Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Genetika (dari bahasa Yunani kuno ', "genitif" dan bahwa dari ', "asal"), adalah
disiplin biologi, ilmu hereditas dan variasi dalam organisme hidup.Fakta bahwa makhluk
mewarisi sifat-sifat dari orang tua mereka telah digunakan sejak zaman prasejarah untuk
meningkatkan tanaman tanaman dan hewan melalui penangkaran selektif. Namun, ilmu
modern genetika, yang berusaha untuk memahami proses warisan, hanya mulai dengan
karya Gregor Mendel di abad kesembilan belas. Meskipun ia tidak tahu dasar-dasar untuk
hereditas, Mendel mengamati bahwa organisme mewarisi sifat-sifat melalui satuan diskrit
warisan, yang sekarang disebut gen
Hereditas pada manusia mempelajari mengenai macam penurunan sifat/kelainan
pada manusia.Penurunan sifat pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu sifat yang
terpaut koromosom tubuh (autosomal), dan sifat yang terpaut kromosom sex
(gonosomal).Sifat yang autosomal manifestasinya dapat muncul baik pada anak laki-laki
maupun perempuan.Sedangkan sifat yang gonosomal manifestasinya dipengaruhi oleh
jenis kelamin, bisa hanya muncul pada anak laki-laki saja atau perempuan saja.

Setiap makhluk hidup di dunia ini memiliki penampakan fisik (fenotip) yang
dikendalikan oleh rangkaian perintah kimia.Di dalam setiap sel makhluk hidup, terdapat
sebuah inti yang memuat serangkaian kimia asam Deuxiribonucleid Acid/Asam Nuklead
Deuksiribo (DNA). Setiap sel pada satu makhluk hidup, memiliki salinan DNA yang sama..

DNA pada setiap makhluk hidup disimpan dalam suatu wadah yang disebut
kromosom.Tiap kromosom menyimpan DNA yang mempunyai tugas khusus untuk
mengatur bentuk fisik tubuh.Jumlah kromosom pada tiap spesies berbeda. Oleh sebab itu,
tidak semua makhluk hidup bisa melakukan perkawinan antar spesies, karena tiap
kromosom dari sperma harus mendapat pasangan kromosom lain dari sel telur. Walaupun
jumlah kromosom sama, belum tentu perkawinan berhasil. Ibarat kunci dan gembok,

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 1


pasangan kromosom dari sperma dan sel telur harus identik.Kunci berbentuk bulat tidak
dapat dimasukkan ke lubang gembok yang berbentuk pipih. Inilah mengapa perkawinan
antar spesies yang memiliki kromosom sama belum tentu berhasil. Kalaupun berhasil,
biasanya akan menghasilkan mutasi yang menyebabkan cacat pada keturunan atau
kematian pada induk.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam masalah ini masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Pengertian genetika molekuler ?
2. apa saja yang terdapat pada perangkat genetik ?
3. apa fungsi dari gen ?
4. apa itu Dokma Sentral Eksperigen ?
5. apa saja yang terdapat pada Dokma sentral Eksperigen ?

1.3 Tujuan pembahasan


Ditulisnya makalah ini betujuan agar kita menambah bekal pengetahuan tetang
genetika molekuler. Sebagai bahan referensi dalam ilmu pengetahuan.

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 2


BAB II

PEMBAHASAN

GENATIKA MOLEKULER

Genetika molekular merupakan cabang genetika yang mengkaji bahan genetik


dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel). Subjek kajiannya
mencakup struktur, fungsi, dan dinamika dari bahan-bahan genetika serta hasil
ekspresinya.

A. PERANGKAT GENETIKA MMM


1. Gen
Pengertian gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup.

Gambar Struktur Gen

Adapun fungsi gen dan sifat gen adalah untuk :


 Menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi.
 Kontrol, mengatur metabolisme tubuh dan perkembangan.
 Menentukan sifat-sifat pada keturunannya. Seperti ditunjukkan dalam
fakta-fakta di depan. Sifat-sifat yang dapat dalam bentuk rambut,
bentuk tubuh, warna kulit, dan sebagainya.

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 3


 Proses reaksi kimia dalam tubuh dapat terjadi secara berurutan. Pada
setiap tahap reaksi adalah enzim yang diperlukan. Pembentukan dan
pengendalian enzim ini pekerjaan yang dilakukan oleh gen. Dalam
proses pembangunan yang memerlukan hormon juga diatur oleh gen.
Dalam organisme bersel satu primitif seperti bakteri, gen biasanya
terletak pada kromosom melingkar tunggal dan juga pada cincin DNA yang
disebut plasmid. Dalam organisme yang lebih maju, dari amuba hingga
manusia, gen terletak pada sejumlah kromosom di bagian sel yang disebut
nukleus.
Pada manusia dan hewan, kromosom ditemukan di setiap sel dalam
tubuh, kecuali sel darah merah (satu-satunya jenis sel yang tidak memiliki
nukleus). Dalam kebanyakan sel-sel tubuh, yang disebut sel somatik,
kromosom muncul berpasangan, sama ukuran dan bentuknya. Setengah
dari kromosom berasal dari ibu, dan setengah lainnya dari ayah.
Pada dasarnya gen tersusun oleh empat komponen:
a. Regulator. Merupakan bagian dari gen ya ng berperan dalam pola aktivasi
suatu gen (pada rangkaian fisiologis apa, kondisi apa, fase perke mbangan
apa, atau pada organ apa). Regulator terdapat pada awal sebuah gen
mendahului promotor. Regulator terdiri dari tiga elemen responsif yaitu HSE
(Heat Shock response Element), GRE (Glucocorticoid Response Element ) dan
SRE ( Serum Response Element).
b. Promotor. Merupakan bagian dari gen yang berperan dalam penentuan utas
yang akan dikode untuk dit raskripsikan dan kapan titik awal transkripsi akan
dilakukan. Letak promotor berada sebelum titik awal transkripsi, sehingga
jarak dari titik inisiasi dinotasikan de ngan tanda '-', atau disebut arah
downstream. Promotor yang paling umum terdapat da lam gen tanaman
adalah TATA box. Selain TATA box (TATAAA, 10 bp), jenis promotor lainnya

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 4


adalah CAAT box (GGCCAATCT, 22 bp), GC box ( GGGCGG, 20bp), Octamer
(ATTTGCAT, 20 bp), kB (GGGACTTTCC, 10 bp) dan ATF (GTGACGT, 20 bp).
c. Transcribed Region. Merupakan bagian gen ya ng akan ditranskripsikan
menjadi RNA. Bagian ini dimulai dari titik awal transkripsi (start s ite) hingga
titik akhir transkripsi ( termination site ). Notasi mulai start site adalah `+'
atau uptream. Dalam bagian i ni terdapat bagian ya ng akan dibawa keluar
dari inti sel yang disebut exon, dan bagian yang akan tetap ditinggalkan di
dalam i nti sel, yang disebut intron. Pada bagian exon mRNA, terdapat bagian
yang akan diterjemahkan menjadi rantai asam amino ( Open Reading
Frame/ORF ) dan bagian yang tidak diterjemahkan (Un-translated
Region/UTR).
d. Terminator. Merupakan bagian sekuens DNA dari suatu gen yang memberi
tanda kepada enzim penyus un RNA (RNApolymerase) untuk menghentikan
proses pemanjangan rantai RNA.

2. DNA (Deoxyribonucleic Acid)


merupakan tempat penyimpanan informasi genetic dari semua
makhluk hidup. DNA tersusun atas rangkaian nukleotida yang berupa gula
deoksiribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen. Basa nitrogen DNA terdiri dari
golongan purin, yaitu adenine dan guanine, serta golongan pirimidin yaitu
timin dan sitosin. DNA adalah wadah dari semua informasi genetic dari
makhluk hidup. Informasi tersebut dapat berupa sifat, cirri khas, warna
kulit, warna rambut, mata dsb. DNA tidak hanya ada pada manusia, akan
tetapi pada hewan dan tumbuhan juga terdapat DNA.

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 5


Gambar Struktur DNA

salah satu fungsi D NA yaitu sebagai wadah atau tempat


penyimpanan informasi genetic dari makhluk hidup. Ternyata, selain fungsi
tersebut, ada 3 fungsi lainnya yang terdapat pada DNA. Diantaranya yaitu:
a. Sebagai pembawa informasi genetic
DNA sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi
genetic makhluk hidup seperti ciri dan sifat makhluk hidup. Contohnya
yaitu, kita membawa sifat dan cirri khas dari orang tua kita. Ciri dan Sifat itu
dapat berupa warna mata, warna kulit bentuk wajah dsb. Lalu bagaimana
jika kita tidak memiliki cirri dan sifat dari orang tua kita? Lalu bagaimana
kalau kedua orang tua teman-teman berkulit putih sedangkan teman-
teman berkulit coklat? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, DNA
tidak hanya membawa sifat dan cirri dari orang tua kita. DNA juga dapat
menurunkan sifat dari generasi sebelum orang tua kita. Contohnya dari
kakek, paman, bibi bahkan kakek buyut kita. Asalkan memiliki hubungan
darah ada kemungkinan sifat itu diturunkan ke generasi selanjutnya.
b. Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat
Duplikasi diri atau Replikasi DNA nenpunyai peran penting bagi DNA
untuk mewariskan sifat dari satu sel ke sel lainnya.

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 6


c. Ekspresi informasi genetic
Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu.
Proses ini terjadi melalui mekanisme sintesis protein. Proses pembentukan
protein ini terjadi melalui proses transkripsi DNA menjadi RNA dan translasi
RNA membentuk rantai polipeptida. DNA juga memiliki beberapa sifat
diantaranya yaitu:
 Jumlah DNA konstan dalam setiap jenis sel dan spesies. Konstan
dalam artian tetap dan tidak berubah jumlahnya. Contohnya Jumlah
DNA pada kucing berbeda dengan jumlah DNA pada Anjing.
Begitupun dengan jumlah DNA pada manusia dan primate berbeda
jumlahnya.
 Kandungan DNA dalam sel bergantung pada sifat ploidi (genom) sel
atau jumlah kromosom di dalam sel.
 Bentuk DNA pada sel eukariotik adalah seperti benang dan tidak
bercabang, sedangkan DNA pada sel Prokariotik, mitokondria dan
plastida berbentuk sirkuler.

3. Kromosom

Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada
semua makhluk hidup, kromosom berbentuk deret panjang molekul yang
disusun oleh DNA dan protein-protein. Setiap sel terdiri dari tiga bagian utama,
yaitu nukleus (inti Sel), Sitoplasma (cairan sel), dan Membran pelindung sel. Di
dalam nukleus, terdapat benang-benang halus yang disebut ‘kromatid’, apabila
terjadi pembelahan sel, maka benang-benang halus itu dipintal membentuk
kromosom. Seperti yang saya jelaskan di atas, Kromosom adalah struktur padat
yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu protein dan DNA. Struktur pada
kromosom ini hanya akan tampak jelas pada metafase pembelahan sel.

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 7


Kromosom ini berfungsi sebagai penyimpanan bahan materi genetik
kehidupan. Ia terdiri dari DNA, kita tahu DNA memiliki peran sangat penting,
yaitu untuk menjalankan tugas sehari-hari, dan juga menyimpan setiap
informasi genetik, ia dapat juga membantu langsung suatu organisme untuk
tumbuh. Jadi kromosom ini memiliki fungsi yang besar dalam tubuh kita.

Kromosom dibentuk dari DNA yang berikatan dengan beberapa protein


histon. Dari Ikatan ini dihasilkan Nukleosom, yang memiliki ukuran panjang
sekitar 10 nm. Kemudian nukleosom akan membentuk lilitan-lilitan yang sangat
banyak yang menjadi penyusun dari kromatid (lengan kromosom) , satu lengan
kromosom ini kira-kira memiliki lebar 700 nm.

Gambar Struktur Kromosom

Berikut adalah penjelasan dari bagian-bagian kromosom

Kromatid merupakan bagian lengan kromosom yang terikat satu sama lainnya, 2
kromatid kembar ini diikat oleh sentromer. Nama jamak dari kromatid adalah
kromonema. Kromonema biasanya terlihat pada pembelahan sel masa profase dan
kadang – kadang interfase.

a. Sentromer pada kromosom terdapat satu daerah yang tidak mengandung


gen (informasi genetik), daerah ini dinamakan Sentromer. Pada masa

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 8


pembelahan, sentromer merupakan struktur yang sangat penting, di bagian
inilah lengan kromosom (kromatid) saling melekat satu sama lain pada
masing-masing bagian kutub pembelahan. Bagian dari kromosom yang
melekat pada sentromer dikenal dengan istilah ‘kinetokor’.
b. Kromomer adalah struktur berbentuk manik-manik yang merupakan
akumulasi dari materi kromatid yang kadang-kadang terlihat pada
pembelahan masa interfase. Pada kromosom yang telah mengalami
pembelahan berkali-kali, biasanya kromomer ini sangat jelas terlihat.
c. Telomer adalah bagian berisi DNA pada kromosom, fungsinya untuk menjaga
stabilitas ujung kromosom agar DNA nya tidak terurai.
Apabila dibedakan berdasarkan letak sentromer pada lengan kromatid,
maka akan ada 4 tipe kromosom.
 Talosentrik, yaitu kromosom yang sentromer nya terletak di ujung
kromosom.
 Metasentrik, yaitu kromosom yang sentromer nya terletak di tengah
kromatid sehingga secara relatif membagi kromatid menjadi dua
bagian.
 Submetasentrik adalah kromosom yang letak sentromernya mendekati
bagian tengah, namun tidak pada bagian tengah, sehingga kromatid nya
terlihat sedikit panjang sebelah.
 Akrosentrik, yaitu kromosom yang letak sentromer nya berada diantara
tengah dan ujung lengan kromatid.

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 9


Tipe Struktur Sentromer

Jumlah Kromosom dalam tubuh suatu organisme terdapat jumlah


kromosom yang berbeda-beda. Pada Organisme terdapat dua macam kromosom,
yaitu :
 Kromosom Seks (Genosom) yang menentukan jenis kelamin
 Kromosom Tubuh (Autosom) yang tidak menentukan jenis kelamin

Kromosom pada makhluk hidup biasanya ditemukan dalam keadaan


berpasang-pasangan, oleh karena itu disebut diploid. Kromosom diploid
dipertahankan dari generasi ke generasi dengan pemebelahan mitosis
(pembelahan yang menghasilkan dua anak yang bersifat sama dengan induknya).
Kromosom yang berpasangan (kromosom homolog) memiliki bentuk, ukuran, dan
komposisi yang sama.

Pada manusia setiap sel somatik berjumlah 46 (kecuali sel sperma dan
ovum, karena memiliki set tunggal kromosom) kromosom atau 23 pasang. 46
kromosom manusia ini merupakan dua set kromosom yang terdiri dari masing-
masing 23 kromosom, yaitu satu set maternal (dari ibu) dan satu set paternal (dari
ayah). Gambar di bawah merupakan bentuk 23 pasang kromosom manusia

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 10


Gambar Kromosom Manusia
Ada satu konsep penting dalam mempelajari kromosom homolog pada sel
somatik, yaitu adanya kromosom unik, yang disebut kromosom X dan Y. Dari 23
pasang kromosom 22 pasang diantaranya merupakan autosom (tidak menentukan
jenis kelamin) dan 1 pasang genosom
 Wanita memiliki kromosom homolog X (XX), Meskipun kaum wanita
memiliki dua kromosom X, salah satunya akan menjadi tidak aktif saat
masa embrio.
 Pria memiliki sebuah kromosom X dan sebuah kromosom Y

Jadi Kromosom X dan Y ini akan menentukan kelamin individu, apabila kromosom
anak yang lahir XX maka ia perempuan, apabila kromosomnya XY maka ia adalah
laki-laki.
4. Plasmid

Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang dapat bereplikasi secara


autonom dan bisa ditemukan pada sel hidup. Di dalam satu sel, dapat
ditemukan lebih dari satu plasmid dengan ukuran yang sangat bervariasi
namun semua plasmid tidak mengkodekan fungsi yang penting untuk
pertumbuhan sel tersebut. Umumnya, plasmid mengkodekan gen-gen yang
diperlukan agar dapat bertahan pada keadaan yang kurang menguntungkan
sehingga bila lingkungan kembali normal, DNA plasmid dapat dibuang. Plasmid

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 11


adalah kecil, ekstrakromosomal, dan potongan yang tidak penting dari DNA.
Bakteri menggunakan plasmid untuk beradaptasi dengan tekanan lingkungan

Sebuah plasmid merupakan segmen pendek, biasanya melingkar, dan


DNA untai ganda yang ditemukan dalam sitoplasma terpisah dari kromosom
bakteri utama.

Plasmid biasanya mengandung antara 5 dan 100 gen yang tidak


diperlukan untuk kelangsungan hidup bakteri. Gen untuk pertumbuhan,
metabolisme, dan struktur sel yang normal berada pada kromosom bakteri
utama. Selama bakteri yang berkembang dalam lingkungan rendah tekanan,
menghapus semua plasmid tidak akan mempengaruhi kemampuan bakteri
untuk bertahan hidup.

Gambar Struktur Plasmid

Sebagian besar plasmid memiliki struktur sirkuler, namun ada juga


plasmid linear yang dapat ditemukan pada mikroorganisme tertentu,
seperti Borrelia burgdorferi dan Streptomyces. Plasmid ditemukan dalam
bentuk DNA utas ganda yang sebagian besar tersusun menjadi superkoil
atau kumparan terpilin. Struktur superkoil terjadi karena enzim
topoisomerase membuat sebagian DNA utas ganda lepas (tidak terikat)
selama replikasi plasmid berlangsung. Struktur superkoil akan

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 12


menyebabkan DNA plasmid berada dalam konformasi yang disebut
lingkaran tertutup kovalen atau covalently closed circular (ccc), namun
apabila kedua utas DNA terlepas maka akan plasmid akan kembali dalam
keadaan normal (tidak terpilin) dan konformasi tersebut disebut sebagai
open circuler (oc). Plasmid memiliki kemampuan untuk mereplikasi, atau
menyalin, sendiri. Umumnya, bakteri mereplikasi dengan pembelahan
biner. Sebuah sel bakteri tunggal, yang disebut sel induk, menyalin
kromosom, kemudian sel pecah setengah, memberikan masing-masing
setengah dari salinan kromosom. Dua sel anak yang identik baru pada
dasarnya klon dari sel induk. Tapi bagaimana dengan plasmid? Plasmid
membawa gen yang mengarahkan replikasi dan faktor tambahan mereka
sendiri yang memastikan bahwa salinan dapat dipisahkan ke dalam sel anak
baru. Hal ini memastikan bahwa plasmid tidak hilang selama pembelahan
sel secara biner.

5. Genom
Genom (Ing. genome), dalam genetika dan biologi molekular
modern, adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau
organisme, atau khususnya keseluruhan asam nukleat yang memuat
informasi tersebut. Secara fisik, genom dapat terbagi menjadi molekul-
molekul asam nukleat yang berbeda (sebagai kromosom atau plasmid),
sementara secara fungsi, genom dapat terbagi menjadi gen-gen. Istilah
genom diperkenalkan oleh Hans Winkler dari Universitas Hamburg, Jerman,
pada tahun 1920, mungkin sebagai gabungan dari kata gen dan kromosom
atau dimaksudkan untuk menyatakan kumpulan gen.
Genom adalah gugus atau himpunan gen lengkap dari suatu
organisme yang mengendalikan keseluruhan metabolisme sehingga
organisme tersebut dapat hidup dengan sempurna. Genom terdiri dari satu
set lengkap kromosom yang diturunkan dari tetuanya. Banyaknya gen yang

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 13


terdapat dalam suatu genom berbeda antar organisme. Semakin rumit
suatu organisme, semakin banyak gen yang dikandung di dalam genomnya.
Istilah genom dipakai untuk menunjukkan keseluruhan kode genetik pada
kromosom yang ada pada suatu organi sme. Baru pada tahun 1944 diketah
ui, materi dari kode genetik itu adalah DNA yang ada pada setiap organism
Setiap organisme memiliki genom yang mengandung informasi
biologis yang diperlukan untuk membangun tubuhnya dan
mempertahankan hidupnya serta diwariskan ke generasi berikutnya.[5]
Dengan sejumlah interaksi kompleks, urutan nukleotida komponen
penyusun asam nukleat digunakan untuk membuat semua protein pada
suatu organisme pada waktu dan tempat yang sesuai. Protein ini menjadi
komponen pembentuk tubuh organisme atau memiliki kemampuan
membuat komponen pembentuk tubuh tersebut atau mendorong reaksi
metabolisme yang diperlukan untuk hidup.[3] Kebanyakan genom, termasuk
milik manusia dan makhluk hidup bersel lainnya, terbuat dari DNA (asam
deoksiribonukleat), namun sejumlah virus memiliki genom RNA (asam
ribonukleat).
Organisasi genom, DNA unting ganda (double stranded, "ds")
merupakan komponen pembentuk genom kebanyakan organisme dan
semua sel. Namun demikian, virus RNA memiliki genom RNA ds atau unting
tunggal (single stranded, "ss"). Secara umum, setiap molekul asam nukleat
genom dapat disebut sebagai kromosom. Genom prokariota (organisme
tanpa inti sel, contohnya bakteri) biasanya berupa molekul tunggal dsDNA
sirkular, walaupun dapat pula terdapat DNA ekstrakromosom berbentuk
plasmid sirkular yang menyandikan produk gen yang menguntungkan
namun tidak esensial. Sementara itu, genom eukariota (organisme berinti
sel, contohnya manusia) biasanya berupa sejumlah molekul dsDNA linear.
Istilah genom inti (nuclear genome) pada eukariota mengacu pada

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 14


informasi genetik berupa kromosom, dan kadang kala juga fragmen DNA
ekstrakromosom, di dalam inti sel. Genom ekstranuklear sel eukariotik
mencakup genom mitokondria dan kloroplas, yang berupa molekul dsDNA
sirkular seperti pada prokariota.
Kebanyakan prokariota memiliki satu kromosom saja. Karena itu,
prokariota umumnya mengandung satu salinan setiap gen dan dengan
demikian bersifat haploid. Sementara itu, eukariota umumnya memiliki dua
salinan setiap gen dan secara genetik bersifat diploid. Ada pula organisme
(misalnya, tumbuhan) yang memiliki lebih dari dua set kromosom dalam
inti setiap sel tubuhnya, atau disebut bersifat poliploid.

6. RNA (Ribonucleic Acid)


RNA merupakan hasil dari transkripsi dari suatu fragmen DNA,
sehingga RNA sebagai polimer yang jauh lebih pendek jika dibandingkan
DNA. Berbeda dengan DNA yang umumnya dijumpai dalam inti sel,
Kebanyak dari RNA terdapat dalam sitoplasma, khususnya di ribosom.
Fungsi RNA yaitu :
 Sebagai penyimpan informasi
 Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi
genetik karena berlaku untuk organisme hidup.

RNA terdiri dari rantai poliribonukleotida yang basa-basanya biasanya


adalaha adenin, guanin, urasil, dan citosin. RNA berada dalam nukelus
maupun sitoplasma sel. Bergam bentuk dari RNA lebih banyak dari pada
DNA. RNA mempunyai berat molekul antara 25.000 sampai dengan
beberapa juta. Umumnya RNA berisi rantai polinukleotida tunggal, tetapi
rantai yang biasa terlipat membentuk daerah heliks ganda yang
mengandung pasangan basa A:U dan G:C.

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 15


Molekul RNA memiliki bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA
mempunyai bentuk pita tunggal dan tidak berpilin. Tiap pita RNA
merupakan polinukleotida yang tersusun dari banyak ribonukleotida. Setiap
ribonukleotida tersusun dari gula ribosa, basa nitrogen dan asam fosfat.
Basa dari nitrogen RNA terbagi menjadi dua yaitu basa purin dan basa
pirimidin. Basa purin sama dengan DNA yang tersusun dari adenin (A) dan
guanin (G), sedangkan pada basa pirimidinnya berbeda dengan DNA yakni
tersusun dari sitosin (C) dan urasil (U). Tulang Panggung RNA tersusun dari
deretan ribosa dan fosfat. Ribonuleotida RNA terdapat secara bebas dalam
nukleoplasma dengan bentuk nukleosida trifosfat, misalnya adenosin
trifosfat (ATP), Guanosin Trifosfat (GTP), Sistidin Trifosfat (CTP), dan Uridin
Trifosfat (UTP). RNA disintetis oleh DNA yang berada di inti sel dengan
menggunakan DNA sebagai cetakannya.

RNA terdapat tiga tipe utama atau tiga jenis utama yaitu sebagai berikut
a. Transfer RNA (tRNA)
RNA yang dibentuk dari dalam nukleus, tetapi menempatkan diri
dalam sitoplasma. tRNA merupakan RNA yang terpendek dan bertindak
sebagai penerjemah kodon dari mRNA. tRNA mempunyai proporsi
nukleosida yang lebih relatif tinggi. Transfer RNA (transfer-Ribonucleic
acid) atau asam ribonukleat transfer adalah molekul yang
menginterpretasikan pesan genetik berupa serangkaian kodon yang
disepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer asam-asam amino
ke ribosom dalam proses translasi. Tiap tRNA mengandung suatu
sekuen dengan tiga rangkaian basa pendek. Seluruh ujung 3' tRNA
mengandung sekuen SSA yang berseberangan dengan sekuen
antikodon. Suatu amino tertentu akan melekat pada ujung 3 tRNA.
Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya tRNA, yaitu dengan
membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintetis

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 16


protein, yaitu pengurutan asam amino sesuai dengan urutan kodon
pada mRNA.

b. Ribosomal RNA (rRNA)


rRNA merupakan ribosom yang mengandung protein dengan massa
yang hampir mirip. Molekulnya berupa pita tunggal, tak bercabang dan
fleksibel. rRNA terdiri dari 80 persen total RNA yang dalam sel dan pada
sel-sel tidak memiliki inti sejati yang terdiri dari beberapa tipe rRNA
yaitu 23S rRNA, 16S rRNA, dan 5S rRNA.

c. Mesengger RNA (mRNA)


mRNA merupakan polinukleotida yang berbentuk pita tunggal linier
dan disintetis oleh DNA di dalam nukleus. mRNA berupa rantai tunggal
yang relatif panjang. Panjang pendeknya mRNA berhubungan dari
panjang pendeknya rantai polipeptida yang disusun. Ururtan pada
rantai asam amino yang menyusun rantai polipeptida tersebut sesuai
dengan urutan kodon yang ada dalam molekul mRNA yang
bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan dalam
pembentukan polipeptida. Setiap molekul membawa salinan urutan
DNA, yang ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai
polipeptida atau lebih. Fungsi utama dari mRNA adalah membawa
kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma.
mRNA dibentuk jika diperlukan dan jika tugasnya telah selesai lalu
dihancurkan dalam plasma.

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 17


B. REPLIKASI DNA
Proses replikasi DNA merupakan suatu masalah yang kompleks, dan
melibatkan rangkaian protein dan enzim yang secara kolektif merakit
nukleotida dalam urutan yang telah ditentukan. Dalam menanggapi isyarat
molekul yang diterima selama pembelahan sel, molekul-molekul ini melakukan
replikasi DNA, dan mensintesis dua untai baru menggunakan helai yang ada
sebagai template atau ‘cetakan’. Masing-masing menghasilkan dua, molekul
DNA yang identik terdiri dari satu untai baru dan salah satu DNA lama. Oleh
karena itu proses replikasi DNA disebut sebagai semi-konservatif.

Rangkaian peristiwa yang terjadi selama replikasi DNA prokariotik telah


dijelaskan di bawah ini.

1. Inisiasi

Gambar Pelepasan untai DNA

Replikasi DNA dimulai pada lokasi spesifik disebut sebagai asal replikasi,
yang memiliki urutan tertentu yang bisa dikenali oleh protein yang disebut inisiator
DnaA. Mereka mengikat molekul DNA di tempat asal, sehingga mengendur untuk
perakitan protein lain dan enzim penting untuk replikasi DNA. Sebuah enzim yang

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 18


disebut helikase direkrut ke lokasi untuk unwinding (proses penguraian/seperti
membuka resleting) heliks dalam alur tunggal.

Helikase melepaskan ikatan hidrogen antara pasangan basa, dengan cara


yang tergantung energi. Titik ini atau wilayah DNA yang sekarang dikenal sebagai
garpu replikasi (Garpu replikasi atau cabang replikasi adalah struktur yang
terbentuk ketika DNA bereplikasi). Setelah heliks yang terbuka, protein yang
disebut untai tunggal mengikat protein (SSB) mengikat daerah terbuka dan
mencegah mereka untuk menempel kembali. Proses replikasi sehingga dimulai,
dan garpu replikasi dilanjutkan dalam dua arah yang berlawanan sepanjang
molekul DNA.

2. Sintesis Primer

Gambar Sintesis DNA Primer

Sintesis baru, untai komplementer DNA menggunakan untai yang ada


sebagai template yang dibawa oleh enzim yang dikenal sebagai DNA polimerase.
Selain replikasi mereka juga memainkan peran penting dalam perbaikan DNA dan
rekombinasi.

Namun, DNA polimerase tidak dapat memulai sintesis DNA secara


independen, dan membutuhkan 3′ gugus hidroksil untuk memulai penambahan
nukleotida komplementer. Ini disediakan oleh enzim yang disebut DNA primase
yang merupakan jenis DNA dependent-RNA polimerase. Ini mensintesis bentangan

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 19


pendek RNA ke untai DNA yang ada. Ini segmen pendek disebut primer, dan terdiri
dari 9-12 nukleotida. Hal ini memberikan DNA polimerase platform yang
diperlukan untuk mulai menyalin sebuah untai DNA. Setelah primer terbentuk
pada kedua untai, DNA polimerase dapat memperpanjang primer ini menjadi untai
DNA baru.

Pembukaan resleting DNA dapat menyebabkan supercoiling (bentukan


seperti spiral yang mengganggu) di wilayah garpu berikutnya. Ini superkoil DNA
dibuka oleh enzim khusus yang disebut topoisomerase yang mengikat ke
bentangan DNA depan garpu replikasi. Ini menciptakan memotong pada untai DNA
dalam rangka untuk meringankan supercoil tersebut.

3. Sintesis leading strand

Gambar Replikasi DNA untaian pengawal (leading strand)

DNA polimerase dapat menambahkan nukleotida baru hanya untuk ujung


3′ dari untai yang ada, dan karenanya dapat mensintesis DNA dalam arah 5′ → 3′
saja. Tapi untai DNA berjalan di arah yang berlawanan, dan karenanya sintesis DNA
pada satu untai dapat terjadi terus menerus. Hal ini dikenal sebagai untaian
pengawal (leading strand).

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 20


Di sini, DNA polimerase III (DNA pol III) mengenali 3′ OH ujung RNA primer,
dan menambahkan nukleotida komplementer baru. Saat garpu replikasi
berlangsung, nukleotida baru ditambahkan secara terus menerus, sehingga
menghasilkan untai baru.

4. Sintesis lagging Strand (untai tertinggal)

Pada untai berlawanan, DNA disintesis secara terputus dengan


menghasilkan serangkaian fragmen kecil dari DNA baru dalam arah 5 ‘→ 3’.
Fragmen ini disebut fragmen Okazaki, yang kemudian bergabung untuk
membentuk sebuah rantai terus menerus nukleotida. Untai ini dikenal sebagai
lagging Strand (untai tertinggal) sejak proses sintesis DNA pada untai ini hasil pada
tingkat yang lebih rendah.

Gambar sintesis lagging Strand

Di sini, primase menambahkan primer di beberapa tempat sepanjang untai


terbuka. DNA pol III memperpanjang primer dengan menambahkan nukleotida
baru, dan jatuh ketika bertemu fragmen yang terbentuk sebelumnya. Dengan
demikian, perlu untuk melepaskan untai DNA, lalu bergeser lebih lanjut kebagian
atas untuk memulai perluasan primer RNA lain. Sebuah penjepit geser memegang
DNA di tempatnya ketika bergerak melalui proses replikasi.

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 21


5. Penghapusan Primer

Meskipun untai DNA baru telah disintesis primer RNA hadir pada untai baru
terbentuk harus digantikan oleh DNA. Kegiatan ini dilakukan oleh enzim DNA
polimerase I (DNA pol I). Ini khusus menghilangkan primer RNA melalui ‘5→ 3’
aktivitas eksonuklease nya, dan menggantikan mereka dengan
deoksiribonukleotida baru dengan 5 ‘→ 3’ aktivitas polimerase DNA.

Gambar menghilangkan primer RNA

6. Ligasi

Setelah penghapusan primer selesai untai tertinggal masih mengandung


celah antara fragmen Okazaki berdekatan. Enzim ligase mengidentifikasi dan
menyumbat celah tersebut dengan menciptakan ikatan fosfodiester antara 5
‘fosfat dan 3’ gugus hidroksil fragmen yang berdekatan.

Gamabar Ligasi

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 22


7. Terminasi (pemutusan)
Replikasi ini terhenti di lokasi terminasi khusus yang terdiri dari urutan
nukleotida yang unik. Urutan ini diidentifikasi oleh protein khusus yang disebut tus
yang mengikat ke situs tersebut, sehingga secara fisik menghalangi jalur helikase.
Ketika helikase bertemu protein tus itu jatuh bersama dengan untai tunggal
protein pengikat terdekat.

Gambar Pemutusan

C. DOKMA SENTRAL EKSPERIGEN

Ekspresi gen merupakan rangkaian proses penerjemahan informasi


genetik (dalam bentuk urutan basa pada DNA atau RNA) menjadi protein. Di dalam
gen, urutan nukleotida di sepanjang untaian DNA menentukan protein, yang akan
dihasilkan oleh organisme disebut sebagai ekspresi gen. Dimana dalam ekspresi
gen terjadi proses transkripsi materi genetik (DNA) di dalam sel menjadi RNA dan
selanjutnya di translasi menjadi polipeptida yang spesifik.
Kontrol utama ekspresi gen terjadi pada tingkat awal transkripsi.
Transkripsi diawali oleh pada unsur promotor proksimal yang membentuk sekitar
30 nukleotida di hulu dari tempat start transkripsi. Pengaturan pada tahap
transkripsi merupakan pengaturan utama pada ekspresi gen. Pengaturan pada

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 23


tingkat translasi merupakan mekanisme tambahan yang berlangsung di sitoplsama.
Untuk suatu gen spesifik, pengaturan dapat terjadi secara bersamaan untuk
merangsang atau menghambat ekspresi suatu gen.

PROSES EKSPRESI GEN DALAM ORGANISME


Dalam tubuh manusia terdapat banyak gen (unit dasar hereditas dalam
kehidupan organisme) yang nantinya akan terekspresi menjadi fenotip (sifat
yang tampak), misalnya rambut hitam, kulit sawo matang, hidung mancung, dan
sebagainya. Dalam istilah biologi molekuler kita kenal dengan istilah Dogma
Sentral Biologi Molekuler. Dogma di sini adalah suatu kerangka kerja untuk
dapat memahami urutan transfer informasi antara biopoly mer (DNA, RNA,
protein) dengan cara yang paling umum dalam organisme hidup. Sehingga
secara garis besar, dogma sentral maksudnya adalah semua informasi terdapat
pada DNA, kemudian akan digunakan untuk menghasilkan molekul RNA melalui
transkripsi, dan sebagian informasi pada RNA tersebut akan digunakan untuk
menghasilkan protein melalui proses yang disebut translasi.
1. Transkripsi
Merupakan tahapan awal dalam proses sintesis protein yang nantinya
proses tersebut akan berlanjut pada ekspresi sifat-sifat genetik yang muncul
sebagai fenotip. Dan untuk mempelajari biologi molekuler tahap dasar yang
harus kita ketahui adalah bagaimana mekanisme sintesis protein sehingga
dapat terekspresi sebagai fenotip. Transkripsi merupakan proses sintesis
molekul RNA pada DNA template. Proses ini terjadi pada inti sel / nukleus
(Pada organisme eukariotik. Sedangkan pada organisme prokariotik berada
di sitoplasma karena tidak memiliki inti sel) tepatnya pada kromosom.
Komponen yang terlibat dalam proses transkripsi yaitu :
 DNA templat (cetakan) yang terdiri atas basa nukleotida
Adenin (A), Guanin (G), Timin (T), Sitosin (S)

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 24


 Enzim RNA polymerase
 Faktor-faktor transkripsi
 Prekursor (bahan yang ditambahkan sebagai penginduksi).

Hasil dari proses sintesis tersebut adalah tiga macam RNA, yaitu :
 mRNA (messeger RNA)
 tRNA (transfer RNA)
 rRNA (ribosomal RNA)

Tahapan dalam proses transkripsi pada dasarnya terdiri dari 3 tahap, yaitu :
a) Inisiasi (pengawalan)
Transkripsi tidak dimulai di sembarang tempat pada DNA, tapi di
bagian hulu (upstream) dari gen yaitu promoter. Salah satu bagian
terpenting dari promoter adalah kotak Pribnow (TATA box). Inisiasi
dimulai ketika holoenzim RNA polimerase menempel pada promoter.
Tahapannya dimulai dari pembentukan kompleks promoter tertutup,
pembentukan kompleks promoter terbuka, penggabungan beberapa
nukleotida awal, dan perubahan konformasi RNA polimerase karena
struktur sigma dilepas dari kompleks holoenzim.
b) Elongasi (pemanjangan )
Pemanjangan di sini adalah pemanjangan nukleotida. Setelah RNA
polimerase menempel pada promoter maka enzim tersebut akan terus
bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan heliks.
Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada
ujung 3’ molekul RNA yang baru terbentuk. Misalnya nukleotida DNA
cetakan A, maka nukleotida RNA yang ditambahkan adalah U, dan
seterusnya. Laju pemanjangan maksimum molekul transkrip RNA

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 25


berrkisar antara 30 – 60 nukleotida per detik. Kecepatan elongasi tidak
konstan.
c) Terminasi (pengakhiran)
Terminasi juga tidak terjadi di sembarang tempat. Transkripsi
berakhir ketika menemui nukleotida tertentu berupa STOP kodon.
Selanjutnya RNA terlepas dari DNA template menuju ribosom.

2. Translasi
Tahap selanjutnya setelah transkripsi adalah terjemahan (translasi) .
Penerjemahan adalah suatu proses penerjemahan urutan nukleotida
molekul mRNA yang ada dalam rangkaian asam amino yang menyusun
suatu polipeptida atau protein. Apa yang dibutuhkan dalam proses
penerjemahan adalah: mRNA, ribosom, tRNA, dan asam amino. Ribosom
terdiri atas subunit besar dan kecil. Ketika dua subunit digabungkan untuk
membentuk sebuah monosom. subunit kecil berisi peptidil (P), dan
Aminoasil (A). Sedangkan subunit besar mengandung Exit (E), P, dan A.
Kedua subunit mengandung satu atau lebih molekul rRNA. rRNA sangat
penting untuk mengidentifikasi bakteri pada tingkat biologi molekuler, pada
prokariotik dan eukariotik 16 S 18 S.
proses terjemahan (translasi) dibagi menjadi tiga tahap yaitu :
a) Inisiasi
Pertama tRNA mengikat asam amino, dan ini menyebabkan
acara diaktifkan atau tRNA disebut asilasi-amino. Amino-asilasi
proses dikatalisis oleh enzim tRNA sintetase. Kemudian
ribosom mengalami pemisahan menjadi subunit besar dan
kecil.Selanjutnya molekul mRNA subunit kecil menempel pada
tongkat dengan kodon awal: 5 ‘- AGGAGG – 3′. Situs order
dimana subunit kecil disebut urutan Shine-Dalgarno. Subunit

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 26


kecil dapat menempel pada mRNA bila IF-3. IF-3/mRNA-fMet
IF-2/tRNA-fMet pembentukan kompleks dan asam amino yang
disebut N-formylmethionine dan memerlukan banyak GTP
sebagai sumber energi. tRNA-fMet, melekat pada kodon
pembuka P subunit kecil.Selanjutnya, subunit besar menempel
pada subunit kecil. Dalam proses ini IF-1 dan IF-2 dilepas dan
GTP dihidrolisis terhadap GDP, dan siap untuk perpanjangan.
b) Pemanjangan
Perbedaan dalam proses transkripsi, terjemahan dari asam
amino diperpanjang. Langkah-langkah yang diambil dalam
proses perpanjangan, yang pertama adalah pengikatan tRNA
ke sisi A pada ribosom. Transportasi akan membentuk ikatan
peptida.
c) Penghentian
Terjemahan akan berakhir pada satu waktu dari tiga kodon
terminasi (UAA, UGA, UAG) yang berada dalam posisi A pada
mRNA mencapai ribosom. Pada E. coli ketiga sinyal
penghentian proses translasi diakui oleh protein yang disebut
faktor rilis (RF).Anil RF pada kodon terminasi mengaktifkan
enzim transferase peptidil yang menghidrolisis ikatan antara
polipeptida dng tRNA pada P dan menyebabkan tRNA kosong
translokasi ke sisi memiliki E (exit).
Itulah mekanisme transkripsi dan proses
penerjemahan. Proses selanjutnya adalah protein tersebut
akan diekspresikan oleh tubuh kita dalam bentuk fenotipe.

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 27


PENGATURAN EKSPRESI GEN PADA SEL EUKARIOT
Gen pada eukariot untuk sebuah rantai polipeptida dikontrol oleh
promotornya sendiri. Operan tidak terdapat pada sel eukariot. Ekspresi gen
pada sel eukariot berlangsung disejumlah tahapan yang berbeda yaitu :
transkripsi, pascatranskripsi, translasi, pasca translasi.
1. Pengaturan transkripsi
Ditingkat transkripsi gen spesifik, elemen di dalam urutan DNA
(disebut elemen sis) berikatan dengan faktor lain yang dikenal
sebagai elemen trans (biasanya protein) yang mendorong atau
menghambat pengikatan RNA polimerase ke gen. Senyawa,
misalnya hormon steroid dapat berfungsi sebagai inducer,
merangsang pengikatan elemen trans ke elemen sis DNA. Inducer
seperti hormon steroid yang masuk kedalam sel dan berikatan
dengan protein reseptor. Reseptor ini juga memiliki domain yang
mengikat elemen (elemen sis). Apabila kompleks inducer-reseptor
berikatan dengan DNA, gen mungkin menjadi aktif, atau pada
beberapa kasus menadi tidak aktif.
Masing-masing gen memiliki banyak elemen respon yang
berbeda di regio pengaturnya. Setiap gen memiliki protein khusus
yang mengatur transkripsinya. Namun terdapat sejumlah kecil
protein pengatur yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan
berbagai respon dari gen yang berlainan.

2. Pengaturan pasca transkripsi


Pengaturan pasca transkripsi merupakan pengaturan setelah
terbentuknya mRNA dan selama transport RNA dari inti ke
sitoplasma. Pada beberapa keadaan, RNA mengalami beberapa
perubahan setelah transkripsi. Pada semu jaringan urutan gen

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 28


adalah sama. Namun mRNA yang ditranskripsikan dari gen tersebut
berbeda. Dimana mekanisme yang digunakan melibatkan perubahan
basa, penambahan atau pengurangan sebuah nukleutida setelah
transkrip di sintesa.
Pada sel eukariot, mRNA harus berpindah dari inti melalui pori-
pori inti ke sitoplasma agar dapat di translasikan. Nuklease
menguraikan mRNA, mencegah pembentukan protein yang di kode
oleh mRNA. Selama transportasi tersebut, mRNA terikat pada
protein yang membantu penguraiannya.

3. Pengaturan translasi
Pengaturan tingkat translasi merupakan pengaturan pada
pembentukan protein. faktor inisiasi untuk translasi, terutama faktor
inisiasi eukariotik 2 (elF2) merupakan pusat mekanisme pengatur ini.
Kerja elF2 dapat dihambat oleh fosforilasi, sedangkan mRNA lain
memiliki lengkung tajam yang menghambat inisiasi translasi.

4. Pengaturan pasca translasi


Pengaturan setelah terbentuknya protein. Setelah disintesis,
lama hidup protein di atur oleh degradasi proteolitik. Proitein
memiliki waktu apruh yang berbeda-beda. Sebagian protein
mengalami degradasi oleh enzim lisosom. Protein lain di degradasi
oleh protease di dalam sitoplasma. Sebagian protein ini tampaknya
mengalami degradasi melalui pengikatan suatu protein yang dikenal
dengan nama ubikutin. Ubikuti adalah protein yang sangat hemat.
urutan asam aminonya hanya memiliki sedikit variasi antara
berbagai organisme.

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 29


BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat menyimpulkan beberapa kategori yaitu:
Genetika molekular merupakan cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan
ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel). Subjek kajiannya mencakup
struktur, fungsi, dan dinamika dari bahan-bahan genetika serta hasil ekspresinya.
Dan pada genetika molekular terdapat perangkat genetika, Replikasi DNA, dan
Dokma sentral Eksperigen. Pada perangkat genetika yang terdiri dari gen, DNA
(Deoxyribonucleic Acid), Kromosom,plasmid, genom, dan RNA sedangkan pada
Replikasi DNA terdapat Inisiasi,sintesis primer, Sintesis leading strand, Sintesis
lagging Strand (untai tertinggal), Penghapusan Primer, ligasi, Terminasi
(pemutusan), dan pada Dokma sentral Eksperigen, terdapat ada 2 proses yaitu
Proses Ekspresi Gen Dalam Organisme dan Pengaturan Ekspresi Gen Pada Sel
Eukariot

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 30


DAFTAR PUSTAKA

http://tulisanterkini.com/artikel/pendidikan/1035-replikasi-dna-dalam-genetika.html

Artikel Penunjang : Pengertian,Struktur dan Fungsi RNA

Artikel Penunjang : Pengertian, Sifat, Fungsi dan Macam Macam Enzim

http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Fungsi-Struktur-Replikasi-Proses-
Terbentunya Sifat-Kerja-DNA-Adalah.html
http://www.softilmu.com/2014/08/pengertian-dan-tipe-kromosom_11.html
http://www.rankingkelas.com/2017/03/rangkuman-biologi-gen-pengertian-struktur-
fungsi-sifat-dimana-letak-gen-contoh-beserta-gambar-gen.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Genom

http://zero-zeos.blogspot.co.id/2014/12/genetika-genom-struktur-kromosom-
dan_17.html

http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-rna-asam-ribonukleat-fungsi.html

http://www.sridianti.com/tahap-proses-replikasi-dna-7-langkah.html

Makalah Biokimia II Tentang Genetika Molekuler 31

Anda mungkin juga menyukai