Anda di halaman 1dari 4

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/284510581

Kualitas Daya Listrik Industri

Working Paper · November 2015

CITATIONS READS

0 2,404

2 authors, including:

Hamdani Rizal
University of Indonesia
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Hamdani Rizal on 24 November 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Kualitas Daya Listrik Industri
Muhammad Hamdani Rizal
Teknik Elektro
Universitas Indonesia
Depok, Jawa Barat, Indonesia
muhammad.hamdani51@ui.ac.id

Abstract—Makalah ini menjelaskan mengenai permasalahan kurang dari satu menit. Penyebab kejadian ini antara
kualitas daya listrik pada industri. Disamping itu, akibat dari lain kegagalan sistem, switching loads dan switching
buruknya kualitas daya listrik sangat mempengaruhi proses dan kapasitor.
hasil dari produksi. Rekomendasi batas harmonisa dan mitigasi Akibat dari gejala swell adalah rusaknya peralatan
yang sebaiknya dilakukan dalam perbaikan kualitas daya listrik
industri juga dipaparkan dalam makalah ini.
karena kegagalan isolasi.
 Transien
Kata Kunci : industri, kualitas daya listrik industri, harmonisa, Penyimpangan sesaat yang tidak diinginkan dari
mitigasi kualitas daya listrik tegangan supplya atau arus beban.
 Harmonik
I. PENDAHULUAN
Merupakan distorsi sinusoidal periodik tegangan suplai
Kualitas daya listrik menjadi sangat penting untuk atau arus beban yang disebabkan oleh beban non linier.
diperhatikan, ketika semakin sensitifnya suatu peralatan baik di Akibat dari distorsi harmonik adalah overheating pada
industri maupun di rumah tangga, kualitas daya listrik menjadi motor berbeban, gangguan pada relai, dan rusaknya
suatu hal yang perlu diperhatikan. Hal ini untuk mengurangi isolasi.
kemungkinan kerusakan-kerusakan peralatan sensitif tersebut.  Distorsi Tegangan
Beban-beban non-linier juga menjadi salah satu faktor Bentuk gelombang arus mengandung distorsi periodik
penting yang mempengaruhi kualitas daya listrik. Beban yang bersifat sinusoidal, yang tidak merupakan
tersebut merupakan sumber harmonik yang dapat menurunkan kelipatan bilangan bulat dari frekuensi pasokan
kualitas daya listrik. Beban non-linier adalah beban dimana mendasar.
bentuk gelombang keluarannya tidak sebanding dalam setiap  Flicker
setengah siklus, sehingga gelombang keluaran arus dan Istilah yng digunakan untuk menggambarkan efek
tegangannya tidak sama dengan gelombang masukannya visual variasi tegangan kecil pada peralatan
(mengalami distorsi). pecahayaan tegangan listrik.Rentang frekuensi
Beberapa beban non linier adalah inti magnet pada trafo dan gangguan yang mempengaruhi perlatan pencahayaan ,
mesin berputar, mesin-mesin sinkron, pengelasan, photovoltaic yang terdeteksi mata manusia adalah 1-30 Hz.
inverter, dan peralatan elektronik kantor. Kualitas daya listrik
 Ketidakseimbangan Tegangan
pada industri sangat penting, karena sangat mempengaruhi
Adanya perbedaan tegangan pada masing-masing
proses dan hasil akhir produksi. Selain itu, masih banyak akibat
phasa pada sisem tiga phasa, dimana sudut normal
yang dihasilkan jika kualitas daya listrik dalam industri buruk.
antar phase adalah 120o.
II. PERMASALAHAN KUALITAS DAYA LISTRIK Akibat dari ketidakseimbangan tegangan adalah timbul
overheating pada perlatan tiga phasa.
Identifikasi kualitas daya listrik perlu dilakukan untuk
 Deviasi frekuensi
melakukan perbaikan atau peningkatan kualitas daya. Beberapa
Variasi frekuensi dari frekuensi pasokan nominal, di
permasalahan pada kualitas daya listrik antara lain :
atas atau di bawah tingkat yang telah ditentukan,
 Tegangan Turun (Voltage Dip)
biasanya ± 0,1 %.
Penurunan nilai tegangan RMS pada kisaran 10-90%
 Gangguan Transien
dalam kurun waktu antara 0,5 siklus hingga kurang dari
Didefinisikan sebagai penurunan tegangan suplai atau
satu menit. Penyebab kejadian ini antara lain adanya
arus beban, ke tingkat yang kurang dari 10 % dalam
kenaikan beban atau pengasutan motor kapasitas besar.
waktu yang tidak lebih dari 1 menit. Kegagalan dapat
Gejala ini berakibat pada terganggunya rangkaian
disebabkan oleh kesalahan sistem, kegagalan peralatan
sensing pada komputer dan kontrol, serta terdapat
sistem atau kerusakan control dan proteksi.
beberapa peralatan yang tidak dapat bekerja.
 Outage
 Tegangan Swell
Gangguan yang memiliki durasi lebih dari satu menit.
Peningkatan nilai tegangan RMS pada kisaran 110-
Akibat dari gejala outage adalah peralatan shutdown
180% dalam kurun waktu antara 0,5 siklus hingga
atau tidak bekerja.
III. PENGARUH KUALITAS DAYA LISTRIK PADA INDUSTRI frekuensi dasarnya (50Hz). Bentuk gelombang arus maupun
Pengaruh kualitas daya pada sektor industri sangat tegangan yang idealnya adalah sinusoidal murni, akan menjadi
berpengaruh pada aspek operasi industri. cacat akibat distorsi harmonisa yang terjadi.
 Loss Produksi Tingkat harmonisa yang melewati standar dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan panas pada peralatan.
Setiap kali produksi terganggu oleh adanya kualitas
daya yang buruk, akan berakibat pada hasil produksi Bahkan pada kondisi terburuk dapat terjadi gangguan (hanging
up), bahkan kerusakan permanen pada beberapa peralatan
yang buruk atau tidak sempurna, sehingga tidak dapat
elektronik yang sensitif.
dijual dan menyebabkan kerugian dari segi bisnis.
 Gangguan Manufaktur
Proses manufaktur yang terganggu, mengakibatkan
tidak maksimalnya performa mesin untuk
menghasilkan proses produksi. Hal ini mengakibatkan
kualitas produk dan kuantitas yang dihasilkan
berkurang atau tidak sesuai dengan target yang telah
direncanakan. Gambar 1. Bentuk Gelombang Arus dan Tegangan
 Hilangnya Pendapatan Kiri (tidak terdistorsi); Kanan (terdistorsi)
Adanya gangguan pada proses manufaktur dapat
mempengaruhi hasil penjualan karena jadwal produksi TABEL 1. STANDAR DISTORSI HARMONISA (IEEE)
yang tidak sesuai perencanaan.
Batas Tegangan Distorsi
 Biaya Produktivitas Tegangan Bus V pada Individual Total Harmonic Distorion
Tenaga kerja menganggur karena adanya gangguan, PCC harmonic (%) THD (%)
membersihkan area operasi, atau pemeliharaan V ≤ 1,0 kV 5,0 8,0
korektif dan pengalihan sumber daya, yang mana
1 kV ≤ V ≤ 69 kV 3,0 5,0
menurunkan produktivitas dan meningkatkan biaya
untuk hal tersebut. 69 kV < V ≤ 161 kV 1,5 2,5
 Daya Saing Menurun 161 kV < V 1,0 1,5
Gangguan pada kualitas daya mempengaruhi ketidak
Batas Arus Distorsi (120 V – 69 kV)
puasan konsumen dikarenakan produksi yang tidak
maksimal, sehingga menurunkan daya saing bagi Ihs / IL THD
manufaktur tersebut. < 20* 5,0
 Kehilangan Peluang
Gangguan pada produksi mengakibatkan hilangnya 20 - 50 8,0
peluang dalam penjualan, pertama produk baru tidak 50 - 100 12,0
bisa diluncurkan pada waktunya, kedua penjualan
100 - 1000 15,0
terhadap produk dengan permintaan tinggi tidak dapat
terpenuhi secara maksimal. ‘> 1000 20,0
 Produk Rusak *Seluruh perlengkapan pembangkitan daya dibatasi pada nilai arus
Gangguan kualitas daya terkadang mempengaruhi distorsi ini, tanpa melihat nilai sebenarnya dari Ihs / IL
hasil akhir dari produk yang rusak. Kerusakan produksi Ihs = arus hubung singkat maksimum; IL = arus beban maksimum
menjadikan bertambahnya biaya untuk bahan produksi
 Energi Terbuang
Adanya gangguan pada kualitas daya menjadikan
banyaknya energi yang terbuang, karena harus V. MITIGASI KUALITAS DAYA LISTRIK
mengulang kembali proses produksi dari awal. A. Peralatan Mitigasi dengan Penyimpanan Energi
 Menurunkan umur peralatan Peralatan ini di desain untuk mengcover gangguan singkat
Energi yang besar, kecepatan kenaikan dan waktu dan tegangan sag/swell. Efisiensi operasinya mencapai 99%,
transien dapat mengakibatkan kerusakan rangkaian terintegrasi terhadap sistem AC untuk baterai dan beberapa
elektronik, bahkan menjadikan motor dan trafo ketahanan lainnya. Gangguan yang seringkali terjadi pada
menjadi overstress dan memperpendek umur peralatan industri adalah tegangan dip kurang dari 500 ms pada drop
tersebut. tegangan antara 10-40%. Solusi ini disebut SEPEC.
IV. REKOMENDASI BATAS HARMONISA Karakteristik dari peralatan ini adalah :
 Tinggi efisiensi dalam sistem suplai emergensi
Harmonisa merupakan fenomena dimana bentuk gelombang
 Kompatibel dengan sistem proteksi eksisting
pada frekuensi-frekuensi tinggi merupakan kelipatan dari
frekuensi dasarnya, seperti 100Hz, 150Hz, 200Hz, dan  Menurunkan kebutuhan investasi
seterusnya, yang dapat mengganggu suplai daya listrik pada  Low cost
 Terintegrasi dengan genset ini dibuat untuk menutup keterbatasan pada desain yang ada,
 Proteksi permanen pada tegangan lebih sementara yaitu :
 Merekam terjadinya gangguan sesuai waktu gangguan  Tanpa baterai, meminimalisir cost
 Regulasi tegangan yang kontinyu, tidak lebih dari
± 0,5%
 Kompensasi dips permanane (-50% hingga 30
detik)
 Waktu respon kurang dari 3 ms
 Kemampuan menyeimbangkan tegangan
 Mudah untuk diparalel dalam peralatan
 Bypass otomatis
 Kerangka waktu yang lama untuk dips yang
berulang
 Memungkinkan operasi terus menerus dengan
akurasi dan stabilitas yang tinggi
 Meningkatkan respon waktu untuk penyaringan
tegangan distorsi.

Gambar 2. Topologi SEPEC VI. KESIMPULAN


B. Peralatan Mitigasi Tanpa Penyimpanan Energi Kualitas daya listrik industri sangat besar pengaruhnya
terhadap keberlangsungan produksi maupun kegiatan dalam
Peralatan ini didesain untuk meningkatkan baik kerangka industri tersebut. Kerugian yang dialami perusahaan akan sangat
waktu kompensasi dip, serta persentase penurunan tegangan signifikan jika kualitas daya listrik yang dimiliki buruk.
kompensasi. Dengan mempertahankan tegangan output tetap SEPEC dan SET-DVR menjadi beberapa solusi yang dapat
stabil dengan input 30% secara terus menerus atau 40% selama digunakan untuk memperbaikai kualitas daya listrik pada
30 detik. Topologi ini juga dirancang untuk mengurangi masalah industri.
daya lainnya (flicker, distorsi harmonik, gangguan pengaturan
tegangan). Peralatan ini dinamakan SET-DVR. DAFTAR PUSTAKA
[1] S. John and Collinson Alan, “Power Quality” IEEE Power
Engineering Journal, April, 2001
[2] IEEE Std.519TM 2014 “Recommended Practice and
Requirements for Harmonic Control in Electric Power Systems”
[3] Izhwan M. Muhamad and Radzi. Mohd amran, “The Effects of
Power Quality to The Industries” The 5th Student Conference on
Research and Development-SCOREeD 2007, Malaysia
[4] Dougherty. Jeff. G and Stebbins. L. Wayne, “Power Quality : A
Utility and Industry Perspective” IEEE, Paper : 1997
[5] B. Amaya, F. Francisco, O. Javier, and I.L. Jose, “New Power
Quality Solutions Esecially Designed for Industrial Applications”
International Conference, Electrical Power Quality and
Utilization. Barcelona, October 2007.
Gambar 3. Topologi SET-DVR
[6] K.E. Wilson and S. M. Henry, “Expert System Target Power
Quality Issues” IEEE, April 1992.
Kebanyakan topologi menggunakan strategi standby, yaitu
komponen kompensasi aktif atau beroperasi selama dip. Desain

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai