STATISTIK INDUSTRI
MODUL V
ANALISIS VARIANS
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Firda Pratiwi (4416215008)
Heru Setiawan (4415215010)
Kemal Ahmad Fadilla (4415215011)
Riski Tri Santoso (4416215015)
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................... 3
BAB IV .............................................................................................................................12
BAB V ..............................................................................................................................14
i
5.1 KESIMPULAN .................................................................................................. 14
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
M5 Bab I Hal-1
M5 Bab I Hal-2
Pembatasan masalah pada praktikum statistik Modul V ini adalah sebagai berikut :
1. Benda yang digunakan sebagai objek adalah panjang baut dengan cara
mengukur menggunakan jangka sorong.
2. Pengukuran panjang baut pada saat praktikum dilakukan dengan
menggunakan jangka sorong.
3. Banyaknya data yang digunakan dalam pengukuran/eksperimen adalah
sebanyak 30 data.
4. Metode yang digunakan dalam Modul 5 ini adalah analisis varian.
BAB II
LANDASAN TEORI
12 10 8
10 6 7
9 8 9
11 9 7
Sumber: Modul Praktikum Statistik Industri
Seperti pada contoh diatas, maka hasil penjualan merupakan variabel terikat (Y),
yang besarnya tergantung dari variabel lain yaitu tingkat harga (X) sebagai variabel
bebas. Sedangkan pada variabel bebas (X) terdiri dari 3 tingkatan (treatment) yaitu tingkat
harga RENDAH, SEDANG, dan TINGGI.
Pada dasarnya dalam analisis varians dilakukan dekomposisi sumber variasi dari
nilai variabel respon atau variabel terikat, Y. Mendekomposisi jumlah varians pada
ANOVA satu arah mencakup mendekomposisi jumlah variasi yang diperoleh dari variabel
M5 Bab II Hal-3
M5 Bab II Hal-4
terikat Y. Jumlah variasi untuk Y ini merupakan jumlah kuadrat dikoreksi dengan rata-rata,
akan tetapi disebut analisis varians karena yang diteliti adalah variabilitas dari nilai Y.
jumlah variasi Y (SSY) merupakan jumlah variasi antara sampel (sum square beetwen
group, SSX) ditambah dengan jumlah variasi dalam sampel (sum square within sampel,
SSerror). Jadi dekomposisi jumlah varians adalah sebagai berikut :
Dimana :
X1 X2 ... xj .... Xk
Y11 Y12 Y1j Y1k
Y21 Y22 Y2j Y2k
... ....
............................................................................ (2.5)
F0 F(V1,V2)
Gambar 2.1 Kurva Distribusi F
Sumber: Modul Praktikum Statistik Industri
f) Menginterprestasikan hasil. Kalau H0 diterima, maka rata-rata nilai variabel Y yang
sebenarnya dari semua kategori sama. Jika terdapat 4 kategori, maka 1 = 2 = 3
= 4. Akan tetapi jika H0 ditolak, maka ada perbedaan rata-rata Y, minimal terdapat
dua rataan yang berbeda. Jika H0 diterima, maka variabel X tidak mempengaruhi
Variabel Y. Sebaliknya jika H0 ditolak, maka variabel X mempengaruhi Y.
................................................................................................ (2.4)
Nilai η2 berkisar antara 0 sampai dengan 1. Nilai η2 akan sama dengan 0 kalau
semua rata-rata kategori sama (H0 benar) yang artinya tidak ada pengaruh X terhadap Y.
Sedangkan nilai η2 akan sama dengan 1 jika tidak ada variasi dalam setiap kategori
(masing-masing kategori homogen) akan tetapi ada sedikit variasi antar kategori. Contoh :
ada tiga kelompok toko menjual barang A dengan harga yang berbeda, yaitu kelompok
dengan tingkat harga RENDAH, SEDANG, dan TINGGI. Selanjutnya ingin diuji apakah
rata-rata hasil penjualan dari ketiga kelompok toko tersebut sama atau tidak. Dari setiap
kelompok toko, diambil sampel acak sebanyak 5 buah toko.Kemudian ditanya hasil
penjualannya dalam satuan unit.
Hasil penjualan dari tiap-tiap toko pada masing-masing kelompok merupakan
variabel tak bebas (Y). Sedangkan 3 kelompok toko dengan tingkat harga jual yang
berbeda merupakan variabel bebas (X). Variabel X disebut faktor, sedangkan tingkat
harga yang berbeda sebagai tingkatan, atau perlakuan (treatment).Hasil penelitian
menunjukkan data mentah, yaitu hasil penjualan dari tiap toko dan tiap kelompok dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Pengujian signifikansi dilakukan dengan menetapkan hipotesis awal dan hipotesis
tandingannya.
H0 : µ1 = µ2 = … = µj = µk (semua rata-rata sama, tidak ada perbedaan)
H1 : µ1 ≠ µj (paling sedikit ada dua rata-rata yang tidak sama)
M5 Bab II Hal-7
Tabel 2.4 Hasil Penjualan Tiga Kelompok Toko (dalam satuan 100 unit)
Kelompok
̅
Y
RENDAH SEDANG TINGGI
8 7 4
12 10 8
10 6 7
9 8 9
11 9 7
̅j
Y 10 8 7 8,333333
Sumber : Modul Praktikum Statistik Industri
Hitung F0, kriteria uji F yang diobservasi atau dihitung berdasarkan tabel analisis
varians berikut :
K = 3, n = 5
1. SSx = 5[(10 – 8,33)2 + (8 – 8,33)2 + (7 – 8,33)2] = 23,333333
2. SSe = [(8 - 10)2 + (12 – 10)2 + … + (7 – 8)2 + (10 – 8)2 + … + (4 – 7)2 + (8 – 7)2 + … +
(7 – 7)2] = 34
3. SSy = [(8 – 8,33)2 + (12 – 8,33)2 + … + (7 – 8,33)2 + (10 – 8,33)2 + … + (4 – 8,33)2 +
(8 – 8,33)2 + … + (7 – 8,33)2] = 57,333333
MSx 11,66667
F0 = = = 4,117674
MSe 2,8333
a) Dengan α sebesar 0,05, pada tabel F diperoleh Fα(2,12) = 3,89. Jadi pada tingkat
ketelitian 5% maka diperoleh F0>Fα(2,12), yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima.
b) Interpretasi hasil dari perhitungan analisis varian diatas yaitu bahwa terdapat
pengaruh dari tingkat harga terhadap hasil penjualan.
c) Penghitungan kekuatan hubungan antara tingkat harga dan hasil penjualan
dilakukan sebagai berikut :
M5 Bab II Hal-8
SSx 23,33333
ŋ2 = = = 0,406977
SSy 57,33333
Yang berarti bahwa 40,6977% variasi dari hasil penjualan dipengaruhi oleh tingkat
harga.
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
1 2 3
103,90 103,86 103,26
103,34 102,78 101,05
103,43 103,42 103,92
103,87 103,84 104,53
101,81 103,23 103,50
104,09 101,03 104,03
102,49 102,47 107,59
104,06 103,95 107,32
104,25 107,46 103,28
105,32 103,39 104,70
Yj 103.656 103.543 104.318 103.839
Sumber: Pengolahan Data
Fα=0,05 = 3,35
F0 = 0,716
Fα=0,01 = 5,49
M5 Bab IV Hal-12
M5 Bab IV Hal-13
Dengan = 0,05, pada tabel F diperoleh F0.05 (2 ; 27) = 3,35. Jadi pada tingkat
ketelitian 5% maka diperoleh F0 < F0.05 (2 ; 27), yang artinya H0 diterima dan H1 ditolak. Hal
ini berarti rata-rata nilai variabel Y, yang sebenarnya dari semua kategori sama dan
variabel X tidak mempengaruhi Variabel Y. Untuk α = 0,01, oleh karena F0 < F0,01 (2 ; 27)
maka berarti H0 diterima. Hal ini berarti rata-rata nilai variabel Y, yang sebenarnya dari
semua kategori sama dan variabel X tidak mempengaruhi Variabel Y.
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat diketahui bagaimana
menguji perbedaan rata-rata kelompok sampel dari berbagai kelompok sampel. Praktikum
memiliki kesimpulan:
a) Praktikan dapat memahami pengertian pengujian perbedaan rata-rata dari beberapa
kelompok sampel.
b) Praktikan dapat memahami prinsip analisis varian satu arah.
c) Praktikan dapat menghitung jumlah kuadrat, rata-rata jumlah kuadrat dari tiap sumber
variasi, serta nilai F hitung.
d) Praktikan dapat menghitung kekuatan hubungan antara variabel bebas (kelompok)
dengan variabel terikatnya.
Dari praktikum didapatkan hasil :
Nilai SSx = 3,505
Nilai SSe = 66,075
Nilai SSy = 69,581
Kekuatan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya memiliki nilai
berkisar 0 sampai dengan 1.
SSx 3,505
η2 = = = 0,050
SSy 69,581
5.2 SARAN
Sebaiknya koordinasi antara praktikan dan pendamping praktikum lebih
ditingkatkan atau diperbaiki kembali, sehingga kesalahan dalam pengaturan waktu
praktikum bisa dihindari. Fasilitas dalam proses praktikum masih minim, sebaiknya
dilengkapi fasilitasnya agar lebih ergonomis dan memperoleh hasil yang diharapkan.
M5 Bab V Hal-14