Anda di halaman 1dari 55

t,,.

r/

(fBr/
f

U'[ARA
PERATURANDAERAHPROPINSISUMATBRA
NOMOR 7 TAHUN 2OO3
TENTANG
RBNCANATATA RUANGDABRAH
PROPINSISUMATBRA I.]TARA
TAHUN 2003- 2018

DOKUMENTASI & ARS:;


BAPPENAS
Acc. No. :
Class i

iChecked : ..

PEM ERII..{TAHPROPINSI SUMATERA UTARA


2003
PIiRATI]II.ANDABRAII I'ROPINSISUMATBRA UTARA
NOMOR 7 TAHUN 2OO3

TENTANG

RBNCANATATA RUANGWILAYAH PROPINSISUMATBRAUTARA


TAHLJN2003- 2018

DENGAN RAT{MAT'T'UI{AN YANG MAI.IA BSA

GUBERNUR SUMATBRA UTARA

Mcnimbang : a . bahwa untuk mengarahkan pembangunandi Propinsi Sumatera Utara


dengan memanfaatl* t.rang wilayah secara serasi, Selaras,seimbang,
berdayaguna, berhasil guna, berbudayadan berkelanjutandalam rangka
meningkitkan kesejahteraanmasyarakatyang berkeadilan dan memelihara
ketahanannasional,perlu disusun Rencana T ataRuang Wilayah Propinsi;
bahwa dalam rangka mewujudkan visi dan misi pemerintahanPropinsi
SumateraUtara dan keterpaduan pembangunan antar sektor, daerah, dan
masyarakat, maka Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi merupakan
arahandalam pemanfaatanruang bagi semua kepentingansecaraterpadu
yang dilaksanakansecarabersamaoleh pemerintah,masyarakatdan dunia
usaha;
c . bahwa dengan berlakunya PeraturanPemerintah.Nomor 47 Tahun 1997
tentang Rencana'Tata ltuang Wilayah Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomr 25 Tahun 2000 tentang KewenanganPemerintahdan Kewenangan
Propinsi sebagaiDaerah Otonom, maka strategi dan arahan kebiiakan
pemanfaatanruang wilayah nasional perlu dijabarkartke dalanr l{encartit
Tata RuangWilayah PropinsiSumateraUtara;
d . bahwa berdasarkanpertimbangansebagaimanadimaksud dalam hun.rfa, b
dan c perlu membentuk PeraturanDaerah tentang Re:ncanaTata Ruang
WilayahPropinsiSunratcra[Itara.

'fahun
Mengingat : l. Undang-un,'lar,gNomor 24 1956 tentang PembentukanDaerah
Otonom Piori:rsi Aceh dan PerubahanPeraturanPembentukanPropinsi
SumateraUtara dihubungkandengan PeraturanPemerintahNomor 21
Tahun i9-iir enr:ng PembentukanDaerah Propinsi (Lembaran Negara
Tahun i 9-ir :",scroro-: TambahanLembaranNegaraNotnor I 103);
2 . Undang-iur,-i.-g'Nomor 5 Tahun 1960 tentang PeraturanDasar Pokok-
pokok -{gE 'r:Ebaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan
Lembaran\eg= )iomor 2043);
Pokok
3 . Undang-under:gNomor 5 Tahun 1967 tentangKetentuan-ketentuan
dan Kesehaan Hewani;
Peternal<an
Pokok
4 . Undrng-undangNomor i I Tahun 1967tentangKetentuan-ketentuan
Pertambanean:
Nomor -l Tahun 1972tenmngTransmigrasi;
5. Undang-undang
6 . U n d a n g . u n d a n g N o m o r l l T a'l'ambaha'
h u n : | g T 4 , t e n t a n g P c n g aNom.r
i r a n ( L3046);
enrbaran
'fahun
1974Nonror 65, i-cmbara' Negara
Negara
7 , U n ' d a n g - u n d a r r g N o m o r l 3 T a h u n l g 8 0 t e n t a n g J a l a n (3186);
LernbaranNegara
Nomor
Negara
Tahun1980Nomoiiil,rt"uahanLembaran
8 . U n d a n g - u n d a n g N o m o r S T a h u n l g s l t e n t a n g H u k uLembaran
m A c a r a PNegara
idana
Tambahan
(LembaranN.garu iuhun lggl Nomor 76,
Nomor 3209);
g.Undang.undangNomor20Tahtln|gs2tentangKetentuan-ketentuan
P o k o k P e r t a h a n a r r K e a m a n a n N e g a r a ( L c r n b a r a n ^ I " ' n , o . I a telah
hun|9.8?
Nomor 32::), sebagaimana
Nomor 51, TambahanLembaran)Jlgara
dirubahdenganLlndang-undang Ncriror I Tahun 1988 (LembaranNegara
NegaraNontor 3368);
Tahun 1988Nonro, 3, t"l*t,uhan Lembaran
10.Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984tentangPerindustrian;
l l. Undang-undang Nontorg J'alrunl gS5tentangPcrikartan;
tentangRurnahSusun(Lembaran
12.undang-undangNomor l6 Tahun 1985
NegaraNomor 3318);
NegaraTahun l'990Nomor 7-5'TambahanL,emo-aran
sunlber f)aya
13.Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentangKorrscrvasi
AlamHayatidanEkosistemnya(LernbaranNegaraTahunlgg0Nomor49,
TambahanLembaranNegaraNomor 3al9);
tenta.ngKepariwisataan (Lcrnbaran
14.undang-undangNomor 9 Tahun 1990 3a2D;
LembaranNegara Nomor
NegaraTahun fggo Non,,or7g, Tambahan
Perumahandan Permukiman
15. Undang-undangNomor 4 Tahun 1992tentang
(LembaranN"g"*.i"rrun lgg2 Nomor 23, Tambahan LembaranNegara
Nomor 3a69);
16. Undang-undangNomor 5 Tahun lgg2 tentang Benda cagat Budaya
-iahun
(LembaranN"gu* lgg2 Nomor 27, TambahanLcmbaranNegara
Nomor 3469):
1gg2 te'ntang Perkembangan
17.Undang-undang Nomor 10 Tahun
Sejahtera(LembaranNegara
Kependudukandan PembangunanKeluarga
Nomor 3475);
Tabun 1992Nomor 35, TambahanLembaranNegara
18. Unriang-undang Nomor l2 Tahun 1992tentangBudidaYaTanaman;
dan Angkulan
i9. Unda::g-undang Nomor 14 Tahun 1992tentang Lalu Lintas
49, Tambahan Lembaran
Jd'-' ii-embaranNegara Tahun 1992 Nomor
Neg::s Nomor 3a80);
1gg2 tentang Pelayanan Irigasi
l[; i-:;.:r;$-;.;:cang Nornclr 2l Tahun
Nomor 98' TambahanLembaran Negara
ii-ecira:-:. \egara Tahun 1992
R.els i:, .aoonesia N onror 3a%); in i+nasiluhams-ditr&lJen*-
1: i tn.i;q.:;ir.rd"niNonror24 Tahun i992 t"ntongPenataanRuang(Lembaran
Nomor
i;F l;= ta92 Nornor ll5, l'anrtra6anI-cmbaranNegara
5 1 0 il
'l'ahun
22. undang-unciangNomor 9 1995 tentang usaha Kecil (Lentbaran
N.g*u No.*o, 361l)
Negar' Ta.hrr joo5 Nomor 74, TambahanLembu,un
tentang Perkoperasian
da! t:neans-undang Nomor 25 Tahun 1gg2
l6);
fl.embaranNegara 1992Nomor I
z
'fahtrn
23. Unciang-undang Notnor 23 1997 tcntartgPcngclolaanLingkungan
'fahun
Ilidup (LembaranNegara 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran
NegaraNomor 3699);
24. Unclang-undang Nomor 8 fahun 1999 tcntang PcrlindunganKonsumcn
(LembhranNegara Tahun 1999 Nomor 42. TambahanLembaran Negara-
N o m o r3 8 2 1 ) ;
'l'ahun
2-5.undang-unciangNOmor 22 1999 tcntang l)cnrcritttahatlDacrah
(L,embiranNegara Tahun I999 Nomor 60, TambnhanLembaranNegara
Notttor3839);
26. Undang-undang Nomor 4l Tahun 1999tenlangKehutanan;
'l'ahun scbagian
27. pcraturiurl)cnrcrintah
Nonxrr 64 1957tcntartgPcttycraltittt
dari urusan Pemerintah Pusat dilapangan perikanan laut, kehutanan dan
karet rakyat kepacladaerahSwatantraTingkat I (l,embaran Negara tahun
1957No. 169dan tambahan LembaranNegaratahun1957No.l490);
28. PeraturanPemerintahNomor 32 Tahun 1969tentangPe(ambangan;
29. PeraturanPemerintahNorncr 2l taltun 1970 tcntang l-lak Pcngusahaan
Hutan dan Hak PemungutanFlasil l-lutan;
I-lutan;
30. peraturanPemerintahNomor 33 Tahun 1970tentangPereltcanaan
31. PeraturanPemerintahNo. 22 Tahun 1975 t'entangpenyerahansebagian
urusalt Pemerintah Pusat dibidang Perkebunan Besar kepada Daerah
Tingkat I;
'l'ata
32. peraturanPemerintahNontor 22 Tahun 1982 tenta:rg PengaturanAir
(LembaranNegara Tahun 1982 Nornor 3'l , TarntrahanLembaran Ncgara
Nomor 3225);
33. peraturanPemerintahNomor 27 Tahun 1983tentangPelaksanaan tJndang-
undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran
NegaraTahun 1983Nomor 6, TambahanLembaranNegaraNomor 3258);
34.PeraturanPemerintalrNomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan (l-cmbaran
NegaraTahun 1985Nomor 37, TambahanLembaranNegaraNomor 3239);
35. Peraturan PemerintahNomor 28 Tahun 1985tentangPerlindungan l{utan;

36. PeraturanPemerintahNomor 24 Tahun 1987tentangPenyerahan Sebagian


Urusan Pcnrerintahandi Biclang Pckcrjaan Utnunt Kepacla l)acrah
(LembaranNegara Nomor 25 tahun 1987, TarnbahanLembaranNcgara
Nomor 3352);
'l'ahun
l.t peraturanPenrcrintahNonror 6 1988 tcntangKoordinasi Kegiatarl
in-stansiVertikal di Daerah (Lernbaran Negara l'ahun 1988 Nomor 10,
lambahan LembaranNegaraNomor 3373);
:8. Psaruran Pemerintah Nomor 7 Tahun 1990 tentang l{ak Pengusahaan
Hr:rar:TanamanIndustri;
-:9. ?::::uran PenrerintahNomor 8 Tahun 1990 tentangJalan Tol (Lembaran
\agara Tahun 1990Nomor 12,TambaharrLembaranNegaraNomor 3a05);
-ij" Pgs:mn PemerintahNomor 27 Tahun I990 tentang Analisa Mengenai
Dal@ak Lingkungan(LembaranNegaraTahun 1999 Nomor 59, Tambahan
I-smbalunNegaraNomor 3838);
?
Nomor 27 Tahun l99l tentangRawa (Lcmbarg
4l.PeraturanPemerintah
NegaraRI No.35 Tahunl99l dan TambahariLcmbaranNegaraRI No'
3a$;
dan
42. PeraturanPemerintahNonror 69 Tahun 1996 tentangPelaksanaanHak
Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam
PenataanRr:ang (LembaranNegara Tahun 1996 Nomor 104, Tambahan
LembaranNegaraI'lomor 3660);
43. PeraturanPemerintahNomor 47 Tahun 1997 tentangRencanaTata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 96, Tambahan
LcnrbaranNegaraNonror 3721);
44. PeraturanPemerintahNomor 68 Tahun 1998tentangKawasanSuakaAlam
clanKawasanPelestarianAlam (LembaranNegaraTahun 1998Nomor 132,
TambahanLembaranNegaraNomor 3776);
Nortrorl0'l'ahun2000tcntarrgPerpctaan;
l)cmerintalt
45. l)craturan
46. Pcraturan Pemerintah Nonror 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
pemerintahdan KewenanganPropinsisebagaif)aerahOtonom (l-embaran
Negara"fahun2000 Nomor 54,'l'arlbahanl,embaranNegaraNonror 3952):
47. PeraturanPemerintahNomor 77 Tahun 2001 tentang Irigasi (l,enrbaran
'fambahan
Negara Tahun 2001 Nomor 143. l,entbaranNegara Nonror
4i 56);
48. PeraturanPemerintahNomof 34 Tahun 2002 tentang Tata llutan dan
Penyusunan Rencatta Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan
IrcnggunaanKawasanl-futarr(l,errrbaranNegara Tahtrn 2002 Nornor 66,
TanrbahanLentbaranNegaraNomor a266);
49. PeraturanPemerintahNomor 54 Tahun2002 tentangUsahaPerikanan;
50. KeputusanPrcsidenReputrlik IndoncsiaNontor 53 Tahtrn 1989 tentang
KawasanIndustri;
51. KeputusanPresidenNomor 32 Tahun 1990 tentangPengelolaanKawasan
Lindung;
52. KeputusanPresidenRepublik IndonesiaNomor 33 Tahun 1990 tentang
PenggunaanTanah Bagi PembanglnanKawasanIndustri;
53. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 5.5 Tahun 1993 tentang
PengadaanTanah bagi PelaksanaanPenrbangunanuntuk Kcpcntingan
Umum;
54. KepufusanPresidenltepublilt indonesiaNomor 33 Tahun 1998 tentang
KawasanEkosistemLeuser;
55. KepurusanPresidenRepublik IndonesiaNomor 4'1 Tahun 1999'tentang
dan bentuk, Rancanga'o
Teknik PenyusunanPeraturanPerundang-undangan
Keputusan
PeraturanPemerintah,dan Rancangan Presiden;

56. PeraturanDaerahPropinsiSumateraUtara Nonror I Tahun 1990 tentang


KawasanDanau T'oba;
57. PeraturanDaerah Propinsi Sumaterautara Nomor 4 Tahun 1994 tentang
Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan PemerintahanPropinsi
SumateraUtara;
5g. peraturanDaerahPropinsiSumateraUtaraNomor 2 Tahun2001 tentang
SekrctariatDaerahdan SckrctariatDcwan PcrwakilanRakyat Dacrah
PropinsiSumateraUtara;
59. peraturanDaerahPropinsiSumateraUtaraNonror 3 Tahun2001 tcntang
Dinas-dinas Utara;
DaerahPropinsiSumatera
60. peraturanDaerahPropinsiSumatcraUtaraNonror4 Tahun2001 tcntang
LernbagaTeknisDaerahPropinsiSumatcraUtara'

Dcrlgan I)crscltti ualt

UTNRA
DEWAN PERWAKILANRAKYAT DAERAI'IPROPINSISI.JMATI]RA
TANGGAL28 AGUSTUS
NOMOR 17rKI2OO3 2OO3

N 4I i M I J ' I ' T J S K A N :
Menetapkan: puttATURAN DAERAI{ pRoptNSI SUMATERAUTARA T}INTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH PITOPINSISUMATERA
UTAR.1,TAHT'N2OO3- 2OI8

BAB I
KETBNTUAN UMUM
P a s a lI

DalamPeraturattDaeltahini, yangdinraksuddengatl:
a. Daerah adalahPropinsiSumateraUtara;
b. PemerintahDaerahadalahPemerintahPropinsi SunrateraUtara;
c. Kepala Daerah adalahGubernurSumateraUtara;
d. Dewan perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propilrsi
" SumateraUtara;
sebagai
e. Ruang adalahwadah yang meliputi ruang daratan,ruang lautan, dan ruang udara
kesatuanwilayah, tempatrnanusiadan makhluk lainnya hidup dan nrelakukankegiatanserta
memeliharakelangsungan hidupnya;
f. Tata ruang adalah wujud strukturaldan pola pemanfaatanruang,baik direncanaltanmaupun
tidak;
tata ruang,pemanfaatanruang, dan pengencgiian
g. penataanruang adalahprosesperencanaan
pemanfaatanruang;
tata ruang;
h. Rencanatata ruangadalahhasil perencanaan
i. RencanaTata Ruang Wilayah Propinsi selanjutnyadisebut RTRWP adalah Renczu:aTo"
RuangWilayah PropinsiSumateraUtara;
geografis beserta segenapunsur terkait
- Wilayah adalah ruang yang merupakankesatuan
j.
padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkanaspek adminisiratii <ian a"au
aspekfi,rngsional;
k. Wilayah sungai adalah kesatuanwilayah tata pengairansebagaihasil pengembansansatu
atau lebih daerahpengaliransungai;
secaraalamiah
t . Daerah pcngaliran sungai adalah kesatuanrvilayah tata air yang tcrbentuk-
melalui sungaidan anak-anaksungaiyang bersangkutan;
Jun ui, mere-sap/m.nguii,
m . Kawasanadalahwilayah denganfungsi utamalindung dan budidaya;
kelestarianlingkungan
n . Kawasan lindung adalah kawasandenganfungsi utama melindungi
hidup,yang ntencakupsumberdayaalantdan sunrbcrdayabtratan;
utanta dibudidayakan
o . Kawasanbudidayaadalah kawa:;anyang ditetapkandcngan fung'si
nranttsia,dan sulttberdaya
atasdasarkonclisi6an potensisunrbcrdiya alam, sunrbcrdaya
buatan;
pcrtanianternrasttk
p . Kawas*n perdesaanadalahkawasanyang nlenrpunyaikegiatanutanra
ponttukinran
pengelolaansumberdaya alam dengan,uiunnn Iungsi kawasansebagaiternpat
iasa pemerintihan,pelayanansosialdan kegiatan
p.rJ.ruun, pelayanan ekonomi;
pertaniart
q . Kawasan perkotaanadalah kawasanyang mempr.rnyaikegiatan utama bukan
pcllltlsatitlldnn
d"ngan ,,,run6 lupgsi kawasanscllaigaitcrnpat pcttrttkirttitttpcrkotit:ttl,
pclayanansosiai
jasa penrerintahan,
distiibusipelayanan clan kegiatan ekononti;

r. Kawasantertentuadalahkawasanyang ditetapkansccaranasionalnle.mpunyainilai strategis


yang penataanruangnyadiprioritaskan;
Kawasanandalanadalahkawasanyang dapat berperanmcndorongpertumbuhanekonomi
pemerataan
bagi kawasan itu sendiri dan kawasan sekitarnya, serta dapat mewujudkan
pemanfaatanruangdi wilayah nasional;
Kawasan pesisir adalah kawasanyang memiliki carnpuranpengartthantara laut, darat dan
dan
udara dan merupakan hasil keseimbangandinamis dari suatu proses penghancuran
pembangunandari ketiga unsur aiam.tersebut;
u, Daerahra'ra adalahlahangenanganair yang secaraalamiahyang terjadi terusmenerusatatu
musiman akibat drainasealami yang tcrhambatserta mempunyai ciri-ciri khusus secara
fisik, kimiawi dan biologi;
Kawasan bergambut ada'ah kawasan yang unsur pembentukantarrahnyasebagian besar
bahanorganikyangtertimbunclalamwaktu yang lama;
terdiri clarisisa-sisa
Kawasansuakaalam adalahkawasandenganciri khas tertentubaik di darat maupun di
perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pelestarian/perlindungan
keanekaragamanjenis tumbuhandan satwabesertaekosistemnya;

X. Kawasanrawan bepcanaalam adalal,kawasanyang sering berpotensitinggi mengalami


bencanaalam;
atau samarlengan10.000km2
- pulau-pulaukecil adalahpulau yang ukuranluasnyakurang
y.
denganjumlah pendudukkurang otau rurnu dengan 200.000 orang dan secaraekologis
terpisahdari pulauinduknya(mainlandisland)dan tcrpencildari habiiaipuiai.i.
z. ku*asun strategis Hankamnas adalah kawasan yang bersifat strategis bagi kepentingan
hankamnasdite;pkan untuk menjagakepentinganpertahanandan keatnnnannasl6asl yalg
stabil dan mantap;
aa. Visi adalah suatu pandanganke depan yang menggambarkanarah dan tujuan 1'angingin
dicapai serta menyatukankomitmen seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunanpada
pembangunan;
seluruhpihak yang terlibat dalam pencapaiansBSof&r'r
bb. Misi adalah komitmen dan panduan arah bagi pembangunandan pengeioiaan *iiayah
propinsi dan kabupaten/kotaultuk mencapaivisi pembangunanyung telah ditetapkan di
, tingkat Propinsi;
cc. Tujuan adalah nilai-nilai dan kincrja yang ntcsli dicapai dalam pcmbangunan*ilayah
propinsidan kabupaterr/kotaberkaitandalamkcrangkavisi dan nrisi yang tclahditctapkan;
dd. Strategi pengembanganadalah langkah-langkahpenataanruang dzrnpengelolaannya'yang
perlu dilakukan untuk mencapaivisi dan misi wilayah propinsi dan kabupaten/kotayang
telahditeta'kan'
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal2

(l) Ruang lingkup rencana tata ruzrngwilayah propinsi nrcncakttpstruktur clart stratcgi
pemanfaatannrang wilayah propinsi dan wilayah kabupaten/kotasampai batas ruang
yang
daratan,ruang lautan, dan ruang udara sesuaidcngan peraturanpcrundang-undangan
berlaku.
(2) RencanaTataRuangWilayahPropinsisebagaimana ayal (l) pasalini bcrisi :
dinrak.strd
sertatujuanpcn&tflanruitngPropinsiSunrateratJtara;
a. asas,visi dan misi pembangunan,
b. kebijakandan strategipengernbangantatanlang;
c. arahanstruktur,pola pcmanfhatan,cianpcngclnbangiutrltangscr(asi.slclttinfiir.strtrkltrr
wilayah;
d. pemanfaatandan pengendalianpcmanfaatanruirng;
e. hak, kewajibandan peransertamasyarakat.

I}AB III
ASAS,VISI DAN MISI, SERTATU.IUAN
BagianPcrtama
Asls
,
Pasal3

. RencanaTata Ruang,WilayahPropinsisebagainrana dimaksuddalam pasal 2 disusundengan


berasaskan:
a. pemanfaatanruang bagi semua kepentingansecara terpadu, serasi, selaras,seintbang,
berdayagun4berhasiIgun4 berbudayadan berkelanjutan;
b. kelestarian yaitu menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan lestari, serta
berkelanjutan antara manusia dan lingkungan yang tercermin dari pola intensitas
pemanfaatanruang;
keadilandan perlindunganhukum.
persamaan,
c. keterbukaan,
BagianKedua
V i s i .M i s i d a n T u j u a n
Paragraf I
Visi dan Misi PembangunanDaerah
Pasal4

Visi PembangunanDaerah adalah terwujudnyamasyarakatSumateraUtara yang Beriman,


'l'inggi
Maju, Mandiri, Sejahtcradan Menjunjung SupremasiHukum BerdasarkanPancasila
dalarl Kcbhinekaan.
P a s a l5

maka
ljrrtuk merealisasikanvisi dan mcmtrerikanarah dan tuiuan yan'g akan diwuiudkan,
ditctapkannrisi pcnthangunanSunratcratjtara, schagaibcrikut :
'l'trhan
a. nrcningkatkankcipralranclan kctaqrvaankcpacla Yang Maha llsa' scbagaisttnrircr
moral dan akltlakmulia;
b. meningkatkankualitasaparaturpemerintahan daerahmenujukepemerintahan yang baik;

c. membangul dan mengembangkanckonomi kerakyaLanyang bertumpu pada pertanian,


agroinduitri, pariwisata, dan sektor-sektorunggulan serta mengembangkansunrbcr daya
alamyang berwawasan lingkungan;
d. mengembangkan kualitas masyarakatdan sumber daya manusiayang berim.an,bertaqwa,
cerdis,terampil,kreatif,inovatifsertamemiliki etoskeria yang tinggi;
kesetaraan,
e. nrcpingkatkan dan rasapersatuandalamtnasyarakat.
kcbersarnaan

Pasa!6
dimaksuddalam pasal4 pcraturartclacrahini, rnakanrisi
L;ntuk nrewuiudkanvisi scbagaimana
pcnataannrangwilayahakanclitujukanrrntttk :
yangadil dan sejahtera;
a. nlencapainrasyarakat
yang dinanrisdan rnendunia;
b. mendorongtcrciptanyaperekononrian
wilayahpropinsiyarrglebihbcrirnbang;
kondisiantarbagian
c. nrcnciptakan
d. membangunlingkungan/arrg berasasmanfaatdan lestarisertaberkelaniutan.

Paragraf 2
T u j u a n P c n a t a a nR u a n g
Pasal7

Tujuan penataanruangadalah:
berbudayadan bsrkeadilan;
a. mewujudkankehidupanmasyarakatyang sejahtera,
b. mewujudkan pemanfaatanruang wilayah yang berkelanjutandan ber*'awasanlingkungan
hidup;
c. mewujudkan keterpaduandalam menggunakansumberdayaalanr dan sumberdayabUatart
sumberdayamanusia;
denganmemperhatikansebesar-besarnya
d. mewdjudkanpengaturanpemanfaatanruangpadakawasanlindung dan kawasanbudidaya;
e. mempersiapkandukungan ruang bagi pertambahanpenduduk selana 15 te.h'm ke depan
melalui alokasi ruang dengan mempertimbangkan daya dukung lingkr:rigaq struktur
kependudukan yang terbentuk, serta kecenderungandistribusi penduduk dalam sektor
ekonomi;
f. menanggulangimasalahkependudukanmelalui peningkatankualitas dan peningkatanperan
serta masyarakatdalam mengelola sumberdayaalam setempatdan penciptaankta kaitan
yang terpadu dalam proses penambahannilai dan perluasan efek ganda (multiplier effect)
pemanfaatansumberdayaalam;
Sunutcra iJtara tttclaltri pcttrcrataatt
g. nlengurarlgi disparitas antar . bagian rvilayah
"
perkimbungun dalanr setiap bagian wilayah;
bagianwilayahpropinsi
kenranlpuan urttukmcntcnultikcbutultaltllcrkclttbitngan
h . ntcndolottg
alam, suntberdaYa binaan, dan
dengan riengoptimalkan pemanfaatan sunrberdaya
manusi
suniberdaya utan;
anyasecaraberkelanj
rakyat;
l. sektorprinterdalammemperkuatbasisperekonomian
nrendorongpertumbuhan

J'
mempertahankandanmeningkatkankelestarianlingkungan.

I}AB IV
.I'A,I.A
I{tJAN(;
K|lI]I.In KAN |)AN STItAr.n(; I I,IINGIIM I}AN(;AN
Ilagian Pertama
Tata lluang
Kcbiiakan Pokok Pengcmbangan
Paragraf I
Tata Iluang Nasional
Kcbijakan Pengcntbangan
Pasal8

Tata
Kebijakan pengenrbangantata ruang yang ditetapkanpada tingkat nasionaldalam Rencana
dqlam RTRWP StrmateralJtara yang
Ruang Wilayah Nasioial (RTIIWN), ctif,ertinrbangkan
meliputi:
a,menetapkanMedansebagaiPusatKegiatanNasional(PKN);
b. menetapkanPematangsiantar,Rantau Prapat,Kisaran, dan Sibolga sebagaiPusat Kegiatan
Wilayah (PK'ilD;
sektorunggulan;
c. menbtapkankawasanandalandi sekitarPKW untr'tkpengembangan
- - Deli serdang (MEBIDANG) sebagai
d. menetapkankawasan perkotaan Medan Binjai
diprioritaskan pengembangannya
kawasan tertentu yang mempunyai nilai strategis untuk
Grouth Triangle (llv{T-GT);
dalamkonstelasilnao-nesia-tvtalaysia-Thailand
sekunder,pelabuhansibolga dan
e. menetapkanPelabuhanBelawan sebagaipelabuhanutama
pelabtthanGunung Sitoli dan
Kuala Tanjung sebagaipelabuhanp.igu*pun regional, serta
Teluk Nibung sebagaipelabuhanpengumpanlokal;
penyebaran primer.
f. bandarudarapoloniadi Medandiarahkansebagaipusat

Paragraf 2

KcbijakanPengcmbanganTataRuangPropinsiSumatcraUtara
Pasal9

Tata RuangPropinsi SumateraUtara dite'.apkansebagaiberikut


Kebijakan pengembangan
a. memperkuatbasisperekonomianrakyat; I
masyarakat;
b. menghormatihak keperdz,taan
c. memprioritaskan satuanruangpaclawilayah yang tingkat pcrkcmbangannya
pcngembangan
relatif rendah;
d. mempertahankan kegiatanbudidayayangtelahadahakdi atasnya;
e. rnengoptimalkanpenataan danpengendalian kawashnlinclungscsuaidcnganlirngsinya;
primer A dan B ultuk
f. mengembangkan Mebidangdan Sibolgasebagaipusatpelayanan.
darlzunskala kepentingan
mengakomodasikanfungsl perkembalnganSumitera Utara
nasional,danregional
internasional, ;
g. mengembangkan pusat-pusatpelayanansckundcr scbagai penggcrak perkembangan
wilayah;
h. mengembangkan pusat-pusatpelayananlokal yangsebagiantelahditetapkandalamRTRW
bagi pcngolirhan
Nasionaluntuk nrendorongiu-tuhnya sekior iekundcr dan tcrsebar
komoditidansumberdayalokal untukmenciptakan nilai tambah;

i. kawasanperkotaan MEBIDANG ditetapkan sebagaikawasantertentupadalingkupnasional


danmenetapkan kawasan tertentulainnyapadalingkupsumatera utara;

.i. tnengcmbzrngkaltkawasanandalan;
Meclan pada tahun rencanake
k. mempersiapkanpemindahanbandar udara Polonia di Kota
pusatpenyebaranprimer;
Kuala Namu di iabupaten Deli serdangdenganfungsi sebagai
mengakontodasikan
l. menetapkankawasanyang pemanfaatanruangnyabermasalahuntuk
g'
ruat1
kepentitrgitnclalanrpentanl'iratan
berbagaikcticiaksesuaian

BagianKedua

KarakteristikFisikPengembangandanPembangunanWilayah
Pasal10

atas 3 (tiga) kawasan,yang


Karakteristik fisik pengembanganPropinsi SumateraUtara dibagi
Barat'
terdiri dari PantaiTimu-r,DataranTinggi (Bagian Tengah), dan Pzurtai

, PasalI I

PembangunanI yang
Pembangunanwilayah Propinsi SumateraUtara.te-rdiri dari Wilayah
pembangunanII yang berpusatdi kota Pematangsiantar,
berpusat-di kota sibolga, wilayah
PentbangunanIV yang
Wilayah PembangunanIII yang berpusatdi kota Medan dan Wilayah
berpusatdi kota Kisaran.
pasal 12

Wilayah Sungai (SWS)


Pembagianwilayah sungai dikelompokkanke dalam 6 (enam) Satuan
Bah Bolon; Asahan; Barumun -
yang t;diri dari Wamiu-nesitang;'Relawan-Belumai-Ular;
Kualuh; BatangGadis-Batangloru.
BagianKetiga
Tata lluang
I'cngembangan
Paragraf I
Ruang
KonscpPcngembangan'l'ata
Pasal 3

melalui pendekatan
(1) Pengembangandan pemanfaatanruang propinsi Sumatera Utara
keseimbanganpertumbuhanproporsional'
l0
j

(2) Pengenrbangan ruangyangtcrdesentralisasi alanrsctcmpat.


padasunrbcrclaya
0) Pcrluasankctcrkaitanhorizontalsatuanruarlgpcngcntbitngan.

Paragraf2
AsasPercncanaanT'ataRuang
P a s a ll 4

Utara terdiri dari :


tata ruang propinsi Sumaterb.
Asas perencanaan
il. dcrrrokratisasi
ruang;
b. kesesuaianpemanfaatan*-g;
c. kesesuaian alam dan lingkunganhidup;
suniberdaya
d. sincrgiwilayah.

Paragraf 3
StratcgiPcngcmbanganTata llrrtng Propinsi
Pasal15

Ulrtuk mewu.iudkanvisi dan rnisi pcrnbangunan tata ruang


daerah,maka strategipcngembangan
yang ditenipuhadalah:
a. pengcndaliansecarakonsistenkcgiatanbudidayayang dapat mr:niutttsatau mengganggu
I'ungsickologisstratuekosistcrn
;
b. penguatan basis perekonomianmenurut sektor-sektorunggulan pada masing'masing
wilayah;
c. pembentukansatuanruang pengembanganyang lebih efisien dari segi aksesibilitas,kondisi
fisik wilayah, ketersediaan surnberdaya alam, sumberdaya ntanusiao serta prasarana
pendukungnya;
d. perpendekanhirarki fungsional dan tata-kaitanantara sektor primer, sekunder,dan ters'ier
melalui pengembangan agropolitan;
e. penguatan industrial-bielt yang telah terbentuk di sekitar kawasan perkotaan Mebidang
denganmengupayakanpenguahnterhadapotonomi korporasi.

BAB V
AIIAI{AN STRUKTUR, POLA PEMANFAATAN, DAN PENGIIMBANGAN RUANG
BagianPertama
Paragraf I
Arahan Struktur Ruang Wilayah Propinsi
Pasal 16

(l) Struktur ruangwilayah propinsi SumateraUtara terutamadibentuk olehjaringan prasarana


transportasi,pusatpelayanan,dan fungsi primer.

II
(2) Kontponen utama pembentuk ruang nreliputi kawas',tttlindtrng, kawasan Pcrdcsaan,
kawa.san perkotaan,kawasantcrtcntu,kawasananclalan,kawasanpcsisirdan pulau-pulau
kecil, kawasanstrategishankanrnas.
(3) Dalam rangka pemar,lbatankawasan-kawasan penrbcntukrtlang sebagaimana dimaksud
paclaayat (Z) pasol ini ditetapkankawa^sanprioritas sebagaitrpaya untuk nlempercepat
tenrnriudnyastrukturtataruangyangclirencanakan'

I ' a s a ll 7

(I) Rcncana struktur cjan pola pernanlaatanruartg wiiayah propinsi SunratcrnIJtara


merupakanpedomanbagi :
a. rumusankebijaksanaanpokok pemanfaatanruang;
b. perwujudanketerpaduan,keterkaitan,dan keseimbanganperkembanganantar.bagian
' Utara,serlaketerkaitanantarsektor';
wilayahpropinsiSurnatera
c. penaraanruang wilayah kabupatendan vrilayah kota yang nrerupakatrdasar dalarn
pengendalianPemanfaatanruang'
(Z) I{irarki fungsionalwilayahpropinsiSumateralJtarabcrsifathorizotttal,diwu.iudkandalzrm
3 (tiga) hirarki pusatpelayanan,yaittt :
a. pusatpelayananPrimer;
b. pusatpelayanansekunder;
c. pusatpelayanantersicr.
:
'
Bagian Kedua
Paragraf t
Arahan Pola PemanfaatanRuang Wilayah Propinsi
Pasall8

1 1 ) Pola pemanfaatan dan arah pengembanganruang propinsi nrerupakan arahan bagi


penggunaanruang di wilayali propinsi SunrateraUtara yang didasari pada prinsip
p.r-ul1frutun sumberdayaalam berasaskankelestarianlingkungan menuju pcnrbangunatt
yang berkelanjutan.
(J\ Arahan intensitasruang dilakukan berdasarkanpertimbangandaya dukung lingkungan
sertakapasitasprasaranayang sudahada dan atau akanterpasangdi suatukawasan.
(3) Prinsip dasar perencanaanpemanfaatanruang adalah penetapankawasan lindung dan
kawasanbudidayasebagaimana ditetapkandalam Undang-undangNomor 24 Tahun'fahun1992,
'fahun
PeraturanPemerintahNomor 47 1997, dan KcputusanPrcsidcnNomor 32
1990.
(4) Untuk menuju.pembangunanyang berkelaniutan,ntaka tahap perlama yang dilakukan
adalah penegasankawasan lindung yang telah ditetapkan sebelumnya, selanjutnya
pemanfaatanruang untuk kegiatan budidaya diarahkan berdasarkansifat-sifat kegiatan
yang akanditampung,potensipengenrbangan,dan kesesuaianlahan.

t2
(5) Kegiatanbudidayaterbentukmenurut satuanruang, yakni kawasanperdesaan;kawaszur
p"rkotnun;kawasantertentu; kawasanandalan;kawasatrpesisir,larrt dan pulau'pulau
kecil; dan kawasanstratcgishatrkanrnas'
(6) ,Kawasan perdesaanmerupakankawasantransisi antara karvasanberfungsi lindung dan
perkotaanyang memiliki kegiatanprimeryang bcroricntasistttnbt:rdayaalam'
(7) Karvasanperkotaanmenampungkegiatan-kegiatan pernrukitnanperkotaan,industri,jasa
sertakegiatanpelayananlainnya.
dan perdagangan,
(8) Kawasantertentumerupakankawasanyang bersifatstrategisdari segi ekonomi, sosial,
dan lingkungan.
pertahanan-keamanan,
(9) Kawasan andalatr merupakan kawasan yang nrcnriliki scktor ungguletn untuk
dikembangkandenganmemperiratikanketerkaitankota-kotadalanr kawasandan fungsi
kota tersebut.
(i 0) Kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil merttpakan kawasan yang memberi
perlindungan karvasan bawahannya, pcrlindungan setempat, cagar alam, suaka
nrargasatwa,eagarbudaya,dan rawan bencanaalam.
(11) Kawasan strategis l{ankamnas nrerupakankawasan untuk kegiatan pertahanandan
keamanannegara.
(lZ) Orientasi kegiatan di kawasanperdesaanmencakup berbagaikegiatan yang menyangga
keberadaankawasan iindung, seperti hutan produksi, pertanian lahan basah, pertanian
lahankering, perkebunan,peternakan,perikanan,dan permukimanperdesaan.

Paragraf 2'
Arahan Pola PemanfaatanKawasanLindung
Pasal 9

ruang pada kawa-;anlindung pada garis besarnyaakan mencakupfungsi


Pola penranfaatan
perlindungansebagaiberikut:
a. kawasanyang nlemberikanperlindungankawasanbawaltannya
Termasukkawasanhutan lindung yang tersebardi seluruhkabupaten,kawasanbergambutdi
kabupatenLabuhanBatu,AsahancianTapanuliTengah;dan kawasanresapanair.

b. kawasan yang berfungsi sebagai suaka alant dan pclcstarianalam untuk nrelindungi
dan keunikanalam
hayati,ekosistent,
keanekaragaman

Termasukdi dalarnnya adalahcagaralam sibolangit(Deli Serdang);Liang Balik dan Batu


Ginurit (Labuhanilatu); Dolok Sibual-buali('l'apartuliSclatan);kawasanDolok Sipirok
(TapanuliUtara-TapanuliSelatan).Di sampingitu juga suakamargasatwaKarangGading
(Deli Serdangdan l-angkat);Siranggas(Dairi); Dolok Surungan(Tolra Sanrosir);Dolok
'l'inrur.
Saut(TapanuliUtara);Barumun('fapanuliSclatan);Nias; hutannlangrovedi Pantai
Untuk kawasan pelestarianalam termasuk juga di dalamnya Taman Nasional .Gunung
Leuserdi Langkat;TanranHutanIlaya Bukit Barisan(Deli Serdang,Simalungun,Karo, daut
Langkat); Taman Wisata Alan: di Sibolangit (Deli Serdang), Holiday Resort (l.abuhan
, Batu), Lau Debuk-debuk(Karo), Delcng Lancuk (Karo), Sicikeh-cikeh(Dairi), SiiabaHuta
Ginjang (TapanuliUtara),dan Muara (Tapanuli Utara).

l3
*' "[*-
,"1
yangbcrpotcnsitinggimcngalgri'trcncatta alanr
c. kawasanrawanbencana
SelatanbagianBarat'Utara
TcmrasukdalamkawasanLnisekelilingDanau.Toba'4apanuli
Sibolga'tapanuiiU.*u,TffiTT-e,rga|r,BagianSelatalrMandailingNatal.
puiu,,Nias bagianSelata' danbagianTengah' sebagian
Asalan,LabuhanBatu,Langtut,
iJarisanmcnrbujurarahl,tara-sclfltanpada
besarwilayur,zun*t.ro utoio oi ,.tito, Bukit
rayapan'longs<lian'gelombangpasangdan
dasarnyaponr.*iui ierhadapgerakantanah,
banjir bandang;
kegiatan
berfungsi melestarikanperlindungandari
d. kawasanPerlindungansetemPatyairg
btrdiclaYa;
kawasansekitar danau/waduk, kawirsan
Tennasuksempadanpantai, sempadansungai' dalamnyahutan kota;
sekitarmataair,dankawasanterbukahijaukotatermasukdi
lokasi bangunanhasil budaYa
kawasancagar budayayaitu kawasanyang m:rypakal geologialami
benttrk Yangkhas;
*anusioyarigberniluitinggimallpunyangmemiliki
f. kecildenganluasanmaksimall0 kmz;
pulau-pulau
ruang diarahkan
g. beberapalokasiyangberdasarkanprosespemaduserasianpenranfaatan
sebagaikawasanlindung.

Paragraf 3
Arahan ItcmanfaatanKawas:rnllutlid:rva
Pasal20 , 1

.rcrrcakupar*harrpcnru.ftntan
(1) Araha' pola penianfaatannrarlg pacrakawasan'tr'crid:rya
non pertanian'
kawasanbudidayapertaniandan kawasanbudidaya
padaayat (l)
|,)\ penentuanbagi arahanpemanfaatanruang pada kawasan budidayatersebut
potensi pengembangandan kegiatan
didasarkanpada pertimbangankesesuaianlahan,
budidayapadasuatubidang lahan'

Paragraf 4
KarvasanBudidaYaPertanian
P a s a l2 l

pertanian tanaman pangan' kawasan


(1) Kawasan budidaya pertanian terdiri atas kawasal
kawasan perikanan, dan kawasan
pertanian tanaman perkebunan,kawasan petemakan'
kehutanan;
(2) Arahanpemanfaatankawasanbudidayapertaniantanamanpanganadalah:
terdiri dari tanarnanpanganlahan basah
a. kawasanbudidayapertaniantananranpangan
jenis tanamanpadi sawahdan padi
dan pertaniantanarnanpanganlahanklrini dengan
ladang,palarvija,dan hortikultura;
seluruh kabupatentetap dipcdahankan
b. lokasi pertanianlahan basahyang tersebardi
padalahanyang sesuaidan belum
dan untuk b"U"rufu lokasi ailatutian pe.gembangan
Asahan, Labuhan Batu' Karo'
dimanfaatkun,niut kegiatan lain, yaitri di Langkat,
Selatan'TapanuliTengah'
TapanuliUtara, foba Simosir, Manlailing NatallTapanuli
Dairi danNias;
l4
c. lokasi lahan kering yang menrpakanlahan pertaniantanamanpallgan yang ada tetap
dipcrtahapkapclln {ilakukan pcngcnrbangarr lain di
pada lilhan yang scsuai,atltetrat
kabupatenTapanu.iSelatal, Labtriranl3atu,T'apartuliUtara, Simalungun,Dairi, Toba
Samosir,dan l-,angkat;
(3) Aralranpemanfaatan adalah:
kawasanbudidayaperkeburtan
a. karvaslnbudi<Jaya tanantanpcrkcbunan/kcgiatan ntorttpakattscktor ltulu
pcrkctrtrnurt
clriri kegiataniniustri pengolahanhasil perkebunan,khususnyaindustri pengolahan
rninyakkelapasawit clanberbagaikcgiatanhilir lainnya;
pcrkebunandiarahkankc beberapalokasiyangscstl.li.
b. pcngcntbangan
kawasanbtrdidayapetcrnakanadalah:
(r1) Arahanpemanfaatan
a. kawasanbudidayapeternakandiarahkansesuaidenganlokasi kegiatanpertanian,baik-
' lahanbasah,lahzurkering, maupunkebun campuran;
jenis ternak besar.
b. pengembangan
(5) Arahan pemanfaatankawasanbudidayaperikananadalah:
a. pemanfaatanlahan perikananbudidayatersebardi seluruh kabupaten/kota,sedangkan
pengembanganpemanfaatanruang bagi perikanandanau di K.abupatenyang memiliki
kawasandanau terutamadi Toba Samosir; Simalungun,Tapanuli Utara, Karo, Dairi
dan TapanuliSelatan;
b. perikananlaut dikembangkandi seluruhdaerahkabupaten/kotayang memiliki potensi
perikanan laut terutama di kabupaten Asahan, Langkat, Deli Serdang, Sibolga,
Batu dan Kota
Tanjung Balai, TaparruliTcngah, Mandailing Natal, Nias, I.,abr"rhan
Medan.
(6) Arahan pemanfaatankawasanbudidaya kehutananadalah :
a. menghasilkanproduk kehutanan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan
pengolahankuyu;
b. kawasan budidaya kehutanan meliputi kawasan hutan produksi terbatas, hutan
produksitetap,dan hutanproduksikonversi';
c. lokasihutanproduksimeliputi :
I ) hutan produksi terbatas,di kabupatenLangkat, Karo, Dairi, Tapanuli Tengah,
TapanuliUtarabagianSelatan,SimalungunbagianSelatan,Asahan,LabuhanBatu
bagian Barat, Tapanuli Selatan,Mandailing Natal, dan l'oba Samosir scrta Pulau
Nias bagianUtara dan Timur, Pulau Tanah Ma-sabagian Selatan,dan Pulau Tanah
Bala bagianTengah;
2) hutan produksi tetap, di kabupatenI-angkat sebelah Baret, Deli Serdang bagian
Selatan,SimalungunbagianlJtaradan Barat,Asahan,LabuhanBatu bagianUtara
dan Timur, kawasan sekitar Danau 1-oba (Toba Santosir),Mandailing Natal,
'Hutan
Tapanuli Selatan, Siosar (Karo) serta di Pular.rNias, Tanahmasa dan
Tanahbala;
3) hutan produksi konversi, di kabupaten Asahan, Dcli Serdang,Labuhan Batu
bagianTimur, TapanuliSelatan,dan PulauNias.
d. perubahanfungsi kawasan hutan memerlukan persetujuanPemerintah.iMenteriyang
diserahitugasdan tanggungiawabdi bidang kchutanan;

I5
dan citkttpitlt yttttg lttas
e . perubahanpentntukankawasanltutan yitng trcrclatnpakpcntirtg
persetujuan Dewan
serta bemilai strategis ditetapkan oleh Penrerintalr dengan
PerwakilanRakyat.

Paragraf5
KawasanBudidaYaNtrn-Pertanian
I'asal22

(l) Kawasan budidaya non-pertanianmeliputi karvasanpertambangan,kawasan industri,


kawasattparirvisata.
(Z) Kawasan potensi pertambanganmcliputi seluruh kabupaten/kotabaik untuk eksplorasi
rnaupuneksploitasi.Untuk bahangalian golonganC diarahkandi seluruhkabupaten/kota,
kccJali Sibolga,Pcnratangsiantar,lan Meclan.llntuk galiarr tanrbang lainnyaterdapatdi
'l':rp:rrruli 'l'oblt 'l'itpitttttli
K : r 6 r r g r i r tlc, irur r g k u tK, 1 r , l , l ) i r i r i , S i r r r : r l r r n g , , : r r r . t l t t r r i r . Sitlttosir'
'l'crrgah,'l'apanrrli 'l'irttttr'
Sclatan,MandaililrgNltll, Ni:tsditttKitwitstttt l)antiti

(3) Wilayah pengembangan industri khususnya industri kecil diarahkan di seluruh


jcnis industri
kabupaten/kot; baik b.rupo inclustripcngolahanhasil pcrtanianntaupun
**uh tangga lainnya. Untuk industri besar dan menengah diarahkan di Kawasan
perkotaanMebidangsebagaipusat kegiatanindustri tcrbestrrdi Sumatera(Jtara,sedang
irdustri besardan menengahlainnya diarahkandi l-atruhanIlatu termasukltantauprapat,
di Asahan termasukTanjungbalai,serta Pematangsiantar. Bagi l(abupatenToba Samosir,
Kota Porseadan Balige iebagaipusatindustridan untuk kota Sibolgasertakota lainnyadi
Pantaillarat diarahkanuntuk indtrstripengolahanhasilpcrikanan.
(4) Kara,asanpariwisatadiarahkan.untuk dilicnrbangkandi kawitsttnyang nlenliliki obyek
wisata yang potensial.Pengetnbungunkawasan wisata utama diarahkan di Dairau Toba
dan sekitarnyauntuk wisata aiam dan budaya;Nias dan sekitarnyauntuk wisata alam,
budaya,dan minat khusus;Brastagi dan Tanah Karo untuk wisata alam dan buday-a;serta
'
Bahorok untuk wisata alam, minat khusus, dan br.rdaya.Kawasan Pantai Timur sekitar
kabupaten Deli Serdang dan kawasan Pantai Barat Kabupaten Tapanuli Tengah dan
Sibolgadan Mandailing Natal untuk wisata bahari dan minat khusus.

I'aragraf (t
Arahan PemanfaatanRuang Yang Bermasalah
Pasal23
'l' ditujuken
(l) penetapanpemanfaatanruang yang bermasalahsebagaimanapasal t huruf
untuk :
a. memperolehdukungandan informasi yang lebilr lengkapdan akurat bagi delineasi,
statusdan fungsi hutan;
b. memperolehdatadan infcrmasiyang lebih lengkapdan akuratuntuk mengkajidanrpak
yang ditirnbulkanoleh kegiatanbudiday'ayang sedangbcrlangsung;
c. memperoleh kesepakatanpihak-pihak scsuai dengan kcpentingan dan kcwenangan
masing-masinguntuk keputusanpemanlaatanruang;

d. memperolehketepatanpengambilankeputusansesuaidenganskala ruang perencanaan,


dirnana pemanfaatanruang untuk beberapakawasan yang tidak sesuaidengan yang
direncanakanperlu ditetapkanpadarencanatata ruang yang lebih rinci-
l6
(2) Pemanfaatan ruang yang bermasalah yang dalam kerangka waktu dan kedalamar
substansinyabelum diatur dalam peraturan daerah ini, akan mcmperoleh penetapar
pernanfaatanruangnyamclalui mekanismepembangunatlairrnya.
(3) Dalani peraturandaerahini dilakukan penctapartpemanfaatanruang kawasanhutan yanl
bermasalahsesuaidengankriteria tertentu.
:
(4) Beberapaarahan pengelolaenyang dipertimbattgkandalanr ntenetapkanpcnranl'aatar
karvasanhutan yang bermasalahyaitu :
a. tidal menimbulkandampak negatif terhadapruang yang bersangkutanmaupun dr
sekitamya;
b. tidak ditujukanbagiinvestasijangkapanjangdalarnjurnlah besar;
dan sekitarnya;
kondisi lingkungansCternpat
c. meqjaminpemulihan(rever.sible)
d. dapatmemberikanmanfaatbagi masyarakatumum;
nrenuiupcnranlaatart
e. menjaminkemungkinanpt:rubahan yang lebih pasti.
I'Ltaltg

BagianKctiga
Ruang
Arahan Pengembangan
l'aragraf I
K a w a s a nL i n d u n g
P a s a l2 4

Kawasanlindung meliputi hutan lindung, cagar alam, suakamargasatwa,tamall hutan raya,


cagar biosfer, taman nasional, kawasan bergambut, cagar buda;,'a,kawasan resapan air,
sempadanpantai, sempadansungai, sempadansekitar danau/wadukkawasansekitar mata air,
kawasau pantai t'rcrhutanbakatr,tanrurrrvisata. kawasan sttaka alattr lattt, kawasan rawarl
bcncanaalanr,danpulau-pulau kecil.

Pasal25

kawasanlindungadalah:
Tujuanpengembarrgan
a. mengurangidampakyang terjadi akibatperalihanfungsi lindurrgpadakawasanhutanoleh
dan aktivitasbudidayanon kehutanan;
perambahan
b. meningkatkanfungsi hidrologi pada satuan wilayah sungai dan menghindarkanbahaya
banjir;
kccil, khususnyahutan
ckosistempada pcsisir, laut, dan pulaLr-puiau
c. menrpertahankan
mangrovc,rawadan terumbukarang;
fungsi ekologis kawasanganrbut dan habitat soesiesyang dilindungi
d. menrpertahankan
lainnya;
e. menghindarkan danrpakbencanaalanryang ntungkinterjadi padakarvasanrawan'bencana,
antaralain kawasanpotcnsialgerakantanah(potensialerosidan longsorse(a abrasi);
f. cagarbudayasebagaiwarisanbudayabangsa.
mempertahankan

l7
Pasal26

kawasanlindung adalah:
Araltan pengembangan
lindung menjadi kegiatan
a. mencegahpcrambahandan alih fungsi hutan yang berfungsi
yang bersangkutan;
budidayayang mengganggufungsi lindung padakawasanhutan
daurhidrologinya;
b. meningkatkankemampuansatuanwilayahsungaiuntuk melangsungkan
ekosistemmangrovedan rawa;
c. nremantapkan
d. menatakegiatanyang memanfaatkan kawasanbelgambut;

e. menatapembangupan aktivitasbinaanpada'kawasanyang potensial


fisik dan perkembangan
nrengalanrigerakantanahl
pcrrclidikittt,
h:rgikcpe:rttirtgarr ditn
Parirvisltta,
l. .rclcsturikuqcaglr alarr.rnrlrrkclirnanliratkan
ilmu pcltgetahuan;
rctcnsi
g. 'rcncegaSpenranlhatanbzrntaransungai scbagaibagian baclanstrngaidan clacrah
yang berftrngsisebagaipengendalibahayabaniir'

Pasa2
l 7

tujuanpengembangan
Strategipencapaian kawasanlindungadalah:

a. menrpertahankankarvasanhutanberfungsilinclungyang belum mengalamiperanrbahan;


b. perbaikan/pengembalian fungsi lindung dari kawasanlindung yang clirambah;
-empertahankanekosistemmangrovesebagaipenahanabrasi,ternpatpengendapan liimpur,
".' tempat asuhan post larvd, tempat mernijah, dan tcmpat mencari nrakan biota perairan
melalui pengendalianterhadappertrsakanmangrovesertarehabilitasivegetasimangrovedan
terumbukarang;
d. penataan alih fuirgsi lahan kawasan berawa untuk mempertahankan fungsinyp sebagai
irabitat biota dan v:egetasirawa serta sebagai tempat retensi aliran permukaanmenuju ke
laut; :
e. pencegahanalih fungsi lahan kawasankonservasiyang berfungsi sebagaicagaralam, suaka
margasatwa,taman nasional, taman hutan 'taya, cagar biosfer, cagar budaya, kawasan
berg-am.but, kawasan resapan air, sempadanpantai, Scmpadansungai, scmpadan sekitar
danau/wadukkawasan sekitar mata air, kawasan pantai berhutan bakau, taman wisata,
kawasansuakaalam laut, kawasanrawanbencanaalam, dan pulau-pulaukecil;
f. pencegahan pemanfaatan lahan bergarnbut oleh kegiatan budidaya" sehingga tidak
menimbulkandampaklingkungan;
g. delineasikawasanberstatusrawan bencanaalam nrcnurutzoning yang lazinr bcrlaku pada
RTRW yang lebihrinci, terutamadikaitkandenganpengclolaankawasanrawanbcncana;
h. delineasikau,aian perlindungausetempatsesuai dengan peraturanperundang-undangan
yang berlakupadaRTRW Kabupaten,Kota, dan Kecamatan;
i. nrelindupgicagarbudayanrelaluirchabilitasi, zonacagarbrrdaya'
rcnovasi,dan pcnctapan

l8
Paragraf2
KawasanPerdcsaan
Pasal28

Tujuan pengembangankawasanperdesaanadalah :
a. mempertahankandan meningkatkan produktivitas sektor primer dan meningkatkan
perkembangansektor sekunder dan tersier, terutama sebagai proses penambahannilai
alam lokal;
sumberdaya
b. menipgkatkanpenyediaanlapangan pckeriaan yang mcmadai untuk kebutuhan rnasa
mendatang;
c. meningkatkanproduktivitassubsektorpertanianLanamanpangan,perkebunan,peternakan,
dan perikanan;
d. rneningkatkankualitas sumberdayaalam dan lingkungan serta sumberdayamanusia
pendudukperdcsaan.

Pasal29

Arahan pengembangankawasanperdesaauadalah :
a. mengembangkan kawasan permukiman perdesaan dengan dilengkapi oleh fasilitas
permukimanperdesaan;
b. mengembangkan kawasanperdesaanyang terletakdi .sepanjangpantai menjadi desanelayan
dan untuk kawasanperdesaanlainnya menjadi desapertanian;
pertanianlahanbasahrakyat terutamauntuk ketahananpangan;
c. r-rengembangkan
d. mengembangkan pertanian lahan kering rakyat tenttama untuk komoditi yang
produktivitasnyatinggi yang dapat digunakansebagaibahan baku untuk sektor industri
sekundersertakomoditi yang berorientasiekspor;
e. mengernbangkan perkebunanrakyat dan perkebun,,tn besar(swastadan PTPN) padawilayah
yang mempunyai tingkat produktivitas tinggi, m'cndukungpengenlbangansektor industri
sekunder,dan komoditi yang berorientasi ekspor, dengan tetap memperhatikan kelestarian
Iingkungan
f. mengembangkan peternakanbaik peternakanbesar,kecil, mauiun unggasuntuk mencukupi
kebutuhanlokal dan wilayah di luar SumateraUtara;
g. mengembangkanperikanan tangkap, budidaya perikanan dan pengolahanhasil terutama
perikananuntuk memenuhikebutuhanlokal dan wilayah di luar Propinsi SumateraUtara;
potensialam dan budaya.
pariwisatadenganmemanfaatkan
h. mengembangkan

Pasal30

kawasanperdesaanadalah:
Srategi pencapaiantujuan pengembangan
sektorperlanianlahanbasahsebagaisektorbasis;
a. mempertahankan
sektorpertanianlahankering;
b. memperlahankan
produktivitasperkebunan;
dan mengembangkan
c. mempertahankan
sektorpeternakansebagaisalahsatusektorunggulan;
d. mengandalkan

l9
e. pengembangan sektorperikanandan kelautansebagaisalahsatusektorandalan;
f. perbaikantingkat aksesibilitaske wilayah perdesaanuntuk mendukungpemasaranproduksi
perdesaanbaik di sektorprimer maupunsekunder;
g. perbaikapsistempendidikanuntuk meningkatkankualitaspendudukperdesazut;
h. penyediaansaranadan prasaranauntuk menampungkegiatanmasyarakatdi perdesaan;

i. pembangunanindustri berskalalokal yang menggunakanhasil produksi setempatscbagai


bahanbakudan pasardesasebagaipusatperdagangan hasil produksipertaniandan industri;

pelaksanaanprograrnpengembangan kawasandan tingkatsosialrnasyarakat, yang dilakukan


.i
melalui pengenrbangan kawasan/desatertinggal dan atau pelaksanaanprogranl kemiskinan
dan atauprogramjaring pengamansosial;
pariwisata;
k. pengembatrgan
l. pcriralr:rnrirn
pcrrilgli:rt:rp clcsittc:tttitttg
rrrasl,arakitt cktlsislcntdan polapcttrtritngttnan
J)crltllilll
yang bcrkclaniutaltyang bcrwawasanlingkunganuntuk trrcncapaituiuankcsejahtcraan alrtar
gencrasi.

Paragraf3
KarvasanPcrkotaan
l)asal3l

Pertumbuh:rnsektorsekunderdan tersiersertapertumbuhanjumlah pcndudukdi daerahtelah


mendorong berkembangnyakawasan perkotaan dan nreningkatkankebutuhan penyediaan
dan saranaperkotaan.
Drasarana

Pasal32

kawasanperkotaanadalah:
Tujuan pengembangan
a. ,mempercepatterbentuknyastruktur ruang sesuai arahan rencana struktur ruang Propinsi
'Sumatera
Utara;
b. mengembangkan kawasan perkotaan yang serasi, selaras, dan seimbang dalam
pengembangankehidupanmasyarakat,r.13lr:i penyediaal)prasaranadan saranaperkotaan
yang lebih berimbangdi seluruh bagian wilayah Propinsi SumateraUtara dalam rangka
mendukungaktivitaspendudukperkotaan;
c. meningkatkankesejahteraanmasyarakat,khususnyakelompok masyarakatberpenghasilan
rendah.melalui peningkatankualitas produksi dan pemasaranoleh koperasidan usahakecil
menengah;
d. menciptakanpemerataanperkembanganantar bagian wilayah Propinsi SumateraUtara dan
memperkuatsetiapsatuanwilayah sesuaidenganpotensidan kendalanya;
e. meningkatkanefisiensipelayanansetiapsatuanruangwilayahpengembangan;
f. mendorongterciptanyatata-kaitanantarasentra pcnghasil sumberdayaalam dengan pusat
pengumpuldan pengolahsumberdaya alam.

20
Pasal33

Arahan pengembanganka'*'asanperkotaanadalah :
hirarki fungsional yang ditetapkan
a. pengembanguniirt"* perkotaandiarahkan mengikuti
Propinsi SumateraUtara;
dalam rencanastruktur iuung dan pusatpelayananwilayah
pusatpelayananprinrerA dengan
b. kawasanperkotaanMEBIDANG dikembangkansebagai
Utara,Propinsilain;
wilayah pelayananpropinsiSumateraUtara,'sumaterabagian
primcr B d-e-ngan tujuan untuk
c. kota Sibolga dikembangkansebagai pusat pelayanan
nremberikanpelayananan-regional bagi wilayah PantaiBarat SumateraUtara;

d. kota-kotasekunderdikembangkan denganintensitassedang;
sebagaipusat yang melayani
e. pusat pelayanansekunderdan tersier diperluas fungsinya
wilayah pengembangan masing-nrasingterutamauntuk kegiatanagroindustridan agrobisnis;

f. pusat pelayanar,tersier dike.mbangkan sebagai pusat penglrll'lpuldan pengolah hasil


'sekitarnya
pertanian ratyai di wilayah dengan dukungan jalan penghubung dari prrsat
menuju jaringan yang
pengumpulke sentra-sentrapengltasilsumberdayaalam, serta akses
inetighutungkan kota-kotasekundcrdan pri mcr;
sekolah-sekolali
g. peningkatansumberdayamanusiadikembangkandenganmenlembangkan
dikembangkandi wilayah
kejuruan yang disesuuikundengan potensi ekonomi yang akan
setempat;
berbagai kegiatan
h. penyediaan prasaranadan saranaperkotaan ditujukan untuk mendukung
pendudukdi wilaYahtersebutdan disesuaikan denganskalapelayanannya'

Pasal34

Strategipengembangankawasanperkotaanadalah:
dengan tingkat
a. membangun prasarana dan sarana perkotaan yang memadai sesuai
pelayanannya;
dan intemasional di
b. mengembangkankegiatan perdagangandan_jasa berskala nasional
perkotaanberskala
kawasanperkotaanMebidang clengai dilengkapi prasaranadan sarara
dan fungsi propinsi
nasional dan intemasional dalam rangka mempertahankanperan
s umaterau tara dalam ko nstelasi nasional/intemasional;
c. mengembangkan kegiatanperdagangan dan jasa bcrskalapropinsi di kota-kotasekunder,
sertakegiatanperdagangan danjasa berskalalokal di kota-kotatersicr;
perkotaanMebidang,
d. membangunprasaranadan saranauntuk kegiatanindustri di kawasan
Tanjungbalai,Balige,Porsea,dan Padangsidempuan;
Sibolga,Pernatangsiantar,
hasil pertanianpada lokasi
e. membangundan mengembangkanindustri-industripengolahan
penghasilsunrberdaya
tcrsebutdi atas denganaksesyang nrudahclari clarrnrcnuju scntra
alam, terutamadi kota-kotatersier;
dan jalan
f. mengernbangkandan rneningkatkanfungsi jaringan regional, sub-regional'
jasa;
penghubunguntuk mendukungkegiatandistribusibarangdan
sekunderdan
g. membangundan mengembangkansekolah nrenengahkcjuruan di kota-kota
di setiapbagianwilayalt;
tersiersesuaidenganpotensipengembangan
ekosistem dan pola
h. meningkatkan pemahuunanmasyarakat perkotaan tentang peranan
tujuan
pembangun- y*g berkelanjutunyung berwawasanlingkungattuntuk mencapai
kesejahteraanantar generasi.
2l

i
Paragraf 4
'l'crtcntu
Knivasan
Pasal 35

nasio.al ditctapkan mcmpunyai nilai


(1) Kawasan tertentu adalah kawasariyang secara
strategisyang penataanruangnyadiprioritaskan'
Utara adalah kawasanpcrkotaan
(2) Kawasan lertentu Secaranasionaldi Propinsi Sumatcra
lainnl'ayang diarahkandalam
Mebidang(Medan,Binjai, dan Deli Serdang).dan kawasan
skalaregionalSunratera.
Suttratcra'Kawasatrf)altatt'l'otrit
rcncanatirtai'uilnglwiltryah
(3) Dalanrara6anpepgcmbar.lgan
(KEl.) <Jitctapkansebagai kawasan
dan sekitarnyadan Kariasan l:kosistern l,cuier
tertentu.

P a s a l3 6

kawasanten;ntu dituiukanuntirk :
Pengenrbangan
yangidituju;
^. mendukungterciptanyastrukturruangpropinsiSumateralJtara
yang terpadudan serasi;
b. meningkatkanfungsikawasanlinclungclankawasanbudidaya
sccara nasional untuk
c. menciptakan kawasan unggulan yang potcnsial dikernbangkan
dan wilayah Sumaterabagian
mendorong pertumbuh* .Linomi'prolinsi SumateraUtara
Utara;
perkembanganwilayah di
d. membangunpusatpertumbuhanekonomi yang dapat nrendorong
sekitarnya;
ckonolni yiltlg ' nlantap
e. 'reningkatkan kesejahtcraannrasyarakatnrclalui Pcrttttttbultalt "
'terutamabagi masyarakatberpenghasilanrendah,sesuaiprinsip ekonomi kerakyatan'

Pasal 37

Arahan pengembangan kawasantertentuadalah:


A yang
a. pengep"rbangankawasan perkotaan MEBIDANG sebagai pelayanan primer
Utara hingga wilayah
memberika' pelayananreglonal meliputi u'ilayah propinsi Sumatera
darttersier;
SumaterabagianUturudeigan prioritasaktivitassektorsekunder
penyediaanprasaranadan sarana
b. pengembangalkawasantersebutdi atasdilengkapi dengar,
tetap memperhatikan
perkotaanpendukungsesuaidenganjangkauan pelayanannya,dengan
dampaklingkungan
Ekosistcm Leuser (KEL)
c. pengembangankawasan DzutauToba sekitamya dan Kawasan
melestarikan dan
yang dilengkapi dengan penataan kawasan detrgan fungsi utama
melindungi. -

Pasal38

kawasantertentuadalahmengembangkan prasaranadan saranakawasan


Strategipengembangan
ekonomi sesuaidengan
pada irngsilerkotain yang mendukungterciptanyapusatpertumbuhan
jangkauan pelavanannya dan menata
sektor ekonomi yan; irenjadi unggulan dan
kawasan'
pengembangan ka*asai puduiungsi lindungyang rnendukungtcrciptanyakelestarian
22
Paragraf 5
Kawasan Andalan
Pasal39

ekonomi
(l) Kawasanandalanadalahkawasanyang dapat berperanniendorongpertumbuhan
penlcrataan
bagi kawasan itu sendiri dan kawasan sckitarnya, scrta dapat mervujukan
pemanfaatanruangdi wilayah nasional.
I
(2) Kawa-sanandalandi propinsi SumateraUtara terdiri dari:
a. kawasanandalandarat meliputi Kawasan Mcdan dan sckiUrrnya,Kawasan l{antau
dan sekitarnya,Kawasan
prapat - Kisaran dan sekitarnya,KarvasanPenrettangsiarrtar
Danau Toba dan sekitarnya,Kawasan Tapanuli dan sekitantya,serta KawasanNias
dan sekitamYa;
b. kawasan andalan laut meliputi kawasan laut Lhokseumawe-Medandan sekitarnya,
kawasanSelatMalaka dan sekitarnya,sertakawasanNias dan sekitarnya.

Pasal40
:
Pengembangankawasanandalanditujukan untuk :
a. mendukungterciptanyastruktur ruangyang serasi,seimbangdan berkelanjutan;
b. meningkatkanketerpaduanfungsi kawasanlindung dan kawasatrbudidaya;
c. menciptakan kawasan unggulan yang potensial dikembangkan secara regional untuk
mendorongpertumbuhanekonomi;
d. membangunpusatpertumbuhanekonomiyang dapat'ntcndorohg pcrkembangan wilayah di
sekitarnya;
masyarakatdenganmemantapkanekonomi kerakyatan.
e. meningkatkankesejahteraan

P a s a l4 l

Arahan pengembanganbagi kawasanandalanadalah :


a. kota Medan dan sekitarnya dikembangkan sebagai pusat pelayanan primer bagi
pengembangankota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang, Karo, Dairi, dan
LungLut.Kota Sibolgadikembangkansebagaipusatpelayananprimer B bagi pengembangan
ka*asan andalanTapanuli dan sekitarnya,dan kawasanandalanNias dan sekitamya;
b. kota Tanjungbalaidikembangkansebagaipusat pelayanansekunderA dan diarahkanuntuk
menjadi pusatbagi pengembangan kawasanandalanRantauPrapat-Kisarandan sekitarnya;-
c. kota PematangsiantardikembangkansebagaipusatpelayanansekunderA dan menjadi pusat'
bagi pengembangan kawasanandalanPematangsiantar dan sekitamya;
sebagaipusat
d. kota Balige dikembangkansebagaipusatpelayanansekunderB dan'diarahkan
pengembangan kawasanandalanDanauToba dan sekitarnya;
e. kota Gunung Sitoli dikembangkansebagaikota sekunderB dan diarahkan sebagaipusat
pengembangan kawasanandalanNias dan sekitarnya;

ZJ
di arahkansebagai
sekitarnya.ikenrbangkansebagaikota sekunderB da.
f. kota sibolga da.
i cla' sckitarnya;
andalanYl'apanul
pusatpeng*tU"" gun'k;;;t
g.pcttgcntbartgankota-I:.,."i"]i.]tdiatasdilengkapi<lenganpclryediaanprasaratrada
saranaperkotaanperrdukungsesualclengar.rjarrgkatranpelayanannya.
Pasa4
l 2

kawasanandalanadalah:
Strategipencapaiantujuan pengembangan
a'pcngcnlbarlgatlprasarattac|ansarfl|lApcrktlt:taltska|apropirrsitlarrrcgionir|cliptr
penlcmbangankawasanandalan;
-"o-,,r. pusat-ptrsat pertumbuhan
jaringan arteri primer yang menghubungkan
b. mengetnbangkan
kawasanandalan;
c . n t c n g c n r l r a t r g k i r n p r i l s a r a | l t l w i s a t a a l a n t c l i f ) a t r n t t ' l b l r a d a r r s c k i t aseki(arnya'
rnya; scrto
Ni.s cra.
prasara.a wisata b*irari,k'usrrsuyacrikcpular.r:*
d. nre.genrbangkan di Gunung sitoli
prasarana pclayanan pendukungrtegiatunwisata bahari
mengenrbangkarr
dan Sibolga;
sekitarnyasebagai
kegiatan ekononri khususnyasektorprimcr cli kawasan
e. mengembangkan pusat-ptlsat pcrtunrbultatr tersebut;
penunjangdan pendukurg bagi berkembangriva
lintasanpariwisata'
prasarana wisataagrokhususnyadi sepanjang
f. pengembangan
Paragraf 6
Kccil
KawasanPcsisir,Laut cl:rnPul:rtl-pulau
. Pasal43

Tujuanpengembangankawasanpesisir,lautdanprrlau-pulaukcciladalah:
^'menjagakelestarianlingkungankawasanpesisirc|anekosistemlaut:
kecil bagi peningkatan
,meningkatkan pemanfaatan- sumberdayapesisir dan pulau-pulau
b.
no* i propinsi SumateraUtara;
f ertuniUutr* "ko nelayan;
masyarakat,khususnyamasyarakat
kesejahteraan
c. meningkatkantaraf hidup dan
d.menciptakanpengelolaanruangfangterpaduba[ipemanfaatansumberdayalautdanpesi
dengankegiatanpelestarianlingkungan
Pasal44

Arahanpengembangankawasanpesisir,lautdanpulau.pulaukeciladalah:
a.mempertahankankawasanlindungdisekitarpantai.diLangkat,DeliSerdang,LabuhanBa
dan Nias;
Asahan,rup*iii i"nguh' MandallingNatal
b.pengembangandanpengendalianperikanantangkapdiPantaiTimur,PantaiBarat,pu
iqi*a-pulau-pulaulainnya; i. , --.-^- di
lingkungan
r: Donrqi Timur dan pantai
Pantai rirnrrr Pantar
kegiatan pertambakanberwawasan
ci pengembangdn
'" Barat;

d.pengembangankawasanyilltabaharidiPulauNias,Medan,sibolga,Deliserdang'
Natal;
TapLuli Tengah,dan Mandailing
24
c. I)cngcmbangangrngkalan pcndaratiul ikan di kitrvusun Dcli Scrclitttg,
pittt{triL,nrrgknt,
'l'apanuli'fengah, Tapanuli Selatan
Medan, Asahan,Tanjungbalai,Labuhan Batu, Sibolga,
MandailingNatal,danNias;
perikanan.
industripengolahanhasil perikanandi sentra-sentra
pengembangan

Pasal45

Stratcgipencapaian tujuanpcngembangan kawasanpcsisirdan pulau-pulaukccil adalalr:

a. pengembangansarana dan prasarana bagi peningkatan kegiatan perikanan, meliputi


pelabuhanp"rik*un, prasaranatransportasidari lokasi sumberdayalaut ke lokasi sentra-
sentra:.perilanandan distribusi, jaringan iriga-si tambak, alat penangkap ikan, sarana
transpcirtasitauf pengelolaanpembibitan ikan terpadu, pakan ikan, pupuk dan pangkalan
pendaratanikan;
b. peningkatankualitas dan produksi hasil tangkapanikan melalui pengembanganteknologi
p"nungkupanikan dan pengolahanhasil ikan yang lebih baik tanpa mengganggltatau
laut;
nrerusakekosisl.em
c. peningkatanprasaranadan saranadi wilayah permukiman nelayan;
d. pengembangankegiatanperikananlaut dan pertambakanrakyat;
e. peningkatanproduksipenangkapanikan di Zona Ekonomi Eksklusif di Indonesia;
f. pengembangan prasarana dan sarana untuk pengembangan wisata bal'rari, termasuk
pengembanganpromosi rariwi sata;
g. peningkatanpenyediaanprasaranadan saranapelabuhanperikananunhrk kegiatan ekspor
dan impor;
h. peningkatan pengawasandan pengendalian sumberdaya
pemanfaatan pesisir,laut dan pulau-
pulaukecil;
i. pengembangankawasanmangrove dan terumbu karang secaraintensif untuk mendorong
daya dukungperikananlaut.

Paragraf 7

Kawasan Strategis Han kamnas


Pasal46

(1) Untuk menjagakepentingan


- perlal.ranandan kcamanannasional yang stabil dan mantap,
maka pertu <iitetapkankawasan-kawasanyang bersifat strategis bagi kepcnting:ut
hankamnas.
'fujuan
(2) pengembangankawasanstrategishankarnnasadalah:
a. menjaminkondisi pertahanandan keamanannasionalyang stabil dan mantap;
b. mendorong terciptanya penataan ruang yang serasi antara kepentingan strategis
hankamnasdengankegiatan sosial ekonomi masyarakat;
(3) Adanyalokasi yang diperuntukkanbagi pendaralanpasukandan latihan untuk kepentingan
hankamnas.

25
BagianKeemPat
SistcmInfrasruktur WilaYah
Paragraf I
Tujuan Pcngcntllangan
Pasal47

sisteminfrastrukturwilayahadalah:
Tujuanpengembangan
wilayah SumateraUtaradenganwilayahekstcrnalnya,
aksesibilitas
a. meningkatkan
b. mendukung konsep pengembanganruang menuju struktur ruang yang lebih horizontal
namuntetapmempertahankan peranpusatpertunrbuhanbagi kegiatanberskalabesar;
c. rnelindungi kawasan tertentu yang memiliki {ungsi pcnting sccara ckologis dcttgan
menghindaripengernbangan yang memiliki fungsilindung.
infrastrukturke ka.Nasan

Pasal48

sumberair diarahkanuntuk mencapaitujuan sebagaiberikut :


Pengembangan
a. mempersiapkankebutuhanair bersih dimasamendatang;
b. meningkatkankapasitasproduksi air agarmencukupipelal'anankepadapelanggan;
c. melakukan revitalisasi sumber-sumberair yang telah dinranlaatkandan yang akan
diekspansi.

Pasal49

Pengembanganprasarana scbagaiberikut:
air bersihdiarahkanuntuk mencapaitr-rjuan
a. menyediakan prasaranaair bersih yang dapat bermanfaat bagi nlasyarakat lingkungan
perumahandan permukimandi perkotaandan perdesaan;
b. meningkatnyapelayananair bersihsesuaidengantargetdan pelayanansusunanpemerintah
(perluasanjaringan pipa distribusi sampaikepadapelanggan);
c. ntewujudkal prograln Pemerintahuntuk rneningkatkansunrbcr daya nlanusia lnelalui
pelayananair bersihyangmemenuhistandardkesehatan:
d. nreningkatkan kapa.sitas kcpaclapclanglgan.
produksiagarmencukupipelayarran

Pasa!50

pengembangan prasaranaenergidiarahkanuntuk tu.iuanterlaksananva pcrnartlaatanenergi gas


pcrusahaan
bagikcbutuhanrunraStanggadan transportasi, tcttagalistrik
listrik rlarttcrsc:ciiatryit
yang terjaminkeandalandan keseimbanganpcnyediaannya.

Paragraf 7
Sistemlnfrastruktur Wilavah
A.rahanpcngernbangan
P a s a l5 l

(l ) sistemtransportasidarat :
Arahanpengembangan

26
a. pengembangan jaringan transportasidarat diarahkanuntuk nrembangunakses secara
berkesinanrbungan (continiuous access)dan berjenjangdari satuanruang lokal, pusat
pelayanantersier, pusat pelayanansekunder,hingga pusat pelayananprimer sebagai
inle(-outlctpoint (bandaradan pelabuhan)denganwilayah eksternalSumateraUtara;
dengankcrvenangann)/a;
b. menatapelayananangkutanumum yangdisesuaikan
c. mengembangan jaringan jalan arteri primer antar Propinsi terdiri atas tiga jalur
, regional,yaitujalur LintasTimur,jalur LintasTengah,dan-jalurLintasBarat;
d. lokasi terminal angkutan barang dengan lasilitasnya dan pangkaian truk diarahkan
pada kawasanpelabuhandan industri/pergudangan serta lokasi yang ditetapkan pada
jaringan jalan arteri primer;
e. pengembangan jaringanjalan kolektor primer ditujukan untuk menciptakanaksesyang
berkesinambunganantara pusat pelayananprimer dengan pusat pelayanansekunder,
serta berperansebagaimuara pergerakandari pusat-pusattersier;
f. jaringan jalan penghubung(feederroad) yang terdistribusi ke seluruh u'ilayah yang
ditetapkan sebagaikawasan budidaya dan berorientasike jaringan jalan arteri atau
kolektor.

Q) Arahan pengembangansistem transportasilaut :


a. pengembanganpelabuhanyang berfungsi sebagaiinlet-oullct poinl utama bagi sistern
pergerakanpenumpangdan barangmenuju dan dari wilayah SumateraUtara, terutama
yakni pelabuhanBelawan di kawasanMebidang,pelabuhanSibolga di kota Sibolga,
Gunung Sitoli, pelabuhantradisionaldan pelayaranrakyat di Tanjungbalai;
b. mengembangkan pelabuhan-pelabuhansebagaimana dimaksud di atas secara
jaringan angkutankeretaapi dan .iaringanangkutan
terintegrasidenganpengembangan
jalan;
c. pengembangan pelabuhan-pelabuhan pengumpanregionaldan lokal sebagaipenunjang
pergerakanmelalui laut bagi wilayah di sepanjangpantai I'iurg rncnriliki potcttsi
ekonomitertentu.
(3) sistemtransportasiudara:
Arahan pengembangan
a. merencanakandan membangunpelabuhanudara di Kuala Namu kabupatenDeli
Serdangsebagaipelabuhanudarautama p,r:ngganti dari pelabuhanudara Polonia di
Medan,yang berfungsi rneliiyani penunrpang
pergerakari dan barangbcrskalaregior-ral.
dan Sibolga
terutamayatrgberlokasidi kanasanlr'{ebidang
nasional,dan internasional,
sebagaipusat-pusat primer:
b. pengembangan bandarapenunjangsistempergerakaninternal SumatcralJtara guna
memperlancarmobilitas menuju dan dari kawasan-kawasan vang memiliki fungsi
pentingtertentumelaluiudara.

Pasal52

(1) prasaranaenergidilakukanmelalui :
Arahan pengembangan
a. pengembanganpelayanan gas melalui jaringan pipa untuk kawasan industri,
perdagangan,jasa, perumahan perusahaanlistrik diprioritaskan di wilayah Pantai
Timur dan wilayah PantaiBarat;
b. pengembangan jaringan distribusi listrik dianjurkanmelalui salurankabel bawah tanah
untuk kawasanperkotaan,pcrdagangan/jasa, industri dan perumahanbaru;
27
baik melalui salttran udara clatr
c. memperluaspengadaantranstnisitcgangantinggi
salurankabel'bawah tanah,garduinduk dan gardudistribusi'
scsttaidcngan
(z) pengembangan sistcrninfrastruknrrlistrik cian lclekortiunikitsidiarahkan
pola pengembangan ruangaktivitas'
(3) Pengenrbangan prasarana telekomunikasidiarahkanutrtuk mcncapaitujLranrtrcwtriuclkan
untttk
sistemtelekomunikasi lokal, antarkota dan antarnegaradan terjaminkeandalannya
jalur tclekomunikasipcnting di
menunjangprofinri SumateraUtara sebagaisalah satu
Indonesia.
infrastruktur listrik dan
(4) Pada pusat-pusatsekunder dan tersier, pcngernbangan
ckononri yang dirniliki clcngan
telekomunikasidiarahkansesuaidengan skaia potensi
tujuan untuk memacupertumbuhanekonomi di wilayah tersebut'
primer dan sekunder' Di kota
(5) Jaringan air bersih hanya dikembangkandi pusat-pusat
memadai dapat dikembangkan
tertentu lainnya yang mlmiliki potenii permintaancukup
sistempenYediaan air bersih.
yang
((t prasaranaair bersihyang dikembangkanmeliputi fasilitas air bersih dan sumberair
bersih yang mernenuhi standar
akan dimanfaatkangunu *.ningkalkan pelayanan air
kesehatan.

Pasal53

meliputi sistem jaringan


(1) Prasaranapengendalianbanjir dan drainase dimaksudkan
rumah tangga(dornestik)
pembuanganair hujan maupunpembuanganair limbah cair dari
dan arahansistempengendalibanjir'
(2) Pengembangan prasaranairigasi diarahkarruntuk :
pertzrnian lahan basah untuk
a. menunjang PenYediaanair dan penatasn air bagi
meningkatkanhasil Panen;
pertanian lahan basah'
b. mengintensifkankegiatan<ianhasil pertanian pada lokasi
pembuangansampah dari
(3) Prasanapersampahanyang dikembangkanmeliputi sistem
sumbersimpahiampaike pembuangan akhir sampah'

j Paragraf3
Wilayah
S t r a t c g iP e n g c m b a n g aSni s t e mI n f r a s t r u k t u r
P a s a l5 4

i terdiri dari:
sisteminfrastrukturtransportas
Strategipengembangan
(r) Transportasidarat
Pantai Timur dan wilayah Pantai
a. memperkuatjaringanjalan arteri primer di wilayah
wilayah bagian Tengah secara
Barat, sertamempe*uat.latinganjalar, arteri primer di
wilayah bagian Tengah
terbatas sebagai urat nadi pergerakan yang menghubungkan
propinsi Sumaterautara;
J;rg* witayih bagian Timur dan Barat
di kawa-sanBukit Barisan untuk
b. mengendalikanderajataksesibilitasdi wilayah Tengah
mcngamankanfungsi kawasanlindung;
jalur Barat, Timur, dan Tengah
pengembanganjaringan jalan artelRrimcr di ketiga
jaringan;alan arteri primer;
diarairkanuntuk ,".ui" kontiniu berfungsi sebagai
28
d . memperkuat interaksi intemal untuk mendukung pola pcrkernbanganruang yang
bersifat horizontal (decentralized territoriol approach) melalui penguatan jdringan
jalan kolektor primer dengan pola mengikuti jaringan penghubung antar pusat
sekunder,yang berperanmenghubungkansecarakontiniu pusat-pusatsekunderdengan
pusat-pusat tersier;
penguatanstrukturjalan internalyang bertujuanmemacupertumbuhanekonomi lokal
dikembangkan sebagai jaringan jalan penghubung (feeder roaQ yang berfungsi
membangunakses yang kontiniti antara unit-unit kegiatan lokal dengan jaringan
kolektor dan arteri primer;
dalam konteks kewenanganpembinaanjalan, fungsi jalan yang digunakan dalam ke-
Bina Marga'an terdiri atasjalan arteri, kolektor, dan lokal;
o pengembangan jaringan jalan tol dilakukan selain melalui peningkatanjalan tol yang
ada,juga dilakukan pembangunanjalan tol baru yang menghubungkanBinjai - Medan
- Tanjung Morawa - Lubuk Pakam- Tebing Tinggi dan Medan - Kuala Namu, dan
menuju kawasanDanau Toba.
h. pengembanganaksesibilitas antara propinsi Sumatera Utara dengan Nanggroe Aceh
Darussalamadalahmelaluijalur Medan - Stabat- PangkalanBrandattke arah Langkat
dan Medan - Sidikalang - ke arah Tapaktuan. Akses ke Propinsi R-iaudibentuk melalui
peningkatanjalur Medan - Perbaungan- Tebing Tinggi - Tanjungbalai - Kota Pinang
ke arah Dumai dan jalur kereta api dari Medan - Tebing Tinggi - Kisaran - Rantau
Prapat ke arah Dumai. Sedangkan akses dengan propinsi Sumatera Barat
dikembangkanmelalui jalur Padangsidempuanke arah Muara Sipongi dan jalur
Sibolga* BatangToru - Natal ke menuju BatasSumateraBarat:
pengembanganjaringan jalan kereta api diarahkan untuk rneningkatkankoneksitas
antarabagian wilayah Pantai Timur SumateraUtara dan niendukung fi,rngsibandar
udara Kuala Namu, wilayah bagian Tengah yang merupakandatarantinggi tidak
direncanakanpembangunanjaringan kereta api, dan bagian Wilayah Pantai Barat
direkomendasikansebagai wilayah pengembanganjaringan jalan kereta api untuk
mendukungfungsikota Sibolgasebagaipusatpelayananprimer.

J. khusus untuk wilayah dengan aliran sungai yang potensial dibangun sebagai
v,aterways dilakukan pengintegrasianjaringan .lalan dengan jalur sungai dengan
mengembangkan dermagasungaipada simpul-simpulpertemuanantarakedua moda
tersebut.
angkr:tan

(2) Transportasilaut
a. peningkatanderajatakseswilayah SumateraUtara denganwilayah eksternalnyadalam
rangkamengembangkan perdagangandalam skalaregional,nasional,dan internasional
ditenrpuh dengan meningkatkan kemampuan pelabuhan dan bandar udara utama di
PropinsiSumateraUtara;
b. untuk mendukung kebijakan oene,apankota Sibolga sebagai pusat pelayanan primer,
maka pelabuhan Sibolga ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpan regional dengan
spesifikasi kemampuan teknis untuk melayani angkutan p€numpang dan barang pada
skala nasionaldan regional;
c. beberapapelabuhan skala lokal dan regional di Sumatera Utara yang dikembangkan
rrntuk menunjangperkembanganaktifitas ekonorni wilayah pelayananny4 adalah:

29
l) pelabuhanKuala Tanjung dikenrbangkanscbagaipelabuhanpengumpanregional'l'inrur
denganskala pelayananangkutanpcnumpangdan barengdi wilayah Pantai
SumateraUtara;
2) pelabuhanTanjungbataidan PangkalanSusu dikcmbangkansebagaipclabuhan
pengumpanlokal untuk melayani angkutan penumpangdan barang di wilayah
PantaiTimur bagianTenggara;
'lanjung
3) pclabuhan Sarangl3langdikembangkanscbagaipelabuhanpcngumpan
lokal untuk n:lelayaniangkutan barangdi wilayah Pantai Timur bagian Selatan,
sehinggakomoditi setempattidak berorientasike pelabuhanDumai di Propinsi
Riau;
4) pelabuhan Natal dikembangkan sebagai pelabuhan pengumpan lokal untuk
melayani angkutan penumpangdan barangdi wilayah Pantai Barat bagian Selatan,
sehingga komoditi setempat tidak berorientasi ke pelabuhan Teluk Bayur di
PropinsiSumateraBarat;
5) pelabuhanGunung Sitoli dikembangkansebagaipelabuhanpengumpanlokal untuk
melayaniangkutanpenumpangdan barangdari menuju pulau Nias.
(3) Transportasiudara
a. bandar udara Polonia merupakan outlet-inlel poinl utama yang melayani angkutan
udarabagi penumpangumum di propinsi SumateraUtara;
b. guna menunjang penetapan fungsi kota Sibolga sebagai pusat pelayanan primer di
Sumatera Utara maka bandar udara Dr. Ferdinand Lumbantobing dikembangkan
sebagaipusat penyebaransekunderdengan spesihkasi teknis bertaraf nasional dan
r'egional;
c. beberapabandar udara dengan skala pelayananlokal yang dikembangkansebagai
sekitar.
tersieruntuk melayanikarvasan
pusatpenyebaran

P a s a l5 5

Strategi pencapaianstruktur ruang yang dituju melalui pengembanganinfrastrukturlistrik,


dan air bersihdilakukanmelalui :
telekomunikasi.
a. pengembanganjaringan infrastruktur primer di sepanjangjalur regional sepanjangPantai
, Timur terutamadi sekitar kawasanMebidang dan sepanjangPantai Barat di sekitar kota
Sibolgayang merupakanpusatprimer.
jaringan infrastruktur di pusat-pusatsekunderdi seluruh wilayah Sumatera
b. pengembangan
Utara;
c. pengcmbanganjaringan infrastruktur di pusat-pusattersier di seluruh wilayah "Sumatera
Utara;
d. pengembanganjaringan infrastruktur pelayanan lokal di kawasan-kawasantertentu yang
memiliki potensi ekonomi yang memerlukan dukungan penyediaap listrik dan
telekomunikasi baik yang terhubungkan dengan sistem jaringan Surr,.ateraUtara maupun
yarig sifatrryadiskontiniu melalui pembangkit energidan statiun relaykomunikasi lokal;
e. pelgembanganjaringan air bersih dilakukan di pusat primer dan sekunder,sedangkandi
pusat-pusattersier aitat<utan di kota-kota'Jang memenuhi skala ekonomi dengan terlebih
dahutu menganalisistingkat perrnintaanyang ada.

30
Pasal56

Strategi pengembangan sistem infrastruktur pengendali banjir, drainase, irigasi, dan


persampahanadalah:
a. pengembanganjaringan infrastruktur pendukungdi pusat-pusatsekunder dan tersier di
seluruh wilayah SumateraUtara dalam upaya untuk mendukung perkembanganekonomi
wilayahdan di wilayah-wilayahrawanbencanasepertibanjir,erosi.dan sebagainya;
b. memperluas skala pelayanan infrastruktur dalam upaya untuk mendesentralisasi
kualitashidup masyarakat.
wilal'ahdan meningkatkan
perkembangan

Pasal57

(l ) Strategipengembangan listrik ditu.iukanuntuk :


a. menjaminpenyediaandaya,mutu dan keandalantenagalistrik
b. menjagakeselamatanlingkungandi sepanjang jalur transmisilistrik tegangantinggi.
c. menciptakan pengelolaan mang yang terpadu bagi pemanfaatn air dan udara untuk
pembangkit dengan pelestarian lingkungan, kegiatan sosial masyaral<at,pertanian,
industri, perdagangandan pariwisata

(2) Lokasipembangkitterdiri dari:


a. pembangkithydro meliputi kawasantangkapanair pembangkit tenaga air Asahan,
Renundan Wampu,
Sipansipahoras,
b. pembangkit thermal meliputi kawasan Pulau Naga Putri Sicanang Belawan dan
sekitarnya" kawasan Tapian Teluk Nauli <ian sekitarnya, karvasan Sarulla dan
sekitarny4 kawasanSibayak dan sekitarnya.

(3) Kawasan transmisi listrik tegangantinggi meliputi seluruh Kabupaten/Kotadi Propinsi


SumateraUtara kecuali PulauNias dan pulau'pulaukecil lainnya.

BAB VI
PEMANFAATANDAN PENGENDALIANPEMANFAATANRUANG

Bagian Portarrra
Prinsip PemanfaatanRuang
Pasal58

Prinsip-prinsippemanfaatanruang,yaitu :
a. Pemanfaatanruimg wilayah SumateraUtara dikembangkansecaraselaras,serasi,seimbang
dan terpadu terhadap struktur ruang dan pola pemanfaatanruang kawasan lindung dan
kawasanbudidaya.
b. Untuk mewujudkan tata ruang yang berwawasanlingkungan, perlu dilakukan pemulihan
fungsi lindungwilayah yang mengalamikerusakanmelalui solusi yang adil, bijak dan tidak
saling merugikan.

c. Mendayagunakan pcngembangankawasan-kawasan hutanproduksi-


d. Mengembangkan pola pemanfaatan ruang kawasan budidaya yang mampu mendukung
peningkatan kualitas dan daya saing produk-produk unggulan wilayah berdasarkatr

3l
pcrtinlbangankriteria lokasi, tingkat kcsesuaianlahan,optimasi potcnsi sumbcrdayaalam,
surnberdaya buatandan sumberdayamanusiawilayah.
e. Mengcmbangkanpola pcnranfaatanruang kawasanbudidayasecarillebih adil dan berinrbzrng
<liantarakcpentinganusahakecil, menengahdan koperasidcnganusahabcsar.

BagianKcdua
Prinsip PengendalianPemanfaatanRuang
Pasal59

pengendalian
Prinsip-prinsip yaitu :
didasarkanpadalirna kemanrpuan,
a. kategori pemanfaatarlruang dan kebijaksanaannya;
b. peringkat pengaruhgeografis kebij aksanaan;
c. kerangkapengendalianyang berkelanjutan;
d. instrumen dan tatacara pengendalian;
e. institusi pengendalian;

Pasal 60
-tindakan
(1) Pengendalian pemanfaatan ruang mengandung pengeitian dilakukannya
peogu*a"* dan penertiban. Dalam hal ini rencanatata ruang wilayah propinsi dijadikan
sebagai acuan bagi rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota.
(2) PengendalianpemanfaatannrzrngPropinsi guna menjamin pencapaiantujuan sebagaimana
dilaksanakanoleh Kepala
dimaksud dalam pasal 7 PeraturanDaerah ini, pelaksanaannya
Daerah.
(3) KepalaDaerahmenyelenggarakan koordinasiketerpaduanpenataanmang Daerah.
(4) Pemantauandan ataupencegahansegalakegiatanpembangunanyang bertentanganclengan
Peraturan Daerah ini, menjadi wewenang BupatilWalikota yang bersangkutan dan
melaporkankepadaKepala Daerah.

Pasal 61

(1)
' Pengawasandimaksudkan sebagaiupaya untuk menjaga kesesuaianpemanfaatanruang
, dengan fungsi ruang yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi
SumateraUtara.

{2) Pengawasan terdiri atas kegiatan yang saling terkait yaitu pelaporan, pemantauan
(monitoring) dan evaluasi.

Pasal62

(l) ?engendalian pembangunanfisik di kawasan budidaya dilakukan rnefalui kewenangan


perijinan yang ada pada instansi Pemerintah baik ditingkat Propinsi maupun
ifubupaten/t(ota, sesuai dengan ketentuan perundang-undanganyang berlaku.
(2) Penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang:yang tidak sesuai dgngan rencana tata
n6ng diselenggarakan dalam bentuk pengenaan sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undanganI'ang berlaku. . ,
32
BAIJ VII
HAK KEWA.IIBAN DAN PERAN SEI]'TA MASYAITAKAT
Bagian Pertama
Hak Masyarakat
Pasal63

lrcrl:ak:
Dalam kegiatanpenataanruang wilayah, ma:;yarakzii
a. berperansertadalam prosesperencanaantata ruang. penranfaatanruang dan pengendalian
ruang;
b. mengetahuisecaraterbukaRencanaTata Ruang Wilayah Propinsi SumateraUtara, Rencana
Umum Tata Rrrang Kabupaten/Kota, Itencana Detail Tata Ruang Kecamatan, Rencana
Teknik Ruang I(scamatandan RencanaTataLetak Bangunan;
nilai rttatlgsebagaialiibat pcnataanruang:
c. menikmati manfaatruangdan/ataupertanrbahan
d. r,remperoleh penggantian yang layak atas kondisi yang dialaminya sebagai akibat
pelaksanaankegiatanpembangunanyang sesuaidenganrencanatata ruang;
e. memberikan masnrkanyang dapat dipergunakansesuaiaturan yang berlaku.

Pasal64

(l) Untuk mengetahui rencana tata ruang sebagaimanadimaksud dalam pasal 2 ayat (1)
Peraturan D"""aft ini, masyarakat dapat mengetahui dari Lembaran Daerah melalui
pengumumanatau penyebarluasanoleh Pcmerintah Daerah pada tempat-tempatyang
memungkinkanmasyarakatmengetahuidenganmudah'
(2 ) pengumumanatau penyebarluasansebagainr:uradinraksud pada ayat (l) pasal ini
diketahui masyarakat dari penempatan/penrasangan peta rencana tata ruang yang
bersangkutanpadatempat-tempatumum, kantor-kantoryang secarafungsionalmenangani
rencanatata ruang tersebut.

Pasa6
l 5

(1) Dalam menikmati dan memanfaatkan mang danJatau pertambahan nilai rLrang
sebagaimanaakibatruLng,pelaksanaiuinya dilakukanscsuaidcngan kctentuanpcratttran
perundang-undanganatau kaidah yang berlaku.
(Z) Untuk menikmatidan memanfaatkanruang beseftasumberdaya alam yang terkandungdi
dalamnya,menikmati manfaat ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (l) pasal ini yang
dapatberupamanfaatekonomi, sosialdan lingkungandilaksanakanatasdasarpemilikian,
p€nguaszpnatau pemberian hak teftentu berdasarkanperaturan perundang-undanganyang
berlaku.

Pasal66

(l) Hak memperolehpenggantian yang layak atas kerugian terhadap perubahanstatus tanah
dan ruang-udarasemula yang dimiliki oleh nrasyarakatsebagaiakibat pelaksanaanrencana
trtr **g wilayatr dan- semua rencana tata ruang dengan hierarki yang lebih rendah,
diselenggarakandengan cara musyawarahantara pihak yang berkepentingandengan tetap
memeganghak masyarakat.
33
(2) Dalam hal tidak tercapai kesepakatan mengenai penggantian yang layak sebagaimana
dimalisud pada ayat (l) pasal ini maka pcnyelcsaiannyadilakukan scseuai dcngan
peraturanperundanganyang berlaku.

BagianKedua
Kewajiban Masyarakat
Pasa6
l 7

Dalam kegiatanpenataanruang wilay'ah, ntasyaraliatrvajib :


a. bcrpcransertadalam mcmeliharakualitasnrang:
b. berlaku tertib dalam keikutsertaaannyadalam proses perencanaalrtata ftffig, pemanfaatan
**g, dan pengendalianpemanfaatanruang sesuai peraturan perundang-undanganyang
berlaku:
c. nrenaalircncanalata ruangyang tclahclitctapk:rn.

P a s a l6 8

(l) Pelaksanaan kewajiban masyarakatdalam penataanruang dilaksanakandenganmematuhi


dan menetapkankriteria, kaidah, baku mutu clan aturan-aturanpcnataan ruang yang
di tetapkandenganperundang-undangan.
(2) Peraturan dan kaidah pemanfaatan ruang yang dipraktekkan masyarakat secara turun
temurun dapatditeraptan sepanjangmemperhatikanfaktor-faktor daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup, estetika lingkungan, lokasi, dan struktur pemanfaatanruang
sertadapatmenjaminpemanfaatanruang 1'angserasi,selarasdan seimbang.

Bagian Kctiga
Peran Serta Masvarakat
Pasal 69

(l) Peran serta masyarakat dalam proses perencanaantata ruang wilayah dapat berbentuk :
a. pemberian masukan dalam penentuan arah pengcmbangan wilayah yang akan dicap:'i;
'
b. pengidentifikasian berbagai potensi dan masalah pembangunan termasuk bantuan
untuk memperjelas hak atas ruang di wilayah dan termasuk pula perencanaan lata
ruang kawasan;
c. banhranuntuk merumuskanp€rencanaantztaruang wilayah propinsi;
d. pemberian informasi, saran, pertimbangan atau pendapat dalam penyusunan strategi
dan struktur pemanfaatanruang wilayah propinsi;
e. pengajuankeberatanterhadapftlncanganrencanatata ruang wilayah propinsi;
f. kerjasamaJalam penelitian dan pengembangandan atau bantuantenaga ahli.

34
(2) Peranserta masyarakaldalam pemanfaatanruang wilayah propinsi dapat berbentuk :
a. pemanfatan ruang daratan, ruang laut dan ruang udara berdasarkan fleraturan
perundang-undangan,agama,adat atau kebiasaanyang berlaliu;
b. bantuan pemikiran dan'pertimbangan berkenaandengan Srelaksanaan pemanfaatan
ruang penyelenggara:rn kegiatan pembangunan berdasarkan rencana lata ruang
perubahanatau konversi pemanfaatanruang bantuanteknik dan pengelolaandalam
pemanfaatanruang, dan atau;
kelestarianfungsilingkungan.
c. kegiatanmenjagamemeliharadan meningkatkan
(3) Peran serta masyarakat dalam pengendalian pemanfaatanruang sila-vah propinsi dapat
, berbennrk:
a. pengawasanterhadap pemanfaatannxrng skala propinsi dan u'ilayah kabupaten/kota"
serta wilayah kecamatan, termasuk pemberian informasi atau laporan pelalisanaan
pemanfaatan ruang kawasan dimaksud dan/atau sumberdal'a tanal'r. air, udara dan
sumbendayalainnyq
b. bantuan pemilihan atau pertimbangan berkenaan dengan pen€rtiban pemanfaatan
ruang.

Bagian Keempat
Tata Cara Perrn Serta Masyarakat Dilam PenataanRuang Wilayah Propinsi
Pasal70

(l) Tata cara peftm serta masyarakat dalam proses perencanaantata ruang dilaksanakan
dengan pemberian saran, pertimbangan, pendapat, tanggapan, keberatan, masukan
terhadap informasi tentang arah pengembangan.potensi dan masalah I'ang dilakukan
secaralisan atautertulis kepadaGubernur.
(2) Tata cara peran serta masyarakat dalam pemanfaatanruang dilakukan sesuai dengan
peraturanperundang-undangan yang berlaku yang pelaksanaannyadikoordinasikanoleh
Gubemur.
(3) Tata cara peran serta masyaraliatdalam pengendalianpemanfaatanruang disampaikan
secaralisan atautertulis kepadaGubernur.
(4) Tata cara peran serta masyarakatdalam pemanfaatanruang wilayah propinsi dilakukan
sesuaidenganperaturanperundang-undangan yangberlaku.

Bagian Kelima
PemberdayaanPeran Serta Masyarakat
Pasal7l

(l) PemerintahDaerah menyediakan informasi penataanr.rirng dan rencanatzta ruaqg secara


mudah dan cepat melalui media cetak, rnediaelektronik atau forum pertemuan.
(2) Masyarakat dapat memprakarsai upaya peningkatan tata laksana hak dan kewajiban
masyarakatdalam penataan ruang melalui kegiatan diskusi, bimbingan, pendidikan atau
pelatihan untuk tercapainya tujuan penataan ruang.

35
(3) Untuk terlaksananyaupaya peningkatan tata laksana hak dan kewajiban sebagaimana
dalarn ayat @ pasal ini, pcmcrintah nrcnyclcnggarakanpcrnbcrdayaan urttuk
menumbuhkan serta mengembangkankesadaran,memberdayakandan nreningkatkan
tanggungjawab masyarakatdalam penataanruang.
(4) Pemberdayabnsebagaimanadimaksud dalam ayat (3) pasal ini dilakukan oleh instansi
yang benvenang.

BAB VIII
PBLAKSANAAN RENCANA TA'IA RTIANG WILAYAII PROPINSI
Pasal72

RencanaTata Ruang Wilayah Propinsi SumateraUtara digambar dalam peta dengan tingkat
skala ketelitian I : 250.000 sebagairnanatercantum dalarn lampiran dan merupakan satu
kesatuanyang tidak dapatdipisahkandari PeraturanDaerahini.

Pasal73

Rencana tara ruang wilayah berfungsi sebagaimanaruang dari pola pembangunandaerah untuk
penyusunan dan pelaksanaan rencana program/proyek pembangunan daerah yang
diselenggarakanoleh PemerintahDaerah, swastadan masyarakatdi Dacrah.

Pasal74

Rencanatata ruang wilayah propinsi dapatdigunakansebagipcdomanbagi :


a. penyusunanrencanaterperincitata ruangkatrupatenlkota:
b. pcnyusunarr
ketentuanpermintakan
;
ruangdi rvilayahPropinsiSumateraUtara;
c. perumusankebijakandan strategispemanfaatan
d. mewujudkan keterpaduan,keterkaitan dan keseimbanganpcrkembanganantar bagian
u,ilayah Kabupaten/Kotasertakeserasianantar scktor;
e. pengarahanlokasi investasiyang dilaksanakanpemerintahcianatau rnasyarakat.

Pasal75

(1) Jangka waktu berlakunya rencana tata ruang wilayah propinsi Sumatera Utara sampai
dengantahun2018.

Q) Rencana tata nrang wilayah propinsi dapat ditinjau atau disempurnakan kembali
disesuaikandenganperkembangankeadaan.
(3) ' Peninjauan atas penyempurruun kembali sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini
dilakukan paling tidak sekaii dalam 5 (lima) tahun dan ditetapkan dengan Peraturan
Daerah.

36
BAB IX
KETENTUAN PIDANA
Pasal 76
(l) Barang siapa melanggarketentuan PeraturanDaerah ini dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 5.000.000 (lima juta
rupiah);

(2) Tindali pidana sebagaimanadimaksud ayat (l) pada pasal ini adalah pelanggaran.

(3) Selain sanksi pelanggaranyang dikenakanpada ayat (l) pasal ini. pelanggaranterhadap
perda ini dikenakan sanksi pidana sesuai ancaman hukuman dan ketentuan perundang-
undanganyang berlaku.

BAB X
KETENTUAN PEI\IYID I KAN
Pasal77

(l) Pejabatpegawainegeri sipil tertentu di lingkunganPemerintahDaerah diberi we\\€nang


khusus sebagai Penyidik untuk melahukan penyidikan tindak pidana terhadap peraturan
daerahini.
(2) WewenangPenyidik sebagaimanadimaksudpadaayat (1) pasal ini. adalah :
a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan
denganpelanggarandalam peraturan daerahini, agar keteranganatau laporan tersebut
menjadi lebih lengkapdanjelas:
mengenaioranq pribadi atau badan
b. rneneliti, mencaridan mengumpulkanketb.rangan
tentangkebenaranperbuatanyang dilakukansehubungandenganadanyapelanggarar;
c. memintaketerangandan bahanbukti dari orangpribadi atau badansehubungandengan
pelanggaran;
dan dokumen-dokunrenlain berkenaandengarr
d. nrcmeriksabuku-buku, catatan-catatan
adanyatindakanpelanggarail;
e. melakukan penggeledahan'unfukmendapatkanbahan bukti pembukuan, pencatatan,
dan dokumenlain, sertamelakukanpenyitaanterhadapbahanbukti tersebut;
f. meminta bantuantenaga ahli daiaii' rangka pelaksanaantugas penyidikan terhadap
pelanggaran;
g. menyuruh berhenti dan atau melarang ses€orangmeninggalkan ruangan atau tempat
pada saat pemeriksaan sidang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau
dokumenyang dibawa sebagaimanadimaksudpadahuruf 'e';
h. mengambil sidik jari dan memotret seseorang;
i. memanggil orang untuk didengar keterangannyadan diperiksa sebagai tersangkaatau
saksi;
j. menghentikanpenyidikan;
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana
peraturandaerahini menurut hukum yang dapatdi pertanggungjawabkan.

37

t'
(3) Penyidik sebagaimana padaayat (l) pasal ini mernberitahukandimulainya penyidikandan
menyampaikanhasil penyidikan kepada PenuntutUmum, sesuai dengan ketentuanyang
diatur dalam Undang-undangHukum Acara Pidanayang berlaku.

(4) PejabatPcgawaiNegeri Sipil terhadapperaturanciaerahini ditetapkanoleh Gubernur.

BAB XT
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal78

Dengan berlakunya PeraturanDaerah ini maka :


a. kegiatan budidayayang telah ditetapkandan beradadi kawasan lindung dapat diteruskan
sejauhtidak mengganggufungsi lindung;
b. dalam hal kegiatanbudidayayang telahadadinilai mengganggufungsi lindung.nrakadiatur
sesuaidenganketentuanyang berlaku dalanr PeraturanPenrerintahNomor 27 Tahun 1990
tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan;
c. kegiatan budidaya yang sudah ada di kawasan lindung dan dinilai mengganggu fungsi
lindungnya"harussegeradicegahperkembangannya.
d. Hal-hal yang menyangkutpenetapanfrrngsi dan status lahan kawasanhutan yang sebelunr
Perda ini ditetapkan terr,yataberbedadengan penetapanfungsi dan status lahan kawasan
hutan besertahak-hak kepemilikan dan keperdataanyang ditetapkan dalam peraturandaerah
ini, maka sebelum diberlakukannya peraturan daerah ini penetapan fungsi dan status serta
hak-hak kepemilikannya dinyatakan tetap berla.kusampai dinyatakan diubah status dan
fungsinya atau penghapusankawasanhutan dimaksud sesuai peraturan perundanganyang
berlaku.
e. Perubahanfungsi di kawasan lirrdurngdan kawasanhutan menjadi kau,asanbucii<1aya.
dilakukan melalui kewenangauyang ada pada instansi PemerintahPusal sesuaidengan
peraturanperundang-undangan
yang berlaku.

P a s a l7 9

Ketentuanmengenaiarahanpenataanruang iaut dan ruangudaraakan diaiur lebih lanjut sesuai :


denganperaturandan perundanganyang berlaku.

Ban xrr
KBTENTUAN PBNUTUP
Pasal80

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I
Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1993 tcntang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah
Tingkat I SumateraUtara dinyatakandicabutdan tidak berlakulagi.

Pasal8l

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai
pelaksanaannya
akan diatur lebih lanjut oleh KeputusanGubcrnurSumateraUtara.
38
P a s a l8 2

pcraturanDacrahini rnulai lrcrlakupadatanggalditrndangkan.

pcngundanganPcraturatt
Agar supaya sctiap orang dapal mengetahuinya,mcmerintaltkan
U(ara'
.Strmatera
Daerahini dcnganp"n"rnplt"nnya dalarnLembaranDaerahPropinsi

Disalrkandi : MEDAN
PadaTang gal : l3 Agustus 2003

C UBERNURSUI\IATERAUTA RA

T. RIZA

di
Diundarrgkan MEDAN
Padatanggal 15 Scptember 2OO)

S O K R E , T A R I SD A E R A T I P R O P T N S I

D R S .I { . N { U I { \ ' A NT A M B U S D
P OMB INAUTAI\{ AMADYA
NIP. 01007201?

Lembaran i u m a t c r aU t a r a
D a e r a hP r o p i h sS
T a h u n2 0 C 3N o m o r 9 . j : r i C

.'19
NOMOR
LEMBARAN DAERAH PROPINSISUMATETTAUTARA TAHTJN2OO3

PENJBLASAN
ATAS
PERATURAN DAERATIPROPTNSISUMATERA UTARA
NOMOR 7 TAHUN 2OO3
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROPINSISUMATERA UTARA

T. UMUM
l. Untuk mewujudkan persepsi yang sama bagi Pemerintah Propinsi Sumatera Utara
mengenai substansi Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi
Sumatera Utarq dipandang perlu untul< mengeluarkan suatu pedoman Penyusunan
PeraturanDaerah tentangRencanaTata Ruang Wilayah Propinsi SumateraUtara.
2- RencanaTata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) SumateraUtara berfungsi sebagai :
a. Matra ruang dari Pola Dasar Pembangunan Daerah dan Program Pembangunan
Daerah (Propeda) serta menjadi acuan dalam penyusunan Program Pembangunan
Daerah (Propeda)periode berikutnya.
b. Dasar kebijakan pokok dalam pemanfaatan ruang di Propinsi Sumatera Utara serla
sesuaidengankondisi wilayah dan berasaskanpembangunanyang berkelanjutan.
c. Upaya untuk mcwujudkan ketcrkaitarrdan keseimbanganperkembanganantzrr
r,vilayahdi dalam propinsi SumateraUtara serta memberikan kejelasanarahan
invcstasiyangdilakukanoleh pemerintah,masvarakatdan srvasta.
'fata
d. Acuan bagi kabupaten/kotadalam penyusunan Itencana Ruang Wilayah
Kabupaten/KotasertaRencanaDctail Tata Ruang Kawasan.
sebagai:
3. RencanaTata RuangWilayah PropinsiSunrateraUtara berkeduduican
a. Penjabarandari StrategiNasionai PengembanganPola Tata Ruang dan merupzikan
matraruangdari Pola DasarPembangunanSumateraUta,ra.
b. DasarPertimbangandalam penyusunanProgramI'embangunanDaerah(Propeda).
c. Dasarbagi penyusunanRencana'l'ataRuang Wilayah Kabupaten/KotasertaRcncatta
D€tail Ta0aRuang Kawasan.
4. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatera Utara:yang telah disiapkan oleh
Pernerintah Propinsi SumateraUtara" setelah melalui pembahasankhusus dan terbuk4
diajukan kepada Dewan Per*'akilan Rakyat Daerah Sumatera Utara untuk ditetapkan
dalam PerahrranDaerah.
5. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeti No. 33 Tahun 1992 tanggal 20 Maret 1992,
tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Struktur Tata Ruang
Propinsi (RSTPJ) dan RencanaUmum Tata Ruang (RUTR) Kabupaten/l(ota terdiri dari
2 (dua) lampiranyaitu:

40
a. LampirarrI : berisikan contoh muatan materi Peraturan Daerah tentang
PedornanRSTRP;
b. Lampiran il : bcrisikan contoh muatan Peraturan Daerah tentang RUTR
KabrrpatenlKota.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal I
Cukup Jelas
Pasal2
CukupJelas
Pasal3
Cukup Jelas
Pasal 4
Cukup Jelas
Pasal5
CukupJelas
Pasal6
CukupJelas
Pasal7
Cukup Jelas
Pasal8
Huruf a
Cukup Jelas
Huruf b
Cukup Jelas
I { u r u fc
Kawasan arrdalan dimaksud tcrdiri dari kawasan andalan Medan dan
Sekitarnyadengansektor unggulanindustri, perkeb';nan,pertaniantanamau
pangan, pariwisata. perikanan clarr pcrtambangan;Pematangsiantard:in
Sekitarnyadengansektor unggulanindustri, perkebunan,pertaniantanaman
pangan,pariwisata;Rantar-r Prapal-- Kisaran dan Sekitarnyadcngan scliior
unggulan perkebunandan ;,crtanian tanaman pangan; Danau T'oba dan
SekitarnyadengansektoruirggulanpariwisatEpertaniantanamanp&ngan.,:ir.n
'r'apanuli
industri; dan Sekitr'rnya dengan sektor unggulan industri tlan
perkebunan; sertaNias dan Sekitarnyadengzursektor unggulanpariwisatadan
perkebunan.
I-lurufd
Untuk kota-kota lain di seputar(hintcrland) Mebidang seperti arah perkotaan
Binjai termasuk Kota Stabat,Deli Serdangterniasuk Kota Kabanjahe,dapat
mengembangkan wilayah sciring dcngan pcrkembangankaw-dsanpcrkotaan
Mebidang.
Huruf e
Cukup Jelas
Huruf t
i Cukup Jelas
Pasal 9
Huruf a
Cukup Jelas

.41
Huruf b
Hak keperdataan masyarakat dimaksud adalah hak-hak sebagair.ranadiatur
dalam UU Pokok Agraria (uU No.5 Tahun 1960); Hak Milik Adat, Hak-Hak
MasyarakatHukum Adat atau Hak Ulayat sebagaimanadiatur dalam pasal 3
UU No. 5 Tahun 1960dan l'eraturanllenteri Negara Agraria/KepalaBPN No.
5 Tahun 1999, maupun Hak-Hak Keperdataanlainnya sebagaimanadiatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdatayang sudahada sebclumRTRW
Propinsi Sumatera Utara ini ditetapkan. baik yang tergambar dalam Peta
RTRW PropinsiSurnateraUtara maupuntidak tergambar.Menghormati hak-
hak keperdataananinya adalahapabila pengukuhankau'asanRTRW Propinsi
SumateraLttaradilaksanakansehinggaterjadi pengambil-alihanhak-hak atas
tanah masyarakat.maka masyarakatharus mendapat ganti rugi yang layak
sesuaidenganperaturanperundang-undangan yang berlaku.
I{uruf c
CukupJelas
I'{urufd
Mempertahankankegiatanbudidayaartinya semuakegiatanbudidayayang ada
sebelumRTRW Propinsi SumateraUtara ini ditetapkan.harus dipertahankan
sepanjang kegiatanbudida.va tersebutmendukungfungsi itu sendiri.
Huruf e
CukupJelas
Huruf f
Cukup Jelas
Humf g
Cukup Jelas
Huruf h
Cukup Jelas
IJuruf i
Cukup Jelas
F{urufj
CukupJelas
Huruf k
CukupJelas
I{uruf I
LIntuk memberikan lr:pastian pemanfaatan rlrang yang bermasalah atau
terhadap kawasan hut^ln yang fungsi dan pemntukann)'a yang tidak sesuai
denganyang direncanakandalamRTRWP SumateraUtara 2A$-2018, maka
dilakukan proses identifikasi dan penctapan kawasannya untuk
mengakomodasikan kepentingandalam pemanfaatan
berbagaiketiciaksesuaian
ruang. Setelatr dilakukan penetapan fungsi dan peruntukannya dalam masa
rencanaPerdaini, maka penetapannyaakan diakomodasikandalam Peninjauan
Kembali Perdaini.
Pasall0
Cukup Jelas
Pasal I I
CukupJelas
Pasal12
Cukup Jelas
Pasal13
Cukup Jelas

42
Pasal14
Penataan Ruang diarahkan untuk menciptakan kemudahan yang proporsional
dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia dcngan mcnjamin dan
mempertimbangkankelestarianwi layah yang saling berinteraksi .
Pasal15
Huruf a
CukupJelas
Huruf b
Termasuk memperluas keanekaragamansumberdava alam yang perlu
dimanfaatkan,antara lain sumbcrdayanrineral. perikanan dan sumberdal'a
laut, dan sebagainya.
Huruf c
Cukup Jelas
Huruf d
CukupJelas

Huruf e
CukupJelas
Pasal l6
Cukup Jelas
Pa-sal| 7
A y a t( l )
Cukup Jetas
Ayat (2)
Huruf a
Pusat PelayananPrimer, yaitu pusat yang nrelayani wilayah Propinsi
Sumatera Utara, wilayah Sunratera bagian Utara. dan rvilayah
yang lebih luas. Pusatpelayananini lerletakdi
nasional/internasional
kawasanperkotaanMebidangdan Kota Sibolga.
Kawasanini diarahkansebagaipusataktivitassekunderdan tcrsicrbagi
PropinsiSumateraUtara. Pengembangan Kota Sibolga sebagaipusat
pelayanprimerdiprioritaskanbagi pengembangan karvasanPantaiBarat
SumateraUtara.
Huruf b
PusatPelayananSekitnder,yaitu pusat yang nrelayanisatu atau lebih
daerahKabupaten/Kota.Pusatpelayanansekunderini tcrdiri ataspusat
pelayanan sekunder A dan pusat pelayanan sekunder B. Pusat
pelayanan sekunder A dikembangkan dengan intensitas yang lebih
tinggi untuk memacu pertumbuhan perekonomian di wilayah
sekitarnya. Pusat pelayanan sekunder A diarahkan di Kota
Pematangsiantar,Tanjungbalai, dan Tebing Tinggi. Pusat pelayanan
sekunder B diarahkan di Stabat, Pematang Ruya Kisaran, Kabanjahe,
Sidikalang, Pandan, Balige, Tarutung, Rantau Prapat,
Padangsidempuan, Panyabungan, dan Gunung Si toIi.
Huruf c
Pusat PelayananTersi'er,yaitu kota-kota mandiri selain pusat primer
dan sekunder yang dikembangkan untuk melayani satu atau lebih
kecamatan. Pusat pelayanan tersier terutama dikembangkan untuk
menciptakansatuanruang wilayah yang lebih efisien yang diarahkandi
kota PanglakalanBrandan,Tanjung Selamat,Tanjun Pura, Perbaungan,

43
Dolok Masihul, Pematang Tanah Jawa, lndrapura, Aek Kanopan,
Labuhan Bilik, Kota Pinang, Aek Nabara Natal, Kotanopan,Gunung
Tu4 Sipirok, Garoga, Dolok Sanggul, Porsea"Prapat, Lumut, Barus,
Siempatnempu,r-Sumbul,Kutabullh, Bras@gi,Lahewa" Teluk Dalam,
Pangururan,Perdagangan,Seribu Dolok, Purbasari,Siborong-borong,
Muara.
Pasal18
Ayat (l)
Cukup Jelas
Ayat(2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Batasankawasanlindung memiliki arti :
a Kawasan lindung adalah kau,asan yang berfungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdal,a alam.
sumberdayabinaan, nilai sejarah,dan budaya bangsauntuk kepentingan
pembangunanyang berkelanjutan;
b..Kawasanbudidayaadalah karvasanyang ditetapkandenganfungsi utama
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdayaalam.
sumberdayabinaan,dan sumberdayamanusia.
Ayat (4)
Cukup Jelas
Ayat (5)
Cukup Jelas
Ayat (6)
Cukup Jelas
Ayat (7)
Cukup Jelas
Ayat (8)
CukupJelas
Ayat (9)
Cukup Jelas
Ayat (10)
Cukup jelas
Pasal19
Huruf a
Terutama berkaitan dengan lirngsi hidrologis untuk pencegahanbanjir,
menahan erosi, dan sedimentasi, serta mempertahankan ketersediaan
sumberdayaair. Kawasan ini berada pada ketinggian di atas 1.000 metcr
d.p.l. dengankelerenganlebih dari 407o,bercurahhujan tinggi, atau mampu
meresapkanair ke dalam tanah.
Huruf b
Cukup Jelas
Huruf c
S€pertiletusangunung berapi,gempabumi, longsor,banjir, dan sebagainya.
Huruf d
Fungsi ini berlaku secara setempat di sempadan sungai, sempadanpantai,
estuari, sekitar mata air, dan sekitar waduk/danau untuk melindungi
kerusakanfi sik setempat.
Huruf e
Cukup Jelas
I{uruf f
CukupJcla-s
Huruf g
Cukup Jela-s
Pasal20
Cukup Jelas
Pasal2l
A y a t( 1 )
Termasukdi dalanuryakawasanagropolitan Merek (Kabupaten Karo) yang
mendukungpengembangan hortikulturapada kawasanBukit Barisan(Karo.
Dairi-Simalungun,Toba Samcsirdan TapanuliUtara).
Ayat (2)
CukupJelas
Ayat (3)
I{uruf a
CukupJelas

Huruf b
Meliputi kabupatenLangkat, Karo, Dairi, Tapanuli Utara. Labuhan
Batu, Tapanuli Selatan,dan Nias, sedangkanuntuk perkebunanbesar
di KabupatenLangkat, Deli Serdang,Toba Samosir,'fapanuli Utara.
LabuhanBatu, dan Tapanuli Selatan.
Ayat (4)
Huruf a
Pengembangan ternak rneiiputi komoditi ternak besar(kerbau, sapi):
komiditi ternak kecil (kambing,domba, babi); dan komoditi unggas
(ayam,itik).
Huruf b
Potensialdilakukan di kabupater^Nias, Tapanuli Selatan, Tapanuli
Tengah, Tapanuli Utara., Dairi, Simalungun, Karo, Langkat, Deli
Serdang, Labuhan Batu, Asahan, Toba Samosir, dan Mandailing
Natal. Jenis ternak kecil dikembangkandi seluruh kabupaten/kota,
kecuali kota Pematangsiantar,Medan, dan kabupaten Mandailing
Natal. Sedangkan jenis unggas dikembangkan di selurul'r
kabupaten/kota, kecuali kota Tebing Tinggi dan kabr-rpaten
Mandailing Natal.
Ayat (5)
Cukup Jelas
Ayat (6)
Cukup Jelas
Pasal22
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
. Untuk kegiatan usaha pertambangan,dapat memasuki sernua kawasan
untuk eksplorasi potensi pertambangan,dan jika berhasil menemukan
potensi yang bemilai ckonomi, maka akan dicvaluasi scsuai dengan
ketentuanyang berlaku seperti ketentuandi bidang lingkungan hidup dan
kehutanan.
Ayat (3)
CukupJelas
Ayat (a)
Cukup Jelas
Pasal23
Ayat (l)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Mekanismepembangunanlainnyadilakukan sesuaidenganskalaruang dan
kewenangan kelembagaan )'ang mengarurnya. Sedangkan beberapa
alternatif tindakan, perlu dilatukan untuk pemanfaatart ruang yang
bermasalahmelalui proses:
a. menyiapkan kelengkapan data dan informasi untuk memperoleh
kesepakatanatau keputusanyang beru'enang;
b. merumuskandampak negatif. implikasi biay,adan ekstemalitasyang
ditimbulkanoleh pemanfaannnl'a saatini;
c. merumuskan kesepaliatan antara pihak -r-ang benvenang untuk
memutuskanpenranfaaran ruangdan nremberikanketetap:rn
akhir;
d. melakukanmediasiantarapihak unruk memperolehsolusi yang dapat
diterimamasing-masing pihak;
e. mengaturpcmanfaatanruangnvadalam rencanatata ruang yang lebih
rinci sesuaidenganskala ruang;
L keputusan pemanfaatan nrang yang bermasalah tersebut dapat
rnelibatkanl:ewenanganPcnrcrintahPusat, Pclncrintahl)ropinsi atau
PemerintahKabupaten/Kotadalam rangka :
I ) penetapankeputusanyang mengikatparapihak;
2) perencanaan tata ruang wilayah dan kegiatan;
3) pemanfaatanruangdan pengelolaankegiatan;
4) pengawasan penranfaatan ruangdan kegiatan;
5) pengendalian pemarrfaatan ruangdan kegiatan.
Ayat (:)
Penetapan pemanfaatan ruang yang bermasalah dalam Ranperda ini
ditentukan dengan mempedomanikriteria kawasan lindung dan kawasan
budidayasebagaimana yang diatur dalam PeraturanPemerintahNomor 47
I-ahun1997.
Ayat (4)
CukupJelas
Pasal24
Cukup Jelas
Pasal25
Cukup Jelas
Pasal26
Cukup Jelas
. Pasal27
Cukup.lelas
Pasal28
Cukup Jelas
Pasal29
CukupJelas
Pasal30
CukupJelas
Pasal3 I
Cukup Jelas
46
Pasal32
CulmpJclas
I'asal 33
Cukup Jelas
Pasal34
CukupJelas
Pasal35
A y a t( l )
CukupJelas

Ayat (2)
CukupJelas
A1'at (3)
Dalanr rncngcnrbangkan f:arvasantcrtcntu rlitingkatkartpingcnlbattqitn
karvasan Danau Toba dan sekitaml'a karena memiliki nilai strategis
konsenasi dan wisata alam; dan Kau'asanEkosistemLeuser(KEL) 1,ang
mempunyailetak strategisdan berdampakbesardan pentingterhadapfungsi
ka*'asan lindung nasional dan regional. Selanjutnya. dalam rangka
nrervujudkanlangkah-langkahpcngclolaan karvasan ini. perlu'disusun
rencana tata ruang kawasan tertentu dengan memperhatikanketerpaduan
dengan RencanaTata Ruang Wilayah Kabupaten/Kotalingkup Danau Toba
dan RencanaTata Rrrang \l/ilayah Propinsi SumateraUtara dan Nariggroc
Aceh Darussalamuntuk kawasanKEL.
Pasal36
Cukup Jelas
Pasal37
Cukup Jelas
Pasal38
CukupJelas
Pasal39
Cukup Jelas
Pasal40
Cukup Jelas
Pasal4l
Sclain kota-koLasebagaipusatpelayanandalanr ka'uvasan andalan,dikcmbarrgkan
prriakota-kotalain yang mendorongdan salingterkaitdalamsatukawasan.
Pasal42
- Cukup Jelas
Pasal43
Cukup Jelas
Pasal44
. CukupJelas
Pasal45
Cukup Jelas
Pasal46
Ayat (l)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Loka-"iyang diperuntukkanbagi kepentinganHankamnas,:
a'
:*fffrtt#3:il iruuuput"n
Langkat) '
Pantai Cermin dan Pulau Berhala (Kabupaten Deli Serdang)
Tanjung Tiram (Kabupaten Asahan)
rengah)
rapanuri
' i-ffi. '#,pfiffi;r:;bupaten
- Kec. Sipiongot(KabupatenTapanuli Selatan)
c. Daerahlatihanmiliter
Naga Huta (Kota Pematangsiantar)
Aek Natolu (KabupatenToba Samosir)
- TanjungDolok (Kabupatensimalungun)
pasal4T
Cukup Jelas
Pasal48
Cukup Jelas
Pasal49
Cukup Jelas
Pasal50
Cukup Jelas
Pasal5l
Ayat (l)
Huruf a
Cukup Jelas
Huruf b
Cukup Jelas
Humf c
Jalur Timur rnerupakanmuara pergerakandari seluruh pusat kegiatan
ekonomi di pantai Timur, termasukkawasanperkotaanMebidang vang
merupakanpusatpelayananprimer.Jalur Tengahmerupakanprasarana
yang melayani pergerakanpenumpangdan barangdi v.,ilayahSunratera
Utara bagian Tengah yang menghubungkanpantai Barat dan pantai
Timur, terutamapusatpelayananprimer Mebidangdan Sibolga. Jalur
. Barat merupakan prasaranauntuk perkuatan wilayah pantai Barat,
mengembangkanpotensi ekonominya, terutama untuk mendukung
aksesibilitaspusatprimer Sibolga.
Huruf d
CukupJclas
Huruf e
Termasuk pengembangan dan peningkatan jalan dalam rangka
memperrnudahaksesibilitasjalan menuju pusat pelayananprirner A
dan B.
Huruf f
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Pasal52
Ayat (l)
Cukup Jelas

48
Ayat (2)
Secaraspasial,arah pengembanganinfrastruktur berskalabesarterkonsentrasi
di wilayah Pantai Timur dan Pantai Barat Sumatera Utara dimana terdapat
pusat-pusatprimer. Padakawasanini, infrastrukturlistrik dan telekontunikasi
dikembangkan guna mendukung kegiatan industri pengolahan berskala
rnenengah-besardan jasa. Pengernbanganinfrastruktur ini juga bertujuan
untuk rnencapaiskala ekonomi (economiesof scale) dalam pernbiayaannya.
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa perkembanganwilayah Pantai Timur
jauh lebih berkembang dibandingkan dengan wilayah Pantai Barat.
Kebijalisanaan yang ditetapkan adalah pengembangan infra-struktur di
wilayah Panrai Barat dilakukan lebih intensif untuk mendukune
perliembangan aktivitas perkotaandi PantaiBarat.
Ayat (3)
CukupJelas
A1'at(4)
CukupJelas
Ayat (5)
Cukup Jelas
Ayat (6)
Cukup Jelas
Pasal53
Cukup Jelas
Pasal54
A y a t( l )
Hurul'a
CukupJclas
I{uruf b
CukupJelas
Huruf c
Jannganjalan arteri prinrcr yang dikembangkanmeliputi :
'l'inrur
l. Jalur I-intas Sumatera Utara mulai dari Batas Rizru-
Kotapinang-Aek Nabara-RantauPrapat-Aek Kanopan-Sirripang
Kawat-Tanjungbalai-Kisaran Indrapura - Tebing Tinggi
Perbaungan-LubukPakam Medan - Binjai - Stabat- Pangkalan
-
Brandan-Besitang menujq Propinsi NanggroeAceh Damssalan.r
melaluiLangkat;
2. Jalur Lintas TengahSumateraUtara mulai Batas SumateraBarat -
Muara Sipongi Kotanopan Panyabungan Siabu
Padangsidempuan - Sipirok - Tarutung -Siborong-borong-Dotok
Sanggul-Sidikalang-KutaBulu dan Lau Pakam hingga batas
daerah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam,dan mulai dari arah
Siborong-borong - Balige - Parapat - Pematangsiantar- Tebing
Tinggi - sampai Mcdan hingga batasNanggroe Aceh Darussalam;
3. Jalur Lintas Barat Sumatera Utara mulai batas Sumatera Barat-
Manisak-Simpang Gambir-Natal-Batang Toru-Lumui-Pandan-
Sibolga-Barus dan Manduamas hingga batas Propinsi Nanggroe
Aceh Darussalam.
4. Jalur yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan kawasan
andalan mulai dari Medan-Tebing Tinggi-Pematangsiantar;
Pematarrgsiarrtar- Perdagangan.- Kisaran/Tanjungbalai - Rantau
49
Prapat; Pematangsiantar-Parapat-Balige-Panyabungan;
dan jalur
dalam pulau Nias.
l-lumfd
Ci,kupJelas
I{uruf e
CukupJelas
Huruf f
Dalam hal ini, kewenanganpembinaanjalan AP dan KPI beradapada
Pemerintah Pusat, scdangkan kevrenanganpembinaan KP2 bcrada
. pada PemerintahPropinsi. I{uas jalan yang kewenangannl,:r pada
PemerintahPusatdituangkansesuaidengansurat KeputusanMenteri
Kimpraswil. Ruasjalan Propinsiditetapkanrnelalui surat keputusan
MenteridalamNegeri.
Huruf g
Jalan tol Belarvan - Medan - Tanjung Morarva (Bclnre-ra)
dimalisudkan untuk nrclayani pcrgerakan orang dan trarang dari
. Belawan - Medan dan Relawan - Tanjung Morawa, dan pada dua
simpul akan nrenghutungkan Belawan dengan Lubuk Pakam dan
Kuala Namu. Di arah Timur, jalan tol Tanjung Morawa - i-ubr-rk
Pakam juga direncanakan sebagai jalur regional ke arah Tebing
Tinggi menuju Prapat dan wilayah SumateraUtara bagian Timur.
Sedangke arah Barat dibangunjalan tol Medan - Binjai.
Huruf h
Cukupjelas
I{uruf i
Pada wilayah bagian Tengah SumateraUtara pembangunan.iaiur
kereta api tidak direncanakan,karena tidak memungkinkan dari sisi
fisik wilayah. Pengembangan.jalurkeretaapi dilakukan :
l. Pemanfaatanjalur Binjai - Medan - Lubuk Pakam yang
merupakanbagiandari.ialurSumateraUtara- NAD.
2. Pengoperasian kenrbalijalur Medan - PancurBatu dan Medan -
Deli Tua untuk antisipasi rencanarelokasi perguruan tinggi.
pembangunansarana olah raga, dan taman botani di sekitar
PancurBafu.
3. Pembangunan jalur Binjai - Belawan melalui HamparanPerak
dan Belawan - Kuala Namu. Jaiur ini ditujukan untuk
mendukung pengcmbangan kawasan industri, pclabuhan
Belawan,dan bandarudaradi Kuala Namu.
4. Pengembangan jalur di wilayah bagianTengah hingga ke Sosa
untuk mengantisipasi perkcnrbangan yang terjadi.
5. Pengembangan jalur Rantauprapat ke arah Duntai ui:tuk
mengantisipasiperkembanganperkebunankelapa sawit cii i.li:ru
untuk diolah di SumateraUtara.
6. .Pembangunan jalur bagian wilayah Pantai Barat yang fcrsr:;i:ir
' dan dimulai jalur Padangsidempuan - Sibolga direkcrr-r*nd;i:,-rii,.:,1:-l
untuk mendukung fungsi kota Sibolga sebagaipuset ptili.3,r:i;rn
primer'B'.
7. Pengoperasiandan peningkatanmanajemenpengelolaansfasiun
keretaapi di seluruhjalur yang ada..

50
8. Pembangunan jalan layang AIy over) pada beberapa titik
pertemuanrel kereta api denganjalan raya.
Hurufj
Cukup Jelas
Ayat (2)
Huruf a
Pelabuhan Belawan merupakan outlet-inlet point utama yang
memegangpenman penting dalam sistem pcrhubungan laut antara
Sumatera Utara dengan w'ilayah lainnya. Dengan memperhatikan
peranpenting PelabuhanBclawan dalam pergerakanarus barangdari
dan ke wilal'ah SumateraUtara yang melayani arus ntasuk dan anrs
keluar Sumatera Utara" maka pengembanganfasilitas pelabuhan
dim"sa yang akan datangditujukan untuk mendukungperan tersebut.
Fungsi PelabuhanBelarvan hingga 2018 tetap sebagaipelabuhan
utama SumateraUtara.
RencanapengembanganpclabuhanBelawan:
l. Melakukan perluasanareal melalui reklarnasidan konversi lahan
di sebclahBaratSungaiBelawandcngantotal area2.000liektar.
2. Pembangunankawasanindustri di arealyang dikuasaiPl'. Pelindo
I untuk kegiatanyang berorientasiekspor.
3. Pembangunan terminalpeti kemasgenerasiII (1997) dan generasi
III (1998)ditingkatkanmenjadigenerasiIV.
4. Pembangunanpergudanganpada lini I dan 2.
5. Pengenrkan sediman dari Sungai pelawan dan Sungai Deli
sebesar I,8 juta m'itahurr.
6. Angkutan pendukunglranshipment dilayani melalui jalur jalan tol
Belmera dan jalan kereta api Belawan - Medan dan Belawan
BatangKuis.
Huruf b
Cukup Jelas
Huruf c
CukupJelas
Ayat (3)
Huruf a
Padatahun rencanaR]'RWP SumateraUtara 2003 - 2A18, Bandara
Polonia direncanakandipindahkan ke Kuala Namu Kabupaten f)eli
Serdang sebagai pusat penyebaran primer berskala nasional dan
internasional untuk melengkapi fungsi Kawasan PerkotaanMebidang
sebagaipusatpelayananprimer. Pengembangan BandaraKuala Namu
disesuaikan dengan spesifikasi teknis bandara meliputi panjang
rurcv'ay,luas dau kualitas bangunanbandara"kapasitaspergudar-igan,
kemampuan alat navigasi bandara, dan kclengkapan Lrtilitas
pendukungfungsi bandarayang berstandarinternasional.
Huruf b
Cukup Jelas
Huruf c
Bandarudaraskala pclayananlokal scpcrti :
l. Bandar udara Binaka di Gunung Sitoli dikembangkan untuk
mendukung fungsi Pulau Nias sebagai kawasan perikanan dan
pariwisata.

5l
2. Bandar udara sibisa di roba Samosir dikembangkan untuk
mendukung pergerakan angkutan udara wilayah Toba Samosir
dan sekitarnya.
3. Bandar udara Aek Godang di rapanuli Selatan dikembangkan
guna mendukungpergerakanangkutanudaradi wilayah Tapanuli
Selatan.Padangsidimpuan dan MandailingNatal.
4. Bandar udara silangit di rapanuli Utara dikembangkanguna
mendukung pergcrakanangkutan udara di wilayah Tapanuli
Utara.
Pasal55
Jaringaninfrastrukturprimer dengar'daya dan kapasitaspelayananyang tinggi di
sepanjangkoridor tersebutdimaksudkanuntuk mencapaieconomic,s of scale bagi
industripengolahanberskalaksar sertamendukungoperasionalscktorjasa;

Pasal56 l
Cukup.lelas
Pasal57
C u k u pJ c l a s
Pasal58
CukupJelas
Pasal59
CukupJelas
Pasal60
A y a t( l )
CukupJelas
Ayat (2)
Pengawasandalam bentuk pelaporanadalah berupa pemberianinfomrasi
objektif mengenaipemanfaatanruang baik yang sesuaimauplln yang tidak
sesuaidenganRencana'fataRuangWilayah PropinsiSumateraUtara 2003-
2018. Pengawasandalam bentuk pemantauanadalah usaha atau tindakan
mengamati,mengawasi,dan memeriksadengan cermat perubahankualitas
tata ruang dan lingkungan yang tidak sesuaidengan RencanaTata Ruang
Wilayah Propinsi, sedangkan pengawasan dalam bcntuk eValuasi
dimaksudkansebagaiusahauntuk menilai kcmajuankegiatanpcmanfaatan
ruangdalam mencapaitujuan rencanatata ruang.
Ayat (3)
CukupJela!
Ayat (a)
CukupJelas
Pasal6l
Cukup Jelas
Pasal62
Cukup Jelas
Pasal63
Cukup Jelas
Pasal64
Cukup Jelas
Pa.sal65
CukupJelas
Pasal66
CukupJelas
52
Pasal67
CukuPJelas
Pasal68
CukuPJelas ;
!
Pasal69
CukupJelas
Pasal70 j
Ayat (1) ^rh
dalam
PemerintahDaerah perlu mengumumkanakan disusunnyaRTRWP
wilal,ah propinsi dalanr nrengembangkan u'ilayah
rangka mengembangk-an
dicapai.
yang dimaklud, peilu ditenrukan arah pengembangan1'angakan
ii:
I Untuk itu, diperlrrkansaran,pertimbanganataupendapatdari.masl'arakat'
b Anggotamasyarakatyangdiharapkan.dapatnremberikansaran.
pertimbang*, utuu pendapat-dimaksudadalah orang seorang-sekolompok
oftlng dan badan hukum yang ber*'awasannasional'
AYat (2)
CukuPJelas
Ayat (3)
CukuPJelas
AYat (4)
CukuP Jelas
Pasal7l
A y a t( l )
CukuPJelas
Ayat (2)
CukuPJelas
Ayat (3)
Pemberdayaan dapatdilakukanmelalui :
tukar pcndapat'
l. Memberikan dan nrcnyclcnggarakandiskusi dan
dorongan'pengayoman,-pelayanan,bantuanteknik,bantuanhuk
' Pendidikandan atauPelatihan;
penataanruang
2. Menyebar luaskan semua infOrmasi mengenai proses
kePadamasYarakatsecaraterbuka;
3.Mengumu.kundanmenyebarluaskanrencanatataruangkepada
masYarakat;
4. Menghormatihak yangdimiliki masyara-kat;
atas konclisi
5. Memberikanp.nggoniianyang layak kcpatllttttnsyarilkat
kegiatanpembangutlan yang
yang dialaminyasebagaiakibatpelaksanaan
sesuaidenganrencanatata ruang;
proses
6. Melindungi hak masyarakat untuk berperan serta .dalam
dan
perencanaantata *ung, menikmati manfaat ruang yang berkualitas
tata ruang yang ditetapkan serta
pertambahannilai *ung akibat rencana
' '
dalam menaatirencanaLto *ung;
keberatan dari
7. Memperhatikan dan mcnindaklanjuti, saran, usul atau
masyirakat dalam rangkapeningkatanmutu pelayananruang.
Ayat (4)
CukuP Jelas
I Pasal72
,l
dengantingkat skala I
li Disamping RTRWP SumateraUtara digambar dalam peta :
t juga digambarkanpeta
ketelitian I : 250.000, maka secaralcbih rinci dapat
kcbijakan scperti pcta
il

tematik arahan tersebutuntuk kcpcntinganpcnjabaran


53
clatttcrtctlttt.sistcttt
karvasuttitttclrtlittt
tematik kawasanlindung clan bucliclaya,
kota-kota,dan tematiklainnyadengantingkatskalayang disesuaikan.
Pasal73
Cukup Jelas
Pasal74
' Cukup Jelas
Pasal75
Ct:kup.lclas
Pasal76
A y a t( l )
CukuP.lelas
i
Ayat (2)
Cukup Jelas
- (3)
Ayat
tcrhadapPcmturanDacrahini- tttal;adikcnakanltttkutnittt
Selainpclanggaran
lain yang mengacupada ketentuandan perundang-undangan yang berltrku
. yang lebih spesifik, seperti pengenaan pelanggaransektor kehutanan
dilienakanUU No.41 Tahun 1999dan lain sebagainy'a:
Pasal77
CukupJelas
Pasal78
Iluruf a
CukupJclas
FIuruf b
Cukup Jelas
I{uruf c
C u k u pJ e l a s
I'luruf d
CukupJelas
I"lurufc
Kawasanbudidayayang berasaldari kawasanhutanyang fungsidan
peruntukannya cliubah.tttakapcllctapannya kcpadaMcnteri
dir.rsulkan
Kehutananltl nrclalui (iubcrnur IJtara.
littnratcr:t
Pasal79
Cukup.lelas
Pasal80
Cukup Jelas
Pasal8l
Cuktrp.fclas
Pasal82
Cukup Jelas

J1

.i;,,ri
;,.:.tuiii+'f;6fi

Anda mungkin juga menyukai