PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tahun yang lalu pernah di alami negara maju. Sekarang ini pola penyakit yang
infeksi, infestasi parasit, penyakit kulit atau penyakit kurang gizi (Ilmu
Penyakit jantung bayi dan anak dibagi menjadi dua golongan yaitu
didapat (RHD). Demam reumatik akut merupakan peradangan akut yang dapat
menyertai faringitis yang di sebabkan oleh Sterptokokkus Beta Hemolitikus
penting penyakit jantung pada anak diseluruh dunia. Demam rematik ini
jantung rematik. Penyakit jantung rematik ini di tandai dengan satu atau lebih
gejala mayor yaitu poliartitis migrans akut, karditis, korea minor, nodul
anoreksia deman dan nyeri. Tanda klinisnya takikardi dan bising patologis
di rumah sakit umum maupun rumah sakit swasta yang sering dijumpai di
ruang penyakit dalam. Penulis membatasi hanya pada Sdr. DW dengan kasus
C. Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
D. Metode Penulisan
1. Wawancara
Yaitu dengan tanya jawab secara langsung dengan klien dan secara tidak
3. Studi Kepustakaan
Yaitu dengan menggali informasi dan teori dari buku literature yang
4. Studi Dokumentasi
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN RHD
akibat serangan karditis reumatik akut yang berulang kali (Kapita Selekta
grup A dengan satu atau lebih gejala mayor poliartritis, migrans akut, karditis,
korea minor, nodul subkutan dan eritrema marginatum (Ilmu Kesehatan Anak,
B. ETIOLOGI
FAKTOR PREDISPOSISI
media.
Infeksi stertokokkus beta hemolitikus hasilkan antigen- antibodi
Terjadi kurang lebih 1 % kasus penyakit jantung, terjadi pada orang kulit
hitam dari pada orang kulit putih dan dipengaruhi faktor lingkungan.
Sering menyerang anak usia 5-15 tahun dan puncak umur 8 tahun.
Grup A
Droplet
Tonsilitis,faringitis
Jantung
Valvulitis mitral
COP menurun
Aliran darah retrograde dari ventrikel kiri
keatrium kiri
Suplay O2 menurun
Kongesti paru-paru
Hipertrofi atrium kiri Aliran darah keseluruh jaringan berkurang
Paru kolaps
Oksigen menurun
Sesak Cemas
Gangguan pemenuhan
oksigen
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Demam
Tidak khas, bisa berkali-kali dengan tanda umum malaise dan penurunan
kesadaran.
2. Nyeri Persendian
Nyeri persendian dengan tanda radang (atralgia).
( 50 %).
3. Pankarditis
4. Nodul Subkutan
tidak nyeri dan berhubungan dengan tendon kapsul persendian dan fasia
E. KOMPLIKASI
Endokarditis
Miokarditis
Perikarditis
Stenosis/ insufisiensi
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
G. PENATALAKSANAAN
jantung.
TABEL 9-20
PENGOBATAN INFEKSI STREPTOKOKKUS BETA
HEMOLITIKUS GRUP A
CARA LAMA
JENIS OBAT DOSIS
PEMBERIAN PEMBERIAN
600.000-1,2 juta
Penisilin benzatin IM Satu kali
satuan
3x sehari selama 10
Penisilin v Oral 250.000 satuan
hari
4x sehari selam 10
Eri tromisin Oral 125-250 mg
hari
untuk mengurangi gejala demam, kelainan sendi serta fase reaksi akut.
TABEL 9-21
KARDIOMEGALI,
KARDITIS RINGAN
ARTRITIS KARDITIS BERAT,
TANPA KARDIOMEGALI
GAGAL JANTANG
1. Salisilat 100 Salisilat 100 mg/kg BB/hari.
Prednisom 2 mg/kg
mg/kg BB/hari ( rata – rata
BB/hari. Setelah 1 – 2 minggu turun 4x10 mg ).
2. Setelah 1 menjadi 75 mg/kg BB/hari. Setelah 2 minggu
minggu turunkan menjadi 3x10
turunkan mg.
menjadi 75
mg/kg
BB/hari.
