Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

STATISTIK INDUSTRI

MODUL V
ANALISIS VARIANS

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Firda Pratiwi (4416215008)
Heru Setiawan (4415215010)
Kemal Ahmad Fadilla (4415215011)
Riski Tri Santoso (4416215015)

LABORATORIUM STATISTIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... iv

BAB I ................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN............................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ......................................................................... 1

1.2 PERUMUSAN MASALAH .................................................................................. 2

1.3 TUJUAN LAPORAN PRAKTIKUM ..................................................................... 2

1.4 PEMBATASAN MASALAH ................................................................................ 2

BAB II ............................................................................................................................... 3

LANDASAN TEORI .......................................................................................................... 3

2.1 VARIABEL DALAM ANOVA ............................................................................... 3

2.2 KONSEP DASAR ANOVA ................................................................................. 3

Gambar 2.1 Analisis Varian......................................................................................... 5

2.3 MENGUKUR KEKUATAN HUBUNGAN (ASOSIASI) ......................................... 6

BAB III .............................................................................................................................. 9

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA .................................................................. 9

3.1 PENGUMPULAN DATA ..................................................................................... 9

3.2 DATA HASIL PENGUKURAN PANJANG PAKU .............................................. 10

3.3 PENGOLAHAN DATA ..................................................................................... 10

BAB IV .............................................................................................................................12

ANALISIS DATA ..............................................................................................................12

4.1 PENGUJIAN HIPOTESIS ................................................................................ 12

4.2 KOEFISIEN ETA KUADRAT ............................................................................ 13

BAB V ..............................................................................................................................14

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................14

i
5.1 KESIMPULAN .................................................................................................. 14

5.2 SARAN ............................................................................................................ 14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kurva Distribusi F…………………………………………………………………6


Gambar 4.1 Kurva Distribusi F .........................................................................................12
Gambar 4.2 Kurva Distribusi F .........................................................................................12

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penjualan Pada 3 Kelompok Toko ........................................................... 3


Tabel 2.2 Perhitungan ANOVA ......................................................................................... 5
Tabel 2.3 Analisis Varian…………………………………………………………………….......5
Tabel 2.4 Hasil Penjualan Tiga Kelompok Toko (dalam satuan 100 unit)…………………..7
Tabel 2.5 Contoh Penghitungan ANOVA……………………………………………………...7
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Data Panjang Paku (mm) ....................................................10
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Panjang Paku (mm).............................................................10
Tabel 3.3 Perhitungan ANOVA ........................................................................................11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Dalam industri semakin berkembang setiap saat. Hal ini dibuktikan bahwa banyak
perusahaan atau pabrik yang baru bermunculan dengan produksi yang berbeda-beda.
Perusahaan dan pabrik baru menimbulkan persaingan antara satu dengan yang lainnya.
Perusahaan mengatasi permasalahan dalam pengolahan data maupun peramalan
menggunakan statistik. Statistik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana caranya
mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, membuat
kesimpulan dari hasil analisis data, dan mengambil keputusan berdasarkan hasil
kesimpulan.
Modul V berisi tentang analisis varians untuk menguji perbedaan rata-rata antar
kelompok atau kategori. Pada analisis varians terdapat dua jenis variabel yaitu variabel
terikat (Y), yang merupakan variabel yang nilainya ditentukan (dipengaruhi) oleh variabel
bebas atau yang berupa variabel metrik (interval atau rasio) dan variabel bebas (X) yang
berupa variabel non-metrik (nominal atau ordinal). Variabel bebas X seringkali disebut
juga sebagai kategori, dan nilainya lebih dari 2 tingkatan kategori atau yang disebut
dengan perlakuan. Praktikum analisis varians ini dibatasi pada analisis varians satu arah.
Disebutkan sebuah ilustrasi, misal seorang ahli psikologi ingin mengetahui
bagaimana pengaruh suatu metoda pelatihan (reinforcement) terhadap hasil pelaksanaan
suatu tugas. Terdapat 5 metoda pelatihan dan 31 subjek yang secara random dilakukan
pelatihan tersebut.
Analisis varians (Analysis of Variance—ANOVA) adalah prosedur statistika untuk
mengkaji (mendeterminasi) apakah rata-rata hitung (mean) dari 3 (tiga) populasi atau
lebih, sama atau tidak. Prosedur analisis varians (Analysis of Variance—ANOVA)
menggunakan variabel numerik tunggal (single numerical variable) yang diukur dari
sejumlah sampel untuk menguji hipotesis nol dari populasi yang (diperkirakan) memiliki
rata-rata hitung (mean) sama. Variabel dimaksud harus berupa variabel kuantitatif.
Variabel ini terkadang dinamakan sebagai variabel terikat (dependent variable). Hipotesis
nol (H0) dalam uji ANOVA adalah bahwa semua (minimal 3) populasi yang sedang dikaji
memiliki rata-rata hitung (mean) sama. Ringkasnya, hipotesis nol (H0) dan hipotesis
alternatif (H1) dalam ANOVA adalah:
H0 : μ1 = μ2 = μ3 = ... = μn
H1 : μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ ... ≠ μn

M5 Bab I Hal-1
M5 Bab I Hal-2

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi
pokok permasalahan praktikum Modul V ini adalah analisis varians. Dalam praktikum
Modul V ini, praktikan mendapatkan data dari pengukuran panjang baut sebanyak 30 kali,
lalu praktikan menetapkan hipotesis awal dan hipotesis tandingannya, setelah itu
menghitung nilai SSx, SSe dan SSy untuk mendapatkan nilai F0, kemudian tentukan α
untuk mencari nilai Fα ( V1 ; V2) dari tabel distribusi F hingga praktikan mendapatkan
kesimpulan apakah ada perbedaan rata-rata antar kelompok atau kategori.

1.3 TUJUAN LAPORAN PRAKTIKUM


Tujuan praktikum statistik Modul V ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami pengertian pengujian perbedaan rata-rata dari beberapa kelompok
sampel.
2. Memahami prinsip analisis varian satu arah.
3. Menghitung jumlah kuadrat, rata-rata jumlah kuadrat dari tiap sumber variasi,
serta nilai F hitung.
4. Menghitung kekuatan hubungan antara variabel bebas (kelompok) dengan
variabel terikatnya.

1.4 PEMBATASAN MASALAH

Pembatasan masalah pada praktikum statistik Modul V ini adalah sebagai berikut :
1. Benda yang digunakan sebagai objek adalah panjang baut dengan cara
mengukur menggunakan jangka sorong.
2. Pengukuran panjang baut pada saat praktikum dilakukan dengan
menggunakan jangka sorong.
3. Banyaknya data yang digunakan dalam pengukuran/eksperimen adalah
sebanyak 30 data.
4. Metode yang digunakan dalam Modul 5 ini adalah analisis varian.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 VARIABEL DALAM ANOVA


Pada analisis varian atau ANOVA terdapat dua jenis variabel yaitu variabel terikat
(Y), yang merupakan variabel metrik (interval atau rasio) dan variabel bebas (X) yang
berupa variabel non-metrik (nominal atau ordinal). Variabel bebas X sering kali disebut
juga sebagai kategori, dan nilainya lebih dari 2 tingkatan kategori atau yang disebut
dengan perlakuan (treatment).
Sebagai contoh misalkan terdapat 3 kelompok toko yang menjual barang yang
sama dengan tiga tingkatan harga yang berbeda yaitu harga RENDAH, SEDANG, dan
TINGGI. Selanjutnya ingin di uji apakah rata-rata hasil penjualan barang tersebut pada
tiga kelompok toko tersebut sama atau tidak. Untuk itu dilakukan observasi yang mendata
hasil penjualan dari tiga kelompok toko tersebut. Hasil observasi tersebut dapat dilihat
pada tabel 2.1 dibawah ini :
Tabel 2.1 Hasil Penjualan Pada 3 Kelompok Toko
Tingkat Harga
RENDAH SEDANG TINGGI
8 7 4
PENJUALAN

12 10 8
10 6 7
9 8 9
11 9 7
Sumber: Modul Praktikum Statistik Industri

Seperti pada contoh diatas, maka hasil penjualan merupakan variabel terikat (Y),
yang besarnya tergantung dari variabel lain yaitu tingkat harga (X) sebagai variabel
bebas. Sedangkan pada variabel bebas (X) terdiri dari 3 tingkatan (treatment) yaitu tingkat
harga RENDAH, SEDANG, dan TINGGI.

2.2 KONSEP DASAR ANOVA

Pada dasarnya dalam analisis varians dilakukan dekomposisi sumber variasi dari
nilai variabel respon atau variabel terikat, Y. Mendekomposisi jumlah varians pada
ANOVA satu arah mencakup mendekomposisi jumlah variasi yang diperoleh dari variabel

M5 Bab II Hal-3
M5 Bab II Hal-4

terikat Y. Jumlah variasi untuk Y ini merupakan jumlah kuadrat dikoreksi dengan rata-rata,
akan tetapi disebut analisis varians karena yang diteliti adalah variabilitas dari nilai Y.
jumlah variasi Y (SSY) merupakan jumlah variasi antara sampel (sum square beetwen
group, SSX) ditambah dengan jumlah variasi dalam sampel (sum square within sampel,
SSerror). Jadi dekomposisi jumlah varians adalah sebagai berikut :

SSY= SSX + SSerror .................................................................................................. (2.1)

SS =  (Yij - ....................................................................................................... (2.2)

SSX = n ( i - )² .............................................................................................. (2.3)

SSerror =  (Yij - j)² .............................................................................................. (2.4)

Dimana :

i = 1,2,…..n (n = banyaknya elemen sampel dalam kategori)


j = 1,2,….k (k = banyaknya populasi/kategori)
Yij = nilai observasi ke-i dari populasi/kategori)

Yj = Rata-rata perkiraan kategori j

Y = Rata-rata seluruh sampel

Pengujian signifikasi dilakukan dengan menetapkan hipotesis awal dari hipotesis


tandingannya.
a) Ho : 1 = 2 = ... = j = ... = k (Semua rata-rata sama, tidak ada perbedaan)
H1 : 1  2 ( paling sedikit ada dua rata-rata yang tidak sama.
b) Hitung F0 (atau F hitung), kriteria uji F yang diobservasi atau dihitung berdasarkan
tabel analisis varians berikut.
M5 Bab II Hal-5

Tabel 2.2 Perhitungan ANOVA


Sumber Variasi Degree of Freedom Sum of Square Mean Square
k
Antar Sampel k  n ( Y k  Y )2
k–1  n ( Y k  Y )2 k 1 k
(SSx) k 1 k
k 1
k nk
Dalam Sampel k nk   ( Y ik  Y k )2
k ( n – 1)   ( Y ik  Y k ) 2 k 1i1
(SSe) k 1i1
k(n  1)
k nk
k nk   ( Y ik  Y ) 2
Total nk – 1   ( Y ik  Y ) 2 k 1i1
k 1i1
nk  1
Sumber: Modul Praktikum Statistik Industri

Tabel 2.3 Analisis Varian

X1 X2 ... xj .... Xk
Y11 Y12 Y1j Y1k
Y21 Y22 Y2j Y2k
... ....

Yi1 Yi2 Yij Yik


... ....
SSy
Yn1 Yn2 Ynj Ynk
Y
Y1 Y2 Yj Yk

Sumber: Modul Praktikum Statistik Industri

SSe untuk mengukur variasi dalam sampel (error)


SSx untuk mengukur variasi antar sampel atau antar kategori

............................................................................ (2.5)

c) F0 mengikuti fungsi F dengan df : V1 = k-1 dan V2 = k(n-1)


d) Tentukan , cari nilai F(V1;V2) dari tabel F dengan df = V1 dan V2
e) Kesimpulan tolak H0 bila F0 > F(V1;V2) dan diterima bila F0 < F(V1;V2)
M5 Bab II Hal-6

F0 F(V1,V2)
Gambar 2.1 Kurva Distribusi F
Sumber: Modul Praktikum Statistik Industri
f) Menginterprestasikan hasil. Kalau H0 diterima, maka rata-rata nilai variabel Y yang
sebenarnya dari semua kategori sama. Jika terdapat 4 kategori, maka 1 = 2 = 3
= 4. Akan tetapi jika H0 ditolak, maka ada perbedaan rata-rata Y, minimal terdapat
dua rataan yang berbeda. Jika H0 diterima, maka variabel X tidak mempengaruhi
Variabel Y. Sebaliknya jika H0 ditolak, maka variabel X mempengaruhi Y.

2.3 MENGUKUR KEKUATAN HUBUNGAN (ASOSIASI)

................................................................................................ (2.4)

Nilai η2 berkisar antara 0 sampai dengan 1. Nilai η2 akan sama dengan 0 kalau
semua rata-rata kategori sama (H0 benar) yang artinya tidak ada pengaruh X terhadap Y.
Sedangkan nilai η2 akan sama dengan 1 jika tidak ada variasi dalam setiap kategori
(masing-masing kategori homogen) akan tetapi ada sedikit variasi antar kategori. Contoh :
ada tiga kelompok toko menjual barang A dengan harga yang berbeda, yaitu kelompok
dengan tingkat harga RENDAH, SEDANG, dan TINGGI. Selanjutnya ingin diuji apakah
rata-rata hasil penjualan dari ketiga kelompok toko tersebut sama atau tidak. Dari setiap
kelompok toko, diambil sampel acak sebanyak 5 buah toko.Kemudian ditanya hasil
penjualannya dalam satuan unit.
Hasil penjualan dari tiap-tiap toko pada masing-masing kelompok merupakan
variabel tak bebas (Y). Sedangkan 3 kelompok toko dengan tingkat harga jual yang
berbeda merupakan variabel bebas (X). Variabel X disebut faktor, sedangkan tingkat
harga yang berbeda sebagai tingkatan, atau perlakuan (treatment).Hasil penelitian
menunjukkan data mentah, yaitu hasil penjualan dari tiap toko dan tiap kelompok dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Pengujian signifikansi dilakukan dengan menetapkan hipotesis awal dan hipotesis
tandingannya.
H0 : µ1 = µ2 = … = µj = µk (semua rata-rata sama, tidak ada perbedaan)
H1 : µ1 ≠ µj (paling sedikit ada dua rata-rata yang tidak sama)
M5 Bab II Hal-7

Tabel 2.4 Hasil Penjualan Tiga Kelompok Toko (dalam satuan 100 unit)
Kelompok
̅
Y
RENDAH SEDANG TINGGI
8 7 4
12 10 8
10 6 7
9 8 9
11 9 7
̅j
Y 10 8 7 8,333333
Sumber : Modul Praktikum Statistik Industri
Hitung F0, kriteria uji F yang diobservasi atau dihitung berdasarkan tabel analisis
varians berikut :
K = 3, n = 5
1. SSx = 5[(10 – 8,33)2 + (8 – 8,33)2 + (7 – 8,33)2] = 23,333333
2. SSe = [(8 - 10)2 + (12 – 10)2 + … + (7 – 8)2 + (10 – 8)2 + … + (4 – 7)2 + (8 – 7)2 + … +
(7 – 7)2] = 34
3. SSy = [(8 – 8,33)2 + (12 – 8,33)2 + … + (7 – 8,33)2 + (10 – 8,33)2 + … + (4 – 8,33)2 +
(8 – 8,33)2 + … + (7 – 8,33)2] = 57,333333

Tabel 2.5 Contoh Penghitungan ANOVA


Sumber Variasi Degree of Freedom Sum of Square Mean Square
Antar Sampel (SSx) 3–1=2 SSx = 23,33333 11,66667
Dalam Sampel
3(5 – 1) = 12 SSe = 34 2,83333
(SSe)
Total 5.3 – 1 = 14 SSy = 57,33333
Sumber : Modul Praktikum Statistik Industri

MSx 11,66667
F0 = = = 4,117674
MSe 2,8333
a) Dengan α sebesar 0,05, pada tabel F diperoleh Fα(2,12) = 3,89. Jadi pada tingkat
ketelitian 5% maka diperoleh F0>Fα(2,12), yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima.
b) Interpretasi hasil dari perhitungan analisis varian diatas yaitu bahwa terdapat
pengaruh dari tingkat harga terhadap hasil penjualan.
c) Penghitungan kekuatan hubungan antara tingkat harga dan hasil penjualan
dilakukan sebagai berikut :
M5 Bab II Hal-8

SSx 23,33333
ŋ2 = = = 0,406977
SSy 57,33333
Yang berarti bahwa 40,6977% variasi dari hasil penjualan dipengaruhi oleh tingkat
harga.
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 PENGUMPULAN DATA


Data yang digunakan untuk pengukuran/eksperimen adalah data pengukuran
panjang paku sebanyak 30 data.
3.1.1 Alat Yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Jangka Sorong.
2. Alat Tulis.
3. Formulir untuk mencatat hasil pengukuran.

3.1.2 Bahan Yang Digunakan


Bahan yang digunakan dalam praktikum statistik ini adalah paku.

3.1.3 Cara Pengukuran


Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur panjang sebanyak 30 buah paku
dengan menggunakan jangka sorong. Berikut ini adalah langkah – langkah untuk
melakukan pengukuran panjang paku :
1. Tekan tombol POWER ON/OFF. Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan ataupun
mematikan fungsi dari jangka sorong tersebut.
2. Tekan tombol UNITS set. Tombol ini digunakan untuk mengatur satuan panjang suatu
unit, misal dalam satuan cm/mm.
3. Tekan tombol ZERO. Tombol ini digunakan untuk menormalkan tampilan pada layar
menjadi posisi nol.
4. Letakkan obyek yang diukur di jangka sorong dan baca hasil pengukuran panjang
pada layar display.

3.1.4 Hambatan Pengukuran


Pada saat melakukan pengukuran tentunya kita seringkali menemukan hambatan.
Hambatan yang kami hadapi pada saat paku beton hendak dilakukan pengukuran yaitu
jangka sorong yang telah dipakai seringkali tidak kembali ke posisi normal sehingga kami
harus menormalkan terlebih dahulu jangka sorong tersebut.

M5 Bab III Hal-9


M5 Bab III Hal-10

3.2 DATA HASIL PENGUKURAN PANJANG PAKU

Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Data Panjang Paku (mm)

Data Pengukuran Panjang Paku (mm)


Ke- 1 2 3
1 103,90 103,86 103,26
2 103,34 102,78 101,05
3 103,43 103,42 103,92
4 103,87 103,84 104,53
5 101,81 103,23 103,50
6 104,09 101,03 104,03
7 102,49 102,47 107,59
8 104,06 103,95 107,32
9 104,25 107,46 103,28
10 105,32 103,39 104,70
Sumber : Pengolahan Data

3.3 PENGOLAHAN DATA

Dalam praktikum Modul 5 kami melakukan pengukuran panjang paku sebanyak 30


kali. Hasil perhitungan panjang paku dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Panjang Paku (mm)

Pengukuran Panjang Paku (mm)

1 2 3
103,90 103,86 103,26
103,34 102,78 101,05
103,43 103,42 103,92
103,87 103,84 104,53
101,81 103,23 103,50
104,09 101,03 104,03
102,49 102,47 107,59
104,06 103,95 107,32
104,25 107,46 103,28
105,32 103,39 104,70
Yj 103.656 103.543 104.318 103.839
Sumber: Pengolahan Data

Y = ( 103,656 + 103,543 + 104,318 ) / 3


= 103,839
M5 Bab III Hal-11

SSx = 10 [(103,656 – 103,839)2 + (103,543 – 103,839)2 + (104,318 – 103,839)2]


= 3,505

SSe = [(103,90 – 103,656)2 + (103,34 – 103,656)2 + (103,43 – 103,656)2 + (101,87-


103,656)2 + (101,81 – 103,656)2 + (104,09 – 103,656)2 + (102,49 – 103,656)2
+(104,06 – 103,656)2 + (104,25 – 103,656)2 + (105,32 – 103,656)2 + (103,86 –
103,543)2 + (102,78 – 103,543)2 + (103,42 – 103,543)2 + (103,84 – 103,543)2 +
(103,23 – 103,543)2 + (101,03 – 103,543)2 + (102,47 – 103,543)2 + (103,95 –
103,543)2 + (107,46 – 103,543)2 + (103,39 – 103,543)2 + (103,26 – 104,318)2 +
(101,05 – 104,318)2 + (103,92 – 104,318)2 + (104,53 – 104,318)2 + (103,50 –
104,318)2 + (104,03 – 104,318)2 + (107,59 – 104,318)2 + (107,32 – 104,318)2 +
(103,28 – 104,318)2 + (104,70 – 104,318)2 ]
= 66,075

SSy = [(103,90 – 103,839)2 + (103,34 – 103,839)2 + (103,43 – 103,839)2 + (103,87 –


103,839)2 + (101,81 – 103,839)2 + (104,09 – 103,839)2 + (102,49 – 103,839)2 +
(104,06 – 103,839)2 + (104,25 – 103,839)2 + (105,32 – 103,839)2 + (103,86 –
103,839)2 + (102,78 – 103,839)2 + (103,42 – 103,839)2 + (103,84 – 103,839)2 +
(103,23 – 103,839)2 + (101,03 – 103,839)2 + (102,47 – 103,839)2 + (103,95 –
103,839)2 + (107,46 – 103,839)2 + (103,39 – 103,839)2 + (103,26 – 103,839)2 +
(101,05 – 103,839)2 + (103,92 – 103,839)2 + (104,53 – 103,839)2 + (103,50 –
103,839)2 + (104,03 – 103,839)2 + (107,59 – 103,839)2 + (107,32 – 103,839)2 +
(103,28 – 103,839)2 + (104,70 – 103,839)2]
= 69,581
Tabel 3.3 Perhitungan ANOVA
Degree of
Sumber Variasi Sum of Square Mean Square
Freedom
Antar Sampel (SSx) 3–1=2 3,505 1,753

Dalam Sampel (SSe) 3(10 – 1) = 27 66,075 2,447


Total 10.3 – 1 = 29 69,581
Sumber: Pengolahan Data
BAB IV
ANALISIS DATA

4.1 PENGUJIAN HIPOTESIS


1,753
F0 =
2,447
= 0,716
Daerah penolakan H0
a) Dengan α = 0,05, pada tabel F diperoleh F0.05 (2 ; 27) = 3,35
F0 = 0,716

Fα=0,05 = 3,35

Gambar 4.1 Kurva Distribusi F

Sumber: Pengolahan Data

b) Dengan α = 0,01, pada tabel F diperoleh F0,01 (2 ; 27) = 5,49

F0 = 0,716

Fα=0,01 = 5,49

Gambar 4.2 Kurva Distribusi F

Sumber: Pengolahan Data

M5 Bab IV Hal-12
M5 Bab IV Hal-13

Dengan  = 0,05, pada tabel F diperoleh F0.05 (2 ; 27) = 3,35. Jadi pada tingkat
ketelitian 5% maka diperoleh F0 < F0.05 (2 ; 27), yang artinya H0 diterima dan H1 ditolak. Hal
ini berarti rata-rata nilai variabel Y, yang sebenarnya dari semua kategori sama dan
variabel X tidak mempengaruhi Variabel Y. Untuk α = 0,01, oleh karena F0 < F0,01 (2 ; 27)

maka berarti H0 diterima. Hal ini berarti rata-rata nilai variabel Y, yang sebenarnya dari
semua kategori sama dan variabel X tidak mempengaruhi Variabel Y.

4.2 KOEFISIEN ETA KUADRAT


SSx 3,505
η2 = = = 0,050
SSy 69,581
Yang artinya bahwa 5% variasi dari hasil pengukuran dipengaruhi oleh metode
pengukuran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat diketahui bagaimana
menguji perbedaan rata-rata kelompok sampel dari berbagai kelompok sampel. Praktikum
memiliki kesimpulan:
a) Praktikan dapat memahami pengertian pengujian perbedaan rata-rata dari beberapa
kelompok sampel.
b) Praktikan dapat memahami prinsip analisis varian satu arah.
c) Praktikan dapat menghitung jumlah kuadrat, rata-rata jumlah kuadrat dari tiap sumber
variasi, serta nilai F hitung.
d) Praktikan dapat menghitung kekuatan hubungan antara variabel bebas (kelompok)
dengan variabel terikatnya.
Dari praktikum didapatkan hasil :
Nilai SSx = 3,505
Nilai SSe = 66,075
Nilai SSy = 69,581
Kekuatan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya memiliki nilai
berkisar 0 sampai dengan 1.
SSx 3,505
η2 = = = 0,050
SSy 69,581

5.2 SARAN
Sebaiknya koordinasi antara praktikan dan pendamping praktikum lebih
ditingkatkan atau diperbaiki kembali, sehingga kesalahan dalam pengaturan waktu
praktikum bisa dihindari. Fasilitas dalam proses praktikum masih minim, sebaiknya
dilengkapi fasilitasnya agar lebih ergonomis dan memperoleh hasil yang diharapkan.

M5 Bab V Hal-14

Anda mungkin juga menyukai