilong, A. D. (2012). Kitab Herbal
Khusus Terapi Stroke.
Yogyakarta: D-Medika.
Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2013).
Keperawatan Medikal Bedah
(Keperawatan Dewasa).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Wiraguna, L. T. (2014). „Gambaran
Tingkat Kemandirian dalam
Activities Daily Living (ADL)
pada Lansia di Desa Leyangan
Kecamatan Ungaran Timur
Kabupaten Semarang‟. Jurnal
Skripsi. hh.1-13.

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Jl.Raya Ambokembang No.8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax (0285) 785555

Anda mungkin juga menyukai