Anda di halaman 1dari 1

Salah satu prinsip subsistem sediaan farmasi sendiri terdiri dari keamanan, khasiat, manfaat dan

mutu. Pemerintah menjamin prinsip ini melalui pembinaan, pengawasan dan pengendalian secara
profesional, bertanggung jawab, independen, transparan dan berbasis bukti ilmiah. Selain itu, pelaku
usaha juga bertanggung jawab atas kemanan, khasiat/manfaat, dan mutu produk sesuai dengan
fungsi usahanya dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Prinsip lain yang juga mendasari subsistem sediaan farmasi ialah produk farmasi harus tersedia,
merata dan terjangkau. Obat merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak tergantikan dalam
pelayanan kesehatan, sehingga obat tidak boleh diperlakukan sebagai komoditas ekonomi semata.

Sediaan farmasi juga harus bersifat rasional dimana setiap oelaku pelayanan kesehatan harus
selalu bertindak berdasarkan bukti ilmiah terbaik dan prinsip tepat biaya (costeffective) serta tepat
manfaat (cost-benefit) dalam pemanfaatan obat agar memberikan hasil yang optimal.

Masyarakat berhak untuk mendapat informasi yang benar, lengkap dan tidak menyesatkan
tentang sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan dari produsen, distributor dan pelaku
pelayanan kesehatan. Hal ini merupakan prinsip transparansi dan tanggung jawab dari sub sistem
sediaan farmasi.

Kemandirian juga merupakan salah satu prinsip subsistem sediaan farmasi di Indonesia dimana
potensi sumberdaya dalam negeri, utamanya bahan baku obat dan obat tradisional harus dikelola
secara profesional, sistematis, dan berkesinambungan sehingga memiliki daya saing tinggi dan
mengurangi ketergantungan dari sumber daya luar negeri serta menjadi sumber ekonomi
masyarakat Indonesia dan devisa negara.

Anda mungkin juga menyukai