BAB I
PENDAHULUAN
berdampak pada perubahan diri manusia baik secara fisik, kognitif, perasaan,
sosial dan kualitas tidur (Kadir, 2007 dalam Wibowo, 2009). Usia lanjut
adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan
berkembang dari usia balita, remaja, dewasa dan lansia yang merupakan
mati. Bagi manusia yang normal, tentu telah siap menerima keadaan baru
dalam setiap fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi
Usia lanjut dapat dimulai dari batasan umur setelah dewasa akhir.
1
2
age) antara usia 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) berusia antara 60
dan 74 tahun, lanjut usia tua (old) usia 75 –90 tahun, dan usia sangat tua (very
tahun 2000 sebanyak 14.439.967 jiwa (7,18 persen dari jumlah keseluruhan
urutan ketiga dari negara-negara Asia dengan jumlah lansia terbesar setelah
tidur dirasakan dalam kehidupan setelah seharian lelah beraktivitas dan secara
otomatis tubuh akan memberi sinyal untuk istirahat (Hardinge & Shryock,
3
mencapai batasnya, energi dalam tubuh menjadi berkurang dan manusia akan
tubuh bisa optimal untuk beraktivitas pada hari berikutnya. Seseorang akan
terbangun dari tidurnya secara perlahan dan alami saat tubuh sudah
mendapatkan tidur yang cukup (Johns, Sutton, & Webster, 1962). Kebutuhan
tidur yang cukup ditentukan oleh kualitas dan kuantitas tidur yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain penyakit, latihan dan kelelahan,
susah tidur pulas, sering terbangun di malam hari dan sulit memulai tidur
dibutuhkan untuk jatuh tidur (sleep latency), perasaan tidur yang kurang,
terbangun cepat dan tidur sekejap pada siang hari (naps) sering terjadi
berulang dan tidak disadari. Jumlah total waktu tidur normal pada kebutuhan
tidur sewajarnya yaitu 6 jam/hari (Potter & Perry, 2011). Perubahan pola
tidur pada lansia didasari oleh berubahnya ritme sirkadian. Hal ini
norepinephrine dan serotonin. Keduanya berperan dalam hal terjaga dan rasa
Fungsi dari sistem organ makhluk hidup diatur oleh ritme sirkadian
selama 24 jam. Ritme sirkadian mengatur siklus tidur, suhu tubuh, aktivitas
4
yang mempengaruhi kerja dari SCN adalah cahaya, aktivitas sosial dan fisik
(Bliwise & Endeshaw, 2006). Pada saat cahaya masuk ke retina maka neuron
fotoreseptor SCN akan teraktivasi. SCN akan merangsang pineal gland untuk
2010). Penurunan fungsi dari SCN berkaitan dengan pertambahan umur. Pada
(ativan, valium, dan diazepam) (Widya, 2010). Namun, pada lansia terjadi
farmakologi adalah pilihan alternative yang lebih aman, yakni dengan cara
terapi stimulus control, melakukan olahraga ringan, berjalan kaki pada pagi
hari, berlari-lari kecil, senam atau sekedar peragangan otot dan terapi
Salah satu terapi relaksasi adalah dengan rendam kaki dengan air
panas atau hangat dari air hangat ke dalam tubuh karena ada banyak titik
5
air hangat memberikan efek fisiologis terhadap beberapa bagian tubuh organ
aliran darah dari kaki menuju ke rongga dada dan darah akan berakumulasi di
pembuluh darah dan meningkatkan denyut jantung efek ini berlangsung cepat
setelah terapi rendam air hangat diberikan. Prinsip kerja terapi ini juga akan
darah lancar maka tubuh kita akan rileks dan kualitas tidurpun semakin