BAB I
1. Latar Belakang Penelitian
Pada awal ke-19 dan awal abad 20-an, para sosilog mendefinisikan patologi
social sebagai semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas
local, pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun
bertetangga, disiplin, kebaikan, dan hokum formal. Secara etimologis, kata patologi
berasal dari kata Pathos yang berarti disease/penderitaan/penyakit dan Logos yang berarti
berbicara tentang/ilmu. Jadi, patologi adalah ilmu yang membicarakan tentang penyakit
Sosial adalah tempat atau wadah pergaulan hidup antar manusia yang
perwujudannya berupa kelompok manusia atau organisasi yakni individu atau manusia
yang berinteraksi / berhubungan secara timbal balik bukan manusia atau manusia dalam
arti fisik. Tetapi, dalam arti yang lebih luas yaitu comunity atau masyarakat. Maka
pengertian dari patologi social adalah ilmu tentang gejala-gejala sosial yang dianggap
“sakit” disebabkan oleh faktor-faktor sosial atau Ilmu tentang asal usul dan sifat-sifatnya,
penyakit yang berhubungan dengan hakekat adanya mnusia dalam hidup masyarakat.
Sementara itu menurut teri anomi bahwa patologi sosial adalah suatu gejala dimana tidak
ada persesuaian antara berbagai unsur dari suatu keseluruhan, sehingga dapat
fundamental dari anggota anggotanya, akibatnya pengikatan social patah sama sekali. (
Koe soe khiam. 1963 ). Dalam buku Kartini, Kartono. 2005.Pantologi social.Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada
Proposal Perancangan Aplikasi Penjadwalan PKL 2013
Ilmu Sosial Dasar dimulai dengan banyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada
system pendidikan diperguruan tinggi oleh sejunlah cendekiawan terutama sarjana
pendidikan, social dan kebudayaan. Mereka menganggap system pendidikan yang tengah
berlangsung saat ini sangatlah berbau colonial. Ilmu social dasar, sebagaimana halnya
dengan ilmu budaya dasar, bukanlah pengantar suatu bidang keahlihan ilmu-ilmu social
tertentu.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang dapat penulis rumuskan yaitu :
1. Bagaimana Cara menggunakan Aplikasi Penjadwalan PKL
2. Bagaimana perancangan Aplikasi Penjadwalan PKL menggunakan Bahasa
Pemograman Neatbeans 7.1 sebagai interface dan XAMPP 1.7.4 sebagai
database ?
3. Batasan Masalah
Dalam hal ini, penulis membatasi masalah yang di bahas, yaitu :
1. Bahasa Pemograman yang digunakan sebagai interface adalah Neatbeans 7.1
dan Software Basis Data / Database yang digunakan adalah XAMPP 1.7.4.
2. Pengelolaan penyimpanan data pada database yang di sediakan.
5. Metodelogi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan pengumpulan data dimana
kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data – data yang dikumpulkan
langsung. Metodelogi yang akan dilakukan oleh penulis dalam hal pengumpulan
data ini adalah :
1. Observasi
Observasi adalah Teknik penemuan fakta dengan turut berpartisipasi
atau menyaksikan seseorang yang sedang melakukan aktivitas untuk
mempelajari sistem yang ada pada objek secara langsung.
3. Studi Literatur
Studi literatur adalah salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan mempelajari buku – buku, internet atau referensi dari
tulisan karya ilmiah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas atau
catatan – catatan lain yang di peroleh selama penelitian.
Proposal Perancangan Aplikasi Penjadwalan PKL 2013
6. Sistematika Penulisan
Adapun Aturan Sistematika Penulisan Laporan tersebut :
1. Halaman awal, Judul
2. BAB I PENDAHULUAN. Yang berisi Pendahuluan, Maksud dan Tujuan,
Batasan Permasalahan.
3. BAB II LANDASAN TEORI. Yang berisi teori-teori yang akan
dipergunakan dalam membuat aplikasi.
Proposal Perancangan Aplikasi Penjadwalan PKL 2013
BAB II
1. Pembahasan
Sektor informal adalah aktifitas sektor kecil yang tidak diakui, tidak
tercatat, dan tidak teregulasi mencakup usaha kecil, usaha rumah tangga,
Sektor wiraswasta kecil seperti PKL (pedagang kaki lima) ,penyemir sepatu,
pengasong dan sebagainya digolongkan dengan pekerjaan aktivitas kecil,
Sebagian pekerja di sektor ini merupakan kaum migran dan motivasinya adalah
memperoleh pendapatan untuk kebutuhan hidup, Menggantungkan pada
Proposal Perancangan Aplikasi Penjadwalan PKL 2013
penumpukan sampah dipinggir jalan dan lain-lain. PKL belum dianggap sebagai
salah satu kontributor dalam perekonomian kota bandung sehingga dalam
prakteknya, penertiban yang dilakukan adalah penggusuran, bukan
pemberdayaan sehingga penataan PKL belum memperlihatkan hasil yang
positif. Bila dikelola dan ditata dengan konsisten, keberadaan PKL justru dapat
menambah eksotik keindahan sebuah lokasi wisata di tengah kota. Hal ini bisa
terjadi jika PKL dijadikan sebagi solusi.
2. Permasalahan
Dari uraian di atas maka timbul banyak pertanyaan untuk menjawab solusi
yang akan dibuat nanti sebagai berikut :
Proposal Perancangan Aplikasi Penjadwalan PKL 2013
3. Usulan Penelitian
Sebagai contoh tentukan 7 titik kawasan jalan untuk para PKL bisa
menjajakan dagangannya dari itu didata apa saja barang dagangan yang
mereka jajakan di tempat itu yang disesuaikan dengan yang mereka jajakan
sebelumnya, Tentukan itu disemua kawasan di 7 titik tersebut. Klasifikasikan
semua data yang ada sehingga dapat ditentukan roling jadwal dari PKL yang
satu dengan PKL yang lainnya agar pada saat perolingan tepat sasaran, Seperti
PKL A menjajakan barang dagangan A akan di roling dengan PKL B dengan
barang dagangan B yang barangnya sama atau hampir sama dari segi produk,
dan kapasitas tempat yang dibutuhkan. Penjadwalan ini juga memuat kapan
para PKL mulai dan mengakhiri dagangannya yang tentunya sudah dilakukan
penelitian tentang jalan tersebut yakni kapasitas DMJ (daerah milik jalan),
Padat kendaraan, ramai penjalan kaki. Dan aplikasi ini juga mendapatkan
kelemahan setelah kita teliti, dimana system ini tidak bias mengetahui kondisi
disaat setelah di riset.
Aplikasi ini bisa berbentuk desktop maupun web yang nantinya akan
disediakan sebuah layar LCD untuk menampilkan penjadwalan ini, tentunya jika
berbentuk web para masyarakat yang masih bergantung pada para PKL
dikarenakan harganya yang relativ murah ini dapat memberikan informasi
dimana saja PKL ini berjualan dan jalan-jalan apa saja yang mejajakan
dagangannya yang sesuai pada saat itu masyarakat inginkan.
Proposal Perancangan Aplikasi Penjadwalan PKL 2013
B. Menu Utama
D. Memilih Hari
E. Memilih Jalan
F. Memilih Pukul
Proposal Perancangan Aplikasi Penjadwalan PKL 2013
Daftar Pustaka
[5]. Winarti, 2012. Analisa Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima dari
Perspektif Kebijakan Deliberatif. E-Journal UNISRI Volume XXIV No.1