3. Bila hasil Teruskan 6 – 8 minggu ( total Setelah 2 minggu
laboratorium terapi 12 minggu ). turunkan mg 4x5 mg.
normal
turunkan
menjadi 50
mg/kg
BB/hari.
4. Setelah 2 Ganti prednisone bila timbul Turunkan menjadi 3x5
minggu kardiomegali. mg,mulai berikan
teruskan salisilat.
minimal 6
minggu.
5. - - Dosis prednison terus
diturunkan tiap minggu
salisilat berikan sampai 6
– 12 minggu.
4. Diit sesuai keadaan pasien, biasanya cukup kalori dan
protein, suplemen vitamin dapat dibenarkan. Bila gagal jantung diit untuk
gagal jantung.
TABEL 9 – 22.
PEDOMAN MASA ISTIRAHAT DAN MOBILISASI
PASIEN DEMAM REUMATIK AKUT.
KARDITIS KARDITIS
KARDITIS TANPA +
ARTRITIS
MINIMAL KARDIOM KARDIOM
EGALI EGALI
Tirah baring 2 minggu 3 minggu 6 minggu 3 – 6 bulan
mobilisasi bertahap 2 minggu 3 minggu 6 minggu 3 bulan
di ruangan.
I. PENGKAJIAN
A. Analisa Data
1) Biodata
tumbuh kembang.
untuk terserang.
2) Keluhan Utama
a). Nutrisi
b). Eliminasi
Terjadi penurunan haluaran urine.
8) Pemeriksaan Fisik
perifer.
Tensi : Meningkat.
Nadi : Meningkat.
2. Mata
Conjonctiva pucat,bola mata kanan dan kiri simetris sclera tidak
3. Hidung
4. Telinga
6. Thoraks / Jantung
interkosta,sesak.
sinistra.
7. Paru
8.Abdumen
– 2 detik ).
d. Ekstremitas / Integumen
9) Pemeriksaan Penunjang
a. EKG
Bila berat dan lama terlihat gambaran kongesti paru dan hipertrafi
c. Ekakardrografi
Dapat ditemukan ada tidaknya hipertrafi serta diatas ruang
d. Darah Lengkap
Hematologi
- LEP
- HB
- Leucasit
Faal Ginjal
- Ureum ( BUN )
- Kreatinin
- Urine Acid
Kadar Lemak
- Cholesterol
- Trigiseriba
Kadar Gula
- Glucosa 2 2PP
- Reduksi
yang aktual dan potensial yang dimaksud masalah aktual adalah masalah
Reumatik ialah :
III. PERENCANAAN
Effendy, 1995 ).
Rencana keperawatan pada klien dengan Penyakit Jantung Reumatik
ialah :
Diagnosa I
Tujuan :
Kriteria standart :
- Oksigen terpenuhi.
Intervensi :
paru.
Diagnosa 2
Tujuan :
Setelah di berikan perawatan 2x24 jam rasa cemas berkurang sampai hilang.
Kriteria Standart :
Intervensi :
pada klien.
b. Beri waktu kepada klien dalam
mengekspresikan wajahnya
tentang penyakitnya
kemampuan koping.
perasaannya.
therapy (anticemas)
Rasional : Meningkatkan relaksasi atau istirahat dan menurunkan
rasa cemas.
Diagnosa 3
Tujuan :
Kriteria Standart :
Intervensi :
b. Berikan kompres
dingin
c. Anjurkan
d. Observasi tanda
vital
tidak.
keletihan)
komplikasi.
(dehidrasi).
program therapy
Diagnosa 4
Tujuan :
sampai hilang.
Kriteria Standart :
Intervensi :
intervensi keperawatan.
aktivitas.
jantung
Diagnosa 5
Tujuan :
sampai hilang.
Kriteria Standart :
kulit.
Mencegah komplikasi.
Intervensi :
aliran darah.
c. Anjurkan mengubah posisi ditempat tidur
sirkulasi.
IV. IMPLEMENTASI
membantu klien untuk beralih dari status kesehatan saat ini kestatus
V. EVALUASI
Perawat mengevaluasi setiap kemajuan dan pemulihan klien, tetapi hal ini
TINJAUAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a.Nama : Sdr. DW
b. Umur : 11 tahun
d. Agama : Islam
e.Suku/Bangsa : Jawa
g. Pekerjaan : Pelajar
a.Nama : Ny. S
b. Umur : 42 tahun
d. Agama : Islam
f. Pendidikan :-
h. Suku/Bangsa : Jawa
2. Keluhan Utama
a. Saat MRS
Kurang lebih satu bulan sesak, nyeri pada dada sebelah kiri,pucat dan
Keluarga klien mengatakan mulai 1 bulan yang lalu klien sesak nafas
sesak. Klien merasa sesak bila terkena hawa dingin, batuk pilek, sesak yang
serangan terjadi dan kurang lebih 1 bulan merasa nyeri pada dada kiri. Klien
sesak nafas, kelihatan pucat dan riwayat opname 1 minggu dan dirujuk ke
RSI Fatimah, diperiksa dokter Didit dengan T: 110/90 mmHg, N:80 x/mnt,
Satu bulan yang lalu klien sesak nafas dan menjalani rawat inap 1
dialami sekarang.
a. Riwayat Psikologis
Klien merasa gelisah dan tidak nyaman dengan penyakit yang dialami.
b. Riwayat Hospitalisasi
a. Pola Nutrisi
1) Sebelum Sakit
lauk (tahu, tempe) dan kadang makan buah dan minum air putih dan
diberikan.
b. Pola Eliminasi
a) Sebelum Sakit
konsistensi lunak
b) Saat sakit
a) Sebelum Sakit
Dirumah klien BAK 6-7 kali sehari, warna kuning jernih dan
b) Saat Sakit
Dirumah sakit klien BAK 6-7 kali sehari, warna kuning jernih
1) Sebelum Sakit
Dirumah klien mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore dengan
menggunakan sabun mandi dan tidak lupa gosok gigi tapi kadang-
2) Saat Sakit
Dirumah sakit klien diseka dengan air hangat 2 kali sehari tanpa
sabun mandi yang dilakukan oleh keluarga, klien tidak pernah gosok
1) Sebelum Sakit
2) Saat Sakit
Serangan terjadi 1 bulan yang lalu dan bila serangan terjadi klien
akan sesak, tidak bias melakukan apa-apa, hanya tidur ditempat tidur
dan semua kebutuhan dibantu keluarga. Saat dirumah sakit klien di
1) Sebelum Sakit
Dirumah klien jarang tidur siang pada malam hari biasanya tidur
2) Saat Sakit
Pertama masuk rumah sakit klien sulit tidur karena sesak, tidur
sampai pukul 01.00 wib dan hari kedua klien tidur pukul 20.00 wib.
8. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
a.Keadaan Sakit
Kesadaran penuh/composmetis
Respon motorik :4
Respon bicara :5
b. Tanda-tanda Vital
Nadi : 90 x/mnt
Suhu : 36,5 OC
Bentuk kepala bulat, kulit kepala cukup/ tidak kotor, tidak ada luka,
rambut tidak rontok, tidak ada pembengkakan, nyeri tekan ataupun sakit
kepala.
2. Hidung
luka.
3. Telinga
Telinga kanan dan kiri simetrism, kulit sama dengan sekitarnya, tidak
4. Mata
Kebersihan mata cukup, tidak ada secret, sclera tidak icterus, bola mata
kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi atau nyeri tekan.
Saat pengkajian klien malas berbicara karena kelihatan agak sesak, pada
Bentuk simetris, ada distensi vena jugularis, warna kulit sama dengan
sekitar, tidak ada lesi, tidak ada kaku kuduk dan pergerakan leher
normal.
7. Dada/Thorax
a.Pemeriksaan paru
1) Inspeksi
inspirasi> ekspirasi.
2) Palpasi
Fokal fremitus antara kanan dan kiri sama, expansi paru tidak ada
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Pemeriksaan jantung
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
atas di ics 2 line sternalis dextra dan batas bawah di ics V mid
clavicula sinistra.
4) Auskultasi
Bunyi jantung 1 dan 2 tunggal, di antara BJ 1 dan BJ 2 terdengar
8. Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk abdomen datar, warna kulit sama dengan sekitar, tidak ada lesi
b. Auskultasi
c. Palpasi
Perut teraba lembut, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan dan tidak
d. Perkusi
Gerak extremitas atas lemah, extremitas atas kiri terpasang infuse, pada
tungkai ada edema dan extremitas bawah lemah serta warna kuku tidak
pucat.
10. Integumen
Warna kulit sama dengan sekitarnya (sawo matang), akral dingin, tirgor
Ht : 31,5 % ( 40 - 54%)
12. Penatalaksanaan
a. Bed Rest
b. Therapi
Bactesyn 3x0,75 mg IV
Salticin 3x60 mg IV
Zestril 3x5 mg IV
Lanoxin 1-0-0
Infus RL 10 tts/mnt
O2 2-4 l/mnt
c. Diit
Klien merasa tidak nyaman dengan penyakitnya, ingin cepat sembuh dan
pulang kerumah.
14. Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki - laki
: Klien
ANALISA DATA
Nama : Sdr. DW
Tekanan vena
kapiler meningkat
Akumulasi cairan
pada paru
Paru kolaps
Expansi paru
menurun
O2 menurun
Sesak
2 S : Klien mengatakan Intoleransi aktivitas -Ventrikel gagal
malas beraktivitas
T : 110/80 mmHg
S : 36,5 OC menurun
- Kencing menggunakan
pispot
- Makan dan minum di Extravasasi cairan
bantu keluarga
Sulit berubah
posisi
Intoleransi
aktivitas
-Ventrikel gagal
kosongkan darah
For Word
ahir diastole
meningkat
atrium meningkat
kapiler meningkat
Transudasi
jaringan interstitial
meningkat
Expansi paru
menurun
O2 menurun
sebabkan sesak
Metabolisme
tubuh menurun
Kecukupan energi
berkurang
Intoleransi
aktivitas
DAFTAR MASALAH
Nama : Sdr. DW
Akral dingin
Nama : Sdr. DW
DX
05-01-2007 21.30 1 Memberikan posisi semi fowler
penyebab sesak
otot-otot pernafasan
therapy
Bactesyn 0,75 mg
Salticin 60 mg
Zestril 5 mg
Lanoxin 1-0-1
05.00 O2 2-4 L/mnt
T : 110/80 mmHg
N : 96 x/mnt
S : 36,5 OC
RR : 32 x/mnt
baring
kebutuhan klien
T :110/80 mmHg
N : 96 x/mnt
S : 36,5 OC
RR : 32 x/mnt
bertahap
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Sdr. DW
berkurang
S : 36,5OC
ekspirasi,
P : Lanjutkan 2,3,4,5,6
intervensi
1,2,3,4,5,6
2 S : Klien mengatakan S : Klien mengatakan S : Klien mengatakan
N : 96 x/mnt S : 36,3OC S : 36 OC
menggunakan pispot
1,2,3,4,5,6
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab IV ini penulis akan membahas kesenjangan yang terjadi antara
konsep teori pada bab II dengan study kasus bab III. Kesenjangan terjadi karena
sifat untuk manusia itu sendiri yang tidak sama satu dengan yang lainnya,jadi
bukanlah hal yang tidak lumrah bila masih ditemukan adanya perbedaan dari
konsep teori dengan konsep kasus yang nyata. Dalam hal ini diharapkan perawat
A. PENGKAJIAN
1.Biodata
terjadi pada umur 11 tahun,Jenis kelamin terjadi pada laki – laki dan
perempuan sama. Ini terjadipada laki – laki. Pada sosial ekonomi klien terkena
penyakit ini ialah lingkungan,gaya hidup dan pengobatan yang tidak tepat.
2. Keluhan Utama
terdapat nyeri persendian dan klien tidak nyeri persendian. Nyeri persendian
Disebutkan antara kopnsep dan kasus sama yaitu sesak saat melakukan
katup bawaan. Sedangkan pada kasus klien pernah menderita ISPA dan punya
katup bawaan dan timbul karena faktor pendorong seperti ISPA dan udara
ISPA sedangkan menurut kasus tidak ada. Hal ini terjadi karena gaya hidup
penyakitnya. Hal ini berarti klien stress dengan keadaannya yang sering
waktu lama. Pada eliminasi terjadi penurunan jumlah urine,pada istirahat klien
hygiene klien dibantu orang lain sama dengan konsep dan kasus.
8. Pemeriksaan Fisik
perifer. Sedangkan pada kasus juga sama ditemukan tanda diatas. Pada jari
jugularis,jantung ictus cardis selebar ± 2cm,sesak dan terdapat suara gallop (S3
menurun karena kurang nafsu makan akibat sesak,tugor kulit menurun dan
mengalami gangguan sama yaitu pada mata conjunctiva pucat. Hidung terjadi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
dan perawatan. Klien dan keluarga merupakan orang yang mampu dalam
klien masuk rumah sakit tidak mengalami peningkatan suhu tubuh dan suhu
0
dalam batas normal (36.5 – 37.5 C). Pada teori disebutkan terjadi
dan status metabolik. Diagnosa diatas tidak diambil karena tidak terdapat
ulcerasi.
diluar diagnosa yang ada pada konsep teori. Pada karya tulis ini diangkat
tersebut ialah :
sekret.
C. PERENCANAAN
Dari berbagai perencanaan yang ada pada teori umumnya sama seperti
pelaksaan pada bab II. Dalam pelaksanaanya penulis melibatkan kien agar
itu juga melibatkan keluarga karena keluarga adalah orang terdekat klien dan
diharapkan mampu memotivasi klien dan lebih menerima rencana yang dibuat
E. EVALUASI
ditetapkan itu tercapai atau tidak,sedangkan pada kasus juga didasarkan atas
tujuan perencanaan sesuai dengan pengkajian pada klien Sdr Dw. Dalam
tinjauan kasus semua hasil yang diharapkan tercapai sesuai dengan tujuan dan
kriteria standart yang ada berkat adanya kerja sama yang baik antara sesama
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengkajian
Penyakit jantung rematik pada Sdr. Dw bisa terjadi akibat pola hidup klien
dan kelainan katup dari kecil (bawaan) walau dalam orang tua / keluarga tidak
ada yang menderita. Kelainan ini terjadi karena dalam masa kehamilan yang
terganggu seperti sering sakit,sering minum obat pada kehamilan muda yang
2. Diagnosa Keperawatan
Padan diagnosa keperawatan tidak semua yang ada pada teori dapat
digunakan pada kasus klien, hal ini disebabkan karena masalah setiap orang
perbedaan antara yang ada pada teori dengan yang ada pada kasus atau
4. Pelaksanaan
keluarga serta kerjasama dari tim kesehatan lain untuk mencapai hasil sesuai
5. Evaluasi
tujuan dapat berhasil karena berbagai factor antara lain kemampuan dan
perawat atau tim kesehatan lain dengan klien dan keluarga serta lingkungan
yang mendukung.
B. SARAN
1. Pengkajian
yang dingin maka harus dirubah dan dihilangkan dan kelainan katup bawaan
3. Perencanaan
disesuakan dengan sarana dan prasarana yang dimiliki rumah sakit serta
4. Pelaksanaan
melibatkan klien dan keluarga serta dukungan dari tim kesehatan lainnya, dari
pelaksanaan tentunya disesuaikan dengan kondisi klien yang ada, baik pihak
5. Evaluasi
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Masjoer, Arif, 1999, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1, Jakarta: Media
Aesculapius
Markum, A.H, 2002, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Jakarta: FKUI
Potter dan Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4, Jakarta:
EGC
Carpenito, L.J, 2000, Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8, Jakarta: EGC