Anda di halaman 1dari 39

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Balai Besar : Wilayah Sungai Bengawan Solo


Satuan Kerja : SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Bengawan Solo
Pejabat Pembuat Komitme : Irigasi dan Rawa I (Jateng)
Pekerjaan : Pembangunan Kantong Lumpur Saluran Induk Colo Timur Kabu
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Sukoharjo
Tahun Anggaran : 2017

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan


1 2 3 4

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi dan Demobilisasi 1.00 ls
2 Kisdam dan Pemompaan 1.00 ls
Sub Jumlah I

II. PEKERJAAN TANAH


1 Galian tanah biasa menggunakan alat berat termasuk 7,613.14 m3
perataan dan perapihan : 0 < L > 30 m
2 Galian tanah biasa menggunakan alat berat di buang dengan 20,722.94 m3
jarak = 30 < L > 200 m
3 Galian tanah cadas atau tanah keras dengan alat berat di 10,719.44 m3
buang dengan jarak : 30 < L > 200 m
4 Urugan tanah kembali dirapikan (manual) 15,727.90 m3
5 Urugan tanah kembali dirapikan (alat berat) ### m3
Sub Jumlah II

III. PEKERJAAN PASANGAN


1 Pasangan Batu Belah 1 PC : 4 PS 2,674.77 m3
2 Plesteran 1 Pc : 3 Psr (tebal = 15 mm) 182.60 m2
3 Siaran 1 pc : 2 ps (muka rata) 891.25 m2
4 Pengadaan dan Pemasangan batu bronjong( D. 3mm; L.2.0 56.00 m3
m x B.1 m x T. 0.5 m)
5 Suling-suling Ø 2" panjang 1 m 204.00 bh
6 Gravel (Sirtu) dipadatkan dengan baby roller 60.00 m3
Sub Jumlah III
IV. PEKERJAAN BETON
1 Beton K125 268.08 m3
2 Beton K.225( Ready Mix) 3,585.88 m3
3 Memasang dan membongkar begisting 1,205.49 m2
4 Pengadaan dan Pemasangan besi tulangan ### kg
5 Water Stop 253.20 m'
6 Pengadaan dan Pemasangan hand rail galvanis Ø 3" 237.60 m'
Sub Jumlah IV

V. PEKERJAAN PINTU
A Pintu b=4,00 , h=2.25 (Pintu Penguras)
1 Pengadaan dan pemasangan daun pintu, Guide Frame, Alat 4.00 unit
angkat type 2 drat stang di operasikan secara elektrik dan
manual beserta accesoriesnya
B Pintu b=4,00 , h=2.20 (Pintu Intake)
1 Pengadaan dan pemasangan daun pintu, Guide Frame, Alat 4.00 unit
angkat type 2 drat stang di operasikan secara elektrik dan
manual beserta accesoriesnya
C Pekerjaan Panel termasuk Kabel Feeder dan accesoriesnya
1 Pengadaan dan Pemasangan Panel distribusi 1.00 set
2 Pengadaan dan Pemasangan Panel operasi pintu intake 4.00 set
3 Pengadaan dan Pemasangan Panel operasi pintu penguras 4.00 set
4 Pengadaan dan Pemasangan Instalasi Kabel Feeder dan 1.00 set
accesoriesnya
Sub Jumlah V

VI. PEKERJAAN GENZET


1 Pengadaan dan Pemasangan Mesin Genzet 30 KVA 1.00 bh
Sub Jumlah VI

VII. PEMBANGUNAN RUMAH GENZET


1 Pembangunan rumah Genzet 41.25 m2 dengan pintu besi 41.25 m2
lengkap dengan paving block dan pagar BRC
Sub Jumlah VII

JUMLAH (Sub Jumlah I + II + III + IV+V+VI+VII)


PPn 10%
Jumlah Akhir
Dibulatkan
Terbilang :
RGA

n Air Bengawan Solo

Induk Colo Timur Kabupaten Sukoharjo (Tahap II)

Harga Jumlah
Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
5 6

Sub Jumlah I 0.00

ub Jumlah II

ub Jumlah III
ub Jumlah IV

ub Jumlah V

ub Jumlah VI

ub Jumlah VII
DIAGRAM ALIR PEKERJAAN
PEMBANGUNAN KANTONG LUMPUR SALURAN INDUK COLO TIMUR
KAB. SUKOHARJO (TAHAP II)

MULAI

PERSIAPAN

Sosialisasi Pengukuran
Penyusunan RMK Direksi keet
dan RK3K
Tidak Tidak
CHEK
Tidak CHEK
Ya
CHEK
CHEK Gambar Kerja
Ya FOTO 0 %
Tidak
Ya
BA.Sosialisasi CHEK
Ya Tidak
BA.P C M
CHEK
MC 0%

Tidak Ya
CHEK
Album
Ya foto 0 %
Amandemen MC
0%
Ya
Ya Tidak Ya Ya
CHEK
Ya

MOBILISASI

Alat Bahan
Tenaga
Tidak
Tidak Tidak
CHEK CHEK CHEK
Ya Ya Ya

Mengajukan ijin

Tidak
CHEK
Ya
Penyediaan barak
kerja

Tidak
CHEK
Ya

Pengeringan /
Kisdam

Tidak
CHEK

Ya

PELAKSANAAN
PELAKSANAAN

PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN : PHOTO 50%


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TANAH Tidak
2. PEKERJAAN PASANGAN
3. PEKERJAAN BETON CHEK
4. PEKERJAAN PINTU
5. PEKERJAAN GENZET
6. PEMBANGUNAN RUMAH GENZET

Tidak

Ya

CHEK
Ya

Selesai pekerjaan Gambar Foto 50%

FINISHING

PHOTO 100% asbuilt drawing

Tidak
Tidak
CHEK
CHEK Ya

MC 100%
Ya Tidak
CHEK

Ya
Amandemen MC 100%
Tidak
CHEK
Ya

DEMOBILISASI

Tenaga Alat
Tidak Tidak
CHEK CHEK
Ya Ya

PHO

Tidak Ya
CHEK
Ya

Pemeliharaan

Tidak
CHEK
Ya
FHO

Tidak
CHEK
Ya
SELESAI
SELESAI
DIAGRAM ALIR PEKERJAAN PELAKSANAAN

M U LAI

Mengajukan izin

Tidak
CHEK
Ya

Bouwplank

Tidak
CHEK
Ya

PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN BETON


TANAH PASANGAN

Galian tanah biasa Beton K-125


menggunakan alat berat Pasangan Suling-suling Ø
termasuk Batu Belah 1 1/2" panjang
perataan dan perapian 1PC : 4PS 60 cm Tidak
CHE
Tidak
CHE Tidak K
Tidak
K CHE Ya
Ya K
Galian tanah biasa Memasang Pengadaan
menggunakan alat berat dan dan
termasuk Ya
membongkar Pemasangan
perataan dan perapian begisting besi tulangan

Tidak
CHE
Tidak Tidak
K
Ya Plesteran CHE
Siaran
1 Pc : 3 Psr K
1 pc : 2 ps
(tebal = 15 mm) Ya
Beton K225
Tidak Tidak menggunakan
Concrete Batching Plant
CHE
K
Tidak
CHE
K

Ya Ya Ya

SELESAI
METODE PELAKSANAAN

Balai Besar : Wilayah Sungai Bengawan Solo


Satuan Kerja : SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Bengawan Solo
Pejabat Pembuat Komitmen : Irigasi dan Rawa I (Jateng)
Pekerjaan : Pembangunan Kantong Lumpur Saluran Induk Colo Timur Kabupaten Sukoharjo (Tahap II)
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Sukoharjo
Tahun Anggaran : 2017

Latar Belakang
Pekerjaan Pembangunan Kantong Lumpur Saluran Induk Colo Timur Kabupaten Sukoharjo (Tahap II) merupakan pekerjaan
Pembangunan Kantong Lumpur dan pekerjaan pintu intake dan penguras, jalan inspeksi serta menambah dan melengkapi
bangunan fasilitas lainnya.

Informasi pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi :


BAB. I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi dan Demobilisasi
2 Kisdam dan Pemompaan

BAB. II PEKERJAAN TANAH


1 Galian tanah biasa menggunakan alat berat termasuk perataan dan perapihan : 0 < L > 30 m
2 Galian tanah biasa menggunakan alat berat di buang dengan jarak = 30 < L > 200 m
3 Galian tanah cadas atau tanah keras dengan alat berat di buang dengan jarak : 30 < L > 200 m
4 Urugan tanah kembali dirapikan (manual)
5 Urugan tanah kembali dirapikan (alat berat)

BAB. III PEKERJAAN PASANGAN


1 Pasangan Batu Belah 1 PC : 4 PS
2 Plesteran 1 Pc : 3 Psr (tebal = 15 mm)
3 Siaran 1 pc : 2 ps (muka rata)
4 Pengadaan dan Pemasangan batu bronjong (D. 3mm; L.2.0 m x B.1 m x T. 0.5 m)
5 Suling-suling Ø 2" panjang 1 m
6 Gravel (Sirtu) dipadatkan dengan baby roller

BAB. IV PEKERJAAN BETON


1 Beton K125
2 Beton K.225 ( Ready Mix)
3 Memasang dan membongkar begisting
4 Pengadaan dan Pemasangan besi tulangan
5 Water Stop
6 Pengadaan dan Pemasangan hand rail galvanis Ø 3"

BAB. V PEKERJAAN PINTU


A. Pintu b=4,00 , h=2.25 (Pintu Penguras)
1 Pengadaan dan pemasangan daun pintu, Guide Frame, Alat angkat type 2 drat stang di operasikan secara
elektrik dan manual beserta accesoriesnya
B. Pintu b=4,00 , h=2.20 (Pintu Intake)
1 Pengadaan dan pemasangan daun pintu, Guide Frame, Alat angkat type 2 drat stang di operasikan secara
elektrik dan manual beserta accesoriesnya
C. Pekerjaan Panel termasuk Kabel Feeder dan accesoriesnya
1 Pengadaan dan Pemasangan Panel distribusi
2 Pengadaan dan Pemasangan Panel operasi pintu intake
3 Pengadaan dan Pemasangan Panel operasi pintu penguras
4 Pengadaan dan Pemasangan Instalasi Kabel Feeder dan accesoriesnya

BAB. VI PEKERJAAN GENZET


1 Pengadaan dan Pemasangan Mesin Genzet 30 KVA
BAB. VII PEMBANGUNAN RUMAH GENZET
1 Pembangunan rumah Genzet 41.25 m2 dengan pintu besi lengkap dengan paving block dan pagar BRC

Lokasi Pekerjaan :
Pekerjaan Pembangunan Kantong Lumpur Saluran Induk Colo Timur Kabupaten Sukoharjo (Tahap II) terletak di wilayah
Kabupaten Sukoharjo.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yaitu


Rencana Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Kantong Lumpur Saluran Induk Colo Timur Kabupaten
Sukoharjo (Tahap II) di Kabupaten Sukoharjo akan dilaksanakan selama 240 hari kalender.

Secara garis besar kami gambarkan secara diagram alir seperti di bawah ini.

DIAGRAM ALIR
PEKERJAAN PEMBANGUNAN KANTONG LUMPUR SALURAN INDUK COLO TIMUR KABUPATEN SUKOHARJO
(TAHAP II)

MULAI

PERSIAPAN

Sosialisasi Pengukuran
Penyusunan RMK Direksi keet
dan RK3K Tidak Tidak
CHEK
Tidak Ya CHEK
CHEK
CHEK Gambar Kerja
Ya FOTO 0 %
Tidak
Ya
BA.Sosialisasi CHEK
Ya Tidak
BA.P C M
CHEK
MC 0%

Tidak Ya
CHEK Album
Ya foto 0 %
Amandemen MC
0%
Ya
Ya Tidak Ya Ya
CHEK
Ya

MOBILISASI

Alat Bahan
Tenaga
Tidak
Tidak Tidak
CHEK CHEK CHEK
Ya Ya Ya

Mengajukan ijin

Tidak
CHEK
Ya
Penyediaan barak
kerja

Tidak
CHEK
Ya

Pengeringan /
Kisdam

Tidak
CHEK

Ya

PELAKSANAAN
PELAKSANAAN II

PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN : PHOTO 50%


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TANAH
2. PEKERJAAN PASANGAN Tidak
3. PEKERJAAN BETON
CHEK
4. PEKERJAAN PINTU
5. PEKERJAAN GENZET
6. PEMBANGUNAN RUMAH GENZET

Tidak

Ya

CHEK

Ya

Selesai pekerjaan Gambar Foto 50%

FINISHING

PHOTO 100% asbuilt drawing

= Tidak
Tidak
CHEK
CHEK Ya

MC 100%
Ya Tidak
CHEK

Ya
Amandemen MC 100%

Tidak

CHEK

Ya

DEMOBILISASI

Tenaga Alat
Tidak Tidak
CHEK CHEK

Ya Ya

PHO

Tidak Ya
CHEK

Ya

Pemeliharaan

Tidak
CHEK
Ya

FHO

Tidak
CHEK
Ya

SELESAI
Metode Pelaksanaan pekerjaan akan diuraikan seperti dibawah ini :
BAB. I PEKERJAAN PERSIAPAN
Tahap persiapan kami laksanakan setelah kami menerima SPMK dan serah terima lokasi pekerjaan. Adapun
Tahap Persiapan ini meliputi :
1 Rapat PCM (Pre Contruction Meeting)
Kami menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK), untuk di paparkan pada waktu dilakukan Rapat persiapan
pelaksanaan (PCM) bersama dengan Pejabat Pembuat Komitmen terkait, Pengawas terkait, dan juga kami
selaku Penyedia Jasa untuk membahas pemaparan metode pelaksanaan serta schedul pelaksanaan. Dalam
rapat ini juga dibahas permasalahan - permasalah yang mungkin muncul selama pelaksanaan pekerjaan
serta penyelesaian yang mungkin dapat dilakukan untuk mengantisipasinya.

2 Sosialisasi
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai Penyedia Jasa akan mengadakan sosialisasi yang berkenaan
dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, unsur yang dilibatkan pada acara sosialisasi ini adalah
bersama dengan PPK, Direksi lapangan pekerjaan, Dinas PU, Instansi terkait dan tokoh masyarakat serta
pihak terkait yang wilayahnya dilewati untuk jalan logistik maupun mobilisasi alat ataupun yang terkena
dampak dengan adanya pekerjaan ini dengan didampingi oleh Pengguna Jasa atau perwakilannya.

3 Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Tenaga


Mobilisasi dan demobilisasi personil maupun peralatan serta tenaga akan kami lakukan pada minggu-
minggu awal waktu pelaksanaan pekerjaan dan hal ini kami rencanakan dapat diselesaikan dalam waktu
lebih kurang satu bulan .
Penempatan personil/tenaga di sesuaikan dengan kualifikasi teknis yang dipersyaratkan dan untuk
mobilisasi alat juga disesuaikan dengan kebutuhan alat di lapangan sesuai dengan jenis alat, kapasitas alat,
dan jumlah alat yang dibutuhkan sebagaimana yang telah ditentukan dalam Kontrak.

4 Pembersihan Lapangan/Stripping
Kami selaku Penyedia Jasa akan melakukan pembersihan terhadap lokasi pekerjaan dan pada tempat-
tempat dimana akan dibangun jalan masuk sementara, pekerjaan-pekerjaan sementara dan fasilitas-fasilitas
lain terhadap pohon-pohon, semak-semak, sampah/kotoran-kotoran serta bahan-bahan lain yang tidak
diperlukan. Semua bahan-bahan hasil pembersihan tadi akan kami pindahkan dari tempat pekerjaan ke
tempat lain atas persetujuan Direksi.

5 Barak kerja
Dalam waktu tujuh hari setelah kami menerima SPMK, kami akan menyiapkan daerah/lokasi yang akan
kami gunakan untuk mendirikan fasilitas-fasilitas seperti gudang, bengkel, kantor, penginapan dan lain-lain
untuk pelaksanaan pekerjaan. Sebelum calon daerah/lokasi ini kami gunakan, kami akan mohon
persetujuan terlebih dahulu kepada Pengguna Jasa dengan menyampaikan/menyerahkan gambar situasi
yang menunjukan usulan penempatan fasilitas-fasilitas kerja seperti kantor, bengkel, gudang, tempat untuk
peralatan-peralatan, penginapan serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan.

6 Kantor Direksi
Selain fasilitas-fasilitas sebagaimana tersebut di atas paling lambat 14 hari kalender kami juga akan
menyediakan kantor khusus yang akan digunakan oleh Direksi di tempat pekerjaan.

7 Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran kembali semua kegiatan-kegiatan pekerjaan dengan mencocokkan kembali pada titik tetap
sehingga akan mempermudah waktu pelaksanaan, dengan jarak tertentu akan dipasang patok CP (control
point) sebagai simpanan elevasi untuk titik referensi akan menggunakan Bench mark (BM) yang terdekat
dengan lokasi pekerjaan atau yang ditunjuk oleh direksi, alat yang akan digunakan antara lain :
- Pesawat Theodolite, Water Pass
- Statif
- Rambu Ukur
- Rool Meter
- Yalon dan patok
- dan alat bantu lainya yang di perlukan dalam pekerjaan ini
Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali (Uitzet) profil memanjang dan melintang dengan
mengikuti standar penggambaran kontrak.
Membuat gambar-gambar bangunan dengan mengikuti standar penggambaran gambar kontrak (termasuk
gambar detail).
Penyedia Jasa melakukan pengukuran awal sebagai perhitungan untuk MC 0, hasil pengkuran akan di
tuangkan ke dalam gambar pengukuran, selanjutnya di buat gambar kerja untuk pedoman pelaksanaan
pekerjaan serta untuk dasar perhitungan volume maupun anggaran biaya ( MC 0 % ).
Membuat perhitungan volume dan RAB perubahan
tambahan/pengurangan.
Pengukuran dilaksanakan dalam tiga tahap, tahap awal sebelum pelaksanaan, tahap dalam pelaksanaan
serta tahap akhir pelaksanaan, yang datanya akan di masukan dalam perhitungan terakhir pekerjaan / MC
100.
8 Dokumentasi
Semua kegiatan di lapangan akan kami dokumentasikan dengan lengkap dan dibuat album foto berikut
keterangan mengenai tanggal pengambilan foto, lokasi pengambilan dan penjelasan foto.
Pemotretan akan kami laksanakan terutama untuk seluruh pekerjaan utama serta kami buat dalam tiga
keadaan untuk setiap pekerjaan dengan posisi tetap dan satu arah (sudut pandang tetap). Ketiga keadaan
dimaksud meliputi :
1) keadaan pada waktu sebelum pelaksanaan pekerjaan (0%)
2) keadaan pada waktu pekerjaan sedang pelaksanaan (50%) dan
3) pada waktu pekerjaan telah selesai dilaksanakan (100%).
Foto-foto tersebut akan kami cetak dengan ukuran postcard berwarna sebanyak 3 cetakan tiap foto dan akan
kami masukan dalam album sedemikian rupa termasuk soft copynya atau sesuai dengan petunjuk direksi
lapangan.

9 Administrasi & Pelaporan


Penyedia Jasa akan menyiapkan administrasi seperti back – up data, shop drawing, konstruksi drawing,
asbuild drawing dan lain – lain. Secara periodik sesuai ketentuan juga akan dilaporkan semua kegiatan
mulai dari laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan.

10 Papan Nama
Penyedia Jasa menyiapkan papan nama kegiatan yang ukurannya (1,20 x 0,90) m2 atau yang ditentukan oleh
direksi. Dalam papan nama kegiatan tersebut tertulis jelas data-data kegiatan dan
penempatan/pemasangan papan nama dimaksud di lokasi yang ditunjukan oleh Direksi.

11 Beton Sitemix
Kami selaku Penyedia Jasa akan mengajukan contoh material yang akan dipergunakan untuk Mix Design
guna mengetahui mutu beton yang dipersyaratkan, serta akan dibuktikan dengan hasil dari tes laboratorium
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan serta Penyedia Jasa menyiapkan sample/contoh material yang akan
digunakan untuk beton tersebut. Material tersebut diantaranya :
- Semen, semen yang di pakai dalam pekerjaan ini pada umumnya jenis semen portland dari perusahaan
dalam negeri dan memenuhi Standart Negara Indonesia.
- Pasir, pasir bersih dan bebas dari gumpalan tanah bebas tanah kosong, bahan – bahan organik tanah dan
lainya yang dapat merusak beton serta mempunyai modulus kehalusan butir antara 2 – 3.
- Kerikil / batu pecah, memenuhi persyaratan bergradasi dari ukuran nominal yang di persyaratkan
kelas beton yang di kehendaki, serta bersih dari gumpalan tanah bebas tanah kosong, bahan – bahan
organik tanah dan lainya yang dapat merusak beton , Bahan batuan (kerikil) bergradasi dari ukuran
nominal yang dipersyaratkan klas oleh beton yang dikehendaki.
- Air, Air yang di gunakan adalah air yang bebas dari hidrokarbon dan larutan bubuk dari bahan organik.
Beton akan betul-betul padat, tidak keropos dan tidak terjadi sarang-sarang kerikil serta memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam Peraturan Beton Indonesia yang berlaku.
- Slump, slump yang diijinkan untuk pekerjaan ini dalam keadaan mix pada umumnya adalah 8 ± 2 cm.
- Uji Laboratorium Beton
a. Pemeriksaan kuat tekan beton dilakukan di Laboratorium Beton dengan minimal 20 benda uji untuk
setiap mutu beton pada umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Pemeriksaan kuat tekan beton pada
Laboratorium Beton oleh Penyedia Jasa harus didampingi oleh Konsultan Pengawas/Direksi
Pekerjaan.
b. Pengambilan benda uji harus dilakukan secara acak dan selang seling antara satu campuran dengan
campuran yang lain untuk mutu beton yang sama. Benda uji beton harus dirawat dalam bak dan
terendam dalam air sampai berumur 28 hari. Pada benda uji beton harus dicantumkan nama benda
uji ,dan tanggal pengambilan benda uji yang tidak mudah hilang dan luntur.
c. Penyedia Jasa harus melakukan pemeriksaan terhadap kuat tekan beton yang telah selesai mereka
kerjakan minimal sebelum pekerjaan pengecoran melebihi 50% dari total pekerjaan pengecoran.
Tujuan pemeriksaan kuat tekan beton adalah untuk mendapatkan Mutu Beton hasil pelaksanaan
pekerjaan pengecoran lapangan.

12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


- Pekerja
Setiap pekerja akan masuk atau keluar dari lokasi kerja melalui pintu masuk yang telah disediakan,
serta memakai kartu identitas
Setiap pekerja wajib menggunakan helmet, sepatu kerja dan pakaian yang layak untuk masuk ke dalam
lokasi kerja.
- Tata Cara Kerja
Sebelum bekerja seluruh pekerja dikumpulkan di seksinya masing-masing guna mendapatkan
pengarahan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-
masing.
Saat bekerja, setiap pekerja tidak diijinkan untuk meninggalkan lokasi pekerjaan atau memasuki area
pekerjaan lain tanpa instruksi atau ijin dari mandor / pengawas.
Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Lokasi Kerja
Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
Setiap pekerjaan di tempat terbuka yang dapat mengakibatkan bahaya jatuh akan diberi pagar
pengaman.
Pekerja tidak diijinkan bekerja sama pada suatu tempat (bagi yang bekerja diatas dengan yang di
bawah) tanpa adanya pengaman yang baik sesuai dengan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Lokasi pekerjaan akan selalu dalam keadaan bersih dari sampah dan sisa-sisa material yang tidak
terpakai lagi.
- Peralatan Keselamatan Kerja Lainnya
Peralatan keselamatan kerja memiliki berbagai macam jenis, sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukan. Alat-alat yang tercantum di bawah akan selalu digunakan sesuai dengan kebutuhan, antara
lain :
- Alat pelindung diri perorangan
Selain alat pelindung diri perorangan yang wajib digunakan oleh setiap karyawan/ pekerja, alat
pelindung lainnya dibutuhkan sebagai pelengkap, sesuai dengan jenis pekerjaan, dimana alat ini juga
akan digunakan oleh setiap pekerja sesuai dengan kebutuhannya.
- Peralatan keselamatan untuk umum
Sarana keselamatan untuk umum juga akan diperhatikan, contoh :
Pemasangan rambu keselamatan / Papan Peringatan.
- Peralatan Kerja
Setiap pekerja akan menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
Alat-alat yang sudah tidak digunakan lagi, segera dikembalikan pada tempat di mana alat tersebut
dipinjam/ diambil.
Alat-alat yang rusak atau hilang dalam pekerjaan, menjadi tanggung jawab pekerja yang menggunakan
alat-alat tersebut.
- Alat Berat
Setiap alat berat yang akan dioperasikan akan diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Untuk
memastikan alat berat tersebut dalam keadaan baik.
Alat berat yang beroperasi akan diawasi, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Tidak diperbolehkan memasuki area tempat alat-alat tersebut beroperasi kecuali petugas yang
mengoperasikan alat-alat berat tersebut.
- Mekanik
Mekanik akan segera memperbaiki alat-alat yang digunakan dalam bekerja apabila sudah dilaporkan
kerusakannya.
- Penanggulangan Api
Sekali api menyambar dapat menimbulkan bahaya yang dapat mengancam kehidupan manusia, serta
menghanguskan semua peralatan dan material yang ada.
Sebagian besar api disebabkan oleh kecerobohan dan kelalaian manusia itu sendiri. Untuk menghindari
api, perhatikan hal-hal berikut :
Jangan membawa api ke tempat di mana ada tanda “AWAS API”.
Bila bekerja menggunakan api, berhati-hatilah dalam penggunaannya.
Menjaga agar jangan terjadi tumpahan minyak di lokasi pekerjaan.
Menyediakan pemadam api di tempat-tempat yang diperlukan sesuai dengan jenis alat pemadam api
yang dibutuhkan.
Jangan memindahkan alat pemadam api tanpa persetujuan resmi serta adakan pengecekan alat
pemadam api setiap satu bulan sekali.
- Kecelakaan Kerja
Bila terjadi suatu kecelakaan kerja, baik itu kecil maupun besar, segera laporkan pada mandor/
pelaksana, dan selanjutnya pada petugas keselamatan dan kesehatan kerja guna mendapatkan P3K.
Mandor/ pelaksana akan mengetahui serta melaporkan pada petugas keselamatan dan kesehatan kerja
sebab-sebab terjadinya kecelakaan tersebut, serta waktu dan tempat kejadian, guna penanggulangan
lebih lanjut sesuai prosedur penanganan kecelakaan di lokasi kerja.
- Keamanan
Petugas keamanan wajib melaporkan kegiatan kerja setiap harinya ataupun hal-hal penting lainnya
yang menjadi tanggung jawabnya kepada ketua regu jaga, kemudian ketua regu jaga melaporkan
kepada petugas K-3.
Setiap karyawan wajib melaporkan pada pihak keamanan proyek bila terjadi kehilangan barang proyek,
perkelahian, ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan terganggunya kondisi keamanan di lokasi
proyek. Selanjutnya, petugas keamanan segera melaksanakan investigasi dan mengkoordinasikannya
dengan petugas keselamatan dan kesehatan kerja, serta membuat laporan tertulis pada pimpinan proyek
dan pimpinan perusahaan.
- Sanksi-Sanksi
Bagi pekerja yang tidak mematuhi peraturan-peraturan di atas, pihak Penyedia jasa akan memberikan
surat peringatan, dimana bila juga tidak diindahkan, pimpinan proyek akan mengambil tindakan
dengan tidak mengizinkan yang bersangkutan untuk berada di daerah proyek.

13 Kisdam dan Pemompaan


Penyedia jasa akan membuat kisdam sebelum pekerjaan dimulai.
Penyedia jasa membuat rencana pengeringan pada lokasi pekerjaan sedemikian rupa sehingga lokasi kerja
dapat kering dan bebas dari gangguan air. Sebelum pelaksanaan pengeringan dimulai, terlebih dahulu
rencana pengeringan tersebut mendapat persetujuan dari Direksi.
Penyedia jasa menyediakan tenaga dan peralatan pengeringan berupa pompa-pompa, selang-selang/pipa-
pipa maupun peralatan bantu lain yang diperlukan maupun pembuatan kistdam maupun saluran
kolektor/saluran pembuangan sehingga pengeringan lokasi pekerjaan dapat terlaksana dengan baik.
Bila pekerjaan utama telah selesai dan pekerjaan pengeringan dimaksud sudah tidak diperlukan dan telah
disetujui oleh Direksi maka semua peralatan, fasilitas, konstruksi pengeringan sementara tersebut
dibongkar/dipindahkan, dirapikan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan utama
dan aliran air.

BAB. II PEKERJAAN TANAH


1 Galian tanah biasa menggunakan alat berat termasuk perataan dan perapihan : 0 < L > 30 m
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah biasa adalah meliputi pekerjaan persiapan, penyediaan
peralatan, pengerjaan dan pembuangan hasil galian dengan jarak sekitar lebih dari 30 meter dan sesuai
spesifikasi teknis. Pekerjaan ini dilakukan pada pekerjaan tanah.
a. Material yang digunakan
- Papan dan kayu untuk bouwplank
b. Peralatan yang digunakan
- Peralatan ukur (theodholit dan waterpass).
- Alat bantu seperti : cangkul, sekop, linggis, keranjang dan alat bantu lainnya
c. Urutan Pelaksanaan
- Pemasangan bouwplank pada galian tanah untuk alur saluran.
- Penyiapan peralatan yang akan digunakan.
- Penggalian tanah menggunakan alat berat (excavator standart).
- Perapihan hasil galian dengan menggunakan bulldozer.
d. Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan dimulai penyedia jasa mengadakan pengukuran untuk mendapatkan elevasi
rencana.
- Dipasang profil dan elevasi rencana dasar galian.
- Pekerjaan Galian tanah dikerjakan oleh alat berat (excavator standart) dan menggunakan alat bantu
manual cangkul, linggis, keranjang, sekop dan alat lainnya.
- Bila suatu galian sudah diselesaikan, diratakan dan dirapihkan, Direksi harus diberi tahu sehingga
ia akan melakukan pemeriksaan dengan resmi. Tidak ada galian yang sudah diisi atau ditutup
dengan pasangan sebelum diperiksa oleh Direksi
- Tanah hasil galian dibuang dengan jarak lebih dari 30 m sesuai dengan yang ditunjuk oleh Direksi
Pekerjaan kemudian dilakukan perataan dan perapihan.
- Untuk tempat-tempat terbuka dengan kedalaman yang cukup dalam yang dapat mengakibatkan
bahaya jatuh diberi pagar pengaman.
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah
peralatan yang diperlukan.
- Pelaksanaan galian tanah dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang telah
disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa kemudian diadakan pengukuran mutual check
bersama dan hasilnya dituangkan dalam gambar dan ditandatangani bersama.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah pencegahan,
penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada,
perlu dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Galian Tanah Biasa dengan Alat Berat atau tempat-tempat terbuka lainnya yang
dapat mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat
tersebut dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan
kehilangan, serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.
- Identifikasi bahaya :
Tanah hasil galian mengalami longsor
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Pemasangan Police Line
Program Sumber Daya : Pengadaan Police Line
* Menggunakan metode galian dengan alat berat
Program Sumber Daya : - Penyediaan metode
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Penggunaan Turap
Program Sumber Daya : - Penyediaan bahan turap dan peralatan kerja
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Menyusun instruksi kerja pekerjaan galian alat berat
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan rambu peringatan dan barikade
Program Sumber Daya : Pengadaan rambu dan barikade
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan

2 Galian tanah biasa menggunakan alat berat di buang dengan jarak = 30 < L > 200 m
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah biasa adalah meliputi pekerjaan persiapan, penyediaan
peralatan, pengerjaan dan pembuangan hasil galian dengan jarak sekitar lebih dari 30 hingga 200 meter serta
sesuai spesifikasi teknis.
a. Material yang digunakan
- Papan dan kayu untuk bouwplank
b. Peralatan yang digunakan
- Peralatan ukur (theodholit dan waterpass).
- Alat bantu seperti : cangkul, sekop, linggis, keranjang dan alat bantu lainnya
c. Urutan Pelaksanaan
- Pemasangan bouwplank pada galian tanah untuk alur saluran.
- Penyiapan peralatan yang akan digunakan.
- Penggalian tanah menggunakan alat berat (excavator standart).
- Perapihan hasil galian dengan menggunakan bulldozer.
- Pengangkutan hasil galian dengan menggunakan alat dump truck.
d. Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan dimulai penyedia jasa mengadakan pengukuran untuk mendapatkan elevasi
rencana.
- Dipasang profil dan elevasi rencana dasar galian.
- Pekerjaan Galian tanah dikerjakan oleh alat berat (excavator standart) dan menggunakan alat bantu
manual cangkul, linggis, keranjang, sekop dan alat lainnya.
- Bila suatu galian sudah diselesaikan, diratakan dan dirapihkan, Direksi harus diberi tahu sehingga
ia akan melakukan pemeriksaan dengan resmi. Tidak ada galian yang sudah diisi atau ditutup
dengan pasangan sebelum diperiksa oleh Direksi.
- Tanah hasil galian dibuang dengan jarak lebih dari 30 m hingga 200 meter sesuai dengan yang
ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan kemudian dilakukan perataan dan perapihan.
- Untuk tempat-tempat terbuka dengan kedalaman yang cukup dalam yang dapat mengakibatkan
bahaya jatuh diberi pagar pengaman.
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah
peralatan yang diperlukan.
- Pelaksanaan galian tanah dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang telah
disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa kemudian diadakan pengukuran mutual check
bersama dan hasilnya dituangkan dalam gambar dan ditandatangani bersama.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah pencegahan,
penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)

- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada,
perlu dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Galian Tanah Biasa dengan Alat Berat atau tempat-tempat terbuka lainnya yang
dapat mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat
tersebut dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan
kehilangan, serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.
- Identifikasi bahaya :
Tanah hasil galian mengalami longsor
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Pemasangan Police Line
Program Sumber Daya : Pengadaan Police Line
* Menggunakan metode galian dengan alat berat
Program Sumber Daya : - Penyediaan metode
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Penggunaan Turap
Program Sumber Daya : - Penyediaan bahan turap dan peralatan kerja
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Menyusun instruksi kerja pekerjaan galian alat berat
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan rambu peringatan dan barikade
Program Sumber Daya : Pengadaan rambu dan barikade
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan

3 Galian tanah cadas atau tanah keras dengan alat berat di buang dengan jarak : 30 < L > 200 m
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah cadas adalah meliputi pekerjaan persiapan, penyediaan
peralatan, pengerjaan dan pembuangan hasil galian dengan jarak sekitar lebih dari 30 hingga 200 meter serta
sesuai spesifikasi teknis.
a. Material yang digunakan
- Papan dan kayu untuk bouwplank
b. Peralatan yang digunakan
- Peralatan ukur (theodholit dan waterpass).
- Alat bantu seperti : cangkul, sekop, linggis, keranjang dan alat bantu lainnya
c. Urutan Pelaksanaan
- Pemasangan bouwplank pada galian tanah untuk alur saluran.
- Penyiapan peralatan yang akan digunakan.
- Penggalian tanah menggunakan alat berat (excavator + breaker).
- Perapihan hasil galian dengan menggunakan bulldozer.
- Pengangkutan hasil galian dengan menggunakan alat dump truck.
d. Metode Pelaksanaan
- Sebelum mengadakan kegiatan galian pondasi, Penyedia Jasa diwajibkan menggali sesuai dengan
rencana dan pada galian tersebut agar mencapai elevasi yang telah ditentukan pada Gambar
Rencana.
- Galian tanah dilaksanakan dengan menggunakan alat berat excavator + breaker dan untuk perataan
dan perapiannya menggunakan alat berat bulldozer maupun dengan tenaga manusia (manual).
- Sewaktu pekerjaan dimulai (pekerjaan pasangan) tanah dasar galian supaya bebas dari gangguan air
dan jika terlalu kering maka disiram air secukupnya sesuai petunjuk Konsultan Supervisi dan
- Direksi.
Semua bentuk galian dibuat sedemikian rupa sehingga keamanan pekerjaan dan pekerja dapat
dijamin dari bahaya longsoran.
- Hasil galian yang tidak dipakai untuk bahan timbunan pembuatan tanggul/urugan kembali
dibuang ditempat yang akan ditentukan Konsultan Supervisi dan Direksi, sehingga tidak
mengganggu konstruksi.
- Bila perlu Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah peralatan
yang diperlukan.
- Pelaksanaan Galian tanah dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang telah
disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa.
- Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
- Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama.

- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan m3.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada,
perlu dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Galian Tanah Biasa dengan Alat Berat atau tempat-tempat terbuka lainnya yang
dapat mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat
tersebut dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan
kehilangan, serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.
- Identifikasi bahaya :
Tanah hasil galian mengalami longsor
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Pemasangan Police Line
Program Sumber Daya : Pengadaan Police Line
* Menggunakan metode galian dengan alat berat
Program Sumber Daya : - Penyediaan metode
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Penggunaan Turap
Program Sumber Daya : - Penyediaan bahan turap dan peralatan kerja
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Menyusun instruksi kerja pekerjaan galian alat berat
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan rambu peringatan dan barikade
Program Sumber Daya : Pengadaan rambu dan barikade
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan
4 Urugan tanah kembali dirapikan (manual)
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi urugan tanah kembali dirapikan (manual) adalah meliputi pekerjaan penghamparan,
pemadatan dengan stamper atau alat pemadat lainnya yang telah disetujui Direksi.
Metode Pelaksanaan :
- Bahan yang dipakai untuk urugan adalah menggunakan bahan urugan dari hasil galian yang secara
spesifikasi teknis dapat dipertanggung jawabkan.
- Sebelum urugan tanah di mulai, lahan urugan harus sudah siap, serta harus sudah di bersihkan lokasi
nya dari kotoran bahan – bahan organik / sampah, akar pepohonan, lumpur dan lainya , Sebelum
timbunan tanah dikerjakan, periksa tanah tersebut apabila terdapat gumpalan-gumpalan tanah
sebaiknya dipecah dahulu agar pada saat pengurugan tidak terjadi rongga-rongga yang menyebabkan
terjadinya penurunan, setelah tanah semuanya hancur, kemudian dapat dilakukan untuk urugan. Pada
saat mengurug jangan sampai merusak pasangan yang sudah terpasang.
- Pengurugan dilaksanakan secara lapis perlapis dengan ketebalan hampar sesuai dengan spesifikasi alat
yang digunakan.
- Bila perlu Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah peralatan yang
diperlukan.
- Pelaksanaan urugan tanah kembali dirapikan (manual) dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai
volume yang telah disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa.
- Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
- Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama.
- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan m3.
Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Urugan tanah kembali dirapikan (manual) atau tempat-tempat terbuka lainnya yang
dapat mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat tersebut
dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

5 Urugan tanah kembali dirapikan (alat berat)


Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi Urugan tanah kembali dirapikan (alat berat) adalah meliputi pekerjaan
penghamparan, pemadatan dengan bulldozer yang telah disetujui oleh Direksi.
Metode Pelaksanaan :
- Bahan yang dipakai untuk urugan adalah menggunakan bahan urugan dari hasil galian yang secara
spesifikasi teknis dapat dipertanggung jawabkan.
- Sebelum urugan tanah di mulai, lahan urugan harus sudah siap, serta harus sudah di bersihkan lokasi
nya dari kotoran bahan – bahan organik / sampah, akar pepohonan, lumpur dan lainya , Sebelum
timbunan tanah dikerjakan, periksa tanah tersebut apabila terdapat gumpalan-gumpalan tanah
sebaiknya dipecah dahulu agar pada saat pengurugan tidak terjadi rongga-rongga yang menyebabkan
terjadinya penurunan, setelah tanah semuanya hancur, kemudian dapat dilakukan untuk urugan. Pada
saat mengurug jangan sampai merusak pasangan yang sudah terpasang.
- Pengurugan dilaksanakan secara lapis perlapis dengan ketebalan hampar sesuai dengan spesifikasi alat
yang digunakan.
- Bila perlu Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah peralatan yang
diperlukan.
- Pelaksanaan Urugan tanah kembali dirapikan (alat berat) dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai
volume yang telah disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa.
- Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
- Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama.
- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan m3.
Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Urugan tanah kembali dirapikan (alat berat) atau tempat-tempat terbuka lainnya yang
dapat mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat tersebut
dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

BAB. III PEKERJAAN PASANGAN


1 Pasangan Batu Belah 1 PC : 4 PS
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan Pasangan Batu Belah 1 PC : 4 PS meliputi pasangan batu untuk saluran seperti ditunjukan dalam
gambar atau yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
a. Material yang digunakan
- Batu belah yang dipergunakan untuk pekerjaan pasangan, yaitu batu belah yang keras, tidak rapuh,
tidak keropos, tidak porous (tidak berpori) dan tidak memiliki cacat lainnya atau sesuai dengan
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.
- Besar jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 ton/m3 dengan ukuran batu berkisar
antara diameter 20 - 30 cm atau sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Adukan untuk pasangan harus terdiri dari campuran 4 (empat) bagian volume pasir pasang bersih
dan 1 (satu) bagian volume semen portland.
- Air yang digunakan untuk campuran mortar harus bebas dari kadar garam dan bahan lain yang
dapat ikatan, dan harus mendapat persetujuan Direksi.
b. Peralatan yang digunakan
- Alat pengaduk/molen untuk mengaduk/mencampur bahan seperti pasir, semen dan air
- Alat bantu seperti : Cangkul, Sendok semen, Ember cor dan Alat bantu lainnya
c. Urutan Pelaksanaan
- Pemasangan bouwplank pada galian tanah untuk pondasi
- Penyiapan bahan-bahan yang akan digunakan.
- Pencampuran bahan seperti pasir, semen dan air untuk adukan.
- Pemasangan batu belah sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
d. Metode Pelaksanaan
1. Penyedia jasa bersama direksi pekerjaan akan mengadakan pengukuran bersama serta memasang
patok dan profil pasangan batu sebagai acuan kerja. Berdasarkan pengukuran dibuat profil dari kaso
dan peil rencana pasangan batu.
2. Dasar dari konstruksi pasangan digali dan dipersiapkan seperti yang ditunjukan dalam gambar atau
ditentukan lain oleh Direksi.
3. - Semua batu untuk pasangan sebelum digunakan dicuci dan disemprot dengan air agar
seluruhnya basah dan bersih.
- Adukan dicampur dengan menggunakan mesin pengaduk (Mixer) dalam jumlah yang cukup
untuk segera dapat digunakan dan semua adukan yang tidak digunakan lagi dalam waktu 30
menit setelah air dicampurkan, dibuang.
- Apabila hujan, maka kegiatan-kegiatan pasangan dihentikan. Pasangan yang belum keras
dilindungi dari air hujan.
- Pelaksanaan pasangan batu pada konstruksi dilatasi dan bagian konstruksi lainnya dimana
dituntut bentuk atau keadaan permukaan dan lain-lain yang khusus, menggunakan acuan
(cetakan/mal) yang disetujui oleh Direksi.
4. Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
5. Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah
peralatan yang diperlukan.
6. Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu belah 1pc : 4ps dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai
volume yang telah disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa kemudian diadakan
pengukuran mutual check bersama dan hasilnya dituangkan dalam gambar dan ditandatangani
7. bersama.
Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah pencegahan,
penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.
8. Untuk tempat-tempat terbuka yang dapat mengakibatkan bahaya jatuh diberi pagar pengaman.
Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada,
perlu dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Pasangan Batu Belah 1 PC : 4 PS atau tempat-tempat terbuka lainnya yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat
tersebut dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan
kehilangan, serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.
- Identifikasi bahaya :
a. Tangan lecet terkena/tergores batu
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Menggunakan metode pekerjaan pasangan batu kali
Program Sumber Daya : - Penyediaan metode
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Menyusun instruksi kerja pekerjaan pasangan batu kali
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan rambu peringatan dan barikade
Program Sumber Daya : Pengadaan rambu dan barikade
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan
b. Iritasi Mata Terkena Debu Semen
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Menggunakan APD yang sesuai (kacamata/Safety Eye)
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan
(kacamata/Safety Eye)
* Menggunakan cara kerja yang benar dan peralatan yang baik
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
c. Terkena/tertimpa batu kali
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Menggunakan cara kerja yang benar dan peralatan yang baik
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan papan lantai untuk mencegah jatuhnya material yang tidak perlu
Program Sumber Daya : Pengadaan dan pemasangan papan lantai
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan

2 Plesteran 1 Pc : 3 Psr (tebal = 15 mm)


Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan Plesteran 1 Pc : 3 Psr (tebal = 15 mm) meliputi pasangan plesteran untuk saluran seperti
ditunjukan dalam gambar atau yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

a. Bahan dan Campuran


- Pasir yang dipakai untuk pekerjaan plesteran bersih dari Lumpur, kotoran dan bahan organik yang
akan mengurangi kekuatan adukan.
- Pasir yang dipakai kualitas pasir pasang yang baik.
- Semen yang digunakan sesuai dengan syarat-syarat adukan beton.
- Komposisi campuran untuk plesteran 1 bagian PC : 3 bagian pasir.
b. Peralatan yang digunakan
- Alat bantu seperti : Cangkul, Sendok semen, Ember cor dan Alat bantu lainnya
c. Pelaksanaan
- Permukaan pasangan batu yang akan diplester dibersihkan terlebih dahulu dan disiram dengan air
yang bersih.
- Tebal plesteran 2 - 3 cm dari permukaan batu dengan semen Portland.
- Plesteran harus kelihatan rapi dengan permukaan halus dan rata.
- Pada waktu hujan pekerjaan ditunda, plesteran yang belum keras dilindungi dari air hujan.
- Permukaan pondasi pasangan batu yang akan tertimbun tanah diberaben dengan tebal 1.5 cm.
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah
peralatan yang diperlukan.
- Pelaksanaan Plesteran 1 Pc : 3 Psr (tebal = 15 mm) dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai
volume yang telah disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa kemudian diadakan
pengukuran mutual check bersama dan hasilnya dituangkan dalam gambar dan ditandatangani
bersama.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah pencegahan,
penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada,
perlu dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Plesteran 1 Pc : 3 Psr (tebal = 15 mm) atau tempat-tempat terbuka lainnya yang
dapat mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat
tersebut dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan
kehilangan, serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

3 Siaran 1 pc : 2 ps (muka rata)


Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan Siaran 1 pc : 2 ps (muka rata) meliputi pasangan Siaran untuk saluran seperti ditunjukan dalam
gambar atau yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

a. Bahan dan Campuran


- Pasir yang dipakai untuk pekerjaan siaran bersih dari Lumpur, kotoran dan bahan organik yang
akan mengurangi kekuatan adukan.
- Pasir yang dipakai kualitas pasir pasang yang baik.
- Semen yang digunakan sesuai dengan syarat-syarat adukan beton dengan perbandingan 1 bagian
semen dan 2 bagian pasir.
b. Peralatan yang digunakan
- Alat bantu seperti : Cangkul, Sendok semen, Ember cor dan Alat bantu lainnya
c. Pelaksanaan
- Permukaan siar dilaksanakan pada nat-nat batu muka dikorek sedalam ± 2 cm.
- Campuran siar terdiri dari 1 bagian semen dan 2 bagian pasir.
- Bagian yang akan disiar dibersihkan dahulu dan sebelum penyiaran dimulai terlebih dahulu disiram
dengan air sampai jenuh.
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah
peralatan yang diperlukan.
- Pelaksanaan siaran 1pc : 2ps dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang telah
disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa kemudian diadakan pengukuran mutual check
bersama dan hasilnya dituangkan dalam gambar dan ditandatangani bersama.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah pencegahan,
penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.
Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada,
perlu dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Siaran 1 pc : 2 ps (muka rata) atau tempat-tempat terbuka lainnya yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat
tersebut dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan
kehilangan, serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

4 Pengadaan dan Pemasangan batu bronjong (D. 3mm; L.2.0 m x B.1 m x T. 0.5 m)
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan batu bronjong (D. 3mm; L.2.0 m x B.1 m x T. 0.5 m) meliputi
pekerjaan persiapan, pengadaan bahan, pengangkutan bahan, serta pemasangannya.

Metode Pelaksanaan :
- Sebelum dilaksanakan Pemasangan batu bronjong (D. 3mm; L.2.0 m x B.1 m x T. 0.5 m), kami bersama
direksi pekerjaan akan mengadakan pengukuran bersama serta memasang patok dan profil untuk
Pemasangan Bronjong Pabrikasi . Bahan bronjong yang digunakan bronjong pabrikasi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan. Untuk material batu yang di gunakan berdiameter 20 cm
sampai dengan 30 cm . Batu kecil hanya untuk pengisi bagian rongga.
- Untuk pelaksanaan pemasangan bronjong dilaksanakan dari susunan paling bawah / pondasi bronjong
disusun ke atas sesuai gambar kerja yang telah disetujui.
- Setiap bronjong dihubungkan dengan ikatan kuat dengan bronjong didekatnya.
- Sebelum batu diisikan, bronjong ditegangkan sampai bentuk yang diinginkan.
- Pengisian dimulai dari bagian yang paling bawah, bronjong supaya diletakan dalam keadaan kosong,
diisi dengan batu sampai penuh dan kemudian ditutup dengan cara mengikatnya dengan kawat.
- Saat pengisian batu perlu diperhatikan utamanya untuk semua sisi permukaan dimana batu yang
dipakai adalah batu yang mempunyai permukaan yang rata dan ditopang bagian belakangnya dengan
batu pengisi sesuai dengan dimensi bronjong.
- Pekerjaan dilaksanakan hingga selesai sesuai dengan volume yang direncanakan .
- Untuk tempat-tempat terbuka dengan kedalaman yang cukup dalam yang dapat mengakibatkan bahaya
jatuh diberi pagar pengaman.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Pemasangan batu bronjong (D. 3mm; L.2.0 m x B.1 m x T. 0.5 m) atau tempat-tempat
terbuka lainnya yang dapat mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat tersebut
dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

5 Suling-suling Ø 2" panjang 1 m


Metode Pelaksanaan :
- Bila pasangan batu berfungsi sebagai dinding penahan tanah atau sebagai linning dan secara teknis
memerlukan lubang-lubang drainage, maka lubang-lubang drainage (weep hole) dipasang pada posisi
dan jarak sesuai gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi.
- Bahan pipa drainage dari pipa PVC dengan garis tengah 5 cm dan ujung bagian dalam diberi filter dari
kerikil yang dibalut ijuk dan diikat pada pipa tersebut dan dipasang setiap 4 m2 atau sesuai petunjuk
Konsultan Supervisi dan Direksi.
- Bila perlu Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah peralatan yang
diperlukan.
- Pelaksanaan Pekerjaan Suling-suling Ø 2" panjang 1 m dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai
volume yang telah disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa.
- Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
- Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama.
- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan bh.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Suling-suling Ø 2" panjang 1 m atau tempat-tempat terbuka lainnya yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat tersebut
dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

6 Gravel (Sirtu) dipadatkan dengan baby roller


Metode Pelaksanaan :
- Pekerjaan Gravel (Sirtu) dipadatkan dengan baby roller meliputi penghamparan, pemadatan dengan
alat pemadat yang telah ditentukan oleh Direksi.
- Bahan timbunan sirtu yang telah siap dan memenuhi syarat dapat dihampar dan dipadatkan dengan
alat pemadat mekanik (baby roller) yang disetujui Konsultan Supervisi dan Direksi.
- Ketebalan penghamparan untuk tiap lapis pemadatan 20 cm atau sesuai petunjuk Direksi.
- Setiap akan menghampar lapisan berikutnya permukaan lapisan digaruk dan dibasahi secukupnya agar
diperoleh sambungan yang homogen.
- Bila perlu Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah peralatan yang
diperlukan.
- Pelaksanaan Gravel (Sirtu) dipadatkan dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang telah
disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa.
- Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
- Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama.
- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan m3.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Gravel (Sirtu) dipadatkan dengan baby roller atau tempat-tempat terbuka lainnya yang
dapat mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat tersebut
dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.
BAB. IV PEKERJAAN BETON
1 Beton K125
Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan Beton K.125 akan dilaksanakan pada Lokasi Pekerjaan yang sudah ditentukan oleh Direksi.

a. Bahan
- Semen
Semen yang di pakai dalam pekerjaan ini pada umumnya jenis semen portland dari perusahaan
dalam negeri dan harus memenuhi Standart Negara Indonesia.
- Pasir
Pasir harus bersih dari gumpalan tanah bebas tanah kosong, bahan – bahan organik tanah dan lainya
yang dapat merusak beton serta mempunyai modulus kehalusan butir antara 2 - 3.
- Kerikil / batu pecah,
Kerikil / batu pecah harus memenuhi persyaratan bergradasi dari ukuran nominal yang di
persyaratkan kelas beton yang di kehendaki, serta harus bersih dari gumpalan tanah bebas tanah
kosong, bahan – bahan organik tanah dan lainya yang dapat merusak beton. Bahan Batuan (kerikil)
bergradasi dari ukuran nominal yang dipersyaratkan klas oleh Beton yang dikehendaki.
- Air
Air, Air yang di gunakan adalah air yang bebas dari hidrokarbon dan larutan bubuk dari bahan
organik. Beton akan betul-betul padat, tidak keropos dan tidak terjadi sarang-sarang kerikil serta
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Peraturan Beton Indonesia yang berlaku.
b. Pelaksanaan
- Penyimpanan Material
Cara penyimpanan agregat beton harus diusahkan sedemikan rupa sehingga tidak terjadi pemisahan
bahan (segregation) atau pengotoran bahan dari luar Agregat harus disimpan menurut ukurannya
agar tidak tercampur. Penyimpanan Semen harus rapih sesuai waktu kedatangan sehingga tidak
ada semen yang terlalu lama tersimpan dipenyimpanan. Semen yang sudah menggumpal tidak
boleh dipergunakan. Selanjutnya syarat syarat penyimpanan barang/material harus mengikuti
syarat syarat yang tercantum dalam NI - 3, PBI 1971 pasal 3.9.

- Penakaran Bahan Bahan


Material beton ditakar menurut beratnya kecuali air, semen sesuai berat dari pabrik.

- Peralatan, dipergunakan alat concrete mixer ( Beton Molen ) .


Pengadukan beton dilapangan dengan alat alat yang sesuai sehingga menghasilkan campuran yang
homogen.

- Pengangkutan Beton
Pengangkutan Beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga tidak terjadi pemisahan dan kehilangan bahan bahan (segregasi) seperti air, semen,
atau butir halus. Penggunaan Talang untuk memindahkan adukan harus seijin Direksi.

- Pengecoran
Sebelum pengecoran dimulai semua peralatan, material dan pekerja sudah berada ditempat.
Permukaan sebelah dalam dari acuan sudah dalam keadaan bersih dari kotoran. Seluruh tulangan
sudah mendapat persetujuan Direksi. Pengecoran hanya diperbolehkan siang hari kecuali seijin
Direksi. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melebihi tinggi 1,50 meter.

- Pemadatan beton
Untuk pemadatan beton menggunakan concrete vibrator atau alat bantu lainya .

- Slump test yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal adalah 8± 2 cm
- Memasang rambu-rambu peringatan K-3 ditempat yang telah ditentukan.
- Tenaga kerja diarahkan agar efektif.
- Bila diperlukan Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah
peralatan yang diperlukan.
- Pelaksanaan Beton K-125 akan dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang telah
disepakati antara penyedia jasa dan pengguna jasa kemudian diadakan pengukuran mutual check
bersama dan hasilnya dituangkan dalam gambar dan ditandatangani bersama.
- Bila ditemukan adanya potensi kecelakaan kerja, maka segera dibuat langkah-langkah pencegahan,
penanganan korban jika terjadi kecelakaan dan evakuasi korban.
- Untuk tempat-tempat terbuka yang dapat mengakibatkan bahaya jatuh diberi pagar pengaman.
Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)

- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada,
perlu dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Beton K.125 atau tempat-tempat terbuka lainnya yang dapat mengakibatkan bahaya
jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat
tersebut dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan
kehilangan, serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.
- Identifikasi bahaya :
a. Iritasi Mata Terkena Debu Semen
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Menggunakan metode pekerjaan beton (K-225, K-175, K-100)
Program Sumber Daya : - Penyediaan metode
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Menyusun instruksi kerja pekerjaan beton (K-225, K-175, K-100)
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan rambu peringatan barikade
Program Sumber Daya : Pengadaan rambu dan barikade
* Menggunakan cara kerja yang benar dan peralatan yang baik
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai (kacamata/Safety Eye)
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan
(kacamata/Safety Eye)
b. Tangan lecet terkena/tergores koral
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Menggunakan cara kerja yang benar dan peralatan yang baik
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan
c. Pekerja terkena molen & concrete vibrator = luka berat (harus menggunakan alat2 keamanan
diri/safety dilapangan)
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Operator molen dan concrete vibrator benar - benar ahlinya
Program Sumber Daya : - Penyediaan metode
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Operator harus bekerja secara benar dan hati - hati
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan rambu peringatan Barikade
Program Sumber Daya : Pengadaan rambu dan barikade
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan

2 Beton K.225 ( Ready Mix)


Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan beton readymix K. 225 meliputi : pengadaan material, pengangkutan, serta pengecoran beton,
dimensi maupun lokasi pekerjaan mengacu pada gambar kerja yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan.

Metode Pelaksanaan :
- Untuk material beton yang di gunakan beton readymix dengan mutu beton K. 225 yang sebelumnya
sudah mendapatkan persetujuan dari direksi .
- Pekerjaan beton readymix ini dilaksanakan setelah pekerjaan pembesian dan begisting .
- Sebelum pengecoran dimulai, bekisting akan dibasahi dengan air.
- Setelah itu dilakukan pengecoran Beton K. 225 (readymix) .
- Pengecoran dilaksanakan dengann menuangkan beton kemudian diratakan dengan alat bantu seperti
cangkul, sekop, sendok spesi maupun alat bantu yang lainya, Untuk pemadatan beton menggunakan
alat concrete viberator / alat bantu lainya. Pengecoran beton akan dilanjutkan sampai dengan
sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau pekerjaan selesai.
- Sehari setelah pengecoran, beton akan selalu dirawat dengan cara pembasahan secara rutin sampai
beton betul-betul keras serta mencapai umur beton yang disyaratkan.
- Untuk mencegah retak-retak pada beton yang sudah dicorkan, maka sehari setelah pengecoran akan
selalu dirawat dengan pembasahan secara rutin sampai beton betul-betul keras dan mencapai umur
beton yang disyaratkan.
- Pekerjaan Beton K.225 ( Ready Mix) dilaksanakan hingga selesai sesuai dengan volume yang
direncanakan .
- Untuk tempat-tempat terbuka dengan kedalaman yang cukup dalam yang dapat mengakibatkan bahaya
jatuh diberi pagar pengaman.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada,
perlu dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan beton readymix K. 225 atau tempat-tempat terbuka lainnya yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat
tersebut dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan
kehilangan, serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

3 Memasang dan membongkar begisting


Metode Pelaksanaan :
- Bahan menggunakan multiplek, plywood atau baja dan kayu kaso yang bebas dari cacat.
- Sebelum digunakan permukaan bekisting terlebih dahulu diberi minyak.
- Papan bekisting yang akan dipakai betul-betul kuat terhadap cuaca, lurus, tidak melengkung, tidak
- Semua kayu dan balok penyangga sementara dirancang dan dibangun untuk keperluan ketegangan dan
untuk menyangga beban tanpa penurunan yang berarti atau perubahan bentuk.
- Semua sambungan bekisting ditutup rapat dan dipastikan tidak bocor jika dilaksanakan pengecoran.
- Setelah dicek dan disetujui oleh Direksi, dilanjutkan Pengecoran.
- Semua bahan bekisting yang sudah terpakai, jika akan dipakai lagi terlebih dahulu dibersihkan dan
dijamin akurasinya.
- Pembongkaran bekisting setelah beton berumur 28 hari.
- Bila perlu Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah peralatan yang
diperlukan.
- Pelaksanaan Bekissting dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang telah disepakati
antara penyedia jasa dan pengguna jasa.
- Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
- Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama.
- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan m2.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan memasang dan membongkar begisting atau tempat-tempat terbuka lainnya yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat tersebut
dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

4 Pengadaan dan Pemasangan besi tulangan


Metode Pelaksanaan :
- Pemotongan, pembengkokan dan penyambungan batang tulangan dilakukan menurut persyaratan dan
gambar yang telah disetujui Konsultan Supervisi dan Direksi. Batang tulangan pasti terikat kuat dengan
kawat bendrat dan dipasang secara akurat, dijamin posisinya tidak akan berubah selama pengecoran.
Besi tulangan tidak boleh menempel pada begesting atau pada lantai dasar, untuk itu diberi beton
dekking yang cukup dan diikatkan dengan kuat pada besi tulangan tersebut. Mutu dari beton dekking
sesuai dengan beton yang akan dicorkan tersebut dan tidak boleh retak-retak.
- Bila perlu Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah peralatan yang
diperlukan.
- Pelaksanaan Penulangan dilakukan sampai selesai dalam arti mencapai volume yang telah disepakati
antara penyedia jasa dan pengguna jasa.
- Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
- Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama.
- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan kg.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan pemasangan besi tulangan atau tempat-tempat terbuka lainnya yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat tersebut
dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

5 Water Stop
Lingkup Pekerjaan :
Yang dimaksud pekerjaan Water Stop ini meliputi pekerjaan persiapan, pengadaan bahan, pengangkutan
bahan, serta pemasangannya .
Metode Pelaksanaan :
- Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum pengecoran beton.
- Penyedia Jasa akan menyediakan dan memasang waterstop dalam bentuk ukuran tertentu pada lokasi
seperti yang diberikan pada gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan. Untuk penempatan waterstop
yang tepat dan mendapatkan as waterstop sesuai gambar, Penyedia Jasa akan memasangnya dengan
hati-hati dan tepat berikut menyambungnya.
- Bila perlu Penyedia Jasa bisa menambah jam kerja serta group tenaga kerja dan jumlah peralatan yang
diperlukan.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Water Stop atau tempat-tempat terbuka lainnya yang dapat mengakibatkan bahaya
jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat tersebut
dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

6 Pengadaan dan Pemasangan hand rail galvanis Ø 3"


Metode Pelaksanaan :
- Bahan hand rail galvanis Ø 3" sesuai spesifikasi atau yang disetujui konsultan supervisi dan direksi
pekerjaan
- Pemasangan dan ukuran sesuai dengan gambar rencana.
- Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
- Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama.
- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan m.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Pemasangan hand rail galvanis Ø 3" atau tempat-tempat terbuka lainnya yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat tersebut
dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

BAB. V PEKERJAAN PINTU


A. Pintu b=4,00 , h=2.25 (Pintu Penguras)
B. Pintu b=4,00 , h=2.20 (Pintu Intake)
1 Pengadaan dan pemasangan daun pintu, Guide Frame, Alat angkat type 2 drat stang di operasikan secara
elektrik dan manual beserta accesoriesnya
Lingkup Pekerjaan :
Yang dimaksud pekerjaan ini meliputi pekerjaan persiapan, pengadaan bahan, pengangkutan bahan, serta
pemasangannya pada Saluran Penguras dan saluran induk.
Metode Pelaksanaan :
- Dengan mengacu gambar rencana lengkap dengan detailnya di mintakan persetujuan Konsultan
Supervisi dan Direksi.
- Untuk Pembuatan Pintu air dilakukan di bengkel konstruksi khusus yang berpengalaman dalam
membuat pintu .
- Pada proses pelaksanaan pembuatan pintu dilakukan pengawasan baik oleh Penyedia Jasa maupun
Konsultan Supervisi dan Direksi .
- Setelah pintu sudah jadi dilakukan pemeriksaan bersama-sama oleh penyedia jasa, Konsultan Supervisi
dan Direksi.
- Setelah itu pemasangan pintu dilaksanakan, setelah pintu terpasang akan diadakan pengujian
operasional pintu, sampai pintu bisa beroperasional dengan sempurna.
- Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
- Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama.
- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan Unit.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan pemasangan daun pintu, Guide Frame, Alat angkat type 2 drat stang di operasikan
secara elektrik dan manual beserta accesoriesnya atau tempat-tempat terbuka lainnya yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat tersebut
dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.
- Identifikasi bahaya :
a. Tertimpa pasangan pintu
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Menggunakan metode pekerjaan pintu air
Program Sumber Daya : - Penyediaan metode
- SDM yang diperlukan dan kualifikasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
* Menyusun instruksi kerja pekerjaan pintu air
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Menggunakan rambu peringatan barikade
Program Sumber Daya : Pengadaan rambu dan barikade
* Menggunakan cara kerja yang benar dan peralatan yang baik
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan
b. Tertimpa pembesian dan pengecoran beton
- Sasaran K3 Proyek
* Nihil kecelakaan fatal
- Pengendalian Resiko K3 :
* Menggunakan cara kerja yang benar dan dan peralatan yang baik
Program Sumber Daya : - SDM menyusun instruksi kerja
- Sosialisasi instruksi kerja
* Melakukan pelatihan kepada pekerja
Program Sumber Daya : - Instruktur
- Materi/Modul
* Penggunaan APD yang sesuai
Program Sumber Daya : Pengadaan APD yang diperlukan

C. Pekerjaan Panel termasuk Kabel Feeder dan accesoriesnya


1 Pengadaan dan Pemasangan Panel distribusi
2 Pengadaan dan Pemasangan Panel operasi pintu intake
3 Pengadaan dan Pemasangan Panel operasi pintu penguras
4 Pengadaan dan Pemasangan Instalasi Kabel Feeder dan accesoriesnya

Metode Pelaksanaan :
- Sebelum panel dipasang, agar terlebih dahulu diperiksa kondisi pondasi dari panel tersebut. Jika kondisi
pondasi panel sudah dalam keadaan kering dan baik, maka pemasangan panel dimulai, posisi panel
harus dalam keadaan lurus dan rata.
- Sebelum kabel power dari panel dihubungkan pada terminal-terminal equipment, disyaratkan
untuk dilakukan pengujian terlebih dahulu secara independen. Gunanya untuk mengetahui apakah
sambungan kabel maupun indicator yang dipasang bisa berfungsi. Ujung-ujung setiap kabel yang akan
dihubungkan pada terminal diberikan gelang tanda dengan nomor sesuai dengan peruntukkannya,
gunanya untuk memudahkan dikemudian hari jika diadakan perbaikan atau penggantian dalam masa
perbaikan.

- Sebelum melakukan penyambungan kabel-kabel pada Panel Kontrol, disyaratkan untuk memeriksa
jalur-jalur yang akan disambung, mengingat telah banyak jaringan kabel eksisting agar tidak terganggu
fungsinya. Setelah penyambungan kabel pada panel kontrol terpusat selesai harus dilakukan
pengujiansecara independen untuk mengetahui apakah telah berfungsi dengan baik. Setelah hasil
pengecekan di atas maka diijinkan untuk dilanjutkan penyambungannya pada terminal atau equipment
sesuai fungsinya.

- Pemasangan/perbaikan kabel harus dalam kondisi rapi sejajar, yang dilengkapi dengan gelang-gelang
notasi kabel, pada tiap-tiap terminal dan pada jarak setiap 3 meter pada setiap belokan.
- Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
- Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama.
- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan set.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan atau tempat-tempat terbuka lainnya yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat tersebut
dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

BAB. VI PEKERJAAN GENZET


1 Pengadaan dan Pemasangan Mesin Genzet 30 KVA
Metode Pelaksanaan :
- Pengadaan Mesin Genzet sesuai spesifikasi atau yang disetujui konsultan supervisi dan direksi pekerjaan
- Pemasangan dan ukuran sesuai dengan gambar rencana.
- Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.
- Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani bersama.
- Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, diperhitungkan
dalam satuan bh.

Perencanaan K3
- Setiap kali pekerjaan akan dimulai, akan dilakukan absensi, pemeriksaan kelengkapan APD, dan
diberikan briefing tentang keselamatan kerja dimasing-masing jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Setelah selesai bekerja, pekerja wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada mandor / pengawas
sebelum meninggalkan lokasi pekerjaan masing-masing.
- Semua pekerja harus memakai APD ( alat pelindung diri : helmet, sarung tangan, sepatu safety, dll)
- Setiap mandor / pengawas diwajibkan untuk mengontrol area dimana para pekerjanya berada, perlu
dipastikan area tersebut sudah aman sebelum pekerjaan dimulai.
- Setiap pekerjaan Pemasangan Mesin Genzet 30 KVA atau tempat-tempat terbuka lainnya yang dapat
mengakibatkan bahaya jatuh harus diberi pagar pengaman.
- Untuk alat yang akan dioperasikan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pastikan alat tersebut
dalam keadaan baik.
- Setiap pekerja harus menjaga alat-alat yang digunakan dalam bekerja dari kerusakan dan kehilangan,
serta bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat tersebut.
- Menggunakan alat dalam suatu pekerjaan sesuai dengan kebutuhannya.
- Pemasangan rambu-rambu K-3 ditempat - tempat yang telah ditentukan.

BAB. VII PEMBANGUNAN RUMAH GENZET


1 Pembangunan rumah Genzet 41.25 m2 dengan pintu besi lengkap dengan paving block dan pagar BRC
Lingkup Pekerjaan :
Untuk Pembangunan rumah Genzet 41.25 m2 dengan pintu besi lengkap dengan paving block dan pagar
BRC ini terdiri dari beberapa sub pekerjaan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Sub
pekerjaan ini antara lain :
a. Galian pondasi i. Acian
b. Pembesian j. Lantai Beton K175
c. Pondasi Cakar ayam K175 k. Ring Beton K175
d. Pondasi batu kali l. Atap Asbes Gelombang
e. Slof Beton K175 m. Pengecetan
f. Kolom Beton K175 n. Pintu Plat besi
g. Dinding Bata o. Paving Block
h. Plesteran p. Pagar Brc

BAB. VIII Pekerjaan Finishing Dan Demobilisasi


1 Pembersihan dan Penyempurnaan
Setelah pekerjaan pokok selesai dan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan telah dibuat kami akan
membongkar seluruh pekerjaan-pekerjaan sementara dan mengembalikan seperti keadaan semula termasuk
jalan-jalan masuk, serta membongkar seluruh fasilitas sementara dan dipindahkan sesuai petunjuk Direksi.
Di samping itu kami juga akan membersihkan tempat kerja dari rumput dan pepohonan serta
perapian/perataan permukaan tanah yang tidak rata.

2 Demobilisasi
Demobilisasi akan kami laksanakan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai seluruhnya dan atas persetujuan
Direksi.

BAB. IX Pekerjaan Pemeliharaan


Pasca Pelaksanaan Pekerjaan, kami sebagai Penyedia Jasa berkewajiban untuk memelihara pekerjaan tersebut
diatas, selama masa pemeliharaan berjalan, sehingga pada saat PHO sampai dengan penyerahan hasil akhir
pekerjaan kondisi bangunan / hasil pekerjaan tetap seperti semula pada saat dilakukan serah terima pekerjaan
selesai yang pertama.
Dalam rangka waktu pemeliharaan pekerjaan kami akan
menyiapkan :
- Menyediakan personil untuk melaksanakan pemeliharaan sesuai waktu yang ada di dalam kontrak.
- Memantau secara periodik sesuai kesepakatan antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
- Membuat Berita Acara hasil peninjauan bersama dan membuat laporan secara periodik.
- Membuat dokumentasi hasil peninjauan / inspeksi.
- Dalam hal terjadi kerusakan, Penyedia Jasa akan segera melakukan perbaikan dan diabadikan dengan foto
dokumentasi meliputi : letak kerusakan, masa perbaikan dan setelah selesai perbaikan serta disusun
sedemikian rupa sebagai lampiran laporan periodik. Serta segala biaya yang timbul pada masa pemeliharaan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

Semarang, 10 Februari 2017


PT. CIPTA MULTI SARANA

Dede Maman Abdurrahman


Direktur Utama
DIAGRAM ALIR PEKERJAAN PELAKSANAAN

M U LAI

Mengajukan izin

Tidak
CHEK
Ya

Bouwplank

Tidak
CHEK
Ya

PEMBANGUNAN
PEKERJAAN TANAH PEKERJAAN PASANGAN PEKERJAAN BETON RUMAH GENZET PEKERJAAN PINTU

Galian tanah biasa Pembangunan rumah Genzet


Beton K-125
menggunakan alat berat Suling-suling 41.25 m2 dengan pintu besi
termasuk perataan dan Pasangan Batu lengkap dengan paving block
Ø 11/2" panjang
perapihan : 0 < L > 30 m Belah 1PC : 4PS dan pagar BRC
60 cm Tidak
Pintu b=4,00 , Pintu b=4,00 ,
Tidak CHEK Tidak h=2.25 h=2.20
Tidak Tidak (Pintu Penguras) (Pintu Intake)
CHEK CHEK
Ya
Ya CHEK Ya

Galian tanah biasa Tidak


menggunakan alat berat di Memasang dan Pengadaan dan Pengadaan dan Pemasangan
buang dengan jarak = 30 < L > Ya membongkar Pemasangan besi Mesin Genzet 30 KVA CHEK
200 m begisting tulangan
Ya
Tidak Tidak
Pekerjaan Panel termasuk Kabel Feeder dan
CHEK Tidak Tidak CHEK accesoriesnya) :
1. Pengadaan dan Pemasangan Panel distribusi
Ya Plesteran
Siaran CHEK 2. Pengadaan dan Pemasangan Panel Operasi pintu intake
1 Pc : 3 Psr
1 pc : 2 ps 3. Pengadaan dan Pemasangan Panel Operasi Pintu Penguras
(tebal = 15 mm) Ya 4. Pengadaan dan Pemasangan Kabel Feeder dan accesoriesnya
Galian tanah cadas atau tanah
keras dengan alat berat di Tidak
buang dengan jarak : 30 < L > Tidak Water Stop
Tidak
200 m
CHEK CHEK
Tidak Tidak
CHEK Ya
CHEK Ya Ya
Ya Pengadaan dan Ya
Pemasangan batu
Urugan tanah Urugan tanah bronjong( D. 3mm; L.2.0
m x B.1 m x T. 0.5 m) Beton K225(Ready mix)
kembali dirapikan kembali dirapikan
(manual) (alat berat) Tidak
Tidak
Tidak Tidak CHEK CHEK
CHEK Ya
Ya
Gravel (Sirtu)
dipadatkan dengan baby Pengadaan dan Pemasangan
roller hand rail galvanis Ø 3"
Ya
Tidak Tidak
CHEK CHEK

Ya Ya

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai