1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Mobilisasi dan Demobilisasi
1.1.1. Definisi
Kegiatan mendatangkan dan mengembalikan alat yang dipersyaratkan
dalam dokumen lelang ke lokasi pekerjaan.
1.1.2. Persyaratan
Mobilisasi dan demobilisasi alat sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
pekerjaan.
1.1.3. Metode Pelaksanaan
Pengangkutan dengan trailer
Kemungkinan alat harus diturunkan sebelum lokasi pekerjaan
karena trailer tidak bisa masuk dan alat harus dijalankan menuju
lokasi pekerjaan
Kemungkinan menggunakan pengawalan Polisi
Kemungkinan harus menebang pepohonan yang menghalangi
masuknya peralatan
Kemungkinan harus memperlebar jalan dan memperkuat jembatan
yang akan dilewati alat berat
Kemungkinan pasca demobilisasi harus melakukan perbaikan jalan
yang rusak
1.1.4. Pembayaran
Dibayarkan secara Lumpsump sesuai dengan yang tercantum dalam
Daftar dan Kuantitas Harga dan Dilampiri dengan bukti dan data
pendukung (foto, dsb)
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus
meliputi peralatan yang digunakan, “Overhead + profit”
2.20
K E G I A T A N I R I G A S I D A N R A W A 1
Jl. Menur No. 123 Telp. (031) 5947836 Surabaya
0.20
PROYEK INI
DAL AM PEN GA WA LA N D AN PENG AMAN AN
Huruf Hitam
0.30 TP4D Dasar Putih
K EJ AK SA AN T INGG I J AWA TIMUR
0.20
Huruf Hitam
PROYEK INI DILAKSANAKAN DENGAN DANA YANG DIHIMPUN
0.30
DARI PAJAK YANG SAUDARA BAYAR Dasar Putih
3.00
0.10
Pelaksana : PT./CV. ....................................... Pelaksana : PT./CV. .......................................
Huruf Hitam
0.30 Jl. .................................................. Jl. .................................................. Dasar Putih
1.00
0.20
Angker Ø10 mm
1.00
1.2.4. Pembayaran
Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas Harga dan spesifikasi teknis.
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus
meliputi Upah tenaga dan bahan material yang dipakai, “Overhead +
profit”
1.3 Fasilitas
1.3.1 Definisi
Kantor lapangan penyedia jasa di lokasi pekerjaan untuk
menyelenggarakan manajemen pelaksanaan pekerjaan selama masa
kontrak.yang terdiri dari : Kantor Direksi, Base camp, dan Gudang.
1.3.2 Persyaratan
1.3.2.1 Kantor Direksi
Ukuran minimal 36 m2
Dilengkapi 2 set meja dan kursi
Dilengkapi dengan peralatan kerja (PC, Printer, ATK, White
Board)
Dilengkapi dengan toilet
1.3.2.2 Sewa Base camp
Ukuran minimal 54 m2
Tersedia ruang rapat minimal dilengkapi 2 set meja dan kursi
serta satu set proyektor
Dilengkapi dengan peralatan kerja (PC, Printer, ATK, White
Board), tersedia listrik dengan daya minimal 900 watt, fasilitas
internet, air bersih, fasilitas MCK.
Tersedia tempat parkir yang cukup untuk minimal 2 (unit)
kendaraan roda empat dan sepeda motor penyedia jasa dan
direksi
1.3.2.3 Sewa Gudang
Luas minimal 30 m2
Terlindung dari panas dan hujan serta terjaga keamanannya
1.3.2.4. Metode Pelaksanaan
Untuk semua fasilitas harus sesuai dengan persyaratan
Untuk lokasi-lokasi fasilitas harus persetujuan direksi
1.3.2.5. Pembayaran
Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Dilampiri dengan bukti dan data pendukung (gambar, foto,
denah).
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus
meliputi bahan material yang dipakai, “Overhead + profit”
1.4. Pengukuran
1.4.1. Uitset Trase Saluran
1.4.1.1. Definisi
Pengukuran profil memanjang dan melintang trase saluran
1.4.1.2. Persyaratan
Interval/jarak paling jauh maksimal 50 m
Untuk lokasi tikungan interval/jarak menyesuaikan
lokasi/kondisi lapangan
Untuk lokasi diantara patok terdapat galian perlu diberikan
patok tambahan
Toleransi/ketelitian hasil pengukuran yang di ijinkan
maksimal 10√D (D adalah panjang pengukuran dalam km
sedangkan hasil ketelitian dalam mm)
1.4.1.3. Metode Pelaksanaan
Pengukuran harus dilaksanakan dengan metode pergi–
pulang, Dan data hasil pengukuran harus dibuat masing-
masing.
Apabila ada selisih hasil pengukuran dan masih memenuhi
toleransi yang diijinkan maka selisih tersebut harus
dikoreksikan kembali
Apabila selisih hasil pengukuran di luar batas toleransi
harus dilakukan pengukuran ulang.
1.4.1.4. Pembayaran
Dibayarkan berdasarkan Harga Satuan sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga
Dilampiri dengan bukti dan data pendukung (buku ukur dan
data hasil pengukuran)
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah
harus meliputi Upah tenagadan peralatan yang digunakan,
“Overhead + profit”
2.2. Menggali tanah dengan excavator, hasil galian di buang disekitar dan
dirapikan
2.2.1. Definisi
Menggali tanah biasa dengan menggunakan alat berat (excavator).
2.2.2. Persyaratan
Galian ini dilakukan menggunakan excavator sesuai kebutuhan
lapangan.
Kondisi excavator minimal 75 %.
Untuk pertanggung jawaban volume hasil galian harus dilakukan tes
penyusutan
Hasil galian yang digunakan untuk tanggul/tangkis harus dirapikan
2.2.3. Metode Pelaksanaan
Tanah digali sesuai elevasi rencana dengan memakai excavator,
kemudian hasil galian tersebut diangkat keatas untuk dibuat tangkis
/ tanggul dan dirapikan sesuai gambar pelaksanaan
Tanah hasil galian tersebut harus dipertanggung jawabkan berupa
foto dokumentasi, dan perhitungan volume.
Dalam pertanggung jawaban volume hasil galian maka perlu
dilakukan tes penyusutan dimana volume hasil penyusutan sama
dengan volume timbunan yang dibuang untuk tangkis/tanggul.
2.2.4. Pembayaran
Pekerjaan galian tanah biasa dengan alat excavator dihitung dengan
menggunakan satuan meter kubik (m3).
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus
meliputi Upah tenagadan peralatan yang digunakan, “Overhead +
profit”
3. PEKERJAAN BETON
3.1. Beton Mutu K175 menggunakan molen
3.1.2. Definisi
Pekerjaan beton yang dimaksud adalah campuran antara semen
portland, Agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa
bahan campuran tambahan membentuk masa padat.
Beton yang dipergunakan untuk pekerjaan diklasifikasi berdasarkan
kuat tekan beton pada umur 28 hari (dengan kuat tekan 175 kg/cm2)
yang diperoleh dari benda uji berbentuk silinder atau kubus serta slump
(12±2) cm, w/c = 0,66
3.1.3. Persyaratan
3.1.6.1. Bahan
Bahan material cement yang dipakai adalah jenis PPC yang ada
dipasaran.
Air yang dipergunakan harus bersih tidak mengandung Lumpur,
minyak, bahan organic atau bahan kimia.
Agregat
a) Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan
yang diberikan.
b) Bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut
harus diuji dan harus memenuhi sifat-sifat campuran yang
disyaratkan.
c) Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran
agregat terbesar tidak lebih dari ¾ jarak bersih minimum
antara celah-celah di mana beton harus dicor.
d) Agregat yang digunakan harus bersih, keras dan kuat dan
bebas dari bahan organik.
e) Agregat kasar harus dihasilkan dari pecah mesin dan
ukuranya tergantung Mix Design dan atau gambar konstruksi.
Bahan campuran tambahan
a) Apabila menggunakan bahan tambahan yang dapat
menghasilkan gelembung udara maka gelembung udara yang
dihasilkan tidak boleh lebih dari 5 % dan harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
b) Bahan tambah yang berupa bahan kimia ditambahkan dalam
campuran beton dalam jumlah tidak boleh lebih dari 5% berat
semen selama proses pengadukan.
3.1.6.2. Persyaratan Kerja
Penyimpanan semen harus terlindung dari perubahan cuaca dan
diletakkan di atas lantai dengan landasan kayu, ketinggian tidak
kurang dari 30 cm dari permukaan tanah serta ditutup dan tidak
lebih dari 3 bulan sejak disimpan dalam tempat penyimpanan di
lokasi pekerjaan. Semen tidak boleh ditumpuk melebihi melebihi 8
sak ke arah atas.
Penyedia Jasa harus menjaga kondisi tempat kerja terutama
tempat penyimpanan agregat, agar terlindung dan tidak langsung
terkena sinar matahari dan hujan sepanjang waktu pengecoran.
Penyimpanan agregat harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
jenis agregat atau ukuran yang berbeda tidak tercampur.
3.1.4. Metode Pelaksanaan
Lakukan analisa saringan bahan baik agregrat halus dan kasar
serta hasil analisa saringan harus memenuhi batas ambang yang di
persyaratkan dalam analisa saringan.
Melakukan mix desain dengan bahan yang disetujui oleh direksi
melalui laboratorium perguruan tinggi negeri / swasta dan dinas
pemerintahan dan hasil mix desain harus ada legalitas yang sah
serta mencantumkan antara lain : beton dalam satuan volume dan
berat, nilai slump test serta kuat tekan.
Menyediakan peralatan meliputi : kotak adukan, kotak takaran,
molen, tempat air, dan alat pemadat, sebelum pencampuran
dimulai.
Bekisting dan perancah harus sudah dibentuk sebelum pengecoran
di mulai, sesuai dengan gambar shop drawing yang telah disetujui
oleh direksi.
Menakar / menimbang bahan sesuai mix desain yang
dipersyaratkan dengan menggunakan bahan yang telah disetujui
oleh direksi, kemudian dicampur sehingga mencapai campuran
yang homogen.
Sebelum campuran beton dipasang harus dilakukan uji slump test
dan kuat tekan terlebih dahulu.
Jumlah minimum benda uji per hari pelaksanaan pengecoran = 1
benda uji
Frekuensi pembuatan benda uji, diambil kondisi yang paling dulu
dipenuhi :
1 pasang benda uji untuk tiap pengecoran 120 m3 beton
1 pasang benda uji untuk tiap pengecoran 500 m2 plat
lantai beton
1 pasang benda uji untuk tiap pengecoran 500 m2 dinding
beton
Jumlah total benda uji minimum = 5 buah per mutu beton
Jika dari frekuensi pembuatan benda uji yang diatur di atas
menghasilkan jumlah benda uji kurang dari 5 buah, maka harus
dilakukan randomisasi dengan interval volume pengujian yang
sama, supaya diperoleh minimal sejumlah 5 buah benda uji
Toleransi untuk jumlah total pengecoran kurang dari 40 m3,
diperbolehkan tidak dilakukan sampling dan pembuatan benda uji,
jika dapat dijamin dan bukti terpenuhinya kuat tekan diserahkan
dan disetujui oleh Pengawas.
Campuran beton harus dituangkan secara bertahap dan dipadatkan
dengan vibrator.
Dalam pengecoran harus dilakukan terus menerus sampai
konstruksi selesai.
Apabila pengecoran sudah selesai, permukaannya tidak boleh di
plester dan dalam proses pengeringannya harus selalu disiram
dengan air.
Semua persyaratan beton harus sesuai dengan analisa harga
satuan.
3.1.5. Pembayaran
Beton diukur dengan jumlah meter kubik (m3) pekerjaan beton
yang digunakan dan diterima sesuai dengan dimensi yang
ditunjukkan pada gambar kerja atau yang diperintahkan Direksi
Pekerjaan.
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus
meliputi upah tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang
digunakan serta Overhead dan Profit.
3.5. Pembesian
3.5.1. Definisi
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur yaitu
pekerjaan beton. Pekerjaan ini memegang penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam
kekuatan struktur.
3.5.2. Persyaratan
Besi yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan dan disetujui
oleh Direksi Pekerjaan (tidak menggunakan material baja induction
furnace).
Pemasangan besi harus sesuai dengan gambar yang
dipersyaratkan dan di setujui Direksi Pekerjaan.
3.5.3. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pekerjaan pembesian dengan besi polos harus
sesuai dengan gambar.
Besi yang dipasang harus sesuai dengan berat (kg) yang
dipersyaratkan.
3.5.4. Pembayaran
Volume pekerjaan dihitung berdasarkan gambar pelaksanaan yang
telah disetujui oleh Pengguna Jasa dan diperhitungkan dalam
satuan kilogram (Kg).
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus
meliputi upah tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang
digunakan serta Overhead dan Profit.
3.6. Bekisting
3.6.1. Definisi
Cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama
beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
3.6.2. Persyaratan
Bekisting yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Papan untuk bekisting pekerjaan dinding beton dengan ukuran 3/20
cm.
Bekisting untuk dinding beton tersebut tidak boleh bocor.
Pemakaian bekisting maksimal 3 kali.
3.6.3. Metode Pelaksanaan
Mempersiapkan tempat pekerjaan untuk pemasangan bekisting.
Pemasangan bekisting harus dilaksanakan sebelum pekerjaan
pengecoran beton dikerjakan.
Pemasangan papan untuk bekisting harus dirapatkan sedemikian
rupa agar tidak bocor pada saat pengecoran beton dilaksanakan.
3.6.4. Pembayaran
Volume pekerjaan dihitung berdasarkan gambar pelaksanaan yang
telah disetujui oleh Pengguna Jasa dan diperhitungkan dalam
satuan m2
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus
meliputi upah tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang
digunakan serta Overhead dan Profit.
4. PEKERJAAN PASANGAN
4.1. Pasangan Batu dengan Mortar tipe N (setara campuran 1 PC:4 PP)
4.1.1. Definisi
Suatu konstruksi yang disusun dengan bahan material yang berupa
batu kali, pasir dan semen Portland, dengan perbandingan campuran
spesi 1 Semen Portland dan 4 Pasir Pasang.
4.1.2. Persyaratan
Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan
harus dari jenis yang diketahui awet.
Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang
tipis atau lemah.
Batu yang digunakan adalah batu belah, batu kali yang dipecah
salah satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori.
Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat
ditempatkan saling mengunci bila dipasang bersama-sama.
Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah
yang menyelimuti agar permukaan batu bersih.
Ukuran batu berkisar antara diameter 15-20 cm atau 2/3 dari tebal
pasangan. Batu bulat atau batu kali hanya boleh digunakan setelah
salah satu sisinya dipecah dan digunakan bersama-sama dengan
batu belah.
Batu pecah yang mempunyai diameter < 10 cm hanya boleh
dipergunakan sebagai batuan pengisi/pengunci.
Batu muka berbentuk segi enam dipasang dengan jarak 1,5 cm
-2,00 cm.
Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam (pasir
pasang) yang bergradasi kasar dan tidak berlumpur serta diambil
dari sungai atau sumber lain yang memenuhi persyaratan atau bisa
di tunjukkan dengan hasil pengujian laboratorium.
Tempat penyimpanan timbunan material harus bersih dari sampah
organik, sampah kimia, bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi
dengan bahan lainnya, seperti air laut/garam dan lain-lainnya yang
dapat menurunkan mutu pasangan batu.
Untuk material batu dan pasir dalam pengambilannya harus
menggunakan levelansir
Bahan material cement yang dipakai adalah SNI.
Bahan material cement yang telah mengeras karena pengaruh
cuaca, air atau bahan organic lainnya tidak boleh dipakai.
Dalam menyimpan material di gudang lapangan, tempat
penyimpanan harus kering dan diberi alas minimum 30 cm diatas
permukaan tanah dan tinggi tumpukan maksimum 12 zak.
Air yang dipergunakan harus bersih tidak mengandung Lumpur,
minyak, bahan organic atau bahan kimia.
Kotak takaran terbuat dari papan atau plat besi dengan tinggi 20 cm
dan tebal 2 cm, untuk semen 40 kg (0,4 x 0,4 x 0,2) dan semen 50
kg (0,4 x 0,5 x 0,2)
Alas hasil adukan mortar terbuat dari papan dengan ukuran 2 m x 1
m x 0,2 m
Adukan spesi untuk pasangandengan campuran 1 PC (Portland
Cement) : 4 PP (Pasir Pasang)diaduk secara merata dengan air
menggunakan molen.
4.1.3. Metode Pelaksanaan
Sebagai pengikat satu batu dengan batu yang lain dipergunakan
spesi yang merupakan adukan Semen, pasir dan air.
Tebal lapisan spesi pada permukaan batuan minimum 1,5 cm agar
ikatan antar batu menjadi kuat.
Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur dan minta
persetujuan Direksi berupa checklist.
Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan
adukan setebal 3 - 5 cm, kemudian menyusun batu diatas hamparan
dengan jarak 2 - 3 cm (tidak bersinggungan) pukul atau ketok-ketok
batu tersebut agar terikat kuat denganadukan. Isi rongga diantara
batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan
menggunakan sendok adukan.
Untuk bangunan dengan pasangan batu yang tingginya lebih dari 1
meter, maka tinggi pengerjaan pasangan batu maksimum 1 meter.
Penghentian pelaksanaan tidak boleh dibuat rata melainkan dibuat
bertangga agar sambungan pasangan lama dan pasangan berikut
diatasnya bisa terjadi satu ikatan yang kuat.
Untuk meletakkan pasangan baru diatas pasangan lama maka
permukaan pasangan lama harus dibersihkan dan disiram dengan
air Semen sebagai bahan pengikat sebelum penghamparan spesi.
4.1.4. Pembayaran
Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar
pelaksanaan yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan
diperhitungkan dalam satuan (m3)
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus
meliputi Upah tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang
digunakan, termasuk “Overhead + profit” (termasuk untuk langsiran
ke titik lokasi pekerjaan).
4.3. Plesteran tebal 1,5 cm, dengan mortar tipe S (campuran 1 PC : 3 PP)
4.3.1. Definisi
Suatu konstruksi yang berfungsi sebagai penutup/pengikat ujung
pasangan batu dengan perbandingan campuran spesi 1 Semen
Portland dan 3 Pasir Pasang.
4.3.2. Persyaratan
Untuk pekerjaan plesteran persyaratan bahan (pasir, semen, air)
sama dengan yang dipersyaratkan pada pekerjaan pasangan.
Adukan spesi untuk siaran harus memakai adukan 1 PC (Portland
Cement) : 3 PP (Pasir Pasang) dengan kuat tekan mortar tipe S
dan diaduk secara merata dengan air
4.3.3. Metode Pelaksanaan
Pasangan lama maupun baru harus diplester dengan adukan 1 SP :
3 PP (Pasir Pasang) dan diaduk secara merata dengan air,
sehingga mencapai campuran yang homogen.
Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan1,5
cm dan dihaluskan (diaci) dengan air semen.
Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran
yang sudah selesai karena susut pengerasan, maka permukaan
plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air serta tidak
menunggu pasangan terlalu kering.
4.3.4. Pembayaran
Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar
pelaksanaan yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan
diperhitungkan dalam satuan (m2).
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus
meliputi Upah tenaga dan bahan material yang dipakaiyang
digunakan, “ Termasuk “Overhead + profit”.