SPESIFIKASI TEKNIK
REMEDIAL DAN PENATAAN KAWASAN
BENDUNGAN MALAHAYU
TA. 2021
DAFTAR ISI
Bab IX Pengerukan
9.1 Alat Pengeruk ....................................................................................................... 44
9.2 Alat Pengangkutan dan Penghamparan ............................................................. 44
9.3 Acuan Teknis Pelaksanaan Pengerukan ............................................................ 45
9.4 Pengukuran dan Pembayaran............................................................................... 45
BAB I
PERSIAPAN KERJA
1.1. Umum
Yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan pada remedial dan penataan Kawasan
Bendungan Malahayu di Kabupaten Brebes ini diartikan sebagai berikut :
- Pengadaan, pemindahan dan penyetelan alat-alat berat kontraktor berikut
demobilisasinya;
- Pengadaan, pembuatan dan pemeliharaan mess Kontraktor, kantor dan fasilitas
konstruksi di lapangan;
- Pengukuran memanjang, melintang untuk rencana jalan, trase saluran atau pipa dll,
untuk pembuatan gambar kerja dan MC.0;
- Pengukuran memanjang, melintang dan situasi untuk rencana bendungan, bangunan
pelimpah, borrow area dll, untuk pembuatan gambar kerja dan MC.0;
- Pengadaan peralatan laboratorium dan komunikasi;
- Pengadaan dan pemeliharaan serta pembongkaran base-camp kontraktor selama
dan setelah pelaksanaan;
- Pengadaan, pemeliharaan dan pengoperasian untuk pertolongan pertama pada
kecelakaan dan kesehatan;
- Pengadaan, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas air bersih untuk base-camp
kontraktor;
- Pembuatan laporan bulanan dan dokumentasi;
- Pembuatan, pemeliharaan dan pembongkaran jalan sementara selama
pelaksanaan;
- Pembuatan dan pemasangan papan nama proyek;
- Pengadaan dan pemindahan personel; dan
- Dan biaya pengamanan proyek selama masa pelaksanaan.
Semua biaya untuk melaksanakan pekerjaan persiapan terhadap pengadaan mess,
kantor, fasilitas konstruksi di lapangan, pengadaan peralatan laboratorium dan
komunikasi, pengadaan dan pembongkaran base-camp, pengadaan dan
pengoperasian pertolongan pertama pada kecelakaan dan kesehatan, pengadaan dan
pengoperasian fasilitas air bersih, pembuatan laporan bulanan dan dokumentasi,
pengadaan dan pembuatan jalan sementara selama masa pelaksanaan, pengadaan
dan pemindahan personil, kecuali mobilisasi dan demobilisasi alat-alat berat, pekerjaan
pengukuran untuk pembuatan gambar kerja dan MC.0, sewa tanah dan ganti rugi untuk
penebangan pohon dan fasilitas sementara selama masa pelaksanaan, pembuatan
papan nama proyek dan biaya pengamanan proyek selama masa pelaksanaan harus
sudah termasuk dalam biaya umum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
1.8.4. Asuransi
1. Material Khusus
Bila diperlukan dalam pengadaan barang/ material yang mempunyai resiko
tinggi dalam pengirimannya seperti mesin genset, pompa air atau lainnya
yang harus didatangkan dari luar negeri, maka pihak Supplier diharuskan
mengasuransikan barangnya sampai barang tersebut tiba dilokasi. Asuransi
diperlukan untuk mempermudah dalam mengontrol dari proses packaging,
shipping, pengiriman ke lokasi, serta menjamin penggantian bila barang
tersebut terjadi kerusakan ataupun kehilangan.
Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan pengadaan barang sesuai
jadwal yang ditetapkandalam berkoord dan asuransi harus ditunjukkan
kepada
- Kebakaran
- Peledakan
- Pencurian termasuk pencurian dengan kekerasan
- Kerusakan/ kerugian karena kesalahan/ kelalaian Kontraktor
- Tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
1.8.5. Pengiriman
Pengiriman barang/ material ke lokasi pekerjaan atau ke tempat penyimpanan
dapat dilakukan oleh pihak pemasok ataupun dilakukan sendiri oleh bagian
pengadaan sesuai dengan perjanjian yang ada.
Dikarenakan pengiriman barang/ material sangat berpengaruh pada mutu dan
waktu persediaan material, oleh karena itu pihak Penyedia Jasa Konstruksi harus
melakukan kontrol terhadap proses pengiriman material, dan dipastikan
pengiriman harus sesuai jadwal. Pihak pemasok juga harus memberi penjelasan
terhadap metode dan alat yang digunakan dalam proses pengiriman sehingga
nantinya tidak mengurangi mutu material yang diangkutnya.
1.8.6. Pemeriksaan
Pihak Penyedia Jasa Konstruksi bersama Direksi Pekerjaan harus melakukan
pemeriksaan terhadap material yang datang. Pemeriksaan dilakukan secara teliti
dengan disertai dengan mengisi form pemeriksaan apakah barang/ material
sesuai dengan yang dibeli, termasuk kualitas sesuai spesifikasi yang disepakati,
jumlah material dan kondisinya.
Bila barang/ material yang datang telah sesuai dengan persyaratan pemeriksaan,
maka tahap selanjutnya barang tersebut diterima dan dilakukan proses
pembayaran dan penyimpanan. Dan apabila barang/ material tidak lolos tahap
pemeriksaan seperti perbedaan spesifikasi, terjadi kerusakan akibat pengiriman,
maka pihak pemasok diharuskan untuk mengganti dengan kurun waktu yang
disepakati sebelumnya.
1.8.7. Pembayaran
Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat skema perencanaan pengadaan dan
pembayaran yang detail terhadap pembelian barang/ material. Perencanaan
biaya pengadaan barang/ material terdiri atas biaya pembelian, biaya pengiriman
dan bila ada berupa biaya penyimpanan.
1.8.8. Penyimpanan
Penyimpanan barang/ material oleh Penyedia Jasa Konstruksi harus dijaga dan
dilakukan dengan cara yang benar sebelum digunakan untuk mencegah
terjadinya kehilangan dan kerusakan yang dapat menyebabkan material tidak
dapat digunakan.
Prosedur penyimpanan setiap jenis material harus ditetapkan dengan jelas,
mengikuti petunjuk dan ketentuan yang diberikan oleh masing-masing suplayer.
Seperti bila menggunakan saluran U-Dttch maka maksimum penumpukan
adalah 3 lapis atau setinggi jangkauan alat handling mana yang terlebih dulu
membatasi dan posisi peletakan harus berjejer dan posisi telungkup.
Keamanan selama proses penyimpanan barang/ material dan kesiapan yang
meliputi kesiapan untuk menerima material dan meyerahkannya kebagian
pelaksanaan pekerjaan merupakan hal yang penting.
Penyerahan barang/ material untuk pelaksanaan konstruksi harus selalu dicatat
dan dilakukan pada waktu yang tepat sehingga pekerjaan tidak tertunda, perlu
kehati-hatian dalam tahap pengangkutan suatu barang/ material dari tempat
penyimpanan ke lokasi kerja sehingga dapat terhindar dari kerusakan sehingga
dapat mengganggu jalannya pekerjaan.
BAB II
GALIAN DAN TIMBUNAN KEMBALI
(BACKFILL)
2.1. Umum
Istilah galian dan backfill dalam spesifikasi ini dipakai pada semua pekerjaan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan berikut :
- Clearing, grubbing dan stripping;
- Galian terbuka termasuk parit-parit;
- Backfill dan lantai kerja;
- Pembuangan dan penggunaan material;
- Galian-galian lain sesuai instruksi Direksi.
Suatu rencana kerja khusus tentang bagaimana Kontraktor akan melaksanakan galian
dan backfill untuk tiap-tiap bagian pekerjaan yang sifatnya khusus harus diajukan
kepada Direksi untuk persetujuannya paling lambat 7 hari sebelum pekerjaan yang
dimaksud dimulai.
Kontraktor harus membuang hasil galian yang tidak terpakai pada tempat-tempat yang
ditunjukkan dalam Gambar-gambar atau sesuai arahan Direksi.
tidak ada lagi api yang menyala/ membara harus ditanam dan diurug kembali secara
rapi. Kontraktor wajib menanggung segala resiko yang diakibatkan oleh kesalahan
pelaksanaan pembakaran.
2.2.2. Stripping
Kontraktor harus melakukan stripping (pengupasan) topsoil ditempat-tempat yang akan
ditimbun atau di-backfill dan dilokasi borrow area. Topsoil adalah lapisan atas tanah
yang biasanya mengandung humus, material organik, akar rumput, tuff dan sejenisnya.
Kedalaman stripping yang diukur vertikal minimal 30 cm atau seperti petunjuk dari
Direksi.
yang tidak layak untuk bahan timbunan harus dibuang ke tempat pembuangan (spoil
bank) yang telah ditentukan. Kontraktor wajib meratakan dan merapikan spoil bank.
Biaya meratakan dan merapikan spoil bank sudah termasuk di dalam harga pekerjaan
galian terbuka.
Keamanan kemiringan lereng galian open-cut pada lapisan tanah harus dijaga oleh
Kontraktor. Sebuah berm minimal selebar 3.00 meter harus dibuat pada setiap
ketinggian galian 10 meter atau seperti petunjuk Direksi.
Pada setiap pekerjaan penggalian, Kontraktor wajib mengendalikan dan menguras air
agar tempat penggalian tetap kering untuk mengantisipasi keruntuhan formasi galian
akibat air.
Penentuan jenis tanah galian akan ditentukan sesuai dengan kenyataan di lapangan
dan dibuat berita acara yang ditandatangani oleh Direksi, Konsultan dan pihak
Kontraktor.
Harga satuan ini harus sudah termasuk biaya tenaga kerja, alat, dan material yang
diperlukan untuk perkerjaan galian open-cut termasuk penimbunan kembali (backfill)
dari sisa lubang hasil kegiatan penggalian sebelumnya, pencegahan kelongsoran,
pengendalian erosi dan pekerjaan lain sampai pelaksanaan konstruksi yang digali
selesai.
Harga satuan ini juga harus sudah termasuk semua biaya untuk memindahkan material
galian ke tempat lain yang dituju seperti ke stockpile, ke spoil bank (tempat
pembuangan), hauling langsung ke lokasi konstruksi permanen atau ke lokasi lain yang
ditunjuk Direksi Pekerjaan.
BAB III
PEMBETONAN
3.1. Umum
Pekerjaan beton dalam pekerjaan ini yang utama adalah pembuatan pondasi untuk
tiang lampu penerangan, pembayaran pekerjaan beton dihitung dalam satuan meter
kubik beton terpasang sesuai dengan gambar dan mutunya, sedangkan besi/ baja
tulangan dihitung dalam satuan kilogram.
Kontraktor harus mengajukan proposal kepada Direksi untuk persetujuan yang berisi
penjelasan secara detail tentang alat untuk memproduksi bahan beton seperti pasir,
gravel dan bahan lain seperti semen, alat untuk memproduksi beton seperti molen,
winget, screening plant, alat angkut, cara penanganan, memroses, mengangkut,
menuang, menangani pasca pengecoran, pengendalian mutu, penyediaan air dan
kalibrasi peralatan. Kontraktor harus melengkapi proposal tersebut dengan bagan alir
(flow chart), gambar dan penjelasan tertulis secara detail.
Peralatan yang akan digunakan harus diuji coba terlebih dahulu dan hasilnya harus
memuaskan Direksi sebelum digunakan.
Jika alat yang dipakai ditolak oleh Direksi karena tidak sesuai dengan spesifikasi teknik
maka Kontraktor harus mengganti alat tersebut atas biaya Kontraktor.
3.2. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan harus Semen Portland dari perusahaan yang
disetujui Direksi dan secara umum memenuhi SNI 15-2049-2004 atau ASTM C150 atau
standar lain yang diakui oleh Pemerintah Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada tiap pesanan atau lainnya yang
diperintahkan oleh Direksi. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan
khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
Kontaktor harus menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari
pabrik yang dapat diusulkan kepada Direksi untuk dites. Semen lain yang menurut
pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan Kontraktor
harus memindahkan ke luar daerah pekerjaan.
Sebelum pemesanan semen, Kontraktor harus mengajukan proposal kepada Direksi
berisi informasi detail mengenai semen yang akan dibeli. Semen yang dikirim ke lokasi
proyek harus disertai sertifikat mutu dan hasil pengujian dari pabrik yang memproduksi
semen tersebut. Sertifikat tersebut harus diserahkan kepada Direksi.
Kontraktor harus menyediakan gudang penyimpanan semen yang memadai, dapat
melindungi semen dari hujan dan penyerapan air oleh semen. Jika semen dikemas
dalam zak, maka zak berisi semen harus diletakkan minimal 30 centimeter diatas lantai
gudang dan tumpukan zak semen dibatasi hingga maksimal 10 zak.
Sistem penyimpanan harus diatur agar semen yang masuk dulu harus dipakai terlebih
dahulu. Lama penyimpanan semen dalam gudang maksimum 90 hari atau sesuai
petunjuk Direksi.
Kontraktor harus menjamin kesediaan semen dalam gudang selalu ada untuk setiap
pekerjaan yang membutuhkan semen.
Direksi berhak untuk mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap berat semen
dalam tiap zak. Jika ditemukan berat semen dalam zak tidak sesuai dengan yang tertera
dalam pembungkus semen, maka kontraktor harus mengganti semen yang ada
digudang dengan semen baru.
3.3. Air
Kontraktor harus menyediakan air bersih untuk kesinambungan seluruh pekerjaan
terutama untuk pekerjaan beton, mortar, dan pencucian agregat. Air tersebut harus
bebas dari bahan organik, alkali, garam, asam, lumpur, dan bahan lain yang mempunyai
sifat merusak.
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan beton harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi SNI 03-6817-2002 serta pada waktu
pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam jumlah
berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen yang melebihi dari 30
menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20 % apabila dites
sesuai Standar AASHTO T26.
- Mencegah tercapainya kekuatan kubus percobaan yang ditentukan dalam 28 hari
untuk beton kelas tertentu.
- Menghasilkan perubahan warna atau kembang garam di atas permukaan semen
yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi alkali bahan batuan.
3.4. Agregat
Material yang digunakan untuk memproduksi agregat baik berupa agregat halus berupa
pasir atau agregat kasar berupa kerikil (gravel) berasal dari Sungai Serayu atau tempat
lain yang disetujui Direksi.
Kontraktor harus melakukan serangkaian pengujian terlebih dahulu dan laporan semua
hasil pengujian diserahkan kepada Direksi sebelum material dari sungai atau tempat
lain yang disetujui, digunakan untuk memproduksi agregat.
Bahan agregat untuk beton dan adukan harus memenuhi SNI 03-2417-1991 tentang
Metode Pengujian Keausan Agregat dengan Mesin Abarasi Los Angeles serta pasal 11
dan 12 dari NI- 3 PUBI (Persyaratan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia) atau
ASTM C33.
Fineness modulus (FM) agregat halus harus antara 2,5 dan 3,3 tidak boleh mengandung
material lumpur (clay lumps) lebih dari 1 (satu) %, dan kehilangan berat pada test
sodium sulfate soundness (5 cycles) tidak boleh melebihi 10%.
Spesifikasi agregat halus diatas masih mungkin dirubah atas kehendak dan persetujuan
Direksi dengan pertimbangan kondisi material di lapangan namun tidak ada tambahan
biaya atau kompensasi yang diberikan kepada Kontraktor karena perubahan tersebut.
100 100
80 100-90
60 70-45
50 - 100
40 15-0 100-90
30 - -
25 - 55-20 100
20 5-0 15-0 100-90
15 - -
10 5-0 55-20
5 10-0
2.5 5-0
0.088 < 1.5 < 1.5 < 1.5
Agregat kasar tidak boleh mengandung material lumpur (clay lumps) lebih dari 0,25 %,
kehilangan berat pada test sodium sulfate soundness (5 cycles) tidak boleh melebihi
12%, kehilangan berat tidak boleh melebihi 10% pada test Los Angeles Abration 100
putaran, dan kehilangan berat tidak boleh melebihi 40% pada test Los Angeles Abration
500 putaran.
Bentuk agregat kasar tidak boleh terlalu pipih dan terlalu lonjong. Ukuran panjang
butiran tidak boleh melebihi 3 kali ukuran tebal atau lebarnya.
Spesifikasi agregat kasar diatas masih mungkin dirubah atas kehendak dan persetujuan
Direksi dengan pertimbangan kondisi material di lapangan namun tidak ada tambahan
biaya atau kompensasi yang diberikan kepada Kontraktor karena perubahan tersebut.
Kontraktor harus membuat percobaan dari contoh material sesuai dengan permintaan
Direksi secara rutin dan dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta mengirimkan
kepada Direksi setiap copy laporan tes.
Secara umum bila tidak ada permintaan lain dari Direksi besar butir agregat kasar yang
digunakan mempunyai ukuran 20 sampai dengan 40 mm.
3.6. Tulangan
Baja tulangan untuk beton harus batang baja yang bulat seperti yang ditunjukkan dalam
gambar dan memenuhi SNI 2052-2017 Baja Tulangan Beton atau ASTM A615 atau
Tulangan pabrik sesuai dengan ASTM A185 seperti ditunjukkan dalam gambar kerja.
Kontraktor harus menentukan sendiri dari penjelasan yang diberikan dalam gambar-
gambar dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam
pekerjaan. Kebutuhan baja tulangan harus dituang dalam bentuk daftar tulangan (bar-
list) sesuai dengan bangunan masing-masing. Demikian juga daftar bengkokan yang
mungkin diberikan oleh Direksi kepada Kontraktor ketelitiannya harus dirinci sendiri oleh
Kontraktor.
Untuk tiap-tiap pengiriman batang baja yang diserahkan ke tempat pekerjaan,
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi satu kutipan sertifikat dari pabrik
mengenai catatan-catatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan
pemuatan-pemuatan dari mana kiriman itu dibuat, dan Kontraktor harus menyediakan
contoh tulangan dari gudang dilapangan, jika dibutuhkan oleh Direksi
Dalam pelaksanaan fabrikasi, tulangan baja harus dipotong dari batang-batang yang
lurus, yang bebas dari belitan dan bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokan
dalam keadaan dingin oleh tukang yang berpengalaman. Batang-batang dengan garis
tengah 2 cm atau lebih harus dibengkokkan pada mesin pembengkok yang
direncanakan untuk itu dan disetujui oleh Direksi. Ukuran pembengkokan harus sesuai
dengan Bab 8 Standar Nasional NI - 2 PBI - 71 kecuali jika ditentukan atau diperintahkan
lain oleh Direksi.
Pembayaran baja tulangan dihitung dalam satuan kilogram berat baja terpasang sesuai
dengan bar list yang disetujui oleh Direksi.
Sebelum pengecoran dimulai papan acuan harus diperiksa dengan teliti dan
dibersihkan. Pembetonan hanya dicuaca panas atau kering, Kontraktor harus membuat
rencana acuan dan membukanya, sehingga permukaan-permukaan beton dapat dilihat
untuk dirawat (curing) sesegera mungkin.
Papan Acuan hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan harus dilaksanakan dibawah
pengawasan seorang mandor yang berwenang. Harus diberi alat penyokong yang
cukup pada waktu pembukaan acuan, untuk menghindari kegoncangan atau
pembalikan tegangan dalam beton.
Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usul Kontraktor untuk membuka acuan
belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya,
maka Direksi boleh memerintahkan Kontraktor untuk menunda pembukaan acuan dan
Kontraktor tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut. Untuk beton
dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit untuk pembukaan acuan harus
menurut daftar dibawah ini.
- Muka sisi balok, lantai dan dinding : 3 hari
- Bagian bawah : 21 hari
Pembayaran papan acuan dihitung dalam satuan meter persegi untuk bagian dinding
dan meter kubik ruang (cubic space) untuk lantai sesuai dengan tipe papan acuan yang
digunakan.
Perkiraan kadar semen dalam tabel diatas tidak pasti dan mungkin berubah. Tidak ada
tambahan biaya atau kompensasi kepada Kontraktor jika kadar semen berubah
menjadi lebih besar dari nilai yang tercantum dalam tabel tersebut.
Kuat tekan rencana beton akan ditunjukkan dalam Gambar. Untuk menentukan kuat
tekan rata-rata minimum akan digunakan rumus sebagai berikut :
f’c
fav = ----------------
1 – 0,883 V
dimana : fav = kuat tekan rata-rata minimum yang diperlukan
f’c = kuat tekan rencana
V = koefisien variasi sampai angka decimal
Struktur 8 5 13
Slab datar dengan
Tebal kurang dari 30 cm 8 5 13
Slab luas dengan aggregate
berukuran maksimum 40 mm 6 4 11
Pengujian agregat, beton segar dan kekuatan beton akan meliputi tetapi tidak terbatas
pada jenis test dan standar yang ditetapkan seperti tersebut dibawah ini :
Test Standard
Beton
1. Sampling/Pengambilan contoh uji ASTM C 172 (JIS A 1115 – 75)
2. Kuat Tekan (Compressive Strength) ASTM C 39, C 192 (JIS A 1108 – 76)
3. Slump ASTM C 143 (JIS A 1101 – 75)
4. Unit Weight ASTM C 138, C 192 (JIS A 1108 – 76)
Aggregate
1. Material ASTM C 117 (JIS A 1103 – 64)
Lolos saringan no. 200
2. Kadar Air Permukaan JIS A 1111 – 76
3. Organic Impurities ASTM C 40 (JIS A 1105 – 76)
4. Sodium Sulphate Soundness ASTM C 88 (JIS A 1122 – 76)
5. Grading of Aggregate ASTM C 136 (JIS A 1102 – 76)
6. Los Anglles Abration ASTM C 131, C 535 (JIS A1121 – 54)
7. Unit Weight ASTM C 29 (JIS 1104 – 64)
8. Specific Gravity and Absorption ASTM C 127, C128 (JIS A 1109 – A 1110 – 76)
Kontraktor harus merencanakan tempat dari alat percampuran dan tempat bahan-bahan
untuk ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk mendapat
persetujuan Direksi, sebelum alat percampuran dan bahan-bahan diletakkan.
3.12.1. Penulangan
Penghitungan volume pekerjaan penulangan harus dihitung volume bersih teoritis atau
didasarkan kepada perhitungan berat sebenarnya tulangan yang dipakai sesuai dengan
gambar kerja atau yang diinstruksikan oleh Direksi Pekerjaan. Harga suatu penulangan di
dalam Kontrak harus mencakup semua biaya yang diperlukan di dalam penyediaan,
penanganan, pembersihan, pemotongan, pembengkokan, penyetelan dan penyanggaan
tulangan sedemikian.
3.12.2. Beton
Pengukuran untuk pembayaran setiap kelas beton yang diperlukan untuk dicor
langsung ke permukaan galian, dilakukan sesuai dengan garis batas dimana
pembayaran untuk galian dilakukan. Pengukuran untuk pembayaran setiap kelas
beton, dilakukan sesuai dengan garis batas kerapian konstruksi, seperti tercantum
dalam gambar, kecuali bila tercantum dalam spesifikasi. Tidak ada pengukuran untuk
pembayaran pemrosesan dan pengangkutan agregat, persiapan pondasi,
penyesuaian titik sambung konstruksi (construction joint treatment) termasuk mortar
yang dipasang sebelum pengecoran beton, perbaikan, fitur-fitur arsitektural dan lain
sebagainya. Pengukuran untuk pembayaran beton pengisi dilakukan sesuai dengan
volume beton aktual yang ditempatkan pada lokasi-lokasi yang memerlukan pengisian.
Kecuali tercantum dalam spesifikasi, pembayaran setiap kelas beton di berbagai
bagian pekerjaan, dilakukan berdasarkan harga satuan per meter kubik (m3) seperti
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga satuan tersebut
termasuk semua biaya peralatan, tenaga kerja dan material yang diperlukan dalam
penerimaan air dari sistem suplai air, dan penanganan air untuk pencampuran beton,
pembasahan, pendinginan dan pembersihan; pengangkutan, penyimpanan dan
pencampuran agregat diluar jalur produksi agregat seperti penggalian, pemecahan,
penyaringan dan pencucian; suplai semen termasuk pengaturan, pengangkutan,
penyimpanan dan pengiriman, pengumpulan, pencampuran, pemadatan,
penyelesaian permukaan, perlindungan dan perbaikan beton, pemeliharaan titik
sambung konstruksi, pekerjaan pengujian, kecuali bekisting dan penyelesaian,
pekerjaan akhir besi tulangan, “joint filler” dan “waterstop” dimana pembayarannya
dilakukan secara terpisah, seperti tercantum dalam sub bab pengukuran dan
pembayaran.
Pembayaran tidak dilakukan untuk beton yang dicor diluar garis yang ditentukan dari
garis bawah batas penggalian hingga garis atas batas penggalian atau dengan alasan
lain, kecuali telah ada ketentuan lain yang disetujui. Tiada pembayaran yang dilakukan
untuk beton atau mortar yang cacat atau dibuang. Beton apapun yang mana dicor
Penyedia Jasa atau dengan menggunakan instalasinya sendiri atau dengan inisiatifnya
sendiri, harus menjadi tanggungan dari Penyedia Jasa.
Tidak ada pengukuran untuk pembayaran yang dilakukan untuk penggunaan admixture.
Seluruh biaya insidental yang berkaitan dengan penggunaan admixture harus termasuk
dalam harga satuan penawaran dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk materi
pekerjaan beton yang berkaitan, yang mana admixture dipakai
Pembayaran bekisting dan perancah untuk beton bilamana diperlukan, dibuat dalam
harga satuan m2 seperti yang ditenderkan untuk Daftar Kuantitas dan Harga, yang mana
termasuk biaya untuk pekerja, perlengkapan dan material yang diperlukan untuk
pekerjaan pembekistingan yang di dalamnya termasuk pembuatan (fabrication),
pengecoran, perancah, pemindahan, pembersihan, perbaikan dan material pekerjaan
yang serupa.
BAB IV
PASANGAN BATU
4.1.1. Umum
Pekerjaan pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding
bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu besar, dalam
paket pekerjaan ini digunakan dalam perbaikan dan perapihan kembali dinding
pengaman tebing.
Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas) dari susunan
batu kali/ gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan
mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian mortar di bagian belakang dinding/
talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana.
Pasangan batu harus mempunyai sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan
batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran, bak
penampung air atau lainnya.
Pembayaran pekerjaan pasangan batu dihitung berdasarkan satuan meter kubik
pasangan batu yang dikerjakan sesuai gambar dan spesifikasi.
4.1.2. Bahan-bahan
1. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini harus semen Portland Cement dari
perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum memenuhi SNI 15-2049-2004
atau ASTM C150.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe
semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika diperintahkan oleh
Direksi.
Kontraktor harus menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau
dari pabrik yang dapat diusulkan Direksi untuk dites. Semen lain yang menurut
pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan Kontraktor
harus memindahkan ke luar daerah pekerjaan.
2. Batu
Semua agregat yang dipakai pada pekerjaan batu yang ditunjukkan dalam gambar
rencana harus memenuhi standar kualitas, seperti pasangan batu, pasangan batu
kosong, bronjong dan lainnya, Agregat haruslah yang bersih dan keras (berat jenis
> 2,4), tahan lama dan homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm
atau menurut persetujuan Direksi. Batu harus bersih dari campuran zat besi, noda-
noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya. Batu tersebut harus
diambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi. Paling lama satu jam sebelum
dipasang batu harus dibasahi air.
3. Pasir
Kualitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang
disyaratkan untuk pekerjaan beton sesuai standar SNI-03-2461-1991/2002;
SII.0052.80, ASTM C-33; yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan
yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang baik.
4. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber
yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi SNI 03-6817-2002 serta pada waktu
pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen yang melebihi dari 30
menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20% apabila
dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang
sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik
tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta bagian dalam berat. Kontraktor
harus mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan harus
menyerahkan catatan-catatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk
persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap.
Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam
suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus memberi kepada
Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
4.2. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3
seperti yang disebutkan dalam gambar kerja untuk masing-masing pekerjaan.
Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam
kondisi jenuh kering permukaan (saturated surface dry) sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan pada SNI 6882;2014.
Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka
mortar yang dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 pasangan
batu dengan perbandingan 1 : 3 berat semen adalah sekitar 200 kg dan pasangan batu
1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg.
Untuk menghasilkan campuran yang betul-betul merata, maka campuran bahan mortar
harus menggunakan mesin pencampur (mixer). Kapasitas minimum mesin pencampur
bahan mortar adalah bahwa dalam satu kali pencampuran bisa menampung 1 (satu)
zak semen 50 kg ditambah bahan lain sesuai perbandingan. Dalam satu kali
pencampuran mortar, Kontraktor tidak diijinkan menggunakan bahan semen kurang dari
1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dalam mesin pencampur paling tidak
dilakukan selama 3 menit. Mortar harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk
dipakai dan mortar yang tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian
kembali dari mortar tidak diperkenankan. Tempat penampungan mortar hasil
pengadukan harus terbuat dari kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.
BAB V
SIARAN DAN PLESTERAN
5.1. Siaran
Pekerjaan Siaran dijumpai pada pasangan batu pada permukaan yang terlihat
(exposed). Pekerjaan ini harus naik secara bersama-sama dengan pasangan bagian
dalam agar supaya batu pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya. Batu untuk
permukaan harus terpilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebalnya mortar tidak
kurang dari pada rata-rata 1 cm. Semua pekerjaan batu pada permukaan yang terlihat
harus disiar atau diplester sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan
pengarahan Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan siaran mengacu pada SNI 03-6820-2002.
Mortar untuk siaran berupa campuran 1 semen : 3 pasir, lolos saringan No. 8 dengan
permukaan siaran diaci, pekerjaan siaran dapat dibagi atas :
- Siar tenggelam (masuk ke dalam 1 cm)
- Siar rata (rata dengan muka batu)
- Siar timbul (timbul dengan tebal 1 cm, lebar 2 cm)
Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi
Pekerjaan, maka siaran yang dimaksud adalah siar timbul.
5.2. Plesteran
Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan plesteran mengacu pada SNI 03-6820-2002.
Material plesteran berupa campuran semen dan pasir lolos saringan No. 8 dengan tebal
2 cm dengan penbedaan macam pekerjaan plester sebagai berikut :
Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi
Pekerjaan maka plesteran yang di maksud adalah 1 PC : 4 pasir dengan permukaan
diaci.
Sebelum pekerjaan siaran dan plesteran dimulai semua bidang permukaan batu dan
sambungan diantara batu harus dibersihkan dari kotongan dan sisa-sisa mortar lepas.
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan sikat kawat hingga permukaan mortar
menjadi kasar dan setelah itu disiram sampai semua kotoran dan sisa mortar lepas
bersih dari permukaan.
BAB VI
INSTRUMENTASI BENDUNGAN
6.1.2. Pelaksanaan
Metode flushing dengan mengalirkan air dari tangki melalui selang kedalam ujung dasar
pipa dimana tip (ujung) pisometer dipasang secara hati-hati dengan memperhatikan
tekanan air pada saat pemompaan agar tidak merusak instalasi pisometer tersebut
karena tekanan yang berlebih.
Disarankan pelaksanaan flushing dengan metode gravitasi sehingga kemungkinan
terjadinya kerusakan pada instalasi pisometer dapat dihindari, dan apabila dirasa
endapan didasar pipa cukup padat maka bisa dilunakkan dengan ditusuk-tusuk dengan
tangkai besi atau bahan lain dengan hati-hati.
Hal ini dilakukan secara terus menerus sampai kotoran/endapan yang ada di dalam
dasar pipa pisometer dapat terdorong keluar semua sampai aliran air menjadi lancar
dan bersih.
Setelah dilakukan flushing kemudian ditunggu sehingga elevasi air dalam pipa
pisometer stabil baru dilakukan pengetesan pembacaan tekanan pori dengan
memperhatikan data sebelumnya (elevasi referensi).
BAB VII
LAMPU PENERANGAN JALAN
Spesifikasi Minimal :
Lampu PJU LED 30 Watt; 12/24 VDC
Solarcell 1200 Wp; Mono/Polycrystalline
Battery VRLA Gel 12v 80ah
Controller 12/24v 10amp
Box Single Battery Powder Coating
Tiang PJU Lengkap 7 meter
- Type: Oktagonal (model lain : bulat / plum)
- Single armature (model lain : double /triple / quadruple )
- Bracket, baseplate, angkur, angkur bolt, anti panjat/teralis
- Model lengan : Cabang T / Parabola
Kabel NYYHY 2×1,5mm + Kabel NYYHY 2×2,5mm + Accessories
Baut Angkur menggunakan besi standar SNI
Pondasi dari beton dengan tulangan praktis
Khusus untuk penerapan teknologi lampu LED di PJU, mengacu standar minimum
kualitas sebagaimana dirumuskan dalam SNI 7391 - 2008 sesuai dengan kelas/
karakteristik/ penempatan jalan.
Dapat juga mempertimbangkan usulan dari Asosiasi Industri Luminer dan Kelistrikan
Indonesia (AILKI) bekerjasama dengan Japan Lighting Manufacturers Association
(JLMA) tentang kualitas pencahayaan LED untuk PJU.
BAB VIII
PATOK BATAS DAERAH BENDUNGAN
8.1.1. Dimensi
Dimensi patok beton batas daerah bendungan berupa lebar x tinggi x panjang,
disesuaikan dengan yang ditetapkan pada gambar desain.
BAB IX
PENGERUKAN
9.1.2. Excavator
Alat ini digunakan untuk melayani pengangkatan sedimen di kiri dan kanan saluran
pelimpah. Alat yang digunakan dipilih dengan Horse Power minimal 170 Hp/ 2000 rpm
dengan menggunakan bucket berkapasitas minimal sebesar 0.8 m3 per pengerukan.
9.4.2. Pengangkutan
Pengukuran dan pembayaran untuk kegiatan pengangkutan material sedimen
didasarkan pada volume yang diangkut dalam satuan meter kubik. Harga satuan yang
dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga meliputi semua biaya tenaga kerja,
material, peralatan dan semua pekerjaan yang diperlukan dalam pengangkutan.
TA. 2021
DAFTAR ISI
BAB I
PENGADAAN DAN PERBAIKAN
1.2.5. Perkabelan
Kabel-kabel yang dibutuhkan untuk menghubungkan dari Panel Distribusi ke Panel
Lokal dan Peralatan.
1.2.9. Grease
Digunakan untuk perawatan peralatan yang menggunakan pelumasan dengan grease.
1.2.12. Blower Fan (Inhouse & Exhouse) dan Pipa PVC Dia 500 mm
Dipasang untuk bembersihkan udara ruangan Tower Intake bagian bawah.
4 Perapat Braas/kuningan
4 Perapat Braas/kuningan
4. Panel Distribusi
Mengunakan box panel dengan material steel plate tebal 2 mm dengan dimensi
box 160 x 60 x 25 cm dan dengan cat jenis poeder coating, dengan komponen:
5. Perkabelan
Kabel jenis NYY & NYFGBY adalah kabel jenis tembaga dengan kebutuhan
disesuaikan dengan existing
9. Grease
Grease dengan spesifikasi Heavy Duty type NLGI untuk semua jenis pekerjaan
perawatan yang menggunakan Grease
BAB II
KETENTUAN BARANG DAN MATERIAL,
PENGERJAAN DAN PEMASANGAN
a. Konstruksi
Aktuator Elektrikal yang dikehendaki adalah yang diproduksi dari pabrik khusus
yang merancang dan memproduksi Aktuator Elektrik penggerak system transmisi
operasi pintu-pintu air dan harus dirancang untuk out-door weatherproof,
konstruksi tertutup, kedap air dan minimum terdiri dari komponen-komponen :
motor listrik, reduction gear, limit switches, torque switches, position indicator,
system brakes dan manual operating devices.
Perpaduan antara RPM motor listrik & reduction gear dari aktutor elektrik yang
dikehendaki untuk dihubungkan dengan system transmisi harus menghasilkan
kecepatan operasi pintu “BUKA“ dan “TUTUP“ 0,30 meter/menit (+/-10%).
Disamping itu aktutor elektrik dan kelengkapannya harus dilengkapi dengan
support/ struktur pendukung baja yang dirancang sedemikian rupa disesuaikan
dengan konstruksi bangunan sipilnya, dimana aktutor elektrik tersebut akan
dipasang.
b. Motor
Motor Aktuator Elektrik penggerak yang dikehendaki adalah tipe induksi, 380 V
AC, 3 Phasa, 50 HZ dan mempunyai karakteristik starting torque yang tinggi,
starting current yang rendah, konstruksi tertutup, kedap air/out door weather-proof.
Kapasitas motor harus tidak kurang 120 % dari kapasitas motor yang dikehendaki
berdasarkan perhitungan rancangan dengan beban maksimum yang
mempertimbangkan/ memperhitungkan beban maksimum unit alat angkat pintu air
gaya-gaya sebagai berikut :
- Gaya berat daun pintu
TUTUP PENUH, TUTUP LEBIH, BUKA PENUH, BUKA LEBIH dan BEBAN LEBIH
DAUN PINTU (MACET)
h. Pemasangan
Aktuator elektrik dan perlengkapannya harus dipasang dan ditempatkan
dibangunan yang ditunjuk sesuai titik-titik lokasi dari elevasi yang diperlihatkan
dalam gambar konstruksi yang disetujui. Aktuator elektrik dan perlengkapannya
harus dipasang sedemikian rupa sehingga output torque shaft dari actuatr benar-
benar horizontal center line dengan input transmisi shaft dengan di sambungn
kopling. Sebelum Aktuator dan unit transmisi dihubungkan dengan daun pintu,
maka Aktuator dan perlengkapnnya harus dicoba dioperasikan berulang-ulang
tanpa bebaan dan yakinkan bahwa bahan pelumas didalam gear boxes actuator
sudah dilengkapi sebelum nya.
e. As penggerak
As penggerak akan disesuaikan dengan bahan baja komersial.
f. Handle operasi manual
Setiap pengangkat akan disediakan dengan sebuah handle pengoperasian manual
yang mana dapat mengangkat beban penuh yang direncanakan. Tenaga manual
yang dibutuhkan dari alat pengangkat harus kurang dari 10 kg untuk tingkat beban
pengangkat. Alat-alat pengunci akan disediakan untuk menghindari kemungkinan
kejahatan operasi dari pengangkat oleh seseorang selain daripada operator yang
sah.
2.5. Tropikalisasi
Di dalam pemilihan material dan penyelesaian akhir yang harus diberikan pada kondisi
kelembaban tropis dengan peralatan yang mana akan dikerjakan. Penyedia akan
menyerahkan detail-detail praktisnya yang mana mendapat jaminan dan
rekomendasinya untuk diterapkan pada bagian-bagian perencanaan yang mana
mungkin dipengaruhi oleh kondisi tropis dan kondisi setempat. Material-material dan
penyelesaian akhir yang dipakai harus disetujui oleh Pemberi kerja sebelum mulai
kerja.
b. Permukaan-permukaan dihaluskan
Permukaan-permukaan dihaluskan harus ditunjukkan pada gambar-gambar
Penyedia dan harus sesuai dengan standar JIS yang tepat atau setara lain
yang disetujui.
Pemenuhan permukaan yang ditetapkan akan ditentukan dengan pikiran dan
perasaan dan dengan pemeriksaan visual dari pekerjaan diperbandingkan
pada contoh-contoh standar kekasaran, sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dari standar-standar yang ditetapkan di atas.
d. Penyeimbangan (Balancing)
Semua bagian-bagian yang berputar harus betul-betul diseimbangkan keduanya
secara statis dan dinamis sehingga pada saat berputar pada kecepatan-kecepatan
normal dan pada suatu beban hingga maksimum, harus tidak ada vibrasi
yang berlebihan dikarenakan kurang seimbang dan rencana akan beroperasi
dengan kemungkinan sedikit jumlah kegaduhan.
2.8. Pengelasan
Ketentuan didalam penyelesaian pekerjaan dalam melakukan pengelasan, harus
memenuhi persyaratan :
a. Umum
Semua pengelasan akan dikerjakan salah satunya dengan manual dengan proses
shielded metallic arc atau automatically by shielded arc atau metode submerged
arc. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan dan menyerahkan sebuah
prosedur pengelasan untuk meminta persetujuan Pemberi Kerja. Setelah prosedur
pengelasan telah disetujui, Penyedia Jasa akan mencatat pada gambar khusus
yang mana setelah itu menjadi satu dengan gambar- gambar Kontrak. Ukuran-
ukuran las dan tipe-tipe akan ditunjukkan pada semua gambar-gambar dimana
pengelasan akan dikerjakan.
Pemeriksaan yang bersifat tidak merusak semacam Radiographic atau Ultrasonic,
atau Magnaflux atau pemeriksaan Dye Penetrated akan dilakukan oleh Penyedia
dimana diperlukan dengan standar-standar, Spesifikasi-Spesifikasi ini atau
kriteria- kriteria rencana yang dipakai. Semua las-las yang mana dipandang
penting oleh Pemberi Kerja, mungkin persoalan disebabkan tegangan penuh
didalam plat berimpitan, atau yang mana didalam pandangan atau Pemberi kerja
Pengawas, tidak menampakkan untuk memenuhi standar-standar pengelasan,
harus ditest yang bersifat tidak merusak.
Ukuran-ukuran yang sesuai akan disediakan untuk menunjukkan arus pengelasan
dan arc voltage pada semua waktu-waktu selama pengerjaan-pengerjaan
pengelasan.
Kecuali sebaliknya khusus ditetapkan, bagian-bagian dilas membutuhkan
penyelesaian dimesin harus dilas secara penuh sebelum diselesaikan.
Semua las-las biasanya akan dibuat terus menerus dan kedap air. Minimum
dimensi throat dari las fillet (fillet weld) harus 4,5 milimeter. Plat-plat akan
disambung dengan pengelasan harus dengan teliti memotong untuk ukuran
dan di roll dengan tekanan untuk lengkungan yang sesuai yang mana harus
terus menerus dari ujung dengan koreksi by blow tidak akan diijinkan. Dimensi-
dimensi dan bentuk pinggir untuk disambung harus seperti itu untuk memberikan
peleburan yang cermat dan penetrasi penuh dan pinggiran plat-plat harus dibentuk
secara tepat untuk menyesuaikan berbagai kondisi pengelasan. Permukaan plat-
plat untuk suatu jarak 25 milimeter dari pinggiran yang dilas harus seluruhnya
dibersihkan dari semua karat, gemuk dan kerak agar metal betul-betul bersih.
b. Electrode Pengelasan
Elektrode pengelasan harus mengikuti JIS Z 3211 atau Z 3212, meliputi tipe
hydrogen rendah atau setara lain yang disetujui.
Weld metal tipe anti karat, dimana digunakan dalam air berjalan untuk menjaga
terhadap lubang poros, harus dari steel nickel chromium. Tipe, chemical
composition dan jumlah welding rod JIS untuk maksud ini harus sesuai dengan
persetujuan dari Pemberi kerja.
c. Perbaikan
Bilamana hasil pengelasan tidak/ kurang memuaskan bagi Pemberi Kerja, maka
pengelasan harus dilakukan pengupasan untuk sound metal, ditest dan dilakukan
perbaikan las atas. Pekerjaan pengelasan yang mengandung semacam kerusakan
harus diperiksa dan ditest semua sepanjang alur las dengan metode yang sama
yang digunakan pertama sebagaimana diinstruksikan oleh Pemberi Kerja sampai
hasil memuaskan.
2.9. Pelumasan
Ketentuan akan dibuat untuk pelumasan semua bearing-bearing, termasuk ball dan
roller-roller bearing, dengan sistem Pressure Gun. Semua pelumasan nipple-nipple
harus dengan mudah dapat dicapai.
Dimana hal mudah dicapai untuk sebuah bearing untuk maksud-maksud pelumasan
adalah begitu berat, suatu ketentuan harus dibuat untuk pelumasan yang jauh atau
jalan yang aman untuk titik- titik pelumasan. Ball dan roller bearing harus dimasukkan
dalam block/ kerangka yang rapat kedap debu untuk penggunaan didalam ruang
terbuka dan dalam ruang/ kerangka kedap air untuk penggunaan dalam daun pintu.
Semua bearing-bearing/ bantalan dan tempat gigi-gigi harus diberi grease/ gemuk dan
minyak oli dan kaleng pengisi oli harus disediakan dimana diperlukan untuk mencegah
kelebihan oli atau gemuk yang menetes ke lantai/deck.
Oli dan grease harus dari suatu tipe yang mudah didapat di Indonesia sebagaimana
yang disetujui oleh pihak Pemberi Kerja.
2.10. Pengecatan
Penggunaan lapisan pelindung akan dilakukan di Bengkel Penyedia dan/ atau bila
dimungkinkan pada bengkel lapangan. Bila pekerjaan pengecatan dilapangan
pemasangan akan dibatasi untuk lapisan - lapisan Touch-up untuk area-area yang
rusak dan lapisan- lapisan untuk bagian-bagian pengelasan lapangan.
Semua cat, kapan digunakan, harus memberikan lapisan tipis/ film yang memuaskan
dan licin serta permukaan yang rata. Cat harus seluruhnya diaduk, disaring, dan
dijaga pada konsistensi yang sama selama pekerjaan pengecatan. Cat tidak akan
dikerjakan bilamana temperatur dari metal atau udara sekitar di bawah 10 derajat
Celsius dan metalnya diatas 50 derajat Celsius, atau bilamana kelembaban diatas
90%, atau bilamana ada ancaman datangnya hujan sebelum lapisan dicat menjadi
kering.
Setiap lapisan cat harus dilindungi selama periode awal pengeringan terhadap
kemungkinan dari kondensasi penguapan atau kontaminasi bahan asing. Semua
pekerjaan-pekerjaan pengecatan kuwas dan/ atau airless spraying.
Pada saat material lapisan cat diterapkan dengan penyemprotan/ spraying, alat yang
cocok harus disediakan untuk mencegah pemisahan selama pengerjaan pelapisan.
Bebas minyak dan kelembaban udara/ embun harus dikeluarkan dari jalan masuk
udara dari semua peralatan penyemprotan/ spraying. Setiap lapisan harus sama dan
bebas dari lubang-lubang, kerutan-kerutan dan cacat-cacat lainnya. Waktu antara
selama pelapisan-pelapisan harus tidak kurang dari minimum maupun lebih dari
maksimum waktu pelapisan ulang yang ditetapkan oleh pabrik pembuat cat.
Cat akan diterapkan agar supaya ketebalan pada suatu titik tidak kurang dari
pada yang ditentukan dalam spesifikasi-spesifikasi pengecatan yang disetujui.
Permukaan-permukaan yang tidak diperlukan untuk dicat, tetapi berdekatan
dengan permukaan-permukaan yang mana akan dibersihkan dan dicat, harus
cukup dilindungi selama pembersihan dan pengecatan.
Perbaikan-perbaikan pada area-area yang rusak dari lapisan cat harus dilakukan
dengan tepat sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi pengecatan yang disetujui.
Dikarenakan sifat mudah terbakar dan sifat mengandung racun dari material-
material lapisan cat, maka pihak Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan tindakan
pencegahan untuk eliminir sesuatu kesehatan atau bahaya keamanan bahwa
kemungkinan meningkat selama pelaksanaan pengecatan. Asap dan pengelasan tidak
akan diperbolehkan dalam 10 m dari tempat dimana pengecatan sedang dilakukan.
Pekerjaan baja dimana untuk dilas, hanya primer akan berlanjut diatas area las.
Lapisan cat selanjutnya akan ditahan 150 mm dari las dan setelah pengelasan
sempurna.
Penggunaan Primer/ cat dasar harus bebas dari uap/ asap baracun atau semacamnya
dibuang selama pengelasan.
Kemungkinan lain, pelindung sementara disetujui semacam pita mungkin disediakan
sebagai suatu alternatif untuk dasar area-area melas. Pinggiran-pinggiran lapisan-
lapisan cat bengkel tak terlindung diatas pelepasan pita harus diperlakukan sesuai
dengan petunjuk dari pabrik pembuat untuk menjamin pelekatan pada lapisan cat yang
dipergunakan dilapangan. Pengecatan harus dihentikan 75 mm dari tepi area-area
yang berhadapan untuk baut-baut penjepit pergesekkan kekuatan tinggi. Pengecatan
diatas atau sekitar semacam baut-baut akan disempurnakan sebagaimana ditentukan
setelah pemasangan.
Fitting-fitting tak terpasang, pin, baut-baut, dan mur-mur harus diberikan oli dan
dibungkus dengan kertas tahan embun/uap atau dilindungi dengan cara-cara
lain yang disetujui.
b. Jadwal Pengecatan
Satu lapisan cat primer expoxy resin zinc rich, dan lapisan kedua cat non-bleed
type tar epoxy resin atau cat yang sejenis digunakan tahan terhadap air, dengan
total dry film setebal minimum 0,45 milimeter dipakain pada bagian yang terendam
air.
Satu lapisan primer epoxy resin zinc rich dan dua atau tiga lapisan-lapisan dari
coal-tar epoxy resin paint, total dry film ketebalan 0,45 - 0,60 milimeter atau 0,28 -
0,34 mm, akan diberikan untuk item-item berikut:
- Permukaan terbuka dari semua guide frames dan embedded frame yang
mana tidak dibuat dari plat-plat baja tahan karat
- Permukaan saluran pipa terbuka
- Permukaan dalam dari semua pintu-pintu
- Saringan sampah tetap pada Irigasi/Drainase (bila ada)
Satu lapisan primer epoxy resin zinc rich, dua lapisan-lapisan non-bleed type tar
epoxy resin paint sebagai lapisan bawah, satu lapisan epoxy resin micaceous iron
oxide paint sebagai suatu lapisan menengah dan dua lapisan-lapisan dari
chlorinated rubber paint sebagai lapisan-lapisan akhir, total dry film ketebalan 0,45
- 0,60 milimeter, akan diberikan untuk item - item berikut:
- Semua daun-daun pintu dan stop log selain dari yang disebutkan di atas,
- Semua Lifting beam (bila ada)
- Semua kelengkapan dogging/tambat (bilamana ada)
- Semua saluran pipa dalam tanah.
Semua permukaan-permukaan tidak diselesaikan dari metal ferrous kecuali itu
ditentukan diatas harus diberikan satu lapisan primer zinc rich dan empat lapisan
chlorinated rubber paint (dua lapisan-lapisan di bawah, satu lapisan menengah
dan satu lapisan akhir) sampai mempunyai total dry film ketebalan 0,15 - 0,18
milimeter. Dan bila ada selain peralatan tersebut diatas perlunya dilakukan
pengecatan sesuai dengan praktek standar pabrik dengan persetujuan pihak
Pemberi Kerja.
BAB III
BUKU PETUNJUK
BAB IV
PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN
4.1. Umum
Selama pembuatan, konstruksi dan setelah pekerjaan pemasangan dari setiap item
dari rencana dalam bagian ini, Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan test-test
sebagaimana digambarkan/ ditentukan dalam prosedur-prosedur pengetesan untuk
membuktikan akurasi pemasangan dan untuk membuktikan kecukupan dari material
dan para pekerja.
Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan kepada pihak Pemberi Kerja secara
tertulis, dengan melampirkan data rencana pengetesan tidak kurang dari empat belas
(14) hari sebelumnya.
Penyedia harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan yang dibutuhkan, alat
ukur, material, dan lain-lain yang perlu untuk melakukan kegiatan pengetesan dan
sepenuhnya harus bertanggung jawab terhadap hasil kegiatan pengetesan.
Bila terjadi/ ditemukan suatu kerusakan/ belum sesuai dari hasil yang direncanakan
selama pelaksanaan harus segera diperbaiki sampai memenuhi spesifikasi dan kriteria
desain yang telah ditentukan. Tidak ada bagian dari rencana yang akan
dipertimbangkan dapat diterima oleh pihak Pemberi Kerja hingga pelaksanaan
pengetesan berhasil dengan baik.
Biaya pelaksanaan suatu pengetesan yang diperlukan dalam bagian ini akan
dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam harga - harga yang pantas didalam Daftar
Kuantitas dan Harga, dan tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat.
Untuk pintu : 200 cc/ menit per satu (1) meter - dari panjang penyekatan / sealing.