Anda di halaman 1dari 9

Diskusi Kasus

Liken Simpleks Kronik

Oleh:
Dewangga Panji Mahardika, S.Ked
04084821719221

Pembimbing:
Prof. Dr. dr. H. M. Athuf Thaha, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV

BAGIAN/DEPARTEMEN DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus

LIKEN SIMPLEKS KRONIK

Oleh:
Dewangga Panji Mahardika, S.Ked
04084821719221

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian/Departemen Dermatologi dan Venereologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang Periode 15 Januari – 17 Februari 2018.

Palembang, Februari 2018

Prof. Dr. dr. H. M. Athuf Thaha, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV


STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. Yl
Usia : 47 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Penjahit
Suku : Palembang
Alamat : Jln. Lunjuk, Palembang
No.RM : 1044821

Kunjungan pertama ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi (DV) RSUP


dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, tanggal 29 Januari 2018 pukul
09.00 WIB.

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis tanggal 29 Januari 2018 pukul 09.00 WIB)


Keluhan Utama:
Bercak hitam semakin menebal dan meluas di punggung kaki kanan dan
kiri sejak 1 tahun yang lalu.

Keluhan Tambahan:
Gatal pada bercak hitam.

Riwayat Perjalanan Penyakit:


Kisaran 3 tahun lalu pasien mengeluh timbul bercak merah meninggi
pada punggung kaki kiri sebesar biji jagung 1 buah disertai rasa gatal. Gatal
dirasakan terutama saat pasien sedang beristirahat (tidak beraktivitas). Gatal
baru hilang ketika pasien menggaruk pergelangan kakinya menggunakan
tangan hingga timbul lecet. Riwayat digigit serangga disangkal. Pasien belum
berobat.
Kisaran 2 tahun lalu bercak merah di punggung kaki kiri meluas hingga
ukuran koin Rp.100. Bercak merah disertai gatal juga muncul di punggung
kaki kanan. Gatal dirasakan saat pasien beristirahat. Pasien selalu menggaruk
bercak. Gatal baru hilang ketika pasien menggaruk punggung kakinya hingga
timbul lecet. Bercak merah makin lama makin menebal dan berubah menjadi
kehitaman di kedua punggung kaki. Pasien menggunakan obat salep yang
dibeli secara mandiri di apotik namun keluhan tidak membaik.
Kisaran 1 tahun yang lalu, bercak kehitaman makin menebal dan
meluas di kedua punggung kaki dan semakin gatal. Pasien kemudian berobat
ke poliklinik Dermatologi Venereologi RSUP Moh Hoesin Palembang.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat timbul bercak merah dan gatal ada, kisaran 3 tahun yang lalu.
Pada pergelangan kaki kiri terasa gatal dan baru hilang rasa gatalnya
bila digaruk sampai terasa nyeri dan lecet. Bercak merah timbul di
pergelangan kaki kiri seukuran biji jagung, tebal, bersisik. Pasien tidak
berobat.
 Riwayat sesak napas disertai mengi disangkal.
 Riwayat bersin setiap pagi hari disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat timbul bercak merah dan gatal pada kulit yang menahun dan
sering berulang pada keluarga disangkal.
 Riwayat sesak napas disertai mengi dalam keluarga disangkal.
 Riwayat bersin setiap pagi hari dalam keluarga disangkal.

Riwayat Higienitas:
 Pasien mandi 2x sehari menggunakan air PDAM dan sabun.
 Pasien selalu menggunakan alas kaki jika keluar rumah
Kesan: Higienitas baik.
Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien adalah seorang penjahit dengan penghasilan ± Rp 1.500.000,- per
bulan, hidup bersama istri dan 3 orang anak.
Kesan: Sosial ekonomi menengah kebawah.

III. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 29 Februari 2018 pukul 09.00 WIB)


Status Generalikus
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Kompos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 98x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,1ºC
Berat badan : 58 kg
Tinggi badan : 165 cm
Status gizi : 21,30 kg/m2 (normoweight)

Keadaan Spesifik
Kepala : Normocephali
Wajah : Simetris, pallor tidak ada, eritema fasialis tidak ada,
pitiriasis alba tidak ada
Mata :Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, lipatan
Denie Morgan tidak ada, orbital darkening tidak ada,
katarak subkapsular tidak ada.
Hidung :Tidak ada sekret, tidak ada deviasi septum
Telinga : Meatus akustikus eksternus lapang, tidak ada sekret
Mulut : Tidak ada chelitis
Tenggorok : Faring tidak hiperemis, tonsil T1/T1 tenang
Leher : JVP tidak diperiksa, tidak ada lipatan leher anterior,
tidak ada pembesaran KGB, tidak ada pembesaran tiroid
Thoraks : Dermatitis di papilla mammae tidak ada
Cor : Bunyi jantung I-II normal,tidak ada murmur dan gallop
Pulmo : pergerakan dinding dada simetris, stem fremitus kanan
sama dengan kiri, sonor di kedua lapang paru, suara
vesikular normal, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing
Abdomen : Datar, lemas, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak
teraba, bising usus normal
Ekstremitas : Tidak ada deformitas, tidak ada edema, tidak ada xerosis,
tidak ada iktiosis, akral hangat.
KGB : Tidak ada pembesaran dan nyeri tekan KGB regio colli,
axilla, dan inguinal medial et lateral
Genitalia : Tidak diperiksa

Status Dermatologikus
Regio dorsum pedis dextra et sinistra;
o Plak hiperpigmentasi, soliter, ireguler, plakat, likenifikasi, sebagian
ditutupi skuama putih, sedang, kering, selapis.

Gambar1. Lesi pada Regio dorsum pedis sinistra


Gambar2. Lesi pada Regio dorsum pedis dextra

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan penambahan larutan KOH 10%:
 Dilakukan kerokan kulit pada plak kehitaman di regio dorsum pedis
dextra et sinistra dengan menggunakan skapel bagian tumpul.
Spesimen diletakkan di kaca objek, ditetesi larutan KOH 10% dan
ditutup dengan kaca penutup. Kemudian diamati di bawah mikroskop.

Gambar 3. Pemeriksaan kerokan kulit dengan penambahan larutan KOH 10%: tidak ditemukan
gambaran elemen jamur.
 Hasil:
- Tidak didapatkan gambaran elemen jamur
 Kesan:
- Kerokan kulit di regio dorsum pedis dextra: negatif.

V. RESUME
Tn. Yl, 47 tahun, datang dengan keluhan bercak kehitaman semakin
menebal dan meluas sejak 1 tahun lalu. Kisaran 3 tahun lalu pasien
mengalami pruritus pada regio dorsum pedis sinistra, pruritus baru hilang bila
digaruk hingga terasa nyeri. Timbul patch eritem, lentikuler di regio dorsum
pedis sinistra. Pasien belum berobat. Kisaran 2 tahun lalu, timbul patch eritem,
lentikuler disertai pruritus pada region dorsum pedis dextra. Patch eritem
semakin menebal dan berubah menjadi plak eritem yang sebagian menjadi
plak hiperpigmentasi, numuler di regio dorsum pedis sinistra disertai pruritus.
Kisaran 1 tahun lalu, timbul plak eritem sebagian plak hiperpigmentasi,
likenifikasi, berskuama dan pruritus di region dorsum pedis dextra et sinistra..
Pasien berobat ke poliklinik DV RSMH Palembang. Status dermatologikus:
Regio dorsum pedis dextra et sinistra: Plak hiperpigmentasi, soliter, ireguler,
plakat, likenifikasi, sebagian ditutupi skuama putih, sedang, kering, selapis.
Tidak ditemukan adanya elemen jamur dari hasil pemeriksaan spesimen
kerokan kulit dengan penambahan larutan KOH 10%.

VI. DIAGNOSIS BANDING


 Liken simpleks kronik
 Dermatitis atopik tipe dewasa
 Psoriasis vulgaris

VII. DIAGNOSIS KERJA


 Liken simpleks kronik
VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN
Biopsi kulit untuk pemeriksaan histopatologik

IX. PENATALAKSANAAN
Umum: KIE
 Menjelaskan kepada pasien bahwa faktor yang memperberat penyakit
kulit di pergelangan kakinya diantaranya adalah garukan serta stress
emosional. Pasien disarankan untuk tidak menggaruknya, serta rajin
memotong kuku tangan.
 Menjelaskan kepada pasien cara pemakaian obat yang benar. Salep untuk
pergelangan kaki dioleskan pada kulit yang sakit. Hindari terkena air
setelah pemakaiannya. Pasien juga mengonsumsi obat makan yang
diresepkan sehari sekali.
Khusus:
 Topikal:
o Krim clobetasol propionate 0,05% dioles setiap 12 jam pada lesi.
o Krim urea 10% dioles setiap 12 jam pada lesi
 Sistemik:
o Tablet cetirizine 10 mg per 24 jam.

X. PROGNOSIS
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad functionam : bonam
 Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai