Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN

“HYDROPOWER”

Disusun oleh :
Aditya Rofi Pratama 21030114120048
Agyet Syifa Firnanda 21030115120034
Eka Puspita Ning Rahayu 21030115120049
Fithrotul Azizah 21030115120099
Intan Yumiati Putri 21030115140167
Nadya Syaputri 21030115120033
Pratika Febrianti 21030115120103
Wiwik Dwi Novia Kumala 21030115120032
Yulinar Firdaus 21030115120045

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018

i
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah “Solar Energy” sebagai tugas mata kuliah MKP
IV: Teknologi Energi Terbarukan dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Penyusun makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan
baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
penyusunan makalah ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bakti Jos, DEA selaku dosen pengampu mata kuliah MKP IV: Teknologi
Energi Terbarukan.
2. Teman-teman yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan. Oleh sebab itu,
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan agar penyusunan
makalah ini menuju sempurna.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat berguna
menambah ilmu pengetahuan.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................................. i


PRAKATA...................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 2
2.1. Pengertian Hydropower.................................................................................................... 2
2.2. Sumber-Sumber Hydropower .......................................................................................... 3
2.3. Komponen-Komponen Hydropower ................................................................................ 5
2.4. Prinsip Kerja Hydropower ............................................................................................... 7
2.5. Jenis-Jenis Hydropower ................................................................................................... 8
2.6. Potensi dan Pemnfaatan Hydropower di Indonesia.......................................................... 9
2.7. Kelebihan dan Kekurangan hydropower ........................................................................ 12
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 14
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 14
3.2. Saran ............................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sumber air ................................................................................................................... 2


Gambar 2.2 Sumber hydropower berasal dari arus sungai ............................................................. 3
Gambar 2.3 sumber hydropower berasal dari gelombang air laut .................................................. 4
Gambar 2.4 sumber hydropower berasal dari air terjun ................................................................. 4
Gambar 2.5 Komponen-komponen hydropower ............................................................................ 5
Gambar 2.6 Bendungan/dam .......................................................................................................... 5
Gambar 2.7 Turbin .......................................................................................................................... 6
Gambar 2.8 Prinsip kerja Hydropower ........................................................................................... 7

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada
air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir).
Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi
yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis
maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan
kincir air atau turbin air yang memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di
sungai. Sejak awal abad 18 kincir air banyak dimanfaatkan sebagai penggerak
penggilingan gandum, penggergajian kayu dan mesin tekstil. Memasuki abad 19 turbin
air mulai dikembangkan (Subaru, 2010).
Aliran sungai dengan sejumlah anak sungainya dibendung dengan sebuah Dam.
Airnya ditampung dalam waduk yang kemudian dialirkan melaui Pintu Pengambilan Air
(Intake Gate) yang selanjutnya masuk ke dalam Terowongan Tekan (Headrace Tunnel).
Sebelum memasuki Pipa Pesat (Penstock), air harus melewati Tangki Pendatar (Surge
Tank) yang berfungsi untuk mengamankan pipa pesat apabila terjadi tekanan kejut atau
tekanan mendadak yang biasa disebut sebagai pukulan air (water hammer) saat Katup
Utama (Inlet Valve) ditutup seketika. Setelah Katup Utama dibuka, aliran air memasuki
Rumah Keong (Spiral Case). Aliran air yang bergerak memutar Turbin dan dari turbin,
air mengalir keluar melalui Pipa Lepas (Draft Tube) dan selanjutnya dibuang ke Saluran
Pembuangan (Tail Race). Poros turbin yang berputar tersebut dikopel dengan poros
Generator sehingga menghasilkan energi listrik. Melalui Trafo Utama (Main
Transformer), energi listrik disalurkan melewati Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
70 kV ke konsumen melalui Gardu Induk.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Hydropower


Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, pada air
tersimpan energi potensial (air terjun ) dan energi kinetik (air yang mengalir). Tenaga air
(hydropower) merupakan energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang
dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis maupun
energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air
atau turbin yang memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai(Subaru,
2010).
Air yang mengalir dari hulu ke hilir. Energi hydropower sangat bergantung
dengan curah hujan. Seperti yang kita ketahui, panas matahari menyebabkan air di danau
dan lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai
hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir kembali ke laut. Air
yang mengalir ini dapat digunakan untuk memutar turbin yang mendorong proses
mekanis untuk memutar generator yang dapat menghasilkan listrik.

Gambar 2.1 Sumber air

2
2.2.Sumber-Sumber Hydropower
1. Arus sungai
Arus sungai mempunyai kelebihan dibandingkan dengan angin ataupun
matahari yang cenderung lebih dipengaruhi oleh cuaca, sementara arus sungai
mempunyai aliran yang tetap dan tidak banyak mengalami perubahan hingga
ratusan tahun. Selain itu, air mempunyai berat jenis yang lebih besar
dibandingkan dengan udara, dan hal itu berarti bahwa potensi energi yang bisa
dihasilkan 321.800 km sungai-sungai besar di dunia lebih besar dibandingkan
dengan energi yang bersumber dari angin (Rafsanjani dan Elviegas, 2013).

Gambar 2.2 Sumber hydropower berasal dari arus sungai


2. Gelombang air laut/ombak
Salah satu tenaga alternatif adalah tenaga air laut. Air laut memiliki
banyak manfaat. Salah satunya, menghasilkan energi listrik dari pusat pembangkit
listrik tenaga ombak. Sifat ketersediannya terus setiap waktu menjadikan ombak
baik untuk dijadikan sebagai pembangkit tenaga listrik Melalui pembangkit listrik
ini, energi besar yang dimiliki ombak dapat diubah menjadi tenaga listrik. Arus
laut bergerak dua arah (bi-direction) (Affan, 2013).

3
Gambar 2.3 Sumber hydropower berasal dari gelombang ari laut
3. Air terjun
Air terjun yang jatuh menyimpan energi yang besar. Air yang jatuh
tersebut dapat diarahkan untuk memutar turbin. Akibatnya, turbin akan berputar
sehingga generator listrik bekerja. Generator tersebut dapat menghasilkan listrik
yang digunakan untuk keperluan sehari-hari (Affan, 2013).

Gambar 2.4 Sumber hydropower berasal dari air terjun

4
2.3. Komponen-Komponen Hydropower
Hyropower terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut (Rompas, 2011):

Gambar 2.5 Komponen –komponen hydropower


1. Bendungan/dam

Gambar 2.6 Bendungan/dam


Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air.
Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah pembangkit listrik

5
tenaga air. Kebanyakan bendungan juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk
membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Tipe-tipe bendungan, antara lain:
a. Bendungan beton
 Bendungan gravitasi
 Bendungan busur
 Bendungan rongga
b. Bendungan urugan
 Bendungan urugan batu
 Bendungan urugan tanah
c. Bendungan besi
d. Bendungan kayu
2. Penstok
Yaitu pipa yang menghubungkan dam dengan turbin

3. Turbin

Gambar 2.7 Turbin


Yaitu mata pisau silinder yang bergerak ketika air menghantamnya. Turbin air
dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk tenaga
industri untuk jaringan listrik. Sekarang lebih umum dipakai untuk generator listrik.

6
Turbin kini dimanfaatkan secara luas dan merupakan sumber energi
yang dapat diperbaharukan.
4. Generator
Yaitu komponen yang terhubung dengan turbin dan menghasilkan arus listrik
5. Inductor
Yaitu komponen yang mengubah energi listrik menjadi energi yang dapat digunakan.
6. Transmission Lines
Yaitu komponen yang menghubungkan arus listrik dari generator menuju
pembangkit-pembangkit listrik di tempat yang membutuhkan.
(Rompas, 2011)

2.4.Prinsip Kerja Hydropower


Cara kerja pembangkit listrik tenaga air adalah dengan mengambil air dalam jumlah
debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk) melalui intake, kemudian dengan
menggunakan pipa pembawa (headrace) air diarahkan menuju turbin. Namun sebelum
menabrak turbin, air dilewatkan ke pipa pesat (penstock) tujuannya adalah meningkatkan
energi dalam air dengan memanfaatkan gravitasi. Selain itu pipa pesat juga mempertahankan
tekanan air jatuh, oleh karena itu pipa pesat tidak boleh bocor. Turbin yang tertabrak air akan
memutar generator dalam kecepatan tertentu, sehingga terjadilah proses konversi energi dari
gerak ke listrik. Sementara air yang tadi digunakan untuk memutar turbin dikembalikan ke
alirannya. Besarnya energi yang dapat dikonversi menjadi energi listrik bergantung pada
ketinggian jatuh air (Head) dan begitu pula pemilihan turbin untuk PLTA(Steel, 2013).

Gambar 2.8 Prinsip kerja hydropower


7
2.5.Jenis-Jenis Hydropower

Jenis-jenis dari hydropower dapat dikelompokan menjadi 3 bagian.

A. Berdasarkan ketinggian head, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:


 High-Head Hydropower
Ketinggian dam yang biasa digunakan lebih dari 20 ft.
 Low-Head Hydropower
Banyak hydropower dengan sistem yang kecil mempertimbangkan
pemaikan low-head hydropower karena ketinggian dari air yang jatuh cukup
rendah. Low-Head Hydropower sistem pada umumnya kurang dari 20 ft.
B. Berdasarkan reservoir / penampungan air, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

 Dam/bendungan
Dam adalah sebuah bendungan yang menampung air dari reservoir. Air
tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin. Tipe penampungan ini harus ada
sumber air yang besar (Dell & Rand, 2014).
 Run of the river system/bendungan kecil
Secara sederhana run of river hydropower memanfaatkan aliran air sungai
yang sebagian dilewatkan pada suatu saluran, memutar turbin dan kemudian
dibuang kembali menuju sungai induk. Run of river hydropower biasanya
diaplikasikan pada pembangkitan listrik skala menengah ke bawah atau yang
biasa disebut dengan mikrohydropower. Umumnya pembangkit ini
membangkitkan daya maksimal sekitar 5 MW (Kholiq, 2015).
C. Berdasarkan power/energi yang dihasilkan
 Large Hydropower Plant
Tipe ini merupakan tipe hydropower plan terbesar yang mana
membutuhkan banyak sekali komponen yang kompleks untuk membangun sebuah
hydropower plant yang besar, kemudian output yang dihasilkan dari tipe
hydroelectric power plant ini lebih dari 30 Megawatt. Dan sebagai informasi saja,
Menurut USGS[6] dalam artikel berjudul “Three Gorges Dam : The World’s
largest hydroelectric plant” yang mana hydropower plant terbesar di Dunia

8
berlokasi di China. Hydroelectric Power Plant ini memanfaatkan aliran arus
sungai Yang Tze yang mana dari Hydroelectric power plant ini menghasilkan
output energi sebesar 22.500 Megawatt.
 Medium Hydropower Plant
Tipe ini merupakan tipe hydropower plant yang cukup besar dengan
komponen yang cukup kompleks dan output dari 15 sampai kurang dari 100
megawatt
 Small Hydropower Plant
Tipe ini merupakan tipe hydropower plant yang tergolong medium dengan
komponen yang tidak terlalu kompleks, output energi dari pembangkit listrik ini
sebesar 1 sampai 15 megawatt
 Mini Hydropower Plant
Power plant ini sangat sedehana dalam pembuatannya dan tidak terlalu
kompleks komponennya, kemudian output energi ini sebesar 100 kilowatt sampai
dibawah 1 megawatt
 Mikro Hydropower Plant
Power plant yang sangat sederhana dengan pembuatan tak terlalu rumit
dengan output energi sebesar 100 Kilowatt biasanya power plant ini dugunakan
untuk pengolahan hasil pertanian sebagai pengganti diesel

2.6.Potensi dan Pemnfaatan Hydropower di Indonesia


Berikut beberapa alasan mengapa teknologi hydro power dapat diterapkan di Indonesia.
1. Indonesia memiliki banyak sungai yang berpotensi untuk dijadikan pembangkit
listrik.
Dengan menerapkan conventional hydroelectri , run-of-the-river
hydroelectricity atau small hydro projects, sungai-sungai di Indonesia dapat
dijadikan sumber energi listrik yang ramah lingkungan. Menurut Menteri Pekerjaan
Umum dan Dirut PLN Indonesia FahmiMochtar dalam alpensteel.com, Indonesia
memiliki potensi PLTA sebesar 70,000 MegaWatt. Menurut beliau, hanya 6%-nya
saja yang sudah dimanfaatkan. Sangat disayangkan jika potensi tersebut tidak

9
dimanfaatkan dengan optimal. Padahal, sungai-sungai besar di Indonesia jumlahnya
cukup banyak.
2. Perairan laut di Indonesia menyimpan potensi energi listrik yang sangat besar.
Berdasarkan riset yang dikembangkan oleh BPPT, selat-selat di NTB dan NTT
diperkirakan dapat menghasilkan listrik sebesar 3000MW. Dengan memanfaatkan
teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Air laut (PLTAL), derasnya arus laut dapat
diubah menjadi energi listrik. Teknologi tersebut sudah diterapkan di Norwegia.
Sekitar 80% kebutuhan listrik negara tersebut dipasok dari PLTAL. Coba bayangkan,
jika Norwegia saja mampu, bagaimana dengan Indonesia yang merupakan negara
maritim? Jangankan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, untuk dijual ke negara
tetangga pun masih mungkin.
3. Banyaknya desa-desa yang terisolasi listrik.
Menurut Drs. Agus Salim M.Eng Direktur Teknologi Konversi dan Konversi
Energi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam alpensteel.com,
sekitar 48% atau 18 juta rumah di Indonesia belum dialiri listrik. Sebagai contoh,
desa Bacu-Bacudi Makassar. Awalnya desa tersebut tidak dialiri listrik sedangkan
pemerintah tidak begitu tanggap bahwa mereka sangat membutuhkan listrik. Namun,
sejak teknologi micro hydro project atau yang lebih dikenal dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) digunakan, kebutuhan listrik desa tersebut
dapat terpenuhi. Dengan membendung sungai, memakai generator bekas, dan
memanfaatkan pohon aren sebagai pipa penyalur air ke turbin, PLTMH tersebut
mampu menghasilkan listrik sebesar 3kWh yang cukup untuk 1.500 orang yang
tinggal disana. Dengan kapasitas 3kWh, warga dapat menonton TV, anak-anak dapat
belajar di malam hari, dan bahkan beberapa warga menggunakan rice cooker.
4. Teknologi hydro power relatif tidak memakan banyak biaya.
Menurut Rizal, Deputi Menko Bidang Kerja Sama Internasional
dalam okezone.com, teknologi tenaga air (PLTAL) lebih murah dibandingkan
teknologi tenaga panas bumi. Biaya investasi mungkin telihat sangat besar tetapi
biaya perawatan justru relatif lebih murah. Sedangkan, untuk teknologi PLTMH pun
demikian, dengan modal generator bekas dan kayu pohon aren, warga desa Bacu-

10
Bacu Makassar dapat menikmati listrik murah dengan biaya perawatan hanya
Rp20.000, – 30.000,-.
5. Teknologi hydro power dapat dipadukan dengan sistem irigasi.
Konsep PLTMH hampir sama dengan PLTA karena sama-sama membendung
aliran sungai. Aliran sungai yang telah melewati turbin dapat disalurkan ke sistem
irigasi yang akan mengalir ke sawah atau kebun masyarakat. Dengan membendung
air, volume air dapat dijaga sehingga sawah-sawah tidak akan kekurangan air saat
musim kemarau. Selain itu, kepedulian masyarakat terhadap hutan akan semakin
meningkat. Masyarakat akan menjaga kelestarian hutan yang merupakan sumber air.
(Affandi, 2013)

Pemanfaatan Hydropower di Indonesia

Di Indonesia, dalam negeri yang memiliki ribuan pulau dan jutaan aliran sungai
yang berpotensi menghasilkan listrik. Memiliki kapasitas terpasang 1.008 Mega Watt
(MW). PLTA Cirata merupakan pembangkit listrik bertenaga air (PLTA) terbesar di
Indonesia. Berlokasi di Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Purwakarta,
Jawa Barat, pembangkit ini total 8 orang karyawan mengoperasikan 8 turbin yang
masing-masing menghasilkan daya 126 MW tersebut. dengan spesifikasi kedalaman 200
meter, ada 3 lantai yang masing-masing memiliki panjang 800 meter, dan lebar sekitar 20
meter.

Menjadi yang terbesar bukan berarti menjadikan PLTA Cirata menjadi pembangkit
utama kelistrikan di daerah Jawa-Bali. Menurut Senior Supervisor Manajemen Mutu,
resiko, dan kepatuhan PT Pembangkit Listrik Jawa Bali, dikutip dari wawancara dengan
detikfinance, PLTA ini hanya menjadi Backup apabila terjadi masalah kelistrikan pada
pembangkit tenaga uap atau pembangkit tenaga gas. dalam pengoperasian PLTA Cirata,
hanya 1 sampai 3 turbin yang aktif berjalan pada saat musim kemarau, dan berjalan aktif
sampai 8 turbin apabila musim hujan.

Pengembangan yang dilakukan seperti di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng),


memperhatikan potensi energi primer yang terdapat di daerah untuk di manfaatkan oleh
provinsi tersebut adalah energi air. Terdapat potensi tenaga air di daerah aliran sungai

11
(DAS) Barito dan Katingan di Puruk Cahu, Muara Teweh dan Kasongan dengan
kapasitas 356 megawatt (MW). Potensi terdeteksi di pembangkit listrik tenaga air
(PLTA) Riam Jerawi di kabupaten Katingan dengan kapasitas 72MW, selain itu
bendungan PLTA Muara Juloi di kabupaten Murung Raya dengan kapasitas 284 MW.
(ESDM, 2017). potensi tersebut dalam tahap identifikasi oleh Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Kalteng, dan memerlukan studi lebih lanjut untuk dapat dikembangkan.

Sejauh ini, pengembangan yang dilakukan hanya bersifat kecil dan kurang berarti
seperti yang terbesarpun hanya dibangun pada masa Presiden Soeharto, pada tahun 1986.
Tidak kelihatan pembangunan yang masif lagi pada pengembangan Pembangkit Listrik
Tenaga Air. Apakah pemerintah hanya akan fokus kepada hal lain seperti Pembangkit
listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ? Semoga

(Idris, 2015)

2.7.Kelebihan dan Kekurangan hydropower


KELEBIHAN

1. Tenaga air merupakan sumber energi bersih yang terbarukan dan tidak mencemari
planet kita dengan emisi CO2 yang berbahaya, tidak seperti pembakaran pada bahan
bakar fosil. Tenaga air hampir tidak ada emisi CO2,NOx,SOx,hidrokarbon dan
partikulat lainnya.
2. Sumber energi terbarukan dengan efisiensi konversi yang tinggi untuk listrik hingga
lebih dari 80%.
3. Bisa digunakan untuk aplikasi base load, peaking dan pumped storage
4. Memiliki Daya sebesar 10 KW sampai 20.000 KW
5. Dapat digunakan dalam waktu yang lama
6. Tenaga air merupakan sumber energi yang jauh lebih stabil (konstan) dibandingkan
dengan tenaga angin dan tenaga surya
7. Biaya operasional dan pemeliharaan yang relatif rendah
(Rompas,2011)

12
KELEMAHAN

1. Bendungan tenaga air dapat mengganggu aliran alami sungai yang dapat memiliki
banyak dampak negatif pada ekosistem sungai seperti erosi, tanah longsor dan
kerusakan geologi yang serius.
2. Biaya awal (investasi) yang sangat mahal
3. Memiliki dampak negatif pada kesehatan
4. Dalam kontruksi proyek yang besar membutuhkan waktu yang lama
(Rompas,2011)

13
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Hydro power merujuk kepada teknologi yang mengubah air menjadi energi
listrik. Sebagai salah satu aplikasi dari green technology, hydro power menghasilkan
sedikit pencemaran dibandingkan dengan teknologi pembangkit lainnya. Prinsip
teknologi ini adalah menggunakan energi kinetik dari arus air untuk memutar turbin
yang nantinya akan diubah menjadi energi listrik.

3.2.Saran
Pengembangan hydropower di Indonesia sangat dibutuhkan karena Indonesia
memiliki potensi yang sangat besar untuk memanfaatkan energy terbarukan seperti
hydropower ini. Kerjasama pemerintah juga dibutuhkan dalam mengembangkan dan
memaksimalkan teknologi hydro power. Bukankah sebagai negara maritim dengan
perairan yang luas, hal ini dapat menjadi titik cerah dari ketergantungan kita terhadap
bahan bakar fosil.

14
DAFTAR PUSTAKA

Affan Maulana. 2013. Contoh Sumber EnergiAlternatif. Diakses pada tanggal 18 Maret 2018
dari http://penulisinfo.blogspot.co.id/2013/12/contoh-sumber-energi-alternatif.html
Affandi. 2013. Hydropower, Energi Listrik untuk Negri Maritim. http://gadgetan.com/hydro-
power-energi-listrik-untuk-negeri-maritim/41277 (Diakses pada tanggal 17 Maret 2018
pada pukul 11.10 WIB)

Ahmad, Rafsanjani dan Alvius, Elviegas. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut. Diakses
pada tanggal 18 Maret 2018 dari https://www.scribd.com/doc/187817889/Pembangkit-
Listrik-Tenaga-Arus-Laut
Dell, R. M., & Rand, D. A. J. 2014. Clean Energy - handbook for financial service institutions.
https://doi.org/10.1039/9781847550552

Idris. 2015. Melihat Lebih Dekat PLTA Terbesar di Indonesia yang Dibangun di Perut Bumi.
https://finance.detik.com/energi/3044074/melihat-lebih-dekat-plta-terbesar-di-
indonesia-yang-dibangun-di-perut-bumi ( Diakses pada tanggal 17 Maret 2018 pada
pukul 11.15 WIB )

Kholiq, I. 2015. Pemanfaatan energi alternatif sebagai energi terbarukan untuk mendukung
subtitusi bbm. Jurnal IPTEK, 19, 75–91.

Rompas, Parabelem, T.D. 2011. Analisis Pembankit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada
Daerah Aliran Sungai Ongklak Mongondow di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang
Mongondow. Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 16, No. 2. Fakultas Teknik Universitas
Negeri Manado. 2011
Steel, Alpen. 2013. Pelaksanaan Turbin Air. Diakses pada tanggal 17 maret 2018 dari
http://www.alpensteel.com/article/50-104-energi-sungai-pltmh--micro-hydro-
power/169--pelaksanaan-turbin-air.html
Subaru, Malik. 2010. Air Sebagai Sumber Energi Alternatif. Integrity Publishing.

15

Anda mungkin juga menyukai