Latar Belakang
Pekerjaan REHABILITASI SALURAN TAMBAK DAN BANGUNAN PINTU AIR KEDUNGSEMAT KEC.
KEDUNG KAB. JEPARA merupakan pekerjaan Rehabilitasi Saluran Tambak yang bertujuan untuk
memperlancar sistem pengairan pada area tersebut .
IV PEKERJAAN BANGUNAN
1 Pekerjaan Galian Tanah Biasa Cara Manual
2 Pasangan batu dengan mortar 1 PC : 4 PSr
3 Pasangan siaran dengan mortar 1 PC : 2 PSr
4 Pasangan plesteran dengan mortar 1 PC : 3 PSr
5 Bongkaran pasangan batu (manual)
6 Beton K.175
7 Pembesian dengan besi polos atau ulir
8 Bekisting
9 Bongkaran beton secara konvensional
Lokasi Pekerjaan :
Pekerjaan REHABILITASI SALURAN TAMBAK DAN BANGUNAN PINTU AIR KEDUNGSEMAT KEC.
KEDUNG KAB. JEPARA terletak di wilayah DESA KEDUNG MALANG, KARANG AJI, KALI ANYAR
PANGGUNG SURODADI DAN SEMAT, KECAMATAN KEDUNG.
1
Secara garis besar kami gambarkan secara diagram alir
seperti di bawah ini.
DIAGRAM ALIR PEKERJAAN
KEGIATAN REHABILITASI SALURAN TAMBAK DAN BANGUNAN PINTU AIR KEDUNGSEMAT
KEC. KEDUNG KAB. JEPARA
MULAI
PERSIAPAN
Tida
Ya
k
CHEK Album
foto 0 %
Ya
Amandemen
MC 0%
Ya Ya Ya
Ya Ya
Tidak
CHEK
Ya
MOBILISASI
CHEK CHEK
CHEK
Ya Ya Ya
PELAKSANAA
N
2
PELAKSANAAN
Mengajukan ijin
Tidak
CHEK
Ya
Ya Pembesian Bekisting
dengan besi
polos atau
ulir
Tidak Tidak
CHE
K
Pemasanga
nPintu Klep Ya
Beton K.
Tida 175
k Tida
CHE
K k CHE
K
Ya Ya
Ya
FINISHING
3
FINISHING
FINISHING
Tidak Tidak
CHEK CHEK
Ya
MC 100%
Tidak
CHEK
Ya
Ya
Amandemen MC 100%
Tidak
CHEK
Ya
DEMOBILISASI
Tenaga Alat
Tidak Tidak
CHEK CHEK
Ya Ya
PHO
Tidak
CHEK
Ya
Pemeliharaan
Tidak
CHEK
Ya
FHO
Tidak
CHEK
Ya
SELESAI
4
SELESAI
5
Metode Pelaksanaan pekerjaan akan diuraikan seperti dibawah ini :
I PEKERJAAN PERSIAPAN
Tahap persiapan kami laksanakan setelah kami menerima SPMK dan serah terima lokasi pekerjaan.
Adapun Tahap Persiapan ini meliputi :
1 Rapat PCM (Pre Contruction Meeting)
Kami menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) dan RK3K, untuk di paparkan pada waktu
dilakukan Rapat persiapan pelaksanaan ( PCM ) bersama dengan Pejabat Pembuat Komitmen
terkait, Pengawas terkait, dan juga kami selaku Penyedia Jasa untuk membahas pemaparan
metode pelaksanaan serta schedul pelaksanaan. Dalam rapat ini juga dibahas permasalahan -
permasalah yang mungkin muncul selama pelaksanaan pekerjaan serta penyelesaian yang
mungkin dapat dilakukan untuk mengantisipasinya.
2 Sosialisasi
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai Penyedia Jasa akan mengadakan sosialisasi yang
berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, unsur yang dilibatkan pada acara
sosialisasi ini adalah bersama dengan PPK, Direksi lapangan pekerjaan, Dinas PU, Instansi
terkait dan tokoh masyarakat serta pihak terkait yang wilayahnya dilewati untuk jalan logistik
maupun mobilisasi alat ataupun yang terkena dampak dengan adanya pekerjaan ini dengan
didampingi oleh Pengguna Jasa atau perwakilannya.
4 Pembersihan Lapangan/Stripping
Kami selaku Penyedia Jasa akan melakukan pembersihan terhadap lokasi pekerjaan dan pada
tempat-tempat dimana akan dibangun jalan masuk sementara, pekerjaan-pekerjaan sementara
dan fasilitas-fasilitas lain terhadap pohon-pohon, semak-semak, sampah/kotoran-kotoran serta
bahan-bahan lain yang tidak diperlukan. Semua bahan-bahan hasil pembersihan tadi akan kami
pindahkan dari tempat pekerjaan ke tempat lain atas persetujuan Direksi.
5 Barak kerja
Dalam waktu tujuh hari setelah kami menerima SPMK, kami akan menyiapkan daerah/lokasi
yang akan kami gunakan untuk mendirikan fasilitas-fasilitas seperti gudang, bengkel, kantor,
penginapan dan lain-lain untuk pelaksanaan pekerjaan. Sebelum calon daerah/lokasi ini kami
gunakan, kami akan mohon persetujuan terlebih dahulu kepada Pengguna Jasa dengan
menyampaikan/menyerahkan gambar situasi yang menunjukan usulan penempatan fasilitas-
fasilitas kerja seperti kantor, bengkel, gudang, tempat untuk peralatan-peralatan, penginapan
serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan.
6 Kantor Direksi
Selain fasilitas-fasilitas sebagaimana tersebut di atas paling lambat 14 hari kalender kami juga
akan menyediakan kantor khusus yang akan digunakan oleh Direksi di tempat pekerjaan.
7 Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran kembali semua kegiatan-kegiatan pekerjaan dengan mencocokkan kembali pada
titik tetap sehingga akan mempermudah waktu pelaksanaan, dengan jarak tertentu akan
dipasang patok CP ( control point ) sebagai simpanan elevasi untuk titik referensi akan
menggunakan Bench mark ( BM ) yang terdekat dengan lokasi pekerjaan atau yang ditunjuk
oleh direksi, alat yang akan digunakan antara lain :
- Pesawat Theodolite, Water Pass
- Statif
- Rambu Ukur
- Rool Meter
- Yalon dan patok
- dan alat bantu lainya yang di perlukan dalam pekerjaan ini
Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali (Uitzet) profil memanjang dan melintang
dengan mengikuti standar penggambaran kontrak.
6
Membuat gambar-gambar bangunan dengan mengikuti standar penggambaran gambar kontrak
(termasuk gambar detail).
Penyedia Jasa melakukan pengukuran awal sebagai perhitungan untuk MC 0, hasil pengkuran
akan di tuangkan ke dalam gambar pengukuran, selanjutnya di buat gambar kerja untuk
pedoman pelaksanaan pekerjaan serta untuk dasar perhitungan volume maupun anggaran
biaya ( MCperhitungan
Membuat 0%) volume dan RAB perubahan tambahan/pengurangan.
Pengukuran dilaksanakan dalam tiga tahap, tahap awal sebelum pelaksanaan, tahap dalam
pelaksanaan serta tahap akhir pelaksanaan, yang datanya akan di masukan dalam perhitungan
terakhir pekerjaan / MC 100 .
8 Dokumentasi
Semua kegiatan di lapangan akan kami dokumentasikan dengan lengkap dan dibuat album foto
berikut keterangan mengenai tanggal pengambilan foto, lokasi pengambilan dan penjelasan
foto.
Pemotretan akan kami laksanakan terutama untuk seluruh pekerjaan utama serta kami buat
dalam tiga keadaan untuk setiap pekerjaan dengan posisi tetap dan satu arah (sudut pandang
tetap). Ketiga keadaan dimaksud meliputi :
1) keadaan pada waktu sebelum pelaksanaan pekerjaan (0%)
2) keadaan pada waktu pekerjaan sedang pelaksanaan (50%) dan
3) pada waktu pekerjaan telah selesai dilaksanakan (100%).
Foto-foto tersebut akan kami cetak dengan ukuran postcard berwarna sebanyak 3 cetakan tiap
foto dan akan kami masukan dalam album sedemikian rupa termasuk soft copynya atau sesuai
dengan petunjuk direksi lapangan.
10 Papan Nama
Penyedia Jasa menyiapkan papan nama kegiatan yang ukurannya (1,20 x 0,90) m2 atau yang
ditentukan oleh direksi. Dalam papan nama kegiatan tersebut tertulis jelas data-data kegiatan
dan penempatan/pemasangan papan nama dimaksud di lokasi yang ditunjukan oleh Direksi.
11 Beton Sitemix
Kami selaku Penyedia Jasa akan mengajukan contoh material yang akan dipergunakan untuk
Mix Design guna mengetahui mutu beton yang dipersyaratkan, serta akan dibuktikan dengan
hasil dari tes laboratorium yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan serta Penyedia Jasa
menyiapkan sample/contoh material yang akan digunakan untuk beton tersebut. Material
tersebut diantaranya :
- Semen, semen yang di pakai dalam pekerjaan ini pada umumnya jenis semen portland dari
perusahaan dalam negeri dan memenhui Standart Negara Indonesia.
- Pasir, pasir bersih dari gumpalan tanah bebas tanah kosong, bahan – bahan organik tanah
dan lainya yang dapat merusak beton serta mempunyai modulus kehalusan butir antara 2 –
3.
- Kerikil / batu pecah, memenuhi persyaratan bergradasi dari ukuran nominal yang di
persyaratkan kelas beton yang di kehendaki, serta bersih dari gumpalan tanah bebas tanah
kosong, bahan – bahan organik tanah dan lainya yang dapat merusak beton , Bahan batuan
(kerikil) bergradasi dari ukuran nominal yang dipersyaratkan klas oleh beton yang
dikehendaki.
- Air, Air yang di gunakan tidak boleh mengandung garam / asin, serta air bebas dari
hidrokarbon dan larutan bubuk dari bahan organik. Beton akan betul-betul padat, tidak
keropos dan tidak terjadi sarang-sarang kerikil serta memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam Peraturan Beton Indonesia yang berlaku.
- Slump, slump yang diijinkan untuk pekerjaan ini dalam keadaan mix pada umumnya
adalah 8 ± 2 cm.
7
- Uji Laboratorium Beton
a. Pemeriksaan kuat tekan beton dilakukan di Laboratorium Beton dengan minimal 20
benda uji untuk setiap mutu beton pada umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Pemeriksaan
kuat tekan beton pada Laboratorium Beton oleh Penyedia Jasa harus didampingi oleh
Konsultan Pengawas/Direksi Pekerjaan.
b. Pengambilan benda uji harus dilakukan secara acak dan selang seling antara satu
campuran dengan campuran yang lain untuk mutu beton yang sama. Benda uji beton
harus dirawat dalam bak dan terendam dalam air sampai berumur 28 hari. Pada benda
uji beton harus dicantumkan nama benda uji ,dan tanggal pengambilan benda uji yang
tidak mudah hilang dan luntur.
c. Penyedia Jasa harus melakukan pemeriksaan terhadap kuat tekan beton yang telah
selesai mereka kerjakan minimal sebelum pekerjaan pengecoran melebihi 50% dari total
pekerjaan pengecoran. Tujuan pemeriksaan kuat tekan beton adalah untuk
mendapatkan Mutu Beton hasil pelaksanaan pekerjaan pengecoran lapangan yang
sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
8
Alat berat yang beroperasi akan diawasi, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Tidak diperbolehkan memasuki area tempat alat-alat tersebut beroperasi kecuali petugas
yang mengoperasikan alat-alat berat tersebut.
- Mekanik
Mekanik akan segera memperbaiki alat-alat yang digunakan dalam bekerja apabila sudah
dilaporkan kerusakannya.
- Penanggulangan Api
Sekali api menyambar dapat menimbulkan bahaya yang dapat mengancam kehidupan
manusia, serta menghanguskan semua peralatan dan material yang ada.
Sebagian besar api disebabkan oleh kecerobohan dan kelalaian manusia itu sendiri. Untuk
menghindari api, perhatikan hal-hal berikut :
Jangan membawa api ke tempat di mana ada tanda “AWAS API”.
Bila bekerja menggunakan api, berhati-hatilah dalam penggunaannya.
Menjaga agar jangan terjadi tumpahan minyak di lokasi pekerjaan.
Menyediakan pemadam api di tempat-tempat yang diperlukan sesuai dengan jenis alat
pemadam api yang dibutuhkan.
Jangan memindahkan alat pemadam api tanpa persetujuan resmi serta adakan pengecekan
alat pemadam api setiap satu bulan sekali.
- Kecelakaan Kerja
Bila terjadi suatu kecelakaan kerja, baik itu kecil maupun besar, segera laporkan pada
mandor/ pelaksana, dan selanjutnya pada petugas keselamatan dan kesehatan kerja guna
mendapatkan P3K.
Mandor/ pelaksana akan mengetahui serta melaporkan pada petugas keselamatan dan
kesehatan kerja sebab-sebab terjadinya kecelakaan tersebut, serta waktu dan tempat
kejadian, guna penanggulangan lebih lanjut sesuai prosedur penanganan kecelakaan di
lokasi kerja.
- Keamanan
Petugas keamanan wajib melaporkan kegiatan kerja setiap harinya ataupun hal-hal penting
lainnya yang menjadi tanggung jawabnya kepada ketua regu jaga, kemudian ketua regu
jaga melaporkan kepada petugas K-3.
Setiap karyawan wajib melaporkan pada pihak keamanan proyek bila terjadi kehilangan
barang proyek, perkelahian, ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan terganggunya
kondisi keamanan di lokasi proyek. Selanjutnya, petugas keamanan segera melaksanakan
investigasi dan mengkoordinasikannya dengan petugas keselamatan dan kesehatan kerja,
serta membuat laporan tertulis pada pimpinan proyek dan pimpinan perusahaan.
- Sanksi-Sanksi
Bagi pekerja yang tidak mematuhi peraturan-peraturan di atas, pihak Penyedia jasa akan
memberikan surat peringatan, dimana bila juga tidak diindahkan, pimpinan proyek akan
mengambil tindakan dengan tidak mengizinkan yang bersangkutan untuk berada di daerah
proyek.
9
- Pekerjaan Galian tanah dikerjakan dengan alat berat (excavator dan ponton) dan
menggunakan alat bantu manual cangkul, linggis, keranjang, sekop dan alat lainnya.
- Bila suatu galian sudah diselesaikan dan dirapihkan, Direksi diberi tahu untuk dilakukan
pemeriksaan.
- Tanah hasil galian ditempatkan pada sisi kanan dan kiri tanggul atau ditempat buangan
sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan kemudian dilakukan perapihan.
- Untuk tempat-tempat terbuka dengan kedalaman yang cukup dalam yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh diberi pagar pengaman.
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah
peralatan yang diperlukan.
- Pelaksanaan galian tanah dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang telah
disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa kemudian diadakan pengukuran mutual
check bersama dan hasilnya dituangkan dalam gambar dan ditandatangani bersama.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah
pencegahan, penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.
Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD,
dan diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang
akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor /
pengawas sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu
safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya
berada, perlu dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Galian Tanah Biasa dengan dengan excavator dan ponton atau tempat-
tempat terbuka lainnya yang dapat mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar
pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan
alat tersebut dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan
kehilangan, serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.
- Identifikasi bahaya :
* Tergelincir
* Tertimpa
* Terjepit
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Pemasangan Police Line
Program Sumber Daya : Pengadaan Police Line
* Menggunakan metode pekerjaan galian tanah
Program Sumber Daya : - Penyediaan metode
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Penggunaan Turap
Program Sumber Daya : - Penyediaan bahan turap dan peralatan kerja
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Menyusun instruksi kerja pekerjaan galian alat berat
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan rambu peringatan dan barikade
Program Sumber Daya : Pengadaan rambu dan barikade
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
10
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan
ng
ng
ua
Dib
2 Galian tanah dengan excavator, hasil galian ditempatkan di kiri/kanan tanggul dan dirapikan
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah biasa adalah meliputi pekerjaan persiapan,
penyediaan peralatan, pengerjaan dan pembuangan hasil galian ditempatkan di kanan/kiri
tanggul sesuai petunjuk Direksi.
a. Material yang digunakan
- Papan dan kayu untuk bouwplank
b. Peralatan yang digunakan
- Peralatan ukur (theodholit dan waterpass).
- Alat bantu seperti : cangkul, sekop, linggis, keranjang dan alat bantu lainnya
c. Urutan Pelaksanaan
- Pemasangan bouwplank pada galian tanah untuk alur saluran.
- Penyiapan peralatan yang akan digunakan.
- Penggalian tanah menggunakan alat berat (excavator estafet).
d. Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan dimulai penyedia jasa mengadakan pengukuran untuk mendapatkan
elevasi rencana.
- Dipasang profil dan elevasi rencana dasar
- galian.
Pekerjaan Galian tanah dikerjakan dengan alat berat (excavator) dan menggunakan alat
bantu manual cangkul, linggis, keranjang, sekop dan alat lainnya.
- Bila suatu galian sudah diselesaikan dan dirapihkan, Direksi diberi tahu untuk dilakukan
pemeriksaan.
- Tanah hasil galian ditempatkan pada sisi kanan dan kiri tanggul atau ditempat buangan
sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan kemudian dilakukan perapihan.
- Untuk tempat-tempat terbuka dengan kedalaman yang cukup dalam yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh diberi pagar pengaman.
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah
peralatan yang diperlukan.
- Pelaksanaan galian tanah dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang telah
disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa kemudian diadakan pengukuran mutual
check bersama dan hasilnya dituangkan dalam gambar dan ditandatangani bersama.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah
pencegahan, penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.
Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD,
dan diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang
akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor /
pengawas sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu
safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya
berada, perlu dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Galian Tanah Biasa dengan alat berat atau tempat-tempat terbuka lainnya
yang dapat mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan
alat tersebut dalam keadaan baik.
11
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan
kehilangan, serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.
- Identifikasi bahaya :
* Tergelincir
* Tertimpa
* Terjepit
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Pemasangan Police Line
Program Sumber Daya : Pengadaan Police Line
* Menggunakan metode pekerjaan galian tanah
Program Sumber Daya : - Penyediaan metode
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Penggunaan Turap
Program Sumber Daya : - Penyediaan bahan turap dan peralatan kerja
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Menyusun instruksi kerja pekerjaan galian alat berat
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan rambu peringatan dan barikade
Program Sumber Daya : Pengadaan rambu dan barikade
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan
Exavator Estafet
Tanggul
Tanggul
Di
g
an
bu
bu
an
Di
g
3 Galian tanah dengan excavator dan ponton, hasil galian ditempatkan di kanan/kiri tanggul
dengan jarak angkut < 50 m
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah biasa adalah meliputi pekerjaan persiapan,
penyediaan peralatan, pengerjaan dan pembuangan hasil galian yang diangkut dengan jarak
kurang dari 50 meter dan ditempatkan di kanan/kiri tanggul sesuai petunjuk Direksi.
a. Material yang digunakan
- Papan dan kayu untuk bouwplank
b. Peralatan yang digunakan
- Peralatan ukur (theodholit dan waterpass).
- Alat bantu seperti : cangkul, sekop, linggis, keranjang dan alat bantu lainnya
12
c. Urutan Pelaksanaan
- Pemasangan bouwplank pada galian tanah untuk alur saluran.
- Penyiapan peralatan yang akan digunakan.
- Penggalian tanah menggunakan alat berat (excavator dan ponton).
- Pengangkutan hasil galian dengan alat berat (excavator estafet).
d. Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan dimulai penyedia jasa mengadakan pengukuran untuk mendapatkan
elevasi rencana.
- Dipasang profil dan elevasi rencana dasar
- galian.
Pekerjaan Galian tanah dikerjakan dengan alat berat (excavator dan ponton) dan
menggunakan alat bantu manual cangkul, linggis, keranjang, sekop dan alat lainnya.
- Bila suatu galian sudah diselesaikan dan dirapihkan, Direksi diberi tahu untuk dilakukan
pemeriksaan.
- Tanah hasil galian ditempatkan pada sisi kanan dan kiri tanggul atau ditempat buangan
sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan kemudian dilakukan perapihan.
- Untuk tempat-tempat terbuka dengan kedalaman yang cukup dalam yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh diberi pagar pengaman.
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah
peralatan yang diperlukan.
- Pelaksanaan galian tanah dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang telah
disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa kemudian diadakan pengukuran mutual
check bersama dan hasilnya dituangkan dalam gambar dan ditandatangani bersama.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah
pencegahan, penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.
Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD,
dan diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang
akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor /
pengawas sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu
safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya
berada, perlu dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Galian Tanah Biasa dengan dengan excavator dan ponton atau tempat-
tempat terbuka lainnya yang dapat mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar
pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan
alat tersebut dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan
kehilangan, serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.
- Identifikasi bahaya :
* Tergelincir
* Tertimpa
* Terjepit
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Pemasangan Police Line
Program Sumber Daya : Pengadaan Police Line
* Menggunakan metode pekerjaan galian tanah
Program Sumber Daya : - Penyediaan metode
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Penggunaan Turap
Program Sumber Daya : - Penyediaan bahan turap dan peralatan kerja
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
13
* Menyusun instruksi kerja pekerjaan galian alat berat
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan rambu peringatan dan barikade
Program Sumber Daya : Pengadaan rambu dan barikade
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan
Excavator
Tanggul
g
an
bu
Di
Di
bu
an
g
14
Metode Pembongkaran dan Pemasangan Kembali Pintu Klep :
- Pembongkaran pintu lama yang akan dipasang kembali, dilaksanakan secara hati-hati
dengan membetel beton (dinding) lama.
- Pembongkaran, pengangkutan, penyimpanan dan pemasangan kembali dilaksanakan
secara hati-hati, tidak menimbulkan kerusakan, perubahan bentuk/ukuran dari pintu yang
dibongkar tersebut.
- Kerusakan yang timbul akibat pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
yang bersangkutan.
- Bahan-bahan bekas bongkaran yang tidak diperbolehkan dipakai dalam pekerjaan,
ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan oleh Direksi.
Perencanaan K3 :
- Identifikasi bahaya :
* Terjepit
* Tertimpa
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Menggunakan metode pekerjaan pemasangan pintu klep
Program Sumber Daya : - Penyediaan metode
-
SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Menyusun instruksi kerja pekerjaan pemasangan pintu klep :
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan rambu peringatan dan barikade
Program Sumber Daya : Pengadaan rambu dan barikade
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan
- Kami lakukan pengeringan dengan cara pemompaan dengan menggunakan pompa air.
- Pemompaan kami lakukan selama pekerjaan utama memerlukan pengeringan, serta akan
kami rawat kisdam selama diperlukan .
- Apabila pekerjaan utama telah selesai dan pekerjaan pengeringan dimaksud sudah tidak
diperlukan lagi serta telah disetujui oleh Direksi maka semua peralatan, fasilitas, konstruksi
pengeringan sementara tersebut kami bongkar dan kami bersihkan .
IV PEKERJAAN BANGUNAN
1 Pekerjaan Galian Tanah Biasa Cara Manual
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah biasa adalah meliputi pekerjaan persiapan,
penyediaan peralatan, pengerjaan dan pembuangan hasil galian di timbun di sekitar Lokasi
Pekerjaan Bangunan dan di sekitar Pekerjaan Saluran sesuai petunjuk Direksi.
a. Material yang digunakan
- Papan dan kayu untuk bouwplank
b. Peralatan yang digunakan
- Peralatan ukur (theodholit dan waterpass).
- Alat bantu seperti : cangkul, sekop, linggis, keranjang dan alat bantu lainnya
c. Urutan Pelaksanaan
- Pemasangan bouwplank pada galian tanah untuk alur saluran.
15
- Penyiapan peralatan yang akan digunakan.
16
- Penggalian tanah menggunakan alat bantu manual.
d. Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan dimulai penyedia jasa mengadakan pengukuran untuk mendapatkan
elevasi rencana.
- Dipasang profil dan elevasi rencana dasar galian.
- Pekerjaan Galian tanah dikerjakan oleh tenaga orang (manual) dan menggunakan alat
bantu manual cangkul, linggis, keranjang, sekop dan alat lainnya.
- Bila suatu galian sudah diselesaikan dan dirapihkan, Direksi diberi tahu untuk
dilakukan pemeriksaan. Tidak ada galian yang sudah diisi atau ditutup dengan
pasangan sebelum diperiksa oleh Direksi.
- Tanah hasil galian dibuang di kanan/di kiri tanggul sungai atau ditempat buangan
sesuai dengan yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan kemudian dilakukan perapihan.
- Semua pekerja wajib memakai Alat Pelindung Diri seperti : helmet, sepatu safety, sarung
tangan, dan lain-lain.
- Untuk tempat-tempat terbuka dengan kedalaman yang cukup dalam yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh diberi pagar pengaman.
- Memasang rambu-rambu peringatan K-3 ditempat yang telah ditentukan.
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan
jumlah peralatan yang diperlukan.
- Pelaksanaan galian tanah dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang
telah disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa kemudian diadakan
pengukuran mutual check bersama dan hasilnya dituangkan dalam gambar dan
ditandatangani bersama.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah
pencegahan, penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.
- Alat bantu seperti : Cangkul, Sendok semen, Ember cor dan Alat bantu lainnya
c. Urutan Pelaksanaan
- Penyiapan bahan-bahan yang akan digunakan.
- Pencampuran bahan seperti pasir, semen dan air untuk adukan.
- Pemasangan batu belah sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
d. Metode Pelaksanaan
1. Penyedia jasa bersama direksi pekerjaan akan mengadakan pengukuran bersama serta
memasang patok dan profil pasangan batu sebagai acuan kerja.Berdasarkan pengukuran
dibuat profil dari kaso dan peil rencana pasangan batu .
2. Dasar dari konstruksi pasangan digali dan dipersiapkan seperti yang ditunjukan dalam
gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
3. - Semua batu untuk pasangan sebelum digunakan dicuci dan disemprot dengan air
agar seluruhnya basah dan bersih.
- Adukan dicampur dengan menggunakan mesin pengaduk (Mixer) dalam jumlah
yang cukup untuk segera dapat digunakan dan semua adukan yang tidak digunakan
lagi dalam waktu 30 menit setelah air dicampurkan, dibuang.
- Apabila hujan, maka kegiatan-kegiatan pasangan dihentikan. Pasangan yang belum
keras dilindungi dari air hujan.
17
- Pelaksanaan pasangan batu pada konstruksi dilatasi dan bagian konstruksi lainnya
dimana dituntut bentuk atau keadaan permukaan dan lain-lain yang khusus,
menggunakan acuan (cetakan/mal) yang disetujui oleh Direksi.
4. Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
5. Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan
jumlah peralatan yang diperlukan.
6. Pelaksanaan pasangan batu dengan mortar 1pc : 4ps dilakukan sampai selesai dalam arti
mencapai volume yang telah disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa
kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama dan hasilnya dituangkan dalam
gambar dan ditandatangani bersama.
7. Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah
pencegahan, penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.
8. Semua pekerja wajib memakai Alat Pelindung Diri seperti : helmet, sepatu safety, sarung
tangan, dan lain-lain.
9. Untuk tempat-tempat terbuka yang dapat mengakibatkan bahaya jatuh diberi pagar
pengaman.
10. Memasang rambu-rambu peringatan K-3 ditempat yang telah ditentukan.
18
c. Pelaksanaan
- Permukaan pasangan batu yang akan diplester dibersihkan terlebih dahulu dan disiram
dengan air yang bersih.
- Tebal plesteran 2 - 3 cm dari permukaan batu dengan semen Portland.
- Plesteran harus kelihatan rapi dengan permukaan halus dan rata.
- Pada waktu hujan pekerjaan ditunda, plesteran yang belum keras dilindungi dari air
hujan.
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan
jumlah peralatan yang diperlukan.
- Pelaksanaan plesteran dengan mortar 1pc : 3ps dilakukan sampai selesai dalam arti
mencapai volume yang telah disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa
kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama dan hasilnya dituangkan dalam
gambar dan ditandatangani bersama.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah
pencegahan, penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.
- Semua pekerja wajib memakai Alat Pelindung Diri seperti : helmet, sepatu safety, sarung
tangan, dan lain-lain.
- Memasang rambu-rambu peringatan K-3 ditempat yang telah ditentukan.
6 Beton K.175
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan Beton Cor K. 175 akan dilaksanakan pada Lokasi Pekerjaan Bangunan.
a. Bahan
- Semen
Semen yang di pakai dalam pekerjaan ini pada umumnya jenis semen portland dari
perusahaan dalam negeri dan harus memenuhi Spesifikasi Teknis.
- Pasir
Pasir harus bersih dari gumpalan tanah bebas tanah kosong, bahan – bahan organik
tanah dan lainya yang dapat merusak beton serta mempunyai modulus kehalusan butir
antara 2 - 3.
- Kerikil / batu pecah,
Kerikil / batu pecah harus memenuhi persyaratan bergradasi dari ukuran nominal yang
di persyaratkan kelas beton yang di kehendaki, serta bersih dari gumpalan tanah bebas
tanah kosong, bahan – bahan organik tanah dan lainya yang dapat merusak beton.
Bahan Batuan (kerikil) bergradasi dari ukuran nominal yang dipersyaratkan klas oleh
Beton yang dikehendaki.
19
- Air
Air, Air yang di gunakan tidak boleh mengandung garam / asin, serta air bebas dari
hidrokarbon dan larutan bubuk dari bahan organik. Beton akan betul-betul padat, tidak
keropos dan tidak terjadi sarang-sarang kerikil serta memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam Peraturan Beton Indonesia yang berlaku.
b. Pelaksanaan
- Penyimpanan Material
Cara penyimpanan agregat beton diusahkan sedemikan rupa sehingga tidak terjadi
pemisahan bahan (segregation) atau pengotoran bahan dari luar Agregat disimpan
menurut ukurannya agar tidak tercampur. Penyimpanan Semen rapih sesuai waktu
kedatangan sehingga tidak ada semen yang terlalu lama tersimpan dipenyimpanan.
Semen yang sudah menggumpal tidak boleh dipergunakan. Selanjutnya syarat syarat
penyimpanan barang/material harus mengikuti syarat syarat yang tercantum dalam
spesifikasi teknis.
- Pengangkutan Beton
Pengangkutan Beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran dilakukan
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pemisahan dan kehilangan bahan bahan
(segregasi) seperti air, semen, atau butir halus. Penggunaan Talang untuk memindahkan
adukan seijin Direksi.
- Pengecoran
Sebelum pengecoran dimulai semua peralatan, material dan pekerja sudah berada
ditempat. Permukaan sebelah dalam dari acuan sudah dalam keadaan bersih dari
kotoran. Seluruh tulangan sudah mendapat persetujuan Direksi. Pengecoran hanya
diperbolehkan siang hari kecuali seijin Direksi. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan
melebihi tinggi 1,50 meter.
- Pemadatan beton
Untuk pemadatan beton menggunakan concrete vibrator atau alat bantu lainnya .
- Slump test yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal adalah 8± 2 cm
- Memasang rambu-rambu peringatan K-3 ditempat yang telah ditentukan.
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan
jumlah peralatan yang diperlukan.
- Pelaksanaan Beton K-225 akan dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume
yang telah disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa kemudian diadakan
pengukuran mutual check bersama dan hasilnya dituangkan dalam gambar dan
ditandatangani bersama.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah
pencegahan, penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.
- Semua pekerja wajib memakai Alat Pelindung Diri seperti : helmet, sepatu safety, sarung
tangan, dan lain-lain.
- Untuk tempat-tempat terbuka yang dapat mengakibatkan bahaya jatuh diberi pagar
pengaman.
Perencanaan K3 :
- Identifikasi bahaya :
Tergelincir
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
20
- Pengendalian Resiko K3 :
* Menggunakan metode pekerjaan beton
Program Sumber Daya : - Penyediaan metode
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Menyusun instruksi kerja pekerjaan beton
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan rambu peringatan dan barikade
Program Sumber Daya : Pengadaan rambu dan barikade
* Menggunakan cara kerja yang benar dan peralatan yang baik
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan
Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan bekisting maupun bobokan tiang pancang.
- Pelaksanaan pembesian dilaksanakan langsung dilapangan yang sebelumnya untuk
pemotongan maupun pembengkokan dilaksanakan diluar lokasi pekerjaan dengan
mengacu gambar kerja yang telah disetujui.
- Untuk penyambungan batang tulangan akan dilakukan menurut persyaratan dan gambar
yang telah disetujui Direksi pekerjaan. Batang tulangan akan di rangkai dan diikat dengan
kawat bendrat dan dipasang secara akurat, serta besi tulangan tidak boleh menempel pada
bekisting atau pada lantai dasar, untuk itu akan diberi beton dekking yang cukup dan
diikatkan dengan kuat pada besi tulangan tersebut.
- Mutu dari beton dekking akan dibuat sesuai dengan beton yang akan dicorkan tersebut dan
tidak boleh retak-retak, pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan beton yang
akan digunakan .
- Pekerjaan Pembesian dengan besi polos atau ulir dilaksanakan hingga selesai sesuai dengan
volume yang direncanakan .
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah
peralatan yang diperlukan.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah
pencegahan, penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.
- Semua pekerja wajib memakai Alat Pelindung Diri seperti : helmet, sepatu safety, sarung
tangan, dan lain-lain.
- Untuk tempat-tempat terbuka yang dapat mengakibatkan bahaya jatuh diberi pagar
pengaman.
8 Bekisting
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan Bekisting akan dilaksanakan pada Lokasi Pekerjaan Bangunan.
a. Bahan :
- Kayu cetakan menggunakan kayu begisting dan diketam halus agar menghasilkan
permukaan beton yang disyaratkan.
- Paku
- Minyak bekesting
21
b. Peralatan yang digunakan
- Alat bantu seperti : Gergaji, palu, catut dan Alat bantu lainnya
c. Pelaksanaan
- Cetakan dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran konstruksi seperti dalam gambar
rencana atau sesuai petunjuk Direksi.
- Rencana cetakan dan bahan-bahan yang akan dipergunakan telah mendapatkan
persetujuan Direksi.
- Cetakan dipasang pada tempat yang telah ditentukan dengan tujuan untuk membatasi
dan membentuk beton sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran seperti gambar
rencana.
- Cetakan harus dipasang kuat dan rapat dan apabila cetakan dibongkar maka
pembongkaran cetakan tidak boleh merusak permukaan beton, oleh karena itu sebelum
pengecoran harus dilakukan usaha agar pembongkaran acuan tidak mengganggu atau
merubah permukaan beton. Konstruksi untuk cetakan diperkuat dengan kaso
secukupnya supaya menghasilkan beton yang lurus rata.
- Memasang rambu-rambu peringatan K-3 ditempat yang telah ditentukan.
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan
jumlah peralatan yang diperlukan.
- Pelaksanaan bekesting dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang telah
disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa kemudian diadakan pengukuran
mutual check bersama dan hasilnya dituangkan dalam gambar dan ditandatangani
bersama.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah
pencegahan, penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.
- Semua pekerja wajib memakai Alat Pelindung Diri seperti : helmet, sepatu safety, sarung
tangan, dan lain-lain.
- Untuk tempat-tempat terbuka yang dapat mengakibatkan bahaya jatuh diberi pagar
pengaman.
2 Demobilisasi
Demobilisasi akan kami laksanakan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai seluruhnya dan atas
persetujuan Direksi.
22
VI Pekerjaan Pemeliharaan
Pasca Pelaksanaan Pekerjaan, kami sebagai Penyedia Jasa berkewajiban untuk memelihara pekerjaan
tersebut diatas, selama masa pemeliharaan berjalan, sehingga pada saat PHO sampai dengan
penyerahan hasil akhir pekerjaan kondisi bangunan / hasil pekerjaan tetap seperti semula pada saat
dilakukan serah terima pekerjaan selesai yang pertama.
Dalam rangka waktu pemeliharaan pekerjaan kami
akan menyiapkan :personil untuk melaksanakan pemeliharaan sesuai waktu yang ada di dalam
- Menyediakan
kontrak.
- Memantau secara periodik sesuai kesepakatan antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
- Membuat Berita Acara hasil peninjauan bersama dan membuat laporan secara periodik.
- Membuat dokumentasi hasil peninjauan / inspeksi.
- Dalam hal terjadi kerusakan, Penyedia Jasa akan segera melakukan perbaikan dan diabadikan
dengan foto dokumentasi meliputi : letak kerusakan, masa perbaikan dan setelah selesai
perbaikan serta disusun sedemikian rupa sebagai lampiran laporan periodik. serta Segala biaya
yang timbul pada masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
23