INFEKSI NOSOKOMIAL
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan tempat perawatan dan pengobatan untuk seseorang
keluhan penyakit bisa menyebabkan tempat ini dihinggapi banyak kuman dan
virus. Jika pasien, pengunjung, bahkan petugas medis rumah sakit kurang
Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar
sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan
self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection)
disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu
Timur, dan Pasifik Barat) menunjukkan rata-rata 8,7% pasien di rumah sakit
kelompok yang berisiko mendapat infeksi nosokomial. Infeksi ini dapat terjadi
melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari
pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien.
Terlebih dengan adanya penyakit seperti MRSA dan Mers yang dapat
menginfeksi siapa saja dengan tingkat penularan melalui kontak dan udara.
Ruang 24B IRNA I RSUD dr. Syaiful Anwar Malang, didapatkan bahwa 8 dari
10 keluarga pasien tidak mengetahui tentang infeksi yang didapat dari rumah sakit
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
diharapkan pasien dan keluarga memahami tentang pengertian, jenis, dan cara
2. Tujuan Khusus
C. MATERI
(Terlampir)
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
2. Sasaran
Keluarga pasien di ruang 24B IRNA I RSUD dr. Syaiful Anwar Malang
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab/diskusi
a. Leaflet
b. Laptop
c. LCD Proyektor
E. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan mengucapkan Menjawab salam
salam.
Memperkenalkan anggota kelompok Mendengarkan
F. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
INFEKSI NOSOKOMIAL
A. Pengertian
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh
yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul
selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu
gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi
nosokomial.
Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah
infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ±
72 jam berada di tempat tersebut (Karen Adams & Janet M. Corrigan, 2009).
Infeksi ini terjadi bila toksin atau agen penginfeksi menyebabkan infeksi lokal
atau sistemik.
1. Demam
2. Bernapas cepat,
3. Kebingungan mental,
4. Tekanan darah rendah,
5. Urine output menurun,
6. Sel darah putih tinggi
7. Radang paru-paru, termasuk kesulitan bernapas dan ketidakmampuan untuk
batuk
8. Infeksi : pembengkakan, kemerahan, dan kesakitan pada kulit atau luka di
(air borne)
4) Penularan melalui vektor, yaitu penularan melalui hewan atau serangga
dan Staph lain bisa menyebabkan infeksi dengan memasuki tubuh lewat
atau sistem ketahanan buruk – atau yang kulitnya terbuka karena luka, baru
dioperasi atau penyakit kulit, lebih cenderung terkena infeksi Staph. MRSA
bisa menyebabkan infeksi kulit seperti bisul, infeksi di bawah kulit, serta
infeksi yang lebih parah pada tulang, darah, paru-paru dan bagian tubuh
kesehatan di dalam ruang isolasi juga sangat penting. Ruang isolasi ini
Sebaiknya satu pasien berada dalam satu ruang isolasi, tetapi bila sedang
Baju khusus (gaun) juga harus dipakai untuk melindungi kulit dan pakaian
cairan tubuh, urin dan feses, serta melindungi pasien dari mikroorganisme
yang menempel pada tubuh pengunjung yang berasal dari luar rumah
sakit.
d. Mencuci tangan
infeksi. Teknik yang digunakan adalah teknik cuci tangan 6 langkah. Dapat
MRSA.
1. Buka semua perhiasan, basuh tangan dengan air, tuangkan sabun atau
2. Gosok punggung tangan kiri dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
3. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jariJari-jari sisi dalam kedua
digosokkan
5. Gosok ibu jari tangan kiri dengan gerakan memutar dalam genggaman
dengan cara memutar. Dan lakukan sebaliknya. Bilas tangan denga air
mengalir. Keringkan dengan tisu sekaali pakai, gunakan tisu bekas untuk
menutup keran.
20-40 detik
2. Kewaspadaan
Transmisi
Udara
a. Menggunakan Masker
Masker, sebagai pelindung terhadap penyakit yang ditularkan
cara menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi
DAFTAR PUSTAKA
Https:www.scribd.com/doc/230576053/SAP-Infeksi-Nosokomial
Https://www.scribd.com/document/375801223/Satuan-Acara-Penyuluhan-Phbs-Rs.
Soeparman, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI, Jakarta; 2001