Anda di halaman 1dari 4

Kapal induk Jepang Shōkaku

Shōkakupada 23 Agustus 1941 yang barusajaselesaidibangun,


sedangdikirimkankeAngkatanLautKekaisaranJepang

KarierJepang

Mulaidibuat 12 Desember 1937

Diluncurkan 1 Juni 1939

Ditugaskan 8 Agustus 1941

Ditawan 31 Agustus 1945

Status Tenggelamolehkapalselam AS
Cavalla
pada 19 Juni 1944

Karakteristikumum

Beratbenaman 25.675 ton (muatanstandar),


32.105 tons (muatanpenuh)

Panjang 257,5 m

Lebar 26 m

Draft 8,8 m

Tenagapenggerak TurbinKanpon,
119 MW (160.000 hp),
4 baling-baling
Kecepatan 34,2 knot (63.3 km/jam)

Jaraktempuh 9.700 nmipada 18 knot


(18.000 pada 33 km/jam)

Awakkapal 1.660

Persenjataan 16 × meriamanti
pesawatterbang 127 mm (Tipe
98)
70 × meriam anti
pesawatterbang 25 mm (Tipe
96)

Pesawat 72(+12)
18 Zero, 27 Val, 27 Kate
(Des. 1941)

Shōkaku (Bahasa Jepang: 翔鶴shōkaku berarti "bangau terbang") adalah sebuah kapal induk
Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, merupakan kapal pertama di kelasnya. Bersama dengan kapal
kembarannya Zuikaku, Shōkaku terkenal akan keikutsertaannya dalam banyak pertempuran kunci
di Teater Pasifik Perang Dunia II, termasuk penyerangan Pearl Harbor dan Pertempuran Laut
Koral.[1]

Shōkaku mulai dibangun di Galangan Kapal Yokosuka pada 12 Desember 1937, diluncurkan
pada 1 Juni 1939, dan mulai bertugas pada 8 Agustus 1941. Pembuatan kapal-kapal induk Kelas
Shōkaku berada dalam program yang sama yang juga melibatkan pembuatan kapal-kapal tempur
kelas Yamato. Dengan desain modern yang efisien, berat sekitar 30.000 ton, dan kecepatan
maksimum 34 knot (63 km/jam), Shōkaku dapat membawa 70 hingga 80 pesawat. Daya
tahannya yang tinggi dibandingkan dengan kapal induk sekutu sekelasnya memungkinkan
Shōkaku dapat bertahan dalam kerusakan serius selama Pertempuran Laut Koral dan Santa Cruz,
meskipun pada akhirnya hidupnya dihentikan oleh torpedo-torpedo kapal selam.

Shōkaku dan kapal induk kembarannya Zuikaku, menyusun Divisi Kapal Induk Ke-5 Jepang,
memperoleh pesawat-pesawat terbangnya beberapa saat sebelum penyerangan Pearl Harbor dan
siap tempur tepat pada waktunya. Pesawat-pesawat pelengkapnya terdiri dari 15 pesawat tempur
Mitsubishi A6M, 27 pengebom tukik Aichi D3A, dan 27 pengebom torpedo Nakajima B5N.

[sunting] Tugas dalam Perang Dunia II


Bersama dengan Zuikaku, Shōkaku tergabung dalam Kido Butai (gugus serang Pearl Harbor) dan
ikut serta dalam serangkaian ofensif laut Jepang di masa-masa awal perang, termasuk
penyerangan Rabaul pada Januari 1942, dan Pertempuran Laut Koral di bulan Mei.
Dalam serangan Lautan Hindia Maret 1942, Shōkaku bersama dengan Akagi, Zuikaku, Sōryū,
dan Hiryū menyerang Colombo. Di sini Laksamana Chuichi Nagumo berhasil secaral luas
merusakkan fasilitas-fasilitas pendukung.

Tugas tersebut diselesaikan dengan baik, gugus tugas berhasil menemukan dan menenggelamkan
kapal induk Britania Hermes, dan dua penjelajah (Cornwall dan Dorsetshire), yang hendak
bergerak ke Laut Koral. Shōkaku ikut berperan dalam penenggelamkan kapal USS Lexington,
namun menderita beberapa kerusakan dari serangan pesawat-pesawat kapal induk USS Yorktown
dalam perjalanan pulang.[1]

Setelah perbaikan, Shōkaku ambil bagian dalam dua pertempuran di tahun 1942, keduanya
beraksi bersama kapal kembarannya Zuikaku. Di Pertempuran Solomon Timur, mereka berhasil
merusakkan USS Enterprise, dan di Pertempuran Kepulauan Santa Cruz, mereka
menenggelamkan USS Hornet tetapi lagi-lagi Shōkaku menderita kerusakan serius dari
pengebom-pengebom tukik Amerika.

Pada 1943 di bawah komando Kapten Matsubara Hiroshi, Shōkaku kembali bertugas, melakukan
serangan balasan terhadap Kepulauan Aleutian, namun operasi dibatalkan setelah kemenangan
sekutu di Attu. Setelah itu sepanjang sisa tahun 1943, Shōkaku berpangkalan di Truk.

[sunting] Nasib akhir


Pada 1944, Shōkaku dipangkalkan di Kepulauan Lingga, salah satu gugusan Kepulauan Riau di
selatan Singapura. Pada 15 Juni 1944, Shōkaku berangkat bersama dengan Armada Bergerak
untuk Operasi A-Go, sebuah serangan balasan terhadap kekutan sekutu di Kepulauan Mariana.
Selama Pertempuran Laut Filipina pada 19 Juni 1944 pukul 11:23, Shōkaku dihantam tiga
(kemungkinan empat) torpedo dari kapal selam AS Cavalla (dikomandani Herman J. Kossler).
Saat Shōkaku sedang mengisi bahan bakar pesawat-pesawatnya yang merupakan kondisi paling
mudah diserang, serangan torpedo dilancarkan. Hantaman torpedo memicu kebakaran yang
ternyata tidak dapat dikendalikan. Pada 14:08 sebuah bom udara milik pesawat-pesawat Shōkaku
meledak, memicu ledakan terbakarnya bahan bakar pesawat. Shōkaku tenggelam dengan cepat
pada posisi 11°40′N 137°40′E11.667°LU 137.667°BT membunuh 1.272 awaknya. Penjelajah
Yahagi, perusak Urakaze, Wakatsuki, dan Hatsuzuki berhasil menyelamatkan Kapten Matsubara
dan 570 awak.[1]

Pesawat-pesawat terbang Shōkaku sedang menyiapkan serangan terhadap Pearl Harbor.


Nakajima B5N2 "Kate" lepas landas dari Shōkaku untuk menyerang Pearl Harbor.

Anda mungkin juga menyukai