Oleh :
Nama : Satrya Tanjung Hardjanto
NIM : 710015048
Kelas : 04
Oleh :
Muhammad Bagaskoro
710015048
Yogyakarta
Penulis
DAFTAR ISI
Maksud penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metode Tambang Tebuka dan Mengumpulkan data-data geologi sebagi acuan
untuk menyiapkan teknis pada tambang terbuka, dan tujuan penulisan laporan ini
yakni :
1. Mempelajari karakteristik geologi daerah Semin, Kabupaten
Gunungkidul.
2. Mengetahui Bentuk Statigrafi di daerah Semin Kabupaten Gunungkidul.
3. Menentukan dan mengelompokkan Jenis Batuan batuan daerah Semin
Kabupaten Gunungkidul.
4. Menentukan Metode Penambangan yang cocok untuk daerah penlitian.
1.5 Geografi
Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu kabupaten yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Kabupaten Gunungkidul 1.485,36 km2 atau
sekitar 46,63% dari luas wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota
Wonosari terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta (Ibukota Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta), dengan jarak ± 39 km. Wilayah Kabupaten Gunungkidul
dibagi menjadi 18 Kecamatan dan 144 desa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Geografis
Secara geografis, wilayah D. I. Yogyakarta tersusun atas empat satuan, yaitu
Pegunungan Selatan, Gunung api Merapi, dataran rendah antara Pegunungan
Selatan dan Pegunungan Kulonprogo, dan Pegunungan Kulonprogo dan dataran
rendah selatan. Secara geomorfologis, Propinsi D. I. Yogyakarta terdiri dari 6
kelompok satuan bentuk lahan utama, yaitu bentuk marin dan eolin, fluvial,
struktural-denudasional, solusional, vulkanik, dan denudasional. Jika menurut
keadaan geomorfologi yang terbentuk oleh faktor endogen dan eksogen, maka D.
I. Yogyakarta dan sekitarnya dapat dibagi menjadi 6 satuan geomorfologi, yaitu :
Satuan Dataran ; Satuan Perbukitan Rendah Satuan Perbukitan Sedang ; Satuan
Perbukitan Tinggi (Pegunungan) ; Satuan Kaki Lereng Gunung Merapi ; Satuan
Tubuh Gunung Merapi.
Secara fisiografi daerah ini terbagi menjadi :
Gunung Api Merapi dan lereng gunung api, terletak di bagian utara D. I.
Yogyakarta pada ketinggian ± 500 m hingga ± 2.911 m, dengan susunan material
dari endapan aktivitas Gunung Api Merapi.
Dataran Aluvial, terletak di bagian tengah membentang ke selatan D. I.
Yogyakarta hingga Samudra Indonesia. Wilayah ini mempunyai topografi datar-
hampir datar, sehingga merupakan lahan yang baik untuk permukiman dan
pertanian.
Pegunungan Kulon Progo yang terletak di bagian barat D. I. Yogyakarta
dengan batas bagian timur adalah lembah progo dan bagian selatan dibatasi oleh
dataran aluvial pantai. Wilayah ini mempunyai lereng curam-hingga sangat
curam sehingga proses erosi dan longsor sering terjadi dan perlu tindakan
konservasi tanah.
Dataran Tinggi Gunungkidul, yang meliputi bagian tenggara D. I.
Yogyakarta. Bagian utara daerah ini dibatasi oleh pegunungan Batur Agung
dengan garis yang terjal dan memanjang. Bagian tengah merupakan ledok
Wonosari dengan topografi datar bergelombang dan pada bagian selatan
merupakan perbukitan karst yang disebut Gunung Sewu. Lereng perbukitan karst
tersebut curam dan merupakan lahan kritis.
Gambar 2 Peta Geologi Regional D. I. Yogyakarta
Untuk daerah Gunung kidul sendiri terdiri dari Batugamping Formasi Wonosari
(Tmpw); Terdiri dari batugamping dan batupasir tufaan.
a. Batugamping umumnya melapuk sedang, berwarna putih keabuan, berlapis,
padu, terdapat nodul-nodul kalsit.
b. Batupasir tufaan umumnya melapuk sedang, berwarna abu-abu kecoklatan,
berlapis, berbutir sedang-kasar, terdiri dari tufa dan fragmen batuan, agak
padu.
c. Formasi di permukaan didominasi oleh batugamping dengan kekerasan
umumnya sedang. Tanah penutup umumnya berupa lempung lanauan,
coklat kehitaman, lunak, ketebalan rata-rata 1,5 m.