Anda di halaman 1dari 12

SISTEM MANEJEMEN PUSKESMAS

OLEH:

NAMA : MAYA MUSTIKA LUBIS

NIM :161102002

PRODI : IKM IV

SI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

TA 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, Rabb Penguasa
alam, Rabb yang tiada henti-hentinya memberikan kenikmatan dan karunia kepada semua
makhluk-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah seminar ini. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
keluarganya, para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti risalahnya hingga akhir
zaman.
Penulis mohon ma’af apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kesalahan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
A. Mencatat dan mengumpulkan data baik kegiatan dalam gedung maupun diluar gedung…4
B. Mengelola Data................................................................................. 5
C. Membuat laporan berkala ke dinas kesehatan kabupaten/kota ……6
D. Memelihara Arsip/file/bank data puskesmas………7
E.Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen pasien dan manajemen
unit puskesmas……..8
F.Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak berkepentingan
lainnya diwilayah kerjanya…..9
BAB III PENUTUP...................................................................................
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 10
3.2 Saran................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 10
A. Mencatat Dan Mengumpulkan Data Kegiatan Dalam Gedung Maupun Diluar Gedung

Jika di lihat dari pengertian metode pengumpulan data menurut ahli metode pengumpulan
data berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan
sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian

Metode pengumpulan data ini termasuk kategori laporan diri (personal report) / Deskripsi diri
(self descriptive). Individu melaporkan tentang keadaan dirinya berdasarkan pertanyaan atau
perintah yang diberikan kepadanya.

Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui

 Wawancara, Observasi, Tes,


 Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
 Pengukuran Fisik
 Percobaan Laboratorium

Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden.
Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam
2. Observasi
Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman,
pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam
elektronik
3. Wawancara
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya,
baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden
direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
4. Dokumen
Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari
lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang
lain.

Dalam pengumpulan data penelitian membutuhkan suatu instrumen. Instrumen ini


dibutuhkan untuk pengambilan data untuk penelitian baik penelitian kualitatif maupun
penelitian kuantitatif. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
B. Mengelola Data

Data merupakan sumber informasi. Data yang diproses menjadi informasi atau tetap data,
jika menjadi informasi ini berarti bahwa data tersebut diperlukan untuk sesuatu kegiatan.
Data merupakan bahan mentah yang mengalami pengolahan dan pemprosesan, diolah dan
diproses dalam format tertentu yang memberikan arti kepada yang menerimanya dan dalam
proses pengambilan keputusan.

Klasifikasi data berdasarkan sumbernya

Klasifikasi data berdasarkan sumbernya dikelompokkan menjadi dua, antara lain:


1) Data intern, yaitu data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi sebagai landasan
pengambilan keputusan yang diperoleh dari catatan-catatan organisasi itu sendiri.

2) Data ektern yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber di luar organisasi.

b. Klasifikasi data berdasarkan pengolahannya

Jenis data berdasarkan pengolahannya dapat diklasifikasikan menjadi dua, antara lain:
1) Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan
atau yang memakai data tersebut.

2) Data sekunder yaitu data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan
berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah
pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

c. Klasifikasi data berdasarkan sifatnya

1) Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah
jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.

2) Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung
makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan,
anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

d. Klasifikasi data berdasarkan jenisnya

1) Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan
ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2) Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada
nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-
kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang
lebih 850 ton.

e. Klasifikasi data berdasarkan waktu pengumpulannya

1) Data Cross Section


Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya
laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan
lain sebagainya.

2) Data Time Series / Berkala


Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau
periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar
amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m.
top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
bilan keputusan.
C. Membuat Laporan Berkala ke Dinas Kedinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) merupakan instrumen vital dalam sistem
kesehatan. Informasi tentang kesakitan, penggunaan pelayanan kesehatan di puskesmas,
kematian, dan berbagai informasi kesehatan lainnya berguna untuk pengambilan keputusan
dan pembuatan kebijakan di tingkat kabupaten atau kota maupun kecamatan.

Puskesmas merupakan ujung tombak sumber data kesehatan khususnya bagi dinas
kesehatan kota dan Sitem Pencatatan dan Pelaporan Terpadi Puskesmas juga merupakan
fondasi dari data kesehatan. Sehingga diharapakan terciptanya sebuah informasi yang akurat,
representatif dan reliable yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan
kesehatan. Setiap program akan menghasilkan data. Data yang dihasilkan perlu dicatat,
dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan adalah informasi tentang pelaksanaan
progam dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat. Informasi yang ada perlu dibahas,
dikoordinasikan, diintegrasikan agar menjadi pengetahuan bagi semua staf puskesmas.
Pencatatan harian masing-masing progam Puskesmas dikombinasi menjadi laporan terpadu
puskesmas atau yang disbut dengan system pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas.
D. Memelihara Arsip/File /Bank Data Puskesmas

a. Pengaturan ruangan.
Ruang penyimpanan arsip harus:

 Dijaga agar tetap kering (temperatur ideal antara 60°-75°F, dengan kelembaban antara
50-60%).
 Terang (terkena sinar matahari tak langsung).
 Mempunyai ventilasi yang merata.
 Terhindar dari kemungkinan serangan api, air, serangga dan sebagainya.

b. Tempat penyimpanan arsip.


Tempat penyimpanan arsip hendaknya diatur secara renggang, agar ada udara diantara berkas
yang disimpan.

c. Penggunaan bahan-bahan pencegah rusaknya arsip.


Salah satu caranya adalah meletakkan kapur barns di tempat penyimpanan, atau mengadakan
penyemprotan dengan bahan kimia secara berkala.

d. Larangan-larangan.
Perlu dibuat peraturan yang harus dilaksanakan, antara lain:

 Dilarang membawa dan/atau makan ditempat penyimpanan arsip.


 Dalam ruangan penyimpanan arsip dilarang merokok (karena percikan api dapat
menimbulkan bahaya kebakaran).

e. Kebersihan.
Arsip selalu dibersihkan dan dijaga dari noda karat dan lain-lain. Tujuan pemeliharaan arsip
adalah:

 Untuk menjamin keamanan dari penyimpanan arsip itu sendiri. Dengan demikian
setiap pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan arsip harus melakukan
pengawasan apakah sesuatu arsip suclah tersimpan pada tempat yang seharusnya.
 Agar penanggung jawab arsip dapat mengetahui dan mengawasi apakah sesuatu arsip
telah diproses menurut prosedur yang seharusnya.
E. Mengupayakan Penggunaan Data dan Informasi untuk Manajemen Pasien dan Manajemen
unit puskesman

Informasi yang berkualitas pada manajemen institusi memberikan kepastian data pengelolaan
organisasi pusk-esmas yang efektif, sedangkan informasi yang baik pada manajemen sistem
akan menimbulkan ketepatan sasaran pembangunan kesehatan wilayah serta transparansi
penyehatan masyarakat. Permasalahan yang terjadi di puskesmas se-Kota Payakumbuh ialah
masih adanya duplikasi sistem pencatatan dan pela-poran baik di tingkat manajemen pasien,
manajemen unit maupun manajemen program. Selain itu, fragmentasi pencatatan dan
pelaporan juga ditemui dari be-berapa kegiatan Puskesmas.

Penataan sistem informasi dalam manajemen kesehatan dapat dimulai dengan


pengintegrasian transaksi pencatatan dan pelaporan. Hal ini berimplikasi positif kepada
pengurangan duplikasi data yang kurang efektif bagi pengambilan kepu-tusan. Tahapan
penataan sistem informasi kesehatan secara dini melalui pengu-kuran kebutuhan informasi
bagi pengelolaan manajemen memerlukan peran serta aktif dari pengguna untuk memberikan
hasil desain yang lebih mudah diimplikasikan dalam manajemen organisasi.

Penyusunan desain sistem infor-masi manajemen puskesmas dapat dilakukan melalui metode
action research yang memandang pengguna bukan sebagai obyek namun sebagai partisipan.
Pendekatan ini berfokus terjadinya perubahan yang melibatkan secara aktif pengguna dan
peneliti dalam penyusunan desain.
F.Memberikan Pelayan Data dan Informasi Kepada Masyarakat dan Pihak Kepentingan
lainnya

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara, meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok,
dan ataupun masyarakat (Azwar, 1998). Pelayanan oleh Moenir (1995) dirumuskan setiap
kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain yang ditujukan untuk memenuhi kepentingan orang
banyak.
Sistem Informasi Kesehatan di tingkat Pusat merupakan bagian dari Sistem Kesehatan
Nasional, di tingkat Provinsi merupakan bagian dari Sistem Kesehatan Provinsi, dan di
tingkat Kabupaten/Kota merupakan bagian dari Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota. SIKNAS
dibangun dari himpunan atau jaringan Sistem-sistem Informasi Kesehatan Provinsi dan
Sistem Informasi Kesehatan Provinsi dibangun dari himpunan atau jaringan Sistem-sistem
Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota. Di setiap tingkat, Sistem Informasi Kesehatan juga
merupakan jaringan yang memiliki Pusat Jaringan dan Anggota-anggota Jaringan.
Melalui keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 511 tahun 2002 tentng kebijakan
dan strategi pengembangan SIKNAS dan Nomor 932 tahun 2002 tentang petunjuk
pelaksanaan pengembangan sistem informasi kesehatan daerah di kabupten/kota
dikembangkan beragai strategi, Salah satu strategi yang digunakan SIKNAS adalah dengan
Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk masyarakat.
Pemanfaatan fasilitas intranet dan internet karena penggunaannya sudah meluas di
masyarakat. Sangat penting bahwa memberikan pelayanan data dan informasi kepada
masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan lainnya diwilayah kerjanya. Sistem informasi
kesehatan propinsi memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:

 Mengolah data dari unit-unit pelayanan kesehatan milik daerah propinsi


dan sumber-sumber lain
 Penyelenggaraan survei penelitian bilamana diperlukan
 Membuat profil kesehatan provinsi untuk memantau dan mengevaluasi
pencapaian provinsi sehat
 Mengirim laporan berkala dan profil kesehatan provinsi ke pemerintah
pusat
 Memelihara bank data
 Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen klien dan
manajemen unit dan manajemen sistem kesehatan kabupaten dan kota
 Memberikan pelayanaa data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-
pihak berkepentingan lainnya diwilayah kerjanya dan fasilitas pengembangan
sistem informasi kesehatan daerah dilaksanakan dengan terlebih dahulu
membantu menata sistem kesehatannya dan membantu pengadaan perangkat
keras, perangkat lunak, rekruitmen dan pelatihan tenaga kesehatan.
KESIMPULAN

sistem informasi manajemen puskesmas. Suatu sistem manajemen yang digunakan untuk
tugas suatu penyelenggara kenyamanan.yaitu para pasien yang ingin berobat ke puskesmas.
Serta mempermudah dalam melakukan pelayanan di puskesmas.

B. SARAN
Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan

pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh

2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya

kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu

3. Merestrukturisasikan peran Puskesmas

4. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat

5. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk mengubah

citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat .

DAFTAR PUSTAKA

https://fadlianeukatjeh.wordpress.com/2012/01/23/sistem-pencatatan-dan-pelaporan-tingkat-
puskesmas-
sp2tp/https://www.google.com/search?q=1.%09Bagaimana+cara+mencatat+dan+mengumpul
kan+dathttps://www.google.com/search?q=cara+pemimpin+mengelola+orang&ie=utf-
8&oe=https://www.google.com/search?q=1.%09Bagaimana+cara+mencatat+dan+mengumpu
lkan+data+bahttps://www.google.com/search?

Anda mungkin juga menyukai