PANTI WILASA “Dr. CIPTO” SPO.PWDC.GIZI.43 00 1/2 Ditetapkan, STANDAR Tgl. Terbit: Direktur PROSEDUR OPERASIONAL 4 Maret 2014 dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes Pengertian Asesment gizi adalah kegiatan mengumpulkan data pasien dan mengkaji data terkait gizi yang relevan untuk mengidentifikasi masalah gizi dan penyebabnya sehingga pasien mendapatkan asuhan gizi secara optimal Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengumpulkan data pasien rawat inap yang memiliki resiko malnutrisi dan perlu mendapatkan asuhan gizi yang terstandart sehingga pelayanan gizi di rumah sakit dapat terlaksana dengan optimal Kebijakan Asesment gizi dilakukan pada pasien rawat inap yang beresiko malnutrisi dan pasien yang berdiagnosa khusus Prosedur 1. Perawat IGD mencatat identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, ruang kelas perawatan, tanggal masuk, tanggal dilakukan asesment awal) 2. Melakukan pengukuran antropometri yang disesuaikan dengan kondisi pasien meliputi BB, TB 3. Skrining gizi awal dilakukan oleh perawat IGD dengan pengisian formulir Malnutrition Universal Screening Tools (MUST) dan mengkategorikan status gizi pasien 4. Status gizi pasien menurut formulir skrining gizi dibagi menjadi 3 kategori yaitu skor 0-1 = Resiko Malnutrisi Ringan, skor 2-3 = Resiko Malnutrisi Sedang, dan skor 4-5 = Resiko Malnutrisi Tinggi 5. Apabila terdapat pasien dengan kategori Malnutrisi Ringan dan Sedang dirujuk ke dietesien (ahli gizi) ASESMEN GIZI
RUMAH SAKIT No. Dok. : Revisi Ke : Halaman :
PANTI WILASA “Dr. CIPTO” SPO.PWDC.GIZI.43 00 2/2 STANDAR Tgl. Terbit: PROSEDUR OPERASIONAL 4 Maret 2014 6. Apabila terdapat pasien dengan kategori Malnutrisi Tinggi, dietesien mengusulkan kepada dokter penanggung jawab pelayanan untuk dirujuk ke tim terapi gizi rumah sakit. 7. Pasien yang mendapat rujukan ke dietesien/ ahli gizi atau Tim Terapi Gizi RS mendapatkan perencanaan terapi gizi sesuai dengan kondisi pasien. Unit terkait IGD, IRNA