Adhesive Generasi Keenam Memberikan Kemampuan Sealing Yang Lebih
Adhesive Generasi Keenam Memberikan Kemampuan Sealing Yang Lebih
SELEKSI PASIEN
Dua belas anak-anak yang sehat dan kooperatif, berumur antara 8-11
tahun, yang datang ke Department of Pedodontics, Government Dental College,
Trivandrum untuk pemeriksaan dan perawatan gigi rutin diikutsertakan untuk
penelitian ini. Setiap anak yang dipilih memiliki setidaknya dua gigi kaninus
sulung yang sehat yang diindikasikan untuk diekstraksi. Penelitian ini melibatkan
30 gigi kaninus sulung non-karies dari 12 pasien. Gigi yang dipilih dibagi menjadi
dua kelompok eksperimen: Kelompok I dan Kelompok II. Xeno III digunakan
untuk gigi di Kelompok I dan iBond digunakan untuk gigi di Kelompok II. Pada
setiap pasien, preparasi kavitas di satu regio direstorasi dengan menggunakan
Xeno III dan pada regio lainnya direstorasi menggunakan iBond. Persetujuan etik
untuk studi ini diperoleh dari Medical College Ethical Committee, Trivandrum.
KRITERIA PENCAKUPAN
2. Pasien yang memiliki status kesehatan yang baik dan bebas dari penyakit
sistemik termasuk kelainan jantung bawaan, gangguan perdarahan, dll..
3. Gigi yang termasuk dalam penelitian ini adalah gigi yang bebas dari
karies, cacat hipoplastik atau malformasi lainnya.
4. Tidak ada mobilitas dari gigi apabila diberi tekanan jari dan gigi tersebut
terbebas dari masalah periodontal.
PREPARASI KAVITAS
Kavitas klas V disiapkan di tengah-tengah permukaan fasial dari gigi
kaninus sulung rahang atas dan/atau rahang bawah. Dua gigi kaninus rahang atas
digunakan pada satu anak, dua gigi kaninus rahang bawah pada delapan anak, dan
semua empat gigi kaninus pada tiga anak yang tersisa. Kavitas berbentuk oval
(2x1,5mm) dengan kedalaman 1,5 mm dipersiapkan menggunakan diamond burs
dengan handpiece berkecepatan tinggi yang dilengkapi water cooling. Panjang
bur tersebut digunakan sebagai panduan untuk kedalaman kavitas. Sebuah bur
baru digunakan untuk preparasi kavitas pada setiap pasien.
RESTORASI
Xeno III digunakan pada Kelompok I (15 gigi) dan iBond digunakan pada
Kelompok II (15 gigi). Sistem adhesive dilakukan secara ketat sesuai dengan
instruksi produsen. Semua kavitas telah direstorasi dengan menggunakan material
komposit yang sama (Esthet X). Para pasien tetap berada di bawah pengawasan
dan kembali setelah empat minggu.
Dua gigi kaninus sulung diekstraksi 4 minggu setelah restorasi. Apeks akar
ditutup dengan sticky wax. Semua permukaan gigi kecuali daerah restorasi dan 1
mm dari margin restorasi ditutupi dengan dua lapis varnish. Gigi direndam dalam
larutan Basic Fuchsin dye 2% selama 24 jam pada suhu kamar. Setelah gigi
dikeluarkan dari dye, gigi dicuci, dikeringkan dan dipotong dalam arah labio-
lingual melewati tengah restorasi dengan menggunakan diamond disc yang
dilengkapi dengan water cooling. Bagian potongan gigi tersebut diperiksa di Sree
Chitra Tirunal Institute for Medical Sciences and Technology, Biomedical
Technology Wing, Trivandrum, menggunakan sebuah stereomikroskop (Leica,
MZ6, Jerman) pada pembesaran 40x. Foto diambil untuk menilai penetrasi dye
pada margin dari setiap restorasi. Semua prosedur dilakukan oleh penyidik yang
sama.
Skor 1 = penetrasi dye sepanjang dinding insisal atau gingival yang kurang dari
panjang total dinding (Gambar 2)
Skor 2 = penetrasi dye sepanjang seluruh panjang dinding insisal atau gingival
(Gambar 3)
Skor 3 = penetrasi dye sepanjang seluruh panjang dinding insisal atau gingival
serta dinding aksial (Gambar 4)
Gambar 4. Potongan menunjukkan tingkat kebocoran mikro skor 3
HASIL
Tabel 1. Skor kebocoran mikro untuk Kelompok I (n=15) pada dinding insisal dan
gingival
Skor Kebocoran Mikro
Daerah
0 1 2 3
Insisal 11 3 1 0
Gingival 9 5 1 0
Tabel 2. Skor kebocoran mikro untuk Kelompok II (n=15) pada dinding insisal
dan gingival
Daerah U P Signifikansi
Insisal 87,0 0,358 NS*
Gingival 87,50 0,399 NS*
NS* - Non-signifikan (p>0,05)
Tabel 4. Perbandingan tingkat kebocoran mikro antara margin insisal dan gingival
pada Kelompok I dan Kelompok II menggunakan Wilcoxon Signed Rank test
Kelompok Z P Signifikansi
Kelompok I 1,414 0,157 NS*
Kelompok II 1,633 0,102 NS*
NS* - Non-signifikan (p>0,05)
PEMBAHASAN
Saat ini, terdapat tiga mekanisme adhesi yang digunakan dalam prosedur
adhesive modern, tergantung pada penanganan terhadap smear layer yang
dihasilkan selama preparasi kavitas.16 Pada kelompok pertama, smear layer masih
terdapat dalam proses bonding. Sedangkan pada kelompok kedua, smear layer
benar-benar dihilangkan. Dalam kelompok ketiga (self-etching primers), smear
layer dan permukaan dentin pada dasar kavitas terdemineralisasi sebagian, tanpa
menghilangkan sisa-sisa smear layer yang terlarut atau membuka orifice tubulus.
Dalam sistem-sistem ini, bonding agent dicampur bersama dengan self-etching
primer sebelum dilakukan aplikasi tunggal (Xeno III). Baru-baru ini,
diperkenalkan sebuah inovasi yang menggabungkan etsa, primer dan adhesive
dalam single bottle (iBond).
Pada penelitian ini, kedua sistem adhesive, yaitu Xeno III dan iBond,
terbukti tidak dapat benar-benar mencegah kebocoran mikro dari restorasi klas V.
Baik margin insisal dan gingival menunjukkan adanya penetrasi dye, yang
membuktikan bahwa sealing yang hermetik itu tidak ada. Pernyataan ini didukung
oleh penelitian-penelitian lainnya yang telah melaporkan adanya kebocoran mikro
pada penelitian yang menggunakan dentinal bonding agents yang berbeda.25, 26
KESIMPULAN
REFERENSI