Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KUMPAI BATU ATAS
Jl. A. Yani Ds Kumpai Batu Atas RT.07 RW.04 Kode Pos 74151
www.puskesmas-kumpaibatuatas.com Email : pkm.kba@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PELATIHAN KEGAWATDARURATAN DAN PENCEGAHAN PENANGGULANGAN
INFEKSI

I. Pendahuluan

Penanggulangan penderita gawat darurat dan pencegahan infeksi harus


terdapat dalam suatu layanan kesehatan yang optimal, terarah, dan terpadu bagi
setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat.
Cedera,penularan infeksi bahkan kematian dapat terjadi kapan saja, dimana
saja, dan dapat dialami oleh siapa saja.
Kementerian Tenaga Kerja RI pada tahun 2003 memberikan beberapa hal
yang menjadi penyebab keadaan darurat, antara lain (1) Bencana alam
(disaster), (2) Kegagalan teknis seperti kecelakaan lalu lintas, kebakaran,
kebocoran nuklir, dan lain-lain; (3) Huru hara atau perkelahian. Sedangkan lebih
spesifik definisi darurat medis disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 36
tahun 2009 tentang Kesehatan, keadaan darurat medis adalah kondisi yang
mengancam keselamatan (nyawa) dan berisiko menimbulkan kecacatan.
Definisi yang hampir sama disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit, yaitu keadaan klinis pasien yang membutuhkan
tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan
lebih lanjut. Prof. dr. Herkutanto, SH, Sp.F, menyebutkan masalah utama dalam
gawat darurat medik, antara lain: (a) periode waktu pengamatan/pelayanan
relatif lebih singkat; (b) perubahan klinis yang mendadak; (c) mobilitas petugas
yang tinggi.
Sistem pelayanan gawat darurat terpadu menjadi solusi pilihan terbaik
untuk memberi bantuan bagi seseorang dengan kriteria gawat darurat.
Pusponegoro (2005) menyatakan bahwa suatu sistem yang baik akan tercermin
dari waktu tanggap (respon time) sesaat setelah cedera terjadi. Keberhasilan
pertolongan terhadap penderita gawat darurat itu tergantung pada: kecepatan
ditemukannya penderita, kecepatan meminta bantuan pertolongan, dan
kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan.
Infeksi nosokomial merupakan salah satu masalah utama dalam pelayanan
kesehatan di seluruh dunia. Menurut survey yang dilakukan WHO pada tahun
2009, angka kejadian infeksi di tempat pelayanan kesehatan sebesar 5-15 % di
seluruh dunia dan diperkirakan meningkat setiap tahunnya sebesar 2 % setiap
tahunnya.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, prinsip pertolongan pertama
pada kegawardaruratan dan pencegahan infeksi sebaiknya diketahui oleh
seluruh pegawai di pelayanan kesehatan.

A. Latar belakang

Kedudukan tenaga kesehatan di dalam sistem pelayanan gawat


darurat terpadu adalah sangat strategis. Kondisi pasien yang memerlukan
jalan nafas yang bersih, ventilasi paru yang adekuat, dan terhindar dari
perdarahan lebih lanjut serta terlindungi dari kecacatan menjadi poin penting
bahwa seorang penolong pertama harus memiliki dasar keilmuan yang
memadai tentang ketrampilan Penanggulangan Pasien Gawat Darurat
(PPGD). Kurikulum program pendidikan profesi dokter, perawat, maupun
bidan yang sekarang diterapkan, juga dapat memudahkan mereka jika
mengikuti pelatihan mengenai PPGD. Pelatihan Basic Trauma and Cardiac
Life Support (BTCLS), Advance Trauma Life Support (ATLS), Advance
Cardiac Life Support (ACLS), dan lain-lain, merupakan salah satu bentuk
kurikulum pelatihan berstandar nasional bagi tenaga kesehatan yang
berkaitan dengan kegawatdaruratan.
Tindakan pencegahan infeksi tidak dapat dipisahkan dalam pelayanan
kesehatan di Puskesmas. Meningkatkan pengetahuan dalam pencegahan
infeksi berkesinambungan dengan usaha peningkatan mutu pelayanan
kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang baik wilayah
kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas diperlukan upaya nyata Puskesmas
Kumpai Batu Atas dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme
Sumber Daya Manusia (SDM) Puskesmas Kumpai Batu Atas.
Penyelenggaraan Program dan Pelayanan kesehatan yang ada di
Puskesmas Kumpai Batu Atas harus diselenggarakan dengan
mengutamakan kebutuhan masyarakat, berorientasi kepada kepuasan
pelanggan, dilakukan oleh tenaga yang berkompeten serta memiliki
integritas dalam memberikan pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
Dalam upaya peningkatan mutu layanan Unit Gawat Darurat
Puskesmas Kumpai Batu Atas, khususnya pada kasus kegawatdaruratan
dan pencegahan infeksi, Puskesmas sudah dilengkapi dengan fasilitas yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain kelengkapan fasilitas tersebut,
upaya peningkatan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dari tenaga
kesehatan dalam melakukan pertolongan pertama juga perlu ditingkatkan.
Untuk mewujudkan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas Unit
Gawat Darurat Puskesmas Kumpai Batu Atas, diperlukan program
peningkatan ketrampilan berupa Pelatihan Kegawatdaruratan dan
Pencegahan serta Penanggulangan Infeksi.
B. Tujuan umum dan Tujuan Khusus

1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan
Puskesmas Kumpai Batu Atas dalam hal kegawatdaruratan dan
pencegahan serta penanggulangan infeksi secara profesional dengan
mengedepankan kepentingan pasien, tanpa mengesampingkan aspek
legalitas.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan ketrampilan dan melakukan initial assessment, yaitu
mengidentifikasi kebutuhan penderita gawat darurat secara cepat dan
tepat.

b. Meningkatkan ketrampilan dalam melakukan airway management,


yaitu mengupayakan jalan nafas yang adekuat dan proteksi vertebra
sevikal.

c. Meningkatkan ketrampilan dalam breathing and ventilatory


management, yaitu mengupayakan ventilasi paru dan perfusi jaringan
yang adekuat.

d. Meningkatkan ketrampilan dalam circulatory management, yaitu


mengatasi syok dan mengontrol perdarahan.

e. Meningkatkan ketrampilan melakukan resusitasi jantung paru.

f. Mampu melakukan komunikasi ke fasilitas yang lebih tinggi.

g. Meningkatkan ketrampilan pemasangan balutan dan pembidaian


sederhana.

h. Meningkatkan ketrampilan melakukan ekstrikasi, evakuasi, dan


transportasi dengan benar

i. Memberikan serta meningkatkan pengetahuan Pencegahan dan


Penanggulangan Infeksi.

II. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

1. Kegiatan Pokok

Pelatihan Ketrampilan Kegawatdaruratan dan Pencegahan serta


penanggulangan Infeksi di Puskesmas Kumpai Batu Atas.
2. Rincian Kegiatan

a. Teori tentang PPGD dalam penanganan kegawatdaruratan.


b. Simulasi penanganan kegawatdaruratan.
c. Teori Pencegahan dan penanggulangan infeksi.
III. Cara Melaksanakan Kegiatan

1. Membentuk panitia pelaksanaan pelatihan

2. Menyusun susunan acara pelatihan

3. Menyiapkan kebutuhan pelatihan

4. Pelaksanaan kegiatan pelatihan

5. Evaluasi kegiatan

IV. Sasaran

Sasaran pelatihan ini adalah dokter, perawat, dan bidan yang bertugas di
Puskesmas Kumpai Batu Atas dan jejaring. Narasumber/fasilitator adalah
dokter/paramedis yang telah memiliki sertifikat pelatihan kegawatdaruratan.
V. Jadwal, Tempat Pelaksanaan

Pelatihan dilakukan di ruang pertemuan Dinas Kesehatan Kotawaringin


Barat dan diselenggarakan pada hari Minggu, 13 Mei 2018 pukul 07.30-selesai.

VI. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan, Pencatatan dan Pelaporan

Kegiatan monitoring, pencatatan, dan pelaporan kegiatan dilakukan setiap


sekali dalam satu tahun.
VII. Evaluasi

Seluruh hasil kegiatan pelatihan dilakukan pencatatan, pelaporan, dan


evaluasi. Hasil tersebut akan diserahkan kepada Kepala Puskesmas Kumpai Batu
Atas.

Kumpai Batu, Mei 2018


Mengetahui
Kepala Puskesmas Kumpai Batu Atas, Penanggung Jawab Upaya Kesehatan
Perorangan
Puskesmas Kumpai Batu Atas,

Sugasar, Amd. Kep


NIP. 19650226 198901 1 005
dr. Donna Rachmawati

Anda mungkin juga menyukai