Bagian Utama GNAPS
Bagian Utama GNAPS
PENDAHULUAN
1
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama Penderita : An. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 5 tahun 8 bulan
Agama : Islam
Tanggal masuk : 29 Maret 2018
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Bengkak pada wajah
2
Riwayat Sosial-Ekonomi :
Pasien tinggal serumah dengan orang tua dan berobat menggunakan BPJS.
Anamnesis Makanan:
Pasien mengkomsumsi ASI eksklusif saat berusia 0-6 bulan. Pasien diberi
ASI dan susu formula sejak usia 6 bulan hingga usia 1 tahun.. Pasien juga
sudah makan makanan padat sejak umur 1 tahun keatas .
Riwayat Imunisasi:
- Imunisasi dasar lengkap
3
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Berat Badan : 21 kg
Tinggi Badan : 118 cm
Status Gizi : Gizi Baik
(CDC: = 95%)
Tanda Vital
- Denyut nadi : 96 Kali/menit
- Suhu : 36,8o C
- Respirasi : 24 kali/menit
- TD : 170/140 mmHg
Kulit
Warna kulit kuning langsat, turgor kulit kembali cepat (<2 detik).
Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut : Tidak mudah tercabut, berwarna hitam
Mata : Edema palpebral (+/+), Conjungtiva: anemis (-/-)
Sclera : Ikterik (-/-)
Pupil : Isokor (+/+)
Telinga : Otorrhea (/-)
Hidung : Rhinorrhea (+), nafas cuping hidung (-)
Mulut : Bibir: sianosis (-)
Lidah : Lidah kotor (-)
Tenggorokan : Tonsil T3/T2
Pharynx : Hiperemis (+)
Kelenjar : Pembesaran kelenjar getah bening (-); pembesaran
kelenjar tiroid (-)
4
Paru-paru
- Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris bilateral, retraksi
intercostal (-)
- Palpasi : Vokal fremitus (+) normal kiri dan kanan, massa (-),
nyeri tekan (-)
- Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang paru
- Auskultasi : Bronchovesiculer (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
- Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus Cordis teraba pada SIC V linea midclavicula
sinistra
- Perkusi : Batas atas jantung SIC II, batas kanan jantung SIC V
lineaparasternal dextra, batas kiri jantung SIC V
linea axilla anterior
- Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, murmur (-), gallop
(-)
Abdomen
- Inspeksi : Permukaan kesan datar
- Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
- Perkusi : Tympani (+).
- Palpasi : nyeri tekan (+) regio epigastrium, organomegali (-)
Genitalia : Tidak ada kelainan (-)
Anggota gerak : Ekstremitas atas dan bawah akral hangat, edema (-)
Punggung : Tidak ada deformitas
Otot-otot : Eutrofi, tonus otot baik
Refleks : Fisiologis (+/+), Patologis (-/-)
5
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Rutin
Tanggal 28/03/18
Jenis Hasil
Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan Pemeriksaan
WBC 13,2 x 103 /uL 4,8 – 10,8 Meningkat
RBC 4,6 x 106 /uL 4,7 – 6,1 N
HGB 11,4 g/dl 14,0 – 18,0 Menurun
HCT 34,7 % 42,0 – 52,0 Menurun
PLT 576 x 103 /uL 150 – 450 Meningkat
6
Hasil Serologi (31-03-2018)
Parameter Tes Hasil
ASTO Positif (>200IU/mL)
V. RESUME
Pasien anak Perempuan umur 5 tahun mengalami bengkak pada
bagian wajah sejak 6 hari sebelum masuk rumah sakit. Bengkak awalnya
terjadi pada mata dan sekitar pipi saja, timbul saat bangun tidur, dan
menghilang saat siang hari. Lama kelamaan bengkak menjadi menetap.
Sejak 10 hari sebelum masuk Rumah Sakit anak menderita demam, demam
naik turun, demam turun dengan obat penurun demam. Pasien mengeluh
mual , muntah 4x dan pusing. Nafsu makan menurun dan minum kurang
dari biasanya, buang air besar normal, buang air kecil lancar dan berwarna
gelap. Anak juga menderita batuk berlendir berwarna putih sejak ± 10 hari
yang lalu dan pilek.
Pada pemeriksaan fisis suhu: 36,8°C, denyut nadi: 96x/menit,
respirasi: 24 x/menit, tekanan darah : 170/140 mmHg. Pemeriksaan pada
kepala menunjukkan adanya edema pada palbebra.
Pemeriksaan laboratorium urinalisis mikroskopik di dapatkan hasil
eritrosit Tidak terhitung, Urea meningkat yaitu 77 mg/dl dan hasil ASTO
positif, Leukositosis, elektrolit imbalance, trombositosis
VII. TERAPI
a. Medikamentosa
- Kaen 3b gtt/m
- Inj Ampicillin 500mg/ 6 jam/ iv
- Inj Santagesik 210mg/ 8 jam/iv
7
- Inj Dexamethasone 2,5 mg/ 8 jam/iv
- Inj Ketorolac ½ amp (k/p)
- Inj Ondancentron ½ amp/ 12 jam (k/p)
- Injeksi furosemid 20 mg/12 jam/IV
- Nifedipin 4 mg/ 3x1 pulv
- Captopril 2 x 6,25 mg pulv
- Elkana Cl 2x1 cth
b. Non Medikamentosa
- Diet garam
- Menjaga nutrisi cairan oral dan parenteral
8
FOLLOW UP
Objek (O):
a. Keadaan Umum : Sakit sedang
b. Kesadaran : Compos mentis dan Delirium
c. Status gizi : Gizi baik (CDC 95%)
d. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 96 kali/menit
o Respirasi : 24 kali/menit
o Suhu : 36,80C
o TD : 170/140 mmHg
e. Pemeriksaan Fisik
Kulit : Ruam (-), pucat (+)
Mata: Edema Palpebra (+) Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Mulut: bibir: Sianosis (-) ; lidah: kotor (-)
Sistem pernapasan: Bentuk dada normal, ekspansi simetris kiri dan kanan,
retraksi intercostal (-), vocal fremitus normal kiri dan kanan, perkusi sonor,
batas paru hepar linea midclavicularis dextra spasium intercostal VI, bunyi
auskultasi paru bronchovesiculer (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Sistem kardiovaskuler: denyut ictus cordis tidak terlihat, denyut ictus cordis
teraba di SIC V linea midclavicular sinistra, batas jantung normal, bunyi
jantung S1/S2 murni regular, bunyi tambahan (-).
Sistem gastrointestinal: inspeksi kesan datar, ruam (-), peristaltik usus (+)
kesan normal, perkusi bunyi timpani di seluruh kuadran abdomen, palpasi
nyeri tekan (+),hepatomegali dan limpa tidak teraba.
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-), pucat (-).
9
Genitalia: Tidak ada kelainan (-).
f. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksanaan Urinalisis Mikroskopik
Parameter Tes Hasil Nilai Normal
Eritrosit Tidak terhitung 0-3
Leukosit 1-2 0-5
Epitel Sel + Negatif
Blood +3 Negatif
Pemeriksaan elektrolit
Parameter Tes Hasil Nilai Normal
K+ 6,89 mmol/L 3,48 – 5,50 mmol/L
Na+ 140 mmol/L 135,38 – 145 mmol/L
Cl- 93 mmol/L 96 – 106 mmol/L
Calsium 1.22 mmol/L 1,12 – 1.32 mmol/L
Assesment (A):
Tonsilofaringitis Akut
Obs Cephalgia
Seizure obs ec susp epilepsi
10
Plan (P):
a. Medikamentosa
- Kaen 3b 15 gtt/m
- Inj Santagesik 210mg/ 8 jam/iv
- Inj Dexamethasone 2,5 mg/ 8 jam/iv
- Inj Ketorolac ½ amp (k/p)
- Inj Ondancentron ½ amp/ 12 jam (k/p)
- Captopril 2 x 6,25 mg pulv
- Stesolid supp 10 mg
- Elkana Cl 2x1 cth
b. Non Medikamentosa
- Diet Garam
- Menjaga nutrisi cairan oral dan parenteral
Objek (O):
a. Keadaan Umum : Sakit sedang
b. Kesadaran : Compos mentis dan delirium
c. Status gizi : Gizi baik (CDC 95%)
d. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 100 kali/menit
o Respirasi : 24 kali/menit
o Suhu : 36,50C
o TD : 170/140 mmHg
e. Pemeriksaan Fisik
Kulit : Ruam (-), pucat (-)
Mata: Edema Palpebra (-) Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
11
Mulut: bibir: cyanosis (-) ; lidah: kotor (-).
Sistem pernapasan: Bentuk dada normal, ekspansi simetris kiri dan kanan,
retraksi intercostal (-), vocal fremitus normal kiri dan kanan, perkusi sonor,
batas paru hepar linea midclavicularis dextra spasium intercostal VI, bunyi
auskultasi paru bronchovesiculer (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Sistem kardiovaskuler: denyut ictus cordis tidak terlihat, denyut ictus cordis
teraba di SIC V linea midclavicular sinistra, batas jantung normal, bunyi
jantung S1/S2 murni regular, bunyi tambahan (-).
Sistem gastrointestinal: inspeksi kesan datar, ruam (-), peristaltik usus (+)
kesan normal, perkusi bunyi timpani di seluruh kuadran abdomen, palpasi
nyeri tekan (+), hepatomegali dan limpa tidak teraba.
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-), pucat (-).
Genitalia: Tidak ada kelainan (-).
Assesment (A):
Krisis Hipertensi
Glumerulonephtritis akut post streptococcus
Plan (P):
a. Medikamentosa
- Asering 12 gtt/m
- Inj Dexamethasone 2,5 mg/ 8 jam/iv
- Inj Ketorolac ½ amp (k/p)
- Inj Ondancentron ½ amp/ 12 jam (k/p)
- Injeksi furosemid 20 mg/12 jam/IV
- Nifedipin 4 mg/ 3x1 pulv
- Captopril 2 x 6,25 mg pulv
- Elkana Cl 2x1 cth
b. Non Medikamentosa
- Diet Garam
- Menjaga nutrisi cairan oral dan parenteral
12
Perawatan Hari ke-3 (31 Maret 2018) di ruangan ICU AMC lt 2
Subjek (S):
Edema (menurun), mual (-), muntah (-), batuk (+), pilek (-), sakit perut (-), sakit
kepala (sesekali), nyer pada tungkai (-) BAB (+) dan BAK biasa.
Objek (O):
a. Keadaan Umum : Sakit sedang
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Status gizi : Gizi Baik (CDC 95%)
d. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 78 kali/menit
o Respirasi : 24 kali/menit
o Suhu : 36,80C
o TD : 110/70 mmHg
f. Pemeriksaan Fisik
Kulit : Ruam (-), pucat (-)
Mata: Edema Palpebra (-) Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Mulut: bibir: cyanosis (-) ; lidah: kotor (-).
Sistem pernapasan: Bentuk dada normal, ekspansi simetris kiri dan kanan,
retraksi intercostal (-), vocal fremitus normal kiri dan kanan, perkusi sonor,
batas paru hepar linea midclavicularis dextra spasium intercostal VI, bunyi
auskultasi paru bronchovesiculer (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Sistem kardiovaskuler: denyut ictus cordis tidak terlihat, denyut ictus cordis
teraba di SIC V linea midclavicular sinistra, batas jantung normal, bunyi
jantung S1/S2 murni regular, bunyi tambahan (-).
Sistem gastrointestinal: inspeksi kesan datar, ruam (-), peristaltik usus (+)
kesan normal, perkusi bunyi timpani di seluruh kuadran abdomen, palpasi
nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba.
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-), pucat (-).
Genitalia: Tidak ada kelainan (-).
13
Pemeriksaan Serologi
Parameter Tes Hasil
ASTO Positif (>200IU/mL
Assesment (A):
Krisis Hipertensi
Glumerulonephritis akut post streptococcus
Plan (P):
a. Medikamentosa
- Asering 12 gtt/m
- Inj Ampicillin 500mg/6 jam/ iv
- Inj Dexamethasone 2,5 mg/ 8 jam/iv
- Inj Ketorolac ½ amp (k/p)
- Inj Ondancentron ½ amp/ 12 jam (k/p)
- Injeksi furosemid 20 mg/12 jam/IV
- Nifedipin 4 mg/ 3x1 pulv
- Captopril 2 x 6,25 mg pulv
- Elkana Cl 2x1 cth
b. Non Medikamentosa
- Diet Garam
- Menjaga nutrisi cairan oral dan parenteral
14
d. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 82 kali/menit
o Respirasi : 26 kali/menit
o Suhu : 36,80C
o TD : 120/90 mmHg
g. Pemeriksaan Fisik
Kulit : Ruam (-), pucat (-)
Mata: Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Mulut: bibir: cyanosis (-) ; lidah: kotor dengan pinggiran eritema (-).
Sistem pernapasan: Bentuk dada normal, ekspansi simetris kiri dan kanan,
retraksi intercostal (-), vocal fremitus normal kiri dan kanan, perkusi sonor,
batas paru hepar linea midclavicularis dextra spasium intercostal VI, bunyi
auskultasi paru bronchovesiculer (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Sistem kardiovaskuler: denyut ictus cordis tidak terlihat, denyut ictus cordis
teraba di SIC V linea midclavicular sinistra, batas jantung normal, bunyi
jantung S1/S2 murni regular, bunyi tambahan (-).
Sistem gastrointestinal: inspeksi kesan datar, ruam (-), peristaltik usus (+)
kesan normal, perkusi bunyi timpani di seluruh kuadran abdomen, palpasi
nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba.
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-), pucat (-).
Genitalia: Tidak ada kelainan (-).
Assesment (A):
Glumerulonephritis akut post streptococcus
Plan (P):
a. Medikamentosa
- Asering 12 gtt/m
- Inj Ampicillin 500mg/6 jam/ iv
- Inj Dexamethasone 2,5 mg/ 8 jam/iv
- Inj Ketorolac ½ amp (k/p)
15
- Inj Ondancentron ½ amp/ 12 jam (k/p)
- Injeksi furosemid 20 mg/12 jam/IV
- Nifedipin 4 mg/ 3x1 pulv
- Captopril 2 x 6,25 mg pulv
- Inj Ranitidin 20mg/8 jam(k/p)
- Elkana Cl 2x1 cth
b. Non Medikamentosa
- Diet Garam
- Menjaga nutrisi cairan oral dan parenteral
16
Sistem kardiovaskuler: denyut ictus cordis tidak terlihat, denyut ictus cordis
teraba di SIC V linea midclavicular sinistra, batas jantung normal, bunyi
jantung S1/S2 murni regular, bunyi tambahan (-).
Sistem gastrointestinal: inspeksi kesan datar, ruam (-), peristaltik usus (+)
kesan normal, perkusi bunyi timpani di seluruh kuadran abdomen, palpasi
nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba.
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-), pucat (-).
Genitalia: Tidak ada kelainan (-).
Assesment (A):
Glumerulonephritis akut post streptococcus
Plan (P):
a. Medikamentosa
- Asering 12 gtt/m
- Inj Ampicillin 500mg/6 jam/ iv
- Inj Dexamethasone 2,5 mg/ 8 jam/iv
- Inj Ketorolac ½ amp (k/p)
- Inj Ondancentron ½ amp/ 12 jam (k/p)
- Injeksi furosemid 20 mg/12 jam/IV
- Nifedipin 4 mg/ 3x1 pulv
- Captopril 2 x 6,25 mg pulv
- Inj Ranitidin 20mg/8 jam(k/p)
- Elkana Cl 2x1 cth
b. Non Medikamentosa
- Diet Garam
- Menjaga nutrisi cairan oral dan parenteral
17
Perawatan Hari ke-6 (3 April 2018)
Subjek (S):
Edema (-) hari, mual (-), muntah (-), batuk (sesekali), pilek (-), sakit perut (-),
sakit kepala (menurun), BAB (+) dan BAK biasa.
Objek (O):
a. Keadaan Umum : Sakit sedang
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Status gizi : Gizi baik (CDC 95%)
d. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 88 kali/menit
o Respirasi : 24 kali/menit
o Suhu : 36,60C
o TD : 110/70 mmHg
i. Pemeriksaan Fisik
Kulit : Ruam (-), pucat (-)
Mata: Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Mulut: bibir: cyanosis (-) ; lidah: kotor dengan pinggiran eritema (-).
Sistem pernapasan: Bentuk dada normal, ekspansi simetris kiri dan kanan,
retraksi intercostal (-), vocal fremitus normal kiri dan kanan, perkusi sonor,
batas paru hepar linea midclavicularis dextra spasium intercostal VI, bunyi
auskultasi paru bronchovesiculer (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Sistem kardiovaskuler: denyut ictus cordis tidak terlihat, denyut ictus cordis
teraba di SIC V linea midclavicular sinistra, batas jantung normal, bunyi
jantung S1/S2 murni regular, bunyi tambahan (-).
Sistem gastrointestinal: inspeksi kesan datar, ruam (-), peristaltik usus (+)
kesan normal, perkusi bunyi timpani di seluruh kuadran abdomen, palpasi
nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba.
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-), pucat (-).
Genitalia: Tidak ada kelainan (-).
18
Assesment (A):
Glumerulonephritis akut post streptococcus
Plan (P):
a. Medikamentosa
- Asering 10 gtt/m
- Inj Ampicillin 500mg/6 jam/ iv
- Inj Dexamethasone 2,5 mg/ 8 jam/iv
- Inj Ketorolac ½ amp (k/p)
- Inj Ondancentron ½ amp/ 12 jam (k/p)
- Injeksi furosemid 20 mg/12 jam/IV
- Nifedipin 4 mg/ 3x1 pulv
- Captopril 2 x 6,25 mg pulv
- Inj Ranitidin 20mg/8 jam(k/p)
- Elkana Cl 2x1 cth
b. Non Medikamentosa
- Diet Garam
- Menjaga nutrisi cairan oral dan parenteral
19
o TD : 117/63 mmHg
j. Pemeriksaan Fisik
Kulit : Ruam (-), pucat (-)
Mata: Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Mulut: bibir: cyanosis (-) ; lidah: kotor dengan pinggiran eritema (-).
Sistem pernapasan: Bentuk dada normal, ekspansi simetris kiri dan kanan,
retraksi intercostal (-), vocal fremitus normal kiri dan kanan, perkusi sonor,
batas paru hepar linea midclavicularis dextra spasium intercostal VI, bunyi
auskultasi paru bronchovesiculer (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Sistem kardiovaskuler: denyut ictus cordis tidak terlihat, denyut ictus cordis
teraba di SIC V linea midclavicular sinistra, batas jantung normal, bunyi
jantung S1/S2 murni regular, bunyi tambahan (-).
Sistem gastrointestinal: inspeksi kesan datar, ruam (-), peristaltik usus (+)
kesan normal, perkusi bunyi timpani di seluruh kuadran abdomen, palpasi
nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba.
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-), pucat (-).
Genitalia: Tidak ada kelainan (-).
Assesment (A):
Glumerulonephritis akut post streptococcus
Plan (P):
a. Medikamentosa
- Asering 10 gtt/m
- Inj Ampicillin 500mg/6 jam/ iv
- Inj Dexamethasone 2,5 mg/ 8 jam/iv
- Inj Ketorolac ½ amp (k/p)
- Inj Ondancentron ½ amp/ 12 jam (k/p)
- Injeksi furosemid 20 mg/12 jam/IV
- Nifedipin 2 mg/ 3x1 pulv
- Captopril 2 x 6,25 mg pulv
20
- Inj Ranitidin 20mg/8 jam(k/p)
- Elkana Cl 2x1 cth
b. Non Medikamentosa
- Diet Garam
- Menjaga nutrisi cairan oral dan parenteral
21
Sistem gastrointestinal: inspeksi kesan datar, ruam (-), peristaltik usus (+)
kesan normal, perkusi bunyi timpani di seluruh kuadran abdomen, palpasi
nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba.
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-), pucat (-).
Genitalia: Tidak ada kelainan (-).
Assesment (A):
Glumerulonephritis akut post streptococcus
Plan (P):
a. Medikamentosa
- Asering 10 gtt/m
- Inj Ampicillin 500mg/6 jam/ iv
- Inj Dexamethasone 2,5 mg/ 8 jam/iv
- Inj Ketorolac ½ amp (k/p)
- Inj Ondancentron ½ amp/ 12 jam (k/p)
- Injeksi furosemid 20 mg/12 jam/IV
- Nifedipin 2 mg/ 3x1 pulv Stop
- Captopril 2 x 6,25 mg pulv
- Inj Ranitidin 20mg/8 jam(k/p)
- Elkana Cl 2x1 cth
b. Non Medikamentosa
- Diet Garam
- Menjaga nutrisi cairan oral dan parenteral
22
Objek (O):
a. Keadaan Umum : Sakit sedang
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Status gizi : Gizi baik (CDC 95%)
d. Tanda Vital
o Denyut Nadi : 82 kali/menit
o Respirasi : 24 kali/menit
o Suhu : 36,50C
o TD : 110/88 mmHg
l. Pemeriksaan Fisik
Kulit : Ruam (-), pucat (-)
Mata: Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Mulut: bibir: cyanosis (-) ; lidah: kotor dengan pinggiran eritema (-).
Sistem pernapasan: Bentuk dada normal, ekspansi simetris kiri dan kanan,
retraksi intercostal (-), vocal fremitus normal kiri dan kanan, perkusi sonor,
batas paru hepar linea midclavicularis dextra spasium intercostal VI, bunyi
auskultasi paru bronchovesiculer (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Sistem kardiovaskuler: denyut ictus cordis tidak terlihat, denyut ictus cordis
teraba di SIC V linea midclavicular sinistra, batas jantung normal, bunyi
jantung S1/S2 murni regular, bunyi tambahan (-).
Sistem gastrointestinal: inspeksi kesan datar, ruam (-), peristaltik usus (+)
kesan normal, perkusi bunyi timpani di seluruh kuadran abdomen, palpasi
nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba.
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-), pucat (-).
Genitalia: Tidak ada kelainan (-).
Assesment (A):
Glumerulonephritis akut post streptococcus
23
Plan (P):
a. Medikamentosa
- Asering 10 gtt/m
- Inj Ampicillin 500mg/6 jam/ iv
- Inj Dexamethasone 2,5 mg/ 8 jam/iv
- Inj Ketorolac ½ amp (k/p)
- Inj Ondancentron ½ amp/ 12 jam (k/p)
- Injeksi furosemid 20 mg/12 jam/IV
- Nifedipin 2 mg/ 3x1 pulv Stop
- Captopril 2 x 6,25 mg pulv
- Inj Ranitidin 20mg/8 jam(k/p)
- Elkana Cl 2x1 cth
b. Non Medikamentosa
- Diet Garam
- Menjaga nutrisi cairan oral dan parenteral
24
Mata: Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Mulut: bibir: cyanosis (-) ; lidah: kotor dengan pinggiran eritema (-).
Sistem pernapasan: Bentuk dada normal, ekspansi simetris kiri dan kanan,
retraksi intercostal (-), vocal fremitus normal kiri dan kanan, perkusi sonor,
batas paru hepar linea midclavicularis dextra spasium intercostal VI, bunyi
auskultasi paru bronchovesiculer (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Sistem kardiovaskuler: denyut ictus cordis tidak terlihat, denyut ictus cordis
teraba di SIC V linea midclavicular sinistra, batas jantung normal, bunyi
jantung S1/S2 murni regular, bunyi tambahan (-).
Sistem gastrointestinal: inspeksi kesan datar, ruam (-), peristaltik usus (+)
kesan normal, perkusi bunyi timpani di seluruh kuadran abdomen, palpasi
nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba.
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-), pucat (-).
Genitalia: Tidak ada kelainan (-).
Assesment (A):
Glumerulonephritis akut post streptococcus
Plan (P):
a. Medikamentosa
- Asering 10 gtt/m
- Inj Ampicillin 500mg/6 jam/ iv
- Inj Dexamethasone 2,5 mg/ 8 jam/iv
- Inj Ketorolac ½ amp (k/p)
- Inj Ondancentron ½ amp/ 12 jam (k/p)
- Injeksi furosemid 20 mg/12 jam/IV
- Nifedipin 2 mg/ 3x1 pulv Stop
- Captopril 2 x 6,25 mg pulv
- Inj Ranitidin 20mg/8 jam(k/p)
- Elkana Cl 2x1 cth
25
b. Non Medikamentosa
- Diet Garam
- Menjaga nutrisi cairan oral dan parenteral
26
Ekstremitas: akral hangat (+), edema (-), pucat (-).
Genitalia: Tidak ada kelainan (-).
Assesment (A):
Glumerulonephritis akut post streptococcus
Plan (P):
a. Medikamentosa
- Asering 10 gtt/m
- Inj Ampicillin 500mg/6 jam/ iv
- Inj Dexamethasone 2,5 mg/ 8 jam/iv
- Inj Ketorolac ½ amp (k/p)
- Inj Ondancentron ½ amp/ 12 jam (k/p)
- Injeksi furosemid 20 mg/12 jam/IV Stop
- Nifedipin 2 mg/ 3x1 pulv Stop
- Captopril 2 x 6,25 mg pulv
- Inj Ranitidin 20mg/8 jam(k/p)
- Elkana Cl 2x1 cth
b. Non Medikamentosa
- Diet Garam
- Menjaga nutrisi cairan oral dan parenteral
- Rencana pulang besok bila TD stabil
27
DISKUSI
28
batuk sejak 10 hari yang lalu sebelum timbulnya edema. Hal tersebut dapat
menunjukkan suatu infeksi streptokokus sebelumnya.
Keluhan yang pertama timbul pada pasien adalah edema pada area
periorbital. Muncul tiba-tiba, biasanya pada pagi hari saat bangun tidur.
Menunjukkan sudah adanya manifestasi edema akibat ekstravasasi cairan ke
ekstra sel. Keluhan selanjutnya adalah adanya BAK yang berwarna keruh
kemerahan.
Ada beberapa penyebab glomerulonefritis akut, tetapi yang paling sering
ditemukan disebabkan karena infeksi dari streptokokus, penyebab lain
diantaranya:
A. Bakteri : Streptokokus grup C, meningococcocus, Sterptoccocus
Viridans, Gonococcus, Leptospira, Mycoplasma Pneumoniae,
Staphylococcus albus, Salmonella typhi dll
B. Virus : Aids, Coxsackie, Epstein Barr, Influenza, Rubeola, hepatitis B,
varicella, vaccinia, echovirus, parvovirus, influenza, parotitis epidemika dl
C. Parasit : malaria dan toksoplasma.7,8
29
Penegakkan diagnosis Glomerulonefritis ditegakkan berdasarkan adanya
riwayat infeksi Streptokokus β hemolitikus grup A sebelumnya yang dikonfirmasi
dengan kultur positif. Namun pada pasien ini tidak dilakukan pengambilan kultur.
Adanya infeksi streptokokus harus dicari dengan melakukan biakan tenggorok
dan kulit. Biakan mungkin negatif apabila telah diberi antimikroba. Beberapa uji
serologis terhadap antigen streptokokus dapat dipakai untuk membuktikan adanya
infeksi, antara lain antistreptolisin, ASTO, antihialuronidase, dan anti Dnase B.
Skrining antistreptolisin cukup bermanfaat oleh karena mampu mengukur antibodi
terhadap beberapa antigen streptokokus. Titer anti streptolisin O mungkin
meningkat pada 75-80% pasien dengan GNAPS dengan faringitis, meskipun
beberapa starin streptokokus tidak memproduksi streptolisin O. Peningkatan titer
antibodi terhadap streptolisin-O (ASTO) terjadi 10-14 hari setelah infeksi
streptokokus. Kenaikan titer ASTO terdapat pada 75-80% pasien yang tidak
mendapat antibiotik. Titer ASTO pasca infeksi streptokokus pada kulit jarang
meningkat dan hanya terjadi pada 50% kasus. Antihialuronidase (Ahase) dan anti
deoksiribonuklease B (DNase B) umumnya meningkat. Pengukuran titer antibodi
yang terbaik pada keadaan ini adalah terhadap antigen DNase B yang meningkat
pada 90-95% kasus. Sebaiknya serum diuji terhadap lebih dari satu antigen
streptokokus. Bila semua uji serologis dilakukan, lebih dari 90% kasus
menunjukkan adanya infeksi streptokokus. Titer ASTO meningkat pada hanya
50% kasus, tetapi antihialuronidase atau antibodi yang lain terhadap antigen
streptokokus biasanya positif. Pada awal penyakit titer antibodi streptokokus
belum meningkat, hingga sebaiknya uji titer dilakukan secara seri.2
Pada pasien ini, gejala yang sangat mencolok adalah adanya hipertensi yang
mencapai 170/140 mmHg. Pada awalnya diterapi dengan obat antihipertensi
captopril dengan dosis 2 x 6,25 mg, dan untuk mengurangi edema yang terjadi
diberikan furosemid dengan dosis 2 x 20 mg.
30
Terjadinya hipertensi dapat dijelaskan, sebagai berikut:
Adanya penurunan aliran darah intrarenal
Penurunan GFR
31
DAFTAR PUSTAKA
5. http://www2.niddk.nih.gov/NIDDKLabs/Glomerular_Disease_Primer/Kidney
Disease.htm (diakses pada 3 April 2018)
32
33