Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM

ANALISIS POTENSI ANTIBIOTIK

Diajukan oleh :
Miftahuljannah
150 2016 0050

Laboratorium Mikrobiologi Farmasi


Program Studi S1 Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi
Universitas Muslim Indonesia
Makassar
2018
ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM

ANALISIS POTENSI ANTIBIOTIK

Dipersiapkan dan disusun oleh

Miftahuljannah

150 2016 0050

telah dipertahankan di depan asisten pendamping

pada tanggal…………………………………

Telah disetujui oleh:

Asisten Pendamping,

M. Fakhri Falihin tanggal,……...................


ANALISIS POTENSI ANTIBIOTIK
Miftahuljannah1 dan M. Fakhri Falihin2
1
Mahasiswa Fakultas Farmasi, UMI.
2
Asisten Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi, UMI

Email : miftahul.jannah.mj84@gmail.com

INTISARI
Potensi antibiotik merupakan salah satu cara untuk melihat kemampuan
dari antibiotik yang beredar dipasaran dengan cara mengukur efek senyawa
terhadap bakteri uji dengan parameter adanya hambatan pertumbuhan. Telah
diketahui bahwa antibiotik merupakan obat yang sangat penting dan digunakan
untuk memberantas berbagai penyakit infeksi. Zat kimia ini dihasilkan oleh
mikroorganisme, terutama jamur dan bakteri dan mempunyai khasiat
bakteriostatik atau bakteriosid terhadap satu atau beberapa mikroorganisme lain
yang rentan terhadap antibiotik. Selain itu juga dapat digunakan untuk mencegah
penyakit infeksi. Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan nilai
potensi
sediaan antibiotik. Adapun metode yang digunakan pada praktikum ini adalah
eksperimental dengan membandingkan cara baku antibiotik. Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa S 1 dan S3 memiliki hasil
korektor 13,9 dan korektor 0,233333333. S2 dan S3 memiliki hasil korektor
15,96666667 dan korektor 1,888888889. S4 dan S3 memiliki hasil korektor
15,44444444 dan korektor 0,777777778. S5 dan S3 memiliki hasil korektor
15,66666667 dan korektor 0,2222222 dan hasil yang didapatkan pada U 3 dan S3
untuk sampel Kloramfenikol® tablet generik memiliki hasil korektor
16,83333333. Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
potensi uji dari kloramfenikol® yang didapatkan yaitu 36,68 %. Tidak sesuai
dengan farmakope Indonesia III yaitu tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari
105% dari potensi yang diperoleh.

Kata Kunci : Antibiotik, Kloramfenikol®, Nutrient Agar, Escherichia coli.


PENDAHULUAN
Antbiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh bakteri atau fungi,
yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman,
sedangkan toksisitasnya bagi manusia relative kecil1.
Aktivitas atau potensi antibiotik dapat ditujukkan pada kondisi yang sesuai
dengan efek daya hambat terhadap mikroorganisme. Suatu penurunan aktivitas
antimikroba juga dapat menunjukkan perubahan kecil yang tidak dapat
ditunjukkan oleh metode kimia sehingga pengujian secara mikrobiologis2.
Ada dua metode umum yang dapat digunakan yaitu penetapan dengan
lempeng silinder atau cara “lempeng” dan penetapan dengan turbidimetri atau
cara “tabung”. Metode pertama berdasarkan difusi antibiotik dari silinder yang
dipasang tegak lurus pada lapisan agar padat pada cawan petri atau lempeng. Jadi,
mikroorganisme yang ditambahkan dihambat pertumbuhannya pada derah berupa
lingkaran atau “zona” di sekeliling silinder yang berisi larutan antibiotik. Metode
turbidimetri berdasarkan hambatan pertumbuhan biakan mikroorganisme dalam
larutan antibiotik serba sama dalam media cair yang dapat menumbuhkan
mikroorganisme dengan cepat jika tidak terdapat antibiotik2.
Pengujian secara mikrobiologi dalam penetapan potensi antibiotik dengan
metode difusi agar, menggunakan lempeng kecil (cawan petri) dan lempeng besar,
denggan menggunakan teknik berikut (termaksud analisis statistik) :3 .
(i) pola 2 + 2 dan 3 + 3 untuk lempeng besar dan kecil,
(ii) pola persegi-Latin 6 x 6 dan 8 x 8 untuk lempeng persegi besar.
Metode difusi dapat digunakan untuk mengetahui efek antibiotik suatu
senyawa dan memiliki beberapa keuntungan seperti sifatnya sederhana, mudah
dilakukan, ekonomis, serta pengulangannya memberikan hasil yang memadai4.
Pengukuran aktivitas ditentukan dengan cara membandingkan senyawa
spesifik dengan suatu baku kerja yang sesuai, biasanya suatu baku acuan
(reference standard) USP. Baku acuan merupakan specimen otentik yang
digunakan sebagai baku pembanding pada percobaan dan pengujian compendium.
Sebagai contoh, jumlah unti USP antibiotik didasarkan pada pembandingan
aktivitas sampel antibiotik itu dengan baku acuan USP yang sesuai5.
Adapun tujuan praktikum ini adalah menentukan nilai potensi
sediaan antibiotik dibandingkan dengan cara baku antibiotik.
METODE PRAKTIKUM
Jenis Praktikum
Adapun metode yang digunakan pada praktikum ini adalah eksperimental.
Bahan dan Alat Penelitian
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu biakan
bakteri Escherichia coli, medium NA (Nutrient Agar) (no. reg: 1.05450.0500),
kloramfenikol®, paper disk. Adapun alat yang digunakan yaitu cawan petri,
jangka sorong, pinset , spidol F dan vial.
Sampel Praktikum
Pada praktikum ini menggunakan antibiotik generik Kloramfenikol®.
Variabel Praktikum
Pada praktikum ini digunakan sampel antibiotik kloramfenikol® dengan
perbandingan cara baku antibiotik serta melihat zona hambatan atau zona bening
disekitaran paper disk.
Cara Kerja
Dimasukkan satu ose suspensi bakteri Escherichia coli kedalam vial yang
berisi medium Na 10 mL kemudian dihomogenkan lalu di tuang ke dalam cawan
petri yang telah dipatron enam. Setelah medium memadat, diletakkan 3 paper disk
dengan dosis tengah baku (S3) dan 3 paper disk dari tiap pengenceran S1, S2, S3, S4,
dan S5 larutan baku yang mana di isi secara selang seling. Sedangkan untuk
sediaan uji dosis, 3 paper disk 3 dengan dosis tengah baku (S3) dan 3 paper disk
dengan pengenceran larutan uji obat antibiotik Kloramfenikol®. Kemudian
diinkubasi 1x24 jam pada suhu 370 C . Diamati zona hambatan yang terbentuk dan
diukur zona hambatan dengan jangka sorong lalu dihitung hasil pengukurannya.
Analisis Hasil
Hasil praktikum yaitu pengujian terhadap obat antibiotik kloramfenikol®
yang digunakan untuk melihat potensial antibiotiknya terhadap bakteri
Escherichia coli, berdasarkan pembentukan zona hambatan pada medium Nutrient
Agar.

HASIL PRAKTIKUM

(a) (b) (c)

(d) (e)
Gambar 1. Hasil Zona Hambat Sediaan obat Antibiotik kloramfenikol® Terhadap
Bakteri uji Escherichia coli.
(a) Pengujian Potensi Antibiotik S1 S3 dengan medium NA (Nutrient
Agar) terhadap bakteri uji Escherichia coli.
(b) Pengujian Potensi Antibiotik S2 S3 dengan medium NA (Nutrient
Agar) terhadap bakteri uji Escherichia coli.
(c) Pengujian Potensi Antibiotik U3 S3 dengan medium NA (Nutrient
Agar) terhadap bakteri uji Escherichia coli.
(d) Pengujian Potensi Antibiotik S4 S3 dengan medium NA (Nutrient
Agar) terhadap bakteri uji Escherichia coli.
(e) Pengujian Potensi Antibiotik S5 S3 dengan medium NA (Nutrient
Agar) terhadap bakteri uji Escherichia coli.
Chart Title
16
15.5
15 f(x) = 1.55 l n(x) + 16.05
Axis Ti tl e

14.5
14
13.5
13
12.5
0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65
Axi s Ti tl e

Li nea r () Li near ()
Li nea r () Logari thmi c ()

Gambar 2. Grafik hasil pengujian potensi antibiotik.


Tabel 1. Hasil Zona Hambat Sediaan obat Antibiotik kloramfenikol® Terhadap Bakteri
uji Escherichia coli.
No Diameter zona Hambatan
Baku pembanding Sampel
S1 S3 S2 S3 S4 S3 S5 S3 U3 S3
1 13 14 14,3 14,5 15,5 15 17 14 16 20
2 13,5 13,5 13,5 14 15 16 14 13 15 17
3 12 12 14,1 15,7 15,5 16 14 15 15 17,5
4 13 16,5 9,4 15,7 15 13 16 16 15 16,5
5 12 14 9,6 17,9 13,5 12 16 15 14,5 15,5
6 13 15 10,1 17 14,5 14 15 16 16,5 15
7 13,5 12,7 19,1 17,4 15 13 16 16 13 18
8 18 12,3 18,5 15,6 14 13 16 16 14,5 15,5
9 15 15,1 18,1 15,9 14 13 15 16 12 16,5
Jumlah 173 1251 126,7 143,7 132 125 139 137 131,5 151,5
Rata-rata 13,66667 13,9 14,07778 15,96667 14,66667 13,88889 15,44444 15,22222 14,61111 16,83333

Korektor 0,233333333 1,888888889 0,777777778 0,222222222 2,222222222


Hasil 13,9 15,96666667 15,44444444 15,66666667 16,8333333
Korektor

Larutan Baku Log s = x Diameter zona hambatan = y X2 Y2 XY


Dosis S1 = 1,6 0,204 13,66667 0,041616 186,777869 2,78800068
Dosis S2 = 2 0,301 14,07778 0,090601 198,18389 4,23741178
Dosis S3 = 2,5 0,398 14,74444 0,158404 217,398511 5,06828712
Dosis S4 = 3,125 0,495 14,66667 0,245025 215,111209 7,26000165
Dosis S5 = 3,9 0,591 15,44444 0,349281 238,530727 9,12766404
PEMBAHASAN
Sintesis obat sangat memerlukan peranan ilmu kimia. Kini telah banyak
obat-obat yang dibuat secara sintesis, baik berupa senyawa organik maupun
anorganik. Diantaranya banyak obat yang kini telah dikenal, ada beberapa obat
yang mempunyai fungsi sama, tetapi ada pula yang mempunyai fungsi berbeda.
Demikian pula dengan efek samping atau pengaruh samping obat yang merugikan
kesehatan.
Salah satu dari sintesis obat tersebut yaitu obat-obat yang digunakan
sebagai antibiotik. Pada praktikum kali ini dilakukan untuk dapat menentukan
zona hambatan pertumbuhan bakteri pada medium NA dengan meletakkan paper
disk yang mengandung antibiotik.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa S 1 dan
S3 memiliki hasil korektor 13,9 dan korektor 0,233333333. S2 dan S3 memiliki
hasil korektor 15,96666667 dan korektor 1,888888889. S4 dan S3 memiliki hasil
korektor 15,44444444 dan korektor 0,777777778. S5 dan S3 memiliki hasil
korektor 15,66666667 dan korektor 0,2222222 dan hasil yang didapatkan pada U3
dan S3 untuk sampel Kloramfenikol® tablet generik memiliki hasil korektor
16,83333333. Adapun potensi uji pada Kloramfenikol® tablet generik yaitu 36,68
%.
Dari hasil potensi uji yang diperoleh maka antibiotik yang beredar
dipasaran kurang berpotensi. Dimana potensi antibiotik kloramfenikol® tidak
sesuai jika dilihat berdasarkan farmakope Indonesia III yaitu tidak kurang dari
95% dan tidak lebih dari 105% dari potensi yang diperoleh.
Adapun faktor kesalahan yang mungkin terjadi karena kurangnya
ketelitian dari praktikan mulai dari cara menimbang yang kurang tepat, alat yang
digunakan kurang bersih dan mungkin paper disk yang masih sangat basah
sehingga merembes ke dalam medium yang menyebabkan zona hambatan yang
terbentuk kurang bagus.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa potensi uji
dari kloramfenikol® yang didapatkan yaitu 36,68 tidak sesuai dengan farmakope
Indonesia III yaitu tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari 105% dari potensi
yang diperoleh.
SARAN
Sebaiknya alat-alat yang digunakan harus lebih steril agar fungsi antibiotik
yang diujikan dapat berpotensi dengan baik dan bahan dan alat lebih dilengkapi
disetiap kelompok agar praktikum tidak berjalan lambat .
DAFTAR PUSTAKA
1. Apriliani, T. Pengujian Potensi Sediaan Injeksi Kering Amoksisilin-Klavulanat
Pada Variasi Waktu Penyimpanan. Bandung: Universitas Padjajaran. Juli
2012; 12(20).
2. Harmita, MR. Buku Ajar Analisis Hayati. Jakarta: EGC. 2008; 167(12).
3. WHO. Pemastian Mutu Obat Vol.1. Jakarta: EGC. 2006; 290(266).
4. Friambodo, B dkk. Efek Kombinasi Amosisillin dan Kloramfenikol Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Salmonela thypi Vol.1. Malang: Universitas Islam
Malang. Juni 2017; 20(13).
5. Ansel, Howard C. Kalkulasi Farmaseutik,: Panduan Untuk Apoteker. Jakarta:
EGC. 2006; 274(44).
DATA TAMBAHAN :
Perhitungan :
y = a + bx
y = 12, 817 + 4,2853 x 0,397
= 12,817 + 1,701
y = 14,518
yu = ( y+U-S3U))
yu = (14,518 + (14,611 – 16,833))
yu = (14,518 + (-2,222))
yu = 12,296

yu = a +bxu
12,296 = 12,817 + 4,2853. xu
12,296−12,817
xu =
4,2853
−0,521
xu =
4,285
= - 0, 121
log xu = 0,917

U
Potensi Uji = x 100 %
S3
0,917
= x 100% = 36,68 %
2,5

Anda mungkin juga menyukai