Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN

BIOKIMIA PERTANIAN
“Uji Bahan Makanan yang Mengandung Protein dan Amilum”

Oleh:

I MADE ADI SAPUTRA


D1B1 16 213

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2017
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat

makanan yang dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin,

dan air. Keenam zat makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan

makanan. Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh

makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup

membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam

mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam

mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan otak.

Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang

mengandung protein. Protein merupakan rantai panjang (polimer) asam amino.

Asam amino terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen

(N), dan kadang-kadang belerang (S). Berdasarkan asalnya, protein dibedakan

menjadi protein nabati dan hewani. Protein nabati diperoleh dari tumbuhan,

misalnya tahu, tempe, kacang, dll. Protein hewani diperoleh dari hewan misalnya

ikan, udang, keju, dll. Protein hewani mengandung asam amino yang lebih

lengkap daripada protein nabati. Fungsi protein dalam tubuh antara lain mengganti

sel-sel yang telah rusak, membentuk enzim, fibrinogen, antibodi, membran sel,

dan hormon, mengatur proses didalam tubuh, sebagai sumber energi.

Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun tas unsur-unsur karbon (C),

hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat dapat menghasilkan kalori atau

energi. Selain pada nasi dan sagu. Untuk mengetahui dan membuktikan ada
tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan dapat di uji dengan lugol, Bila

makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung

karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan

karbohidratnya. Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida,

sedangkan glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsi

karbohidrat yang utama yaitu sebagai penghasil energi. Sebagai sumber energi,

karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat menghasilkan

4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah

sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen

dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian

disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.

Oleh karena itu praktikum ini dilakukan agar kita bias membedakan bahan

makanan apa saja yang mengandung protein dan amilum.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini untuk membuktikanbahwa suatu bahan makanan

mengandung protein dan amilum.

Kegunaan dari praktikum ini adalah praktikan terampil dalam melakukan

pengamatan terhadap bahan makanan yang mengandung protein dan amilum.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur Carbon, Hydrogen , dan Oksigen

(CHO) Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikansebagai turunan aldehida

(polihidroksi aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau

juga karbohidrat berarti senyawayang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air)

menghasilkan aldehida atauketon.Satu satunya senyawa organik Karbohidrat ini

dibentuk dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan berhijau daun (Aryuliana,

2010).

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalamair,

berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau.Pati merupakan bahan utama yang

dihasilkanoleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk

fotosintesis) dalam jangka panjang (Susantri, 2013).

Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsure-unsur C, H,

O, N, dan kadang-kadang terdapat unsur P dan S. Molekul protein tersusun dari

sejumlah asam amino sebagai bahan dari dasar (Sri, 2009).

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam

komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan

amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat

pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi (Kimball, 2009).

Glisemik indek (G I ) merupakan gambaran tentang hubungan karbohidrat

dalam makanan dengan kadar glukosa darah. Pangan yang dapat menaikkan gula

darah dengan cepat biasanya memiliki glisemik indek tinggi. GI digunakan juga

untuk standarisasi respon glisemik terhadap adanya karbohidrat (sebagai


contoh gula dan pati) dan makanan yang kaya akan karbohidrat, seperti beras

(Endang, 2012).

Perbedaan rata-rata yang signifikan terhadap kadar karbohidrat dan protein

pada setiap media tanam yang berbeda menghasilkan kadar nutrien yang berbeda

pula (Jamilah, 2016).

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan

yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana

merupakan karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana

terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan

karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat

(Siagian, 2014).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Maret 2017

pukul 08.00- selesai WITA, bertempat di Laboratorium Agroteknologi Unit

Agronomi Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo

Kendari.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum uji bahan makanan yang

mengandung protein dan amilum ini adalah sebagai berikut:

No Nama Alat Fungsi


1. Lumpang kecil Untuk menghaluskan atau menghancurkan bahan
dan alu makanan yang akan di uji
2. Kertas saring Untuk menutup mulut tabung reaksi yang telah diisi
bahan makanan pada saat dilakukan pengocokan
3. Tabung reaksi Untuk menyimpan bahan makanan yang ingin diuji
beserta raknya Serta tempat penyimpanan tabung reaksi yang telah
diisi bahan maupun setelah digunakan.
4. Pembakar Untuk membakar bahan makanan yang diuji setelah
spiritus dan ditetesi larutan betadin
perlengkapannya
Alat tulis menulis
5.
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum uji bahan makanan yang

mengandung protein dan amilum ini adalah sebagai berikut.

No Nama Bahan Fungsi


1. Minyak goreng Untuk menguji kandungan protein
2. Putih telur rebus Untuk menguji kandungan protein
3. Tahu atau tempe Untuk menguji kandungan protein
4. Nasi Untuk menguji kandungan karbohidrat
5. Kentang Untuk menguji kandungan karbohidrat
6. Larutan Yodium Sebagai larutan untuk uji bahan makanan yang
mengandung karbohidrat

7. Larutan Biuret Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan jenis


protein

8. Air Untuk membersihkan tabung reaksi

3.3 Prosedur kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu dilakukan 2 kali percobaan berupa

uji protein dan uji amilum sebagai berikut.

1. Uji Protein

 Menyediakan tabung reaksi sebanyak bahan makanan yang akan diuji.

 Mengisi tiap tabung reaksi dengan bahan makanan yang akan diuji dan

menaruh pada raknya.

 Menetesi larutan biuret kedalam tiap tabung reaksi dan mencatat

perubahan warna yang terjadi.

 Mengocok hingga tercampur rata.

 Mengamati perubahan warna yang terjadi lalu mencatat di buku kerja.

 Bahan makanan apakah yang menunjukkan perubahan warna? Apabila

mengandung protein, bahan makanan itu akan berwarna ungu.


2. Uji Amilum

 Mengisi tabung reaksi dengan bahan makanan yang sama seperti pada

percobaan uji protein.

 Menaruh pada raknya dan menetesi setiap tabung dengan larutan yodium

sebanyak lima tetes.

 Mengocok tabung reaksi tersebut dan mengamati lagi perubahan warna

yang terjadi.

 Mencatat di buku kerja.

 Tabung manakah yang menunjukkan perubahan warna? Bagaimanaka

perubahan warna tersebut?

 Bahan makanan apakah yang menunjukkan perubahan warna setelah

ditetesi dengan larutan yodium? Apabila warna biru tua, bahan makanan

itu mengandung karbohidrat (amilum).


IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil dari praktikum ini terdapat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Uji Protein

No Bahan makanan yang di Perubahan warna


uji
Sebelum di Sesudah di Sesudah di
kocok kocok didihkan
1. Putih telur+ betadin Putih Merah Merah

2. Tahu+ betadin Putih Merah Merah

3. Kentang+ betadin Kuning Hitam Hitam

4. Nasi+ betadin Putih Hitam Hitam

5. Minyak goreng+ betadin Kuning Merah Merah

Tabel 2. Hasil Uji Amilum

No Bahan makanan yang di Perubahan warna


uji
Sebelum di Sesudah di Sesudah di
kocok kocok didihkan
1. Putih telur+ betadin Putih Putih Putih

2. Tahu+ betadin Putih Putih Putih

3. Kentang+ betadin Kuning Ungu Putih


Kekuningan
4. Nasi+ betadin Putih Hitam Ungu

5. Minyak goreng+ betadin Kuning Merah Putih

6. Tempe + betadin Putih Kuning Kuning


4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini kita menggunakan beberapa macam bahan

makanan untuk mengetahui apakah mengandung protein dan karbohidrat

(amilum). Protein merupakan rantai panjang (polimer) asam amino. Asam amino

terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan kadang-

kadang belerang (S). untuk mengetahui makanan yang mengandung protein dapat

dilihat daari warna yang dihasilkan saat percobaan jika berwarna ungu berarti

mengndung protein.

Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung unsur-unsur

karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Untuk mengetahui dan membuktikan

ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan dapat di ketahui bila

makanan berwarna biru tua, berarti makanan tersebut banyak kandungan

karbohidratnya. Amilum merupakan karbohidrat golongan polisakarida.

Pada percobaan pertama uji protein menggunakan cairan betadin dapat

diperoleh hasil pada bahan makanan putih telur dicampurkan dengan betadin

sebelum dikocok berwarna putih, sesudah dikocok dan di didihkan warnanya

berubah menjadi merah. Hasilnya putih telur mengandung protein. Pada bahan

makanan tahu saat dicampurkan dengan betadin menghasilkan warna Putih

sebelum dikocok, setelah dikocok dan sesudah dididihkan warnanya menjadi

merah. Hasilnya tahu mengandung protein. Pada bahan makanan kentang saat

dicampurkan dengan betadin warnanya kuning sebelum dikocok, setelah dikocok

dan dididihkan warnanya berubah menjadi hitam, artinya bahan makanan tersebut

tidak memiliki kandungan protein. Pada nasi saat dicampur dicampur betadin
sebelum dikocok berwarna putih setelah dikocok dan dididihkan warnanya

berubah menjadi hitam, artinya nasi tidak mengandung protein. Pada minyak

goreng ketika dicampurkan berwarna kuning sebelum dikocok, sesudah dikocok

dan dididihkan warnanya menjadi merah. Pada minyak goreng sebenarnya tidak

mengandung protein tetapi mengandung lemak. Pada bahan makanan putih telur

dan tahu tidak menghasilkan warna ungu mungkin karena bahan yang digunakan

campuran yang digunakan dalam uji protein bukan larutan biuret.

Pada percobaan kedua uji karbohidrat (amilum) menggunakan bahan

campuran betadin diperoleh hasil pada bahan makanan putih telur sebelum

dikocok berwarna putih, sesudah dikocok dan di didihkan warnanya pun tidak

berubah. Hasilnya putih telur tidak mengandung amilum. Pada bahan makanan

tahu diperoleh warna putih sebelum dikocok, sesudah dikocok dan sesudah

dididihkan warnanya tetap sama, artinya tahu tidak memiliki kandungan amilum.

Pada bahan makanan kentang di peroleh warna kuning sebelum dikocok, hitam

sesudah dikocok dan saat dididihkan warnanya menjadi putih kekuningan, artinya

kentang mengandung amilum. Pada bahan makanan nasi warna yang dihasilkan

adalah putih sebelum dikocok, sedudah dikocok berwarna hitam dan sesudah

dididihkan berwarna, artinya nasi mengandung amilum. Pada minyak goreng

ketika dicampurkan berwarna kuning sebelum dikocok, sesudah dikocok menjadi

merah dan dididihkan warnanya berubah menjadi putih. Pada minyak goreng tidak

mengandung amilum. Pada bahan makanan tempe diperoleh warna putih sebelum

dikocok, setelah dikocok dan dididihkan warnanya berubah menjadi kuning,

artinya tidak memiliki amilum. Pada percobaan kedua ini warna yang dihasilkan
kentang dan nasi seharusnya berwarna biru tua, tapi karena bahan campurannya

bukan larutan yodium sehingga berwarna hitam. Pada minyak goreng juga tidak

mengandung karbohidrat (amilum) tapi lemak.


V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Setelah pelaksanaan kegiatan ini kita bisa menyimpulkan bahwa protein

merupakan rantai panjang (polimer) asam amino. Asam amino terdiri dari atom

karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan kadang-kadang belerang

(S). Setiap bahan makanan yang mengandung protein dapat dilihat dari warna

yang dihasilkan setelah dicampurkan larutan biuret atau sejenisnya adalah warna

ungu seperti putih telur, tahu, tempe. Sedangkan amilum adalah karbohidrat dari

golongan polisakarida. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum)

akan menghasilkan warna biru tua jika dicampurkan dengan larutan yodium atau

sejenisnya. Seperti pada bahan makanan nasi dan kentang. Apabila warna yang

dihasilkan tidak sesuai artinya ada tahapan atau bahan yang tidak sesuai.

5.2 Saran

Saran saya pada praktikum kali ini yaitu bahan yang sulit didapatkan

seperti larutan biuret disediakan oleh laboratorium agar hasil paraktik yang

diperoleh sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah. 2010. Biology for Senior High School. Jakarta : Erlangga.
Endang L., Rumiyati, Ika P. 2012. Kajian Glimesik Indeks dan Makronutrien Dari
Umbi-umbian Dalam Upaya Pencarian Sumber Pangan
Fungsional. Jurnal Pharmacon, 13 (1): 18-23
Jamilah N. 2016. Kandungan Karbohidrat dan Potein Jamur Tiram Putih
(Pleurotus ostreatus) Pada Media Tanaman Serbuk Kayu KEMIRI
(Aleurites moluccana) dan Serbuk Kayu Campura. Jurnal Eksakta 1
(1): 38-41
Kimball, J. W. 2009. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Siagian, A., 2014, Indeks Glikemik Pangan, Cara Mudah Memilih Pangan yang
Menyehatkan, Penebar Swadaya, Jakarta.
Sri Lestari, Endang. 2009. BIOLOGI 2 Makhluk Hidup dan Lingkungannya.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional.
Susantri. 2013. Uji Amilum, Glukosa, Protein dan Lemak. Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Airlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai