“Selamat ulang tahun ya, Lisa!! dan ini hadiah unukmu!” ucap teman-
teman.
“selamat ulang tahun ya anakku semoga kamu selalu diberkati oleh Allah
subhanallah wata’ala!” Ucap kedua orang tuaku.
“amin!” Jawabku.
Dan hadiah dari ayahku selalu aku bawa kemana-mana. Disaat aku mau
tidur dan saat aku bermain. Aku sangat sayang sekali sama Pussy .Dan ibu sering
melihat aku yang selalu bermain boneka Teddy Bear tesebut.
“ Baik bu! Nasihat ibu akan aku ingat sepanjang hidupku.” Kataku.
***
“Ibu ada apa? Kok ibu diam saja?” Tanyaku sambil bermain dengan Pussy.
“Tidak ada apa-apa lebih baik kamu membaca sholawat saja sambil bermain sama
Pussy!” Perintah ibuku sambil membaca sholawat dengan tasbihnya.
“ baik bu! Akan aku lakukan perintahmu!” Jawabku sambil bermain Pussy.
Kemudian bus berjalan ke atas dan yang aku rasa cukup tinggi kira-kira
kemiringannya hampir 450. Lalu para rombongan sangat cemas dan takut. Dan
semua anak-anak didekap oleh ibu mereka masing-masing. Dan begitu pula aku
didekap oleh ibu.
Pak sopir pun terlihat cemas dan berusaha melakukan sesuatu. Tetapi aku
tidak bisa melihatnya karena mataku ditutup oleh tangan lembut ibuku. Kemudian
bus berhenti, lalu guru fiqihku Pak Bakhri memimpin doa agar para rombongan
bus bisa selamat.
“Bu ada apa? Kok semua rombongan pada cemas dan juga mengapa kita
berdoa?” Tanyaku yang tidak mengerti apa yang terjadi sambil mendekap Pussy.
“Sudahlah anakku kamu berdoa saja semoga kita selamat!” Perintah ibuku
dengan keadaan cemas.
Kemudian tiba-tiba bus kami sedikit demi sedikit berjalan mundur, dan para
rombongan menangis tak tertahan lagi.Dan aku yang masih polos tak terpikirkan
apa-apa. Dan ibu mendekap aku sangat erat,kelihatannya ibu juga ikut menangis.
Lalu secepatnya pak Bakhri menyuruh para rombongan untuk keluar dari bus.
Para rombongan langsung keluar dari bus. Tiba-tiba aku ditarik oleh
seseorang laki-laki untuk keluar dari bus. Dan ibuku juga mengikuti aku. Tapi pada
saat aku keluar boneka Teddy Bearku jatuh.
Semua orang bisa selamat dan pak sopir langsung meloncat dari jendela
bus,tetapi ibuku masih ada didalam .Dan orang yang telah menarik aku sudah
tidak ada disampingku. Aku mencarinya tetapi tidak ada orangnya,aku minta
tolong agar mau membantu ibuku keluar dari bus.
Tetapi bruaaaaaks! Api memuncak dan kepulan asap di bus yang kian
menghitam. Bus menabrak batu besar di tepian jalan samping.
Lalu Bu Mira datang dan merangkulku. Dia ingin menasihatiku agar aku
tetap tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan ini.
“muridku Lisa bersabarlah ini sudah takdir dari Allah subhanallah wata’ala.”
Kata Bu Mira sambil merangkulku.
Kemudian Bu Mira menelpon tim Sar untuk mencari ibuku. Kemudian tim
Sar datang.Tim Sar langsung mencari jasad ibuku,dan akhirnya ketemu. Lalu jasad
ibuku di kebumikan di TPU. Dan aku sangat sedih sekali.
***
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Aku
duduk di teras rumah dan aku sudah berumur 16 tahun, sesosok ibu yang sangat
aku sayangi kini tak ada lagi disampingku. Tak ada lagi nyanyian sebelum aku
tidur,tak ada lagi masakan yang membangunku di pagi hari.
“Lisa janganlah kau melamun terus. Hari sudah malam. Tak baiklah jika kau
masih di luar rumah yang dingin seperti ini dan juga tak baik bagi kesehatanmu
karena dapat mengakibatkan paru-paru basah. Cepat kau lekas tidur, dan jangan
lupa doakan ibumu supaya tenang di alam bazrah sana!” Perintah ayah.
“Baiklah ayah aku akan lekas tidur. Ayah juga harus lekas tidur dan jangan
lupa doakan ibu juga !” perintahku juga.
***
NAMA : LAILATUL MUKAROMAH
KELAS :X-1
NO.ABSEN : 15