Anda di halaman 1dari 18

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/322064959

EVALUASI KINERJA INSTALASI LISTRIK GEDUNG STO BOGOR

Article · April 2010

CITATIONS READS

0 151

1 author:

Muhammad Hariansyah
Universitas Ibn Khaldun Bogor
18 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

electrical View project

elektrik engineering for future View project

All content following this page was uploaded by Muhammad Hariansyah on 26 December 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


DAFTAR ISI

Mochammad Adipura
Aplikasi 80c31 Untuk Otomotif………………………………………………………….. 1

Suharyanto, dan M. Hariasnyah,


Evaluasi Kinerja Instalasi Listrik Gedung STO Bogor …………………………………… 11

Muhamad Lutfi
Pengaruh Klimatologi Sebagai Faktor Koreksi Dalam Penentuan Ukuran Landasan
Pacu (Runway) Pada Bandar Udara………………………………………………………… 23

Daryanto
Paparan Medan Elektro Magnetik Frekuensi Rendah Dari Suatu Instalasi Listrik …………. 29

i
ii
Elektriese, Vol 3 No 2 April 2010 ISSN : 2086-6933

iii
PEDOMAN PENULISAN NASKAH

Redaksi Elektriese Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor
menerima naskah/makalah ilmiah hasil penelitian atau pengkajian di bidang sain dan teknologi, untuk
penerbitan pada bulan April atau Oktober setiap tahun takwin.

a. Naskah asli berupa karya tulis ilmiah hasil eksperimen, survai, pengkajian, atau literature disertai
analisis.

b. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris, diketik menggunakan ukuran 10 Time New
Roman dengan jarak baris 1 spasi, abstak diketik dengan jarak 1 spasi. Ukuran kertas A4 dengan
margin atau batas (kiri dan atas 3 cm), dan batas (magin kanan dan bawah 2,5 cm). Total halaman
termasuk gambar dan table maksimum 15 halaman.

c. Sistimatika penulisan karya tulis dengan urutan, judul, abstrak, pendahuluan, teori dan/atau
metodologi atau tatakerja, hasil dan bahasan, penutup atau simpulan, ucapan terimakasih ( jika
ada), daftar pustaka (referensi), serta biodata penulis

d. Sesuai dengan maksud penerbitan jurnal ini, redaksi berhak mengedit naskah tanpa mengurangi
makna, isi tulisan menjadi tanggung jawab penulisan sepenuhnya.

iv
EVALUASI KINERJA INSTALASI LISTRIK GEDUNG STO BOGOR
Suharyanto1, M. Hariasnyah, S.T.,M.T2.
1
Mahasiswa PS TE- FT UIKA Bogor
2
Dosen Tetap Jurusan Teknik Elektro-Fakultas Teknik-UIKA

ABSTRAK
EVALUASI KINERJA INSTALASI LISTRIK GEDUNG STO BOGOR). Instalasi listrik Gedung STO
Bogor digunakan untuk melayani kebutuhan listrik penerangan, peralatan elektronik, dan pendingin ruangan . Total daya
yang diserap sebesar 450 kVA, terdiri dari 70% beban induktif, 30% beban capasitif,usia instalasi listrik gedung STO
Bogor lebih dari 10 tahun belum pernah dilakukan evaluasi sistem proteksi dan sistem instalasi (PUIL 2000 bagian 3).
Selama penggunaannya telah beberapa kali terjadi penambahan beban dan instalasi. Penambahan instalasi meliputi:
Penambahan Main Distribution Panel (MDP), Penggantian sumber energi cadangan berupa diesel genset dari 500 kVA
menjadi 750 kVA, penambahan Sub Distribution Panel(SDP) dan Automatik Transfer System(ATS). Sampai dengan saat
ini belum pernah dilakukan evaluasi terhadap kinerja instalasi listrik gedung STO Bogor. Agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan maka perlu di lakukan evaluasi terhadap kinerja instalasi listrik yang ada saat ini, sehingga dapat segera
diambil langkah-langkah pengamanan yang diperlukan. Evaluasi yang dimaksud mencakup Kemampuan Hantar Arus
(KHA), kemampuan isolasi dari isolasi penghantar, dan kelayakan peralatan pengaman yang digunakan. Setelah
dilakukan pengukuran arus, tegangan , faktor kerja dan kekuatan tahanan isolasi kemudian dianalisa dapat ditarik
beberapa kesimpulan, Secara umum daya yang disediakan oleh PT. Telkom untuk mensuplai Gedung STO Bogor
sebesar 1.385 kVA, sangat memadai karena daya yang terpakai hanya sebesar 436.278 Watt., pengaman arus yang
dipasang berupa MCCB, cukup berkesesuaian dengan arus yang akan mengalir pada MCCB tersebut, luas penampang
kabel dan jenis kabel yang dipasang sudah standar PUIL 2000, hasil pengukuran kekuatan isolasi tiap-tiap kabel masih
menunjukkan diatas 20 Mohm, berarti isolasi kabel masih layak untuk digunakan.
Kata Kunci : Instalasi, daya listrik, Kuat Hantar Arus

ABSTRACT
BUILDING PERFORMANCE EVALUATION OF ELECTRICAL INSTALLATION ELECTRICAL
INSTALLATIONS BUILDING BOGOR STO). STO Bogor used to serve the electricity needs of lighting, electronic
equipment, and air conditioning. Total absorbed power of 450 kVA, consists of an inductive load 70%, 30% load
capasitif, age of the building electrical installations STO Bogor more than 10 years have not been evaluated protection
system and installation systems (PUIL 2000 section 3). During its use has several times by an additional expense and
installation. The addition of the installation include: Addition of Main Distribution Panel (MDP), replacement reserve
source of energy in the form of diesel generators of 500 kVA to 750 kVA, the addition of Sub Distribution Panel (SDP)
and the automatic Transfer System (ATS). Up to now this has not been done evaluating the performance of electrical
building installations STO Bogor. To avoid the things that are not desired it is necessary to evaluate the performance of
existing electrical installation at this time, so it can be taken every precaution necessary. Ability evaluation encompasses
Flow Conductivity (CRC), the ability of insulation from the conductor insulation, and the feasibility of safety equipment
used. After the measurement of current, voltage, power factor and the work is then analyzed insulating resistance can be
drawn some conclusions, general power provided by PT. Telkom to supply the building at 1385 kVA STO Bogor, very
adequate for the unused power of only 436 278 Watt., Surge protector is installed in the form of MCCB, quite in
conformity with the current will flow in the MCCB, cable cross-sectional area and the type of cable has been installed
standard PUIL 2000, the results of measurements of the strength of each cable insulation is still showing above 20
Mohm, insulation means the cable is still viable for use.

Keywords: Installation, electrical power, Strong Flow Conductivity

1. PENDAHULUAN

Instalasi listrik Gedung STO Bogor digunakan untuk (PUIL 2000 bagian 3). Selama penggunaannya telah
melayani kebutuhan listrik penerangan, peralatan beberapa kali terjadi penambahan beban dan instalasi.
elektronik, dan pendingin ruangan . Total daya yang Penambahan instalasi meliputi: Penambahan Main
diserap sebesar 450 kVA, terdiri dari 70% beban Distribution Panel (MDP), Penggantian sumber energi
induktif, 30% beban capasitif,usia instalasi listrik cadangan berupa diesel genset dari 500 kVA menjadi
gedung STO Bogor lebih dari 10 tahun belum pernah 750 kVA, penambahan Sub Distribution Panel(SDP)
dilakukan evaluasi sistem proteksi dan sistem instalasi dan Automatik Transfer System(ATS), penambahan -
11
penambahan beban meliputi : Penambahan beban BTS
flexi, penambahan beban instalasi mitra, penambahan 2 TINJAUAN PUSTAKA
ekspansi sentral eksisting, Oleh karena sudah terjadi Instalasi listrik merupakan sarana untuk menyalurkan
enambahan beban dan instalasi, dikawatirkan kinerja suatu energi listrik dari satu titik ke titik lain yang
instalasi listrik menurun, yang mencakup Kemampuan disebut beban, untuk mengetahui KHA (kemampuan
Hantar Arus (KHA) kabel, kemampuan isolasi dari Hantar Arus) instalasi listrik yang telah dugunakan
isolasi kabel, dan kelayakan pengamanan instalasi yang dapat dilakukan dengan cara pengukuran besar arus dan
digunakan. Penurunan kinerja ini bisa berakibat fatal, pengukuran besar tegangan tembus isolasi. Berdasarkan
berupa hubung singkat atau bekerjanya peralatan data yang terkumpul dapat dilakukan evaluasi dengan
pengaman dalam kondisi yang tidak seharusnya. membandingkan besaran-besaran yang dijinkan oleh
Sampai dengan saat ini belum pernah dilakukan Persyaratan Umum Instalasi Listrik di Indonesia yaitu
evaluasi terhadap kinerja instalasi listrik gedung STO PUIL tahun 2000.[1]
Bogor. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
maka perlu di lakukan evaluasi terhadap kinerja 2.1 Cara mengukur besar arus secara langsung
instalasi listrik yang ada saat ini, sehingga dapat segera Pengukuran arus secara langsung dapat dilakukan
diambil langkah-langkah pengamanan yang diperlukan. dengan jalan menghubungkan secara seri antara meter
Evaluasi yang dimaksud mencakup Kemampuan Hantar alat ukur dengan arus beban yang mengalir pada
Arus (KHA), kemampuan isolasi dari isolasi penghantar, cara ini diperlihatkan pada Gambar.[2]
penghantar, dan kelayakan peralatan pengaman yang
digunakan. Evaluasi dilakukan dengan cara
membandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan
dan standar sesuai PUIL 2000 Bagian 3.
P A
B
E
V B
A
N
N

Keterangan :A = Ampermeter V = Voltmeter


Gambar 1. Single Line Diagram Pengukuran Arus Secara Langsung
Pengukuran arus beban secara langsung hanya dapat
dilakukan pada arus yang mempunyai nilai kecil.Untuk 2.2 Pengukuran Arus Secara tidak langsung
arus yang bernilai besar tidak mungkin dilakukan Pengukuran arus dilakukan untuk mengetahui
pengukuran langsung menggunakan alat ukur arus arus yang mengalir pada jala-jala instalasi listrik.
karena beberapa sebab. Pertama, arus mengalir melalui Pengukuran dilakukan pada penghantar-penghantar
penghantar yang berdiameter besar, juga tidak mungkin fase R, fase S, dan fase T. Pengukuran pada instalasi
menyambungkan alat ukur secara langsung pada listrik yang dialiri oleh arus yang besar harus
penghantar sebagaimana yang ditunjukan oleh gambar menggunkan alat bantu yang disebut transformator
2.1. Kedua, tidak ada alat ukur yang mampu dialiri arus arus(Curent Transformer). Pemasangan transformator
yang besar. Arus maksimum yang diperbolehkan 5 A. arus untuk pengukuran seperti ditunjukkan pada
Ketiga tidak mungkin melakukan pengamanan terhadap Gambar 2
operator. Oleh karena itu untuk arus besar dilakukan
pengukuran tidak langsung.

]
CT
R
V B
E
S B
V A
V N
T

Keterangan : CT = Curent Transformer.

12
Gambar 2. Pengukuran Arus secara tidak langsung menggunakan CT
2.3 Pengukuran besar tegangan tembus isola

Pengukuran tegangan tembus isolasi dilakukan melalui dengan istililah meger. Meger mempunyai dua
pengujian isolasi tak merusak, Metode ini dipakai teriminal, yaitu terminal positif(+) dan negatif(-). Meger
karena tidak mungkin merusak isolasi penghantar yang ini digunakan untuk mengetahui kebocoran isolasi, baik
masih berfungsi pada instalasi listrik. Pengujian Isolasi kebocoran antar fase (R-S, S-T, T-R), fase ke netral (R-
tidak merusak bertujuan untuk mengetahui berlangsung N, S-N, T-N). Untuk mengetahui kebocoran-kebocoran
atau tidak proses kegagalan isolasi pada alat-alat isolasi tersebut dilakukan pengujian satu persatu
tegangan tinggi yang sedang dipakai dalam operasi Gambar 3, diperlihatkan cara menggunakan meger
sehari-hari. Pengujian isolasi tak merusak dilakukan untuk mengukur isolasi penghantar.[3]
menggunakan alat ukur resistan isolasi. Alat ini dikenal

Phase switc
Displa
R h pilih
y

Phasa
S
Tombol
test
Gambar 3. Pengukuran Isolasi penghantar mempergunakan alat ukur Meger Merk Kyoritsu Model 3005A

Cara pengujian :
Contoh untuk pengukuran isolasi antara R dan S. l
Hubungkan terminal R dan S pada meger, Pastikan R ……………………………… (3)
ujung-ujung penghantar yang akan diukur tidak A
terhubung singkat atau berbeban. Kemudian berikan Besar resistans beban dapat ditulis:
tegangan uji dengan memilih menggunakan switch pilih
dengan memutar searah jarum jam menunjuk pada P
tegangan uji yang diinginkan. Tekan tombol test selama R ……………………………..….. (4)
4 s/d 6 detik. Pada displayer meger akan terlihat besar
I2
nilai resistans isolasi. Lakukan hal ini pada semua Kemampuan pembatas arus kawat lebur dapat
bagian yang akan diketahui nilai resistenas isolasinya. ditulis:[7]
Jika isolasi rusak maka displayer pada meger akan
menampilkan nilai nol Ω atau suatu nilai dibawah nilai I C  K ( A  0,035) x(d  0,0024) …....... (5)
standar yang ditetapkan pada PUIL tahun 2000.
2.3 Perhitungan Arus, Tegangan dan Resistansi Pembatas daya dalam suatu penghantar listrik
penghantar digunakan mini circuit breaker(MCB), mengunakan
Berdasarkan hukum Ohm, besar arus yang prinsip:
mengalir pada penhantar dapat ditulis:[4] S =V.I....................................... …………….( 6 )

V
I ………………………………………… (1) 2.4 Standar Nasional Indonesia Kemampuan Hantar
R
Arus
Besar arus pada tegangan jala-jala listrik 3 phasa dapat
ditulis:[4]
Instalasi jala-jala listrik di Indonesia berpedoman pada
P
I ……………………….. (2) Standar Nasional Indonesia[SNI] tahun 2000,
3.V . cos  Kemampuan Hantar Arus konduktor kabel tertuang
pada Tabel 1:
Besar resistans instalasi listrik dapat ditulis:
terus menerus untuk kabel tanah berinti tunggal,
berpenghantar tembaga, berisolasi dan berselubung
13
PVC, dipasang pada sistem a.s dengan tegangan kerja berselubung PVC yang dipasang pada sistem a.b fase
maksimum 1,8 kV; serta untuk kabel tanah berinti dua, tiga dengan tegangan pengenal 0,6/1kV(1,2kV), pada
tiga dan empat berpenghantar tembaga, berisolasi dan suhu keliling 300C.[4]
Tabel 1. KHA ( Kuat Hantar Arus)

Luas KHA terus menerus


Penampang Berinti tunggal Berinti dua Berinti tiga dan empat
Jenis Kabel di tanah di udara di tanah di udara di tanah di udara

[mm2] [A] [A] [A] [A] [A] [A]


NYY 1,5 40 26 31 20 26 18.5
NYY 2,5 54 35 41 27 34 25
NYBY 4 70 46 54 37 44 34
NYFGbY 6 90 58 68 48 56 43
NYRGbY 10 122 79 92 66 75 60
NYCY 16 160 105 121 89 98 80
NYCWY 25 206 140 153 118 128 106
NYSY 35 249 174 187 145 157 131
NYCEY 50 296 212 222 179 185 159
NYSEY 70 365 269 272 224 228 202
NYHSY 95 438 331 328 271 275 244
NYKY 120 499 386 375 314 313 282
NYKBY 150 561 442 419 361 353 324
NYKFGBY 185 637 511 475 412 399 371
NYKRGbY 240 743 612 550 484 464 436
300 843 707 525 590 524 481
400 986 859 605 710 600 560
500 1125 1000 - - - -

Nilai-nilai yang tercatum pada Tabel 1 masih kurang mendekati tepat nilai pada Tabel 1 dikalikan dengan
tepat maka diperlukan koreksi, untuk mendapatkan nilai nilai koreksi yang dimuat dalam Tabel 2:
Tabel 2. Faktor koreksi untuk KHA kabel tanah berisolasi PVC tegangan pengenal 0,6/1kV(1,2kV) dan
3,6kV(7,2) yang ditanam dalam tanah dengan suhu keliling lain dari 30 0C
Suhu keliling 150C 200C 250C 300C 350C 400C
1 2 3 4 5 6 7
Faktor koreksi 1.18 1.12 1.07 1 0.94 0.87

3 TATA KERJA

Tata kerja evaluasi kinrja intalasi listrik karena pada beban puncak tersebut kinerja dari instalasi
gedung STO Bogor, menjelaskan langkah-langkah berada pada posisi yang paling maksimum.
yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil, meliputi Perencanaan lokasi pengukururan dilakukan
rencana pengukuran, metode pengumpulan data, analisa pada beberapa lokasi dan beberapa titik pengukuran.
data dan bahasannya. Metode yang digunakan adalah Pengukuran diawali dari panel MDP-1 pada panel ini
studi literatur, wawancara dan pengukuran langsung dilakukan pengukran arus menggunakan Tang Amper
dilapangan. meter dan pengukuran tegangan listrik menggunakan
Volt Meter, kemudian pada MDP-2 dan MDP-3, hingga
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian. kebeberapa lokasi titik-titik pengukuran.
Waktu penelitian dimulai bulan Juni 2007
3.2. Pengumpulan dan Pengolahan Data
sampai Juli 2007. Tempat penelitian di STO Bogor, Jl
Sebelum pengukuran secara langsung
Pengadilan No 14 Bogor. Perencanaan pengukuran
dilakukan, langkah pertama adalah melakukan
arus dan tegangan listrik dilakukan pada saat beban
pengumpulan dan pencatatan data, kemudian diolah dan
puncak, berdasarkan data–data beban puncak pada
dianalisa hingga memperoleh suatu bahasan.
gedung STO Bogor terjadi pada pukul 09.00 hingga
12.00 dan 13.00 hingga 16.00 WIB. Hal ini dilakukan Pada pengumpulan data, metode yang digunakan
adalah:
14
a. Wawancara, yaitu melakukan suatu dialog dan Setelah semua data-data terkumpul dilakuan analisa
pertanyaan secara langsung kepada petugas yang yang meliputi, analisa beban listrik pada waktu
terkait mengenai permasalahan tersebut diatas. beban pncak, arus listrik maksimum yang melalui
b. Pencatatan data-data teknik seperti luas kabel listrik , faktor kerja dan frekuensi kerja pada
penampang kabel, jenis kabel yang digunakan saat beban maksimum, tegangan kerja dan
berdasarkan gambar intalasi STO Bogor yang ada. tegangan tembus, kesesuaian antara arus dan
c. Pengukuran secara langsung dilakukan untuk diameter kabel yang digunakan serta kemampuan
memperoleh data secara akurat. alat pengaman.
Data-data yang dihasilkan berupa tabel dan gambar
meliputi:
a. Total daya yang terpasang pada STO 4 HASIL DAN BAHASAN
Bogor
b. Tegangan, arus frekuensi dan faktor kerja. 4.1 Data Hasil Pengukuran
c. Gambar instalasi gedung STO Bogor Hasil pengukuran pada wiring diagram
d. Ukuran kabel dan jenis kabel yang instalasi listrik pada Auto Loading, MDP1, MDP2, dan
digunakan. MDP3 kapasitas daya MCB tersedia sebagaimana
ditunjukan pada Tabel
3.3 Analisa data dan Bahasannya.

Tabel 3. Kapasitas Pengaman Tersedia pada Panel Auto Loding dan MDP
Pengaman (A) Pengaman (A) Pengaman (A) Pengaman (A)
No Nomor MCCB
Auto Loading MDP 1 MDP 2 MDP 3
1. MCCB-1 200 250 200 100
2. MCCB-2 125 250 125 315
3. MCCB-3 100 100 160 250
4. MCCB-4 63 80 125 0
5. MCCB-5 40 63 63 0
6. MCCB-6 25 63 63 0
7. MCCB-7 80 80 63 0
8. MCCB-8 63 125 63 0
9. MCCB-9 40 125 0 0
10. MCCB-10 25 0 0 0
Total Daya 761 1136 862 665

Berdasarkan data-data tersebut diatas, maka maka kapasitas daya dapat dihitung;
perhitungan kapasitas MCB dihitung, dengan P  3.V .I .
mengetahui tegangan kerja 380 Volt dengan
menggunakan persamaan 2-2 .
= 3  380 . 200
Contoh pertama perhitungan pada MDP Auto Loding,
penggunaan rumus tersebut di atas, dengan mengetahui = 132 kVA.
tegangan kerja 380 Volt, MCCB terpasang berjumlah Hasil perhitungan selanjutnya pada masing-masing
10 unit, dipilih MCCB –1, yang terpasang 200 Amper MCCB ditunjukan pada Tabel 4, 5

Tabel 4. Kapasitas Daya Tersedia pada Panel MDP Auto Loding


No Nomor MCCB Pengaman (A) Daya tersedia (kVA) Penggunaanya
1. MCCB-1 200 132 Ke MDP 3
2. MCCB-2 125 82 Rectifier
3. MCCB-3 100 66 Spare
4. MCCB-4 63 42 Ke SD Lucent LT-3

15
5. MCCB-5 40 26 Spare
6. MCCB-6 25 17 Spare

Tabel 4. Kapasitas Daya Tersedia pada Panel MDP Auto Loding


No Nomor MCCB Pengaman (A) Daya tersedia (kVA) Penggunaanya
1. MCCB-1 200 132 Ke MDP 3
2. MCCB-2 125 82 Rectifier
3. MCCB-3 100 66 Spare
4. MCCB-4 63 42 Ke SD Lucent LT-3
5. MCCB-5 40 26 Spare
6. MCCB-6 25 17 Spare
7. MCCB-7 80 53 Ke SDP Fleksi LT-3
8. MCCB-8 63 42 Spare
9. MCCB-9 40 24 Spare
10. MCCB-10 25 17 Spare
Kapasitas tersedia pada MDP-Loading 501

Tabel 5. Kapasitas Daya Tersedia pada Panel MDP-1


No MCCB Pengaman (A) Daya tersedia (kVA) Penggunaanya
1. MCCB-1 250 165 SDP Rect. EWSD Lt.3
2. MCCB-2 250 165 SDP AC.EWSD Lt.3
3. MCCB-3 100 66 SDP.Rect.Fujitsu Lt.3
4. MCCB-4 80 53 SDP Telkomsel Lt.3
5. MCCB-5 63 42 SPD R. Transmisi Lt.3
6. MCCB-6 63 42 SDP Telegraf +Blower
7. MCCB-7 80 53 Ke SDP Fleksi LT-3
8. MCCB-8 125 82 SPD UPND
9. MCCB-9 125 82 SPD UPND
Kapasitas tersedia pada MDP-1 748

Tabel 6. Kapasitas Daya Tersedia pada Panel MDP-2

No MCCB Pengaman (A) Daya tersedia (kVA) Penggunaanya

1. MCCB-1 200 165 SDP Spare


2. MCCB-2 125 165 SDP Metaconta Lt.1
3. MCCB-3 160 66 SDP Rect Lt.1
4. MCCB-4 125 53 SDP depan SLTO
5. MCCB-5 63 42 SDP Sisfo+lain
6. MCCB-6 63 42 SDP Gudang+ Diklat
7. MCCB-7 63 42 SDP Telkom Mobail

16
8. MCCB-8 63 42 SDP Gedung+Adminis
Kapasitas tersedia pada MDP-2 617

Tabel 7. Kapasitas Daya Tersedia pada Panel MDP-3


No MCCB Pengaman (A) Daya tersedia (kVA) Penggunaanya
1. MCCB-1 100 66 SDP Musollah
2. MCCB-2 315 207 SDP Rectifier GR .Lt.1
3. MCCB-3 250 165 SDP Rectifier Neax 2 Lt.1
Kapasitas tersedia pada MDP-3 438

Berdasarkan data-data MCCB yang terpasang P = (501 + 748 + 617 + 438 ) kVA
pada tiap-tiap panel MDP maka daya yang disediakan
= 2.304 kVA.
pada gedung STO Bagor dapat dihitung. Hasil
perhitunngannya menggunakan persamaan (2). Dari pembacaan wiring diagram instalasi listrik pada
MDP Auto Loading, MDP1, MDP2, dan MDP3 luas
Dengan mendefinisikan bahwa daya pada, MDP-
penampang penghantar sebagaimana ditunjukan pada
Autoloading = Pa, MDP-1 = Pb, MDP-2 = Pc, MDP-
tabel 8.
3 = Pd, Maka diperoleh daya yang tersedia secara
keseluruhan pada Gedung STO Bogor.
Tabel 8. Ukuran dan Jenis Kabel Pada masing-masing MDP
No Nama MDP MCCB Arus (A) Luas Jenis Penggunaanya
2
(mm) Kabel
MCCB-1 200 1x4 x 95 NYY Ke MDP 3
MCCB-2 125 2x4x50 NYY Rectifier
MCCB-3 100 1x4x16 NYY SDP AC Lt.3
MCCB-4 63 1x4x16 NYY Ke SD Lucent LT-3
MCCB-5 40 1x4x16 NYY SDP AC Lt.3
1 MDP Auto Loding
MCCB-6 25 1x4x16 NYY Spare
MCCB-7 80 1x4x16 NYY Ke SDP Fleksi LT-3
MCCB-8 63 1x4x16 NYY Spare
MCCB-9 40 1x4x16 NYY Spare
MCCB-10 25 1x4x16 NYY Spare
MCCB-1 250 1x4x240 NYFGBY SDP Rect. EWSD Lt.3
MCCB-2 250 1x4x120 NYFGBY SDP AC.EWSD Lt.3
MCCB-3 100 1x4x70 NYAB SDP.Rect.Fujitsu Lt.3
1x4x70 NYY SDP Telkomsel Lt.3
MCCB-4 80 1x4x6 NYY SDP R. Monitor
MCCB-5 63 1x4x35 NYY SPD R. Transmisi Lt.3
1x4x10 NYY SDP TEKTRAGRAP
2 MDP-1 MCCB-6 63 1x4x4 NYY SDP Blower
1x4x16 NYY SDP Fleksi
1x4x10 NYY SDP AC Rectifier Boo
MCCB-7 80 1x3x2,5 NYY SDP Penerangan
1x1x1,5 NYY SDP Spare
MCCB-8 125 1x4x50 NYY SDP UPND
1x4x35 NYY SDP Alcate-Boo
MCCB-9 125 1x4x70 NYY SDP PDB Neax
1x4x10 NYY SDP AC Lt.2 Boo
17
MCCB-1 200 1x4x10 NYY SDP Penerangan Lt.2
1x4x10 NYY SDP Koridor Bawah Tanah
MCCB-2 125 1x4x25 NYY SDP Methaconta Lt.1
1x4x16 NYY SDP Rectifier HS
MCCB-3 160 1x4x70 NYY SDP Rectifier Lt.1
3 MDP-2 1x4x50 NYY SDP depan STLO
MCCB-4 125 1x4x25 NYY SDP Rectifier ARGUS
1x4x10 NYY Penerangan Sentral Neax
1x4x25 NYY SDP Sisfo
MCCB-5 63 1x4x2,5 NYY Penerangan luar
1x1x1,5 NYY Penerangan Kolidor
MCCB-6 63 1x4x25 NYY SDP ADKAP/Diklat
MCCB-7 63 1x4x25 NYY SDP Telkom Mobail
MCCB-8 63 1x4x16 NYY SDP G.Administrasi
MCCB-1 100 1x4x95 NYY SDP Ruang Deg 500 kVA
4 MDP-3 MCCB-2 315 1x4x120 NYY SDP Rectifer Lt.1
MCCB-3 250 1x4x70 NYY SDP Rectifier Neax 2

Evaluasi kemampuan penghantar untuk menyalurkan pada instalasi listrik gedung STO Bogor dipasang
arus maksimum pembatas sesuai PUIL 2000 tabel 2- pembatas sebesar 200 A, dapat diambil kesimpulan
1.Contoh : Jenis Kabel NYY dengan luas penampang bahwa instlasi tersebut masih memenuhi PUIL 2000.
95 (mm2) dipasang didalam tanah KHA sebesar 275 A,
4.2 Pengukuran Arus dan Tegangan
Pengukuran arus dan tegangan listrik diperoleh data dijelaskan pada tabel 9 pada MDP Autoloading,MDP 1, MDP 2, dan
MDP 3
Tabel 9. Pengukuran arus dan Tegangan Pada Panel MDP Auto Loading
ARUS (A) TEGANGAN (V)
No Nama Panel Pembatas R S T RS ST TN RN SN TN
MCCB-1 62 66 63 378 379 378 219 217 220
MCCB-2 30 35 33 381 377 378 220 220 220
1 MDP Auto MCCB-3 0 0 0 380 380 380 220 220 220
Loding 1
MCCB-4 25 20 16 373 381 384 212 222 230
MCCB-5 0 0 0 382 380 380 220 219 220
MCCB-1 62 66 63 378 379 378 219 217 220
MCCB-2 30 35 33 381 377 378 220 220 220
MCCB-3 0 0 0 380 380 380 220 220 220
MCCB-4 25 20 16 373 381 384 212 222 230
2 MDP Auto MCCB-5 0 0 0 382 380 380 220 219 220
Loding 2 MCCB-6 0 0 0 380 384 382 221 221 220
MCCB-7 22 26 30 376 377 377 219 219 221
MCCB-8 15 20 22 380 376 378 220 218 220
MCCB-9 0 0 0 380 382 382 220 220 222
MCCB-10 0 0 0 380 382 382 220 220 220

18
ARUS (A) TEGANGAN (V)
No Nama Panel Pembatas
R S T RS ST TN RN SN TN
12 15 12 376 377 377 219 219 221
3 MDP Auto 0 0 0 380 380 380 220 220 220
Loding 3 MCCB-7 0 0 0 382 380 380 220 219 220
0 0 0 378 379 378 219 217 220
MCCB-8 14 14 14 380 376 378 220 218 220
0 0 0 378 379 378 219 217 220
MCCB-9 30 28 28 380 380 380 220 220 220
28 26 26 378 381 378 221 222 220
MCCB-1 25 25 25 380 380 380 220 220 220
28 25 27 385 385 388 221 217 298
MCCB-2 36 36 38 378 376 378 220 219 221
28 32 32 380 384 385 221 222 222
MCCB-3 50 50 50 378 378 378 220 220 222
15 15 17 380 378 380 221 219 220
MCCB-4
7 6 382 385 388 220 220 220
3 2 4 378 376 380 221 222 222
7 6 6 380 380 380 221 221 222
MCCB-5
3 2 2 380 380 380 220 222 222
2 2 2 380 380 380 220 220 222
MCCB-6 18 18 20 22 380 380 221 225 222
MCCB-7 18 20 20 380 376 378 220 221 218
MCCB-8 16 20 17 380 376 378 220 221 218
MCCB-1 28 28 28 376 378 378 220 220 220
MCCB-2 90 90 90 378 380 380 220 220 220
MCCB-3 8 80 80 380 380 380 220 220 220

4.3 Pengukuran Frekuensi dan faktor kerja


Pengukuran frekwensi dan faktor kerja dilakukan pada MDP, diperoleh data dijelaskan pada tabel 10

.Tabel 10. Hasil Pengukuran, Faktor Kerja dan Frekuensi


Frekuensi Faktor Kerja
Nama Pael Keterangan
No (Hz) ( cos Ф )
1 MDP Auto Loading 49,47 0,62 Tertinggal
2 MD-1 49,72 0,52 Tertinggal
3 MDP-2 49,87 0,68 Tertinggal
4 MDP-3 49,52 0,68 Tertinggal

19
4.4 Pengukuran Tahanan Isolasi
Pengukuran tahanan isolasi diperoleh data dijelaskan pada tabel 11.
Tabel 11.. Pengukuran Tahanan Isolasi
Pengukuran Tahanan Isolasi ( M Ohm)
No Nama Panel Pembatas RS ST TR RN SN TN
MCCB-1 123 123 122 134 132 123
MCCB-2 135 145 124 123 113 113
MCCB-3 123 123 123 145 145 145
MCCB-4 86 90 90 111 102 108
1 MDP Auto Loding MCCB-5 78 77 90 90 90 90
MCCB-6 124 98 98 125 125 125
MCCB-7 155 150 134 155 158 165
MCCB-8 182 162 166 178 187 188
MCCB-9 125 125 125 140 140 140
MCCB-10 125 125 125 132 132 132
MCCB-1 100 100 108 110 111 116
MCCB-2 86 90 90 111 102 108
MCCB-3 123 123 123 145 145 145
86 90 90 111 102 108
MCCB-4 78 77 90 90 90 90
MCCB-5 124 98 98 125 125 125
135 145 124 123 113 113
2 MDP-1 MCCB-6 123 123 123 145 145 145
155 150 134 155 158 165
182 162 166 178 187 188
MCCB-7
125 125 125 140 140 140
125 125 125 132 132 132
MCCB-8 100 100 108 110 111 116
86 90 90 111 102 108
MCCB-9 123 123 123 145 145 145
86 90 90 111 102 108
MCCB-1 78 77 90 90 90 90
124 98 98 125 125 125
MCCB-2 135 145 124 123 113 113
123 123 123 145 145 145
3 MCCB-3 155 150 134 155 158 165
MDP-2 182 162 166 178 187 188
MCCB-4 123 123 122 134 132 123
135 145 124 123 113 113
123 123 123 145 145 145
MCCB-5
86 90 90 111 102 108
78 77 90 90 90 90
MCCB-6 124 98 98 125 125 125
MCCB-7 135 145 124 123 113 113
MCCB-8 123 123 123 145 145 145
20
MCCB-1 155 150 134 155 158 165
4 MDP-3 MCCB-2 182 162 166 178 187 188
MCCB-3 123 123 122 134 132 123

Evaluasi kemapuan MCB Panel Autoloding mensuplai = 231,85 – ( 81,185 + 50,740)


10 (sepuluh) unit panel SDP, dari panel ini tegangan
= 99,925 kW
dan arus listrik dibagi-bagikan kebeban pada lantai satu,
dua dan tiga.. Analisa arus dihitung berdasarkan
jumlah beban yang terpasang pada tiap-tiap MCCB.
1. KESIMPULAN
a. MCCB-1. Terpasang sebesar 200A, mensuplai
beban yang berada di MDP 3, yang digunakan Setelah dilakukan pengukuran arus, tegangan , faktor
untuk mensuplay beban pengisi bateray, dan kerja dan kekuatan tahanan isolasi kemudian dianalisa
Rectifier GR –12 pada lantai 1. Total beban yang dapat ditarik beberapa kesimpulan:
terpasang untuk Rectifier Neax pada bagian ini a. Secara umum daya yang disediakan oleh PT.
sebesar 1.100 A DC, pada tegangan 60 Volt DC, Telkom untuk mensuplai Gedung STO Bogor
sehingga daya yang terpasang dirumuskan pada sebesar 1.385 kVA, sangat memadai karena daya
persamaan (3). yang terpakai hanya sebesar 436.278 Watt.
P=V.I b. Pengaman arus yang dipasang berupa MCCB,
cukup berkesesuaian dengan arus yang akan
P = 1.100 x 60
mengalir pada MCCB tersebut.
= 66 kW c. Luas penampang kabel dan jenis kabel yang
dipasang sudah standar PUIL 2000.
Beban pada Rectifier GR-12 sebesar 207, 3
d. Hasil pengukuran kekuatan isolasi tiap-tiap kabel
kVA.jika faktor kerja 0,8 sebagai asumsi maka
masih menunjukkan diatas 20 Mohm, berarti isolasi
maka daya listrik menjadi 165,86 kW.
kabel masih layak untuk digunakan.
Sehingga beban listrik keseluruhan yang berada
pada MCCB1 sebesar:
DAFTAR PUSTAKA
P = 66kW + 165,86 kW
= 231,86 kW [1]. Badan Standardisasi Nasional, Persyaratan Umum
Instalasi Listrik, Yayasan Persyartan Umum
Maka arus listrik pada MCCB –1 dihitung dengan
Instalasi Listrik, Jakarta, 2000
persamaan (4), dengan memperhatikan faktor kerja [2]. SUPRIYADI,EDY,Drs, Sistem Pengaman Tenaga
sebesar 0,62 terbelakang diperoleh besar arus : Listrik, Adicita Karya Nusa, Yogyakarta, 1999.
Memperhatikan besar MCCB –1 adalah 200A,dari segi [3]. S.L.UPPAL,Dr.N.D.E.E;B.E, Elektrical Power,
teoritis terlihat sangat tidak mencukupi. Sehingga harus Khanna Publishers, Delhi, 1984.
disuplai oleh MCCB-2. Besar daya yang mampu [4]. P.VAN.HARTEN, Penerjemah SETIAWAN.E.Ir,
disuplai oleh MCCB –1 adalah sebesar, 81,185 kW. Instalasi Listrik Arus Kuat 1, CV.Trimitra
Mandiri, Jakarta, 2002
b. MCCB-2 Terpasang sebesar 125A, digunakan untuk [5]. P.VAN.HARTEN, Penerjemah SETIAWAN.E.Ir,
mensuplai 1 buah MDP Rectifier Neax. . MCCB-2 Instalasi Listrik Arus Kuat 2, CV.Trimitra
harus menanggung semua beban sisa yang dari Mandiri, Jakarta, 2002
MCCB-1 , yaitu sebesar ( 231,86 – 81,185) = [6]. F.SURYATMO, Teknik Listrik Instalasi Gaya,
150,675 kW, mengingat bahwa daya tersebut masih PT.TARSITO,1990
dipengaruhi oleh tegangan 378 Volt, dan faktor
kerja sebesar 0,62 terbelakang, sehingga arus listrik
pada MCCB –2 sebesar 347,65 A
Memperhatikan besar MCCB-2 yang terpasang 125
amper, dan arus yang pasti melalui MCCB-2 sebesar
376,9 A maka MCCB ini tidak dapat bekerja dengan
baik, sehingga masih membutuhkan suplay dari MCCB
yang lain. Secara teoritis beban yang mampu dilayani
oleh MCCB-2:
P MCCB-2 =  3. 378. 125.062
= 50,740 kW.
Sisa daya yang belum mendapat suplai adalah:
P sisa = P rectifier Neax - (P MCCB-1
+ P MCCB-2)
21
22
23

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai