Anda di halaman 1dari 3

1.

ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler)


ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler) adalah alat pengukur arus yang
menggunakan sinyal akustik dengan prinsip Doppler. Dimana alat ADCP ini biasanya
memiliki transduser, penguat elektronik, penerima, mixer, osilator, jam akurat, sensor suhu,
kompas, pitch dan sensor roll, konverter analog ke digital, memori, prosesor sinyal digital
dan set instruksi. Prinsip kerja dari instrument ADCP ini sendiri menggunakan efek Doppler
dengan mentransmisikan sinyal akustik pada satu frekuensi tetap dan terpantulkan kembali
oleh partikel partikel berukuran kecil atau plankton di dalam air. Partikel-partikel
penghambur ini berada di lautan luas dalam konsentrasi yang bervariasi dan bergerak dalam
kecepatan rata-rata pada arah horizontal relatif terhadap air.
ADCP mengukur kecepatan arus melalui perubahan frekuensi sinyal yang diterima
terhadap sinyal yang ditransmisikan oleh transducer ADCP. Kecepatan bervariasi dalam tiap
sel kedalaman (depth cell) yang biasa disebut dengan Bin. Selain itu ADCP juga dapat
mengukur echo intensity (intensitas gema) untuk melihat seberapa besar volume hamburan
(scattering) dari sinyal akustik yang terpantulkan oleh partikel-partikel dalam kolom air yang
tercatat kesalahan pengukuran.
Dari data ADCP dapat ditampilkan profil arus, baik sebagai fungsi waktu (dalam kasus
tambatan, dimana ADCP yang dipasang tetap pada satu posisi tertentu) maupun sebagai
fungsi ruang (lokasi). Dari pengukuran intensitas gema pada ADCP tambatan terlihat adanya
migrasi secara vertikal dan horizontal, yang dapat diindikasikan oleh beberapa organisme
kecil dalam kolom air.

Gambar 1. Acoustic Doppler Current Profiler untuk mengukur arah dan kecepatan arus, serta echo
intensity dengan gelombang akustik yang dipancarkan ke kolom air.
Prinsip Kerja ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler)
Adapun prinsip kerja dari instrument ADCP, yaitu sebagai berikut:
 Gelombang akustik dipancarkan (mentransmisikan ping) melalui transduser sekali tiap
detik dan merambat di sepanjang kolom air.
 Pada suatu lapisan air yang diukur kecepatan arusnya, gelombang dipantulkan kembali
menuju transduser oleh partikel sedimen dan plankton (yang bergerak dengan
kecepatan sama dengan kecepatan gerak air).
 Tiga atau dua beam akustik yang berbeda arah untuk menghitung tiga komponen
kecepatan dan beam terakhir untuk perhitungan error.
 Adanya gerak relatif pemantul gelombang terhadap alat ukur arus akustik, maka
gelombang yang diterima akan mengalami efek Doppler. Perubahan frekuensi ini
sebanding dengan perbedaan kecepatan antara alat ukur arus akustik dengan lapisan
arus yang diukur.
 Pada akhirnya, kecepatan relatif, dan parameter lainnya dikumpulkan di atas kapal
menggunakan Data Acquisition System (DAS) yang juga secara optional merekam
informasi navigasi, yang dihasilkan oleh GPS. Maka ADCP dapat menghasilkan
sebuah profil dari arus air rentang kedalaman.

Gambar 2. Prinsip Kerja ADCP


Kelebihan ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler)
 Dapat bekerja di kapal dengan penentuan posisi yang lengkap termasuk bottom-
tracking dan permukaan laut untuk transek dengan menggunakan GPS.
 ADCP memberikan sistem real-time untuk pesisir pantai, dan monitoring pelabuhan.
 ADCP mudah digunakan untuk mengukur arus,
 Mempunyai sistem otomatis yang dilengkapi dengan baterai dan perekam untuk buoy
lepas pantai atau bottom-mounting.
 Logistik yang sederhana dengan bagian bawah yang menjulang
 Kerusakan yang kecil, dan resiko yang kecil.
 Kualitas perhitungan permukaan yang tinggi dari dasar laut.

Kekurangan ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler)


 Ping frekuensi tinggi menghasilkan lebih banyak data yang akurat, tapi ping frekuensi
rendah menjalar jauh di dalam air. Jadi para ilmuwan harus membuat kesepakatan
antara jarak profiler dan ketepatan pengukuran.
 ADCP mengatur ping dengan cepat, maka akan kehabisan baterai dengan cepat pula.
 Jika air sangat jernih, seperti di daerah tropis, ping mungkin tidak dapat cukup
memantulkan partikel untuk menghasilkan data yang dapat diandalkan.
 Bubbles in turbulent water or schools of swimming marine life can cause the instrument
to miscalculate the current Gelembung dalam turbulensi air laut dapat menyebabkan
kesalahan dalam perhitungan arus.
 Pengguna harus mengambil tindakan pencegahan untuk menjaga teritip dan ganggang
agar tidak tumbuh pada transduser.

Anda mungkin juga menyukai