Bp. S berusia 59 tahun datang ke RS tanggal 24 April jam 22.00 dengan keluhan sesak
nafas ke Instalasi Gawat Darurat. Pasien mengatakan sudah sesak sejak 4 hari sebelum
masuk RS namun bertambah berat sejak sore tadi. Pasien datang dalam keadaan CM. TD
140/105, T: 36,5, N: 86x/menit, RR: 30x/menit GCS : E4V5M6. Pasien juga mengeluh
batuk, saat dilakukan pemeriksaan dada, terdengar ronkhi dikedua lapang paru dilobus
bawah, di IGD pasien dipasang Infus RL 20 tpm , diberi terapi O2 3 Lpm dan injeksi
Ranitidin 1A. Kemudian pasien dibawa kebangsal Marwa Rawat Inap kelas III dengan
menggunakan kursi roda. Saat dilakukan pengkajian dewasa pada tanggal 1 Mei 2017
pasien mengeluh sesak nafas, semakin bertambah saat bergerak, pasien tampak selalu
duduk, ronkhi terdengar di lonus bawah paru kanan dan kiri, pasien mengatakan sedih
karena tidak ada yang menunggu karena istrinya yang biasa menunggu sedang sakit di
rumah sedangkan anaknya bekerja, sehingga hanya bisa menunggu waktu sore dan malam
hari, selama dirawat di Marwah pasien menerima terapi cairan infus tufotusin 20 tpm,
injeksi Ranitidin 1gr (1A)/12 jam. Nebulisasi C:P 1:1, O2 3 Lpm. Dari data RM bahwa
pasien ini selain di diagnose PPOK ia di diagnose bronchitis akut.
pasien dilakukan pemeriksaan fisik :
- Perkusi : paru : suara paru sonor di lobus atas kanan dan kiri serta sedikit
redup di lobus bawah kanan dan kiri IC 5 dan 6
- Auskultasi : paru : suara varu brongoveskuler, trakeal, dan Ronkhi di lobus
bawah paru kanan dan kir
Pasien dilakukan pemeriksaan Laboratorium dengan hasil Trombosit 45 ribu/mm3
High (normal 150-400), LED 1 66 mm3/jam High (normal 0-15), LED
2 68 mm3/jam High (normal 0-30)
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a) Pasien
Nama : Bp. S
No. RM : 0236273
Tanggal lahir/usia : 14 April 1959/ 59 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Karangtengah 6/10 Parakan Kauman Temanggung
Status : Kawin
Pekerjaan : Karyawan Swasta
b) Penanggung Jawab
Nama : Sdr. Fatturrahman
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karangtengah 6/10 Parakan Kauman Temanggung
Sumber Biaya : BPJS Jamkesmas
c) Resume Medis
Diagnosa Medis : PPOK
Bangsal/kelas : Marwa/ III14
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak nafas, semakin bertambah dengan bergerak dan berubah posisi
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Bp. S datang ke RS tanggal 24 April jam 22.00 dengan keluhan sesak nafas ke Instalasi
Gawat Darurat. Pasien mengatakan sudah sesak sejak 4 hari sebelum masuk RS namun
bertambah berat sejak sore tadi. Pasien datang dalam keadaan CM. TD 140/105, T:
36,5, N: 86x/menit, RR: 30x/menit. Pasien juga mengeluh batuk, saat dilakukan
pemeriksaan dada, terdengar ronkhi dikedua lapang paru dilobus bawah, di IGD pasien
dipasang Infus RL 20 tpm , diberi terapi O2 3 Lpm dan injeksi Ranitidin 1A. Kemudian
pasien dibawa kebangsal Marwa Rawat Inap kelas III dengan menggunakan kursi roda.
Saat dilakukan pengkajian dewasapasien mengeluh sesak nafas, semakin bertambah
saat bergerak, pasien tampak selalu duduk, ronkhi terdengar di lonus bawah paru kanan
dan kiri, pasien mengatakan sedih karena tidak ada yang menunggu karena istrinya
yang biasa menunggu sedang sakit di rumah sedangkan anaknya bekerja, sehingga
hanya bisa menunggu waktu sore dan malam hari, selama dirawat di Marwah pasien
menerima terapi cairan infus tufotusin 20 tpm, injeksi Ranitidin 1gr (1A)/12 jam.
Nebulisasi C:P 1:1, O2 3 Lpm.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Selama ini Bp. S memiliki riwayat merokok sejak muda dan biasa menghabiskan
hingga 1 bungkus rokok perhari, namun sudah berenti sejak 1 tahun yang lalu.
Sebelumnya dalam 1 tahun terkahir pasien mengatakan sudah masuk RS sebanyak 4
kali dengan keluhan yang sama (sesak nafas), pasien mengatakan sudah mulai
mengalami sesak nafas sekitar 1-2 tahun yang lalu. Berdasarkan catatan medis , pasien
pernah dirawat dengan diagnose PPOK dan bronchitis akut.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga Bp.S tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan Bp. S, anmun
kedua orang tuanya memiliki riwayat hipertensi dan stroke.
6. Genogram
B B
p p
. .
S S
d d
a a
t t
7. Keadaan Umun
a a
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
n n
TD: 140/105 mmHg, RR 32x/menit, N: 86x/menit, T : 36,40C, SPO2: 94%
g g
8. Data Psikologi dan Sosial Ekonomi
k k
Pasien tinggal bersama anaknya serta istrinya. Saat ini pasien sudah berhenti bekerja
e e
sejak satu tahun yang lalu, sekarang kebutuhan nya dan keluarga ditanggungb oleh
R R
anaknya yang bekerja sebagai admin kelurahan dan istrinya bekerja sebagai buruh.
S S
Saat ini perasaan klien sedih dan panic, pasien mengatkan ia sedih karena tidak ada
t t
yang menunggu karena istrinya Yng biasa menunggu sedang sakit dan anaknya sedang
a a
bekerja.
n n
9. Pengkajian Pola Gordon
g g
g g
a a
l l
a) Persepsi Kesehatan
Pasien selam ini memiliki kebiasaan merokok jingga 1 bungkud per hari namun
sudah berenti sejak 1 tahun yang lalu, sejak keluhan sesak yang dialami. Pasien
biasanya hanya menggunakan inhaler untuk mengatasi sesaknya namun jika
sesaknya semakin berat ia langsung kedokter stsu Rumah Sakit,
b) Aktivitas dan Latihan
Selama di RS pasien bedrest, melakukan semua kegiatan di tempat tidur karena
pasien selalu sesak nafas saat bergerak setelah beraktivitas. Aktivitasnya sehari-
hari meliputi BAK, BAB, mandi maupun berpakaian dibantu oleh keluarga maupun
perawat. Tanda-tanda vital saat istirahat/tidak beraktifitas TD: 140/105mmHg N
86x/menit RR: 32x/menit, T; 36,4 OC sedangkan TTV setelah beraktifitas
145/100mmHg N 98 RR 40x.menit T: 36,4OC
c) Pola istirahat dan tidur
Pasien mengtakan dirumah tidur sekita 7 jam pada malam hari dan tidak pernah
terbangun pada malam hari, pasien tidak pernah tidur siang/
Saat di RS, pasien mengatakann sering terbangun karena sesak nafasnya, ia
biasanya tidur dari jam 10 malam hingga jam 5 subuh.
d) Pola Nutrisi dan Metabolik
Antropometri : BB 47kg TB 162 cm IMT 18 Lila: 25
Biokimia : Hb: 14,2 g/Dl Limfosit1,5% Limposit pagar: Nyeri ulu
hari
Clinik : konjungtivita merah muda, rambut tersebar merata, CRT
< 2 detik, mukosa bibir lembab,kulit keriput.
Diet : pasien mengatakan jarang menghabiskan dan kadang tidak
memakan makanan karena takut BAB, sebab takut repot
karena tidak ada keluarga yang menunggu.
Energy : pasien tampak sesak, mengeluh lemas, dan bedrest sebab
sesaknya akan bertambah saat bergerak atau banyak
biacara.
d. Pola Nilai dan Kepercayaan
Fath : pasien mengatakan ia seorang muslim dan percaya bahwa Allah
adalah Tuhan manusia yang menentukan takdir manusia.
Influence : pasien mengatakan agama sangat penting baginya karena
memberikan ketenangan. Selama di RS saat sesak nafas pasien
mengatakan selalu berzikir agar lebnih tenang.
Community : pasien mengatakan di Rumah ia sering ikut pengajian rutin bapak-
bapak setiap seminggu sekali. Di pengajian biasanya selalu diisi
dengan ustadz yang memberikan ceramah.
Address : pasien mengatakan di Rumah selalu shalat, namun selama di Rs
pasien tidak pernah shalat dan hanya berzikir saat setelah tiba
waktu shalat atau azan untuk menghargai adzan Karena untuk
shalat.
10. Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan dada
Perkusi : paru : suara paru sonor di lobus atas kanan dan kiri serta sedikit
redup di lobus bawah kanan dan kiri IC 5 dan 6
Auskultasi : paru : suara varu brongoveskuler, trakeal, dan Ronkhi di lobus
bawah paru kanan dan kiri.
11. Pemeriksasan penunjang
Pemeriksaan laboratorium darah lengkanp pada 24 April 2018 pukul 22.30
menujukkan hasil abnormal.
a) Trombosit 45 ribu/mm3 High (normal 150-400)
b) LED 1 66 mm3/jam High (normal 0-15)
c) LED 2 68 mm3/jam High (normal 0-30)
12. Pemeriksaan tambahan
Pemeriksaan Risiko Jatuh : 35 (Risioko sedang)
13. Terapi
Oral :
Lasal 3x1 2mg
Ambroxol 3x1 30mg
N-ACE 2x1 200mg
Fordin 1x1 150mg
Coten 1x1 100mg
Injeksi :
Tutofusin 20 tpm Via infus
Ranitidine 1A/12 jam (1gr) Via IV
Nebulisasi C:P 1:1
O2 3 Lpm
Fartison 25mg/8 jam
oxtercid 25 mg/ 8 jam
B. ANALISA DATA
Data etiologi problem
DS: PPOK Ketidakefektifan
- Klien mengeluh sesak bersihan jalan nafas
- Klien mengatakan
mengekuh batuk dan
mengeluarkan dahak
berwarna hijau dalam
jumlah sedikit namun sulit
dikeluarkan
DO:
- Tampak sesak
- RR: 32 X/ menit
- Terdengar ronkhi di kedu a
lapang paru di lobus bawah
- Perkusi pasu tersengar
redup di IC 5 dan 6
DS: Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas
- Pasien mengatakan sesak antara suplai O2
saat bergerak atau berubah dengan kebutuhan
posisi
DO:
TTV sebelum dan sesudah
- RR 32 x/m dan 40 x/ m
- TD 140/105 dan 145/100
- N 86x/m dan 98x/m
DS: Sakit Hambatan
- Pasien mengatakan selama Religiusitas
di Rumahnya shalat dan
saat di RS pasien tidak
pernah shalat karena sesak
- Pasiem mengatakan hanya
berzikir saat waktu shalat
untuk menghargai waktu
shalat.
DO:
- Tampak diam
- Tampak berzkir saat azan
tiba
DS: Risiko kesepian
- Pasien mengatakan panic
dan sedih tidak ada yang
menjaganya karena istrinya
yang biasa menunggu
sedang sakit. Sedanglan
anaknya bekerja sehingga
menunggu waktu sore dan
malam hari.
DO:
- Tampak sedih dan
menangis saat ditanyakan
bagaimana perasaannya
- Tampak sendiri
- Tampak berkaca-kaca
C. Diagnose prioritas
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d PPOK d/d klien mengeluh sesak klien
mengatakan mengekuh batuk dan mengeluarkan dahak berwarna hijau dalam jumlah
sedikit namun sulit dikeluarkan, tampak sesak, RR: 32 x/ menit, terdengar ronkhi di
kedu a lapang paru di lobus bawah, perkusi pasu tersengar redup di ic 5 dan 6.
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai O2 dengan kebutuhan d/d pasien
mengatakan sesak saat bergerak atau berubah posisi, ttv sebelum dan sesudah, rr 32
x/m dan 40 x/ m, td 140/105 dan 145/100, n 86x/m dan 98x/m.
3. Hambatan religiusitas b/d sakit d/d pasien mengatakan selama di rumahnya shalat dan
saat di rs pasien tidak pernah shalat karena sesak, pasiem mengatakan hanya berzikir
saat waktu shalat untuk menghargai waktu shalat, tampak diam, tampak berzkir saat
adzan tiba.
4. Risiko kesepian d/dmpasien mengatakan panic dan sedih tidak ada yang menjaganya
karena istrinya yang biasa menunggu sedang sakit. sedanglan anaknya bekerja
sehingga menunggu waktu sore dan malam hari, tampak sedih dan menangis saat
ditanyakan bagaimana perasaannya, tampak sendiri, tampak berkaca-kaca
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa NOC NIC
Ketidakefektifan Status pernafasan: Manajemen jalan nafas
bersihan jalan nafas kepatenan jalan nafas - Monitor status respirasi dan
b/d PPOK Setelah dilakukan asuhan oksigenasi
keperawatan selama 3x24jam - Auskultasi suara paru secara
pada Tn. S masalah berkala
ketidakefektigan bersihan jalan - Ajarkan pasien cara Pursed
nafas teratasi dengan kriteria Lip Breathing (PLB)
hasil: - Posisikan pasien semifowler
1. Frekuensi nafas 32 untuk meringankan sesaknya
menjadi 28-25x/menit - Motivasi pasien untuk
2. Suara nafas tambahan melakukan batuk efektif
ronkhi berkurang - Kolaborasi dengan dokter
3. Pasien mampu untuk pemberian nebulizer
mengeluarkan sekretnya (C:P 1:1)
4. Pasien melaporkan sesak - Kolaborasi dengan dokter
nafasnya berkurang dan apoteker untuk
pemberian obat mukolitik
E. IMPLEMENTASI
No. DX Hari/tanggal Implementasi Respon
/jam
1 Selasa, - RR 32x/menit
1 Mei 2018 terpasang O2 KBN 3
08.30 - Monitor status respirasi Lpm
dan oksigenasi - Ronkhi dilobus paru
- Mengauskultasi suara bagian bawah
paru pasien
- Injeksi Fartison 1 tial 25
08.45 mg dan oxtercid 1 tial - Injeksi masuk
2mg
11.00 - Memberikan Nebulisasi - Nebilisasi C:P 1:1
C:P 1:1 masuk
- Memfosisikan pasien
fowler
11.30 - Monitor tanda vital dan - TD 138/78 N
keluhan pasien 78x/menit RR
34x/menit S: 36,5
pasien mengeluh sesak
- BHSP terjalin, pasien
- Menggunakan mau bercerita
komunikasi teraupetik alasannya sedih
untuk membangun (karena tidak ada yang
hubugan saling percaya menunggu)
dan caring dengan
pasien.
- Memperlakukan pasien
secara hormat dan - Pasien tampak mampu
bermartabat melakukan
12.00 - Mengajarkan pasien cara tayammum sesuai
tayammum dan shalat yang di contohkan dan
orang sakit melakukan shalat
- Injeksi masuk, obat
oral sudah diminum
F. EVALUASI
No Diagnose Hari/tanggal Evaluasi
1 Ketidakefektifan Selasa, S: pasien mengatakan masih sesak terutama saat
bersihan jalan 1 Mei 2018 bergerak berganti posisi maupun banyak
nafas 14.00 biacara
O: RR 34x/m Ronkhi terdengar dilobus bawah
paru kiri dan kanan terpasang O2 3 Lpm
Pasien masih tampak bingung melakukan batuk
efektif
A: ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum
teratasi
A: ajarkan PLB, lanjutkan terapi farmakologi,
evaluasi kemampuan batuk efektif
Temanggung, 1 Mei 2018
Kamis,
3 Mei 2018
14.00 S: pasien mengatakan senang karena boleh
pulang dan sekarang ditemani oleh anaknya
O: pasien tampak rileks dan senang serta
tampak ditemani anaknya
A: resiko kesepian teratasi
P: melakukan Discharge Planning