Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH KEBIJAKAN

SELAMATKAN
TELUK
JAKARTA
OLEH:

KOALISI PAKAR
INTERDISIPLIN
SELAMATKAN TELUK JAKARTA
Koalisi Pakar Interdisiplin, yang berasal dari institusi dan
kepakaran yang berbeda, menyusun makalah kebijakan
sebagai masukan untuk menyelamatkan Jakarta dan
teluknya. Studi dilakukan sepanjang 2016, dan berakhir
pada Desember 2016 sebelum tim mengetahui peruba-
han rencana NCICD di pemerintah pusat yang kembali
mengintegrasikan tanggul laut dengan reklamasi 17
pulau.

Studi ini didanai secara mandiri, namun pencetakan


buku mendapatkan bantuan dari Rujak Center for Urban
Studies melalui program Urbanisme Warga.

Studi ini berada di bawah lisensi Creative Commons. Li-


sensi ini mengizinkan penggunaan karya kembali selama
bersifat non komersial dan atribusi kepada pengarang
diterapkan.

Diterbitkan oleh
Rujak Center for Urban Studies
Jl.Cikini Raya 3B
Jakarta 10330
www.rujak.org
info@rujak.org

Keterangan foto sampul


Screenshot film dokumenter “Rayuan Pulau Palsu”,
Watchdoc, 2016

Edisi Kedua: November 2017

Editor. Elisa Sutanudjaja


Selamatkan Teluk Jakarta
Jakarta, Rujak Center for Urban Studies, 2017
iv+44 hlm.; 14 x 21 cm
MAKALAH KEBIJAKAN

SELAMATKAN
TELUK
JAKARTA
OLEH:

KOALISI PAKAR INTERDISIPLIN

Prof. Dr. Henny Warsilah


Prof. Dr. Jan Sopaheluwakan
Prof. Dr. Wahyoe Hantoro
Dr. Alan Koropitan
Marco Kusumawijaya
Dr. Rameyo T. Adi
Reiza Patters
Bosman Batubara
Tigor Hutapea
Marthin Hadiwinata
Arieska Kurniawaty
Elisa Sutanudjaja
JJ Rizal
SEKAPUR
4 SIRIH
SELAMATKAN TELUK JAKARTA

JAKARTA & TELUKNYA


MENGAPA KAMI BERSAMA-SAMA
MENYUSUN MAKALAH INI
Buku yang hadir dihadapan Anda ini mer- akan berdampak kepada kerusakan ekologi
upakan kerja sama dari banyak pihak, yaitu laut dan pesisir, dan juga secara sosial dapat
para ilmuwan dari Institut Pertanian Bogor, memarjinalisasi ribuan nelayan yang telah
Universitas Indonesia, dan Lembaga Ilmu lama bermukim di sana.
Pengetahuan Indonesia, dibantu oleh Koalisi Pokok utama dari pembangunan wilayah
Selamatkan Teluk Jakarta, Rujak Center for pesisir haruslah berbasis kepada partisipasi
Urban Studies, Kesatuan Nelayan Tradisional publik, kearifan lokal yang bertujuan untuk
Indonesia (KNTI), Solidaritas Perempuan, menyejahterakan nelayan. Hak-hak berkota
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan para nelayan ini harus diutamakan dari hak
(KIARA), LBH Jakarta, Wahana Lingkungan untuk berinvestasi.
Hidup Indonesia (WALHI), dan Indonesian
Center for Environmental Law (ICEL). Selain Apalagi akhir-akhir ini sudah terjadi pergeser-
itu ada juga individu-individu independen an ke pembangunan yang bertujuan untuk
yang terlibat. Analisis dari krisis ekologi dan pertumbuhan ekonomi semata, dengan cara
kebencanaan Teluk Jakarta berasal dari berb- pemupukan modal individu dan bersifat atas-
agai disiplin ilmu, sehingga saling melengkapi. ke-bawah ketimbang paradigma pembangu-
nan sosial yang mengutamakan pelibatan pub-
Jakarta yang kita kenal sebagai ibu kota lik untuk mencapai kesejahteraan bersama.
negara, selain terkenal dengan keberhasilan-
nya di bidang ekonomi dan politik, ternyata Kajian tentang Selamatkan Teluk Jakar-
menyimpan masalah besar. Terutama masalah ta merupakan sumbangsih para ilmuwan
kebencanaan banjir, tanah ambles, rob, ge- interdisiplin untuk melihat Jakarta dari sudut
lombang tinggi, pencemaran air hingga tum- akademis, dan semata untuk digunakan se-
pukan sampah plastik yang tak terurus. Salah bagai masukan kepada Kantor Staf Presiden,
satu lokasi yang rentan kebencanaan adalah Kemenko Maritim, Kementerian Lingkungan
Teluk Jakarta yang dari dulu hingga sekarang Hidup dan Kehutanan, Bappenas, dan insti-
dihebohkan dengan rencana dan proyek rekla- tusi lain dalam merencanakan dan menata
masi, yang dilakukan dengan cara menguruk kawasan pesisir dengan prinsip adil dan lestari
laut untuk dijadikan beberapa pulau. dan kesejahteraan umum.

Namun alasan yang dibangun adalah Jakarta Kami menerima kritik untuk perluasan lapo-
kekurangan lahan, dan reklamasi menjadi ran ini dan terimakasih tak terhingga kami
salah satu upaya yang dianggap menjadi solu- ucapkan kepada semua pihak yang dengan
si. Sementara analisis para pakar menunjuk- dedikasi keilmuan dan pemihakan kepada
kan hal yang berbeda, karena justru reklamasi masyarakat telah bersusah payah terlibat
dalam penyusunan laporan ini.
SELAMATKAN TELUK JAKARTA

DAFTAR ISI

iii SEKAPUR SIRIH

iv DAFTAR ISI

01 RANGKUMAN

03 PENGANTAR ISU POKOK

05 MASALAH REKLAMASI 17
PULAU & NCICD

10 MASALAH JAKARTA

28 REKOMENDASI

36 KRONOLOGI REKLAMASI 17 PULAU


1 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

RANGKUMAN
SELAMATKAN JAKARTA
DAN TELUK JAKARTA

Jakarta adalah ibu kota negara sekaligus kota Keadaan penurunan menerus sebagian besar
besar untuk hunian dan jasa. Dengan dua Jakarta menyebabkan kawasan ini semakin
fungsi tersebut, metropolis ini menyimpan lebih rendah dari muka air laut. Gabungan
banyak persoalan sehingga belum bisa me- antara berlebihnya air permukaan oleh hujan
layani warganya dengan baik. lebat, tinggi muka laut saat pasang maksimum
dan rendahnya daya alir saluran semakin
Pertumbuhan ekonomi Jakarta berdampak memperluas dan menambah lama masa
pada daya dukung Jakarta. Konsumsi sumber genangan.
daya seperti energi dan air bersih terus
meningkat sejalan dengan meningkatnya ke- Masalah lain terkait polusi limbah cair. Jakarta
butuhan warga Jakarta dalam kesehariannya. dan kota sekitarnya hingga saat ini belum
memiliki pengolahan limbah rumah tangga
Untuk air bersih Jakarta bergantung pada ka- yang memadai. Akibatnya limbah dari jutaan
wasan sekelilingnya selain dari air tanah. Meski rumah tangga mengalir langsung ke sungai
kekurangan air bersih, tetapi saat hujan Jakarta dan mengotori laut di Teluk Jakarta hingga ke
mengalami kelebihan air permukaan yang Kepulauan Seribu.
menjadi genangan dan banjir. Banjir hingga
saat ini tidak pernah dapat diatasi. Drainase Pembangunan apa pun untuk mengendalikan
yang tersumbat sampah, rendahnya kemam- banjir Jakarta, harus melihat dan mengatasi
puan resapan air hujan oleh berkurangnya akar permasalahan dan bukannya mengin-
daerah resapan di Jakarta sendiri dan di hulu. car atau mengusulkan solusi yang hanya
berdampak semakin rusaknya ekosistem
Sementara resapan air terus berkurang sejalan (atmosfer, darat laut, dan bawah permukaan)
pembangunan beton, air tanah terus diek- Jakarta. Para pemangku kepentingan harus
sploitasi sehingga mengakibatkan amblesan berembuk dan mencari jalan keluar bersama
tanah atau penurunan permukaan tanah. sebelum memutuskan dengan memenangkan
Walau proses ini juga karena kondisi alamiah pemikiran dan kepentingan sendiri.
cekungan Jakarta, penambahan beban terus
menerus akan diikuti penurunan, terlebih di Sebelum menambah daratan dan membuat
bagian yang lapisan sedimennya masih labil. tanggul raksasa, pasti masih ada solusi lain
2 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

yang dapat diusulkan. Belajar dari pengala- Setiap penambahan dalam bentuk apa pun
man negara lain baik adanya, namun pen- memerlukan tambahan sumber daya yang
erapannya harus memperhitungkan kondisi akan menjadi beban nasional. Pembangunan
khusus Jakarta. kawasan baru dengan judul dan hasil apapun,
khususnya di pesisir, adalah contoh ketida-
Jakarta yang telah tidak memiliki daya dukung kmampuan pemerintah mengelola sumber
sumber daya untuk mencukupi keperluan daya. Pemerintah terjebak pada paradigma
sendiri, ketika mengandalkan keperluannya yang dipelesetkan oleh sekelompok manusia
dari kawasan sekitarnya akan berdampak untuk kepentingan sendiri.
pada perubahan dan bahkan kerusakan eko-
sistem kawasan sekitarnya. Sebagai ibu kota Keadaan carut marut salah paham pemba-
dan sekaligus kota jasa, kebutuhan sumber ngunan Jakarta mengorbankan pihak yang
daya tidak akan pernah terpenuhi. Salah tidak punya daya dan akses ke hukum, modal,
satunya adalah keperluan akan lahan, yang pendidikan, dll sehingga seolah ada pem-
dijadikan alasan pembuatan 17 pulau artifisial benaran, demi Jakarta, kelompok marginal
di Teluk Jakarta. boleh disisihkan.

Sebagai ibu kota sekaligus kota jasa, dengan Masalah “reklamasi dan tanggul raksasa”
segala masalah dan keterbatasannya, Jakarta dengan judul apa pun akhir-akhir ini, sebe-
memiliki daya tarik bagi semua hal (birokrasi, narnya perlu melihat lebih lengkap dan dalam
ekonomi, sosial, politik, teknologi, dst) sehingga permasalahan dan mencari jalan keluarnya.
terjadi penumpukan harapan ke Jakarta. Pertimbangan menjaga martabat ibu kota
Dampaknya adalah selalu dianggap adanya negara lebih penting dari sekedar membe-
ketidak cukupan pada penyediaan fasilitas sarkan nilai kota jasa yang untuk itu menim-
sehingga berdampak pada merosotnya kualitas bulkan dampak negatif skala luas. Penataan
pelayanan dan kehidupan dan dengan demiki- kembali perencanaan dan pembangunan
an menurunkan martabat Jakarta sebagai kota Jakarta sebagai ibu kota negara harus segera
jasa, terlebih sebagai ibu kota negara. dilakukan.
Sumber: Watchdoc

PENGANTAR
Makalah kebijakan ini dilatarbelakangi oleh
proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta
dan program National Capital Integrated
ISU POKOK Coastal Development (NCICD). Kedua
proyek ini menunjukkan minimnya atau
tiadanya visi dan paradigma “Jakarta Kota
(Hadap) Air” dan “kemaritiman”. Sebaliknya,
pembangunan sangat berorientasi daratan.

Kedua, masih kuat dan mengakarnya mindset


pemburu rente dalam spekulasi lahan di ruang
kota, dan pembangunan sektor properti yang
masif yang mengabaikan kaidah-kaidah inklu-
sivitas secara sosial dan lingkungan (pemban-
gunan berkelanjutan).

Pertumbuhan Jakarta mendorong meningkat-


nya kebutuhan lahan. Tetapi lahan di Jakarta
sulit diperoleh dan mahal, yang antara lain
disebabkan oleh spekulasi lahan yang terkait
dengan kentalnya pembangunan Jakarta yang
didorong pasar.

Pembangunan yang didorong pasar ini memu-


nculkan terjadinya perang informasi asimetrik
dalam inisiatif NCICD. Yakni, antara antara
pihak Belanda dan Indonesia yang berimp-
likasi pada: tidak setaranya penguasaan materi
teknis, koordinasi dalam rangka tersusunnya
kebijakan terpadu dan kepemilikan publik
antara pihak Belanda dan Indonesia.
4 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

Pada kondisi ini, proses pengambilan keputu- pengambil keputusan tentang perbedaan
san nampak sangat dikendalikan oleh pihak dan keterkaitan antara proyek reklamasi
Belanda. Intransparansi proses pengam- dan NCICD?
bilan keputusan dan kurangnya pelibatan • Apakah yang dilanjutkan itu reklamasi
pemangku kepentingan yang kurang Pulau G atau seluruh 17 pulau?
menyeluruh, khususnya dari para akademisi di • Sejauh mana publik paham sepenuhnya
institusi pengetahuan, menimbulkan: dan terhindarkan adanya kemungkinan
• Kerancuan pemahaman tentang esensi keterlibatan penunggang gelap?
dasar, fungsi, tujuan rancangan, sejarah,
motivasi dasar dari masing-masing Observasi yang dilakukan memunculkan hal-
proyek reklamasi dan NCICD (yang hal sebagai berikut:
dikecohkan dengan Simbol Garuda • Kerancuan pemahaman publik dan
sebagai salah satu bentuk deceptive mindset) pemerintah dalam esensi, karakter-
serta keterkaitan dengan hakekat dan visi istik, kelebihan dan kekurangan dari
bangsa maritim. masing-masing proyek reklamasi dan
• Proses konsolidasi informasi dan pengeta- NCICD secara tersendiri maupun secara
huan secara nasional tidak terjadi dalam terintegrasi.
suasana kejernihan keberpihakan publik • Berbagai reaksi publik dan berkemban-
dan terkesan diwarnai oleh bias dan per- gnya polarisasi pendapat didasari oleh
tarungan kepentingan yang merugikan pemahaman secara parsial.
kepentingan publik dan negara.
• Dampak negatif terhadap kepastian Proses dan substansi pengambilan keputusan
hukum, iklim investasi, keutuhan yang tidak bulat dan kurang melibatkan insti-
kewibawaan pemerintah. tusi pengetahuan untuk proyek-proyek yang
sangat padat pengetahuan, dan berdampak
Sehingga memunculkan beberapa per- luas terhadap lingkungan, masyarakat, iklim
tanyaan-pertanyan penting untuk ditindak- investasi, dan kepastian hukum telah mela-
lanjuti: hirkan isu-isu liar dan konflik laten antara
• Sejauh mana pemahaman publik dan pemerintah, masyarakat dan sektor privat.
MASALAH
Salah satu isu yang sedang hangat secara
nasional dan internasional adalah reklamasi

REKLAMASI
pesisir. Belajar dari banyak negara di dunia,
pertumbuhan suatu wilayah yang paling dom-

17 PULAU
inan adalah wilayah pesisir. Seiring pertum-
buhan penduduk dan eksploitasi sumber daya

DAN NCICD
laut, kawasan pesisir mengalami peningkatan
beban.

Jika dibandingkan dengan wilayah pesisir


di negara tetangga, seperti Vietnam, di
sepanjang aliran sungai Mekong menjadi
fokus pembangunan tanpa memarginalkan
masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran
sungai dan tanpa merusak ekosistem pesisirn-
ya. Perhatian lebih difokuskan pada kawasan
pesisir dibandingkan wilayah pedalaman.

Coba kita lihat Jepang, reklamasi bandara


Kansai sangat dijaga dengan baik, antara
keseimbangan lingkungan konservasi dengan
kepentingan masyarakat lokal, dan kepent-
ingan ekonomi. Bagaimana pengembangan
sebuah wilayah dilakukan tanpa merusak eko-
sistem dan memarjinalkan masyarakat lokal.
Dan, bagaimana keseimbangan itu menjadi
titik utama dalam pembangunan dan menjadi
poin terintegrasi.

Hal inilah yang seharusnya dijadikan bahan


6 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

pertimbangan bagi Indonesia ketika ingin Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil juga
melakukan pembangunan kawasan pesisir. tidak menjadi acuan Pemprov DKI Jakarta
Jangan sampai masalah sosial budaya dan dalam memberikan izin proyek reklamasi.
ekosistem terlewat dan terlupakan, karena
teralu fokus pada pertumbuhan ekonomi dan Terutama Pasal 34 yang menjelaskan bahwa
melupakan masyarakat atau sebaliknya. reklamasi wilayah pesisir dan pulau-pulau ke-
cil dalam rangka meningkatkan manfaat dan
Proyek reklamasi pesisir Jakarta dimaksud- nilai tambah harus ditinjau dari aspek teknis,
kan untuk menambah ruang pembangunan lingkungan, dan sosial ekonomi, dan pelaksa-
Jakarta. Meski kepadatan Jakarta masih di naannya harus melibatkan masyarakat sekitar.
bawah kota-kota di Eropa, tetapi mencari Dalam hal ini pelaksanaan UU No. 27/2007
lahan untuk pembangunan baru yang luas tidak menjadi acuan di hampir semua proyek
sulit dan mahal. reklamasi di seluruh Indonesia.

Selain itu, alasan reklamasi ini pada tahun Manifestasi pelaksanaan reklamasi dapat di-
1995 diklaim bertujuan untuk mencegah lihat dalam izin pelaksanaan reklamasi pulau
pengikisan daratan Jakarta oleh air laut, G, yang dikeluarkan pada Desember 2014,
serta membangun beberapa fasilitas kota disebutkan beberapa dasar hukum, antara
lainnya. Tak hanya itu, reklamasi pantai lain:
utara Jakarta juga bertujuan untuk menata • Keppres No. 52/1995 (tentang Reklamasi
kembali kawasan Pantai Utara Jawa (pantura) Pantai Utara Jakarta)
dengan cara membangun kawasan pantai dan • Perpres No. 54/2008 (tentang Penataan
menjadikan Jakarta sebagai kota pantai (wa- Ruang Jabodetabekpunjur)
terfront city) karena ruang Jakarta sudah tidak • Perda No. 1/2012 (tentang RTRW 2010-
mungkin diperluas. 2030)
• Peraturan Gubernur No.121/2012 (ten-
Pada kenyataannya, permasalahan pemba- tang Penataan Ruang Kawasan Reklamasi
ngunan reklamasi teluk Jakarta ini sangat Pantai Utara Jakarta).
kompleks, baik dari sisi perizinan, masalah
ekonomi, sosial dan lingkungan. Dengan demikian ada beberapa UU sebagai
tata aturan yang lebih tinggi di atas Keppres
Misal dalam masalah perizinan, masih ter- 1995 yang tidak dijadikan acuan, yaitu UU
dapat dua sumber hukum yang bertentangan 27/2007 tentang Kawasan Pesisir pasal 7 ayat
yaitu: Keppres No. 52 tahun 1995 sebagai 1 yang mengharuskan adanya rencana zonasi.
pendukung keberlanjutan proyek reklama- Hal tersebut diperkuat oleh Perpres No.
si yang bertentangan dengan Perpres No. 122/2012 pasal 4 yang mengatakan bahwa
54 tahun 2008 tentang rencana tata ruang penentuan lokasi reklamasi harus berdasarkan
Jabodetabekpunjur, yang menyatakan bahwa rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pu-
Keppres No. 52/1995 sepanjang berkaitan lau kecil.
dengan aspek tata ruang tidak lagi berlaku.
UU No. 27/2007 tentang Pengelolaan Selain itu, UU No. 26/2007 tentang Penataan
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 7

Ruang terkait dengan kawasan lindung dan Sementara itu, permasalahan lingkungan
kawasan budidaya, yang juga tidak menjadi merupakan hal yang paling disorot karena
acuan. UU No. 32/2009 tentang Pengelo- reklamasi memang dikenal akan mengganggu
laan dan Perlindungan Lingkungan Hidup ekosistem di pantai utara Jakarta yang kaya
juga tidak menjadi acuan dalam pelaksanaan dengan terumbu karang, ikan, kerang, dan
reklamasi khususnya terkait dengan prinsip biota laut lainnya.
pencegahan dan prinsip kehati-hatian.
Kemudian ada permasalahan dengan wilayah
Dengan adanya berbagai kajian dan literatur tangkap yang hilang, sehingga nelayan
yang menunjukkan akan adanya kerusakan tradisional harus berlayar lebih jauh di luar
lingkungan maka prinsip pencegahan harus kawasan tangkap tersebut. Padahal nelayan
dipatuhi. Selain itu menimbang adanya per- tradisional tidak memiliki peralatan yang
debatan sengit, harusnya kebijakan diarahkan memadai, dan biaya yang dibutuhkan untuk
untuk mendukung argumen perlindungan melaut menjadi lebih mahal.
lingkungan (in dubio pro natura).
Selain itu, diduga proyek ini semakin mence-
Lebih lanjut kebijakan reklamasi tidak pernah mari Teluk Jakarta. Nelayan di Teluk Jakarta
melalui proses Kajian Lingkungan Hidup melaporkan menemukan lumpur berbagai
Strategis (KLHS) yang memadai sebagai warna di sekitar proyek pembangunan Pulau
mandat dari UU No. 32/2009. G, yang menyebabkan ketiadaan ikan untuk
beberapa waktu. Kondisi ini menyebabkan
Pemanfaatan ruang dan wilayah darat dan pe- banyaknya kematian ikan dan beralihnya
sisir Jakarta dilakukan dengan cara yang tidak ikan ke tempat lain ketika lumpur berwarna
terbuka dan gagal melindungi hak-hak khusus muncul yang diduga akibat pembangunan
nelayan tradisional. Partisipasi masyarakat proyek reklamasi.
dilakukan secara manipulatif berdasar anak
tangga partisipasi yang hanya menjadikan Menurut Alan Koropitan (2016) proyek
masyarakat yang datang dalam forum konsul- reklamasi memberikan dampak sedimentasi,
tasi sebagai stempel formalitas. penurunan kualitas air akibat logam berat dan

Sumber: Watchdoc
8 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

bahan organik serta terjadinya penurunan ant Sea Wall atau GSW) di lepas pantai
arus laut sehingga material yang masuk dari (proyek Garuda), danau resapan air di
sungai cenderung tertahan (hilangnya flushing sebelah dalam GSW.
system) menyebabkan kematian ikan di Teluk • Fase C: pembangunan danau resapan
Jakarta. air di sebelah timur Teluk Jakarta dan
terhubung dengan proyek garuda.
Berdasarkan permasalahan yang ada seakan
membuat proyek reklamasi ini terkesan Fase A ini disebut sebagai no-regret policy
dipaksakan dalam pelaksanaannya. Selain yang memang perlu dilakukan untuk melind-
itu, ketika kita berbicara tentang program ungi Jakarta dari banjir rob. Namun beberapa
National Capital Integrated Coastal Develop- ilmuwan, seperti Muslim Mu’in (ITB), Alan
ment (NCICD) perlu ditilik lebih lanjut, apa Koropitan (IPB), Jan Sopaheluwakan (LIPI),
yang sebenarnya ingin dicapai dan fokusnya Wahyoe Hantoro (LIPI), dan JanJaap Brink-
di mana? man (Deltares, Konsultan NCICD), men-
gatakan penguatan tanggul yang dibarengi
(Lihat Kronologi Reklamasi & NCICD) dengan penghentian eksploitasi penggunaan
air tanah, dan perbaikan kualitas air sungai
NCICD adalah proyek raksasa dengan tujuan serta rehabilitasi Teluk Jakarta dari pencema-
melindungi Jakarta dari banjir rob dan mem- ran adalah langkah terbaik.
fasilitasi perkembangan sosio-ekonomi. Proyek
ini sudah digulirkan sejak tahun 2009 (dulu Dengan demikian, apa yang ingin dikatakan
bernama Jakarta Coastal Defence System), yang oleh para ilmuwan ini bahwa proyek NCICD
berubah menjadi NCICD pada tahun 2013. fase B dan C yang merupakan tahap pem-
bangunan Great Garuda itu sendiri tidak
Namun hingga saat ini, proyek ini tidak diperlukan.
memiliki payung hukum yang jelas, Padahal
sebagian proyek sudah dilakukan, yaitu fase Sementara, NCICD fase A telah dituangkan
A dalam bentuk penguatan tanggul pinggir dalam Perpres No. 2/2015 tentang rencana
pantai yang sudah ada sebelumnya. pembangunan jangka menengah nasional
2015-2019.
Berdasarkan hasil pembahasan terbaru
Bappenas, tanggal 1-2 September 2016 dalam Secara total (fase A, B, dan C) dari proyek ini
konsultasi ahli di Pluit, secara ringkas pemba- memiliki anggaran sebesar sekitar 21,5 miliar
ngunan NCICD dibagi menjadi 3 fase, yaitu: dolar AS dan direncanakan proyek selesai
• Fase A: meliputi perlindungan banjir pada tahun 2080. Proyek ini akan membu-
(penguatan dinding atau dike di pesisir tuhkan komitmen dalam jangka panjang,
dan sungai serta pompa), perbaikan yang diprediksi sulit untuk dipenuhi oleh para
drainase perkotaan dan upaya memper- pemangku kepentingannya. Sejauh ini, belum
lambat penurunan muka tanah (land ada dasar hukum untuk fase B dan C, meski-
subsidence). pun master plan NCICD menyebutkan keha-
• Fase B: pembangunan dinding besar (Gi- rusan adanya Perpres untuk tahap selanjutnya.
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 9

Kajian yang telah dilakukan Bosman Ba- politik pasca-Orde Baru yang sangat tersentral.
tubara (2016) memperlihatkan ada empat
kelemahan program NCICD, yakni sebagai Keempat, bertolak belakang dengan klaim-
berikut: kelemahan pertama, secara inheren nya sebagai pendekatan yang terintegrasi,
berada dalam konsep tanggul sebagai infras- rencana induk NCICD justru memperlihat-
truktur hidrolik untuk penanggulangan banjir. kan logika yang fragmentatif dalam penanga-
Tanggul pada dasarnya akan menimbulkan nan banjir untuk konteks Jakarta. Selain itu,
bahaya yang sangat besar karena perhitungan konsep yang dituangkan dalam master plan
kemungkinan yang abai terhadap permasala- NCICD dan berbagai dokumen lampirannya
han infrastruktur hidrologi dan manusia. belum detil dan tidak menjadi solusi untuk
amblesan tanah.
Kedua, dikatakan penyebab dominan
penurunan muka tanah (subsidence) di Jakarta Hal ini misalnya terlihat untuk kasus kualitas
yang diambil oleh NCICD adalah ekstraksi air di waduk di dalam perimeter tanggul rak-
air tanah. Tetapi, sejauh ini, tidak ada data sasa yang akan dijadikan sebagai sumber air
yang kuat yang menunjukkan bahwa aktivitas minum. Bagian ini, seperti diakui oleh master
ekstraksi air tanah adalah penyebab utama plan NCICD sendiri, masih membutuhkan
subsidence di kawasan ini. Sementara, data pem- perencanaan terkait dengan percepatan per-
banding justru menunjukkan bahwa penyebab baikan kualitas air (Water Quality Accelera-
dominan amblesan adalah pembebanan dari tion Roadmap) yang sampai saat ini belum
gedung-gedung, terutama pencakar langit. ada. Karena berdasarkan prediksi para ahli,
Implikasinya, jika disepakati yang menjadi jika ini tidak dilakukan maka Teluk Jakarta
penyebab utama penurunan muka tanah ada- akan menjadi toilet raksasa.
lah pembebanan dari gedung-gedung, maka
pembangunan berbagai infrastruktur hidrologi Jejaring koalisi pakar interdisipliner ini tidak
menjadi bertentangan dengan usaha penang- berkeinginan hanya melemparkan isu, tetapi
gulangan banjir di DKI Jakarta. juga memberikan solusi bagi pemerintah
sebagai pengambil keputusan. Disadari atau
Ketiga, pulau-pulau reklamasi di sekitar tidak ketika kita gagal memberikan kontribusi
tanggul NCICD diproyeksikan akan menarik perubahan, maka kita juga termasuk meru-
sekitar 1,7 juta manusia untuk tinggal di sana. sak pembangunan yang sedang dilakukan.
Jumlah ini belum termasuk populasi yang Karenanya diharapkan hasil jejaring ini dapat
diproyeksikan akan menempati reklamasi 17 menciptakan sebuah masukan atau rekomen-
pulau, yaitu antara 750 ribu hingga 1,5 juta. dasi kebijakan yang konkrit untuk pemerintah
Ini bertentangan dengan usaha melakukan yang juga memperhatikan kebutuhan
desentralisasi yang menjadi salah satu agenda masyarakat secara bersamaan.
MASALAH A. TATA KELOLA AIR DAN BANJIR
Berdasarkan genealoginya, seperti yang sudah
JAKARTA diidentifikasi dengan sangat baik oleh Master
Plan NCICD (Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian Republik Indonesia,
2014, hal. 23), ada tiga jenis banjir di Jakarta.
Berikut masalah yang muncul dan membuat
Jakarta rentan bencana: Pertama, banjir yang datang dari laut, atau
banjir rob. Kedua, banjir yang terjadi akibat
hujan di daerah tangkapan air di Puncak,
atau sering disebut dengan”banjir kiriman”.
Ketiga, banjir yang terjadi karena hujan di
dalam kota dan kapasitas sistem hidrologi
terlampaui. Banjir jenis ketiga ini sering juga
disebut sebagai banjir yang terjadi karena
“hujan lokal”.

Jika ditelisik lebih jauh, maka terjadinya


ketiga jenis banjir ini tidak bisa dipisahkan
dengan pembangunan spasial yang terjadi di
daerah Jakarta dan sekitarnya.

Untuk jenis banjir pertama, atau banjir rob,


maka neraca kesetimbangan apakah akan
terjadi banjir atau tidak akan tergantung pada
dua hal, yaitu kenaikan muka air laut versus
penurunan daratan.

Fungsi dari kedua variabel inilah yang akan


menghasilkan banjir. Dari sisi kenaikan muka
air laut, meskipun terjadi, tapi angkanya
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 11

relatif kecil, yaitu di bawah 0,5 cm per tahun Ketiga, jaringan akarnya memperkuat ikatan
(detik.com, 2016). Sementara, seperti yang tanah untuk tidak tererosi. Material yang sangat
dapat dilihat pada bagian penurunan tanah tebal di Sungai Ciliwung, salah satunya adalah
(subsidence), lajunya di beberapa titik relatif karena adanya transportasi sedimen sebagai
jauh lebih besar, ada yang mencapai di atas hasil erosi yang sangat intens di daerah Puncak.
20 cm per tahun. Dengan demikian, prioritas
sepatutnya ditujukan pada penurunan muka Semakin berkurangnya tutupan hutan artinya
tanah. semakin berkurang pula ketiga fungsi ini.
Akibat keseluruhan adalah semakin besarnya
Sebagai catatan, seperti yang sudah disinggu- laju aliran permukaan (runoff). Ketika hujan
ng di bagian sebelumnya, state of the art science turun, sebagian besar air langsung masuk
di bidang ini menunjukkan bahwa faktor yang aliran permukaan, dan inilah debit air “yang
berdampak besar terhadap amblesan adalah dikirim” sehingga menyebabkan kota Jakarta
pembebanan bangunan. di dataran rendah mengalami banjir.

Sementara banjir kiriman terjadi karena Banjir dalam kota terjadi ketika hujan turun
semakin berkurangnya area tutupan hujan di dalam kota dan kemampuan air sistem
di daerah Puncak. Berdasarkan data Forest hidrologi untuk menyalurkan air terlampaui.
Watch Indonesia (2012) di Daerah Aliran Sistem hidrologi untuk menyalurkan air misal-
Sungai (DAS) Ciliwung pada 2009 tutupan nya, aliran air permukaan (sungai dan kanal),
hutan hanya sekitar 3.565,61 hektar, sementa- air yang meresap ke dalam tanah, dan tempat
ra area bukan hutan seluas 25.620,93 hektar. penampungan air (retention basin).
Hutan memiliki beberapa fungsi dalam siklus
hidrologi. Pertama, dedaunannya melakukan Semakin berkurangnya kemampuan sistem
intersepsi terhadap hujan yang turun sehingga hidrologi Jakarta untuk menyalurkan air ini
ada volume air yang tertahan di sana. terjadi karena semakin berkurangnya Ruang
Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta. Ini mudah
Kedua, jaringan akarnya membantu air untuk dipahami karena RTH memiliki ketiga fungsi
merasuk ke dalam soil dan selanjutnya meresap hidrologi (menyalurkan air, tempat meresap
ke dalam batuan sarang dan menjadi air tanah. air, dan juga tempat penampungan air).

KONVERSI LAHAN
Konversi lahan RTH yang melanggar Rencana Umum Tata Ruang Jakarta
1985-2005 misalnya, telah mengubah 1.458 hektar ruang hijau di Jakarta
menjadi mall, hotel, apartemen, dan pabrik mobil (Rukmana, 2015). Ketiga
tipe bisnis ini bisa menghasilkan banjir yang merupakan kombinasi dari
berbagai jenis banjir di atas. Misalnya, pada saat air laut sedang pasang
juga terjadi banjir kiriman karena hujan di Puncak bersamaan dengan
genangan lokal. Dalam kasus ini, kompleksitas banjir akan semakin tinggi.
MASALAH B. AMBLESAN TANAH

JAKARTA
Tanah di wilayah Jakarta Utara, banyak men-
galami penurunan, penurunan ini terjadi bah-
kan sejak 1974. Misal di daerah Pasar Ikan,
yang merupakan wilayah tempat Menara
Syahbandar berdiri, merupakan daerah yang
paling besar mengalami penurunan tanah.
Besaran penurunannya mencapai 10 cm per
tahun.

Bahkan di beberapa wilayah Jakarta yang lain


amblesan tanah makin parah, seperti di teliti
oleh ahli geoteknologi LIPI Robert Delinom
dan ITB menggunakan Data GPS (Global
Positioning System) hasil penelitian menun-
jukkan subsidence rate (tanah ambles) bisa
sampai 25 cm per tahun.

Berdasarkan data GPS tersebut, ia menga-


takan amblesan tanah tercepat antara 20
hingga 25 cm per tahun terjadi di sekitar
Senayan, Gedung DPR di kawasan Jalan
Gatot Subroto.

Sementara itu, skenario banjir rob mencapai


Monas pada 2025, dibangun di atas data
sekunder yang tak memadai, generalisasi
dan proses berpikir induktif sederhana yang
menampilkan seolah penurunan tanah di
Jakarta terjadi seragam dan merata dengan ke-
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 13

cepatan 7,5 cm/tahun (berdasarkan data 1 titik menunjukkan terjadinya differential subsidence
di Pluit), dikombinasi dengan kenaikan muka secara spasial dan temporal, yang sekaligus
air laut beberapa milimeter per tahun (yang menihilkan anggapan dan persepsi yang
perilakunya masih perlu ditelaah lebih lanjut). dikampanyekan (sebagai bagian dari asymmetric
and deceptive information campaign) oleh (utamanya)
Terjadi lompatan logika dalam pembangunan pihak Belanda bahwa Jakarta seolah men-
tanggul laut raksasa untuk melindungi daratan galami penurunan tanah yang homogen dan
dari bencana banjir sungai dan rob pasang merata.
air laut yang kurang didukung oleh data dan
informasi multi spasial dan multi temporal dari Proyek reklamasi memberikan dampak sedi-
perilaku daratan pesisir dan permukaan air mentasi, penurunan kualitas air akibat logam
laut. berat dan bahan organik serta terjadinya
penurunan arus laut sehingga material yang
Sudah menjadi pengetahuan publik bah- masuk dari sungai cenderung tertahan (hilang-
wa penurunan/amblesan tanah di Jakarta nya flushing system) menyebabkan kematian ikan
merupakan faktor pengendali penting dalam di Teluk Jakarta. Kemudian, di masa depan
terjadinya banjir oleh sungai dan buruknya proyek reklamasi diduga akan menambah be-
sistem drainase. Belakangan, oleh NCICD ban dengan dibangunnya infrastruktur gedung
faktor ini diskenariokan sebagai pemicu terjad- permanen di pinggir laut maka tanah Jakarta
inya penurunan daratan dan sungai di Jakarta akan semakin ambles. Untuk diketahui, bahwa
Utara dan terjadinya banjir rob besarpada wilayah terparah yang mengalami amblesan
tahun 2025 yang dianimasikan akan mencapai salah satunya adalah di perumahan Pantai
kawasan Monas. Mutiara (Pluit) yang merupakan area reklam-
asi, yaitu sebesar 116 cm selama 8 tahun (dari
Sementara sesungguhnya terdapat data pene-
2002-2010).
litian (kendati dengan resolusi rendah) yang
MASALAH C. MASALAH SPASIAL

JAKARTA Karena itu, kepadatan Jakarta 150 jiwa/ha


tidaklah serta merta bisa dikatakan “terlalu
padat” atau penyebab kekumuhan atau permas-
alahan Jakarta. Permasalahannya adalah bahwa
kepadatan jiwa/ha lahan di Jakarta itu TIDAK
didukung oleh kepadatan lantai-terbangun dan
infrastruktur/pelayanan yang memadai.
Permasalahan spasial Jakarta terletak pada
kesenjangan antara kepadatan manusia/ Di Singapura kepadatan lantai terbangun
luas-lahan di satu pihak dan kepadatan lan- adalah 4 (empat) kali kepadatan lantai-terban-
tai-terbangun serta kepadatan infrastruktur/ gun di Jakarta. Dengan kata lain, setiap orang
pelayanan yang sesuai. di Singapura menikmati luas lantai-terbangun
rata-rata 8 kali lebih luas daripada yang dinik-
Kepadatan manusia/luas-lahan di Jakarta mati rata-rata setiap orang di Jakarta.
adalah sekitar 150 jiwa/ha, yaitu kepadatan
yang hampir sama dengan yang direncanakan Perasaan kepadatan ruang di Jakarta juga
untuk Singapura, meskipun di yang terakhir muncul dari persepsi atas banyaknya kenda-
ini belum tercapai sekarang, dan baru menca- raan di jalan-jalan Jakarta sehingga hampir
pai separuhnya. Kepadatan kota Paris adalah selalu macet. Padahal, jumlah kendaraan
400 jiwa/ha, sedangkan kepadatan Copenha- bermotor di Jakarta adalah sekitar 350 buah
gen adalah 600 jiwa/ha. per 1.000 penduduk. Angka yang hampir
sama dengan di Singapura, sekitar 325 buah
per 1.000 penduduk.

Sementara itu di kota-kota seperti Amerika


Serikat angka tersebut mencapai 700 hingga
800 kendaraan per seribu penduduk. Namun
di kota-kota tersebut tetap terasa lengang
dengan kemacetan yang sangat terkendali
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 15

atau terbatas. Hal tersebut disebabkan oleh Ia juga memiskinkan lingkungan melalui
banyaknya sistem angkutan umum, sehingga dampaknya. Urban sprawl juga menyebabkan
trip per setiap kendaraan pribadi rendah. beban tinggi bagi publik berupa biaya pemba-
ngunan dan pemeliharaan infrastruktur yang
Maka masalah Jakarta tidak dapat dikatakan lebih tinggi per kapita, dibandingkan dengan
terletak pada banyaknya kendaraan bermotor, kota yang kompak dengan peningkatan
melainkan pada frekuensi atau banyaknya lantai-terbangun di dalam kawasan perkotaan
trip per tiap kendaraan, yang disebabkan oleh yang sudah terbangun, bukan lahan baru di
sangat kurangnya sistem angkutan umum. pinggiran kota, termasuk reklamasi.
Pengembangan lahan dalam bentuk urban Oleh karena itu tidak tepat bila dikatakan Ja-
sprawl adalah masalah lain Jakarta (dan karta memerlukan penambahan lahan. Jakar-
Jabodetabek), apabila dibandingkan dengan ta memerlukan penambahan lantai-terbangun
pembangunan lantai serta infrastruktur. Urban dan infrastruktur pendukung. Penambahan
sprawl telah dikritik selama beberapa puluh lahan melalui praktik murah dan dimudahkan
tahun terakhir karena menimbulkan konflik- oleh kebijakan diskresi yang diskriminatif
dengan fungsi lahan lain (misalnya pertanian), (memberi berlebihan kepada yang kaya)
konflik antar-daerah, dan konflik sosial, serta seperti reklamasi dan pengembangan lahan
berbagai masalah lingkungan. urban-sprawl akan menimbulkan konflik yang
tidak perlu, tidak menjawab kebutuhan nyata
Reklamasi adalah bentuk lain, dan paling
mayoritas pekerja, dan menyebabkan kesuli-
buruk, dari urban sprawl, sebab reklamasi
tan-kesulitan bawaan seperti biaya hidup dan
menambah tanah namun mengurangi laut.
pengembangan berbagai transportasi yang
Selain itu, ia mengubah apa yang tadinya
berbiaya tinggi.
milik bersama (commons) menjadi milik pribadi.

INFRASTRUKTUR TIDAK MEMUASKAN

Perlu diingat bahwa infrastruktur dasar di Jakarta masih jauh dari memuas-
kan. Air terpipa hanya menjangkau 50% rumah tangga, angka yang sangat
rendah bila dibandingkan dengan, misalnya Jawa Tengah, D.I Yogyakarta,
dan Bali yang telah mencapai 80%.

Jakarta termasuk kelompok provinsi dengan proporsi rumah tangga yang


tersambung dengan air terpipa terendah di Indonesia. Untuk mengejar
ketinggalan ini, strategi pembangunan perkotaan harus kompak, bukan
melebar makin luas dengan kepadatan rendah.
Sumber: Watchdoc

MASALAH D. PENCEMARAN

JAKARTA
Pembangunan DKI Jakarta sejak era 1970-an
sampai sekarang, telah membawa perubah-
an besar di daratan sampai pesisir dan laut.
Bahkan perubahan lingkungan juga terjadi
pada daerah aliran sungai, dari hulu ke hilir.
Sebagai contoh, telah terjadi konversi vegetasi
besar-besaran menjadi daerah perkotaan sebe-
sar 80% dalam kurun 1976-2004 (Gambar 1).

Dampak utama dari konversi lahan adalah


sedimentasi yang tinggi di muara dan pesisir
Teluk Jakarta, yang masuk melalui sungai-sun-
gai. Hal ini telah mempengaruhi luas tutupan
karang di Kepulauan Seribu. Misalnya, Pulau
Pari dan Pulau Air telah terjadi perubahan
luas tutupan karang dari 70-80% pada tahun
1970 menjadi tinggal 15-30% pada tahun
1995.

Dampak lainnya dari adanya pemukiman


dan industri, adalah pencemaran logam berat
yang tinggi di Teluk Jakarta yang masuk
melalui sungai. Data isotop menunjukkan
bahwa konsentrasi logam berat di sedimen
dasar Teluk Jakarta pada kurun 1865-1965
masih stabil, namun pada tahun 2005
meningkat drastis lebih dari 100%.
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 17

Persoalan lainya, adalah limbah organik yang terjadi kematian ikan dan mengambang ke
berasal dari rumah tangga dan industri, yang permukaan.
tanpa diolah masuk ke sungai kemudian
menuju ke Teluk Jakarta. Persoalan limbah or- Jadi, Teluk Jakarta memang telah tercemar
ganik ini berdampak pada terciptanya kondisi berat oleh sedimen, logam berat dan bahan
hyper-eutrophic di pesisir Teluk Jakarta, yaitu organik. Namun, kondisi ini umumnya terjadi
kondisi saat nutrien tinggi tapi oksigen rendah di perairan dekat muara atau pesisir. Perairan
karena aktivitas bakteri dalam menguraikan yang relatif jauh dari pesisir masih baik untuk
limbah organik. aktivitas penangkapan ikan.

Penelitian Koropitan et al. (2009) melaporkan Hasil riset terbaru Baum et al. (2016)
bahwa lokasi penumpukan limbah organik menyebutkan bahwa walaupun tercemar berat
dikendalikan oleh arus musiman, pada puncak namun Teluk Jakarta mampu menghidupkan
musim barat (Desember–Februari) terkumpul jutaan masyarakat. Memang sumber daya
di sebelah timur teluk dan sebaliknya pada kelautan dan perikanan di Teluk Jakarta terus
puncak musim timur (Juni-Agustus). menurun oleh karena pencemaran dan juga
penangkapan yang berlebih akibat semakin
Hasil riset Ladwig et al. (2016) yang men- banyak nelayan.
gukur pada Oktober 2012 (menjelang musim
barat), menemukan bahwa oksigen drop di BPS (2012) menyebutkan bahwa populasi
sebelah timur Teluk Jakarta. Kondisi oksigen nelayan bertambah dalam waktu 5 tahun
drop sesungguhnya terjadi hampir setiap sebesar 30%.
tahun, akibatnya hampir setiap tahun juga

Gambar 1 Citra satelit perubahan lahan dari vegetasi (warna merah kecoklatan) ke perkotaan/
pemukiman (warna hijau).
MASALAH E. MASYARAKAT
Proyek reklamasi di pantai utara Jakarta, per-
JAKARTA tama berdampak kepada aspek sosial budaya,
dan ekonomi masyarakat pesisir Jakarta.

Masyarakat pesisir adalah pihak yang paling


terkena imbasnya, tereksklusi secara sosial
akibat reklamasi dan proses pembangunan di
kawasan pesisir. Permasalahan sosial budaya
yang berkembang kemudian terkait dengan
keterpaparan, kerentanan, dan marginalisasi
masyarakat pesisir.

Pertama, reklamasi 17 pulau dan tanggul


raksasa menimbulkan ancaman penggusuran
permukiman lebih dari 17.000 nelayan di
pesisir Jakarta Utara.

Selain penggusuran, hasil penelitian lapangan


menunjukkan munculnya permasalahan sosial
dalam masyarakat nelayan yakni terganggu-
nya relasi jejaring sosial yang telah terbentuk
selama bertahun-tahun dalam masyarakat
nelayan. Jejaring sosial ini bermula dari upaya
pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat ne-
layan dan berkembang menjadi modal sosial
dalam sistem usaha perikanan skala kecil.

Dengan adanya program reklamasi perairan


Teluk Jakarta, maka aktor-aktor dalam relasi
jaringan sosial yang telah terpola mengalami
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 19

perubahan untuk mempertahankan kebu- Sementara itu, nilai manfaat ekonomi ke-
tuhan ekonomi rumah tangganya. Hasil giatan perikanan tangkap yang akan terkena
studi Suzy Anna dan Akhmad Fauzi (IPB: dampak reklamasi sebesar Rp314,5 miliar,
2007) juga menunjukkan adanya pengaruh dan 35% diantaranya merupakan manfaat
reklamasi terhadap penurunan pendapatan ekonomi dari perikanan gillnet.
masyarakat nelayan pantura Jakarta.
Padahal, diperkirakan nilai manfaat langsung
Nono Sampono dalam disertasinya (IPB: dari kegiatan reklamasi Teluk Jakarta hanya
2013) menyebutkan kegiatan perikanan yang Rp198 miliar dengan total biaya (langsung
terdampak langsung dari kegiatan reklamasi dan tidak langsung) mencapai Rp91 miliar.
adalah perikanan payang, dogol, bubu dan
gillnet serta budi daya kerang hijau. Luas daer- Pada diskonto 12% nilai manfaat bersih
ah penangkapan dan budi daya kerang hijau dengan pengurangan kerusakan lingkungan
(Perna viridis) akan terdampak langsung dari hanya sebesar Rp625 triliun, sementara jika
kegiatan reklamasi mencapai 1.527,34 ha. asumsi konstan hanya sebesar Rp192 triliun.
Pada diskonto yang rendah yakni sebesar
Dampak yang paling utama yang akan 3% nilai manfaat bersih yang diperoleh lebih
dirasakan dari reklamasi adalah perubahan besar yakni sebesar Rp170 triliun dengan
daerah penangkapan ikan, hilangnya lokasi skenario pengurangan kerusakan lingkungan,
budi daya kerang hijau, gangguan terhadap dan Rp754,4 triliun dengan asumsi kerusakan
jalur perahu nelayan dan penurunan kualitas konstan. Perhitungan di atas menyimpulkan
sumber daya ikan. proyek reklamasi tidak membawa nilai tam-
20 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

bah, dan cenderung merugi. Akibat pembangunan proyek reklamasi,


tempat tinggal yang sudah dihuni berta-
Stratifikasi sosial ekonomi nelayan di Jakarta, hun-tahun terpaksa harus ditinggal karena
dapat dikategorikan sebagai nelayan pemilik akan digunakan sebagai lahan proyek. Mereka
dan pekerja (buruh nelayan). Pada tahun meski sebagian bukan penduduk asli, tetapi
2009, jumlah nelayan pemilik ada seban- telah mendiami wilayah ini lebih dari 20
yak 2.366 orang, dan 16.581 orang nelayan tahun lebih, sehingga dapat disebut sebagai
merupakan buruh. Bila dilihat berdasarkan penduduk lokal. Para nelayan ini mengem-
status kependudukannya, terdapat 10.268 bangkan modalitas, seperti: modal sosial
orang nelayan tetap dan 8.679 orang nelayan kelembagaan, jejaring relasi sosial, modal
pendatang. ekonomi, interaksi sosial dan modal budaya
dengan cara mengembangkan kearifan lokal
Populasi nelayan yang tinggi telah mengaki-
yang terkait dengan budaya bahari.
batkan fasilitas dan infrastruktur yang tersedia
tidak mencukupi termasuk perumahan bagi Jadi bukan saja masyarakat menumbuhkan
para nelayan, sehingga sisi kanal-kanal untuk aset-aset ekonomi tetapi juga aset sosial, seper-
perbaikan kapal telah digunakan juga untuk ti kohesi sosial, pendidikan dan kelembagaan
pemukiman. sosial sudah berkembang pesat di sini dan
menjadi motor kemajuan wilayah yang baru.
Aktifitas perikanan saat ini didominasi oleh
payang, purse seine, jaring rampus, jar- Masyarakat pesisir semakin terpuruk dengan
ing insang, bagan dan perangkap (bubu). dimulainya proyek reklamasi tanpa dilakukan
Ikan yang menjadi target penangkapan di sosialisasi terlebih dahulu, karena ladang
antaranya ikan baronang, kerapu, belanak, pencahariannya semakin sulit diakses akibat
julung- julung, cendro dan sebagainya. Selain proses kontruksi. Sosialisasi program semesti-
sejenis ikan, salah satunya adalah kerang hijau nya dilakukan secara inklusif, sejak awal mas-
yang dibudidayakan di perairan pesisir utara yarakat sudah diajak berembuk, diajak serta
Jakarta. ikut terlibat menentukan arah pembangunan
wilayah, dan masyarakat ikut berperan.
Kondisi faktual saat ini terdapat 6 Tempat
Pendaratan Ikan disepanjang Teluk Jakarta, Namun pada kenyataannya, keberpihakan
yaitu TPI Cilincing, Kali proyek terhadap masyarakat dapat dikatakan
rendah. Padahal sejak dahulu, pelabuhan
Baru, Muara Baru, Pasar Ikan, Kamal Muara
Sunda Kelapa merupakan pintu masuk
dan PPI Muara Angke. TPI Muara Angke
dan keluar bagi nelayan. Jika pelabuhan ini
merupakan TPI dengan produktivitas tertet-
ditutup akan mematikan mata pencaharian
inggi dibandingkan dengan TPI yang lainnya,
nelayan dan ini akan dianggap melanggar
mencapai 21 ton per tahunnya (Sampono,
hak ekosob (hak ekonomi, sosial dan budaya)
2013:3-4).
sebagaimana dijamin dalam UUD 45.
MASALAH F. PEREMPUAN NELAYAN
DAN PEREMPUAN PESISIR

JAKARTA Perempuan nelayan yang sebagian mencari


ikan di laut atau mengumpulkan kerang di
pesisir, hidupnya sungguh tergantung pada
kekayaan laut dan pesisir. Bahkan ketika
bertanggung jawab untuk menyiapkan keper-
luan melaut dan menjadi penanggung jawab
tunggal rumah tangga ketika ditinggal melaut,
mereka tetap bagian tak terpisahkan dari laut.

Demikian juga dengan perempuan pesisir


yang banyak berperan dalam tugas-tugas sub-
sisten pra- dan pascapanen. Usaha pemindan-
gan, pengeringan ikan, perdagangan ikan dan
pembuatan petis serta kerupuk ikan adalah
sebagian dari aktivitas yang dilakukan oleh
perempuan pesisir.

Selain itu ada juga yang bekerja di sektor jasa,


seperti menjadi buruh angkut dan membuka
warung atau toko yang menjual barang-barang
kebutuhan konsumsi penduduk setempat.

FAO mencatat sebanyak 15% pelaku di


sektor primer perikanan (penangkapan dan
budidaya) adalah perempuan, sedangkan di
sektor (pengolahan) jumlah pelaku perempuan
hingga mencapai 90%.

Data tersebut masih merupakan data global,


22 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

sedangkan untuk data nasional tidak diketahui Implikasi tiadanya pengakuan terhadap
karena hingga kini belum ada data terpilah perempuan nelayan sangat merugikan.
gender yang menggambarkan jumlah dan Karakteristik laut yang diidentikkan dengan
sebaran perempuan nelayan di Indonesia. maskulinitas, seringkali dianggap sebagai
ranah yang tidak mungkin menjadi wilayah
Hingga kini Indonesia juga belum memiliki kelola perempuan. Menyempitkan pengakuan
aturan khusus untuk pengakuan dan per- terhadap perempuan hanya sebatas bagian
lindungan perempuan nelayan sebagaimana dari rumah tangga nelayan, pembudi daya
rekomendasi FAO dalam 14th session of FAO ikan maupun petambak garam sama dengan
Sub-Committee on Fish Trade kepada nega- mengabaikan dan tidak mengakui peran
ra-negara anggotanya. perempuan pesisir.
Perempuan nelayan, yang meskipun hidupnya Hal ini akan memperkuat diskriminasi dan
tidak dapat dilepaskan dari urusan kene- ketidakadilan terhadap perempuan yang
layanan namun mereka masih sulit untuk selama ini terjadi. Perempuan nelayan, pem-
memperoleh pengakuan sebagai perempuan budidaya ikan dan petambak garam terping-
nelayan. Perempuan nelayan hanya memiliki girkan dari berbagai upaya perlindungan dan
status tunggal subordinasi: istri atau anak pemberdayaan yang ditujukan bagi nelayan,
nelayan. pembudidaya ikan dan petambak garam.
Berbagai kalangan, terutama para pengambil Tiadanya pengakuan berimplikasi pada
keputusan, memandang hal ini sebagai hal nihilnya perlindungan dan terkecualikannya
yang lumrah dan sederhana. Namun tidak de- perempuan dari berbagai program ataupun
mikian bagi perempuan nelayan, maka akses kebijakan. Perempuan juga tidak dilibatkan
mereka pada berbagai program perlindungan dan tidak diperhitungkan situasinya dalam
dan pemberdayaan nelayan maupun program proses-proses pengambilan keputusan atau-
lainnya sangat terbatas. pun perumusan kebijakan yang terkait dengan
kelautan dan perikanan.
Pada tanggal 15 Maret 2016, DPR telah
mengesahkan Undang-Undang Perlindun- Oleh karena dianggap sudah cukup terwakili
gan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi- oleh suami sebagai kepala keluarga. Termasuk
daya Ikan, dan Petambak Garam. Namun ketika proyek reklamasi berjalan. Tidak ada
pengesahan ini tidak mempertimbangkan analisis (potensi) dampak yang berbeda antara
masukan Solidaritas Perempuan dan sejumlah laki-laki dan perempuan di wilayah pesisir
masyarakat sipil lainnya untuk memastikan sebelum izin proyek reklamasi dikeluarkan.
pengakuan dan memperkuat perlindungan Perempuan juga tidak pernah diinformasikan
perempuan di pesisir. mengenai rencana dijalankannya proyek
reklamasi.
Perempuan hanya disebutkan dalam Pasal 45
sebagai bagian dari rumah tangga nelayan, Reklamasi juga telah mengakibatkan hilan-
pembudi daya ikan dan petambak garam yang gnya wilayah tangkap nelayan tradisional
harus diperhatikan keterlibatannya dalam karena pencemaran yang terjadi. Pulau
kegiatan pemberdayaan. reklamasi juga menyebabkan nelayan harus
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 23

menempuh jarak yang lebih jauh/ memutari nal rumah tangga seperti memasak, mengurus
pulau untuk mencari ikan, hal ini membuat anak dan melayani suami. Dengan beban
biaya operasional melaut jadi membengkak ganda tersebut, perempuan pesisir setiap hari
karena dibutuhkan bahan bakar yang lebih bekerjanya sedikitnya selama 18 jam.
banyak. Situasi ini tentunya menjadikan
perekonomian keluarga nelayan pun semakin Ironisnya, peran perempuan tersebut tidak
menghimpit. diperhitungkan sebagai kerja produktif dan
hanya dianggap sebagai pelengkap ataupun
Perempuan yang dilekatkan dengan peran pendukung kerja laki-laki. Bagi perempuan,
gendernya sebagai pengelola keuangan kel- perampasan wilayah kelola nelayan secara
uarga pun harus berusaha lebih keras untuk serta merta akan memperparah rentang
memenuhi kebutuhan keluarganya. Sehingga kehancuran kehidupannya.
banyak diantara mereka yang bekerja serabu-
tan, sebagai pemulung ataupun buruh cuci. Perempuan dijauhkan secara paksa dari sum-
ber daya laut yang digeluti sebagai sumber
Namun pekerjaan perempuan belumlah usai, kehidupannya. Manakala itu terjadi, maka
karena mereka masih punya tanggungjawab penolakan terhadap reklamasi menjadi sebuah
domestik yang terkait dengan aktivitas inter- keniscayaan.
Pelabuhan Sunda Kelapa. Sumber: Matthew Kenwrick, flickr.com, CC-BY-NC-ND 2.0 (gambar dicrop atas dan bawahnya)

MASALAH G. WARISAN BUDAYA

JAKARTA Padahal ada riset dari IPB, ITB dan Litbang


Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
yang sudah dibukukan pada 2014, Dinamika
Teluk Jakarta, terkait dampak pembangunan
Jakarta Giant Sea Wall serta reklamasi 17
pulau yang salah satunya adalah Pulau Onrust
Reklamasi berarti kiamat situs sejarah budaya di Kepulauan Seribu yang sangat bersejarah
Jakarta. Sejarah dan kebudayaan adalah aspek itu akan lenyap. Saking bersejarah para seja-
yang dilupakan dalam pembicaraan dampak rawan menyatakan tanpa menyebut Onrust
reklamasi di Teluk Jakarta. Artinya, ada satu tidak mungkin menulis sejarah awal Jakarta.
unsur yang besar dan penting dari kehidupan
penduduk Teluk Jakarta yang dilupakan Mengapa? Sebab jika Jakarta berakar pada
sebagai pertimbangan. Batavia, maka—seperti dikatakan sendiri oleh
pendirinya Jan Pieterzoon Coen—tanpa On-
rust tidak akan pernah ada Batavia. Onrust
adalah pulau tempat Coen menggelar arma-
danya pada Desember 1618 untuk menahan
15 kapal yang dikomandani Thomas Dale
sang laksamana Inggris yang mendukung
penguasa Jayakarta, Pangeran Wijayakarta.

Onrust yang sejak 1615 difungsikan sebagai


bengkel kapal VOC semakin berperan istime-
wa setelah Batavia berdiri. VOC seperti istilah
sejarawan C.R. Boxer adalah The Dutch
Seaborne Empire. Kehidupannya tergantung
pelayaran. Kapal-kapal sesudah beberapa
bulan berlayar dari Eropa ke Jawa, atau dari
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 25

India, Jepang dan Ambon ke Batavia harus Jakarta. Di sana bertebaran situs sejarah
dibawa ke Onrust untuk diperbaiki. budaya Jakarta. Sebab di sanalah lapis demi
lapis awal sejarah berproses lalu mewariskan
Kualitas bengkel kapal Onrust dapat dibaca aneka kebudayaan yang hari ini dikenal
dalam laporan James Cook yang kapalnya, sebagai identitas Jakarta. Sebut saja Orang
Endeavour, pada 1770 ditangani dengan Betawi sebagai penduduk asli Jakarta. Teluk
sangat baik dari kerusakan hebat saat berlayar Jakarta adalah pusat orientasi pertama sejarah
keliling dunia. Saat itu Onrust dihuni 2000 budaya mereka. Orang Betawi mengaitkan
orang Belanda, Cina, Arab, India, Melayu, asal-usul mereka terutama pada Nusa Klapa.
Jawa yang mayoritas tukang kayu kapal Ini adalah kota bandar di tepian Teluk Jakarta
terbaik. Saking sohor dan banjir order siang yang disebut dalam peta Ciela, sebuah peta
malam di pulau itu orang bekerja tanpa henti. Jawa tertua yang ditemukan dan diriset oleh
Hal inilah yang bikin pulau itu mendapat KF Holle pada 1876.
nama onrust atau tanpa istirahat.
Nusa Klapa adalah akar untuk memaha-
Setelah masa Kompeni berakhir Onrust men- mi mengapa di dalam kebudayaan Betawi
jalani aneka ragam fungsi. Sebagai sanatori- dikenal “kembang kelapa” dan selalu hadir
um tuberculosis, pos karantina haji, penjara sebagai unsur yang penting dalam rites de
dan pemakaman. Salah satu yang terpenting passage atau ritus hidup mereka. Sebab melalui
adalah makam Ort, kakek M.H. Thamrin si “kembang kelapa” inilah mereka mengiden-
pahlawan Betawi. Sejarah yang panjang dan tifikasi diri dengan Nusa Klapa. Dari laporan
Tome Pires dalam Suma Oriental, laporan yang
memuat kunjungannya bersama armada Por-
tugis antara 1512–1515, kemudian diketahui
Nusa Klapa telah menjadi Sunda Calapa,
pelabuhan terpenting Kerajaan Sunda.

Aktivitas perniagaan Sunda Calapa bukan


saja dengan aneka kerajaan di Nusantara,
tetapi juga India, Cina, Portugis. Mereka
Warga Hindia Belanda bersantai di Pulau Onrust.
memiliki mata uang sendiri yang beredar
Sumber: Tropenmuseum, part of the National bersama aneka mata uang dari Cina, Malaka,
Museum of World Cultures [CC BY-SA 3.0], via dan Portugis. Hal yang hampir sama digam-
Wikimedia Commons barkan pula dalam naskah Sunda, Sanghhyang
Siksakandang ing Karesian yang dibuat sekitar
kaya itu membuat Onrust pada awal 1970-an 1518.
disebut “Taman Sejarah-Arkeologi”. Tetapi,
Onrust sesungguhnya hanya salah satu dari Pada 1527, Sunda Calapa diserang dan
situs sejarah Jakarta yang kaya yang akan diduduki oleh Demak. Sejarah baru dimulai
hilang. Akan ada kehilangan yang lebih besar oleh kepemimpinan yang bercorak Islam.
lagi jika reklamasi dilakukan. Satu-satunya lukisan Kota Jayakarta yang
dibuat pada 1607 oleh Cornelis Matelief
Teluk Jakarta adalah kawasan akar sejarah de Jonge menunjukkan sebuah konsep kota
26 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

Kepulauan Seribu, Jakarta. Sumber: By Rochelimit (Own work) [CC BY-SA 3.0], via Wikimedia Commons

kraton Jawa dikenalkan untuk bandar yang Hikayat Nakoda Asyik, suatu khasanah sastra
disebut Jayakarta itu. Pada 1619, arsitektural lama Betawi yang ditulis Sapirin bin Us-
ruang Jayakarta diporakporandakan melalui man al-Fadli pada paro kedua abad ke-19,
sebuah pertempuran dan kemudian di atas memberi petunjuk bahwa kehidupan Betawi
reruntuhannya dibangunlah oleh Jan Pieter- Pesisir dan Orang Pulo dengan lautnya masih
zoon Coen kota Kompeni yang benar-benar menjadi pusat orientasi. Dikisahkan bahwa
jiplakan kota Eropa, khususnya Amsterdam, segala hal baik dan hebat yang bisa menja-
dan mulai 1621 resmi dinamai Batavia. di ruang belajar bagi siapa pun yang ingin
kemuliaan itu ada di pesisir dan laut Jakarta.
Sejak itu kebudayaan maritim Jakarta yang Kisah petualangan Si Pitung sebagai orang
diwarisi dari masa Nusa Klapa, Sunda Betawi pinggir ke kawasan Betawi Pesisir un-
Calapa, Jayakarta mengalami kemunduran. tuk merampok rumah Haji Syafiudin sebagai
Tetapi, bukan lenyap melainkan memasuki juragan sero (konglomerat kapal) yang terletak
bentuk dan babak baru. Sebab mendapat di Marunda adalah gambaran bahwa sampai
pengayaan akibat Kompeni yang mendatang- awal abad ke-20, tetap pesisir dan laut itu
kan aneka macam etnis sebagai cara untuk adalah pusat orientasi.
menjalankan kota Batavia. Jika ke arah
selatan Batavia muncul kebudayaan sejarah Bagi sejarah silat Betawi kawasan Teluk
yang secara antropologis digolongkan sebagai Jakarta adalah “tanah air” yang sangat
“Betawi Tengah” dan “Betawi Pinggir”, maka penting. Sebab dari daerah Betawi Pesisir
di sepanjang Teluk Jakarta muncul “Betawi di Dadap lahir Beksi dari Lie Tjeng Hok,
Pesisir”. Sementara di lautnya yang bertabu- silat yang paling besar pengikutnya di antero
ran pulau-pulau muncul sejarah kebudayaan Jakarta sekitarnya. Masih di kawasan Betawi
Betawi “Orang Pulo”. Pesisir itu pula muncul silat Seliwa di daerah
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 27

Bambularangan. Silat aliran Pamor Kurung yang tak boleh dilupakan perahu Kole. Inilah
di Marunda yang dikreasikan dari pertemuan perahu yang mengadopsi Kole-Kole dari
dengan khasanah silat nelayan Cirebon. Maluku. Saking pentingnya perahu ini dalam
dunia kebudayaan Betawi digunakan sebagai
Sementara dari pelaut Bugis diadopsi orang nama jenis sepatu yang harus digunakan
Betawi Pesisir silat Sinding atau Satu Papan. laki-laki dalam rites de passage terpenting, yaitu
Silat Mandor Kebo di Muara Gembong. perkawinan.
Sementara silat Nek Deli dan Nek Aing dari
Pulau Panggang. Sejumlah cerita rakyat ber- Perahu-perahu itu berlayar melanjutkan seka-
basis persilatan juga lahir di kawasan Betawi ligus membentuk jaringan pelayaran orang
Pesisir dan Prang Pulo itu, seperti Si Ronda, Austronesia yang dikatakan oleh pakar arke-
Dara Putih, Sjeh Penganten. Kisah jago silat ologi linguistik James T. Colins adalah akar
perempuan Mirah dari Marunda bahwa asal-usul dari mengapa orang Betawi tidak
kawasan pesisir dan laut itu juga menghargai berbahasa Jawa atau Sunda, tetapi berbahasa
keseimbangan gender. Melayu di tengah dua kebudayaan besar serta
tua tersebut. Suatu bukti umur yang sangat
Sejarawan tua sejarah dan kebudayaan di Teluk Jakarta.
Denys Lom- Jaringan pelayaran kapal Pinisi yang masih
bard pernah bertahan hingga kini adalah artefak sejarah
mengemuka- dari masa jaringan maritim itu. Jaringan yang
kan silat se- yang membawa pertemuan budaya (cultural
bagai bagian encounters) yang memungkinkan Jakarta
dari tradisi memiliki situs-situs sejarah-budaya yang
budaya orang menjadi jejak panjang “kampung asal” dari
laut, selain identitas kosmopolitanisme Jakarta.
teknologi
perkapalan. Akhirnya, berlatar belakang itu semua betapa
Terkait kapal- jelas reklamasi di Teluk Jakarta bukan saja
kapal buah melanggar UU No. 27 Tahun 2007 tentang
aneka te- pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pu-
knologi orang lau kecil; UU No. 2 Tahun 2012 tentang
Betawi Pesisir pengadaan tanah untuk kepentingan umum;
Silat Nek Deli kebudayaan “maen puku- dan Orang UU No. 32 Tahun 2009 tentang pengelolaan
lan” Orang Pulo dari Pulau Panggang, Pulo sampai dan perlindungan lingkungan hidup; dan UU
Kepulauan Seribu. Sumber: Koleksi
tahun 1980- No. 26 Tahun 2007 tentang penantaan ruang
pribadi GJ Nawi.
an masih terkait dengan kawasan lindung dan kawasan
terlihat dalam berjenis-jenis perahu mereka. budidaya. Tetapi juga UU No. 11 Tahun 2010
Di lautnya berlayar Perahu Galah. Di muara- tentang bangunan sejarah dan cagar budaya.
muara 13 sungainya hilir mudik Sampanan, Sebab reklamasi bukan saja akan membawa
Tembon, Curutan, Jegongan menghubungan bencana ekologi, biologi, sosial-ekonomi,
pesisir Teluk Jakarta dengan pedalaman kemanusiaan tetapi juga sejarah dan kebu-
Jakarta melalui sungai-sungainya. Tentu, saja dayaan.
28 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

REKOMENDASI
DEMI MASA DEPAN JAKARTA
YANG ADIL DAN LESTARI

Bagaimana dampak pembangunan rekla- tar pulau-pulau reklamasi tersebut. Dampak


masi 17 pulau? Hasil simulasi sebelum dan lain dari sedimentasi adalah pendangkalan
sesudah terbangunnya pulau reklamasi secara baik di laut antar pulau reklamasi, ataupun
keseluruhan 17 pulau (bukan parsial per pu- wilayah laut antara pulau reklamasi dengan
lau), menunjukkan bahwa keberadaan pulau daratan utama, yakni sekitar 2 meter.
baru menyebabkan semakin lamanya durasi
“waktu cuci” alami teluk untuk mengencerkan Khusus untuk dampak pembangunan GSW,
material (sedimen, logam berat dan bahan dan masih terkait juga dengan dampak pem-
organik) yang masuk ke teluk dari daratan. bangunan pulau baru hasil reklamasi, hasil
Kenaikan durasi “waktu cuci” ini disebabkan kajian van der Wulp et al. (2016) memperli-
keberadaan 17 pulau baru memperlambat hatkan bahwa pembangunan GSW justru ber-
kecepatan arus. Gambar 2 memperlihatkan potensi menciptakan “comberan” besar jika
perubahan “waktu cuci” tersebut. tidak ada infrastruktur pengolahan air limbah
perkotaan (Gambar 3). Danau buatan yang
Pelambatan kecepatan arus ini disebabkan dirancang di bagian dalam GSW, sebagai
karena peningkatan sedimentasi di bibir teluk. bagian dari proyek GSW, tidak bisa diandal-
Kajian DHI (2012) menyebutkan terjadi pen- kan sebagai sumber air bersih, sebagaimana
ingkatan sedimentasi 50-60 cm/tahun di seki- yang diklaim oleh para perancang proyek ini,

Gambar 2. Hasil simulasi numerik perubahan “waktu cuci” sebelum dan setelah pembangunan
17 pulau reklamasi (DHI, 2011).
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 29

Gambar 3. Konsentrasi Total Nitrogen rata-rata tahunan untuk kondisi sebelum ada reklamasi
(a), setelah reklamasi 17 pulau (b), setelah proyek garuda dengan danau resapan air di badan
teluk (c) dan pembangunan danau resapan air di timur (d). Sumber: van der Wulp et al. (2016).

karena tingginya kadar pencemaran. hanya setinggi 2 lapis. Bangunan-bangunan


sangat tinggi hanya terdapat di sepanjang
Jadi, benar bahwa Teluk Jakarta sudah terce- jalan-jalan utama, plus beberapa superblok
mar, tetapi reklamasi 17 pulau akan menam- dengan jumlah terbatas dan ditujukan bagi
bah tingkat pencemaran tersebut. Pulau baru kalangan menengah atas.
dan proyek GSW bukan solusi bagi terus
menurunnya permukaan tanah di Jakarta dan Perubahan tata guna lahan (land-use) selama
tingginya tingkat pencemaran di teluk Jakarta. 30 tahun terakhir telah mengubah pusat-pusat
kota menjadi monofungsi kerja (perkantoran
Ada alternatif jalan keluar lain bagi dua dan perdagangan), sementara hunian warga
masalah ibu kota ini, yakni perencanaan pem- makin terlempar jauh ke pinggiran pusat kota.
bangunan spasial Jakarta yang menyeluruh,
dan berjangka panjang. Untuk hunian warga Peningkatan koefisien lantai bangunan dari
Jakarta, khususnya kelas pekerja, fokus diuta- rata-rata dua menjadi rata-rata 3 atau 4 di
makan pada meningkatkan lantai-terbangun, pusat-pusat kota khusus untuk hunian selama
khususnya di kawasan-kawasan pusat kota. lima tahun ke depan akan menghasilkan nilai
tambah yang mencukupi untuk digunakan
Secara rata-rata, bagian besar bentangan meningkatkan juga infrastruktur, pelayanan
Jakarta masih berkepadatan lantai-terbangun dan kualitas lingkungan Jakarta secara kes-
sangat rendah, dengan bangunan rata- rata eluruhan.
30 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

Perencanaan hunian ini memiliki dampak lain Tujuan pembangunan adalah untuk menye-
yang juga penting yakni akan terurainya kepa- jahterakan warga kebanyakan, bukan
datan lalu lintas menuju pusat kota bagi warga sebagian kecil warga. Artinya, pembangunan
yang tinggal di pinggiran kota dan bekerja di harus berprinsip inklusif. Pembangunan
pusat kota setiap hari. Terurainya kepadatan berwatak seperti inilah yang perlu menjadi
akan otomatis mengurangi masalah kemac- prinsip yang terus dikedepankan. Pemban-
etan, permasalahan klasik di ibu kota. Pem- gunan yang inklusif berarti ia menyertakan
bangunan infrastruktur di kawasan-kawasan pelibatan publik, kelompok marginal dan
dengan kepadatan lantai terbangun lebih kelompok miskin. Pembangunan yang inklus-
terkonsentrasi juga akan lebih efisien. if akan membawa beragam keuntungan sosial
dan kultural.
Memperhatikan dampak besar reklamasi dan
rencana NCICD fase B dan C di teluk Jakarta Secara sosial, pembangunan yang inklusif
dan di daerah lokasi pengambilan material, akan memampukan kelembagaan sosial yang
maka pemerintah harus bersikap jujur dan tumbuh secara alamiah di kalangan warga.
berani memastikan penegakan hukum dan Kelembagaan sosial adalah salah satu pilar
regulasi multi dimensi berkait proyek rekla- kehidupan sosial, dan ia berfungsi sebagai
masi dan rencana NCICD. Ada setidaknya pendorong terwujudnya kohesi sosial, interaksi
enam produk regulasi yang terkait dengan sosial, dan penyelesaian konflik antar warga.
dua proyek ini, yakni lingkungan (UU Nomor
32 tahun 2009); penataan ruang (UU Nomor Secara budaya, pembangunan inklusif
26 Tahun 2007); perlindungan dan pember- bertumpu pada kearifan lokal yang sudah
dayaan nelayan (UU Nomor 7 Tahun 2016); mentradisi, bukan berbasis pada nilai yang
pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil (UU tidak memiliki akar. Pola pembangunan yang
Nomor 1 tahun 2014 Jo UU Nomor 27 Ta- sudah terjadi di Jakarta seperti apartemen,
hun 2007); tentang perikanan (UU Nomor 31 mal, dan hotel mewah yang peruntukannya
Tahun 2004), dan terkait konservarsi sumber bagi kalangan masyarakat menengah atas, tel-
daya hayati (UU Nomor 5 tahun 1990) ah menciptakan ruang-ruang sosial semu dan
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 31

rapuh. Kesemuanya sebatas ruang transaksi gunan di kawasan mereka bertempat tinggal.
ekonomi belaka. Jika ruang kawasan pesisir
hanya dirancang menjadi ruang sosial semu Secara khusus dalam aspek aspek tata ruang,
dan rapuh, yang terjadi adalah tragedi kema- strategi pembangunan yang inklusif adalah
nusiaan. Ruang sosial yang semu dan rapug upaya menciptakan tata ruang yang adil, yang
mematikan kota ketimbang menghidupkan- mampu mengakomodir seluruh kepentingan
nya. Kota yang rakus dan kota yang tidak masyarakat, khususnya kelompok masyarakat
memiliki budaya akan menciptakan “zombie yang sulit mendapatkan akses keruangan ini
town”. karena keterbatasan sumberdaya. Proyek
kasus reklamasi 17 pulau baru dan NCICD
Prinsip pembangunan yang inklusif dapat yang ditengarai akan dijadikan sebagai sebuah
dilakukan dengan beragam cara. Pertama, kawasan komersial raksasa dan lebih banyak
melalui penciptaan lapangan kerja produktif menguntungkan pemilik modal ketimbang se-
dan menguntungkan, dan penyediaan jaring bagian besar warga. Proyek ini juga mengok-
pengaman sosial yang efektif dan efisien upasi ruang publik, ruang bagi semua warga,
untuk melindungi mereka yang tidak mampu dan menjadikan wilayah pantai dan laut
bekerja atau mendapatkan manfaat pemba- sebagai ruang privat (yang membatasi akses
ngunan secara terbatas. Kedua, peningkatan warga kebanyakan ke dalamnya). Singkatnya,
pelayanan publik dasar. Ketiga, pelibatan proyek ini sangat jauh dari prinsip pembangu-
partisipasi warga dalam setiap proses pemban- nan inklusif dan berkeadilan.
32 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

SOLUSI
• Pemerintah didorong menangani per-
masalahan pembangunan spasial Jakarta

PARAGDIMATIK &
dengan peningkatan lantai-terbangun,
terutama untuk hunian terjangkau bagi

PROSES
mayoritas pekerja, di kawasan-kawasan
pusat kota.

MEMBANGUN • Pemerintah harus melibatkan seluas


mungkin publik dalam proyek yang
KONSENSUS dampaknya besar bagi publik, baik yang
terkhusus pada proyek reklamasi, maupun
proyek reklamasi yang terintegrasi den-
gan NCICD. Hal ini dapat mendorong
transparansi dan partispasi, karena di
• Pemerintah harus menempatkan dalamnya berlangsung proses konsensus.
pembangunan Jakarta sebagai bagian Partisipasi yang dimaksud harus berbasis
dari Visi Bersama Bangsa dan Negara pengetahuan dan pertimbangan teknis—
Maritim. Bila proyek reklamasi 17 pulau ilmiah maupun aspek sosial, politik,
dan NCICD dengan besaran investasi ekonomi.
dan konstruksi yang disepakati melalui
konsensus besar, ia adalah bagian dari • Pemerintah harus membentuk tim
membangun kawasan pesisir dari suatu independen yang melibatkan sebanyak
peradaban bahari yang unggul, bukan mungkin pihak, termasuk perguruan
dalam rangka menjamin kepentingan tinggi dan lembaga penelitian yang
segelintir kelompok. kredibilitas nya terjaga. Dengan cara ini,
proses kebijakan tidak hanya didominasi
• Pemerintah harus menghindari cara oleh pemerintah (kementerian sektoral
pandang pembangunan Jakarta sebagai dan Bappenas).
“pembangunan membutuhkan lahan”
yang didorong persepsi “Jakarta yang su- • Dalam rangka mendorong poin sebelumn-
dah padat”. Berbagai data menunjukkan ya, pemerintah didorong mengalokasikan
ruang bukan masalah utama. Kunci dari sumberdaya (program, SDM, dan pen-
pembangunan di Jakarta adalah mana- danaan) untuk menjamin pengumpulan
jemen kepadatan (density management). dan perolehan informasi dan pengetahuan
Data kepadatan jiwa/ha lahan di Jakarta teknis ilmiah, dan pengetahuan sosial-bu-
harus didukung oleh kepadatan lantai-ter- daya-ekonomi-politik.
bangun dan infrastruktur/ pelayanan
yang memadai.
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 33

PROYEK
penggunaan air tanah, dan perbaikan
kualitas air sungai serta rehabilitasi Teluk

NCICD
Jakarta dari pencemaran adalah langkah
terbaik. Ia telah tertuang dalam Perpres
No. 2/2015 tentang rencana pembangu-
nan jangka menengah nasional 2015-
2019. Proyek NCICD fase B dan C tidak
diperlukan.
Pemerintah harus menghindari ketergesaan
dalam pengambilan keputusan sehingga tidak • Pemerintah harus merancang skenario
terperangkap dalam pertarungan kepentingan yang bersifat menyeluruh dan parsial
jangka pendek yang disertai dengan perang- dalam proyek NCICD dan reklamasi, dari
kap proses administrasi dan prosedur legal. aspek fisik/teknis. Caranya adalah dengan
melihat persoalan secara komprehensif,
• Fase A dari NCICD yang disebut sebagai dari hulu ke hilir, yang melintasi batas ad-
no-regret policy yang perlu dilakukan untuk ministratif DKI Jakarta. Ini membutuh-
melindungi Jakarta dari banjir rob, dapat kan kolaborasi lintas wilayah administratif
dilanjutkan. Meski demikian, ilmuwan se-Jabodetabek, disertai dengan sudut
Indonesia dan Belanda telah menunjuk- pandang yang multi dimensi meliputi as-
kan data bahwa penguatan tanggul yang pek ekonomi, politik, sosial, kebencanaan,
dibarengi dengan penghentian eksploitasi dan ketahanan.
34 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

REKLAMASI
Proses reklamasi yang sudah dilakukan, dan
yang akan dilakukan, harus dihentikan. Ada

17 PULAU
beberapa alasan. Pertama, ia tidak mem-
berikan manfaat baik bagi publik. Kedua,
ia menambah parah kerusakan lingkungan
di Teluk Jakarta, berpotensi meningkatkan
ancaman banjir, dan merugikan kehidupan
masyarakat terdampak.

Bila reklamasi ingin dilanjutkan, ia harus


mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi,
lingkungan, dan spasial secara menyeluruh.
Oleh karenanya harus dilakukan rancang ba-
ngun ulang secara menyeluruh berbasis data
primer dari multi disiplin. Ini dimaksudkan
agar dapat dirancang skenario kebijakan yang
menyertakan berbagai risiko multi dimensi,
termasuk harmoni sosio-spasial antara pulau
baru dengan dengan daratan utama Pantura.
Proses perancangan juga harus melibatkan
publik.
DAFTAR RUJUKAN
1. Putusan PTUN No. 193/G/LH/2015/ 5. “Sustaining The Environments – Sustaining
PTUN-JKT tentang Pembatalan Izin Pelaksa- The Livelihoods: Insights From The Coast Of
naan pulau G. Jakarta, Indonesia”, Proceedings 15th Indone-
sian Scholars International Convention, 2015
2. Dampak sosial ekonomi dan rekomendasi
kebijakan Teluk Jakarta hasil studi dari Pusat 6. Analisis Kebijakan Dalam Mengatasi Dampak
Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Reklamasi Terhadap Kegiatan Perikanan Pantai Di
Perikanan, 2016 Teluk Jakarta, Disertasi Nono Sampono, 2013

3. Hasil temuan Kementerian Lingkungan 7. “Share The Bay: Who is to Blame for
Hidup dan Kehutanan terkait kelengkapan Coastal Resources Degradation in Jakarta Bay
analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) Area”, Proceeding MARE, 2007
Reklamasi Teluk Jakarta.
8. “Kronologi 1995-31 Mei 2016 dari
4. “Under pressure: Investigating marine Kronologi Reklamasi 17 Pulau”, https://
resource-based livelihoods in Jakarta Bay and medium.com/@evimariani/kronologi-rekla-
the Thousand Islands”, Marine Pollution Bulle- masi-17-pulau-di-teluk-jakarta-31109ee62efc
tin, Elseiver, 2016 dengan beberapa tambahan dari Elisa Suta-
nudjaja
KRONOLOGI
REKLAMASI 17 PULAU (1995-2017)
JALAN PANJANG KERUSAKAN LINGKUNGAN

1995 Presiden Soeharto mengeluarkan Kepu- Kapuk Naga Indah untuk Pulau C (2B), D
tusan Presiden No. 52 mengenai reklamasi (2A) dan Pulau E (1)
Teluk Jakarta. Keppres mengatur bahwa gu-
bernur DKI Jakarta adalah pihak berwenang 1999 DPRD dan Pemda DKI di bawah
untuk reklamasi. Lampiran Keppres menun- kepemimpinan Gubernur Sutiyoso mengelu-
jukkan gambar di mana reklamasi tidak arkan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang
berupa pulau-pulau terpisah dari garis pantai Wilayah (RTRW) di mana reklamasi masuk ke
utara melainkan perluasan Pantura. rencana tata ruang dan berubah dari rencana
1995. Tujuan reklamasi disebutkan untuk per-
1995 Pemerintah dagangan dan jasa internasional, perumahan
Provinsi DKI Jakarta dan pelabuhan wisata. Perda RTRW men-
mengeluarkan gatakan reklamasi seluas kurang lebih 2.700
Peraturan Daerah hektar dan diperuntukkan bagi perumahan
8/th 1995 mengeni kelas menengah atas.
Penyelenggaraan
Reklamasi dan Tata 2003 Kementerian Lingkungan Hidup,
Ruang Kawasan saat itu dipimpin Menteri Nabiel Makarim,
Pantura Jakarta menerbitkan Keputusan Menteri No. 14 yang
menyatakan bahwa proyek reklamasi dan
1997 Krisis moneter revitalisasi Pantura Jakarta tidak layak dilak-
Asia menerpa Indonesia sehingga proyek sanakan. Kementerian mengatakan bahwa
reklamasi tertunda. Pemda DKI menan- reklamasi akan meningkatkan risiko banjir
datangani Perjanjian Kerja Sama dengan PT terutama di kawasan utara, merusak ekosistem
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 37

laut, dan menyebabkan penghasilan nelayan Cianjur. Pasal 70 menyatakan bahwa Keppres
menurun. Proyek juga akan membutuhkan No. 52/1995 masih berlaku sepanjang tidak
sekitar 330 juta meter kubik pasir (untuk bertentangan dengan peraturan di bawah
wilayah seluas 2.700 hektar) dengan dampak Perpres 2008 tersebut. Namun Pasal 72
kerusakan lingkungan yang menyertainya, dan menyatakan Keppres No. 52/1995 sepanjang
akan mengganggu PLTU Muara Karang di berkaitan dengan aspek tata ruang tidak lagi
Jakarta Utara. berlaku. Kedua pasal mengenai Keppres No.
52/1995 ini saling bertolak belakang, dna
2003 Enam kontraktor menggugat keputusan menjadi sumber perdebatan pasal yang mana
tersebut ke PTUN. Enam perusahaan tersebut yang dijadikan dasar hukum utama reklamasi
adalah: PT Bakti Era Mulia, PT Taman Teluk Jakarta oleh Pemda DKI Jakarta.
Harapan Indah, PT Manggala Krida Yudha,
Pelindo II, PT Pembangunan Jaya Ancol and 2009 Mahkamah Agung memenangkan
PT Jakarta Propertindo. Kementerian Lingkungan Hidup dalam kasus
gugatan enam kontraktor terhadap keputusan
2007 Banjir rob yang cukup parah menerpa menteri yang menyatakan reklamasi tidak
Jakarta Utara disebabkan oleh pasang yang layak pada tingkat kasasi. Sebelumnya kemen-
sangat tinggi yang terjadi satu kali setiap 18 terian kalah di dua pengadilan di bawahnya.
tahun.
2009 Setelah banjir rob parah di 2007 dan
2007 Gubernur Suti- menindaklanjuti permohonan Fauzi Bowo,
yoso menerbitkan izin pemerintah Belanda mendatangi pemerintah
prinsip untuk Pulau Indonesia dan pemerintah provinsi Jakarta
2A yang kemudian untuk merancang sistem pertahanan laut yang
menjadi Pulau D untuk akan dilakukan pada 2009–2012. Rancangan
PT Kapuk Naga In- ini kemudian dikenal sebagai “Giant Sea
dah, anak perusahaan Wall” atau Great Garuda. Dalam masterplan
Agung Sedayu Group Jakarta Coastal Defense System yang di 2013
pada 19 Juli dalam Su- berganti nama menjadi “National Capital
rat Gubernur Nomor Integrated Coastal Development (NCICD)”,
1571/-1.711 Fauzi memasukkan rencana reklamasi
pulau-pulau ke dalam NCICD. Alasannya
2007 Gubernur Fauzi Bowo meminta ang-
adalah untuk kemitraan antara pemerintah
garan kepada Bappenas untuk melakukan
dengan pengembang, di mana pengembang
kajian mengenai Banjir Jakarta, namun tidak
diminta sumbangannya untuk memperbaiki
disetujui. Setelah itu Fauzi Bowo menghubun-
tanggul laut yang telah ada, yang disebut
gi Walikota Rotterdam untuk membantu, dari
sebagai NCICD Fase A. Masuknya rencana
situ lahirlah skema Jakarta Coastal Defense
reklamasi pulau DKI telah menghidupkan
Strategy (JCDS)
lagi rencana reklamasi yang selama ini nyaris
2008 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mati suri. Penyatuan kedua proyek ini (rekla-
menerbitkan Peraturan Presiden No. 54 masi pulau dan tembok rakasa) membangun
tentang rencana tata ruang Jakarta, Bogor, persepsi publik bahwa reklamasi pulau-pulau
Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan DKI bermanfaat untuk melindungi Jakarta
38 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

dari banjir rob air laut teluk Jakarta. dinamai Pulau A sampai Pulau Q dengan
total wilayah 5.155 hektar. Pergub mem-
2009 Pada bulan Desember, Fauzi Bowo proyeksikan akan ada 750.000 penduduk baru
membubarkan Badan Pelaksana Reklamasi di ke-17 pulau baru.
2010 Di bulan Agustus 2012 Pada 21 September 2012, Fauzi
Fauzi Bowo menerbitkan menerbitkan izin prinsip untuk Pulau F, G,
izin pelaksanaan sebagai I, dan K. Sehari sebelumnya, 20 September,
kelanjutan izin prinsip hasil hitung cepat pemilihan kepala daerah
dari Sutiyoso untuk Pu- 2012 mengumumkan bahwa Fauzi kalah dari
lau 2A, yang kemudian pasangan Joko “Jokowi” Widodo dan Basuki
disebut sebagai Pulau D, “Ahok” Tjahaja Purnama. Pada hari itu
kepada PT Kapuk Naga Fauzi menelepon Jokowi untuk mengucapkan
Indah. selamat.
2011 Dalam persidan- 2012 Pada 5 Desember 2012 Presiden Susilo
gan Peninjauan Kembali kasus Kementerian Bambang Yudhoyono menerbitkan Pera-
Lingkungan Hidup vs enam kontraktor, turan Presiden No. 122 tentang Reklamasi
Mahkamah Agung memenangkan enam di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
kontraktor. Indonesia. Pasal 16 menyatakan bahwa izin
pelaksanaan reklamasi di Kawasan Strate-
2012 Pada bulan Januari, DPRD Jakarta
gis Nasional Tertentu harus mendapatkan
mengesahkan Perda No. 1/2012 tentang
rekomendasi menteri terkait.
RTRW 2010–2030 yang memasukkan rekla-
masi pulau-pulau, saat itu berjumlah 14 sesuai 2013 Pada 12 Desember 2013 gubernur
lampiran RTRW. Gambar satelit yang diambil Jokowi rapat dengan Komisi IV Dewan
dari Google Earth merekam bahwa sudah ada Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai reklamasi
titik kecil di utara Pantai Indah Kapuk yang dan NCICD. Ia mengatakan di rapat yang
adalah cikal bakal Pulau D. rekamannya tersedia di YouTube bahwa gu-
bernur sebelumnya (Fauzi Bowo) baru menge-
2012 Pada tanggal 21 Mei 2012, Pemprov
luarkan izin pelaksanaan untuk satu pulau dan
DKI Jakarta, diwakili oleh Asisten Pemban-
ada izin-izin yang kadaluwarsa di September
gunan dan Lingkungan Hidup, Wiriyatmoko
2013 namun sengaja tidak diperpanjang oleh
menandatangi adendum Perjanjian Kerja
Jokowi. Ia mengatakan keputusan tidak mem-
Sama dengan PT Kapuk Naga Indah, dimana
perpanjang diambil karena ia ingin reklamasi
perizinan Pulau C, D dan E digabung men-
menguntungkan masyarakat bukan developer.
jadi 1.
2014 Pada 6 Februari Gubernur Joko Widodo
2012 Pada 19 September 2012, Fauzi
menerbitkan Peraturan Gubernur 15/2014
Bowo menerbitkan Peraturan Gubernur
tentang Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan
No. 121/2012 mengenai Penataan Ruang
Pulau-Pulau Kecil.
Kawasan Reklamasi Pantai Utara Jakarta.
Untuk pertama kalinya Pemda DKI Jakarta 2014 Pada 10 Juni 2014, sembilan hari
mengungkap bahwa akan ada 17 pulau yang setelah Jokowi mengambil cuti untuk kam-
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 39

panye presiden, Ahok, saat itu menggantikan dan sejumlah nelayan Muara Angke menggu-
Jokowi sebagai Pelaksana Tugas atau Plt, gat pemda DKI karena telah menerbitkan izin
mengeluarkan perpanjangan izin prinsip yang untuk Pulau G untuk Pluit City di Pengadilan
sudah kedaluwarsa di September 2013 yang Tata Usaha Negara (PTUN). Nelayan men-
dikeluarkan Fauzi di 2012 untuk pulau F, G, gatakan reklamasi telah mengancam wilayah
I, dan K. mereka mencari nafkah sehingga mereka harus
berlayar lebih jauh. Beberapa nelayan juga
2014 Pada 25 Sep- bersaksi telah melihat lumpur mengambang di
tember Gubernur Joko sekitar wilayah pembangunan Pulau G.
Widodo menerbitkan
Peraturan Gubernur 2015 Bulan Oktober dan November Ahok
146/2014 tentang menerbitkan empat
Pedoman Teknis Mem- izin pelaksanaan untuk
bangun dan Pelayanan pulau F, H, I, dan
Perizinan Prasarana K untuk PT Jakarta
Reklamasi Kawasan Propertindo, anak pe-
Strategis Pantai Utara rusahaan Intiland Tbk,
Jakarta, yang menjadi dasar penerbitan SK PT Taman Harapan
Pemberian Izin Pelaksanaan Reklamasi Pulau Indah, anak perusahaan
F, I dan K. tak langsung Agung
Podomoro PT Jaladri
2014 Pada 23 Desember, Ahok menerbit- Kartika Pakci yang ber-
kan izin pelaksanaan untuk Pulau G untuk mitra dengan PT Pembangunan Jaya Ancol
anak perusahaan Agung Podomoro Land, (PJA), dan Pulau K untuk PJA.
PT Muara Wisesa Samudra. Saat itu Ahok
kurang dari sebulan resmi menjabat sebagai 2015 Pada 23 November, pemda DKI mengi-
gubernur; ia dilantik pada 19 November rimkan dua rancangan peraturan daerah ten-
2014. tang zonasi reklamasi dan pulau-pulau kecil di
utara Jakarta dan rencana tata ruang kawasan
2015 Di bulan April, Menteri Kelautan dan strategis reklamasi ke Dewan Perwakilan
Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Pemda Rakyat Daerah (DPRD). Pemda DKI menga-
DKI untuk menghentikan reklamasi dengan takan reklamasi penting untuk pembangunan
alasan itu adalah wewenang pemerintah waterfront city di Jakarta.
pusat. Pemda DKI menanggapi dengan
mengatakan bahwa reklamasi 17 pulau bu- 2016 Pada bulan Januari, The Jakarta Post
kanlah bagian dari NCICD, dengan demikian menemukan gambar satelit dari Google Earth
merupakan wewenang pemda sesuai dengan yang memperlihatkan bahwa KNI telah mem-
Keppres 1995 mengenai reklamasi Teluk bangun Pulau C yang melekat pada Pulau D,
Jakarta. menunjukkan pelanggaran aturan.

2015 Di bulan September Wahana Lingkun- 2016 Pada Februari, Wahana Lingkungan
gan Hidup Indonesia (Walhi), Koalisi Rakyat Hidup Indonesia (Walhi), Koalisi Nelayan
untuk Keadilan Perikanan Indonesia (Kiara), Tradisional Indonesia (KNTI), dan nelayan
40 SELAMATKAN TELUK JAKARTA

Muara Angke menggugat pemda atas pen- Dalam pertimbangan hukumnya, hakim men-
erbitan izin pelaksanaan pulau F, I, dan K di yatakan bahwa izin reklamasi
PTUN.
• Melanggar hukum karena tidak dijad-
2016 Pada 31 Maret, Komisi Pemberantasan ikannnya UU 27 Tahun 2007 dan UU 1
Korupsi (KPK) menangkap tangan anggota Tahun 2014 sebagai dasar
DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, M. • Tidak adanya rencana zonasi sebagaima-
Sanusi, dengan tuduhan suap berkait dua rap- na diamanatkan Pasal 7 ayat 1 UU 27
erda reklamasi. KPK juga menahan Presiden Tahun 2007
Direktur Agung Podomoro Land, Ariesman • Proses penyusunan Amdal tidak partisipa-
Widjaja untuk dugaan yang sama. tif dan tidak melibatkan nelayan
• Reklamasi tidak sesuai dengan prinsip
2016 Pada 12 April, DPRD DKI setuju pengadaan lahan untuk kepentingan
menghentikan pembahasan dua raperda yang umum sebagaimana UU 2/2012.
ada kaitannya dengan reklamasi. • Tidak ada kepentingan umum dalam
reklamasi, hanya kepentingan bisnis
2016 Pada 14 April, rapat dengar pendapat
semata
Komisi IV DPR dengan KLHK dan Kemen-
• Mengganggu objek vital
terian Kelautan, dan mengeluarkan rekomen-
• Menimbulkan dampak fisik, biologi, sosial
dasi penghentian reklamasi
ekonomi, dan infrastruktur.
2016 Pada 18 April, Menko Maritim Rizal • Hakim juga menyatakan bahwa reklamasi
Ramli mengeluarkan moratorium untuk menimbulkan kerusakan lingkungan dan
Pulau C, D, E dan G. Pekerjaan reklamasi berdampak kerugian bagi para penggugat
dihentikan. (nelayan)

2016 Pada 27 April, Presiden Jokowi pasca


kepulangannya dari Belanda, mengadakan 2016 Pada bulan Juni, Pemprov DKI meng-
rapat terbatas mengenai NCICD, dan me- gelar konsultasi publik untuk menyusun Kaji-
minta agar NCICD dilanjutkan dan jangan an Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
dipersempit menjadi 17 pulau saja.
2016 Pada 27 Juli, Pres-
2016 Pada 10 Mei, Kementerian Lingkungan iden Jokowi mengganti
Hidup dan kehutanan mengeluarkan surat beberapa menterinya.
keputusan berupa penghentian sementara Rizal Ramli diganti oleh
seluruh kegiatan PT Kapuk Niaga Indah Luhut Binsar Pandjaitan
sebagai Menteri Koordi-
2016 Pada 31 Mei, Pengadilan Tata Usa- nator Bidang Maritim.
ha Negara (PTUN) Jakarta memenangkan
gugatan nelayan Jakarta Utara melawan PT 2016 Pada bulan Sep-
Muara Wisesa Samudra dan Pemerintah DKI tember Menko Perekono-
Jakarta yang mengeluarkan Izin Pelaksanaan mian dan Maritim yang baru Luhut Panjaitan
Pulau G. menyatakan reklamasi Teluk Jakarta tidak
SELAMATKAN TELUK JAKARTA 41

bermasalah dan bisa dilanjutkan, sehingga menandatangani perjanjian kerja sama Pulau D.
menimbulkan pro dan kontra.
2017 Pada 20 Agustus, Presiden Joko Widodo
2016 Pada 19 Oktober 2016, Kementerian secara simbolis menyerahkan sertifikat HPL
Agraria dan Tata Ruang mengembalikan ke Pemprov DKI Jakarta.
berkas permohonan hak pengelolaan (HPL)
kepada Pemprov DKI. 2017 Pada 21 Agustus, PT Kapuk Naga
Indah memasukkan dan mendaftarkan HGB
2016 Pada 20 Oktober 2016, Pengadilan ke Kantor Pertanahan Jakarta Utara.
Tinggi Tata Usaha Negara memenangkan PT
Muara Wisesa dan Pemerintah Provinsi DKI 2017 Pada 22 Agustus,
Jakarta dalam gugatan banding mereka. Kementerian Lingkun-
gan Hidup dan Kehutan-
2016 Pada 23 Oktober, dua hari sebelum cuti an menyatakan amdal
kampanye, Gubernur Basuki Tjahaja Purna- Pulau D sesuai.
ma menandatangani Peraturan Gubernur 206
tentang Panduan Rancang Kota Pulau C, D, 2017 Pada 23 Agus-
dan E. tus, Gubernur Djarot
menyurati kementerian
2017 Pada 25 April, Pelayanan Terpadu Satu lingkungan hidup agar mencabut sanksi ad-
Atap (PTSP) Pemprov DKI menerbitkan Ke- ministrasi dengan alasan semua syarat sudah
layakan Lingkungan Hidup dan Izin lingkun- dipenuhi.
gan reklamasi Pulau C dan D
2017 Pada 24 Agustus, sertifikat HGB atas
2017 Pada 12 dan 19 Juni, Kementerian ATR nama PT Kapuk Naga Indah untuk Pulau D
menerbitkan sertifikat HPL atas nama pemer- seluas 312 ha terbit.
intah DKI Jakarta.
2017 Pada 30 Agustus, Kementerian
2017 Pada 11 Juli, Guber- Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencabut
nur Djarot Syaiful Hidayat sanksi moratorium karena 11 syarat dianggap
mengirimkan surat kepada sudah dipenuhi.
KPK untuk meminta per-
timbangan apakah raperda 2017 Pada 2 Oktober, Gubernur Djarot
berkait reklamasi sudah menandatangani Panduan Rancang Kota
bisa dilanjutkan pembaha- Pulau G.
sannya.
2017 Pada 5 Oktober, Kemenko Maritim men-
2017 Pada 11 Agustus, Pemprov DKI Jakarta cabut Moratorium untuk Pulau C, D dan G.

Anda mungkin juga menyukai